Você está na página 1de 6

Antara Ariel, Aa Gym dan Valentino Rossi

Nggak ada maksud buat nge-benchmark mereka bertiga, ngebandingin ketiganya apalagi nge-judge
masalah baik ama buruknya mereka. Gue emang ngefans ama mereka, kebetulan Gue terus terang
kadang di waktu yang bersamaan, di suatu masa ngerasa deja vu aja kalau ngeliat mereka masing-
masing. Seperti ngebayang aja ada aura ketiganya nyampur dalam satu tampilan. Aneh memang,
tapi untungnya gue nggak kegolong ngefans histeris kaya yang suka teriak-teriak ngangkat tangan
berlinang airmata terus loncat-loncat sambil geleng kepala, bahkan sampai pingsan. Gue masih
rasional lah.., Tapi itulah kemaren yang gua rasain ketika kalau ngeliat main musiknya Ariel,
ngedatangin ceramahnya Aa Gym serta nonton balapnya Rossi. Mereka emang fenomenal
kecintaannya ama profesinya masing-masing ngelambungin nama, popularitas dan tentunya
pendapatan mereka, dan pasti diatas rata-rata kelasnya. Walaupun akhirnya gue terkaget-kaget
juga, akibat “kecintaannya” pula selang waktu bersamaan nama besar itu sepertinya akan terhenti.
Untuk sementara waktu, untuk waktu yang nggak bisa ditentuin atau bisa jadi pudar secara
perlahan.

Didalam perbendaharaan kosakata bahasa indonesia kata “antara” selalu ditempatkan pada dua
atau lebih objek kalimat yang kebanyakan memberi arti jarak atau ada ruang atau sesuatu yang satu
sama lain sebenarnya bisa berhubungan, memiliki kemiripan atau bisa jadi beda-beda tipis. Anggap
aja gue berdiri diantara ruang itu, ngeliat dari berbagai sudutnya. Kaya kebiasaan para penggemar
seorang tokoh dia akan mencoba mengambil bagian dari situ. Buat yang fanatik itu bisa ditiru habis-
habisan, tapi yang fanatik tapi rasional rada mencoba bijak kali-kali aja ada pelajaran dari itu semua.
Ya, nggak?. Hebatnya mereka itukan penggemarnya ada dilapisan berbagai usia. Contoh paling deket
aja pernah dalam waktu yang berdekatan mereka tampil di televisi distasiun berbeda. Gue, anak dan
bini gue, orang tua gue bisa jadi barengan tuh kumpul nongkrong didepan Televisi. Tinggal pencet
remote sana-sini tanpa ada klaim, semua menikmati, tinggal diatur aja manajemen remotenya. Ini
jelas banget dari sini karakter mereka itu membius. Ketiganya bisa digemari oleh berbagai golongan,
Bisa positif kalau ngarahinnya bener, walau kemungkinan besar negatif nya juga selalu ada. Walau
tidak secara langsung.

Kesederhanaan Aa

Aa Gym nama panggilan dari Abdullah Gymnastiar buat gue sih merupakan salah satu da’i yang
membawa perubahan baru dimana dakwah jadi menarik, ringan dan betah. Kesederhanaan tampilan
dipadu ama ringannya pemilihan kalimat dakwah yang tepat pakai, jadi mudah buat kita memahami
persoalan agama dan bagaimana kita mesti bersikap. Ternyata Kita tidak lagi ngebayangin perlunya
uraian ngejelimet dari permasalahan hidup dikaitkan dengan syariat dan ajaran agama yang biasanya
diuraikan dengan bahasa susah, ayat-ayat dan terjemahan tafsir yang kaku. Apalagi Aa Gym karena
berlatar orang sunda, justru kekuatan dakwahnya jadi bertambah hidup karena sering disampaikan
dengan aksentuasi sunda yang kadang polos, lucu, banyak canda sekaligus ramah dan akrab. “Betul
tidaaak?”. Walaupun sebelumnya ada sebutan Da’i “sejuta umat” pernah disandang Ust. Zainuddin
MZ, Aa ngebuktiin dia bisa lebih dari itu. Aa juga yang memelopori kegiatan dakwah jadi kegiatan
masal yang berbondong-bondong dihadiri banyak orang, Terstruktur ada manajemennya juga jadi
professional peruntukkan lahan bisnis. Belakangan malah “Manajemen Qolbu”nya jadi trademark
tersendiri menggurita jadi bisnis besar mendompleng kepopuleran Aa, atau gue berpikir lebih
tepatnya memanfaatkan ketenaran Aa. Semuanya jadi begitu mudah saat itu dan tentu mahal.
Mudah-mudahan gue salah. Ustad-ustad Tv yang ada sekarang bisa jadi akibat buah dari Aa gym
sebelumnya terutama dalam kemasan dan frameworknya.

