Você está na página 1de 171

Microcontroller AT89s51 Trainer Kit

Experiment Manual

Petunjuk Praktikum
Microcontroller AT89sXXX Trainer Kit
(Edisi V2.0-Update)

Oleh: Triwiyanto

Media Pengembangan
Mikrokontroler
Keluarga MCS-51

LABORATORIUM MIKROKONTROLLER
JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
POLTEKKES DEPKES SURABAYA
2009

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 1


PERCOBAAN 1
DISPLAY LED
TUJUAN:
1. Mahasiswa memahami rangkaian mikrokontroller untuk menghidupkan dan mematikan
LED.
2. Mahasiswa dapat memahami program assembly untuk menghidupkan dan mematikan
LED.
3. Mahasiswa memahami beberapa instruksi assembly dasar, MOV, Setb, Clr, RL dan
RR, CJNE.
4. Mahasiswa memahami pembuatan instruksi waktu tunda

DASAR TEORI
J1 J2
CON8 U1 CON8
P0.0 39 21 P2.0
1 P0.1 38 P0.0/AD0 P2.0/A8 22 P2.1 1
2 P0.2 37 P0.1/AD1 P2.1/A9 23 P2.2 2
3 P0.3 36 P0.2/AD2 P2.2/A10 24 P2.3 3
4 P0.4 35 P0.3/AD3 P2.3/A11 25 P2.4 4
5 P0.5 34 P0.4/AD4 P2.4/A12 26 P2.5 5
6 P0.6 33 P0.5/AD5 P2.5/A13 27 P2.6 6
7 P0.7 32 P0.6/AD6 P2.6/A14 28 P2.7 7
8 P0.7/AD7 P2.7/A15 8
P1.0 1 10 P3.0
1 P1.1 2 P1.0 P3.0/RXD 11 P3.1 1
2 P1.2 3 P1.1 P3.1/TXD 12 P3.2 2
3 P1.3 4 P1.2 P3.2/INTO 13 P3.3 3
4 P1.4 5 P1.3 P3.3/INT1 14 P3.4 4
5 P1.5 6 P1.4 P3.4/TO 15 P3.5 5
6 P1.6 7 P1.5/MOSI P3.5/T1 16 P3.6 6
7 P1.7 8 P1.6/MISO P3.6/WR 17 P3.7 7
8 P1.7/SCK P3.7/RD 8
J3 XTAL1 19 29 CON8
CON8 XTAL2 18 XTAL1 PSEN J4
RST 9 XTAL2 30
RST ALE/PROG
VCC 31
EA/VPP
VCC 40
VCC
AT89S51

Gambar 1.1. Diagram skematik IC89s51

Pada diagram skematik tersebut, terdapat 4 (empat) buah port, Port0, Port 1, Port 2 dan Port 3,
yang masing-masing terdiri dari 8 bit data. Tata cara penulisan port adalah: P0.0 s/d P0.7, P1.0
s/d P1.7, P2.0 s/d P2.7 dan P3.0 s/d P3.7.

Instruksi MOV, adalah instruksi copy data 8 bit.


Contoh:
Mov P0,A ; copy isi data yang ada di akumulator ke Port 0
Mov P0,#01010101b; isi Port 0 dengan data biner 01010101b atau keluarkan data biner
tersebut ke P0

Instruksi Setb, adalah instruksi mengirim logika 1 pada sebuah bit port
Instruksi Clr, adalah instruksi mengirim logika 0 pada sebut bit port
Contoh:
Setb P0.0; kirim logika 1 pada P0.0
Clr P0.7; kirim logika 0 pada P0.7

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 2


Instruksi RL, Geser data A ke kiri
Instruksi RR, Geser data A ke kanan
Contoh:
Mov A,#00000001b; isi data akumulator dengan data biner tersebut
RL A; Geser data yang ada di akumulator ke kiri, shg data akan berisi A=00000010b
RL A; Geser data yang ada di akumulator ke kiri, shg data akan berisi A=00000100b
RR A; Geser data yang ada di akumulator ke kanan, shg data akan berisi A=00000010b

Instruksi CJNE, Compare and Jump if Not Equal (bandingkan dan lompatlah jika tidak
sama)
Contoh:
Mov A, P2
Periksa: CJNE A,#1,Periksa
Mov P0,A
Pada instruksi tersebut, copy data dari P2 ke A, bandingkan data A dengan 1 apabila tidak
sama (A=/ 1 maka akan lompat ke label Periksa ). Apabila sama ( A=#1, maka akan turun ke
bawah).

Instuksi DEC, Decrement register (mengurangi isi data register)


Instruksi INC, Increment register (menambah isi data register)
Contoh:
Mov R0,#10; isi R0 dengan data 10 (sepuluh)
DEC R0; kurangi isi R0 dengan 1, sehingga isi R0 sekarang menjadi 9(sembilan)
DEC R0; kurangi isi R0 dengan 1, sehingga isi R0 sekarang menjadi 8(delapan)
INC R0; tambahkan isi R0 dengan 1, sehingga isi R0 sekarang menjadi 9(sembilan)

Instruksi SJMP, short jump, melompat ke sebuah label dengan jarak dekat
Contoh:
Mulai1: mov P0,#01010101b
Sjmp Mulai1
Pada perintah tersebut berarti, program akan melompat ke label Mulai1, ingat label tidak
diperkenankan ada spasi: Mulai 1

Instruksi CALL, memanggil sebuah subrutin


Contoh:
Ayo: mov P0,#01010101b
Call WaktuTunda
Sjmp Ayo
WaktuTunda: Bla
Bla
Bla
Ret
end
Pada perintah tersebut, program akan memanggil subrutin WaktuTunda, yang berisi instruksi
Bla-Bla-Bal, dan diakhiri dengan RET. Seperti halnya sebuah label, penamaan sebuah subrutin,
tidak diperkenankan ada spasi: Waktu Tunda

Instruksi DJNZ, Decrement and Jump if Not Zero


Mov R0,#10
AyoRek: DJNZ R0,AyoRek
End

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 3


Pada program tersebut data register R0, diisi dengan data 10, pada instruksi DJNZ, maka
program akan mengurangi data pada register R0 (R0=R0-1), apabila data register R0 tidak nol
(R0=/ 0) maka program akan melompat ke AyoRek.

Struktur dalam penulisan bahasa Asembly

Contoh:
AyoMulai: mov P0,#01010101b
Call Pekerjaan1
Call Pekerjaan2
Sjmp AyoMulai
;
Pekerjaan1: Bla
Bla
Ret
;
Pekerjaan2: Bla
Bla
ret
End

Pada contoh penulisan program assembly tersebut, tampak sebuah label AyoMulai
(perhatikan tatacara pembuatan lebel ini, tanpa ada spasi dan boleh dalam bahasa
indonesia, untuk keperluan lompatan, dan diakhiri dengan End. Perhatikan tataletak
pembuatan subrutin tersebut.

Struktur progam yang salah

AyoMulai: mov P0,#01010101b


Sjmp AyoMulai
Call Pekerjaan1
Call Pekerjaan2
;
Pekerjaan1: Bla
Bla
Ret
;
Pekerjaan2: Bla
Bla
ret
End

Apabila instruksi tersebut dilakukan pada saat instruksi SJMP AyoMulai, maka pemanggilan
instruksi yang ada dibawahnya akan terabaikan atau tidak diproses.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 4


VCC

J3

2
1 EN LED
D1

P0.0..P0.7
D8
Gambar 1.2 Rangkaian Display LED

Perhatikan pada gambar 1.1 tersebut. Delapan buah LED terhubung ke port 0, yang
difungsikan sebagai output. Pada konfigurasi tersebut LED akan nyala bila diberi logika
LOW ‘0’ melalui port 0, dan LED akan padam bila diberi logika HIGH ‘1’ melalui port 0.
Agar Display LED ini dapat aktiv maka jumper EN LED harus dihubungkan singkat.

Percobaan 1.1. Menghidupkan LED dengan Instruksi MOV

Pada percobaan 1.1 ini LED akan dihidupkan atau dimatikan dengan mengirimkan data
tertentu pada port 0.
Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Hubungkan jumper pada LED_EN, untuk mengaktifkan 8 buah LED
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
4. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Gambar 1.3. Tampilan kosong MIDE Studio for MCS51

Gambar 1.4. Diagram alir percobaan 1.1

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 5


5. Ketik program berikut ini:

Org 0h
Start: Mov P0,#11110000b ; Isi P0 dengan 11110000
sjmp start ; lompat ke start
End
6. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog11a.asm
7. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
8. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)

Gambar 1.5. Tampilan program ISP Software

9. Lakukan pengamatan pada LED

10. Gantilah data #11110000b tersebut diatas dengan data seperti pada tabel berikut dan
lakukan pencatatan LED mana yang padam.

D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 LED YANG PADAM


1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1

Percobaan 1.2. Pembuatan Subrutine Waktu Tunda

Pada percobaan ini, 8 LED akan berkedip secara kontinu, yang diakibatkan oleh pemberian
waktu tunda.
Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
3. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 6


Gambar 1.6. Diagram alir percobaan 1.2

4. Ketik program berikut ini:


Org 0h
Start: Mov P0,#11111111b ; Kirim data biner 11111111 ke P0
Call Delay ; Memanggil waktu tunda
Mov P0,#00000000b ; Kirim data biner 00000000 ke P0
Call Delay ; Memanggil waktu tunda
Sjmp start ; lompat ke start
; Subrutin waktu
Delay: mov R1,#255 ; Isi 255 ke R1 Tunda/delay
Del1: mov R2,#255 ; Isi 255 ke R2
Del2: djnz R2,del2 ; Dec. R2 dan lompat ke del2 if NZ
djnz R1,del1
ret
end
5. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog12a.asm
6. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
7. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
8. Lakukan pengamatan pada LED
9. Gantilah data tersebut untuk mengedipkan sebuah LED, dua buah LED dan
seterusnya,sesuai tabel berikut ini.

D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 LED YANG PADAM


1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 0 0
1 1 1 1 1 0 0 0
1 1 1 1 0 0 0 0
1 1 1 0 0 0 0 0
1 1 0 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 0 0 0

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 7


Percobaan 1.3. Instruksi Setb dan Clr

Pada percobaan ini, sebuah LED atau lebih dapat dihidupkan atau dimatikan dengan perintah
setb dan clr.
Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
3. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program
4. Ketik program berikut ini:
Org 0h
Start: Clr P0.0 ; Kirim logika ‘0’ ke P0.0
Clr P0.1 ; Kirim logika ‘0’ ke P0.1
Clr P0.2 ; Kirim logika ‘0’ ke P0.2
Clr P0.3 ; Kirim logika ‘0’ ke P0.3
Clr P0.4 ; Kirim logika ‘0’ ke P0.4
Clr P0.5 ; Kirim logika ‘0’ ke P0.5
Clr P0.6 ; Kirim logika ‘0’ ke P0.6
Clr P0.7 ; Kirim logika ‘0’ ke P0.7
Call Delay ; Memanggil waktu tunda
Setb P0.0 ; Kirim logika ‘1’ ke P0.0
Setb P0.1 ; Kirim logika ‘1’ ke P0.1
Setb P0.2 ; Kirim logika ‘1’ ke P0.2
Setb P0.3 ; Kirim logika ‘1’ ke P0.3
Setb P0.4 ; Kirim logika ‘1’ ke P0.4
Setb P0.5 ; Kirim logika ‘1’ ke P0.5
Setb P0.6 ; Kirim logika ‘1’ ke P0.6
Setb P0.7 ; Kirim logika ‘1’ ke P0.7
Call Delay ; Memanggil waktu tunda
Sjmp start ; lompat ke start
;
Delay: mov R1,#255
Del1: mov R2,#255
Del2: djnz R2,del2
djnz R1,del1
ret
end
5. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog13a.asm
6. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
7. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
8. Lakukan pengamatan pada LED
9. Rencanakan program untuk mengedipkan dua buah LED, tiga buah LED dan seterusnya
dengan instruksi Setb dan Clr.

Percobaan 1.4. LED Berjalan dengan Instruksi RL/ RR ( Rotate Left dan
Right )
Pada percobaan ini, sebuah LED akan berjalan dari kiri ke kanan dan sebaliknya, program ini
memanfaatkan instruksi RL dan RR.
Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 8


2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
3. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Gambar 1.6. Diagram alir percobaan 1.3

4. Ketik program berikut ini:

Org 0H
Start: Mov A,#11111110b;isi A dengan 11111110b
Mov R0,#7 ;isi R0 dengan 7
Kiri: Mov P0,A ;copy A ke P0
Call Delay ;panggil sub rutine delay
RL A ;data A diputar ke kiri
DEC R0 ;data R0 dikurangi 1
CJNE R0,#0,Kiri ;bandingkan R0 dg 0, if NE jump kiri
;
Mov R0,#7
Kanan: Mov P0,A
Call Delay
RR A ;data A diputar ke kanan
DEC R0 ;data RO dikurangi 1
CJNE R0,#0,Kanan ;bandingkan R0 dg 0, if NE jump kanan
Sjmp Start
;
Delay: mov R1,#255
Del1: mov R2,#255
Del2: djnz R2,del2
djnz R1,del1
ret
end

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 9


5. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog14a.asm
6. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
7. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program Downloader
8. Lakukan pengamatan pada LED

Soal Tantangan:
1. Lakukan perubahan pada program tersebut untuk menjalankan/ menggerakkan dua
buah LED kekiri dan kekanan,
2. Lakukan modifikasi program 1.4. tersebut dengan mengganti instruksi CJNE dan DEC
dengan instruksi DJNZ.

Soal Kuis (sebelum kegiatan praktek):


1. Pelajari instruksi bahasa assembly tersebut, fungsi dan tatacara penulisan instruksi,
struktur program.
2. Pelajari dengan benar rangkaian elektronik pada percobaan ini, LED

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 10


PERCOBAAN 2
SAKLAR PUSH BUTTON

TUJUAN:
1 Mahasiswa memahami rangkaian mikrokontroller dengan interface ke saklar
2. Mahasiswa dapat memahami program assembly untuk mengambil data saklar dan
mengeluarkan data ke LED.
3. Mahasiswa memahami beberapa instruksi assembly dasar, MOV, Setb, Clr, RL dan
RR.

DASAR TEORI

Instruksi Mov A, P2
Contoh:
Mov A, P2; pada instruksi ini, data pada port P2 akan di copy ke register Akumulator

Instruksi JB, Jump if Bit set


Contoh:
MasihDiSini: JB P2.0, MasihDiSini
Call AyoBelajarRek
...............
...............
Pada instruksi tersebut, menyatakan bahwa bit P2.0 akan diuji, apakah berlogika 1(satu), bila
ya maka program akan melompat ke label MasihDiSini, apabila bit P2.0 berlogika 0(nol),
maka program akan melanjutkan instruksi dibawahnya (subrutin AyoBelajarRek)

GAMBAR:
SW1

P2.7..P2.0
SW8

(a)

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 11


VCC

J3

2
1 EN LED
D1

P0.0..P0.7
D8
(b)
Gambar 2.2. Rangkaian Interface (a) Push Button dan LED (b)

Pada gambar 2.2.a tersebut tampak rangkaian push button, bila saklar ditekan maka port sesuai
dengan bit tersebut akan mendapat logika low ‘0’ dan sebaliknya bila saklar tidak ditekan
maka port tersebut akan mendapat logika high ‘1’.

Percobaan 2.1. Mengambil Data Saklar dan Mengeluarkan ke LED


Pada percobaan ini, LED akan nyala bila saklar ditekan sesuai dengan bit saklar yang ditekan.
Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Buka jumper pada EN_DAC apabila sedang terhubung.
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
4. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Gambar 2.3. Diagram alir percobaan 2.1

5. Ketik program berikut ini:


Org 0h
Start: Mov A, P2 ;copy data P2 dan Simpan ke A
Mov P0, A ;Kirim data A ke P0
sjmp start ;lompat ke start

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 12


end
6. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog21a.asm
7. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
8. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
9. Lakukan pengamatan pada LED.

Saklar Kondisi LED yang Nyala (D1-D2-D3-D4-D5-D6-D7-D8


SW1
SW2
SW3
SW4
SW5
SW6
SW7
SW8

Percobaan 2.2. Mengatur Arah Gerak LED Ke Kanan-Kiri dengan Saklar


Push Button P2.0 dan P2.1

Pada percobaan ini, LED akan berjalan kekanan atau kekiri mengikuti penekanan tombol P2.0
(arah kiri) atau P2.1 (arah kanan).
Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
3. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Gambar 2.4. Diagram alir percobaan 2.2

4. Ketik program berikut ini:


org 0h
CekP20: JB P2.0,CekP21 ; Menguji bit P2.0, apakah adalah logika '1'
call RLeft ; Jika P2.0=0, maka LED putar kiri
; sjmp CekP20 ; jump forever to CekP20
CekP21: JB P2.1,CekP20 ; Menguji bit P2.1, apakah adalah logika '1'
call RRight ; Jika P2.1=0, maka LED putar kanan
sjmp CekP20 ; jump forever to CekP2.0
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 13
;======================================================
;Subrutin ini digunakan untuk menggerakkan LED Ke Kanan
;======================================================
RLeft: mov A,#11111110b ;send data 11111110 to Acc
RLeft1: mov P0,A ;send data A to P0
call delay ;call delay time
JB P2.1,RLeft2 ;Menguji bit P2.1, apakah adalah logika '1'
sjmp EndRLeft ;Jika P2.1=0, maka lompat ke EndRLeft
RLeft2: RL A ;data A di putar ke kiri
sjmp RLeft1 ;lompat ke Rleft1
EndRLeft: ret
;
;====================================================
;Subrutin ini digunakan untuk menggerakkan LED Ke Kiri
;====================================================
RRight: mov A,#01111111b ;send data to Acc
RRight1: mov P0,A ;send data to P0
call delay ;call delay time
JB P2.0,RRight2 ;Menguji bit P2.0, apakah adalah logika '1'
sjmp EndRRight ;Jika P2.0=0, maka lompat ke EndRRight
RRight2: RR A ;data A putar ke kanan
sjmp RRight1 ;lompat ke Rright1
EndRRight: ret
;=============================================
;subroutine delay time
;=============================================
delay: mov R1,#255
del1: mov R2,#255
del2: djnz R2,del2
djnz R1,del1
ret
end

5. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog22a.asm


6. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
7. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Downloader Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)

Soal Tantangan:
1. Lakukan modifikasi pada percobaan 2.2. tersebut sesuai dengan dengan mengganti port
dengan P2.2 ( putar kanan ) dan P2.3 ( putar kiri ).
2. Buatlah suatu percobaan untuk menghidupkan dan mematikan sebuah led yang
terhubung ke P0.0, dengan menggunakan sebuah saklar P2.0, sehingga apabila saklar
ditekan sekali, LED nyala, dan ditekan berikutnya maka LED akan padam.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 14


Percobaan 2.3. Setting Up/Dn dan Enter dengan display LED

Pada percobaan ini, LED yang ON akan bertambah atau berkurang mengikuti penekanan
tombol P2.1 (UP) atau P2.2 (DN). LED akan berhenti bertambah atau atau berkurang bila
ditakan tombol P2.0 ( ENTER).
Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
3. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Gambar 2.5. Diagram alir percobaan 2.3

4. Ketik program berikut ini:

org 0h
start:
mov R7,#1 ;inisialisasi data setting
Setup: mov A,R7 ;simpan data R7 ke A
cpl A ;komplemen A,

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 15


mov P0,A ;output data ke LED
jnb p2.0,getout;bila sw1(P2.0) ditekan mk getout(selesai)
jb P2.1,SetDn ;bila sw2(P2.1) ditekan mk INC R7
inc R7 ;R7:=R7+1
acall delay ;waktu tunda, antar penekanan tombol
cjne R7,#100d,setup;deteksi apakah setting=100d
mov R7,#1 ;reset R7 -> 1
sjmp Setup
;
SetDn: Mov A,R7 ;simpan data R7 ke A
cpl A ;komplemen A,
mov P0,A ;output data ke LED
jnb P2.0,getout;bila sw1(P2.0) ditekan mk getout(selesai)
jb p2.2,Setup ;bila sw2(P2.1) ditekan mk INC R7
dec R7 ;R7:=R7-1
acall delay ;waktu tunda lama penekanan tombol
cjne R7,#0d,setDn;deteksi apakah setting=0d
mov R7,#1d ;reset R7 -> 1
sjmp Setdn
getout:
sjmp getout
;
delay: mov R0,#255
delay1: mov R2,#255
djnz R2,$
djnz R0,delay1
ret
end

5. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog23a.asm


6. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
7. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
8. Lakukan pengamatan pada LED.

Soal Tantangan:

1. Lakukan modifikasi pada percobaan tersebut sesuai dengan dengan mengganti port
tersebut dengan P2.5 (Setting UP), P2.6 (Setting Dn) dan P2.7 (Enter).

Soal Kuis:
1. Pelajari instruksi assembly pada percobaan ini, fungsi dan tata cara
penulisannya
2. Pelajari rangkaian elektronik pada percobaan ini

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 16


PERCOBAAN 3
DISPLAY 7 SEGMEN

TUJUAN:
1. Mahasiswa memahami rangkaian interface mikrokontroller dengan 7 segmen
2. Mahasiswa dapat memahami program assembly untuk menampilkan data ke 7 segment
3. Mahasiswa memahami beberapa instruksi assembly dasar, MOV, Setb, Clr, dan waktu
tunda.

DASAR TEORI
Common Anoda P0.6..P0.0

a a
f b b
c
d
g e
e c f
d g

7 x 220 ohm
VCC VCC VCC VCC VCC VCC VCC VCC

Y7..Y0
PNP PNP PNP PNP PNP PNP PNP PNP
FCS 9013 FCS 9013
FCS 9013 FCS 9013 FCS 9013 FCS 9013 FCS 9013 FCS 9013

Y0
8 x 1k ohm
(a)
P3.5
Y7..Y0
P3.6 U8
1 15
P3.7 2 A Y0 14
3 B Y1 13
VCC C Y2 12
J2 Y3 11
6 Y4 10
4 G1 Y5 9
1 G2A Y6
EN 7 SEGMEN 2
5
G2B Y7
7

R28
74LS138

VCC 10K

(b)
Gambar 3.1. (a) Rangkaian display 7 segmen (b) rangkaian dekoder 74ls138

Tabel 3.1. Tabel kebenaran 74LS138


SELEKTOR ENABLE OUTPUT
C B A G1 /G2A /G2B Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7
0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1
0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1
1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 17


Pada tabel kebenaran tersebut tampak bahwa seven segmen yang hidup tergantung pada output
dari dekoder 74LS138, yang sedang mengeluarkan logika low ”0”, sehingga dari 8 buah
display tersebut, selalu hanya satu display yang akan dihidupkan. Agar display tampak nyala
secara bersamaan maka ketiga display tersebut harus dihidupkan secara bergantian dengan
waktu tunda tertentu.
Pada gambar tersebut seven segment commont anoda dikendalikan dengan menggunakan
transistor PNP melalui decoder 74LS138, apabila ada logika low pada basis transistor, maka 7
segment akan nyala dan sebaliknya akan padam.

Gambar 3.2 Modul 7 Segment tunggal

Tabel 3.2. Data Display 7 Segmen

P0.6 P0.5 P0.4 P0.3 P0.2 P0.1 P0.0 Display


g f e d c b a
1 0 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 0 0 1 1
0 1 0 0 1 0 0 2
0 1 1 0 0 0 0 3
:
:
0 0 0 1 0 0 0 A
0 0 0 0 0 1 1 b
1 0 0 0 1 1 0 C
:

Pada tabel tersebut tampak bahwa untuk menghidupkan sebuah segmen, harus dikirimkan data
logika low ”0” dan sebaliknya untuk mematikan segmen, harus dikirimkan data logika high
”1”.

Percobaan 3.1. Tulis Karakter “A” pada 7 Segmen ( Display 1 )

Pada percobaan ini, karakter ‘A’ akan ditampilkan pada 7 Segmen Display 1
Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Hubungkan jumper 7Segmen_EN, untuk mengaktifkan Decoder 74LS138
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
4. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 18


Gambar 3.3 Diagram alir percobaan 3.1

5. Ketik program berikut ini:

org 0h
start: clr P3.5 ; P3.5 = ‘0’
clr P3.6 ; P3.6 = ‘0’
clr P3.7 ; P3.7 = ‘0’
mov P0,#10001000b ; isi P0 dg. 10001000. Cetak Karakter 'A'
sjmp start ; Lompat ke start
end

6. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog31a.asm


7. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
8. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
9. Lakukan pengamatan pada 7 segmen.
10.Lakukan modifikasi pada program tersebut untuk mencetak karakter lain, sesuai tabel:

No Nama Karakter Posisi Display


1 C Display 2
2 E Display 5
3 3 Display 8

Percobaan 3.2. Tulis Tiga Karakter ”AbC” pada 7 Segmen


Pada percobaan ini, karakter ‘AbC’ akan ditampilkan pada 7 Segmen Display 1, Display 2 dan
Display 3 secara berturutan
Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Hubungkan jumper 7Segmen_EN, untuk mengaktifkan Decoder 74LS138
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
4. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 19


Gambar 3.4 Diagram alir percobaan 3.2

5. Ketik program berikut ini:

org 0h
start: clr P3.5 ; P3.5 = '0'
clr P3.6 ; P3.6 = '0'
clr P3.7 ; P3.7 = '0'
mov P0, #10001000b ; isi P0 dg. 10001000. Cetak Karakter 'A'
call delay ; Panggil Waktu Tunda
;
setb P3.5 ; P3.5 = '1'
clr P3.6 ; P3.6 = '0'
clr P3.7 ; P3.7 = '0'
mov P0,#10000011b ; isi P0 dg.100000011. Cetak Karakter 'b'
call delay ; Panggil Waktu Tunda

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 20


;
clr P3.5 ; P3.5 = '0'
setb P3.6 ; P3.6 = '1'
clr P3.7 ; P3.7 = '0'
mov P0,#11000110b ; Cetak Karakter 'C'
call delay ; Panggil Waktu Tunda
;
sjmp start ; Lompat ke start
;=============================================
;subroutine delay created to rise delay time
;=============================================
delay: mov R1,#25
del1: mov R2,#25
del2: djnz R2,del2
djnz R1,del1
ret
end
6. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog32a.asm
7. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
8. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
9. Lakukan pengamatan pada 7 segmen.
10.Lakukan modifikasi pada program tersebut untuk mencetak karakter lain, sesuai tabel:

No Nama Karakter Posisi Display


1 HAI Display 1, Display 2, Display 3
2 Ay0 Display 3, Display 4, Display 5
3 OLE Display 6, Display 7, Display 8

Percobaan 3.3. Tulis 8 Karakter pada 7 Segmen


Pada percobaan ini, karakter ‘12345678’ akan ditampilkan pada 7 Segmen Display 1, Display
2 dan Display 3 s/d Display 8 secara berturutan :
Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Hubungkan jumper 7Segmen_EN, untuk mengaktifkan Decoder 74LS138
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
4. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program
5. Ketik program berikut ini:

org 0h
start: clr P3.5
clr P3.6
clr P3.7
mov P0,#11111001b ; Cetak Karakter '1'
call delay
;
setb P3.5
clr P3.6
clr P3.7

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 21


mov P0,#10100100b ; Cetak Karakter '2'
call delay
;
clr P3.5
setb P3.6
clr P3.7
mov P0,#10110000b ; Cetak Karakter '3'
call delay
;
setb P3.5
setb P3.6
clr P3.7
mov P0,#10011001b ; Cetak Karakter '4'
call delay
;

clr P3.5
clr P3.6
setb P3.7
mov P0,#10010010b ; Cetak Karakter '5'
call delay
;
setb P3.5
clr P3.6
setb P3.7
mov P0,#10000010b ; Cetak Karakter '6'
call delay
;
clr P3.5
setb P3.6
setb P3.7
mov P0,#11111000b ; Cetak Karakter '7'
call delay
;
setb P3.5
setb P3.6
setb P3.7
mov P0,#10000000b ; Cetak Karakter '8'
call delay
;
sjmp start ; Lompat ke Start
;=============================================
;subroutine delay created to rise delay time
;=============================================
delay: mov R1,#25
del1: mov R2,#25
del2: djnz R2,del2
djnz R1,del1
ret
end

6. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog33a.asm


Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 22
7. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
8. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
9. Lakukan pengamatan pada 7 Segmen.
10. Lakukan modifikasi pada program tersebut untuk mencetak karakter lain, sesuai tabel:

No Nama Karakter
1 AbCdEFGH
2 98765432
3 JKLnOPrS

Soal Tantangan:

1. Buatlah tulisan data pada 7 Segmen, dan buatlah tulisan tersebut berjalan ke kanan.
2. Buatlah tuisan Surabaya pada 7 segmen, dan buatlah tulisan tersebut berjalan ke kiri.

