Você está na página 1de 5

Anak usia 12-18 bulan

• Anak dapat berjalan sendiri


• Belajar menendang dan melempar bola
• Anak mampu memungut benda-benda kecil dengan jari-jari tangannya
• Anak dapat mengungkapkan keinginan dengan ucapan yang sederhana
• Anak dapat bertepuk tangan dan minum sendiri dengan gelas tanpa tumpah

7. Anak usia 18-24 bulan


• Anak belajar melompat dengan 2 kaki
• Anak dapat berjalan mundur paling sedikit 5 langkah
• Anak mampu mengenai gambar-gambar yang diperlihatkan padanya
• Anak dapat mencoret-coret dengan menggunakan alat tulis
• Anak mampu menyebut dan menunjuk bagian tubuh dengan benar
• Anak dapat menirukan pekerjaan rumah tangga, misalnya membantu menyapu, membersihkan
meja atau menyiapkan meja makan

2) Masa bayi ( Infancy )


Masa bayi adalah masa sejak individu dilahirkan sampai berusia 1 tahun atau 2 tahun.Tingkah
laku meliputi tingkah laku yang disadari serta dikendalikan dengan otot secara bertahap
berkembang kearah cephacaudal-proximodistal yaitu bagian kepala, leher, togok sampai kekaki
dan juga dari togok kebagian samping belakang.Beberapa tingkah laku ini meliputi merangkak,
menggulung, berjalan,serta menggenggam yang disadari.
Pada masa ini gerakan yang terjadi,meliputi:
a. Menggangkat bahu ( 1 Bulan )
b. Menggangkat dada ( 2 Bulan )
c. Duduk dengan bantuan (4 bulan )
d. Duduk di pangkuan ( 5 Bulan )
e. Duduk Sendiri (7 Bulan )
f. Berdiri dengan bantuan (8 Bulan )
g. Berdiri dengan berpegangan ( 9 BUlan )
h. Merangkak ( 10 bulan )
i. Berjalan di bombing (11 bulan )
j. Berdiri sendiri ( 14 Bulan )
k. Berjalan sendiri (15 BUlan )

3) Chidhood
pertumbuhan pada usia kanak- kanak ditandai dengan pertumbuhan yang lambat dan relative
stabil. Bagaimanapun juga tulangnya masih lemah. Pola gerakannya meliputi:
Berjalan kesamping¬
Berlari dengan pelan¬
Berjalan¬
Meloncat kira-kira 40-80 cm¬
4) Children ( Masa Kecil ) dan 5 Child ( Masa Anak – Anak )
Pada masa ini ,anak kecil perkembangna fisiknya berada pada suatu tingkatan dimana secara
organisme telah memungkinkan untuk melakukan beberapa maam gerakan dasar dengan
beberapa variasinya.
Gerakan berjalan dan memegang yang telah dilakukan pada masa bayi dan dikuasai pada saat
anak kecil.Selain makin dikuasai pada saat anak kecil,hasil ini merupakan hasil dari
pengembangan gerkan berjalan dan memegang :
• Berjalan
• Mendaki
• Meloncat
• Menyepak
• Melempar
• Menangkap
• Memantulkan bola
• Memukul
• Berenang
• Memanjat

1. Aktifitas fisik yang cukup yang memerlukan penggunaan otot - otot besar misalnya
kaki,lengan,bahu.
a. Berlari-lari
b. Memanjat
c. Bergulung-guling
d. Merangkak

2. Permainan kecil
3. Kesempatan mencoba berbuat sesuatu dan meniru gerakan
a. Bermain bola dengan kaki atau tangan dengan cara masing- masing
b. Mengatasi rintangan dengan cara melompat,menerobos,mengintari sesuatu menurut cara
masing-masing.
4. Belajar kerja sama
a. Bermain dengan bola secara kelompok-kelompok
b. Lomba lari
c. Bermain dengan lomba secara berkelompok
d. Senam