Dakwah Aa emang segmentatif, bagi gue ia cenderung cocok bagi mereka yang baru tercerahkan,
yang dari nol mulai mengenal indahnya syariat juga mulai mencari dan menemukan hidayahnya.
Subjektif emang, tapi Aa gue akui salah satu Da’i yang jadi bagian gue didalam proses pencerahan
itu. Kebetulan rumah gue nggak jauh dari pesantren Aa, jadi setiap Jum’at baik sholat maupun
tausyiah pada malam harinya nya agak intens juga gue datangin. Walaupun dakwah Aa cenderung
repetisi, selalu mengulang-ngulang, tapi selalu dipenuhi. Ingat kalimat “Jagalah hati”, lagu yang
hampir selalu ada di setiap pertemuannya. Beberapa kalangan menilai Aa jarang mensitir ayat-ayat
yang menjadi rujukan disetiap bahasannya laykanya para Da’i yang sering kita temui, entah
kelemahannya atau memang itu tadi, bagi pemula hal ini barangkali nggak begitu penting. Terkadang
gaya Aa gue rasain sih lama-lama dakwahnya seperti buku-buku tip and trik yang make idiom
singkatan dan akronim kata-kata yang dikait-kaitkan. Makanya bagi mereka yang udah dalem ilmu
agamanya, Aa emang cenderung kurang diminati, agak membosankan Atau emang seharusnya
begitu kali, biar kita nggak ngeblok ke satu da’i aja. Hingga kita bisa mengambil banyak ilmu dari para
juru dakwah yang lainnya dari sudut pandang yang berbeda.

Fenomenal Aa emang terus ngelambung, sementara lagu “jagalah hati” ikut menjadi ikon yang
ngedampingi ketenaran Aa. Sudah menjadi selebritis, kalau gue ke pesantrennya Aa kini dilingkupi
terus para ajudannya sepertinya gue bilang sih berlebihan. Bisnisnya juga merambat naik. Kayaknya
jadwal ceramahnya udah nggak ketulungan, antriannya sama ama ngantrinya juga produk-produk
sponsornya. Gue denger sih bila mau ceramah udah pake carter pesawat segala, malahan ada gosip
mau beli pesawat waktu itu. Sampai-sampai ada isue bercanda oleh para jama’ahnya mau
dicalonkan jadi gubernur bahkan presiden. Tapi dari ceramahnya Aa menolak dengan gaya khasnya
Aa.