Percobaan 3.4. Setting Up/ Dn dan Enter dengan Display ke 7 Segmen.

Pada percobaan ini, akan dibuat suatu simulasi setting UP (P2.1)/ DN (P2.2) dan penekanan
tombol Enter (P2.0), dan di displaykan ke display 7 Segmen. Data display akan bertambah dari
00 s/d 99 atau berkurang dari 99 s/d 00, sesuai dengan penekanan pada tombol UP/ DN.Bila
ditekan tombol Enter, maka tombol UP/ DN tidak akan berfungsi lagi.

Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:


1. Hubungkan jumper 7Segmen_EN, untuk mengaktifkan Decoder 74LS138
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
4. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 23


Gambar 3.5. Diagram alir percobaan 3.4.

5. Ketik program berikut ini:


Org 0h
ratusan equ 30h
puluhan equ 31h
satuan equ 32h
;
start:
mov R7,#1 ;inisialisasi data setting
Setup: mov A,R7 ;simpan data R7 ke A
call bin2dec
call display2sevensegmen
jnb p2.0,getout;bila sw1(P2.0) ditekan mk getout(selesai)
jb P2.1,SetDn ;bila sw2(P2.1) ditekan mk INC R7
inc R7 ;R7:=R7+1
acall delay ;waktu tunda lama penekanan tombol
cjne R7,#100d,setup;deteksi apakah setting=100d
mov R7,#1 ;reset R7 -> 1
sjmp Setup
;

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 24


SetDn: Mov A,R7 ;simpan data R7 ke A
call bin2dec
call display2sevensegmen
jnb P2.0,getout;bila sw1(P2.0) ditekan mk getout(selesai)
jb p2.2,Setup ;bila sw2(P2.1) ditekan mk INC R7
dec R7 ;R7:=R7-1
acall delay ;waktu tunda lama penekanan tombol
cjne R7,#0d,setDn;deteksi apakah setting=0d
mov R7,#99d ;reset R7 -> 99
sjmp Setdn
getout:sjmp getout
;
Display2SevenSegmen:
mov A,puluhan
mov DPTR,#Data7segmen
movc A,@A+DPTR
mov P0,A
clr P3.5 ;
Setb P3.6
Setb P3.7
call delay
;
mov A,satuan
mov DPTR,#Data7segmen
movc A,@A+DPTR
mov P0,A
Setb P3.5 ;
Setb P3.6
Setb P3.7
call delay
ret
;
Bin2Dec:
mov b,#100d
div ab
mov ratusan,a
mov a,b
mov b,#10d
div ab
mov puluhan,a
mov satuan,b
ret
delay: mov R0,#0
delay1:mov R2,#0fh
djnz R2,$
djnz R0,delay1
ret
;
Data7segmen:
db 11000000b,11111001b,10100100b,10110000b,10011001b
db 10010010b,10000010b,11111000b,10000000b,10010000b
end
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 25
6. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog34a.asm
7. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
8. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
9. Lakukan pengamatan pada 7 Segmen.

Soal Tantangan:
1. Rencanakan program untuk membatasi setting Up dan Down, batas bwah 30 dan batas
atas 40
2. Kembangkan program tersebut, apabila tombol ENT ditekan maka akan menampilkan
tulisan OyE

Soal Kuis:
1. Pelajari tentang sebuah seven segmen, jenis dan persamaannya (apabila dibangun
dengan LED)
2. Pelajari tentang Dekoder 74LS138, fungsi dan penggunaan masing-masing pin
3. Pelajari instruksi assembly yang diperlukan pada pemrograman ini

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 26


PERCOBAAN 4
LCD KARAKTER

TUJUAN:
1. Mahasiswa memahami rangkaian interface mikrokontroller dengan LCD Karakter 2 x 16
2. Mahasiswa dapat memahami program assembly untuk menampilkan data ke LCD Karakter
2 x 16
3. Mahasiswa memahami beberapa instruksi assembly dasar, MOV, Setb, Clr, dan waktu
tunda.
4. Mahasiswa memahami mencetak karakter pada posisi baris dan kolom tertentu

DASAR TEORI

Potensio Multiturn
VCC
10k

J3
3 P0.7..P0.0
EN LCD
1
2

2 7
VCC D0
8
D1 15 D1
BPL 9
D2
10
16 D3
GND 11
D4
12
1 D5
VSS 13
D6
14
D7 P3.6
4
RS
6
EN
P3.7

LCD Character 2 X 16
Gambar 4.1. Rangkaian interface ke LCD Karakter 2 x16

Modul LCD Character dapat dengan mudah dihubungkan dengan mikrokontroller seperti
AT89S51. LCD yang akan kita praktikumkan ini mempunyai lebar display 2 baris 16 kolom
atau biasa disebut sebagai LCD Character 2x16, dengan 16 pin konektor, yang didifinisikan
sebagai berikut:

Gambar 4.2. Modul LCD Karakter 2x16

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 27


Tabel 4.1 Pin dan Fungsi
PIN Name Function
1 VSS Ground voltage
2 VCC +5V
3 VEE Contrast voltage
Register Select
4 RS 0 = Instruction Register
1 = Data Register
Read/ Write, to choose write or read mode
5 R/W 0 = write mode
1 = read mode
Enable
6 E 0 = start to lacht data to LCD character
1= disable
7 DB0 LSB
8 DB1 -
9 DB2 -
10 DB3 -
11 DB4 -
12 DB5 -
13 DB6 -
14 DB7 MSB
15 BPL Back Plane Light
16 GND Ground voltage

Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan RW:

Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa anda sedang
mengirimkan sebuah data. Untuk mengirimkan data ke LCD, maka melalui program EN harus
dibuat logika low “0” dan set pada dua jalur kontrol yang lain RS dan RW. Ketika dua jalur
yang lain telah siap, set EN dengan logika “1” dan tunggu untuk sejumlah waktu tertentu (
sesuai dengan datasheet dari LCD tersebut ) dan berikutnya set EN ke logika low “0” lagi.

Jalur RS adalah jalur Register Select. Ketika RS berlogika low “0”, data akan dianggap sebagi
sebua perintah atau instruksi khusus ( seperti clear screen, posisi kursor dll ). Ketika RS
berlogika high “1”, data yang dikirim adalah data text yang akan ditampilkan pada display
LCD. Sebagai contoh, untuk menampilkan huruf “T” pada layar LCD maka RS harus diset
logika high “1”.

Jalur RW adalah jalur kontrol Read/ Write. Ketika RW berlogika low (0), maka informasi pada
bus data akan dituliskan pada layar LCD. Ketika RW berlogika high ”1”, maka program akan
melakukan pembacaan memori dari LCD. Sedangkan pada aplikasi umum pin RW selalu
diberi logika low ”0”.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 28


Pada akhirnya, bus data terdiri dari 4 atau 8 jalur ( bergantung pada mode operasi yang dipilih
oleh user ). Pada kasus bus data 8 bit, jalur diacukan sebagai DB0 s/d DB7.

Beberapa perintah dasar yang harus dipahami adalah inisialisasi LCD Character,

Function Set
Mengatur interface lebar data, jumlah dari baris dan ukuran font karakter

KONTROL DATA
RS EN R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0
0 pulse 0 0 0 1 DL N F X X

CATATAN:
X : Don’t care
DL: Mengatur lebar data
DL=1, Lebar data interface 8 bit ( DB7 s/d DB0)
DL=0, Lebar data interface 4 bit ( DB7 s/d DB4)
Ketika menggunakan lebar data 4 bit, data harus dikirimkan dua kali
N=1, Display dua baris
N=0, Display satu baris

Entry Mode Set


Mengatur increment/ decrement dan mode geser

KONTROL DATA
RS EN R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0
0 pulse 0 0 0 0 0 0 1 I/D S

Catatan:
I/D: Increment/ decrement dari alamat DDRAM dengan 1 ketika kode karakter dituliskan ke
DDRAM.
I/D = “0”, decrement
I/D= “1”, increment
S: Geser keseluruhan display kekanan dan kekiri
S=1, geser kekiri atau kekanan bergantung pada I/D
S=0, display tidak bergeser

Display On/ Off Cursor


Mengatur status display ON atau OFF, cursor ON/ OFF dan fungsi Cursor Blink

KONTROL DATA
RS EN R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0
0 pulse 0 0 0 0 0 1 D C B
D : Mengatur display
D = 1, Display is ON
D = 0, Display is OFF

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 29


Pada kasus ini data display masih tetap berada di DDRAM, dan dapat ditampilkan kembali
secara langsung dengan mengatur D=1.
C : Menampilkan kursor
C = 1, kursor ditampilkan
C = 0, kursor tidak ditampilkan
B : Karakter ditunjukkan dengan kursor yang berkedip
B=1, kursor blink

Clear Display
Perintah ini hapus layar

KONTROL DATA
RS EN R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0
0 pulse 0 0 0 0 0 0 0 0 1

Geser Kursor dan Display


Geser posisi kursor atau display ke kanan atau kekiri tanpa menulis atau baca data display.
Fungsi ini digunakan untuk koreksi atau pencarian display

KONTROL DATA
RS EN R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0
0 pulse 0 0 0 0 1 D/C R/L X X

Catatan : x = Dont care


D/C R/L Note
0 0 Geser posisi kursor ke kiri
0 1 Geser posisi kursor ke kanan
1 0 Geser keseluruhan display ke kiri
1 1 Geser keseluruhan display ke kanan

Memori LCD

1. DDRAM ( Display Data RAM )


Memori DDRAM digunakan untuk menyimpan karakter yang akan ditampilkan. Semua teks
yang kita tuliskan ke modul LCD adalah disimpan didalam memory ini, dan modul LCD secara
berturutan membaca memory ini untuk menampilkan teks ke modul LCD itu sendiri.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 30


Gambar 4.3. Lokasi memori display LCD Karakter

Pada peta memori tersebut, daerah yang berwarna kuning ( 00 s/d 0F dan 40 s/d 4F ) adalah
display yang tampak. Sebagaimanan yang anda lihat, jumlahnya sebanyak 16 karakter per baris
dengan dua baris. Angka pada setiap kotak adalah alamat memori yang bersesuaian dengan
posisi dari layar. Demikianlah karakter pertama di sudut kiri atas adalah menempati alamah
00h. Posisi karakter berikutnya adalah alamat 01h dan seterusnya.

Akan tetapi, karakter pertama dari baris 2 sebagaimana yang ditunjukkan pada peta memori
adalah pada alamat 40h. Dimikianlah kita perlu untuk mengirim sebuah perintah ke LCD untuk
mangatur letak posisi kursor pada baris dan kolom tertentu. Instruksi Set Posisi Kursor
adalah 80h. Untuk ini kita perlu menambahkan alamat lokasi dimana kita berharap untuk
menempatkan kursor.Sebagai contoh, kita ingin menampilkan kata ”World” pada baris ke dua
pada posisi kolom ke sepuluh. Sesuai peta memori, posisi karakter pada kolom 11 dari baris ke
dua, mempunyai alamat 4Ah, sehingga sebelum kita tulis kata ”World” pada LCD, kita harus
mengirim instruksi set posisi kursor, dan perintah untuk instruksi ini adalah 80h ditambah
dengan alamat 80h+4Ah =0Cah. Sehingga dengan mengirim perintah Cah ke LCD, akan
menempatkan kursor pada baris kedua dan kolom ke 11 dari DDRAM.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 31


2. CGROM ( Character Generator ROM )
Sebuah peta karakter yang dapat ditampilkan, sesuai dengan lokasi dari masing-
masing karakter.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 32


INISIALISASI

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 33


Sebelum kita dapat menggunakan modul LCD, kita harus melakukan inisialisasi dan
mengkonfigurasikannya. Hal ini dijalankan dengan mengirimkan sejumlah instruksi ke LCD.
Antara lain: pengaturan lebar data interface 8 bit atau 4 bit data bus, pemilihan ukuran font
karakter 5x8 atau 5x7 dan lain-lain, dengan instruksi sebagai berikut.

Init_lcd:
mov r1,#00000001b ;Display clear
call write_inst ;EN=pulse dan RS=0
mov r1,#00111000b ;Function set, ;Data 8 bit,2 line font 5x7
call write_inst ;Set bit EN=pulse dan RS=0
mov r1,#00001100b ;Display on, ;cursor off,cursor blink off
call write_inst ;EN=pulse dan RS=0
mov r1,#00000110b ;Entry mode, Set increment
call write_inst
ret

Percobaan 4.1. Tulis Sebuah Karakter pada LCD Karakter


Pada percobaan ini, karakter ‘A’ akan ditampilkan pada LCD Karakter
Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Pasang jumper LCD_EN, yang berfungsi untuk memberikan power supply +5V
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
4. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 34


Gambar 4.4. Diagram alir (a) rutin utama cetak karakter “A”, (b) subrutin inisialisasi LCD
karakter pada percobaan 4.1

5. Ketik program berikut ini:

org 0h
call init_LCD
start: mov R1,#80h ; Lokasi Display RAM, Row=1 Col=1
call write_inst ; panggil tulis instruksi
mov R1,#'A' ; Cetak Karakter A
call write_data ; panggil tulis data
stop: sjmp stop
Init_lcd:
mov r1,#00000001b ;Display clear
call write_inst
mov r1,#00111000b ;Function set,Data 8 bit,2 line font 5x7
call write_inst
mov r1,#00001100b ;Display on, ;cursor off,cursor blink off
call write_inst
mov r1,#00000110b ;Entry mode, Set increment
call write_inst
ret

;
Write_inst:
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 35
clr P3.6 ; P3.6 = RS =0
mov P0,R1 ; copy R1 ke P0
setb P3.7 ; P3.7 =EN = 1
call delay ; call delay time
clr P3.7 ; P3.7 =EN = 0
ret
;
Write_data:
setb P3.6 ; P3.6 = RS =1
mov P0,R1 ; copy R1 ke P0
setb P3.7 ; P3.7 =EN = 1
call delay ; call delay time
clr p3.7 ; P3.7 =EN = 0
ret
;
delay: mov R0,#0
delay1:mov R7,#0fh
djnz R7,$
djnz R0,delay1
ret
end
6. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog41a.asm
7. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
8. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
9. Lakukan pengamatan pada karakter yang tercetak pada LCD.
10. Lakukan modifikasi pada program tersebut untuk mencetak karakter lain, sesuai tabel:

No Nama Karakter Posisi Display


1 1 Row 1, Col 2
2 Z Row 1, Col 8
3 & Row 2, Col 12

Percobaan 4.2. Tulis Delapan Karakter pada LCD Karakter


Pada percobaan ini, kalimat ” Welcome” akan ditampilkan pada LCD Karakter pada baris 1
dan colom 1
Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Pasang jumper LCD_EN, yang berfungsi untuk memberikan power supply +5V
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
4. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program
5. Ketik program berikut ini:
org 0h
call init_LCD
start: mov R1,#80h ; Lokasi Display RAM, Row=1 Col=1
call write_inst
mov R1,#'W'
call write_data
mov R1,#'e'

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 36


call write_data
mov R1,#'l'
call write_data
mov R1,#'c'
call write_data
mov R1,#'o'
call write_data
mov R1,#'m'
call write_data
mov R1,#'e'
call write_data
stop: sjmp stop
Init_lcd:
mov r1,#00000001b ;Display clear
call write_inst
mov r1,#00111000b ;Function set, Data 8 bit,2 line font 5x7
call write_inst
mov r1,#00001100b ;Display on, cursor off,cursor blink off
call write_inst
mov r1,#00000110b ;Entry mode, Set increment
call write_inst
ret
;
Write_inst:
clr P3.6 ; P3.6 = RS =0
mov P0,R1 ; copy R1 ke P0
setb P3.7 ; P3.7 =EN = 1
call delay ; call delay time
clr P3.7 ; P3.7 =EN = 0
ret
;
Write_data:
setb P3.6 ; P3.6 = RS =1
mov P0,R1 ; copy R1 ke P0
setb P3.7 ; P3.7 =EN = 1
call delay ; call delay time
clr p3.7 ; P3.7 =EN = 0
ret
;
delay: mov R0,#0
delay1:mov R7,#0fh
djnz R7,$
djnz R0,delay1
ret
end

6. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog42a.asm


7. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
8. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 37


9. Lakukan pengamatan pada display LCD Karakter
10.Lakukan modifikasi pada program tersebut untuk mencetak karakter lain, sesuai tabel:

No Nama Karakter Posisi Display


1 Selamat Datang Baris 1, Colom 1
2 Mikrokontroller Baris 2, Colom 1

Percobaan 4.3. Tulis Karakter Dengan Look Up Table


Pada percobaan ini, kalimat ”Welcome home” akan ditampilkan pada layar LCD Karakter
dengan menggunakan look up table.
Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Pasang jumper LCD_EN, yang berfungsi untuk memberikan power supply +5V
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
4. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program
5. Ketik program berikut ini:

org 0h
call init_LCD
start: call write_char
stop: sjmp stop
;
write_char:
mov dptr,#word1 ;DPTR = [ address word1 ]
mov r3,#16 ;R3=16,number character to be display
mov r1,#80h ;R1=80h,address DDRAM start position
call write_inst
;
write1:clr a ;A=0
movc a,@a+dptr ; A = [A+ DPTR]
mov r1,A ; R1 = A
inc dptr ; DPTR = DPTR +1
call write_data;
djnz r3,write1 ; R3 = R3-1,
ret
;
Init_lcd:
mov r1,#00000001b ;Display clear
call write_inst ;
mov r1,#00111000b ;Function set, Data 8 bit,2 line font 5x7
call write_inst ;
mov r1,#00001100b ;Display on, cursor off,cursor blink off
call write_inst
mov r1,#00000110b ;Entry mode, Set increment
call write_inst
ret
;
Write_inst:
clr P3.6 ; P3.6 = RS =0

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 38


mov P0,R1 ; copy R1 ke P0
setb P3.7 ; P3.7 =EN = 1
call delay ; call delay time
clr P3.7 ; P3.7 =EN = 0
ret
;
Write_data:
setb P3.6 ; P3.6 = RS =1
mov P0,R1 ; copy R1 ke P0
setb P3.7 ; P3.7 =EN = 1
call delay ; call delay time
clr p3.7 ; P3.7 =EN = 0
ret
;
delay: mov R0,#0
delay1:mov R7,#0fh
djnz R7,$
djnz R0,delay1
ret
;
word1: DB ' Welcome Home '; Karakter yang disimpan di ROM
end

6. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog43a.asm


7. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
8. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
9. Lakukan pengamatan pada LCD.
10. Lakukan modifikasi pada program tersebut untuk mencetak karakter lain, sesuai tabel:

No Nama Karakter Posisi Display


1 Selamat Datang Baris 1, Colom 1
2 Mikrokontroller Baris 2, Colom 1

Soal Tantangan:
1. Dengan memanfaatkan instruksi shift display dan cursor, cetaklah kata Surabaya yang
dapat bergeser kekanan sebanyak 10 x dan bergeser kekiri sebanyak 10x dan berhenti.
2. Buatlah interaksi geser karakter ke kanan dan ke kiri, dengan menggunakan tombol
P2.0, P2.1, untuk mengatur geser ke kanan dan ke kiri, untuk dengan kata Surabaya

Soal Kuis:
1. Apakah yang dimaksud dengan 2 x 16 pada LCD Karakter 2x16
2. Pelajari tentang pin konfigurasi, dan fungsi dari LCD Karakter
3. Pelajari tentang Function Set, Entry Mode, Display On/Off, Shift Cursor/Display
4. Pelajari rangkaian lengkap interfacing LCD ke Mikrokontroller

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 39


PERCOBAAN 5
ANALOG TO DIGITAL CONVERTER ( ADC )

TUJUAN:
1. Mahasiswa memahami rangkaian interface mikrokontroller dengan ADC 0804
2. Mahasiswa memahami setting tegangan referensi Vref ADC0804
3. Mahasiswa memahami perhitungan tegangan resolusi ADC0804
4. Mahasiswa dapat memahami program assembly untuk menampilkan data ADC ke 7
Segmen
5. Mahasiswa dapat memahami program assembly untuk menampilkan data ADC ke LCD
Karakter 2 x 16

DASAR TEORI
U8
13 3
AD0 X0 X
14
AD1 X1
15
AD2 X2
12
AD3 X3
1
5 X4
2 X5
4 X6
X7
GND 6
P2.6 11 INH
P2.7 10 A
9 B
C
VCC GND 4051

R36 U9 ADC0804
68
6 18 P1.0
GND +IN DB0 P1.1 P1.0
7 17
-IN DB1 P1.2 P1.1
16
DB2 P1.3 P1.2
9 15
VREF/2 DB3 P1.3
1

19 14 P1.4
CLKR DB4 P1.5 P1.4
D12 4 13
CLKIN DB5 P1.6 MOSI
2 12
3V CS DB6 P1.7 MISO
10K R38 1 11
P3.4 CS DB7 SCK
2
P3.4 P3.3 RD P3.2
10K C9 3 5
150pF P3.3 WR INTR P3.2
R39 + C10
10uF
3

Gambar 5.1 Rangkaian ADC0804

Konverter A/D tersedia secara komersial sebagai rangkaian terpadu dengan resolusi 8 bit
sampai dengan 16 bit. Pada percobaan ini akan memperkenalkan ADC0801, yaitu sebagai
sebuah konverter A/D 8 bit yang mudah diinterfacekandengan sistem mikrokontroller. A/D ini
menggunakan metode approksimasi berturut-turut untuk mengkonversikan masukan analog (0-
5V) menjadi data digital 8 bit yang ekivalen. ADC0801 mempunyai pembangkit clock internal
dan memerlukan catu daya +5V dan mempunyai waktu konversi optimum sekitar 100us.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 40


Gambar 5.2 Konfigurasi pin ADC0804

Diagram konfigurasi pin ADC0804 ditunjukkan pada gambar 5.2. Pin 11 sampai 18 ( keluaran
digital ) adalah keluaran tiga keadaan, yang dapat dihubungkan langsung dengan bus data
bilamana diperlukan. Apabila CS ( pin 1 ) atau RD (pin2) dalam keadaan high (“1”), pin 11
sampai 18 akan mengambang ( high impedanze ), apabila CS dan RD rendah keduanya,
keluaran digital akan muncul pada saluran keluaran.
Sinyal mulai konversi pada WR (pin 3). Untuk memulai suatu konversi, CS harus rendah.
Bilamana WR menjadi rendah, konverter akam mengalami reset, dan ketika WR kembali
kepada keadaan high, konversi segera dimulai.
Konversi detak konverter harus terletak dalam daereh frekuensi 100 sampai 800kHz. CLK IN (
pin 4) dapat diturunkan dari detak mikrokontroller, sebagai kemungkinan lain, kita dapat
mempergunakan pembangkit clock internal dengan memasang rangkaian RC antara CLN IN (
pin 4) dan CLK R ( pin 19).
Pin 5 adalah saluran yang digunakan untuk INTR, sinyal selesai konversi. INTR akan menjadi
tinggi pada saat memulai konversi, dan akan aktiv rendah bila konversi telah selesai. Tepi
turun sinyal INTR dapat dipergunakan untuk menginterupsi sistem mikrokontroller, supaya
mikrokontroller melakukan pencabangan ke subrutine pelayanan yang memproses keluaran
konverter.
Pin 6 dan 7 adalah masukan diferensial bagi sinyal analog. A/D ini mempunyai dua ground, A
GND (pin 8) dan D GND ( pin10). Kedua pin ini harus dihubungkan dengan ground. Pin 20
harus dihubungkan dengan catu daya +5V
A/D ini mempunyai dua buah ground, A GND ( pin 8 ) dan D GND ( pin 10). Keduanya harus
dihubungkan dengan catu daya, sebesar +5V.
Pada A/D 0804 VREF merupakan tegangan referensi yang digunakan untuk offset suatu
keluaran digital maksimum. Dengan persamaan sebagai berikut:
VREF = 12 VIN maks

VIN MAKS
VRESOLUSI =
255

Misalnya anda menginginkan masuk analog maksimum sebesar 4 V, maka:


VREF = 12 x4 = 2 volt

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 41


4
VRESOLUSI = = 0,0156 volt
255

Resolusi ini mempunyai arti sebagai berikut:

No VIN ( volt ) Data Digital ( biner )


1 0,000 0000 0000
2 0,0156 0000 0001
3 0,0313 0000 0010
4 :
5 4 1111 1111

A/D ini dapat dirangkai untuk menghasilkan konversi secara kontinu. Untuk melaksanakannya,
kita harus menghubungkan CS, dan RD ke ground dan menyambungkan WR dengan INTR
seperti pada gambar dibawah ini. Maka dengan ini keluaran digital yang kontinu akan muncul,
karena sinyal INTR menggerakkan masukan WR. Pada akhir konversi INTR berubah menjadi
low, sehingga keadaan ini akan mereset konverter dan mulai konversi.

Tabel 5.1 Koneksi Interface ADC ke Mikrokontroller

ADC Mikrokontroller

/INTR P3.2
/WR P3.3
/RD P3.4
D0 s/d D7 P1.0 s/d P1.7

Tabel 5.2. Instruksi logika pada pin kontrol A/D 0804

INPUT OUTPUT KEGIATAN


/WR /RD /INTR DO S/D D7
1 1 1 Hi-Z Berada dalam keadaan High Impedansi
0 1 1 Hi-Z A/D mengalami reset Data
1 1 1 Hi-Z Mulai konversi Analog ke Digital
1 1 0 Hi-Z Konversi telah selesai
1 0 1 D0 s/d D7 Data digital telah siap diambil

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 42


Percobaan 5.1. ADC0804 dan Display ke 7 Segmen

Pada percobaan ini, Data ADC yang telah diubah dalam desimal ( ratusan, puluhan dan
satuan) akan ditampilkan pada 8 x 7 Segmen pada Display 1, Display 2, dan Display 3 yang
masing-masing menampilkan data ratusan, puluhan dan satuan.

Common Anoda P0.6..P0.0

a a
f b b
c
d
g e
e c f
d g

7 x 220 ohm
VCC VCC VCC VCC VCC VCC VCC VCC

Y7..Y0
PNP PNP PNP PNP PNP PNP PNP PNP
FCS 9013 FCS 9013
FCS 9013 FCS 9013 FCS 9013 FCS 9013 FCS 9013 FCS 9013

8 x 1k ohm

(a)
P3.5
Y7..Y0
P3.6 U8
1 15
P3.7 2 A Y0 14
3 B Y1 13
VCC C Y2 12
J2 Y3 11
6 Y4 10
4 G1 Y5 9
1 G2A Y6
EN 7 SEGMEN 2
5
G2B Y7
7

R28
74LS138

VCC 10K

(b)

Gambar 5.3. Interface rangkaian display 7 segmen

Tabel 5.1. kebenaran 74LS138

SELEKTOR ENABLE OUTPUT


C B A G1 /G2A /G2B Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7
0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1
0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1
1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1
1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0

Pada tabel kebenaran tersebut tampak bahwa seven segmen yang hidup tergantung pada output
dari dekoder 74LS138, yang sedang mengeluarkan logika low ”0”, sehingga dari 8 buah
display tersebut, selalu hanya satu display yang akan dihidupkan. Agar display tampak nyala
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 43
secara bersamaan maka ketiga display tersebut harus dihidupkan secara bergantian dengan
waktu tunda tertentu.

Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:


1. Pada saat langkah pemrograman posisikan saklar togle ke posisi PROG
2. Posisikan saklar togle ke RUN untuk mengaktifkan ADC0804 CS=0
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
4. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
5. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Gambar 5.4. Diagram alir rutin utama percobaan 5.1

Gambar 5.5. Diagram alir subrutin proses ADC

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 44


Gambar 5.6. Diagram alir subrutin konversi hex ke desimal

Gambar 5.7. Diagram alir subrutin display ke 7 Segmen

6. Ketik program berikut ini:

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 45


org 0h
ratusan equ 30h
puluhan equ 31h
satuan equ 32h
;
org 0h
start: call ADC
call Bin2Dec
call Display2SevenSegmen
sjmp start
;
;===============================================
;Subrutin ini digunakan untuk mengambil data ADC MUX X0
;===============================================
ADC: clr P2.6
clr P2.7
clr P3.3 ; Reset ADC. P3.3 = 0
Nop ; delay 1us
Nop ; delay 1 us
Nop ; delay 1 us
setb P3.3 ; Start Conversi
eoc: jb P3.2,eoc ; Tunggu interupsi INT, apakah P3.2= 1, jika Ya
; lompat ke EOC
clr P3.4 ; Baca Data. P3.4=0
mov A,P1 ; Copy data P1 ke A
setb P3.4 ; Disable RD. P3.4=1
ret
;
;=================================================
;Subrutin ini untuk menampilkan data ke 7 Segmen
;dalam bentuk: ratusan, puluhan, and satuan
;data desimal diubah ke segmen dengan menggunakan
;Look up table Data7segmen
;=================================================
Display2SevenSegmen:
mov A, ratusan ;Copy data Ratusan ke A
mov DPTR,#Data7segmen ;Copy Address #Data7segmen ke DPTR
movc A,@A+DPTR ;Copy Isi A+DPTR ke A
mov P0,A ;Copy A ke P0
Setb P3.5 ;Decoder, A=1,
clr P3.6 ;B=0
Setb P3.7 ; dan C=1
call delay ;Panggil waktu tunda
;
mov A,puluhan
mov DPTR,#Data7segmen
movc A,@A+DPTR
mov P0,A
clr P3.5 ;
Setb P3.6
Setb P3.7
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 46
call delay
;
mov A,satuan
mov DPTR,#Data7segmen
movc A,@A+DPTR
mov P0,A
Setb P3.5 ;
Setb P3.6
Setb P3.7
call delay
ret
;
delay: mov R0,#0
delay1:mov R2,#0fh
djnz R2,$
djnz R0,delay1
ret
;
;========================================
;Subrutin ini untuk merubah data biner ke desimal
;menjadi 3 digit = ratusan-puluhan-satuan
;=========================================
Bin2Dec:
mov b,#100d
div ab
mov ratusan,a
mov a,b
mov b,#10d
div ab
mov puluhan,a
mov satuan,b
ret
;
Data7segmen:
db 11000000b,11111001b,10100100b,10110000b,10011001b
db 10010010b,10000010b,11111000b,10000000b,10010000b
;
end

7. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog51a.asm


8. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
9. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)

Soal Tantangan:

1. Lakukan modifikasi pada program tersebut dengan manambahkan kata SUHU, pada
Display1, 2, 3 dan 4 diikuti dengan data ADC.( contoh: SUHU 255 )

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 47


2. Lakukan modifikasi pada program tersebut dengan manambahkan kata UOLT, pada
Display5, 6, 7dan 8 setelah data ADC.( contoh: 255 UOLT)

Percobaan 5.2. ADC0804 dan Display ke LCD Karakter 2x16

Pada percobaan ini, Data ADC dalam desimal akan ditampilkan pada LCD Karakter 2x16
pada Baris 1, Colom 1, 2 dan 3, yang masing-masing menampilkan data ratusan, puluhan dan
satuan.
Potensio Multiturn
VCC
10k

J3
3 P0.7..P0.0
EN LCD
1
2

2 7
VCC D0
8
D1 15 D1
BPL 9
D2
10
16 D3
GND 11
D4
12
1 D5
VSS 13
D6
14
D7 P3.6
4
RS
6
EN
P3.7

LCD Character 2 X 16
Gambar 5.8. Rangkaian Interface LCD Karakter

Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:


1. Pada saat langkah pemrograman posisikan saklar togle ke posisi PROG
2. Posisikan saklar togle ke RUN untuk mengaktifkan ADC0804 CS=0
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
4. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
5. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 48


Gambar 5.9 Diagram alir utama percobaan 5.2
6. Ketik program berikut ini:

org 0h
ratusan equ 30h
puluhan equ 31h
satuan equ 32h
;
org 0h
call init_LCD
call write_char
start: call ADC
call Bin2Dec
call Write2LCD
sjmp start
;
;===============================================
;Subrutin ini digunakan untuk mengambil data ADC MUX X0
;===============================================
ADC: clr P2.6
clr P2.7
clr P3.3
nop
nop
nop
setb P3.3
eoc: jb P3.2,eoc
clr P3.4
mov A,P1
setb P3.4
ret
;
;=================================================
;Subrutin untuk menampilkan data ke LCD character 2 x16
;pada DDRAM 0C9 0CA 0CB untukratusan, puluhan, and satuan
;=================================================
Write2LCD:
mov r1,#0c9h
call write_inst
mov a,ratusan
add a,#30h
mov r1,a
call write_data
;
mov r1,#0cah
call write_inst
mov a,puluhan
add a,#30h
mov r1,a
call write_data
;
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 49
mov r1,#0cbh
call write_inst
mov a,satuan
add a,#30h
mov r1,a
call write_data
ret
;
;=======================================
;Subrutin ini untuk merubah data biner ke desimal
;menjadi 3 digit = ratusan-puluhan-satuan
;=======================================
Bin2Dec:
mov b,#100d
div ab
mov ratusan,a
mov a,b
mov b,#10d
div ab
mov puluhan,a
mov satuan,b
ret
;
;===============================================
;Subrutin untuk menampilkan tulisan Data ADC0804
; pada baris 1
;===============================================
write_char:
mov dptr,#word1 ;DPTR = [ address word1 ]
mov r3,#16 ;R3=16,number character to be display
mov r1,#80h ;R1=80h,address DDRAM start position
acall write_inst
;
write1:clr a ;A=0
movc a,@a+dptr ; A = [A+ DPTR]
mov r1,A ; R1 = A
inc dptr ; DPTR = DPTR +1
acall write_data ;
djnz r3,write1 ; R3 = R3-1,
ret
;
Init_lcd:
mov r1,#00000001b ;Display clear
call write_inst
mov r1,#00111000b ;Function set,Data 8 bit,2 line font 5x7
call write_inst
mov r1,#00001100b ;Display on, cursor off,cursor blink off
call write_inst
mov r1,#00000110b ;Entry mode, Set increment
call write_inst
ret
;
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 50
write_inst:
clr P3.6 ; RS = P2.0 = 0, write mode instruction
mov P0,R1 ; D7 s/d D0 = P0 = R1
setb P3.7 ; EN = 1 = P2.1
call delay ; call delay time
clr P3.7 ; EN = 0 = P2.1
ret
;
Write_data:
setb P3.6 ; RS = P2.0 = 1, write mode data
mov P0,R1 ; D7 s/d D0 = P0 = R1
setb P3.7 ; EN = 1 = P2.1
call delay ; call delay time
clr p3.7 ; EN = 0 = P2.1
ret
;
delay: mov R0,#0
delay1:mov R2,#0fh
djnz R2,$
djnz R0,delay1
ret
;
word1: DB ' Data ADC0804 '
end

7. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog52a.asm


7. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
8. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
9. Lakukan modifikasi pada program tersebut dengan manambahkan kata SUHU: , pada Baris
2 diikuti dengan data ADC.

Percobaan 5.3. Aplikasi program komparator dengan memanfaatkan


instruksi aritmatika dan instruksi lompatan untuk pengaturan suhu dengan
display LCD Karakter

Dalam dunia elektronika, rangkaian komparator, umumnya diwujudkan dengan memanfaatkan


rangkaian op-amp yang dibangun sebagai komparator. Sesuai dengan prinsip kerja komparator,
membandingkan dua buah tegangan yang masuk pada input INV dan NON INV, untuk
menghasilkan suatu output tegangan saturasi. Dengan memanfaatkan instruksi aritmatika
SUBB dan instruksi lompatan JZ dan JC, maka rangkaian analog ini dapat digantikan dengan
menggunakan pemrograman assembly.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 51


Gambar 5.10 Rangkaian komparator analog dengan IC OP-AMP

Apabila tegangan yang masuk pada VREF lebih besar daripada tegangan yang masuk pada
VIN maka VOUT akan mengeluarkan tegangan ~0 volt. Dan sebaliknya bila tegangan yang
masuk pada VREF lebih kecil dari pada VIN maka VOUT akam mengeluarkan tegangan
VSAT.

ControlSuhu:
mov a,dataSetting ; contoh dataSetting=50
mov b,dataADC ; contoh dataADC=30
clr c
subb a,b
jnz OnHeater
ret
OnHeater:
jc OffHeater
call HeaterOn ;Instruksi hidupkan heater
ret
OffHeater:
Call HeaterOff ;Instruksi matikan heater
ret
;

Pada instruksi tersebut diambil selisih antara dataSetting dan dataADC dengan menggunakan
instruksi SUBB, pengurangan ini akan menghasilkan tiga keadaan yaitu: NOL, NEGATIF atau
POSITIF. Hasil-hasil inilah yang harus dideteksi, keadaan NEGATIF dapat dideteksi dengan
memantau bit C (carry ), keadaan NOL dapat dideteksi dengan memantau register A
(accumulator).

Apabila diberikan keadaan input sesuai dengan contoh tersebut maka:


A=dataSetting=50
B=dataADC=30
SUBB A,B
A=50-30 =20 (keadaan POSITIF)
Sesuai dengan instruksi diatas maka program akan menuju ke Ret OnHeater, pada baris ini
dilakukan proses pengujian keadaan, dengan instruksi JC, karena keadaan POSITIF maka
C=0 (clear) sehingga program akan memanggil HeaterOn

Apabila diberikan keadaan input sesuai dengan contoh tersebut maka:

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 52


A=dataSetting=50
B=dataADC=50
SUBB A,B
A=50-50 =00 (keadaan NOL)
Sesuai dengan instruksi diatas maka program akan menuju ke Ret.

Apabila diberikan keadaan input sesuai dengan contoh tersebut maka:


A=dataSetting=50
B=dataADC=51
SUBB A,B
A=50-51 =-1 (keadaan NEGATIF)
Sesuai dengan instruksi diatas maka program akan menuju ke OnHeater, pada baris ini
dilakukan proses pengujian keadaan, dengan instruksi JC, karena keadaan NEGATIF maka
C=1 (clear) sehingga program akan memanggil label OffHeater

Pada percobaan 5.3. ini indikator heater On dan Off, ditunjukkan pada layar LCD Karakter
pada baris 1. seperti yang ditunjukkan pada pemrograman berikut ini:

1. Pada saat langkah pemrograman posisikan saklar togle ke posisi PROG


2. Posisikan saklar togle ke RUN untuk mengaktifkan ADC0804 CS=0
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
4. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
5. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Start Start

Inisialisasi LCD Simpan dataSetting


A dataSetting
Inisialisasi DataSetting
dataSetting 50 Simpan dataADC
B dataADC
Subrutin ADC
Reset bit C
Subrutin Control Suhu C 0

Subrutin Konversi Bin2Dec SUBB A,B


Ratusan-Puluhan-Satuan YES
A=0 ?
NO End
Subrutin Display2LCD
YES
C=1 ?
NO
Heater On Heater Off

End End

(a) (b)

Gambar 5.11. Diagram alir (a) rutin utama (b) subrutin kontrol suhu pada percobaan 5.3.

dataSetting equ 30h


dataADC equ 31h
ratusan equ 32h
puluhan equ 33h

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 53


satuan equ 34h
org 0h
mov dataSetting,#50d; contoh datasetting=50
call init_lcd
start: call ADC
call ControlSuhu
call bin2dec
call Display2LCD
sjmp start
;
ControlSuhu:
mov a,dataSetting ; contoh dataSetting=50
mov b,dataADC ; contoh dataADC=30
clr c
subb a,b
jnz OnHeater
ret
OnHeater:
jc OffHeater
call HeaterOn ;Instruksi hidupkan heater
ret
OffHeater:
Call HeaterOff ;Instruksi matikan heater
ret
;
HeaterOn:
mov R1,#80h
call write_inst
mov R1,#'O'
call write_data
;
mov R1,#81h
call write_inst
mov R1,#'n'
call write_data
;
mov R1,#82h
call write_inst
mov R1,#' '
call write_data
ret
HeaterOff:
mov R1,#80h
call write_inst
mov R1,#'O'
call write_data
;
mov R1,#81h
call write_inst
mov R1,#'f'
call write_data
;
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 54
mov R1,#82h
call write_inst
mov R1,#'f'
call write_data
ret
;=======================================
;Subrutin ini untuk merubah data biner ke desimal
;menjadi 3 digit = ratusan-puluhan-satuan
;=======================================
Bin2Dec:
mov A,dataADC
mov b,#100d
div ab
mov ratusan,a
mov a,b
mov b,#10d
div ab
mov puluhan,a
mov satuan,b
ret
;=================================================
;Subrutin untuk menampilkan data ke LCD character 2 x16
;pada DDRAM 0C9 0CA 0CB untukratusan, puluhan, and satuan
;=================================================
Display2LCD:
mov r1,#0c0h
call write_inst
mov a,ratusan
add a,#30h
mov r1,a
call write_data
;
mov r1,#0c1h
call write_inst
mov a,puluhan
add a,#30h
mov r1,a
call write_data
;
mov r1,#0c2h
call write_inst
mov a,satuan
add a,#30h
mov r1,a
call write_data
ret
;==============================================
;Subrutin ini digunakan untuk mengambil data ADC MUX X0
;==============================================
ADC: clr P2.6
clr P2.7
clr P3.3
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 55
nop
nop
nop
setb P3.3
eoc: jb P3.2,eoc
clr P3.4
mov A,P1
mov dataADC,A
setb P3.4
ret
;
Init_lcd:
mov r1,#00000001b ;Display clear
call write_inst
mov r1,#00111000b ;Function set,Data 8 bit,2 line font 5x7
call write_inst
mov r1,#00001100b ;Display on, cursor off,cursor blink off
call write_inst
mov r1,#00000110b ;Entry mode, Set increment
call write_inst
ret
;
write_inst:
clr P3.6 ; RS = P2.0 = 0, write mode instruction
mov P0,R1 ; D7 s/d D0 = P0 = R1
setb P3.7 ; EN = 1 = P2.1
call delay ; call delay time
clr P3.7 ; EN = 0 = P2.1
ret
;
Write_data:
setb P3.6 ; RS = P2.0 = 1, write mode data
mov P0,R1 ; D7 s/d D0 = P0 = R1
setb P3.7 ; EN = 1 = P2.1
call delay ; call delay time
clr p3.7 ; EN = 0 = P2.1
ret
;
delay: mov R0,#0
delay1:mov R2,#0fh
djnz R2,$
djnz R0,delay1
ret
end
6. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog53a.asm
7. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
8. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
9. Lakukan modifikasi pada program tersebut dengan manambahkan kata SUHU: , pada Baris
2 diikuti dengan data ADC.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 56


Percobaan 5.4. Kalibrasi dataADC ke suhu dengan menggunakan metode
Look Up Table.

Kenapa kita membutuhkan look up table?: Look up table adalah suatu cara yang digunakan
untuk menghindari proses perkalian dan pembagian yang bertele-tele dan memusingkan bila
dilakukan dengan menggunakan bahasa assembly, yang tentunya harus dilakukan bila kita
akan kalibrasi suatu alat ukur. Contoh kalibrasi Termometer dengan menggunakan persamaan
persamaan berikut ini: Suhu = DataADC * 100/ 255 oC.

Contoh table untuk konversi data ke besaran suhu ( dengan menggunakan program Microsoft
Excell ). Karena data decimal maksimal adalah 255 dan suhu maksimal 100 maka Data look up
tablenya adalah 255/100.

Data Desimal Suhu Ratusan Puluhan Satuan Pecahan


0 0 0 0 0 0
1 0.4 0 0 0 4
2 0.8 0 0 0 8
3 1.2 0 0 1 2
4 1.6 0 0 1 6
5 2.0 0 0 2 0
6 2.4 0 0 2 4
7 2.7 0 0 2 7
8 3.1 0 0 3 1
9 3.5 0 0 3 5
10 3.9 0 0 3 9

: : : : : :
: : : : : :
: : : : : :
243 95.3 0 9 5 3
244 95.7 0 9 5 7
245 96.1 0 9 6 1
246 96.5 0 9 6 5
247 96.9 0 9 6 9
248 97.3 0 9 7 3
249 97.6 0 9 7 6
250 98.0 0 9 8 0
251 98.4 0 9 8 4
252 98.8 0 9 8 8
253 99.2 0 9 9 2
254 99.6 0 9 9 6
255 100.0 1 0 0 0

Pada percobaan 5.4, kalibrasi dilakukan untuk perubahan range desimal (0 s/d 255) menjadi
range suhu(000.0 s/d 100.0 oC)

1. Pada saat langkah pemrograman posisikan saklar togle ke posisi PROG


2. Posisikan saklar togle ke RUN untuk mengaktifkan ADC0804 CS=0

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 57


3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
4. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
5. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

dataADC equ 30h


org 0h
start: call ADC
call Display2SevenSegmen
sjmp start
;
;=======================================
;Subrutin ini digunakan untuk mengambil data ADC
;========================================
ADC: clr P2.6
clr P2.7
clr P3.3
nop
nop
nop
setb P3.3
eoc: jb P3.2,eoc
clr P3.4
mov A,P1
mov dataADC,A
setb P3.4
ret
;
Display2SevenSegmen:
mov DPTR,#ratusan ; DPTR = [ Ratusan ]
mov A,DataADC ; A = [DataADC]
movc A,@A+DPTR ; A = [A+DPTR]
mov DPTR,#Data7segmen ; DPTR = [Data7Segmen]
movc A,@A+DPTR ; A = [A+DPTR]
mov P0,A ; Copy A ke P0
Clr P3.5 ; Decoder, A=1,
Clr P3.6 ; B=0
Setb P3.7 ; dan C=1
call delay ; Panggil waktu tunda
;
mov DPTR,#puluhan ; DPTR = [ Puluhan ]
mov A,DataADC ; A = DataADC
movc A,@A+DPTR ; A =[ A+DPTR]
mov DPTR,#Data7segmen ; DPTR = [Data7Segmen]
movc A,@A+DPTR ; A = [A+DPTR]
mov P0,A
Setb P3.5
Clr P3.6
Setb P3.7
call delay
;
mov DPTR,#Satuan
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 58
mov A,DataADC
movc A,@A+DPTR
mov DPTR,#Data7segmen
movc A,@A+DPTR
mov P0,A
Clr P3.5 ;
Setb P3.6
Setb P3.7
call delay
;
mov DPTR,#Pecahan
mov A,DataADC
movc A,@A+DPTR
mov DPTR,#Data7segmen
movc A,@A+DPTR
mov P0,A
Setb P3.5 ;
Setb P3.6
Setb P3.7
call delay
ret
;
delay: mov R0,#0
delay1:mov R2,#0fh
djnz R2,$
djnz R0,delay1
ret
;
Pecahan:
db 0,4,8,2,6,0,4,7,1,5,9,3,7,1,5,9,3,7,1,5,8,2,6,0,4,8,2,6,0,4,8,2,5,9,3,7,1,5
db 9,3,7,1,5,9,3,6,0,4,8,2,6,0,4,8,2,6,0,4,7,1,5,9,3,7,1,5,9,3,7,1,5,8,2,6,0,4
db 8,2,6,0,4,8,2,5,9,3,7,1,5,9,3,7,1,5,9,3,6,0,4,8,2,6,0,4,8,2,6,0,4,7,1,5,9,3
db 7,1,5,9,3,7,1,5,8,2,6,0,4,8,2,6,0,4,8,2,5,9,3,7,1,5,9,3,7,1,5,9,3,6,0,4,8,2
db 6,0,4,8,2,6,0,4,7,1,5,9,3,7,1,5,9,3,7,1,5,8,2,6,0,4,8,2,6,0,4,8,2,5,9,3,7,1
db 5,9,3,7,1,5,9,3,6,0,4,8,2,6,0,4,8,2,6,0,4,7,1,5,9,3,7,1,5,9,3,7,1,5,8,2,6,0
db 4,8,2,6,0,4,8,2,5,9,3,7,1,5,9,3,7,1,5,9,3,6,0,4,8,2,6,0
;
Satuan:
db 0,0,0,1,1,2,2,2,3,3,3,4,4,5,5,5,6,6,7,7,7,8,8,9,9,9,0,0,1,1,1,2,2,2,3,3,4,4
db 4,5,5,6,6,6,7,7,8,8,8,9,9,0,0,0,1,1,2,2,2,3,3,3,4,4,5,5,5,6,6,7,7,7,8,8,9,9
db 9,0,0,1,1,1,2,2,2,3,3,4,4,4,5,5,6,6,6,7,7,8,8,8,9,9,0,0,0,1,1,2,2,2,3,3,3,4
db 4,5,5,5,6,6,7,7,7,8,8,9,9,9,0,0,1,1,1,2,2,2,3,3,4,4,4,5,5,6,6,6,7,7,8,8,8,9
db 9,0,0,0,1,1,2,2,2,3,3,3,4,4,5,5,5,6,6,7,7,7,8,8,9,9,9,0,0,1,1,1,2,2,2,3,3,4
db 4,4,5,5,6,6,6,7,7,8,8,8,9,9,0,0,0,1,1,2,2,2,3,3,3,4,4,5,5,5,6,6,7,7,7,8,8,9
db 9,0,0,0,1,1,2,2,2,3,3,3,4,4,5,5,5,6,6,7,7,7,8,8,9,9,9,0
;
puluhan:
db 0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,1,1,1,1,1,1,1,1,1,1,1,1
db 1,1,1,1,1,1,1,1,1,1,1,1,1,2,2,2,2,2,2,2,2,2,2,2,2,2,2,2,2,2,2,2,2,2,2,2,2,2
db 2,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,3,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4
db 4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,4,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5,5
db 5,6,6,6,6,6,6,6,6,6,6,6,6,6,6,6,6,6,6,6,6,6,6,6,6,6,7,7,7,7,7,7,7,7,7,7,7,7
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 59
db 7,7,7,7,7,7,7,7,7,7,7,7,7,7,8,8,8,8,8,8,8,8,8,8,8,8,8,8,8,8,8,8,8,8,8,8,8,8
db 8,8,9,9,9,9,9,9,9,9,9,9,9,9,9,9,9,9,9,9,9,9,9,9,9,9,9,0
;
Ratusan:
db 0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0
db 0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0
db 0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0
db 0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0
db 0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0
db 0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0
db 0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,0,1
;
Data7segmen:
db 11000000b,11111001b,10100100b,10110000b,10011001b

db 10010010b,10000010b,11111000b,10000000b,10010000b
;
end

Soal Kuis:
1. Pelajari mengenai pin konfigurasi dan fungsi dari ADC0804
2. Pelajari mengenai tegangan referensi, output data digital (bila diberi input tertentu)
3. Pelajari tentang instruksi assembly untuk keperluan ambil data ADC0804
4. Pelajari tentang interface ADC ke mikrokontroller

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 60


PERCOBAAN 6
DIGITAL TO ANALOG CONVERTER

TUJUAN
1. Mahasiswa memahami rangkaian interface mikrokontroller dengan DAC0808
2. Mahasiswa memahami setting arus referensi pada DAC
3. Mahasiswa memahami perhitungan output tegangan
4. Mahasiswa memahami pemrograman assembly DAC

DASAR TEORI

VEE
R29 5K
VCC

13

4
U4 74LS373 U5 107
P2.0 3 2 12 4 2 J12

V+
-
P2.1 4 D0 Q0 5 11 A8 IOUT 6
P2.2 7 D1 Q1 6 10 A7 3 + 1
P2.3 8 D2 Q2 9 9 A6 2 CON1
P2.4 13 D3 Q3 12 8 A5 IOUT
P2.5 14 D4 Q4 15 7 A4 U6

VDD 7
P2.6 17 D5 Q5 16 6 A3 15P C4
P2.7 18 D6 Q6 19 5 A2 16 VEE
D7 Q7 A1 COMP
J14 P3.4 1 VR+ 14
11 OC VR+
1 VCC G 15
V-

2 VR-
CON2 R34 5K DAC0808 V-
R33 GND
3

1K

Gambar 6.1. Rangkaian DAC0808

DAC0808 merupakan salah satu contoh kenverter D/A. IC ini tidak mahal dan digunakan
secara luas dalam beberapa aplikasi, D/A ini menerapkan metode tangga R-2R 8 bit yang
dilengkapi dengan sumber arus acuan dan delapan buah transistor saklar untuk mengarahkan
arus biner. Suatu tegangan dan hambatan eksternal dipergunakan untuk mengatur arus acuan
pada nilai yang lazim berlaku yaitu 2 mA. DAC0808 mempunyai waktu pemantapan 150ns
dan ketelitian relatif ± 12 LSB .

Konfigurasi pin ditunjukkan seperti pada gambar 6.2. dengan penjelasan sebagai berikut. Pin 1
tidak dipakai ( NC singkatan dari no connection ). Pin 2 adalah penghubung ke ground. Pin 3 (
VEE ) harus dipasang pada -12V. Pin 4 adalah saluran balik dari ground, yang sifatnya sebagi
output pembalik. Pin 5 s/d 12 merukan 8 bit masukan data. Pin 13 ( VCC ) harus dipasang pada
catu daya +5V. Pin 14 dihubungkan dengan catu daya positif melalui hambatan R14, dan pin
15 dihubungkan ke ground melalui hambatan R15. Akhirnya sebuah kapasitor antar pin 16 dan
pin 13 berfungsi untuk memberi kompensasi frekuensi bagi IC ini.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 61


Gambar 6.2. Pin konfigurasi

Percobaan 6.1. Mengeluarkan Tegangan Tertentu pada DAC

Pada percobaan ini, suatu tegangan tertentu akan dikeluarkan melalui DAC
Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Pasang jumper pada konektor EN_DAC untuk mengaktifkan rangkaian DAC
2. Atur arus IREF dengan menghubungkan konektor dengan menggunakan ampermeter, atur
potensio R14 untuk memberikan referensi arus tertentu sekitar 2mA
3. Pasang jumper pada konektor IREF
4. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
5. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
6. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Gambar 6.3. Diagram alir percobaan 6.1

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 62


7. Ketik program berikut ini:

org 0h
clr P3.4
start: mov P2,#50 ; isi data 50 ke P2
sjmp start
end

8. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog61a.asm


9. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
10. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
11. Lakukan pengamatan dengan menggunakan Voltmeter.
12. Lakukan modifikasi pada program tersebut untuk mengelurakan tegangan lain, sesuai tabel:

No Output Tegangan ( volt ) Data Desimal


1 1 …..
2 1,5 …..
3 2 …..
4 2,5 …..
5 3 …..
6 3,5 …..
7 5 …..
8 6 …..
9 7 …..
10 8 …..