A. Manfaat olahraga bagi balita.


1. Memaksimalkan keterampilan motorik dasar. Menginjak usia 4-5 tahun, anak-anak sudah
menguasai kecakapan motorik dasar, seperti berjalan, berlari, dan melompat, meski belum
sempurna. Sehubungan dengan itu, balita butuh berolahraga demi memaksimalkan keterampilan
motorik dasar tersebut.
2. Tumbuh kembang yang sehat. Olahraga memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak. Dengan berolahraga secara teratur, kebugaran jantung dan paru-paru anak
akan terjaga, postur dan keseimbangan tubuh menjadi bagus, dan otot maupun tulangnya menjadi
kuat.
3. Mencegah obesitas. Bukan hanya makanan yang sarat gula dan lemak, faktor lain seperti
panjangnya jam sekolah, kurangnya fasilitas penunjang seperti taman bermain di area
perumahan, asik menonton TV, bermain dengan komputer dan Playstation, bisa memicu
kegemukan karena aktivitas fisik yang rendah. Olahraga yang rutin bisa mencegah anak
mengalami obesitas.
B. Bermain untuk balita.
Sebenarnya, tujuan berolahraga pada balita adalah merangsang perkembangan fisik dan
kemampuan psikisnya secara menyeluruh. Intinya, si kecil bergerak, namun sekaligus jadi
senang dan ceria. Jadi, usia ini baru merupakan tahap persiapan bagi si kecil untuk melakukan
gerakan-gerakan dasar dari jenis olahraga yang sesungguhnya. Biasanya, anak baru piawai
melakukannya dengan benar di usia 6 tahun ke atas. Makanya, bentuk olahraga yang paling pas
untuk balita adalah latihan gerak yang sesuai tahap kemampuannya serta dilakukan sambil
bermain. Kalau belum apa-apa, si kecil sudah dijejali dengan seabrek peraturan yang kaku atau
gerakannya sulit sampai ia frustasi, bisa-bisa aktivitas ini langsung dicoret dari daftar
rutinitasnya. Jadi, jangan minta anak untuk memukul bola kasti, misalnya, bila koordinasi antara
gerak mata dan anggota tubuh lainnya belum kompak. Tahapan berolah tubuh bagi anak antara
lain:
1. Mulailah dari variasi gerak berjalan, seperti berjalan melingkar mengikuti irama lagu.
2. Lanjutkan dengan variasi gerakan melompat. Misalnya, melompat hadap ke kiri, lalu hadap ke
kanan.
3. Setelah itu, barulah latih keseimbangan tubuh si kecil. Caranya, variasi gerak dari duduk lalu
berdiri, berdiri dengan satu kaki dan tangan terentang, berjalan sambil berjinjit, atau telentang di
lantai lalu berguling ke kiri dan kanan.
Sebagai catatan, bergerak sambil meniru flora atau fauna yang ada di alam sekitar, seperti pohon
bergoyang diterpa angin, kepiting berjalan, atau bangau berdiri, biasanya jadi gerakan favorit si 3
tahun. Meski begitu, melompat seolah-olah ingin mengambil awan di langit, merangkak seperti
kereta api masuk terowongan, memasukkan bola-bola kecil ke dalam keranjang, atau berlari
sambil memindahkan bola juga sangat menarik minatnya.
Pada umur 5 tahun, biasanya si kecil mulai senang bermain lempar dan tangkap bola dengan
teman, menendang bola ke arah ‘gawang’, serta bermain sepeda. Bahkan, beberapa anak usia ini
punya keterampilan motorik serta keseimbangan yang sangat baik. Banyak pula yang jago sepatu
roda atau berenang.
C. Kemampuan umum yang biasa dikuasai anak.
1. Usia 1-3 tahun.
Anak usia ini baru mulai menguasai keterampilan berdiri, berjalan, dan berlari. Awalnya, ia
berjalan agak ‘sempoyongan’ dan tidak kenal arah. Ia belum tahu apa itu belok kiri atau belok
kanan. Pokoknya, ia hanya bisa berjalan lurus sampai akhirnya tibalah di pelukan Anda. Secara
perlahan, ia akan makin pintar berbelok. Cuma, ancang-ancangnya masih heboh. Untuk
berbelok, ia harus membuat lingkaran yang lebar dulu.
Memasuki usia 3 tahun, barulah ia mampu membelokkan tubuhnya secara tiba-tiba ke kiri atau
kanan ketika berjalan atau berlari. Ia juga sudah mulai bisa melompat dengan kedua kakinya, dan
‘mendarat’ sambil sedikit membungkukkan badannya. Batita alias di bawah 3 tahun mulai gemar
berlari, melempar dan menangkap, serta menendang. Umumnya, ia akan melempar dan
menangkap bola dengan kedua tangannya. Hanya saja, saat menangkap, ia akan mendekapkan
tangan serta bola ke dadanya. Ia memang belum piawai melempar dan menangkap dengan satu
tangan. Dan, meski ia sering memamerkan kebolehannya dalam menendang, tendangannya
belum terarah. Lebih banyak meleset ke sana sini.