Sampai terakhir ada khabar berhembus dan menggemparkan semua orang, Aa telah menikah lagi,
Aa berpoligami. Dan ini diduga tanpa sepengetahuan Teh Ninih, istri terdahulunya. Gue terus terang
menganga, kaget. Terlebih ibu-ibu pengajian yang selalu datang ber bis-bis kepesantrennya dari
penjuru kota bahkan pulau. Mungkin se-indonesia ngerasain hal yang sama. Semua surat khabar,
cetak-elektronik-media gosip gencar memberitakan hal ini, Opini dibangun, diskusi dibahas, hingga
pro dan kontra bergulir. Bahasan poligami mendadak jadi meluas dan mengkotak-kotak, ada juga
yang menggunakan kesempatan ini menentang ayat tuhan dengan membalik-balikan opini publik
menggunakan akal membahasnya tanpa rujukan iman. Padahal jelas-jelas ini diperbolehkan. Gue sih
pasti setuju poligami, karena memang itu syariat yang diperbolehkan, titik . Hanya untuk berpoligami
emang nggak mudah, butuh syarat-syarat khusus. Ini bisa panjang ngebahasnya. Biasanya didalam
ajaran kita, sesuatu yang diperbolehkan kalau nggak ngelakuin kayanya lebih baik biasanya,
ketimbang maksain. Ini sih pendapat gue.

Aa emang tetep pada pendiriannya, seperti yang gue lihat di acara Kick Andy Metro TV, sambil
berkaca-kaca beliau ngejelasin semua permasalahan ini, acara ini adalah kemunculan pertama
kalinya Aa setelah absen selama setahun TV. Gue sih setuju apa yang dijelasin secara jujur dan
terbuka itu. Syariat emang gak bisa diperdebatkan. Hanya saja beliau juga menghargai pemikiran
publik yang sederhana waktu itu, Aa dinilai nggak konsisten gue pikir-pikir. Dan publik opini kayanya
setuju akan itu. Lagu “Jagalah Hati” yang selalu dikumandangkan Aa disetiap kesempatan nggak
sebangun ama yang lantunkan dikehidupan real-nya, Aa nggak bisa ngejaga hati para ibu-ibu
penggemarnya, padahal dia istri dari suami-suami yang meneken kontrak kerjasama diberbagai
bidang yang mengalirkan ketenaran selama ini, ibu dari mereka serta suami yang masih setia
terhadap istri-istri tersebut. Terlebih Aa nggak bisa ngejaga hati Teteh Ninih yang selama ini setia
mendampingi membangun semua ini.

Menjaga hati Publik, Opini Publik emang dahsyat, satu pelajaran dari sini kita dapet. Gue sekarang
jarang kepesantrennya lagi sih. Tapi bila sewaktu-waktu kangen gue sempetin, berharap sih Aa
kembali fokus lagi, toh ada kekosongan segmentatif yang menunggu. Selalu ada yang baru dan mau
tercerahkan, Aa adalah orang yang tepat mengisinya.

The Doctor, Rossi


Siapa yang nggak Kenal Valentino Rossi, Lulusan sarjana sirkuit ini satu-satunya yang punya gelar
Doctor diantara pembalap lainnya. Gue kagum sama dia selain emang speed, smart, down to earth,
ada pengertian lain yang gue dapet dari dia. Gue liat dan gue rasain dia ngajarin kita bahwa
kompetisi itu adalah seni. Kompetisi adalah sebuah proses panjang dari kerja keras, dan hasil dari
semua itu hanyalah bonus, kemurahan sang penguasa. Ini yang gue demen banget dari diri Rossi.
Sayang ya, Rossi bukan muslim, kadang-kadang gue obsesi berharap dia jadi muslim lho, biar
sempurna semuanya, diampuni semua dosa-dosanya, hehehe .. Amin!.