Percobaan 6.2. Mengeluarkan Tegangan Tangga 0 s/d 10V

Pada percobaan ini, tegangan tertentu akan dikeluarkan melalui DAC


Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Pasang jumper pada konektor EN_DAC untuk mengaktifkan rangkaian DAC
2. Atur arus IREF dengan menghubungkan konektor dengan menggunakan ampermeter, atur
potensio R14 untuk memberikan referensi arus tertentu sekitar 2mA
3. Pasang jumper pada konektor IREF
4. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
5. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
6. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 63


Start

Inisialisasi Data
A 0

Output Data ke DAC


P2 A

A:=A+1

Waktu Tunda

NO
A=255 ?

YES
Inisialisasi Data
A 0

Gambar 6.4. Diagram alir percobaan 6.2

7. Ketik program berikut ini:

org 0h
mov A,#0
clr P3.4
start: mov P2,A
inc A
call delay
cjne A,#255,start
mov A,#0
sjmp start
;
delay: mov R1,#255
del1: mov R2,#255
del2: djnz R2,del2
djnz R1,del1
ret
end
7. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog62a.asm
8. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
9. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
10. Lakukan pengamatan dengan menggunakan Voltmeter.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 64


PERCOBAAN 7
KEYPAD 4X4

TUJUAN:
1. Mahasiswa memahami rangkaian interface keypad 4x4 dengan mikrokontroller
2. Mahasiswa memahami bahasa assembly untuk pengambilan data keypad
3. Mahasiswa memahami bahasa assembly untuk pengambilan data keypad dan
mengeluarkan ke LED
4. Mahasiswa memahami bahasa assembly untuk pengambilan data keypad dan
mengeluarkan ke 7 Segmen
5. Mahasiswa memahami bahasa assembly untuk pengambilan data keypad dan
mengeluarkan ke LCD Karakter

DASAR TEORI

P2.7..P2.0

1 2 3

4 5 6

7 8 9

KEYPAD 4 X 4
Gambar 7.1 Rangkaian interface keypad 4x4

Keypad serig digunakan sebagi suatu input pada beberapa peralatan yang berbasis
mikroprosessor atau mikrokontroller. Keypad sesungguhnya terdiri dari sejumlah saklar, yang
terhubung sebagai baris dan kolom dengan susuan seperti yang ditunjukkan pada gambar 7.2.
Agar mikrokontroller dapat melakukan scan keypad, maka port mengeluarkan salah satu bit
dari 4 bit yang terhubung pada kolom dengan logika low “0” dan selanjutnya membaca 4 bit
pada baris untuk menguji jika ada tombol yang ditekan pada kolom tersebut. Sebagai
konsekuensi, selama tidak ada tombol yang ditekan, maka mikrokontroller akan melihat
sebagai logika high “1” pada setiap pin yang terhubung ke baris.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 65


Gambar 7.3. Rangkaian dasar keypad 4x4

7.1. Percobaan scan data keypad 1x4, COR-MEN-UpArrow-DnArrow

Pada percobaan ini, akan dilakukan scan data keypad COR-MEN-UpArr.- DnArr. Seperti yang
ditunjukkan pada gambar 7.3 dan mengeluarkan data ke LED.
Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Buka jumper pada DAC_EN, apabila sedang terpasang.
2. Hubungkan jumper pada LED_EN.
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
4. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
VCC

J3

2
1 EN LED
D1

P0.0..P0.7
D8

Gambar 7.4. Display LED sebagai Output Data Keypad

5. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 66


Start

Panggil Subrutin Keypad


Keydata Tombol ditekan

Simpan Keydata Ke A
A Keydata

YES
A=FF ?

NO
A:= NOT A

Output Data ke LED


P0 A

Gambar 7.5. Diagram alir rutin utama percobaan 7.1

Inisialisasi
Keybounch 50
Keyport FF

Kolom4 0

YES YES
Baris4 (COR)=1? Baris3 (MEN)=1?
NO
Keybounc:=Keybounc-1 Keybounc:=Keybounc-1

NO NO
Keybounc=0 ? Keybounc=0 ?

YES YES
Keydata #0Ah Keydata #0Bh

End End

Gambar 7.6. Diagram alir subrutin keypad 4 x 1

6. Ketik program berikut ini:

col4 bit P2.0


col3 bit P2.1
col2 bit P2.2
col1 bit P2.3
row1 bit P2.4
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 67
row2 bit P2.5
row3 bit P2.6
row4 bit P2.7
;
keydata equ 70h
keybounc equ 71h
keyport equ P2
;
org 0h
mov P2,#11111111b ;isi P2 dg. 11111111
start: call keypad4x4 ;calling subroutine keypad4x4
Mov A,keydata ;Copy keydata ke A
Cjne A,#0FFh,send ;Bandingkan apakah A=FF if Not E, jump ke send
sjmp start ;LOOPING ke start
send: CPL A ;A = NOT A
Mov P0,A ;Copy A ke P0
Sjmp start ;LOOPING FOREVER PART 2
;
;==========================================
; subroutine scan keypad 1 column x 4 row
;==========================================
Keypad4x4:
mov keybounc,#50 ;keybounc = 50
mov keyport,#0FFh ;keyport=P2= FF
clr col4 ;col4= P2.0 = 0
;
keyCOR:
jb row4,keyMEN ;Key COR. Jump ke keyMEN,
;jika row4= 1
djnz keybounc,KeyCOR ;delay untuk bouncing
mov keydata,#0Ah ;Data Output = 0Ah
ret
;
keyMEN:
jb row3,keyUpA ; Key MEN
djnz keybounc,keyMEN
mov keydata,#0bh ;Data Output = 0bh
ret
;
keyUpA:
jb row2,keyDnA ;
djnz keybounc,keyUpA
mov keydata,#0ch ; Data Output = 0ch
ret
;
keyDnA:
jb row1,Nokey ;
djnz keybounc,keyDnA
mov keydata,#0dh ; Data Output = 0dh
ret
Nokey:mov keydata,#0FFh
ret
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 68
;================================
;The end of Keypad 4x4 subroutine
;================================
delay: mov R0,#0
delay1:mov R2,#50
djnz R2,$
djnz R0,delay1
ret
end

7. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog71a.asm


8. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
9. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
10. Lakukan modifikasi pada program tersebut diatas untuk scan data keypad 3-6-9-ENT
11. Lakukan modifikasi pada program tersebut diatas untuk scan data keypad 2-5-8-0
12. Lakukan modifikasi pada program tersebut diatas untuk scan data keypad 1-4-7-CAN

7.2. Percobaan scan data keypad 4x4 dan mengeluarkan ke LCD


Pada percobaan ini, akan dilakukan scan data keypad dan mengeluarkan data ke LCD Karakter.
Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Pasang jumper EN_LCD
2. Buka jumper pada EN_DAC, apabila sedang terpasang
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
4. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
VCC
Potensio Multiturn
10k
J3
3 P0.7..P0.0
EN LCD
1
2

2 7
VCC D0
8
D1 15 D1
BPL 9
D2
10
16 D3
GND 11
D4
12
1 D5
VSS 13
D6
14
D7 P3.6
4
RS
6
EN
P3.7

LCD Character 2 X 16

Gambar 7.7. Rangkaian LCD Karakter 2x16


5. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 69


Gambar 7.8. Diagram alir subrutin keypad 4x4

6. Ketik program berikut ini:

col4 bit P2.0


col3 bit P2.1
col2 bit P2.2
col1 bit P2.3
row1 bit P2.4
row2 bit P2.5
row3 bit P2.6
row4 bit P2.7
keydata equ 70h
keybounc equ 71h
keyport equ P2
org 0h
mov P2,#11111111b
call Init_LCD
start: call keypad4x4 ;calling subroutine keypad4x4
Mov A,keydata ;A = keydata
Cjne A,#0FFh,WrLCD;
sjmp start ;LOOPING FOREVER PART 1
;
WrLCD: Mov R1,#80h ;Pick DDRAM 1st row and 1st col
call write_inst
Mov R1,#30h
Add A,R1
Mov R1,A
call write_data ;write data
Sjmp start ;LOOPING FOREVER PART 2;
;

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 70


Init_lcd:
mov r1,#00000001b ;Display clear
call write_inst ;
mov r1,#00111000b ;Function set, Data 8 bit,2 line font 5x7
call write_inst ;
mov r1,#00001100b ;Display on, cursor off,cursor blink off
call write_inst
mov r1,#00000110b ;Entry mode, Set increment
call write_inst
ret
;
Write_inst:
clr P3.6 ; P3.6 = RS =0
mov P0,R1 ; P0 = D7 s/d D0 = R1
setb P3.7 ; P3.7 =EN = 1
call delay ; call delay time
clr P3.7 ; P3.7 =EN = 0
ret
;
Write_data:
setb P3.6 ; P3.6 = RS =1
mov P0,R1 ; P0 = D7 s/d D0 = R1
setb P3.7 ; P3.7 =EN = 1
call delay ; call delay time
call delay ; call delay time
clr p3.7 ; P3.7 =EN = 0
ret
;====================================
; subroutine scan keypad 4x4
;====================================
Keypad4x4:
mov keybounc,#50 ;keybounc = 50
mov keyport,#0FFh ;keyport=P2= FF
clr col4 ;col4 = 0
;
keyCOR: jb row4,keyMEN ; Key COR
djnz keybounc,KeyCOR
mov keydata,#0Ah ;Data Output
ret
;
keyMEN: jb row3,keyUpA ; Key MEN
djnz keybounc,keyMEN
mov keydata,#0bh ;Data Output
ret

keyUpA: jb row2,keyDnA ; Key Up Arrow


djnz keybounc,keyUpA
mov keydata,#0ch ;Data Output
ret
;
keyDnA: jb row1,key3 ; Key Down Arrow
djnz keybounc,keyDnA
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 71
mov keydata,#0dh ;Data Output
ret
;==========================================
key3: setb col4
clr col3
jb row4,key6
djnz keybounc,key3 ; Key 3
mov keydata,#03h ;Data Output
ret
;
key6: jb row3,key9
djnz keybounc,key6 ; Key 6
mov keydata,#06h ;Data Output
ret
;
key9: jb row2,keyENT
djnz keybounc,key9 ; Key 9
mov keydata,#09h ;Data Output
ret
;
keyENT: jb row1,key2
djnz keybounc,keyENT ; Key ENT
mov keydata,#0eh ;Data Output
ret
;============================================
key2: setb col3
clr col2
jb row4,key5
djnz keybounc,key2
mov keydata,#02h ;Data Output
ret
;
key5: jb row3,key8
djnz keybounc,key5
mov keydata,#05h ; Data Output
ret
;
key8: jb row2,key0
djnz keybounc,key8
mov keydata,#08h ;Data Output
ret
;
key0: jb row1,key1
djnz keybounc,key0
mov keydata,#00h ;Data Output
ret
;==============================================
key1: setb col2
clr col1
jb row4,key4
djnz keybounc,key1
mov keydata,#01h ;Data Output
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 72
ret
key4: jb row3,key7
djnz keybounc,key4
mov keydata,#04h ;Data Output
ret
key7: jb row2,keyCAN
djnz keybounc,key7
mov keydata,#07h ;Data Output
ret
keyCAN: jb row1,Nokey
djnz keybounc,keyCAN
mov keydata,#0Fh ;Data Output
ret
Nokey: mov keydata,#0FFh
ret
;================================
;The end of Keypad 4x4 subroutine
;================================
delay: mov R0,#0
delay1: mov R2,#50
djnz R2,$
djnz R0,delay1
ret
end

5. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog72a.asm


6. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
7. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
8. Lakukan pengamatan pada LCD
9. Lakukan modifikasi pada program tersebut untuk menampilkan data keypad ke lokasi
DDRAM LCD:

No Lokasi Display Data Keypad


1 Baris 2 Kolom 2
2 Baris 2 Kolom 16

10. Lakukan modifikasi pada rangkaian tersebut untuk menampilan data keypad ke display 7
segmen sesuai dengan percobaan 3.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 73


PERCOBAAN 8
T I M E R/ COUNTER

TUJUAN
1. Mahasiswa memahami fungsi timer dan counter pada mikrokontroller
2. Mahasiswa memahami rangkaian interface untuk aplikasi timer dan counter
3. Mahasiswa dapat memanfaatkan fungsi counter untuk mencacah pulsa
4. Mahasiswa dapat memanfaatkan fungsi timer untuk membangkitkan clock dengan periode
tertentu.

DASAR TEORI

Timer Counter
Pada dasarnya sarana input yang satu ini merupakan seperangkat pencacah biner
(binary counter) yang terhubung langsung ke saluran-data mikrokontroler, sehingga
mikrokontroler bisa membaca kedudukan pancacah, bila diperlukan mikrokontroler dapat pula
merubah kedudukan pencacah tersebut.
Seperti layaknya pencacah biner, bilamana sinyal denyut (clock) yang diumpankan sudah
melebihi kapasitas pencacah, maka pada bagian akhir untaian pencacah akan timbul sinyal
limpahan, sinyal ini merupakan suatu hal yang penting sekali dalam pemakaian pencacah.
Terjadinya limpahan pencacah ini dicatat dalam sebuah flip-flop tersendiri.
Di samping itu, sinyal denyut yang diumpankan ke pencacah harus pula bisa dikendalikan
dengan mudah. Hal-hal yang dibicarakan di atas diringkas dalam Gambar 1.

MCS-51 mempunyai dua buah register timer/ counter 16 bit, yaitu Timer 0 dan Timer 1.
Keduanya dapat dikonfigurasikan untuk beroperasi sebagai timer atau counter, seperti yang
terlihat pada gambar di bawah.
Pembacan Isi
Pencacah
Dapat
Diset

Gambar 9.1. Konsep dasar Timer/Counter sebagai sarana input

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 74


Sinyal denyut yang diumpankan ke pencacah bisa dibedakan menjadi 2 macam, yang pertama
ialah sinyal denyut dengan frekuensi tetap yang sudah diketahui besarnya dan yang kedua
adalah sinyal denyut dengan frekuensi tidak tetap.
Jika sebuah pencacah bekerja dengan frekuensi tetap yang sudah diketahui besarnya, dikatakan
pencacah tersebut bekerja sebagai timer, karena kedudukan pencacah tersebut setara dengan
waktu yang bisa ditentukan dengan pasti.
Jika sebuah pencacah bekerja dengan frekuensi yang tidak tetap, dikatakan pencacah tersebut
bekerja sebagai counter, kedudukan pencacah tersebut hanyalah menyatakan banyaknya pulsa
yang sudah diterima pencacah.
Untaian pencacah biner yang dipakai, merupakan pencacah biner menaik (count up binary
counter)

Fasilitas Timer/Counter
Keluarga mikrokontroler MCS51, misalnya AT89s51 dan AT89sx051, dilengkapi dengan dua
perangkat Timer/Counter, masing-masing dinamakan sebagai Timer 0 dan Timer 1. Sedangkan
untuk jenis yang lebih besar, misalnya AT89s52, mempunyai tambahan satu perangkat
Timer/Counter lagi yang dinamakan sebagai Timer 2 .
Perangkat Timer/Counter tersebut merupakan perangkat keras yang menjadi satu dalam chip
mikrokontroler MCS51, bagi pemakai mikrokontroler MCS51 perangkat tersebut dikenal
sebagai SFR (Special Function Register) yang berkedudukan sebagai memori-data internal.
Pencacah biner untuk Timer 0 dibentuk dengan register TL0 (Timer 0 Low) dan register TH0
(Timer 0 High Byte).
Pencacah biner untuk Timer 1 dibentuk dengan register TL1 (Timer 1 Low Byte) dan register
TH1 (Timer 1 High Byte).
Pencacah biner pembentuk Timer/Counter MCS51 merupakan pencacah biner naik (count up
binary counter) yang mencacah dari $0000 sampai $FFFF (apabila menggunakan
timer/Counter 16 bit/mode 0), saat kedudukan pencacah berubah dari $FFFF
kembali ke $0000 akan timbul sinyal limpahan (overflow).
Untuk mengatur kerja Timer/Counter dipakai 2 register tambahan yang dipakai bersama oleh
Timer 0 dan Timer 1 . Register tambahan tersebut adalah register TCON (Timer Control) dan
register ini, bisa dialamat secara bit) dan register TMOD (Timer Mode Register).

Pencacah biner Timer 0 dan 1


TL0, TH0, TL1 dan TH1 merupakan SFR (Special Function Register) yang dipakai untuk
membentuk pencacah biner perangkat Timer 0 dan Timer 1. Kapasitas keempat register
tersebut masing-masing 8 bit, bisa disusun menjadi 4 macam Mode pencacah biner seperti
terlihat dalam Gambar 2a sampai Gambar 2d.
Pada Mode 0, Mode 1 dan Mode 2 Timer 0 dan Timer 1 masing-masing bekerja sendiri, artinya
bisa dibuat Timer 0 bekerja pada Mode 1 dan Timer 1 bekerja pada Mode 2, atau kombinasi
mode lainnya sesuai dengan keperluan.
Pada Mode 3 TL0, TH0, TL1 dan TH1 dipakai bersama-sama untuk menyusun sistem timer yang
tidak bisa di-kombinasi lain.
Susunan TL0, TH0, TL1 dan TH1 pada masing-masing mode adalah sebagai berikut:

Mode 0 – Pencacah Biner 13 bit

Gambar 9.2 Mode 0 - Pencacah Biner 13 Bit

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 75


Pencacah biner dibentuk dengan TLx (maksudnya bisa TL0 atau TL1) sebagai pencacah biner 5
bit (meskipun kapasitas sesungguhnya 8 bit), limpahan dari pencacah biner 5 bit ini
dihubungkan ke THx (maksudnya bisa TH0 atau TH1) membentuk sebuah untaian pencacah
biner 13 bit, limpahan dari pencacah 13 bit ini ditampung di TFx (maksudnya bisa TF0 atau
TF1) yang berada di dalam register TCON.

Mode 1 – Pencacah Biner 16 bit

Gambar 9.3 Mode 1 - Pencacah Biner 16 Bit


Mode ini sama dengan Mode 0, hanya saja register TLx dipakai sepenuhnya sebagai pencacah
biner 8 bit, sehingga kapasitas pencacah biner yang tersbentuk adalah 16 bit. Seiring dengan
sinyal denyut, kedudukan pencacah biner 16 bit ini akan bergerak dari $0000 (biner 0000 0000
0000 0000), $0001, $0002 … sampai $FFFF (biner 1111 1111 1111 1111), kemudian
melimpah kembali menjadi $0000.

Mode 2 – Pencacah Biner 8 bit dengan Isi Ulang

Gambar 9.4 Mode 2 - Pencacah Biner 8 Bit dengan Isi Ulang


TLx dipakai sebagai pencacah biner 8 bit, sedangkan THx dipakai untuk menyimpan nilai yang
diisikan ulang ke TLx, setiap kali kedudukan TLx melimpah (berubah dari $FF menjadi $00).
Dengan cara ini bisa didapatkan sinyal limpahan yang frekuensinya ditentukan oleh nilai yang
disimpan dalam TH0.

Mode 3 – Gabungan Pencacah Biner 16 bit dan 8 Bit

Gambar 9.5 Mode 3 – Gabungan Pencacah Biner 16 Bit dan 8 Bit

Pada Mode 3 TL0, TH0, TL1 dan TH1 dipakai untuk membentuk 3 untaian pencacah, yang
pertama adalah untaian pencacah biner 16 bit tanpa fasiltas pemantau sinyal limpahan yang
dibentuk dengan TL1 dan TH1. Yang kedua adalah TL0 yang dipakai sebagai pencacah biner 8

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 76


bit dengan TF0 sebagai sarana pemantau limpahan. Pencacah biner ketiga adalah TH0 yang
dipakai sebagai pencacah biner 8 bit dengan TF1 sebagai sarana pemantau limpahan.

Register Pengatur Timer


Register TMOD dan register TCON merupakan register pembantu untuk mengatur kerja Timer 0
dan Timer 1, kedua register ini dipakai bersama oleh Timer 0 dan Timer 1.

Gambar 9.6 Denah susunan bit dalam register TMOD


Register TMOD dibagi menjadi 2 bagian secara simitris, bit 0 sampai 3 register TMOD (TMOD bit 0
.. TMOD bit 3) dipakai untuk mengatur Timer 0, bit 4 sampai 7 register TMODE (TMOD bit 4 .. TMOD
bit 7) dipakai untuk mengatur Timer 1, pemakaiannya sebagai berikut :
1. Bit M0/M1 dipakai untuk menentukan Mode Timer seperti yang terlihat dalam Tabel di
Gambar 3a.
2. Bit C/T* dipakai untuk mengatur sumber sinyal denyut yang diumpankan ke pencacah
biner. Jika C/T*=0 sinyal denyut diperoleh dari osilator kristal yang frekuensinya sudah
dibagi 12, sedangkan jika C/T*=1 maka sinyal denyut diperoleh dari kaki T0 (untuk Timer
0) atau kaki T1 (untuk Timer 1).
3. Bit GATE merupakan bit pengatur saluran sinyal denyut. Bila bit GATE=0 saluran sinyal
denyut hanya diatur oleh bit TRx (maksudnya adalah TR0 atau TR1 pada register TCON).
Bila bit GATE=1 kaki INT0 (untuk Timer 0) atau kaki INT1 (untuk Timer 1 ) dipakai juga
untuk mengatur saluran sinyal denyut (lihat Gambar 4).

Gambar 9.7 Denah susunan bit dalam register TCON


Register TCON dibagi menjadi 2 bagian, 4 bit pertama (bit 0 .. bit 3, bagian yang diarsir dalam
Gambar 3b) dipakai untuk keperluan mengatur kaki INT0 dan INT1, ke-empat bit ini dibahas
dibagian lain.

BIT SYMBOL FUNCTION


Timer 1 overflow flag. Set by hardware on Timer/Counter
TCON.7 TF1 overflow. Cleared by hardware when processor vector to
interrupt routine, or clearing the bit in software.
Timer 1 Run control bit . Set/ cleared by software to turn Timer/
TCON.6 TR1
Counter on/off
Timer 0 overflow flag. Set by hardware on Timer/Counter
TCON.5 TF0
overflow. Cleared by hardware when processor vector to

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 77


interrupt routine, or clearing the bit in software.
Timer 1 Run control bit . Set/ cleared by software to turn Timer/
TCON.4 TR0
Counter on/off
Interrupt 1 Edge flag. Set by hardware when external interrupt
TCON.3 IE1
edge detected. Cleared when interrupt processed.
Interrupt 1 type control bit. Set/ cleared by software to specefy
TCON.2 IT1
falling edge/ low level trigerred external interupts
Interrupt 0 Edge flag. Set by hardware when external interrupt
TCON.1 IE0
edge detected. Cleared when interrupt processed.
Interrupt 0 type control bit. Set/ cleared by software to specefy
TCON.0 IT0
falling edge/ low level trigerred external interupts

Sisa 4 bit dari register TCON (bit 4..bit 7) dibagi menjadi 2 bagian secara simitris yang dipakai
untuk mengatur Timer0 /Timer 1, sebagai berikut:
1. Bit TFx (maksudnya adalah TF0 atau TF1) merupakan bit penampung limpahan (lihat
Gambar 2), TFx akan menjadi ‘1’ setiap kali pencacah biner yang terhubung padanya
melimpah (kedudukan pencacah berubah dari $FFFF kembali menjadi $0000). Bit TFx di-
nol-kan dengan istruksi CLR TF0 atau CLR TF1. Jika sarana interupsi dari Timer 0/Timer 1
dipakai, TRx di-nol-kan saat MCS51 menjalankan rutin layanan interupsi (ISR – Interupt
Service Routine).
2. Bit TRx (maksudnya adalah TR0 atau TR1) merupakan bit pengatur saluran sinyal denyut,
bila bit ini =0 sinyal denyut tidak disalurkan ke pencacah biner sehingga pencacah berhenti
mencacah. Bila bit GATE pada register TMOD =1, maka saluran sinyal denyut ini diatur
bersama oleh TRx dan sinyal pada kaki INT0/INT1 (lihat Gambar 4).

Mengatur Timer
Gambar 9.8 merupakan bagan susunan rangkaian yang bisa terjadi pada Timer 1 secara
lengkap, digambarkan pula hubungan-hubungan semua register pembentuk dan pengatur Timer
1. Gambar ini berlaku pula untuk Timer 0.
Dalam pemakaian sesungguhnya, rangkaian yang dipakai hanya sebagian dari rangkaian
lengkap tersebut, sesuai dengan keperluan sistem yang dibangun. Rangkaian yang dikehendaki
dibentuk dengan mengatur register TMODE, sedangkan kerja dari Timer dikendalikan lewat
register TCON.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 78


Gambar 9.8. Diagram blok timer/ counter

Setelah MCS51 di-reset register TMOD bernilai $00, hal ini berarti :
1. bit C/T* =’0’, menurut Gambar 9.8 keadaan ini membuat saklar S1 ke posisi atas, sumber
sinyal denyut berasal dari osilator kristal yang frekuensinya sudah dibagi 12, pencacah
biner yang dibentuk dengan TL1 dan TH1 berfungsi sebagai timer. Jika sistem yang
dirancang memang menghendaki Timer 1 bekerja sebagai timer maka bit C/T* tidak perlu
diatur lagi.
Tapi jika sistem yang dirancang menghendaki agar Timer 1 bekerja sebagai counter untuk
menghitung pulsa yang masuk lewat kakai T1 (P3.5), maka posisi saklar S1 harus
dikebawahkan dengan membuat bit C/T* menjadi ‘1’.
2. bit GATE=’0’, hal ini membuat output gerbang OR selalu ‘1’ tidak dipengaruhi keadaan ‘0’
atau ‘1’ pada kaki INT1 (P3.3). Dalam keadaan semacam ini, saklar S2 hanya dikendalikan
lewat bit TR1 dalam register TCON. Jika TR1=’1’ saklar S2 tertutup sehingga sinyal denyut
dari S1 disalurkan ke sistem pencacah biner, aliran sinyal denyut akan dihentikan jika
TR=’0’.
Sebaliknya jika bit GATE=’1’, output gerbang OR akan mengikuti keadaan kaki INT1, saat
INT1=’0’ apa pun keadaan bit TR1 output gerbang AND selalu =’0’ dan saklar S1 selalu
terbuka, agar saklar S1 bisa tertutup kaki INT1 dan bit TR1 harus =’1’ secara
bersamaan.Jika sistem yang dirancang menghendaki kerja dari timer/counter dikendalikan
dari sinyal yang berasal dari luar chip, maka bit GATE harus dibuat menjadi ‘1’
3. bit M1 dan M0=’0’, berarti TL1 dan TH1 disusun menjadi pencacah biner 13 bit (Mode 0),
jika dikehendaki Timer 1 bekerja pada mode 1 seperti terlihat dalam Gambar 4, maka bit M1
harus dibuat menjadi ‘0’ dan bit M0 menjadi ‘1’.
Pengetahuan di atas dipakai sebagai dasar untuk mengatur dan mengendalikan Timer seperti
terlihat dalam contoh-contoh berikut :
Setelah reset TMOD bernilai $00, berarti Timer 1 bekerja sebagai pencacah biner 13 bit, sumber
sinyal denyut dari osilator kristal atau Timer 1 bekerja sebagai ‘timer’, bit GATE =’0’ berarti
kaki INT1 tidak berpengaruh pada rangkaian sehingga Timer 1 hanya dikendalikan dari bit TR1.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 79


Dalam pemakaian biasanya dipakai pencacah biner 16 bit, untuk keperluan itu instruksi yang
diperlukan untuk mengatur TMOD adalah :
MOV TMOD,#00010000b

Catatan:dalam instruksi di atas tanda ‘#’ menyatakan bagian di belakangnya adalah bilangan
konstan yang akan diisikan ke TMOD, ‘b’ merupakan yang menandakan bahwa
bilangan di belakangnya adalah bilangan biner. Penulisan dengan bilangan biner
semacam ini, memudahkan untuk mengenali dengan cepat bit-bit apa saja yang
diisikan ke TMOD.
Bilangan biner 00010000b diisikan ke TMOD, berakibat bit 7 TMOD (bit GATE) bernilai ‘0’, bit 6
(bit C/T*) bernilai ‘0’, bit 5 dan 4 (bit M1 dan M0) bernilai ‘01’, ke-empat bit ini dipakai untuk
mengatur Timer 1, sehingga Timer 1 bekerja sebagai timer dengan pencacah biner 16 bit yang
dikendalikan hanya dengan TR1.
Jika dikehendaki pencacah biner dipakai sebagai counter untuk mencacah jumlah pulsa yang
masuk lewat kaki T1 (P3.5), instruksinya menjadi :
MOV TMOD,#01010000b

Perbedaannya dengan instruksi di atas adalah dalam instruksi ini bit 6 (bit C/T*) bernilai ‘1’.
Selanjutnya jika diinginkan sinyal dari perangkat keras di luar chip MCS51 bisa ikut
mengendalikan Timer 1 , instruksi pengatur Timer 1 akan menjadi :
MOV TMOD,#11010000b

Dalam hal ini bit 7 (bit GATE) bernilai ‘1’.


