Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Batuan dan mineral yang dipelajari oleh para geoscientist hanyalah mineral dan
batuan yang ter-ekspos ke permukaan bumi dan sampel – sampel yang diperoleh
dari eksplorasi tambang dan lubang bor. Pemboran yang terdalam yang pernah
dilakukan manusia hanyalah sekitar 12 km yaitu di Semenanjung Kola, Rusia
Baratlaut.
Dengan demikian jika diperhitungkan hanya sekitar 0.18% saja data yang dapat
diperoleh secara langsung mengenai kondisi dalaman bumi. Oleh karena itulah
pengetahuan mengenai kondisi dalaman bumi secara keseluruhan hanya dapat
diperoleh dengan bukti – bukti tak langsung, sebagian besar disajikan oleh empat
jenis sifat fisika, yaitu : penjalaran gelombang (wave transmission), penyebaran
panas (heat transmission), sifat kemagnetan (magnetism), dan gravitasi.
Dengan kombinasi dari sifat – sifat fisika tersebut maka para ahli – ahli ilmu bumi
dapat memodelkan bentuk serta susunan interior bumi
Penelitian yang dilakukan terhadap waktu tiba ( arrival time ) gelombang seismik
yang diperoleh dari ribuan data gelombang seismik yang terekam pada beberapa
observatorium menyajikan data untuk perhitungan kurva velocity-depth
( kecepatan-kedalaman ), yang menunjukkan bahwa terjadi perubahan
kecepatan pada gelombang P dan gelombang S dengan semakin meningkatnya
kedalaman menuju ke inti bumi. Kurva inilah ( gambar 1.2 ) yang digunakan
sebagai acuan utama untuk menginterpretasi interior bumi.
Hal tersebut menunujukkan bahwa interior bumi tidak tersusun atas susunan yang
homogen. Secara umum bumi tersusun atas 3 (tiga) bagian, yaitu :
Kerak bumi (crust). Merupakan lapisan yang paling atas yang ditempati oleh manusia
dan makhluk hidup yang lainnya, bersifat rigid ( tipis dan keras) dengan tebal sekitar
30 – 70 km.
Mantel bumi. Lapisan antara kerak dan inti yang memiliki tebal sekitar 2900 km
Inti Bumi, terbagi menjadi dua bagian, yaitu inti luar (outer core) yang bersifat cair-
pijar tersusun sebagian besar oleh besi dan sulfur dan inti dalam (inner core) yang
bersifat padat tersusun oleh campuran besi-nikel.
1. Aliran laminar
Aliran dengan fluida yang bergerak dalam lapisan – lapisan, atau laminar – laminar
dengan satu lapisan meluncur secara lancar . Dalam aliran laminar ini viskositas
berfungsi untuk meredam kecendrungan terjadinya gerakan relatif antara
lapisan. Sehingga aliran laminar memenuhi hukum viskositas Newton.
` yaitu :
3. Aliran transisi
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliranturbulen.
Konsep Dasar
Teori mengenai aliran fluida didasari oleh beberapa konsep, yaitu :
• Bilangan reynold .
• Viskositas
• Densitas
• Debit aliran, dan
• Koefisien gesek
Berdasarkan pemodelan bentuk dan struktur interior bumi dapat diketahui bahwa
terdapat suatu bidang antara yang membatasi kerak bumi dengan mantel, yaitu
bidang Moho. Bidang moho membatasi kerak bumi yang bersifat tipis namun
keras dengan mantel bumi bagian atas yang dikenal dengan asthenosphere.
Asthenosphere merupakan zona dimana kecepatan gelombang seismik menurun,
pada zona ini batuan berada pada keadaan mendekati titik lelehnya. Pada zona
ini pula diduga terjadi arus konveksi yang menyebabakan terjadinya pergerakan
lempeng yang dikenal dengan teori tektonik lempeng. Arus konveksi di bawah
bidang Moho tersebut yang menjadi konsep dasar teori tektonik lempeng.
F l u i d s12/08/2021
Mechanics - aliran pada batas diskontinu. 14
Gambar 1.4 . Arus konveksi pada Asthenosphere
Bilangan Rayleigh : Bilangan ini menentukan kapan proses konveksi mulai terjadi.
Ra > 658 : konveksi terjadi
Upper mantle : Ra=106
Lower mantle : Ra=3×107
Whole mantle : Ra=108
Bilangan Taylor : Menggambarkan efek dari rotasi bumi terhadap arus konveksi mantel
efek rotasi tidak signifikan pada konveksi mantel.
Bilangan Nusselt : Menyatakan tingkat efisiensi dari arus konveksi. Kondisi mantel, Nu
~ 10, maka sebagian besar panas dialirkan melalui mekanisme konveks.
Bilangan Prandtl : merupakan suatu nilai / harga yang dipakai untuk menentukan
distribusi temperatur pada suatu aliran.
12/08/2021 Fluids Mechanics - aliran pada batas diskontinu. 16
Lanjutan
Aliran laminar bila aliran tersebut mempunyai bilangan Re kurang dari 2300,
Untuk aliran transisi berada pada pada bilangan Re 2300 dan 4000 biasa juga
disebut sebagai bilangan Reynolds kritis
Aliran turbulen mempunyai bilangan Re lebih dari 4000.