Rossi juga fenomenal. Seperti kata “fenomenal “ itu sendiri, kemunculannya membuat orang
terkagum-kagum, seperti datang dari planet antah berantah, serta datengnya ngirit, satu-satu
muncul, hilang silih berganti di sebuah masa tertentu. Kemunculan Rossi di dunia balap motor paling
bergengsi yaitu MotoGP memporak-porandakan analisa para ahli waktu itu. Dimulai dari kelas 125
cc, bocah kecil itu sudah membawa aura persaingan meninggi, apalagi di awal-awal kelas tersebut,
Rossi dikenal nekad, pemberani, ugal-ugalan bawa motornya serta tidak kenal ampun. Gue ngikutin
terus dia dari mulai kelas ini, dia nggak ada lawannya, hingga sendirian terus melesat didepan
ninggalin yang lainnya. Sebentar di kelas ini (Dia akui sendiri kurang menantang), dia pindah kekelas
250 cc. Hal yang samapun dialami, walau orang melihat dari kelas ini dia sudah mulai bijak dan
penuh perhitungan bawa motornya. Tetep aja tidak ada lawannya, tetep nekadisme dan juga
terkenal dengan entertainment nya itu lho. Selebrasi kemenangannya disetiap race disirkuit berbeda
juga penuh kejutan, ditunggu-tunggu orang dan selalu memunculkan makna, walau konyol tapi fun
dan menarik.

Baru kepindahannya kekelas 500cc, kemudian berganti ke 1000 cc dan direvisi menjadi kelas 800cc
(Karena terlalu cepat), disini dia (Ketiga kelas tersebut dijuarainya) betul-betul menapaki
ketenarannya itu. Orang sudah nggak memperdulikan lagi merek motor apa yang dia bawa, “kasih
ke gua motor yang stabil, walau enggak begitu cepet ...” Seperti yang dia bilang, dia bisa bawa
merek motor yang menjadi sponsornya menang di setiap putaran motogp. Ini semua emang enggak
lepas dari perjalanan panjang sang master. Dari buku authobiographinya, dia emang membalap
sudah dari kecil. Usia 7 tahun sudah mngenal minicross berlanjut ke balap liar serta kompetisi-
kompetisi motorsport dieropa yang habis dia lakoni semuanya. Nomor 46-nya sendiri dia ambil dari
kekagumannya pada pembalap jepang akan kenekadannya yang pada waktu itu ia saksikan jauh-jauh
hari sebelumnya. Dan ternyata dia baru sadar kemudian nomor 46 itu juga yang digunakan ayahnya
ketika memenangi salah satu grandprix waktu itu tentu usianya masih kecil. Hingga saat ini sudah
banyak rekor dipecahkan dan dipegang oleh rossi. Juara dunia 9 kali hingga saat ini dikelas berbeda
saja, berbagai pengamat mengatakan udah nggak mungkin ada lagi yang menyaingi, apalagi kini dia
tengah memburu dan memecahkan rekor-rekor yang lainnya.

Yang gua nggak demen dari dia Cuma satu, kepercayaannya sama mistik, perdukunan dan
keberuntungan karena jimat-jimat itulah yang gua rasa nggak profesioal, musyrik tau , hehehe ... liat
aja, dia punya ritual-ritual khusus menjelang dan abis race. Jangan-jangan dia kantongin batu
dibajunya tuh kalau dia balap. Gilanya dia meyakini banget tuh semua itu yang membawa dia
beruntung dan menang di setiap racenya. Namun nyatanya jimat dan ritual-ritualnya itu perlu
dipertanyakan lagi ketika di free-practice, latihan bebas jum’at pagi di mugello kemarin, disirkuit
kesayangannya di tempat yang dia dijuluki “raja mugello” nya, kecelakaan itupun terjadi.
Kecelakaan memang sering dialami, tapi yang terakhir ini cukup fatal. Tidak ada yang bisa
memberhentikan kecepatannya rupanya, hanya Alloh yang bisa. Dia dinyatakan oleh dokter yang
menanganinya mengalami patah di tulang kakinya diantara tumit dan lututnya pas di tulang
kerasnya. Dia tidak bisa melanjutkan kualifikasi dan balap dibesoknya. Bahkan dokter mengira ini
bisa berjangka waktu lama, atau berhenti total. Walaupun itung-itungannya katanya sampai enam
race kedepan itupun kalau sudah disuntik pain killer dosis tinggi. Dan race esoknya memang The
Doctor istirahat. Sampai kapan?.