Setelah mengatur konfigurasi Timer 0 seperti di atas, pencacah biner belum mulai mencacah
sebelum diperintah dengan instruksi :
SETB TR1

Perlu diingatkan jika bit GATE = ‘1’, selama kaki INT1 bernilai ‘0’ pencacah biner belum akan
mencacah. Untuk menghentikan proses pencacahan, dipakai instruksi
CLR TR1

Di atas hanya dibahas Timer 1 saja, tata canya untuk Timer 0 persis sama. Yang perlu
diperhatikan adalah register TMOD dipakai untuk mengatur Timer 0 dan juga Timer 1,
sedangkan TMOD tidak bisa dialamati secara bit (non bit addressable) sehingga jika jika kedua
Timer dipakai, pengisian bit-bit dalam register TMOD harus dipikirkan sekali gus untuk Timer 0
dan Timer 1.
Bit TR1 dan TR0 yang dipakai untuk mengendalikan proses pencacahan, terletak di dalam
register TCON (memori-data internal nomor $88) yang bisa dialamati secara bit (bit
addressable). Sehingga TR0 dan TR1 bisa diatur secara terpisah (dengan perintah SETB atau
CLR), tidak seperti mengatur TMOD yang harus dilakukan secara bersamaan.
Demikian pula bit penampung limpahan pencacah biner TF0 dan TF1, juga terletak dalam
register TCON yang masing-masing bisa di-monitor sendiri.

Sebagimana ditunjukkan pada gambar 9.8 mikrokontroller dapat beraksi sebagai timer atau
counter, sesuai dengan kebutuhan. Perhatikan pada saklar sebelah kiri dan kanan pada diagram
blok tersebut. Mikrokontroller akan berfungsi sebagai timer ketika saklar diposisikan ke atas
dan sebaliknya akan berfungsi sebagai counter bila saklar diposisikan ke bawah, dengan
mengontrol bit C/T pada register TMOD. Posisi saklar sebelah kanan, bergantung pada bit
GATE (register TMOD), TR1 ( register TCON0 dan INT1.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 80


Pada keluarga MCS-51 terdapat dua buah timer/ counter 16 bit, yang dapat dikonfigurasikan
sebagai timer atau counter, 8 bit, 13 bit atau 16 bit sesuai dengan mode yang dipilih. Gambar
berikut merupakan contoh aplikasi Counter 8 bit dengan menggunakan mode 3

Gambar 9.9 Diagram blok timer counter

Percobaan 9.1. Mencacah pulsa clock dengan aplikasi Mode 0 sebagai


counter 13 it dengan output LED
Pada percobaan ini, pulsa diambil melalui clock generator yang dibangkitkan oleh IC 555 yang
mempunyai frekuensi 1 Hz, hasil cacahan biner pada register counter dari Timer 0 akan
ditampilkan pada LED.

Lakukan beberapa langkah percobaan sebagai berikut:


1. Hubungkan 1 buah kabel antara P3.4 dengan output astable/ clock IC 555
2. Hubungkan jumper konektor LED_EN
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
4. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
5. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 81


Gambar 9.2 Diagram alir percobaan 9.1

6. Ketik program berikut ini:

org 0h
Start: Mov TMOD,#00000100b ; TIMER 0
; mode 0 counter 13 bit sebagai counter
Setb TR0 ; TR0 = 1, start counting
Get: Mov A, TL0 ; A = TL0
CPL A ; A = NOT A
Mov P0, A ; P0 = A. Display ke LED
Sjmp Get ; Looping Forever
End

VCC

J3

2
1 EN LED
D1

P0.0..P0.7
D8
Gambar 9.3. Rangkaian display LED

7. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog91a.asm


8. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 82


9. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
10. Lakukan pengamatan pada LED ? dan lengkapi tabel berikut.

Clock D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 D8
1
2
3
;
;
20

Percobaan 9.2. Mencacah pulsa clock dengan aplikasi Timer 0, Mode 3


sebagai counter 8 bit dengan output 7 Segmen

Pada percobaan ini, pulsa diambil melalui clock generator yang dibangkitkan oleh IC 555 yang
mempunyai frekuensi 1 Hz ( output astable ), hasil cacahan biner pada register counter akan
ditampilkan pada 7 Segmen.
Lakukan beberapa langkah percobaan sebagai berikut:
1. Hubungkan 1 buah kabel antara P3.5 dengan output clock IC 555
2. Hubungkan jumper konektor 7Segmen_EN
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
4. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
5. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Start

Inisialisasi Timer0
Mode 0 sbg counter 13 bit
TMOD #00000100b

Jalankan Timer
Setb TR0

Ambil data counter


A TL0

Konversi Hex ke Desimal

Display ke 7 Segmen

Gambar 9.4. Diagram alir percobaan 9.2


6. Ketik program berikut ini:

ratusan equ 30h


puluhan equ 31h
satuan equ 32h
Org 0h

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 83


Mov TMOD,#00000100b ; mode 0 counter 13bit timer 0
Setb TR0 ; TR0 = 0, start counting
Get: Mov A, TL0 ; A = TL0
Call Bin2Dec ; panggil subroutine biner ke desimal
Call Display7Segmen ; panggil subroutine display 7 segmen
Sjmp Get ;Looping Forever
;
Bin2Dec:
mov b,#100d
div ab
mov ratusan,a
mov a,b
mov b,#10d
div ab
mov puluhan,a
mov satuan,b
ret
;
Display7Segmen:
clr P3.5
clr P3.6
clr P3.7
mov A, ratusan
mov DPTR,#Data7segmen
movc A,@A+DPTR
mov P0,A
call delay
;
setb P3.5
clr P3.6
clr P3.7
mov A, puluhan
mov DPTR,#Data7segmen
movc A,@A+DPTR
mov P0,A
call delay
;
clr P3.5 ;
setb P3.6
clr P3.7
mov A, satuan
mov DPTR,#Data7segmen
movc A,@A+DPTR
mov P0,A
call delay
ret
;
delay: mov R0,#0
delay1: mov R2,#0fh
djnz R2,$
djnz R0,delay1
ret
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 84
;
Data7segmen:
db 11000000b,11111001b,10100100b,10110000b,10011001b
db 10010010b,10000010b,11111000b,10000000b,10010000b
;
end

7. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog92a.asm


8. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
9. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
10. Lakukan pengamatan pada display 7 segmen ? dan lengkapi tabel berikut.

Clock ke Display 7 Segmen


1
2
3
4
5
;
20

11. Lakukan modifikasi pada program tersebut untuk menampilkan data counter ke
LCD karakter.

FUNGSI TIMER

Pada keluarga MCS-51 terdapat dua buah timer/ counter 16 bit, yang dapat dikonfigurasikan
sebagai timer atau counter, 8 bit, 13 bit atau 16 bit sesuai dengan mode yang dipilih. Gambar
berikut merupakan contoh aplikasi Counter 16 bit dengan menggunakan mode 1

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 85


Gambar 9.5. Diagram blok timer counter mode 1 16 bit

Percobaan 9.3. Membangkitkan clock dengan aplikasi Timer 1, sebagai


timer 16 bit dengan output LED

Pada percobaan ini, clock akan dibangkitkan dengan menggunakan fungsi timer 16 bit, dengan
periode 1 detik, Ton = 0,5 detik dan Toff = 0,5 detik, dengan tampilan LED

Gambar 9.6. Periode clock

Pada mode ini, dengan kristal 12MHz maka timer akan overflow setiap 65.536 udetik. Pada
percobaan ini, untuk membangkitkan interupsi setiap 1000 udetik maka data yang harus
diisikan pada register TL1 dan TH1 adalah sebagai berikut:
65536 - 10000 = 55536 d or D8F0h
Maka interupsi TF1 akan segera dibangkitkan setiap 1000 x 1 udetik = 0,01 detik
pada pemrograman ini, RO diimplementasikan sebagai counter software, Register R0 akan
increment setiap Timer 1 overflow. Jika register R7 telah mendeteksi nilai 50 maka port P0.0 (
LED D0 ) akan nyala selama = 0,01 x 50 detik = 0,5 detik.

Lakukan beberapa langkah percobaan sebagai berikut:


1. Lepas kabel yang menghubungkan antara P3.5 dengan output clock IC 555
2. Hubungkan jumper konektor LED_EN
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
4. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 86


5. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Gambar 9.7. Diagram alir (a) rutin utama (b)subrutin delay

6. Ketik program berikut ini:

Org 0h
Start: Setb P0.0 ;P0.0 = 1
call Delay ;call delay time
Clr P0.0 ;P0.0 = 0
call delay ;call delay time
Sjmp Start ;Looping Forever
;
Delay: Mov R0,#0 ;R0 = 0
Mov TMOD,#00010000b ;Mode 1, Fungsi =Timer 1 16 bit
Load: Mov TH1, #0D8h ;TH1 = D8h
Mov TL1, #0F0h ; TL1 = F0h
Setb TR1 ; TR1 = 1, Start Running
OFlow: JNB TF1, OFlow ; jump to OFlow if TF1 =0
Clr TR1 ; TR1 = 0
Clr TF1 : TF1 = 0
Inc R0 ; R0 = R0+1
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 87
CJNE R0,#50,Load
Ret
;
End

7. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog93.asm


8. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
9. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
10. Lakukan pengamatan pada nyala LED
11. Lakukan modifikasi pada program tersebut untuk membangkitkan frekuensi 10 Hz, 100 Hz,
dan 500 Hz dan lakukan pengamatan pada layar osciloscope

Soal Kuis:
1. Pelajari perbedaan antara Timer dan Counter
2. Pelajari register TMOD, TCON, fungsi dari tiap-tiap bit dari register tersebut
3. Pelajari tentang Mode 0,1,2, dan 3, apakah sifat dan fungsinya, termasuk bagaimana
menggunakannya

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 88


PERCOBAAN 9
KOMUNIKASI SERIAL RS232

TUJUAN
1. Mahasiswa memahami rangkaian interface port serial
2. Mahasiswa memahami mengkonfigurasikan komunikasi serial pada port serial PC
3. Mahasiswa memahami penulisan bahasa assembly untuk konfigurasi port serial
4. Mahasiswa memahami penulisan pemrograman delphi untuk komunikasi dengan
mikrokontroller.

DASAR TEORI

Umumnya orang selalu menganggap port seri pada MCS51 adalah UART yang bekerja secara
asinkron, jarang yang menyadari port seri tersebut bisa pula bekerja secara sinkron, pada hal
sebagai port seri yang bekerja secara sinkron merupakan sarana yang baik sekali untuk
menambah input/output bagi mikrokontroler.

Gambar 10.1. Komunikasi serial dengan komputer

Dikenal 2 macam cara transmisi data secara seri. Kedua cara tersebut dibedakan oleh sinyal
denyut (clock) yang dipakai untuk men-‘dorong’ data seri, kalau clock dikirim bersama dengan
data seri, cara tersebut dikatakan sebagai transmisi data seri secara sinkron. Sedangkan dalam
transmisi data seri secara asinkron, clock tidak dikirim bersama data seri, rangkaian penerima
data harus membangkitkan sendiri clock pendorong data seri.
Port seri MCS51 bisa dipakai dalam 4 mode kerja yang berbeda. Dari 4 mode tersebut, 1 mode
diantaranya bekerja secara sinkron dan 3 lainnya bekerja secara asinkron. Secara ringkas ke-
empat mode kerja tersebut bisa dibedakan sebagai berikut:
Mode 0 Mode ini bekerja secara sinkron, data seri dikirim dan diterima melalui kaki P3.0
(RxD), dan kaki P3.1 (TxD) dipakai untuk menyalurkan clock pendorong data seri
yang dibangkitkan MCS51.
Data dikirim/diterima 8 bit sekali gus, dimulai dari bit yang bobotnya paling kecil
(bit 0) dan diakhiri dengan bit yang bobotnya paling besar (bit 7). Kecepatan
pengiriman data (baud rate) adalah 1/12 frekuensi osilator kristal.
Mode 1 Mode ini dan mode-mode berikutnya bekerja secara asinkron, data dikirim melalui
kaki P3.1 (TxD) dan diterima melalui kaki P3.0 (RxD).

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 89


Pada Mode 1 data dikirim/diterima 10 bit sekali gus, diawali dengan 1 bit start,
disusul dengan 8 bit data yang dimulai dari bit yang bobotnya paling kecil (bit 0),
diakhiri dengan 1 bit stop. Pada MCS51 yang berfungsi sebagai penerima bit stop
ditampung pada RB8 dalam register SCON. Kecepatan pengiriman data (baud rate)
bisa diatur sesuai dengan keperluan.
Mode inilah yang umum dikenal sebagai UART (Universal Asynchronous
Receiver/Transmitter).
Mode 2 Data dikirim/diterima 11 bit sekali gus, diawali dengan 1 bit start, disusul 8 bit data
yang dimulai dari bit yang bobotnya paling kecil (bit 0), kemudian bit ke 9 yang
bisa diatur lebih lanjut, diakhiri dengan 1 bit stop.
Pada MCS51 yang berfungsi sebagai pengirim, bit 9 tersebut berasal dari bit TB8
dalam register SCON. Pada MCS52 yang berfungsi sebagai penerima, bit 9
ditampung pada bit RB8 dalam register SCON, sedangkan bit stop diabaikan tidak
ditampung. Kecepatan pengiriman data (baud rate) bisa dipilih antara 1/32 atau 1/64
frekuensi osilator kristal.
Mode 3 Mode ini sama dengan Mode 2, hanya saja kecepatan pengiriman data (baud rate)
bisa diatur sesuai dengan keperluan, seperti halnya Mode 1.

Pada mode asinkron (Mode 1, Mode 2 dan Mode 3), port seri MCS51 bekerja secara full
duplex, artinya pada saat yang sama port seri ini bisa mengirim data sekali gus menerima data.
Register SBUF merupakan register penghubung port seri. Dalam ke-empat mode di atas, semua
instruksi yang mengakibatkan perubahan isi SBUF akan mengakibatkan port seri mengirimkan
data keluar dari MCS51. Agar port seri bisa menerima data, bit REN dalam register SCON harus
bernilai ‘1’. Pada mode 0, proses penerimaan data dimulai dengan instruksi CLR RI, sedangkan
dalam mode lainnya proses penerimaan data diawali oleh bit start yang bernilai ‘0’. Data yang
diterima port seri dari luar MCS51, diambil dengan instruksi MOV A,SBUF.
Mengambil data dari SBUF dan menyimpan data ke SBUF sesungguhnya bekerja pada dua
register yang berlainan, meskipun nama registernya sama-sama SBUF.

Register-register Port Seri MCS51


MCS51 dilengkapi dengan 2 register dan beberapa bit tambahan untuk keperluan pemakai port
seri.

Gambar 10.2. Register SBUF


SBUF merupakan SFR (Special Function Register) yang terletak pada memori-data internal
dengan nomor $99. SBUF mempunyai kegunaan ganda, data yang disimpan pada SBUF akan
dikirim keluar MCS51 lewat port seri, sedangkan data dari luar MCS51 yang diterima port seri
diambil dari SBUF pula. Jadi meskipun hanya menempati satu nomor memori-data internal
(nomor $99), sesungguhnya SBUF terdiri dari 2 register yang berbeda.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 90


Gambar 10.3 Register SCON
Enables the multiprocessor communication feature in Modes 2 and 3. In Mode 2
or 3, if SM2 is set to 1, then Rl will not be activated if the received 9th data bit
SM2
(RB8) is 0. In Mode 1, if SM2=1 then RI will not be activated if a valid stop bit
was not received. In Mode 0, SM2 should be 0.
Enables serial reception. Set by software to enable reception. Clear by software
REN
to disable reception.
The 9th data bit that will be transmitted in Modes 2 and 3. Set or clear by
TB8
software as desired.
In Modes 2 and 3, is the 9th data bit that was received. In Mode 1, it SM2=0,
RB8 RB8 is the stop bit that was received. In Mode 0,
RB8 is not used.
Transmit interrupt flag. Set by hardware at the end of the 8th bit time in Mode 0,
TI or at the beginning of the stop bit in the other modes, in any serial transmission.
Must be cleared by software.
Receive interrupt flag. Set by hardware at the end of the 8th bit time in Mode 0,
RI or halfway through the stop bit time in the other modes, in any serial reception
(except see SM2). Must be cleared by software.
SCON merupakan SFR (Special Function Register) yang terletak pada memori-data internal
dengan nomor $98, merupakan register utama untuk mengatur kerja port seri MCS51. Setelah
reset semua bit dalam SCON bernilai ‘0’.
1. Bit SM0 dan bit SM1 (bit 7 dan bit 6 pada register SMOD) dipakai untuk menentukan mode
kerja port seri. Setelah reset kedua bit ini bernilai ‘0’
2. Bit REN (bit 4) dipakai untuk mengaktipkan kemampuan port seri menerima data. Pada
mode 0 kaki RxD (kaki P3.0) dipakai untuk mengirim data seri (REN=’0’) dan juga untuk
menerima data seri (REN=’1’). Sifat ini terbawa pula pada saat port seri bekerja pada mode
1, 2 dan 3, meskipun pada mode-mode tersebut kaki RxD hanya dipakai untuk mengirim
data, agar kaki RxD bisa dipakai untuk menerima data terlebih dulu harus dibuat REN=’1’.
Setelah reset bit REN bernilai ‘0’.
3. Pada mode kerja 2 dan mode kerja 3, port seri bekerja dengan 9 bit data, SBUF yang
kapasitasnya 8 bit tidak cukup untuk keperluan ini. Bit ke-sembilan yang akan dikirim
terlebih dulu diletakkan di TB8 (bit 3), sedangkan bit RB8 (bit 2) merupakan bit yang
dipakai untuk menampung bit ke-sembilan yang diterima port seri.
4. Pada mode kerja 1, RB8 dipakai untuk menampung bit stop yang diterima, dengan demikian
apa bila RB8 bernilai ‘1’ maka data diterima dengan benar, sebaliknya apa bila RB8=’0’
berarti terjadi kesalahan kerangka (framing error).
Kalau bit SM2 (bit 5) bernilai ‘1’, jika terjadi kesalahan kerangka, RI tidak akan menjadi ‘1’
meskipun SBUF sudah berisi data dari port seri.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 91


Bit ke 9 ini bisa dipakai sebagai bit pariti, hanya saja bit pariti yang dikirim harus
ditentukan sendiri dengan program dan diletakkan pada TB8, dan bit pariti yang diterima
pada RB8 dipakai untuk menentukan integritas data secara program pula. Tidak seperti
dalam UART standard, semuanya itu dikerjakan oleh perangkat keras dalam IC UART.
5. Bit TI (bit 1) merupakan petanda yang setara dengan petanda TDRE (Transmitter Data
Register Empty) yang umum dijumpai pada UART standard. Setelah port seri selesai
mengirim data yang disimpan ke-dalam SBUF, bit TI akan bernilai ‘1’ dengan sendirinya,
bit ini harus di-nol-kan dengan program agar bisa dipakai untuk memantau keadaan SBUF
dalam pengiriman data berikutnya.
Sub-rutin SerialOut berikut dipakai untuk mengirim data seri, bisa dipakai untuk semua
mode port seri. Baris 02 menunggu TI menjadi ‘1’, dimaksud untuk memastikan
pengiriman data sebelumnya sudah selesai. Data yang akan dikirim sebelumnya sudah
disimpan di A, pada baris 03 data tersebut dikirim melalui port seri dengan cara
meletakannya di SBUF. Agar TI bisa dipakai untuk memantau keadaan SBUF pada
pengiriman data berikutnya, pada baris 04 TI di-nol-kan.
SerialOut:
JNB TI,$ ; tunggu data sebelumnya selesai dikirim
MOV SBUF,A ; kirim data baru
CLR TI ; petanda ada pengiriman baru
RET

6. Bit RI (bit 0) merupakan petanda yang setara dengan petanda RDRF (Receiver Data
Register Full) yang umum dijumpai pada UART standard. Setelah SBUF menerima data
dari port seri, bit RI akan bernilai ‘1’ dengan sendirinya, bit ini harus di-nol-kan dengan
program agar bisa dipakai untuk memantau keadaan SBUF dalam penerimaan data
berikutnya.
Sub-rutin SerialIn berikut dipakai untuk menerima data seri, bisa dipakai untuk semua
mode port seri. Baris 02 menunggu RI menjadi ‘1’, dimaksud untuk memastikan sudah ada
data baru yang diterima pada SBUF. Pada baris 03 data pada SBUF diambil ke A. Agar RI
bisa dipakai untuk memantau keadaan SBUF pada pengiriman data berikutnya, pada baris 04
RI di-nol-kan.

SerialIn:
JNB RI,$ ; tunggu SBUF berisi data baru
MOV A,SBUF ; ambil data
CLR RI ; pentanda data sudah diambil
RET

Gambar 1.18 Bit SMOD dalam Register PCON

Mode 0 port serial


UART merupakan standard yang dipakai untuk komunikasi data seri dengan komputer,
komunikasi data seri dengan modem dan lain sebagainya.
Komunikasi data seri secara sinkron seperti mode 0, merupakan komunikasi data seri yang
banyak dipakai untuk menghubungkan IC-IC digital dalam sebuah sistem, misalnya pada IC

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 92


Serial EEPROM, cara ini belakangan menjadi makin populer karena rangkaiannya sederhana
dan tidak makan tempat.
Dalam dunia digital, dikenal 3 macam teknik transmisi data seri secara sinkron untuk
keperluan di atas, yang paling terkenal adalah teknik ciptaan Philips yang dinamakan sebagai
I2C (Inter IC Communication), Motorola mengenalkan teknik yang dinamakan sebagai SPI
(Serial Peripheral Interface) dan National Semiconductor menciptakan MicroWire.
Transmisi data seri yang dipakai pada mode 0, tidak sepadan dengan 3 teknik yang
disebut di atas, tapi dengan perancangan yang cermat mode 0 ini bisa dihubungkan ke SPI,
sehingga bisa dipakai untuk menghubungkan MCS51 dengan mikrokontroler Motorola
MC68HC11.
Sinyal data seri sinkron yang ada pada kaki P3.0 dan P3.1, sesungguhnya murni merupakan
sinyal yang biasa dipakai untuk mengendalikan shift-register, dengan demikian dengan
menghubungkan shift register ke port seri, bisa menambah port input maupun port output
dengan mudah.

Baud Rate
Baud rate pada mode 0 adalah tertentu: pada mode 0, Baud Rate = 1/12 x Frekuensi Osilator.
Baud rate pada mode 2 bergantung pada nilai bit SMOD pada SFR PCON. Jika SMOD = 0,
baud rate adalah 1/64 frekuensi osilator. Jika SMOD=1, baud rate adalah 1/32 frekuensi
osilator. Penentuan baud rate mode 2 adalah sebagai berikut:

Sedangkan baud rate pada mode 1 dan 3 ditentukan oleh nilai laju overflow dari Timer 1.

Menggunakan Timer 1 untuk membangkitkan Baud Rate


Ketika timer 1 digunakan untuk membangkitkan clock baud rate, baud rate pada mode 1 dan 3
adalah ditentukan oleh laju overflow timer 1 dan nilai dari SMOD. Penentuan baud rate untuk
mode 1 dan 3 adalah sebagai berikut:

Interupsi timer 1 harus disable pada aplikasi ini. Pada kebanyakan aplikasi, timer ini
dioperasikan sebagai timer, dengan mode auto reload mode 2. Pada kasus ini baud rate
diberikan dengan rumus sebagai berikut:

Salah satu komunikasi yang paling ampuh untuk diimplementasikan dalam sistem komunikasi
digital adalah komunikasi dengan memanfaatkan jalur serial RS232. Mikrokontroller 89s51
telah memiliki fasilitas UART, sehingga dapat melakukan komunikasi secara serial dengan
level RS2322 antar peralatan atau dengan komputer. MAX232 merupakan IC yang difungsikan
untuk merubah format TTL ke RS232 atau sebaliknya.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 93


P3.0 ( Rx )

P3.1 ( Tx )
VCC

16 MAX232 PC DB9 Male


VCC 13 12
8 R1IN R1OUT 9 1
11 R2IN R2OUT 14 6
10u T1IN T1OUT
10 7 2
T2IN T2OUT

+
10u 7
1 3
3 C+ 8
+
4 C1- 4
5 C2+ 9
2 C2- 5
+
6 V+
V-
10u
P1
15
+ 10u

Gambar 10.2. Rangkaian skematik MAX232

Percobaan 10.1 Menghidupkan LED melalui komunikasi serial RS232


dengan Program Hyperterminal

Pengujian sistem komunikasi antara mikrokontroller dengan port serial computer dapat
dilakukan dengan memanfaatkan program hyperterminal pada sistem yang berbasis under
windows ( 98, ME dan XP ). Kelebihan penggunakan program ini, tidak diperlukan suatu
bahasa pemrograman dan kelemahannya, terbatas hanya pada proses pengujian. Pada
percobaan ini LED dihidupkan dan dimatikan melalui pengiriman karakter (0 – 9 ) pada
keyboard PC.

Gambar 10.1 Pemilihan menu communication pada Accessories

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 94


Gambar 10.2 Pemilihan menu HyperTerminal pada communication

(a) (b)

Gambar 10.3. (a) Pemberian nama koneksi (b) Pemilihan koneksi pada COM1

(a) (b)

Gambar 10.4. (a) Properties serial komunikasi (b) windows HyperTerminal

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 95


VCC

J3

2
1 EN LED
D1

P0.0..P0.7
D8
Gambar 10.5. Display LED

Lakukan beberapa langkah percobaan sebagai berikut:


1. Hubungkan jumper konektor ke LED_EN
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
4. Buka Program Hyperterminal dan inputkan angka 0 s/d 9 pada keyboard PC

Gambar 10.6. (a) Diagram alir rutin utama (b) subrutine ambil karakter pada percobaan 10.1

5. Ketik program asembly berikut ini:


org 0h
nop
call initserial
gets:call inchar
mov P0,a
sjmp gets
;
initserial:

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 96


mov scon,#50h ; Konfigurasi komunikasi serial mode 1
mov tmod,#20h ; Baud rate 2400 BPS
mov th1,#0F3h
setb tr1
ret
;
inchar:
detect: jnb ri,detect ; Deteksi bit RI apakah data sudah diterima atau belum
clr ri
mov a,sbuf
subb a,#30h ; merubah kode ascii menjadi integer
cpl a ; komplemen A
ret
;
End

6. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : hiper1a.asm


7. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
8. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
9. Lakukan pengamatan pada nyala LED

Soal Tantangan:
1. Rencanakan program assembly untuk pengambilan data pada port serial dan lakukan
pendeteksian apakah tombol yang ditekan pada keyboard PC adalah ‘0’ dan ‘1’, bila
tombol yang ditekan adalah ‘0’ maka LED yang terhubung pada P0 akan berputar ke
kanan dan sebaliknya bila tombol yang ditekan adalah ‘1’ maka LED yang terhubung
ke P0 akan berputara ke kiri.
2. Rencakan program assembly untuk mengambil data pada port serial dan lakukan
pendeteksian apakah tombol yang ditekan pada keyboard PC adalah 0, 1,2 s/d 9. dan
outputkan data tersebut pada 7 segmen, sesuai dengan angka yang ditekan.
3. Lakukan perhitungan pada baudrate port serial dengan kecepatan 9600 BPS, dan
terapkan pada soal tantangan 2.