2. usia 2 tahun

Fase ini berakhir pada usia 2 tahun. Pada masa ini, anak mulai membangun pemahamannya
tentang lingkungannya melalui kegiatan sensorimotor, seperti menggenggam, mengisap, melihat,
melempar, dan secara perlahan ia mulai menyadari bahwa suatu benda tidak menyatu dengan
lingkungannya, atau dapat dipisahkan dari lingkungan di mana benda itu berada. Pada akhir usia
2 tahun, anak sudah menguasai pola-pola sensorimotor yang bersifat kompleks, seperti
bagaimana cara mendapatkan benda yang diinginkannya (menarik, menggenggam atau meminta
3. Usia 3 tahun.
Si kecil baru mampu menerima dan mencerna instruksi yang sangat sederhana. Bila instruksi
Anda terlalu rumit, ia malah tidak mengerti dan juga cepat bosan. Akhirnya, olahraga bukan lagi
sesuatu yang fun . Rentang konsentrasinya juga masih pendek. Itu sebabnya, ia masih sulit
diarahkan dan lebih suka bergerak ‘semau-maunya’.
4. Menjelang 5 tahun.
Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan dan kekuatan tubuh serta kemampuan
berkomunikasi, si kecil biasanya sudah lebih mampu menguasai dan mengendalikan gerak
tubuhnya. Ia juga mulai bisa menerima dan lebih oke dalam mencerna ‘instruksi’. Ada tapinya
nih. Bentuk ‘instruksi’ harus tetap sederhana. Lalu, rentang konsentrasinya lumayan meningkat,
hingga sekitar 5-10 menit.
D. Ada tiga jenis olahraga yang baik dilakukan balita agar kemampuan motorik dasarnya
maksimal, yaitu:
1. Olahraga lari, lompat dan berenang untuk menjaga kebugaran jantung dan paru-paru.
2. Olahraga untuk fleksibilitas tubuh misalnya dengan latihan senam atau menari.
3. Olahraga yang berguna untuk menguatkan tulang dan otot, seperti memanjat atau bermain di
taman

Perkembangan Motorik anak usia 6 tahun


1. Motorik Kasar
Biasanya anak bermain sepatu roda, berenang, kemampuan berlari dan melompat meningkat
secara progresif
2. Motorik Halus
Anak mampu menulis tanpa merangkai huruf misalnya. Hanya menulis salah satu huruf saja.

untuk anak usia 6-12 tahun kecerdasan kinestetiknya ditunjukkan dengan keseimbangan ketika
berdiri di atas satu kaki selama beberapa detik, berjalan mundur sambil berjinjit, bergerak di
dalam air setinggi pinggang, dan melakukan gerakan tari sederhana . Berlatih dengan situasi
berulang-ulang ( drill )
Menyepak bola dengan sasaran tertentu secara berulang-ulang.
Melempar bola atau shooting dengan menggunakan sasaran tertentu secara berulang ulang
-mengerjakan (PR)pekerjaan rumah
Membantu pekerjaan ibu atau ayah nya seperti menyapu rumah dan halaman nyuci piring
Bermain-main dengan teman sebaya, teman sekolah ,seperti bermain petak umpet bermain
mobil-mobilan\ , lari-larian ,Berenang,
bermain bola (boal kaki ) , menari , meniru gaya orang lain , suka makan, bermain sepeda ,
menonton tv , bernyanyi lagu yang sering didengar , menangis jika keinginannya tidak dituruti

Você também pode gostar