Dunia balap tersentak, ditengah-tengah krisis tahun ini, penyelenggara yang hanya bisa
menghadirkan starter motogp yang sudah sedikit, karena mahalnya penyelenggaraan dan dana yang
mesti diinvestasikan, tahun ini mesti kehilangan maestro penyihir yang menjadikan kelas motogp ini
jadi menarik. Terbukti hingga tulisan ini dimuat dua race yang telah berjalan jadi membosankan,
sekarang kok nggak ada beban ketika ninggalin nonton motogp karena beli rokok kewarung depan,
dulu jangan coba-coba, sedetikpun tak mau ketinggalan terlewat. Yang menariknya, kebetulan bisnis
gue di bidang jasa promosi. Kebetulan klien gue banyak yang berasal dari groupnya Yamaha. Setiap
Rossi atau Yamaha menang gue pasti kirim Sms ke para Big boss-nya ngucapin selamat. Tunggu aja
berikutnya kemudian order dari Yamaha biasanya muncul, seiring dengan pesatnya penjualan terus
para big bos Yamaha seneng banget kalau Rossi menang, gue kecipratan senengnya tuh.
Alhamdulillah. Rossi berenti, waduh big bos murung, bisnis ripuh .. hehehe ...!

Sekali lagi, batas antara sedang populer-populernya dan mendadak bisa jadi habis itu semua dalam
hitungan detik. Rossi mestinya sadar intaian “maut” itu ditengah masa-masa puncak karirnya atau
berakhir jadi elegan mestinya.

Terbangnya Sang Peterpan


Peter Pan atau The Boy Who Wouldn't Grow Up (1904) adalah judul drama karya novelis dan
dramawan Skotlandia James M. Barrie, dan Peter and Wendy adalah judul novelisasi yang
diterbitkan tahun 1911. Keduanya menceritakan kisah Peter Pan, bocah lelaki nakal yang dapat
terbang, dan petualangannya di pulau Neverland beserta saudara-saudaranya. Di Indonesia nama
Peter pan selain nama sebuah Band, yang selanjutnya ngebayang pasti sosok sang vokalisnya. Ariel
atau Nazriel Irham. Nama yang bagus, kalau gue cari dikamus Arab sih terjemahannya kurang lebih :
Nazriel punya arti sempurna, sedangkan irham (irhamna) berarti mengharapkan belas kasih Alloh
SWT. Cocok banget!.
Pembicaraan tentang dia, emang lagi terus bergulir, seramai waktu dulu ngebahas Aa Gym. Yang ini
malahan lebih euforia. Tambah lagi media kita paling resep. Ratingnya selalu ngandelin yang kayak
gini ini enggak mau explore yang rada bermutu. Lihat aja banyak sekali opini dan debat dibangun
seolah-olah video porno baru datang dinegeri ini. Padahal semua yang berbicara gue jamin udah
ngeliat yang lebih seru dari yang ini, dari mulai video pejabat dulu, artis sebelumnya, belum lagi
video porno bule yang mudah banget tuh kita dapetin di lapak-lapak bajakan. Semua teriak, ini
bahaya buat anak-anak, buat genersi muda kita, padahal, anak-anak kita barangkali “koleksi” nya
lebih dari cukup dari apa yang kita khawatirkan. Entah siapa yang munafik di negeri ini. Celakanya
lagi Ariel hingga saat ini masih belum mengakui bahwa pemeran yang ada di Video itu bukan dia,
setali tiga uang sama peran pembantu lainnya. Patut diduga itu adalah mirip Ariel, ini bahasa aman
yang lagi dipakai. Lain dimulut lain di hati sekarang ini. Tapi tunda tentang itu, biar bapak polisi
bekerja menuntaskannya.