Percobaan 10.2a Mengambil data satu karákter pada mikrokontroller


dengan Hyperterminal.

Pada percobaan ini, data satu carácter akan dikirimkan dari mikrokontroller ke komputer
melalui port serial dan ditampilkan pada layar Hyperterminal.

Lakukan beberapa langkah percobaan sebagai berikut:


1. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
3. Buka Program Hyperterminal
4. Ketik program asembly berikut ini:

org 0h
nop

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 97


call initserial
mov A,#’1’ ; apa yang akan terjadi bila tanda petik dihilangkan
call sendout
getout: sjmp getout
;
initserial:
mov scon,#42h ; Konfigurasi komunikasi serial mode 1
mov tmod,#20h ; Baud rate 2400 BPS
mov th1,#0F3H
setb tr1
ret
;
Sendout:
detecto: jnb ti,detecto;
clr ti ;
mov sbuf,a ;
ret

Percobaan 10.2b Mengambil data karákter pada mikrokontroller dengan


Hyperterminal.

Pada percobaan ini, data akan dikirimkan dari mikrokontroller ke komputer melalui port serial
dan ditampilkan pada layar Hyperterminal.

Lakukan beberapa langkah percobaan sebagai berikut:


1. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
3. Buka Program Hyperterminal
4. Ketik program asembly berikut ini:

org 0h
nop
call initserial
mov dptr,#MyCharacter
gets: clr A
Movc A,@A+dptr
cjne A,#0,Next
sjmp getout
Next: call sendout
inc dptr
sjmp gets
getout: sjmp getout
;
initserial:
mov scon,#42h ; Konfigurasi komunikasi serial mode 1

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 98


mov tmod,#20h
mov th1,#0F3H; Baud rate 2400 BPS
setb tr1
ret
;
Sendout:
detecto: jnb ti,detecto;
clr ti ;
mov sbuf,a ;
ret
MyCharacter:
DB ' Selamat Datang Di Laboratorium Mikrokontroller',13,10,0
End

5. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : hiper2a.asm


6. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi
program dari *.asm ke *.hex.
7. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)

Soal Tantangan:

1. Rencanakan program untuk cetak angka 1 sebanyak 1x, angka 2 sebanyak 2x, dan
angka 3 sebanyak 3x pada program hyperterminal, putunjuk pakai DJNZ

2. Rencanakan program untuk mengambil data mikrokontroller melalui port serial dan
ditampilkan pada layer Hyperterminal, dengan data-data sebagai berikut, secara
berturutan:

Nama : Budi
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat/ Tgl. Lahir : Surabaya, 12 September 1987

3. Rencanakan program untuk mengambil data saklar pada mikrontroller dan dikirimkan
melalui port serial dan ditampilkan pada layar Hyperterminal.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 99


SW1

P2.7..P2.0
SW8

Dengan keterangan sebagai berikut:


Bila sw0 s/d sw7 yang terhubung ke P2 pada mikrontroller, ditekan secara bergantian
maka mikrontroller akan mengirimkan data ke PC sesuai dengan tombol yang ditekan,
bila sw0 ditekan maka carácter 0 akan dikirim, bila sw1 ditekan maka carácter 1 akan
dikirim ke PC secara serial, dan bila tidak ada tombol yang ditekan maka akan
memunculkan carácter ‘X’ dan seterusnya. Dengan format tampilan sebagai berikut:

Tombol yang sedang ditekan: X

4. Rencanakan program untuk mengambil data ADC pada mikrontroller dan dikirimkan
melalui port serial dan ditampilkan pada layar Hyperterminal

VCC VCC
3

VCC R6
2 10k 220
P1.7..P1.0 20 ADC0804
3
1

18 6
17 DB0 +IN 7
16 DB1 -IN
DB2
15
DB3 VREF/2
9 2 10k
14 19
DB4 CLKR
13
DB5 CLKIN
4 D1
12
DB6 10k
150p 3V
1

11 1
P3.2 DB7 CS 2
5 RD 3
INTR WR

10 8 PROG VCC

6
P3.3 5
4
P3.4 3
2
1
G 74LS244 RUN/ EN ADC

Dengan keterangan sebagai berikut:

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 100


Data ADC yang diambil melalui port P2 ditampilkan pada 7 segmen, sehingga akan
menampilan angka 000 s/d 255, selain ditampilkan ke 7 segmen data dari ADC juga
ditampilkan pada program Hyperterminal, secara berkala setiap beberapa detik, dengan
menggunakan delay. Dengan format tampilan sebagai berikut:

Data ADC: 000

5. Rencanakan program untuk mengambil data counter pada mikrokontroller, dengan


Timer 0, mode 2 Autoreload sehingga akan mencacah dari 000 s/d 255, tampilkan data
hasil cacahan tersebut pada 7 segmen dan kirim data hasil cacahan pada layer
Hyperterminal, dengan format tampilan sebagai berikut:

Data hasil cacahan: 000

6. Rencakan program untuk membuat jam digital dengan memanfaatkan Timer 0, mode
16 bit, mode1, dengan interupsi setiap 50.000 microsecond. Dengan tampilan pada 7
segmen, detik, menit dan jam, dengan format tampilan sebagai berikut:

Tanggal : 12-Mei-2008
Waktu : 00:00:00

Percobaan 10.3 Menghidupkan LED melalui komunikasi serial RS232 PC


dengan Pemrograman Delphi

Pada percobaan ini, data dikirimkan melalui port communication serial PC secara serial dan
ditangkap oleh mikrokontroller untuk dioutputkan ke LED

VCC

J3

2
1 EN LED
D1

P0.0..P0.7
D8
Gambar 10.7. Display LED

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 101


Lakukan beberapa langkah percobaan sebagai berikut:
1. Hubungkan jumper konektor ke LED_EN
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
4. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Gambar 10.8. (a) Diagram alir rutin utama (b) subrutine ambil karakter pada percobaan 10.1

5. Ketik program asembly berikut ini:

org 0h
nop
call initserial
gets: call inchar
mov P0,a
sjmp gets
;
initserial:
mov scon,#50h ; Konfigurasi komunikasi serial mode 1
mov tmod,#20h ; Baud rate 2400 BPS
mov th1,#0F3
setb tr1
ret
;
inchar:
detect: jnb ri,detect ; Deteksi bit RI apakah data sudah diterima atau belum
clr ri
mov a,sbuf
ret
;
End

6. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog101a.asm


Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 102
7. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi
program dari *.asm ke *.hex.
8. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
9. Lakukan pengamatan pada nyala LED
10. Buka Program Delphi

Gambar 10.9 Diagram alir utama pengiriman data “1” ke port serial pada percobaan
10.1

11. Ketik Program Delphi berikut ini, untuk menjalankan komunikasi melalui port serial,
dengan tampilan sebagai berikut:

Atur properties Object Inspector, sebagai berikut:

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 103


Pada Object Inspector tersebut menjelaskan :
1. BaudRate = 2400
2. Connected = True
3. DataBits = 8
4. Port = COM1
5. StopBits = 1 Stop Bit

Gambar 10.10. Tampilan program delphi untuk menghidupkan LED

Listing program Delphi:

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);


var data:byte; count:integer;
begin
data:=0;
count:=1;
comport1.write(data,count);
end;

procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);


var data:byte; count:integer;
begin
data:=255;
count:=1;
comport1.write(data,count);
end;

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 104


12. Jalankan program delphi dengan menekan tombol F9 atau RUN
13. Lakukan penekanan pada tiap-tiap button dan lakukan pengamatan.

Percobaan 10.3. Mengendalikan arah gerakan LED melalui komunikasi


serial RS232 dengan pemrograman Delphi

Pada percobaan ini, arah gerakan LED kekiri atau kekanan, dikendalikan melalui komunikasi
sercara serial RS232.

Lakukan beberapa langkah percobaan sebagai berikut:


1. Pasang jumper LED_EN pada modul praktek
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
4. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Gambar 10.11 Diagram alir utama percobaan 10.2

5. Ketik program asembly berikut ini:

org 0h
nop
call initserial
gets: call inchar
cjne a,#128,rotR
sjmp rotL
sjmp gets
rotR: mov P0,#11111110b;
call delay
mov P0,#11111101b;
call delay ;
mov P0,#11111011b;
call delay ;
mov P0,#11110111b;
call delay ;

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 105


mov P0,#11101111b;
call delay ;
mov P0,#11011111b;
call delay ;
mov P0,#10111111b;
call delay ;
mov P0,#01111111b;
call delay ;
sjmp gets
;
rotL: mov P0,#01111111b;
call delay
mov P0,#10111111b;
call delay ;
mov P0,#11011111b;
call delay ;
mov P0,#11101111b;
call delay ;
mov P0,#11110111b;
call delay ;
mov P0,#11111011b;
call delay ;
mov P0,#11111101b;
call delay ;
mov P0,#11111110b;
call delay ;
sjmp gets
;
initserial:
mov scon,#52h ;serial mode 1 configuration
mov tmod,#20h ; Baud rate 2400 BPS
mov th1,#-13
setb tr1
ret
;
inchar:
detect: jnb ri,detect ;detecting do data have been accepted or not yet.
clr ri
mov a,sbuf
ret
;
delay: mov R0,#255
delay1:mov R2,#255
djnz R2,$
djnz R0,delay1
ret
;
End

6. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog102a.asm

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 106


7. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
8. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
9. Lakukan pengamatan pada nyala LED
10. Buka Program Delphi

Start

Inisialisasi
Serial Komunikasi
Baudrate=2400
Data 8 bit, no paritas, 1 stop bit

Pilih Putar Kanan Pilih Putar Kiri

Status THR=20h ? Status THR=20h ?

Inisialisasi Data Inisialisasi Data


Data := 1 Data := 128

Kirim Data ke Port Serial Kirim Data ke Port Serial


3F8h Data 3F8h Data

End End

Gambar 10.12 Diagram alir pemrograman delphi percobaan 10.2

11. Ketik Program Delphi berikut ini, untuk menjalankan komunikasi melalui port serial.

Gambar 10.13. Gambar tampilan program delphi untuk pengaturan LED

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);


var data:byte; count:integer;
begin
data:=0;
count:=1;
comport1.write(data,count);
end;

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 107


procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);
var data:byte; count:integer;
begin
data:=255;
count:=1;
comport1.write(data,count);
end;

12. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama rotateserial.asm
13. Jalankan program delphi dengan menekan tombol F9 atau RUN
14. Lakukan penekanan pada tiap-tiap button dan lakukan pengamatan.

Percobaan 10.4. Pengambilan data SW melalui komunikasi serial RS232 PC


dengan pemrograman Delphi

Pada percobaan ini, arah gerakan LED kekiri atau kekanan, dikendalikan melalui komunikasi
sercara serial RS232.

Lakukan beberapa langkah percobaan sebagai berikut:


1. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
3. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program
4. Lakukan pengetikan program assembly sebagai berikut

org 0h
call initserial
;
start: mov A,P2; ambil data dari SW
call Sendout; kirim data ke PC
sjmp start
;
Sendout:
detect: jnb ti,detect;
clr ti ;
mov sbuf,a ;
ret
;
initserial:
mov scon,#52h;initialize serial mode 1
mov tmod,#20h;timer1 mode 2
mov th1,#0F3h;Reload value for baud rate 2400
setb tr1
ret
end
5. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi
program dari *.asm ke *.hex.
6. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 108
7. Lakukan pengamatan pada nyala LED
8. Buka Program Delphi, dan lakukan pemrograman Delphi dengan tampilan sebagai
berikut

7. Lakukan pengaturan pada properties dari object inspector berikut.

8. Pada Objeck Inspector pilih tabulasi Events, dan click dua kali pada OnRxChar.
9. Tampilan akhir program, sebagai berikut:

10. Lakukan pengetikan instruksi program, sebagai berikut:

procedure TForm1.ComPort1RxChar(Sender: TObject; Count: Integer);

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 109


var buff:string;y:integer;
begin
comport1.ReadStr(buff,count);
y:=ord(buff[1]);
edit1.text:=inttostr(y);
end;

Percobaan 10.4 Pengambilan data ADC melalui komunikasi secara serial


RS232 PC dengan pemrograman Delphi

Pada percobaan ini, data ADC0804 diambil menggunakan port 1 mikrokontroller dan
dikirimkan melalui port serial ke PC
VCC VCC

3
VCC R6
2 10k 220
P1.7..P1.0 20 ADC0804

3
1
18 6
17 DB0 +IN 7
16 DB1 -IN
DB2
15
DB3 VREF/2
9 2 10k
14 19
DB4 CLKR
13
DB5 CLKIN
4 D1
12
DB6 10k
150p 3V
1
11 1
P3.2 DB7 CS 2
5 RD 3
INTR WR

10 8 PROG VCC

6
P3.3 5
4
P3.4 3
2
1
G 74LS244 RUN/ EN ADC

Gambar 10.14. Rangkaian ADC0804

Lakukan beberapa langkah percobaan sebagai berikut:


1. Pada saat langkah pemrograman posisikan saklar togle ke posisi PROG
2. Posisikan saklar togle ke RUN untuk mengaktifkan ADC0804 CS=0
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
4. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
5. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 110


Gambar 10.15. Diagram alir utama percobaan 10.3

6. Ketik program berikut ini:

org 0h
call initserial
;
start: call ADC; ambil data dari adc
call Sendout
sjmp start
;
ADC: clr P3.3
nop
setb P3.3
eoc: jb P3.2,eoc
clr P3.4
mov A,P1
setb P3.4
ret
;
Sendout:
detect: jnb ti,detect;
clr ti ;
mov sbuf,a ;
ret
;
initserial:
mov scon,#52h;initialize serial mode 1
mov tmod,#20h;timer1 mode 2
mov th1,#0F3h;Reload value for baud rate 2400
setb tr1
ret
end
7. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog103a.asm
8. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
9. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 111
10. Buka Program Delphi

Gambar 10.16. Diagram alir pemrograman delphi percobaan 10.3

11. Ketik Program Delphi berikut ini, untuk menjalankan komunikasi melalui port serial

Gambar 10.17. Tampilan program delphi pengambilan data ADC

12. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama adcserial.asm
13. Jalankan program delphi dengan menekan tombol F9 atau RUN
14. Lakukan pengamatan pada data tampilan.

procedure TForm1.ComPort1RxChar(Sender: TObject; Count: Integer);


var buff:string;y:integer;
begin
comport1.ReadStr(buff,count);
y:=ord(buff[1]);
edit1.text:=inttostr(y);
end;

procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);


begin

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 112


comport1.connected:=true;
end;

10.5. Pengiriman karakter ke LCD Karakter melalui komunikasi serial


RS232 dengan pemrograman Delphi

Pada percobaan ini data karakter dikirimkan ke LCD Karakter melalui komunikasi secara
serial, melalui pemrograman delphi.

1. Pasang jumper LCD_EN, yang berfungsi untuk memberikan power supply +5V
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
4. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Gambar 10.18 Diagram alir rutin utama percobaan 10.4

5. Ketik program berikut ini:

org 0h
call initserial
call init_LCD
;
start:
call GetChar
mov r1,#0c0h
acall write_inst
add a,#30h
mov r1,a
acall write_data
sjmp start
;
GetChar:
detect: jnb ri,detect ;
clr ri

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 113


mov a,sbuf
ret
;
initserial:
mov scon,#52h;initialize serial mode 1
mov tmod,#20h;timer1 mode 2
mov th1,#0F3h;Reload value for baud rate 2400
setb tr1
ret
;
Init_lcd:
mov r1,#00000001b ;Display clear
call write_inst ;
mov r1,#00111000b ;Function set, Data 8 bit,2 line font 5x7
call write_inst ;
mov r1,#00001100b ;Display on, cursor off,cursor blink off
call write_inst
mov r1,#00000110b ;Entry mode, Set increment
call write_inst
ret
;
Write_inst:
clr P3.6 ; P3.6 = RS =0
mov P0,R1 ; P0 = D7 s/d D0 = R1
setb P3.7 ; P3.7 =EN = 1
call delay ; call delay time
clr P3.7 ; P3.7 =EN = 0
ret
;
Write_data:
setb P3.6 ; P3.6 = RS =1
mov P0,R1 ; P0 = D7 s/d D0 = R1
setb P3.7 ; P3.7 =EN = 1
call delay ; call delay time
call delay ; call delay time
clr p3.7 ; P3.7 =EN = 0
ret
;
delay: mov R0,#0
delay1:mov R7,#0fh
djnz R7,$
djnz R0,delay1
ret
end

6. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog104a.asm


7. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
8. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
9. Buka Program Delphi

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 114


10. Ketik Program Delphi berikut ini, untuk menjalankan komunikasi melalui port serial
dengan base address 3F8h

Gambar 10.19. Tapilan program delphi untuk pengiriman data

Soal Kuis
1. Pelajari tentang Port Serial pada Mikrokontroller, letak pin dan fungsinya
2. Pelajari tentang register SCON pada mikrokontroller
3. Pelajari tentang mode 0,1,2 dan 3 perbedaan pada masing-masing mode tersebut,
termasuk instruksi pemrograman assembly

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 115


PERCOBAAN 10
INTERUPSI

TUJUAN
1. Mahasiswa memahami sistem interupsi pada mikrokontroller
2. Mahasiswa dapat menerapkan sistem interupsi pada pembuatan jam digital
3. Mahasiswa dapat memahami penggunakan bahasa assembly untuk penggunakan sistem
interupsi

DASAR TEORI

Interupsi

8051 mempunyai 5 buah sumber interupsi. Dua buah interupsi eksternal, dua buah interupsi
timer dan sebuah interupsi port serial.

Program yang dijalankan dengan cara interupsi, dinamakan sebagai program layanan interupsi
(ISR - Interrupt Service Routine). Saat prosesor menjalankan ISR, pekerjaan yang sedang
dikerjakan pada program utama sementara ditinggalkan, selesai menjalankan ISR prosesor
kembali menjalankan program utama, seperti yang digambarkan dalam Gambar 1.

Gambar 11.1 Bagan kerja prosesor melayani interupsi

Sebuah prosesor bisa mempunyai beberapa perangkat keras yang merupakan sumber sinyal
permintaan interupsi, masing-masing sumber interupsi dilayani dengan ISR berlainan, dengan
demikian prosesor mempunyai beberapa vektor interupsi untuk memilih ISR mana yang
dipakai melayani permintaan interupsi dari berbagai sumber. Kadang kala sebuah vektor
interupsi dipakai oleh lebih dari satu sumber interupsi yang sejenis, dalam hal semacam ini ISR
bersangkutan harus menentukan sendiri sumber interupsi mana yang harus dilayani saat itu.
Jika pada saat yang sama terjadi lebih dari satu permintaan interupsi, prosesor akan melayani
permintaan interupsi tersebut menurut perioritas yang sudah ditentukan, selesai melayani
permintaan interupsi perioritas yang lebih tinggi, prosesor melayani permintaan interupsi
berikutnya, baru setelah itu kembali mengerjakan program utama.
Saat prosesor sedang mengerjakan ISR, bisa jadi terjadi permintaan interupsi lain, jika
permintaan interupsi yang datang belakangan ini mempunyai perioritas lebih tinggi, ISR yang
sedang dikerjakan ditinggal dulu, prosesor melayani permintaan yang perioritas lebih tinggi,
selesai melayani interupsi perioritas tinggi prosesor meneruskan ISR semula, baru setelah itu
kembali mengerjakan program utama . Hal ini dikatakan sebagai interupsi bertingkat (nested
interrupt), tapi tidak semua prosesor mempunyai kemampuan melayani interupsi secara ini.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 116


Sumber interupsi MCS51
AT89S51 mempunyai 6 sumber interupsi, yakni Interupsi External (External Interrupt) yang
berasal dari kaki INT0 dan INT1, Interupsi Timer (Timer Interrupt) yang berasal dari Timer 0
maupun Timer 1, Interupsi Port Seri (Serial Port Interrupt) yang berasal dari bagian penerima
dan bagian pengirim Port Seri.
Di samping itu AT89S52 mempunyai 2 sumber interupsi lain, yakni Interupsi Timer 2
bersumber dari Timer 2 yang memang tidak ada pada AT89S51.

Bit IE0 (atau bit IE1) dalam TCON merupakan bendera (flag) yang menandakan adanya
permintaan Interupsi Eksternal. Ada 2 keadaan yang bisa meng-aktip-kan bendera ini, yang
pertama karena level tegangan ‘0’ pada kaki INT0 (atau INT1), yang kedua karena terjadi
transisi sinyal ‘1’ menjadi ‘0’ pada kaki INT0 (atau INT1). Pilihan bentuk sinyal ini ditentukan
lewat bit IT0 (atau bit IT1) yang terdapat dalam register TCON.
1. Kalau bit IT0 (atau IT1) =’0’ maka bit IE0 (atau IE1) dalam TCON menjadi ‘1’ saat kaki
INT0=’0’.
2. Kalau bit IT0 (atau IT1) =’1’ maka bit IE0 (atau IE1) dalam TCON menjadi ‘1’ saat terjadi
transisi sinyal ‘1’ menjadi ‘0’ pada kaki INT0.
Menjelang prosesor menjalankan ISR dari Interupsi Eksternal, bit IE0 (atau bit IE1)
dikembalikan menjadi ‘0’, menandakan permintaan Interupsi Eksternal sudah dilayani. Namun
jika permintaan Interupsi Ekternal terjadi karena level tegangan ‘0’ pada kaki IT0 (atau IT1),
dan level tegangan pada kaki tersebut saat itu masih =’0’ maka bit IE0 (atau bit IE1) akan
segera menjadi ‘1’ lagi!

Bit TF0 (atau bit TF1) dalam TCON merupakan petanda (flag) yang menandakan adanya
permintaan Interupsi Timer, bit TF0 (atau bit TF1) menjadi ‘1’ pada saat terjadi limpahan pada
pencacah biner Timer 0 (atau Timer 1).
Menjelang prosesor menjalankan ISR dari Interupsi Timer, bit TF0 (atau bit TF1) dikembalikan
menjadi ‘0’, menandakan permintaan Interupsi Timer sudah dilayani.

Interupsi port seri terjadi karena dua hal, yang pertama terjadi setelah port seri selesai
mengirim data 1 byte, permintaan interupsi semacam ini ditandai dengan petanda (flag) TI=’1’.
Yang kedua terjadi saat port seri telah menerima data 1 byte secara lengkap, permintaan
interupsi semacam ini ditandai dengan petanda (flag) RI=’1’.
Petanda di atas tidak dikembalikan menjadi ‘0’ menjelang prosesor menjalankan ISR dari
Interupsi port seri, karena petanda tersebut masih diperlukan ISR untuk menentukan sumber
interupsi berasal dari TI atau RI. Agar port seri bisa dipakai kembali setelah mengirim atau
menerima data, petanda-petanda tadi harus di-nol-kan lewat program.

Petanda permintaan interupsi (IE0, TF0, IE1, TF1, RI dan TI) semuanya bisa di-nol-kan atau
di-satu-kan lewat instruksi, pengaruhnya sama persis kalau perubahan itu dilakukan oleh
perangkat keras. Artinya permintaan interupsi bisa diajukan lewat pemrograman, misalnya
permintaan interupsi eksternal IT0 bisa diajukan dengan instruksi SETB IE0.

Mengaktifkan Interupsi
Semua sumber permintaan interupsi yang di bahas di atas, masing-masing bisa di-aktip-kan
atau di-nonaktip-kan secara tersendiri lewat bit-bit yang ada dalam register IE (Interrupt
Enable Register).
Bit EX0 dan EX1 untuk mengatur interupsi eksternal INT0 dan INT1, bit ET0 dan ET1 untuk
mengatur interupsi timer 0 dan timer 1, bit ES untuk mengatur interupsi port seri, seperti yang

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 117


digambarkan dalam Gambar 2. Di samping itu ada pula bit EA yang bisa dipakai untuk
mengatur semua sumber interupsi sekali gus.
Setelah reset, semua bit dalam register IE bernilai ‘0’, artinya sistem interupsi dalam keadaan
non-aktip. Untuk mengaktipkan salah satu sistem interupsi, bit pengatur interupsi bersangkutan
diaktipkan dan juga EA yang mengatur semua sumber interupsi. Misalnya instruksi yang
dipakai untuk mengaktipkan interupsi ekternal INT0 adalah SETB EX0 disusul dengan SETB
EA.

MSB LSB
EA X X ES ET1 EX1 ET0 EX0

BIT SYMBOL FUNCTION


Disables semua interrupsi. Jika EA=0, tidak ada interupsi yang
IE.7 EA akan dilayani. Jika EA=1, setiap interupsi akan akan dilayani satu
per satu sesuai dengan bit yang disetting.
IE.6 - -
IE.5 - -
Enables or disables the Serial Port interrupt. If ES=0, the Serial
IE.4 ES
Port interrupt is disabled.
Enables or disables the Timer 1 Overflow interrupt. If ET1=0, the
IE.3 ET1
Timer 1 interrupt is disabled.
Enables or disables External Interrupt 1. If EX1=0, External
IE.2 EX1
interrupt 1 is disabled.
Enables or disables the Timer 0 Overflow interrupt. If ET0=0, the
IE.1 ET0
Timer 0 interrupt is disabled.
Enables or disables External interrupt 0. If EX0=0, External
IE.0 EX0
interrupt 0 is disabled.

Vektor Interupsi
Saat MCS51 menanggapi permintaan interupsi, Program Counter diisi dengan sebuah nilai
yang dinamakan sebagai vektor interupsi, yang merupakan nomor awal dari memori-program
yang menampung ISR untuk melayani permintaan interupsi tersebut. Vektor interupsi itu
dipakai untuk melaksanakan inststuksi LCALL yang diaktipkan secara perangkat keras.
Vektor interupsi untuk interupsi eksternal INT0 adalah $0003, untuk interupsi timer 0 adalah
$000B, untuk interupsi ekternal INT1 adalah $0013, untuk interupsi timer 1 adalah $001B dan
untuk interupsi port seri adalah $0023.
Jarak vektor interupsi satu dengan lainnya sebesar 8, atau hanya tersedia 8 byte untuk setiap
ISR. Jika sebuah ISR memang hanya pendek saja, tidak lebih dari 8 byte, maka ISR tersebut
bisa langsung ditulis pada memori-program yang disediakan untuknya. ISR yang lebih panjang
dari 8 byte ditulis ditempat lain, tapi pada memori-program yang ditunjuk oleh vektor interupsi
diisikan instruksi JUMP ke arah ISR bersangkutan.

Source Vector Address


IE0 0003H
TF0 000BH
IE1 0013H

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 118


TF1 001BH
RI + TI 0023H

1.4.4 Tingkatan Perioritas


Masing-masing sumber interupsi bisa ditempatkan pada dua tingkatan perioritas yang berbeda.
Pengaturan tingkatan perioritas isi dilakukan dengan bit-bit yang ada dalam register IP
(Interrupt Priority).
Bit PX0 dan PX1 untuk mengatur tingkatan perioritas interupsi eksternal INT0 dan INT1, bit PT0
dan PT1 untuk mengatur interupsi timer 0 dan timer 1, bit PS untuk mengatur interupsi port
seri, seperti yang digambarkan dalam Gambar 2.
Setelah reset, semua bit dalam register IP bernilai ‘0’, artinya semua sumber interupsi
ditempatkan pada tingkatan tanpa perioritas. Masing-masing sumber interupsi bisa ditempatkan
pada tingkatan perioritas utama dengan cara men-‘satu’-kan bit pengaturnya. Misalnya
interupsi timer 0 bisa ditempatkan pada tingkatan perioritas utama dengan instruksi SETB PT1.
Sebuah ISR untuk interupsi tanpa perioritas bisa diinterupsi oleh sumber interupsi yang berada
dalam tingkatan perioritas utama. Tapi interupsi yang berada pada tingkatan perioritas yang
sama, tidak dapat saling meng-interupsi.
Jika 2 permintaan interupsi terjadi pada saat yang bersamaan, sedangkan kedua interupsi
tersebut terletak pada tingkatan perioritas yang berlainan, maka interupsi yang berada pada
tingkatan perioritas utama akan dilayani terlebih dulu, setelah itu baru melayani interupsi pada
tingkatan tanpa perioritas.
Jika kedua permintaan tersebut bertempat pada tingkatan perioritas yang sama, perioritas akan
ditentukan dengan urutan sebagai berikut : interupsi eksternal INT0, interupsi timer 0, interupsi
ekternal INT1, interupsi timer 1 dan terakhir adalah interupsi port seri.

Bagan Lengkap Sistem Interupsi MCS51


Sistem interupsi MCS51 terdiri 5 sumber interupsi yang masing-masing harus diatur secara
tersendiri, tidak mudah untuk mengingat semua masalah tersebut, terutama pada saat membuat
program sering dirasakan sangat merepotkan membolak-balik buku untuk mengatur masing-
masing sumber interupsi tersebut.
Gambar 2 menggambarkan sistem interupsi MCS51 selangkapnya, berikut dengan masing-
masing bit dalam register-register SFR (Special Function Register) yang dipakai untuk
mengatur masing-masing sumber interupsi.
Saklar yang digambarkan dalam Gambar 2 mewakili bit dalam register yang harus diatur untuk
mengendalikan sumber interupsi, kotak bergambar bendera kecil merupakan flag (petanda)
dalam register yang mencatat adanya permintaan interupsi dari masing-masing sumber
interupsi. Kedudukan saklar dalam gambar tersebut menggambarkan kedudukan awal setelah
MCS51 di-reset.
Gambar ini sangat membantu saat penulisan program menyangkut interupsi MCS51.

Pada mikrokontroller menyediakan 5 buah sumeber interupsi, 2 buah interupsi eksternal, 2


buah interupsi timer, dan 1 buah interupsi serial. Agar interupsi dapat dilayani maka instruksi
assembly harus ditempatkan pada alamat vektor berikut, sesuai dengan sumber interupsi yang
akan digunakan.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 119


Alamat Vektor Interupsi
Source Vector Address
IE0 0003H
TF0 000BH
IE1 0013H
TF1 001BH
RI + TI 0023H

J1 J2
CON8 U1 CON8
P0.0 39 21 P2.0
1 P0.1 38 P0.0/AD0 P2.0/A8 22 P2.1 1
2 P0.2 37 P0.1/AD1 P2.1/A9 23 P2.2 2
3 P0.3 36 P0.2/AD2 P2.2/A10 24 P2.3 3
4 P0.4 35 P0.3/AD3 P2.3/A11 25 P2.4 4
5
6
P0.5 34 P0.4/AD4
P0.5/AD5
P2.4/A12
P2.5/A13
26 P2.5 5
6
Interupsi Eksternal 0, agar
P0.6 33 27 P2.6
7 P0.7 32 P0.6/AD6 P2.6/A14 28 P2.7 7 terjadi interupsi pada system
8 P0.7/AD7 P2.7/A15 8
P1.0 1 10 P3.0 maka, pada pin ini harus
1 P1.0 P3.0/RXD 1
2
P1.1
P1.2
2
3 P1.1 P3.1/TXD
11
12
P3.1
P3.2 2 mendapat sebuah pulsa, baik
3 P1.2 P3.2/INTO 3
4
P1.3
P1.4
4
P1.3 P3.3/INT1
13 P3.3
P3.4 4 transisi hi-lo, atau berupa pulsa
5 14
5 P1.5 6 P1.4 P3.4/TO 15 P3.5 5
6 P1.6 7 P1.5/MOSI P3.5/T1 16 P3.6 6
7 P1.7 8 P1.6/MISO P3.6/WR 17 P3.7 7
8 P1.7/SCK P3.7/RD 8
J3 XTAL1 19 29 CON8
CON8 XTAL2 18 XTAL1 PSEN J4
RST 9 XTAL2 30
RST ALE/PROG
VCC 31
EA/VPP
VCC 40
VCC
AT89S51

Gambar 11.1. Rangkaian target mikrokontroller 89s51

Org 0000h
Ljmp Start
Org 000bh
Ljmp Timer0Interupt
Start: ; Instruksi Rutinitas
; Instruksi Rutinitas
; Instruksi Rutinitas
Sjmp Start; { Looping Forever }
;
Timer0Interupt:
:
:
Reti
End

Pada contoh instruksi pemrograman tersebut tampak, apabila tidak ada interupsi maka program
akan menuju ke start dan menjalankan rutinitas-rutinitas secara terus menerus, tetapi apabila
suatu interupsi yang dibangkitkan oleh overflow timer 0 terjadi, maka program yang semula
bersarang pada rutinitas akan melompat pada alamat vektor 0bh (alamat interupsi timer 0) dan
melompat ke subrutine interupsi Timer0Interupt.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 120


Percobaan 11.1. Mengaktifkan interupsi eksternal INT0

Pada percobaan ini akan dibuat sebuah system interupsi eksternal yang menggunakan pin
INT0, untuk menerima sinyal interupsi dari luar, berupa pulsa. Apabila system tidak mendapat
interupsi, maka delapan LED akan padam, sebaliknya apabila ada interupsi yang berupa pulsa
dari monostabil, maka delapan LED akan berkedip, terus menerus, sampai tombol reset
ditekan.
Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Hubungkan kabel dari P3.2. ke output rangkaian monostabil
2. Tekan tombol SW pada pushbutton untuk memberikan trigger pada monostabil, apabila
monostabil mendapat trigger maka monostabil akan mengeluarkan pulsa satu kali.
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
4. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
5. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Ketik program sebagai berikut:


Org 0h
Sjmp start
Org 03h
Sjmp AdaInterupsiExt0
Start: call InitInterupsiExt0
Forever: mov P0,#11111111b
Sjmp Forever
InitInterupsiExt0:
Setb IT0; interupsi transisi hi-lo
Setb EX0; aktifkan interupsi eksternal
Setb EA
Ret

AdaInterupsiExt0:
mov P0,#11111111b
call delay
mov P0,#00000000b
call delay
reti
end

6. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog111a.asm


7. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
8. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)

Percobaan 11.2. Membangkitkan clock pada jam digital :DD dengan memanfaatkan
interupsi timer 0.

Pada percobaan akan dibangkitkan clock untuk jam digital, hanya bagian detik puluhan
(display 1) dan detik satuan (display 2) pada 7 segmen

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 121


Pada mode ini, dengan kristal 12MHz maka timer akan overflow setiap 65.536 udetik. Pada
percobaan ini, untuk membangkitkan interupsi setiap 50000 udetik maka data yang harus
diisikan pada register TL0 dan TH0 adalah sebagai berikut:
65536 - 50000 = 15536 d or 3CB0h
Maka interupsi TF0 akan segera dibangkitkan setiap 50000 x 1 udetik = 0,05 detik
pada pemrograman ini, RO diimplementasikan sebagai counter software, Register R0 akan
increment setiap Timer 0 overflow. Jika register R7 telah mendeteksi nilai 50 maka port P0.0 (
LED D0 ) akan nyala selama = 0,05 x 20 detik = 1 detik

Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:


1. Hubungkan jumper 7Segmen_EN, untuk mengaktifkan Decoder 74LS138
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
4. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Gambar 11.1. (a) Diagram alir rutin utama, (b) subrutin interupsi, dan (c) subrutin display ke 7
segmen percobaan 11.1

5. Ketik program berikut ini:

detik equ 30h


detikpuluhan equ 31h
detiksatuan equ 32h

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 122


counter20 equ 33h
;
Org 0h
sjmp Start
Org 0bh ;alamat vector interupsi timer0
Ljmp Interrupt_Timer0;lompat ke subroutine interupsi timer 0
;
Start:
mov detik,#0 ;isi detik dg. 0
mov counter20,#20
call InitTimer ;panggil inittimer
;
Forever:
call ClockDisplay ;panggil clockdisplay
sjmp Forever ; ;lompat forever
;
Interrupt_Timer0:
mov tl0,#0b0h ;isi TL0 dg B0h
mov th0,#03ch ;isi TH0 dg 3Ch
djnz Counter20, EndInterrupt;Counter20:=Counter20-1
;jump EndInterupt if NZ
mov Counter20,#20
call DoClock
EndInterrupt:
reti
;
DoClock:
inc detik
mov A,detik
cjne A,#60,Update
mov detik,#0
Update:mov A,detik
mov B,#10
DIV AB
mov detikpuluhan,A
mov detiksatuan,B
ret
;
ClockDisplay:
Mov DPTR,#Decoder7Segmen
mov A,detiksatuan
Movc A,@A+DPTR
mov P0,A
clr P3.5 ;
Setb P3.6
Setb P3.7
call delay
;
Mov DPTR,#Decoder7Segmen
mov A,detikpuluhan
Movc A,@A+DPTR
mov P0,A
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 123
;
Setb P3.5 ;
clr P3.6
Setb P3.7
call delay
ret
;
InitTimer:
mov TMOD,#00000001b
mov tl0,#0b0h
mov th0,#03ch
setb ET0 ;Enable Timer 0 Interrupt
setb EA ;Master Interrupt Enable
setb TR0 ;Clock start running
ret
;
;===============================
;subroutine delay time
;===============================
delay: mov R1,#2
del1: mov R2,#255
del2: djnz R2,del2
djnz R1,del1
ret
;===============================

;LOOKUPTABLE
; Decode to Seven Segmen -> g f e d c b a
;========================================
Decoder7Segmen:
DB 11000000b,11111001b,10100100b,10110000b,10011001b
DB 10010010b,10000010b,11111000b,10000000b,10010000b
;
End

9. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog112.asm


10. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
11. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
12. Lakukan pengamatan untuk data waktu detik yang ditampilkan apakah sesuai dengan jam
konvensional.

No Jam Digital (:DD) Jam Konvensional


1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 124


: :
30 30

Percobaan 11.3. Membangkitkan clock pada jam digital MM:DD dengan memanfaatkan
interupsi timer 0.

Pada percobaan akan dibangkitkan clock untuk jam digital untuk detik dan menit pada 7
segmen
Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Hubungkan jumper 7Segmen_EN, untuk mengaktifkan Decoder 74LS138
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
4. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program
5. Ketik program berikut ini:

detik equ 30h


detikpuluhan equ 31h
detiksatuan equ 32h
menit equ 33h
menitpuluhan equ 34h
menitsatuan equ 35h
counter20 equ 36h
;
Org 0h
sjmp Start
Org 0bh
Ljmp Interrupt_Timer0
;
Start: mov detik,#0
mov menit,#0
call InitTimer
;
Forever:
call ClockDisplay
sjmp Forever ;
;
Interrupt_Timer0:
mov tl0,#0b0h
mov th0,#03ch
djnz Counter20, EndInterrupt
mov Counter20,#20
call DoClock
EndInterrupt:
reti
;
DoClock:
inc detik
mov A,detik
cjne A,#60,Update
mov detik,#0
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 125
satumenit:
inc menit
mov A,#60
cjne A,menit,Update
mov menit,#0

Update:mov A,detik
mov B,#10
DIV AB
mov detikpuluhan,A
mov detiksatuan,B
;
mov a,menit
mov b,#10
div ab
mov menitpuluhan,A
mov menitsatuan,B
ret

;
ClockDisplay:
Mov DPTR,#Decoder7Segmen
mov A,menitpuluhan
Movc A,@A+DPTR
mov P0,A
clr P3.5 ;
clr P3.6
clr P3.7
call delay
;
Mov DPTR,#Decoder7Segmen
mov A,menitsatuan
Movc A,@A+DPTR
mov P0,A
setb P3.5 ;
clr P3.6
clr P3.7
call delay
;
Mov DPTR,#Decoder7Segmen
mov A,detikpuluhan
Movc A,@A+DPTR
mov P0,A
clr P3.5 ;
setb P3.6
clr P3.7
call delay
;
Mov DPTR,#Decoder7Segmen
mov A,detiksatuan
Movc A,@A+DPTR
mov P0,A
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 126
setb P3.5 ;
Setb P3.6
clr P3.7
call delay
ret
;
InitTimer:
mov TMOD,#00000001b
mov tl0,#0b0h
mov th0,#03ch
setb ET0 ;Enable Timer 0 Interrupt
setb EA ;Master Interrupt Enable
setb TR0 ;Clock start running
ret
;
;===============================
;subroutine delay time
;===============================
delay: mov R1,#2
del1: mov R2,#255
del2: djnz R2,del2
djnz R1,del1
ret
;========================================
;LOOKUPTABLE
; Decode to Seven Segmen -> g f e d c b a
;========================================
Decoder7Segmen:
DB 11000000b,11111001b,10100100b,10110000b,10011001b
DB 10010010b,10000010b,11111000b,10000000b,10010000b
;
End

6. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog113.asm


7. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
8. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
9. Lakukan pengamatan untuk data waktu yang ditampilkan.

No Jam Digital (MM:DD) Jam Konvensional


1 00:01
2 00:02
3
4
5
6
7
: :
: 01:59

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 127


Percobaan 11.4. Membangkitkan clock down MM:DD dengan memanfaatkan interupsi
timer 0.

Pada percobaan akan dibangkitkan clock dengan hitungan mundur dari menit 60 detik 60 untuk
detik dan menit pada 7 segmen
Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Hubungkan jumper 7Segmen_EN, untuk mengaktifkan Decoder 74LS138
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
4. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program
5. Ketik program berikut ini:

detik equ 30h


detikpuluhan equ 31h
detiksatuan equ 32h
menit equ 33h
menitpuluhan equ 34h
menitsatuan equ 35h
counter20 equ 36h
;
Org 0h
sjmp Start
Org 0bh
Ljmp Interrupt_Timer0
;
Start: mov detik,#60
mov menit,#59
call InitTimer
;
Forever:
call ClockDisplay
sjmp Forever ;
;
Interrupt_Timer0:
mov tl0,#0b0h
mov th0,#03ch
djnz Counter20, EndInterrupt
mov Counter20,#20
call DoClock
EndInterrupt:
reti
;
DoClock:
dec detik
mov A,detik
cjne A,#0,Update
mov detik,#60
satumenit:
dec menit
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 128
mov A,#0
cjne A,menit,Update
mov menit,#60

Update:mov A,detik
mov B,#10
DIV AB
mov detikpuluhan,A
mov detiksatuan,B
;
mov a,menit
mov b,#10
div ab
mov menitpuluhan,A
mov menitsatuan,B
ret
;
ClockDisplay:
Mov DPTR,#Decoder7Segmen
mov A,menitpuluhan
Movc A,@A+DPTR
mov P0,A
clr P3.5 ;
clr P3.6
clr P3.7
call delay
;
Mov DPTR,#Decoder7Segmen
mov A,menitsatuan
Movc A,@A+DPTR
mov P0,A
setb P3.5 ;
clr P3.6
clr P3.7
call delay
;
Mov DPTR,#Decoder7Segmen
mov A,detikpuluhan
Movc A,@A+DPTR
mov P0,A
clr P3.5 ;
setb P3.6
clr P3.7
call delay
;
Mov DPTR,#Decoder7Segmen
mov A,detiksatuan
Movc A,@A+DPTR
mov P0,A
setb P3.5 ;
Setb P3.6
clr P3.7
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 129
call delay
ret
;
InitTimer:
mov TMOD,#00000001b
mov tl0,#0b0h
mov th0,#03ch
setb ET0 ;Enable Timer 0 Interrupt
setb EA ;Master Interrupt Enable
setb TR0 ;Clock start running
ret
;
;===============================
;subroutine delay time
;===============================
delay: mov R1,#2
del1: mov R2,#255
del2: djnz R2,del2
djnz R1,del1
ret
;========================================
;LOOKUPTABLE
; Decode to Seven Segmen -> g f e d c b a
;========================================
Decoder7Segmen:
DB 11000000b,11111001b,10100100b,10110000b,10011001b
DB 10010010b,10000010b,11111000b,10000000b,10010000b
;
End

10. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog114.asm
11. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
12. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
13. Lakukan pengamatan untuk data waktu yang ditampilkan.

Soal Tantangan:
1. Rencanakan sebuah sistem interupsi dengan menggunakan pin P3.3/ INT1. Bila tidak ada
interupsi maka pada 7 segmen akan muncul komentar OK, dan bila ada interupsi maka
akan muncul komentar Error, pada 7 segmen.
2. Rencanakan jam digital dengan tampilan ke 7 segmen bagian detik, dengan komentar:
tine: 00, dengan menggunakan interupsi dari timer 1

Soal Kuis:
1. Apakah yang dimaksud dengan sistem interupsi
2. Pelajari tentang address (alamat) vektor interupsi
3. Pelajari tentang interupsi, eksternal, serial, dan timer, apakah perbedaannya
4. Pelajari tentang Register Interupt enable, dan TCON

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 130


Percobaan 11
Motor DC

VCC VCC

VCC VCC
D3 D5
L293 U1
1N4001 1N4001

16

8
J2 J1
2 3

VCC1

VCC2
3 7 1A 1Y 6 1
2 10 2A 2Y 11 2
1 15 3A 3Y 14 CON2
4A 4Y 12 D4 D6
CON3 1 GND 13
9 1,2EN GND 5 1N4001 1N4001

GND
3,4EN GND

Petunjuk:
Hubungkan kabel jumper dengan hubungan 1A ke P2.0, 2A ke P2.1 dan 1,2 EN ke P2.2

Percobaan 11.1 Putaran CCW


org 0h
start: setb P2.0 ; 1A
clr P2.1 ; 2A
setb P2.2 ; 1,2 EN
sjmp start
end

Percobaan 11.2 Putaran CW


org 0h
start: clr P2.0 ; 1A
setb P2.1 ; 2A
setb P2.2 ; 1,2 EN
sjmp start
end

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 131


Percobaan 12
Dot Matrik 5x7

CON7 U8 U6 DotMatrix5x7 U9 DotMatrix5x7 U10 DotMatrix5x7


1 16 O1 12 O1 12 O1 12
1 2 I1 O1 15 O2 11 R1 O2 11 R1 O2 11 R1
2 3 I2 O2 14 O3 2 R2 O3 2 R2 O3 2 R2
3 4 I3 O3 13 O4 9 R3 O4 9 R3 O4 9 R3
4 5 I4 O4 12 O5 4 R4 O5 4 R4 O5 4 R4
5 6 I5 O5 11 O6 5 R5 O6 5 R5 O6 5 R5
6 7 I6 O6 10 O7 6 R6 O7 6 R6 O7 6 R6

C1
C2
C3
C4
C5

C1
C2
C3
C4
C5

C1
C2
C3
C4
C5
7 I7 O7 R7 R7 R7
J4

10

10

10
1
3

7
8

1
3

7
8

1
3

7
8
ULN2003

VCC R21
1 2 O1
3 O2
4 O3 R1R6 R13
5 O4
6 O5 R7R8R9R10
R11
R12 R14
R19
R15
R16
R17
R18
7 O6 RR RR RRR R RR RRR RR
8 O7
9
C
RESISTOR SIP 9
15

15
1
2
3
4
5
6
7

1
2
3
4
5
6
7

9
U11
QA
QB

QE

QA
QB

QE
QG

QG
QF

QF
QC
QD

QH

QH

QC
QD

QH

QH
U7
SN74HC595 SN74HC595
SRCLR

SRCLR
SRCLK

SRCLK
RCLK

RCLK
SER

SER
G

G
14

11
10

12
13

14

11
10

12
13
Vcc

Vcc
J9
DS
3 SHCp
2 STCp
1

CON3

Petunjuk
Gunakan kabel jumper untuk menghubungan dari J4 ke P0 ( secara berurutan 1 ke P0.0 dst.),
hubungkan masing-masing secara berurutan konektor J9 ke P2 ( secara berurutan STCp ke
P2.0, SHCp ke P2.1 dan DS ke P2.2 ).

Percobaan 12.1

start: call Reset595


mov P0,#00000000b
mov R3,#14
Ulang: setb P2.2
call clk
djnz R3,Ulang
clr P2.2
call clk
call latch
;
call delay
setb P2.2
call clk
call latch

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 132


;
call delay
setb P2.2
call clk
call latch
;
Stop: sjmp Stop

clk: clr P2.1


setb P2.1
call delay
clr P2.1
ret
latch:
clr P2.0
setb P2.0
call delay
clr P2.0
ret
Reset595:
mov R3,#15
SerRst: clr P2.2
call Clk
djnz R3,SerRst
ret
;
Delay: mov R1,#255
Del1: mov R2,#255
Del2: djnz R2,del2
djnz R1,del1
ret
end

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 133


Percobaan 13
Motor Stepper

TUJUAN
1. Mahasiswa mamahami rangkaian interface mikrokontroller dengan motor stepper
2. Mahasiswa memahami rangkaian driver motor stepper ULN2003
3. Mahasiswa memahami bahasa assembly untuk mengatur arah putaran motor stepper
4. Mahasiswa memahami bahasa assembly untuk mengatur arah putaran motor stepper
dengan menggunakan saklar.

CON4 U2 CON5 J5
1 16
1 2 I1 O1 15 1
2 3 I2 O2 14 2
3 4 I3 O3 13 3
4 5 I4 O4 12 4
6 I5 O5 11 5
J3 I6 O6
7 10
I7 O7 VCC

ULN2003

Gambar 8.1. Rangkaian interface motor stepper dengan driver ULN2003

DASAR TEORI

Pada Motor DC biasa, akan berputar dan berputar terus selama power supply ada. Tidak ada
rangkaian cerdas tertentu yang diperlukan untuk mengendalikan motor tersebut, kecuali hanya
memperlambat putaran atau membalik putaran, dengan menerapkan polaritas balik. Motor
stepper adalah sangat berbeda. Jika anda memberikan power pada motor ini, maka motor ini
akan berada dalam keadaan diam, agar motor dapat berputar, anda harus merubah sinyal yang
masuk ke motor. Sebagai ilustrasi, dapat dibayangkan sebuah kompas dengan elektromagnet
disekitarnya. Sebagaimana digambarkan pada gambar 2.2., apabila power yang diberikan pada
elektromagnet diganti, maka akan merubah posisi jarum dari kompas.

Gambar 8.2. Ilustrasi sebuah kompas dengan elektromagnet

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 134


Dengan empat buah elektromagnet maka gerakan akan melompat secara kasar. Sekarang
bayangkan susunan yang sama dengan 100 elektromagnet yang mengitari kompas. Dengan
mangatur energi yang mengalir pada setiap elektromagnet dalam berurutan, maka jarum akan
memerlukan sebanyak 100 langkah untuk melakukan satu kali putaran. Tetapi dengan
pengaturan 100 elektromagnet secara individu, akan memerlukan elektronika yang kompleks.

Gambar 8.3. Ilustrasi motor stepper dengan jarum kompas dengan elektromagnet

Pada ilustrasi tersebut, huruf-huruf yang melingkar mewakili elektromagnet. Semua magnet
dengan huruf yang sama berada dalam keadaan koneksi. Ketika anda memberi arus pada
rangkaian tersebut, maka semua elektromagnet dengan huruf yang sama akan on pada saat itu,
untuk menggerakkan kompas, maka elektromaget berikutnya harus dialiri arus, sehingga akan
menimbulkan gerakan.

Table 8.1. Full Step Mode

A B C D Comment
1 0 0 0 Take a step clock wise
0 1 0 0 another step clock wise
0 0 1 0 another step clock wise
0 0 0 1 another step clock wise
0 0 0 1 No step take
0 0 1 0 Take a step back

Mode Half Steps


Dengan menghidupkan dua koil pada waktu yang bersamaan maka motor akan berada dalam
posisi diantaranya.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 135


Figure 8.4. Half step mode

Table 8.2. Half Step Mode

A B C D Comment
1 0 0 0 Take a step clock wise
1 1 0 0 Half a step clock wise
0 1 0 0 The complete full step clock wise
0 1 1 0 another half step clock wise
0 0 1 0 The complete full step clock wise
0 0 1 1 Another half step clock wise
0 0 0 1 The complete full step clock wise
1 0 0 1 another half step clock wise
1 0 0 0 Start position

Gambar 8.5. Bentuk fisik motor stepper disk drive 1,2”

Percobaan 8.1. Menggerakkan Motor Stepper Searah Jarum Jam


Pada percobaan ini, motor stepper akan berputar searah jarum jam, terus menerus
Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Hubungkan kabel parallel antara P0 dengan motor stepper
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
4. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 136


Gambar 8.6. Diagram alir percobaan 8.1

5. Ketik program berikut ini:


org 0h
start: call StepCW
sjmp start
;
StepCW:
mov P0,#11101111b ; Turn on driver 1. isi P0 dg 11101111b
call delay ; call delay time
mov P0,#11011111b ; Turn on driver 2. isi P0 dg 11011111b
call delay ; call delay time
mov P0,#10111111b ; Turn on driver 3. isi P0 dg 10111111b
call delay ; call delay time
mov P0,#01111111b ; Turn on driver 4. isi P0 dg 01111111b
call delay ; call delay time
ret
StepCCW:
mov P0,#01111111b ; Turn on driver 1
call delay ; call delay time
mov P0,#10111111b ; Turn on driver 2
call delay ; call delay time
mov P0,#11011111b ; Turn on driver 3
call delay ; call delay time
mov P0,#11101111b ; Turn on driver 4
call delay ; call delay time
ret

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 137


delay: mov R0,#255
delay1:mov R2,#255
djnz R2,$
djnz R0,delay1
ret
end
6. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog81a.asm
7. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
8. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
9. Lakukan pengamatan arah putaran motor stepper apakah sudah sesuai ?
10. Lakukan modifikasi program tersebut diatas, untuk putaran motor yang berlawanan arah
jarum jam CCW.

Percobaan 8.2 Pengaturan Arah Putaran CW/ CCW Motor Stepper Melalui
Saklar

Pada percobaan ini, motor stepper akan berputar searah jarum jam, atau berlawanan arah jarum
jam bergantung pada posisi push button yang ditekan ( P2.0 atau P2.1 ) secara terus menerus.
SW1

P2.7..P2.0
SW8

Gambar 8.7. Rangkaian pushbutton


Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Hubungkan kabel parallel antara P0 dengan motor stepper
2. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
4. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 138


Gambar 8.8. Diagram alir percobaan 8.2

5. Ketik program berikut ini:

org 0h
start:
CW: JB P2.0,CCW ; jump ke ccw jika P2.0=1. SW1
call stepCW
sjmp start
;
CCW: JB P2.1,CW ; jump ke cw jika P2.1=1. SW2
Call stepCCW
Sjmp start
;
StepCW:
mov P0,#11101111b ; isi P0 dg.11101111. Turn on driver 1
call delay ; call delay time
mov P0,#11011111b ; Turn on driver 2
call delay ; call delay time
mov P0,#10111111b ; Turn on driver 3
call delay ; call delay time
mov P0,#01111111b ; Turn on driver 4
call delay ; call delay time
ret
;
StepCCW:
mov P0,#01111111b ; Turn on driver 1
call delay ; call delay time
mov P0,#10111111b ; Turn on driver 2
call delay ; call delay time
mov P0,#11011111b ; Turn on driver 3
call delay ; call delay time
mov P0,#11101111b ; Turn on driver 4
call delay ; call delay time
ret
;
delay: mov R0,#255
delay1: mov R2,#255
djnz R2,$
djnz R0,delay1
ret
end

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 139


8. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog82a.asm
9. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
9. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
10. Lakukan pengamatan arah putaran motor stepper apakah sudah sesuai ?
11. Lakukan modifikasi program tersebut diatas, saklar push button yang lain.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 140


Percobaan 14

INTERFACE KE KEYBOARD PC PS/2

TUJUAN
1. Mahasiswa memahami rangkaian interface keyboard PC PS/2
2. Mahasiswa memahami bahasa pemrograman assembly pengambilan data keyboard PC
3. Mahasiswa dapat menampilan data keyboard PC ke berbagai macam display antara
lain, LCD Karakter dan 7 Segmen

TEORI

Antarmuka keyboard standard adalah hubungan komunikasi serial. “Serial” yang menandakan
bahwa data dikirim satu bit pada suatu waktu tertentu pada satu jalur tunggal. Serial
komunikasi dipilih untuk antara muka keyboard karena hal ini simple dan mudah diterapkan,
dan tidak banyak data per detik yang harus dikirimkan pada antar muka keyboard.