Gua ngefans sama Ariel, nggak lain dari sisi musikalitasnya. Di Peter pan gua yakinin dia adalah
komandan operasinya, Walau gua kagum juga sama personel lainnya. Ariel dan peter pan ngingetin
kita yang pencinta musik pada band Dewa 19 Dulu, Ariel berhasil menemukan genre baru musik pop
indonesia. Album pertamanya “Taman Langit”, yang penjualannya bisa menembus 2,7 juta copy,
dan rekornya belum terpecahkan sampai saat ini bisa membangkitkan semangat anak muda lainnya
untuk berada dijalurnya. Lihat aja sekarang. Band-band besar saat ini semua berawal mengcopy-
paste keberhasilan Peter pan. Walau akhirnya berhasil menemukan cirinya masing-masing. Album
berikutnya Peter Pan pun sudah dipastikan merajai tangga-tangga lagu di berbagai radio dan televisi.

Gue emang selalu salut bagi musisi yang selain bisa bermusik, bernyanyi dan menciptakan lagu-
lagunya. Apalagi influence, bisa mempengaruhi banyak orang apa yang dikreasinya itu. Harmonisasi
nada, lirik lagu terutama tema-tema lagu Ariel, banyak pengamat menyatakan datang dari seseorang
yang complicated, tak terduga, aneh dan unik. Pemikirannya seperti out of the box, daya kreasi
seninya diluar kebiasaan pada umumnya pencipta lagu, dia senang banget meng-analogikan ruang,
alam semesta pada karya-karya ciptanya. Coba simak liriknya dan lompatan-lompatan nadanya
disetiap albumnya, seolah ia memang peter pan yang bisa terbang kemana-mana. Asik dan
menyentuh. Gue suka banget lagu “Tak ada yang abadi”. Lagu terakhir yang sering jadi latar
belakang kasusnya saat ini. Anggapan aneh ini, bahkan kecenderungan “sakit” memperoleh jawaban
dari hobby lainnya yang menghebohkan itu. Walau sekali lagi patut diduga dan masih menunggu
penyelidikan. Ada yang aneh, dari dulu gua nunggu, dan sebenarnya berharap dia bisa menciptakan
satu album religi yang kayanya pengaruhnya bisa jadi membuat orang jadi lebih baik karena
influencernya itu. Dan harapan itu terjawab sudah, rupanya patut diduga lagi religiuitas tak
tercermin dan muncul kalau memang betul hobbynya seperti itu. Sadar diri kali yah?. Kalau gua
pengacaranya gua suruh dia ngaku, kepengen gue sih dia Insya Alloh dikasih dan menemukan
hidayahnya. Taubatan nasuha, jadi muslim yang taat, nyantri. Ntar Gua tinggal nunggu aja album
religi berikutnya itu.

Kelakuan kayak mirip Ariel seperti ini emang bagi gue nggak begitu mengagetkan. Nggak terlalu
gimana gitu, Diantara temen-temen kita barngkali ada saja yang memiliki kelakuan seperti itu,
disetiap masa yang gua jalanin selalu saja ada.Merasa punya kelebihan fisik lebih, apalagi
digandrungi, terlebih mewah, jadi petualang cinta, penuh nafsu tak terkendali. Bahkan hal tersebut
dijadikan “koleksi album sang kapten” kebanggaannya. Banyak juga sih yang baek. Masalahnya,
Bedanya temen-temen gue ama selebritis, kalau benar itu Ariel, dampaknya bisa jadi menciptakan
temen-temen gue yang itu nambah mantap ama hobbynya, jangan-jangan banyak juga pendatang
baru, yang sebelumnya nggak ngelakuin malah. Kalau temen-temen gue sih biarin aja dia kelaut
kebetulan aja kagak pernah dishoot kelakuannya. Hehehe ...!.

Patut Diduga Mirip

Waduh, jadi ngelantur kemana-mana, Uraian diatas emang kekaguman semata sih, Masalah
diantara mereka, walau jelas ketiganya datang dari jalur yang berbeda, gue nggak nyamain
ketiganya. Tapi ada pelajaran sama seperti komentar pada kasus Video Ariel ini, ada kalimat yang
selalu dipakai, persamaan diantara ketiga tokoh diatas tadi “patut juga diduga” mirip kita. Mirip
gue, mirip kebanyakan orang. Bisa terjadi saat ini atau suatu saat nanti dalam skala-skala masing-
masing. Ketenaran bisa jadi sebuah kemapanan, kekayaan melimpah bisa mungkin melupakan,
semua yang datang dengan mudah, tiba-tiba begitu saja selalu mengalir perlu dicermati ini bisa saja
ini ujian. Yang soleh, tidak soleh dan yang kafir punya ujiannya sesuai kadar keimanannya masing-
masing, bahkan yang kafir saja ujian kekafirannya bisa menjadi muallaf mungkin lebih taat dari kita.
Lihat Michael Jackson salah satunya.

Perjalanan Ariel, Aa Gym dan Valentini Rossi, serta kecerdasannya gua emang respek dan muji, hal
ini bisa merepresentasikan juga kekaguman anda pada idolanya masing-masing. Aa Gym yang
sebenarnya bener dengan pilihannya, malahan syariat membolehkan, tapi tidak dengan fenomena
publik dan opini yang membangunnya selama ini.Taruhannya tidak hanya satu hati saja yang dia jaga
selama ini jadi tidak nyaman, orang banyak yang bergantung kehidupannya pada Aa mesti juga
menanggung. Orang yang berharap tercerahkan jadi tidak semudah dulu mendapatkannya. Dakwah
pun berhenti secara perlahan. Terkadang kebenaran dan keyakinan diri adalah sesuatu yang mahal.
Tapi itu adalah pilihan. Lain dengan Rossi dan Ariel yang keduanya sama dihentikan oleh
kecerobohannya sendiri. Perhitungan Rossi akan keberuntungannya terhenti. Sudah wktunya nggak
bisa lagi baca mantra-mantra disatu meja melingkar yang selalu dia lakukan kemudian harus
membungkuk bertekuk lutut memegang salah satu step dibagian kanan motornya, salah satu ritual
yang selalu dia lakukan bila memulai balapan. Kelalaian selalu mengintai di bidangnya yang
menuntut perfeksionis di segala aspek dunia balap motor tersebut. Dan kelalaian itu bisa jadi
penurunan refleksitas yang harusnya mulai berpikir lebih jauh akan kepopulerannya yang tak akan
abadi. Kalau Ariel bisa jadi emang ceroboh beneran.

Seperti arti kata “Nazril Irham”, Sempurna mengharapkan belas kasih sayang Alloh SWT. Segala
kejadian yang menimpa mereka, mungkin menimpa kita juga, semua pasti sudah diatur takdirnya.
Bayangkan ada hadist yang menyatakan bahwa ditengah hutan belantara yang gelap gulita dari satu
daun pohon yang jatuh, daun pohon yang mana yang mesti jatuh ketanah semuanya sudah diatur
oleh Alloh. Ada pelajaran yang bisa dipetik bila ketiganya terpilih untuk ditampilkan “tersandung”,
Kasih sayang Alloh kepada ketiganya, mengingatkan mereka masing-masing bahwa ada pelajaran
yang hendaknya mereka petik. Diingatkan Alloh di sentil tersebut, berarti ada rencana Alloh yang
kita tidak akan pernah tahu apa gerangan rencana selanjutnya buat mereka, tapi itu bukti sayang
Alloh kepada mereka, sepatutnyalah hal ini harusnya disyukuri akan nikmat yang satu itu dan tentu
mulai berbenah. Secara tidak langsung kita juga diingatkan toh akhirnya. Gue do’ain semuanya
kembali lagi, biar terasa kembali Indahnya kebersamaan itu, Alunan harmoni dan sesekali tegang !.
(BhayoSemerOe|Juni’10) █

Você também pode gostar