Ada empat jalur yang menghubungkan keyboard dan PC. Dua dari ini adalah power supply dan
ground, yang digunakan untuk memberikan daya ke rangkaian keyboard. Dua sinyal yang lain
adalah sebagai berikut:

1. Data Keyboard: Disinilah jalur bit-bit data dan perintah yang akan dikirimkan ke sistem
PC dari keyboard.
2. Clock Keyboard: Ini merupakan sinyal clock regular, dengan suatu nilai yang berosilasi
dari logika “1” ke “0” dengan pola yang teratur. Tujuan dari sinyal clock ini adalah
untuk mensinkronisasi keyboard dan sistem, sehingga merekan selalu bekerja secara
bersamaan.

Keyboard PC AT yang terkoneksi, hanya menggunakan empat buah kabel, kabel ini
ditunjukkan pada gambar dibawah, untuk 5 pin DIM dan PS/2.

1.KBD Clock
2.KBD Data
3.N/C
4.GND
5. +5V (VCC)
5 PIN DIN
(a)
1. KBD Clock
2. GND
3. KBD Data
4. N/C
5. +5V (VCC)
6 PIN DIN 6. N/C
(b)

Gambar 12.1. Keyboard konektor (a) XT (b) PS/2

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 141


Diagram dibawah ini menunjukkan kode scan yang menandai tombol individu. Kode scan
ditunjukkan pada bagian bawah dari tombol. Contoh kode scan untuk tombol ESC adalah 76.
Semua kode scan ditunjukkan dalam Hex.

Gambar 12.2. Peta data keyboard PC

Sebagaimana yang anda lihat, kode scan ditandai dengan kode yang random. Pada beberapa
kasus, cara yang paling mudah untuk menerjemahkan kode scan ke ASCII adalah dengan
menggunakan metode look up table.

Transmisi data, dari keyboard ke sistem, dilakukan dengan frame 11 bit. Bit pertama adalah bit
start ( logika 0 ), diikuti dengan 8 bit data ( LSB first ), satau bit paristas ( paritas ganjil ) dan
bit stop ( logika 1 ). Setiap bit harus dibaca pada sisi turun dari clock.

Gambar 12.3. Sinyal clock dan data

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 142


VCC

10 K
. .
6 1 P3.3

5 2 IN4148

.
VCC
4 .3
.
. VCC

10 K
IN4148 P3.2

Konektor Keyboard PS2/ Female

Gambar 12.4 Interface rangkaian keyboard PC PS/2

VCC

J3

2
1 EN LED
D1

P0.0..P0.7
D8

Gambar 12.5. Rangkaian interface LED

Percobaan 12.1. Pengambilan data karakter keyboard PC dan display ke LED

Pada percobaan ini data keyboard PC diinterfacekan ke mikrokontroller dengan menggunaan


port P3 bit 2 dan 3. Hasil pengambilan data keyboard selanjutnya ditampilkan pada LED.
Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Hubungkan jumper keyboard dua kabel ke rangkaian mikrokontroller bit P3.2 dan bit P3.3.
2. Pasang jumper LED_EN
2. Hubungkan modul keyboard PC PS/2 ke konektor keybaord
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
4. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
5. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 143


Gambar 12.6. Diagram alir (a) rutin utama, (b) subrutin ambil_keyboard pada percobaan 12.1

Gambar 12.7 Diagram alir (a) subrutin ambil_scancode, (b) subrutin konversi_scancode pada
percobaan 12.1

6. Ketik program berikut ini: (download file prog122a.asm)


Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 144
dispclr equ 00000001b
funcset equ 00111000b
entrmod equ 00000110b
dispon equ 00001100b
KbdData bit P3.2
KbdClock bit INT1;P3.3
DataKeyboard equ 30h
;
org 0h
Forever:
JB KbdClock,$
acall ambilKeyboard
jnc Forever
Mov P0, Datakeyboard
clr C
sjmp Forever
;
;============================================
;Subrutine AmbilKeyboard
;Subrutine berikut berfungsi untuk mendeteksi apakah keyboard
;sedang ditekan atau dilepas. Bila tombol tidak dilepas maka
;akan menuju pada subrutine ;Kybd_tidakLepas
;dan memberi tanda pada bit C = 0 sehingga bila C = 0
; maka data tidak akan dicetak
;Bila tombol keyboard dilepas maka data scan code diambil
;dan dikonversi ke dengan dengan menggunakan
; look up table serta menandai bit C = 1
;===========================================
AmbilKeyboard:
acall ambil_scancode
cjne a,#0F0h,kybd_tidakLepas
JB KbdClock,$
acall ambil_Scancode
Setb C
Acall Konversi_Scancode
ret
;
Kybd_tidakLepas:
Clr C
ret
;
;======================================================
;Subrutine Konversi_ScanCode
;Pada subrutine ini digunakan untuk menerjemahkan scan code ke bentuk
;karakter dengan menggunakan look up table.
;======================================================
Konversi_ScanCode:
Mov DPTR,#TableKeyboard
movc A,@A+DPTR
mov DataKeyboard,A
ret
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 145
;
;==========================
;Subrutin deteksi tombol keyboard
;==========================
Ambil_scanCode:
clr A
Jnb KbdClock,$
mov R0,#08h
Ambil_ScanCode2:
Jb KbdClock,$
Mov C,KbdData
Rr A
mov acc.7,C
Jnb KbdClock,$
Djnz R0,Ambil_ScanCode2
Jb KbdClock,$
Jnb KbdClock,$
Jb KbdClock,$
Jnb KbdClock,$
ret
;
delay: mov R5,#0
delay1:mov R4,#02fh
djnz R4,$
djnz R5,delay1
ret
TableKeyboard:
DB 00
DB 0F9H
DB 00
DB 0F5H,0F3H,0F1H,0F2H,0FCH
DB 00H
DB 0FAH,0F8H,0F6H,0F4H
DB 0C0H
DB '~'
DB 00H
DB 00H
DB 0C1H
DB 0C2H
DB 00H
DB 0C3H
DB 'Q1'
DB 00H,00H,00H
DB 'ZSAW2'
DB 00H,00H
DB 'CXDE43'
DB 00H,00H
DB ' VFTR5'
DB 00H,00H
DB 'NBHGY6'
DB 00H,00H,00H
DB 'MJU78'
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 146
DB 00H,00H
DB ',KIO09'
DB 00H,00H
DB './L;P-'
DB 00H,00H,00H
DB 27H
DB 00H
DB '[='
DB 00H,00H
DB 0C5H
DB 0C6H
DB 0AH
DB ']'
DB 00H
DB '\'
DB 00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H
DB 08H
DB 00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H
DB 0DH
DB 00H
DB 0FBH
DB 00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H
DB 0F7H
end
7. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog122a.asm
8. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program dari
*.asm ke *.hex.
9. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software ( Lihat
Petunjuk Penggunaan)
10. Lakukan pengamatan untuk data keyboard yang ditampilkan.

Percobaan 12.1. Pengambilan data karakter keyboard PC dan display ke


LCD Karakter
Pada percobaan ini data keyboard PC diinterfacekan ke mikrokontroller dengan menggunaan
port P3 bit 2 dan 3. Hasil pengambilan data keyboard selanjutnya ditampilkan pada layar LCD
Karakter.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 147


Potensio Multiturn
VCC
10k

J3
3 P0.7..P0.0
EN LCD

1
2
2 7
VCC D0
8
D1 15 D1
BPL 9
D2
10
16 D3
GND 11
D4
12
1 D5
VSS 13
D6
14
D7 P3.6
4
RS
6
EN
P3.7

LCD Character 2 X 16
Gambar 12.8. Rangkaian interface LCD karakter 2x16

Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:


1. Hubungkan jumper keyboard dua kabel ke rangkaian mikrokontroller bit P3.2 dan bit P3.3.
2. Hubungkan modul keyboard PC PS/2 ke konektor keybaord
3. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
4. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
5. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program
6. Ketik program berikut ini:
dispclr equ 00000001b
funcset equ 00111000b
entrmod equ 00000110b
dispon equ 00001100b
KbdData bit P3.3
KbdClock bit INT0
DataKeyboard equ 30h
;
org 0h
nop
call init_LCD
;
Forever:
JB KbdClock,$
call GetDataKeyboard
jnc Forever
acall LCD_Out
clr C
sjmp Forever
;
;==================================
;Subroutine Get Data From Keyboard
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 148
;==================================
GetDataKeyboard:
call Get_scancode
cjne a,#0F0h,kybd_pressed
JB KbdClock,$
call Get_Scancode
Setb C
call Convert_Scancode
ret
;
Kybd_pressed:
Clr C
ret
;
;===============================
;Subroutine Convert Scan Data
;Using Look Up Table
;===============================
Convert_ScanCode:
Mov DPTR,#TableKeyboard
movc A,@A+DPTR
mov DataKeyboard,A
ret
;
LCD_Out:
mov R7, #80h
acall write_inst
mov R7,DataKeyboard
acall write_data
ret
;
init_lcd:
mov R7,#dispclr
acall write_inst
mov R7,#funcset
acall write_inst
mov R7,#dispon
acall write_inst
mov R7,#entrmod
acall write_inst
ret
;
Get_scanCode:
clr A
Jnb KbdClock,$
mov R0,#08h
Get_ScanCode2:
Jb KbdClock,$
Mov C,KbdData
Rr A
mov acc.7,C
Jnb KbdClock,$
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 149
Djnz R0,Get_ScanCode2
Jb KbdClock,$
Jnb KbdClock,$
Jb KbdClock,$
Jnb KbdClock,$
ret
;
Write_inst:
clr P3.6 ; RS = P2.0 = 0, write mode instruction
mov P0,R7 ; D7 s/d D0 = P0 = R1
setb P3.7 ; EN = 1 = P2.1
call delay; call delay time
clr P3.7 ; EN = 0 = P2.1
ret
;
Write_data:
setb P3.6 ; RS = P2.0 = 1, write mode data
mov P0,R7 ; D7 s/d D0 = P0 = R1
setb P3.7 ; EN = 1 = P2.1
call delay; call delay time
clr p3.7 ; EN = 0 = P2.1
ret
;
;
delay: mov R5,#0
delay1:mov R4,#02fh
djnz R4,$
djnz R5,delay1
ret
;
TableKeyboard:
DB 00
DB 0F9H
DB 00
DB 0F5H,0F3H,0F1H,0F2H,0FCH
DB 00H
DB 0FAH,0F8H,0F6H,0F4H
DB 0C0H
DB '~'
DB 00H
DB 00H
DB 0C1H
DB 0C2H
DB 00H
DB 0C3H
DB 'Q1'
DB 00H,00H,00H
DB 'ZSAW2'
DB 00H,00H
DB 'CXDE43'
DB 00H,00H
DB ' VFTR5'
Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 150
DB 00H,00H
DB 'NBHGY6'
DB 00H,00H,00H
DB 'MJU78'
DB 00H,00H
DB ',KIO09'
DB 00H,00H
DB './L;P-'
DB 00H,00H,00H
DB 27H
DB 00H
DB '[='
DB 00H,00H
DB 0C5H
DB 0C6H
DB 0AH
DB ']'
DB 00H
DB '\'
DB 00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H
DB 08H
DB 00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H
DB 00H,00H
DB 0DH
DB 00H
DB 0FBH
DB 00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H,00H
DB 0F7H
End

7. Simpanlah program yang anda ketik dan beri nama : prog121a.asm


8. Pada program MIDE tersebut pilih Build /F9 atau untuk melakukan kompilasi program
dari *.asm ke *.hex.
9. Lakukan pemrograman mikrokontroller dengan menggunakan Program ISP Software (
Lihat Petunjuk Penggunaan)
10. Lakukan pengamatan untuk data keyboard yang ditampilkan.
11. Lakukan modifikasi program tersebut untuk menampilkan data keyboard PC lebih dari satu
karakter ke LCD karakter.

Percobaan 12.2. Pengambilan data karakter keyboard PC dan display ke 7


Segmen

Pada percobaan ini data keyboard PC diinterfacekan ke mikrokontroller dengan menggunaan


port P3 bit 2 dan 3. Hasil pengambilan data keyboard selanjutnya ditampilkan pada disply 7
Segmen

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 151


Common Anoda P0.6..P0.0

a a
f b b
c
d
g e
e c f
d g

7 x 220 ohm
VCC VCC VCC VCC VCC VCC VCC VCC

Y7..Y0
PNP PNP PNP PNP PNP PNP PNP PNP
FCS 9013 FCS 9013
FCS 9013 FCS 9013 FCS 9013 FCS 9013 FCS 9013 FCS 9013

8 x 1k ohm
(a)
P3.5
Y7..Y0
P3.6 U8
1 15
P3.7 2 A Y0 14
3 B Y1 13
VCC C Y2 12
J2 Y3 11
6 Y4 10
4 G1 Y5 9
1 G2A Y6
EN 7 SEGMEN 2
5
G2B Y7
7

R28
74LS138

VCC 10K

(b)

Gambar 12.9. Rangkaian Display 8x7 segmen (a) dan rangkaian decoder (b)

Untuk melakukan percobaan ini lakukan beberapa langkah sebagai berikut:


1. Hubungkan jumper keyboard dua kabel ke rangkaian mikrokontroller bit P3.2 dan bit P3.3.
2. Hubungkan modul keyboard PC PS/2 ke konektor keybaord
3. Pasang jumper 7 SegmenEN
4. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan power supply +5V
5. Hubungkan modul Microcontroller Trainer dengan rangkaian programmer
6. Buka Program M-IDE Studio for MCS-51, sebagai editor dan compiler program
7. Ketik program berikut ini:

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 152


Percobaan 15
EEPROM

VCC

R4 R5
10K 10K

J7

U3 1
1 5 2
2 A0 SDA
CON2
3 A1
A2
6 AT24C08-1.8
SCLK
7
VCC WP
8
VCC

Petunjuk : Hubungkan kabel jumper SDA ke P2.0 dan SCL ke P2.1

Percobaan 15.1
Pada percobaan berikut akan disimulasikan proses penyimpanan data pada alamat 3Ch s/d 3Eh

EEAddr equ 30h


EEData equ 31h
ByteCnt equ 32h
SDAPin bit P2.0
SCLPin bit P2.1
;--------------- EE WRITE ---------------------------

Start: mov 3ch,#11110000b


mov 3dh,#254
mov 3eh,#253
mov 3fh,#251
call Write_L_C
call Delay_20ms
call Delay_20ms
call Read_L_C
Stop: sjmp stop

Write_L_C:
MOV EEAddr, #00h ; WR address ..
MOV R0, #3Ch
MOV ByteCnt,#01h ; Send 1 bytes ..

EE_W_Loop:
MOV EEData, @R0
LCALL EE_Write
INC R0
INC EEAddr
LCALL Delay_20ms
DJNZ ByteCnt, EE_W_Loop

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 153


RET

;--------------- EE READ ----------------------------

Read_L_C:
MOV EEAddr, #00h ; RD address ..
MOV R0, #3Ch
MOV ByteCnt,#01h ; Get 1 bytes ..

EE_R_Loop:
LCALL EE_READ
MOV @R0, EEData
INC R0
INC EEAddr
LCALL Delay_20ms
DJNZ ByteCnt, EE_R_Loop
RET

;--------------- EEPROM ROUTINES FOR THE 24C02, with A2 = A1 = A0 = 0 -------------------


; one byte ..
EE_WRITE:
LCALL EE_START ; SEND A START FLAG TO THE EEPROM ..
MOV A,#0A0H ; SPECIFY A WRITE EEPROM @ ADDRESS 0H ..
LCALL SH_OUT ; SHIFT OUT THE DEVICE ADDRESS ..
JC WR_ABORT ; ABORT IF NO ACK FROM EEPROM ..
MOV A,EEAddr ; GET EEPROM MEMORY ADDRESS ..
LCALL SH_OUT ; SHIFT OUT THE MEMORY ADDRESS ..
JC WR_ABORT ; ABORT IF NO ACK FROM EEPROM ..
MOV A, EEData ; GET THE DATA TO BE WRITTEN ..
LCALL SH_OUT ; SHIFT OUT THE DATA ..
JC WR_ABORT
CLR C
WR_ABORT:
LCALL EE_STOP ; SEND STOP CONDITION TO EEPROM ..
; WAIT FOR WRITE TIME OF THE 24C02 {10ms} ..
; THE EEPROM TAKES 10ms TO INTERNALLY STORE THE DATA. YOU CAN EITHER ..
; PUT THE MICROCONTROLLER IN A WAIT STATE, OR CONTINUE WITH EXECUTION,
; KEEPING IN MIND THAT THE EEPROM DATA IS NOT STORED FOR 10ms! ..
RET ; GO BACK TO MAIN PROGRAM ..

;--------------- READ THE EEPROM DATA - FIRST PERFORM 'DUMMY WRITE' ---------------
; one byte ..
EE_READ:
MOV EEData,#00H ; CLEAR OLD DATA ..
LCALL EE_START ; SEND A START FLAG TO EEPROM ..
MOV A,#0A0H ; SPECIFY A WRITE TO EEPROM @ ADDRESS 0H ..
LCALL SH_OUT ; PERFORM 'DUMMY WRITE' ..
JC RD_ABORT ; ABORT IF NO ACK ..
MOV A,EEAddr ; LOAD EEPROM MEMORY LOCATION FROM WHICH TO READ ..
LCALL SH_OUT ; WRITE EEPROM MEMORY LOCATION ..
JC RD_ABORT ; ABORT IF NO ACK ..
; NOW READ THE DATA! ..

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 154


LCALL EE_START ; SEND A START FLAG ..
MOV A,#0A1H ; SPECIFY A READ FROM EEPROM ..
LCALL SH_OUT ; SHIFT OUT EEPROM ADDRESS ..
JC RD_ABORT ; ABORT IF NO ACK ..
LCALL SH_IN ; SHIFT IN THE DATA FROM EEPROM ..
MOV EEData,A ; STORE THE DATA ..
MOV P0,EEData
LCALL NAK ; SEND A NAK (NO ACKNOWLEDGE) TO THE EEPROM ..
CLR C ; CLEAR ERROR FLAG ..
RD_ABORT:
LCALL EE_STOP ; ALL DONE ..
RET

;--------------- EE_START BIT-BANGS A START SEQUENCE TO EEPROM (HI-TO-LOW SDA


TRANSITION WITH SCL HIGH) ..
EE_START:
SETB SDAPin
SETB SCLPin ; SET BOTH BITS ..
NOP ; DELAY ..
CLR SDAPin ; START CONDITION - SDA HI TO LOW TRANSITION ..
NOP
NOP ; EEPROM ACCESS TIME DELAY ..
CLR SCLPin
CLR C ; CLEAR ERROR FLAG ..
RET ; ALL DONE ..
;--------------- EE_STOP SENDS A STOP SEQUENCE TO THE EEPROM (LOW-TO-HIGH SDA
TRANSITION WITH SCL HIGH) ..
EE_STOP:
CLR SDAPin
NOP
NOP
SETB SCLPin
NOP
NOP ; SETUP TIME DELAY ..
SETB SDAPin ; SEND A STOP CONDITION ..
RET

;--------------- SH_OUT SHIFTS DATA OUT TO THE EEPROM---------------------


SH_OUT:
PUSH B
MOV B,#8 ; SAVE B AND LOAD BIT COUNT ..
EE_OUT:
RLC A ; SHIFT BIT LEFT (RLC=ROTATE LEFT THROUGH CARRY) ..
MOV SDAPin, C ; GET DATA BIT FROM CARRY ..
NOP
SETB SCLPin ; CLOCK IN 1-BIT ..
NOP ; CLOCK HIGH TIME ..
CLR SCLPIN ; CLOCK IS NOW LOW ..
DJNZ B, EE_OUT ; DO IT 8 TIMES ..
SETB SDAPin ; RELEASE SDA FOR ACK ..
NOP
NOP

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 155


SETB SCLPin ; ACK CLOCK ..
NOP
MOV C, SDAPin ; GET THE ACK ..
CLR SCLPin ; CLEAR THE CLOCK BIT ..
POP B ; RESTORE WHATEVER B WAS ..
RET
;--------------- SH_IN SHIFT DATA IN FROM THE EEPROM-----------------------
SH_IN:
SETB SDAPin ; MAKE SDA AN INPUT ..
PUSH B
MOV B,#8 ; SAVE B AND SET BIT COUNTER ..
EE_IN:
NOP
SETB SCLPin ; SET CLOCK ..
NOP
NOP ; EEPROM ACCESS TIME ..
SETB SDAPin ; SET = 1 SO USED AS INPUT ..
MOV C, SDAPin ; READ 1-BIT ..
RLC A ; SHIFT BIT LEFT ..
CLR SCLPin ; CLEAR CLOCK BIT ..
DJNZ B, EE_IN ; GET NEXT BIT IF LESS THAN 8 BITS READ ..
POP B
RET

;--------------- ACK SENDS AN EEPROM ACKNOWLDEGE----------------------


ACK:
CLR SDAPin
NOP
NOP
SETB SCLPin ; CLOCK THE ACK ..
NOP
CLR SCLPin ; BRING CLOCK LOW ..
RET
;--------------- NAK SENDS A NO ACKNOWLEDGE----------------------------
NAK:
SETB SDAPin
NOP
NOP
SETB SCLPin ; CLOCK THE NAK ..
NOP
CLR SCLPin ; BRING CLOCK LOW ..
RET
Delay_20ms:
mov R6,#255
delay1: mov R7,#255
djnz R7,$
djnz R6,delay1
ret

end

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 156


Lampiran 1

Petunjuk Instalasi Komponen TComPort pada Delphi 6

1. Untuk melakukan antarmuka PC dengan perangkat ekternal dengan memanfaatkan port


com atau port serial pada pemrograman delphi, diperlukan sebuah komponen untuk
mengakses port serial communicatin RS232, untuk itu diperlukan komponen yang
disebut cport.
2. Lakukan copy file Cport dari download di Internet atau Lab Microcontroller dan Paste
ke folder Program Files – Borland – Delphi6.

3. Bukalah file DsgnCport6 dengan menggunakan Program Delphi

4. Click pada button Compile pada gambar berikut, untuk menghasilkan file dcu pada
folder CPort.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 157


5. Copy file-file dcu tersebut ke Folder Delphi6 – Lib

6. Kembali pada tampilan Package-DsgnCport6.dpk, dan pilih button Instal untuk


melakukan proses instalasi komponen.

7. Setelah proses instalasi komponen maka akan didapatkan tampilan sebagai berikut.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 158


8. Setelah proses instalasi maka akan didapatkan komponen Cport pada Tabulasi
Komponen

9. Langkah terakhir adalah pengaturan pada Environment pada Tool

10. Pilih pada tabulasi Library

11. Lakukan pemilihan Path folder Cport dengan menekan button browse pada Library
Path

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 159


12. Contoh lokasi folder Cport

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 160


Lampiran 2. Perangkat Lunak

1. Compiler MIDE Studio

M-IDE Studio adalah salah satu cara yang digunakan untuk menjalankan kompilasi untuk
divais MCS-51. M-IDE Studio mempunyai beberapa fitur yang dapat digunakan untuk edit,
compil, dan debug file.

The M-IDE Studio juga dapat digunakan untuk menulis program dalam bahasa C. Dengan
menggunakan software ini, maka kita dapat melihat error pada report file LST.

Gambar 1.19. M-IDE Studio

Bila anda perhatikan pada menu toolbar dan menu pilihan, tampak terlihat disable. Hal ini
karena file belum dibuat. Untuk membuat sebuah file, lakukan langkah-langkah berikut:

1. Membuat File Baru

Untuk membuat file baru, klik pada menu File atau short cut seperti yang ditunjukkan pada
gambar, sehingga akan tampak halaman kosong.

Figure 1.20. File baru dengan halaman kosong

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 161


2. Menulis sebuah program
Tulis program assembly pada halaman kosong, dan lakukan penyimpanan file. Bila file
telah tersimpan maka akan tampak teks instruksi yang berwarna-warni. Sebagaimana yang
ditunjukan pada gambar 3.

Gambar 1.21 Menu penyimpanan file


3. Kompilasi
Agar file dengan ekstensi ASM tersebut dapat diloadkan ke mikrokontroller, maka perlu
dilakukan kompilasi dari file ASM ke HEX.

Gambar 1.22 Kompilasi file

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 162


LAMPIRAN 3 KONEKSI PROGRAMMER KE MIKROKONTROLLER

Bagan Pemasangan Rangkaian Programmer ke Board Mikrokontroller

Pada gambar tersebut tampak hubungan kabel dari Port Serial PC ke Board Mikrokontroller,
perhatikan indikator LED pada rangkaian programmer tersebut, apabila program sedang
menjalankan proses ERASE CHIP maka LED indikator akan nyala, tunggulah LED indikator
tersebut sampai mati, setelah itu baru melanjutkan proses WRITE CHIP. ( hal ini penting
untuk dilakukan, jangan pernah melakukan proses WRITE CHIP apabila LED
indikator tersebut dalam keadaan nyala, hal ini akan muncul komentar ERROR )

LAMPIRAN 4 Rangkaian Programmer ISP serial RS232 (dari: 8052.com)

Sangat disayangkan sekali, bahwa keberadaan LPT pada sebuah computer, terutama pada

notebook, sudah sangat jarang terlihat, padahal keinginan untuk belajar mikrokontroller sudah

tidak bisa ditahan lagi, sehingga kebutuhan sebuah programmer sangat mutlak sangat

diperlukan. Pembuatan programmer dengan menggunakan port serial dapat digunakan sebagai

alternative untuk melakukan pemrograman ke mikrokontroller, dan keberadaan port serial ini

dapat tergantikan dengan menggunakan konverter USB to RS232, apabila di pc atau notebook

anda tidak tersedia port serial RS232. Dengan harga yang sangat terjangkau. Berikut

merupakan skamatik dari sebuah website yang sangat berguna sekali, 8052.com

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 163


Pada gambar tersebut tampak hanya diperlukan tiga buah kabel yang menghubungkan dari port

serial RS232 ke rangkaian programmer. IC AT89c2051 dapat digantikan dengan AT89s2051,

ic tersebut merupakan saudara dari 89s51 dengan pin dan ROM yang lebih sedikit, tetapi

dengna kemampuan yang tidak kalah hebat. IC ini sesungguhny hanya berfungsi sebagai

konverter dari data serial menjadi data parallel, sehingga dapat digunakan untuk melakukan

pemrograman secara ISP ke rangkaian target.

1. Buat rangkaian programmer ISP serial sesuai dengan gambar berikut


VCC

DB9 MALE
1 R1 R2 R3 R4 R5
6 220 1k 1k 1k 1k
2
7
3 U2 D1
8 U1 LED
4 13 12 2 12
9 8 R1IN R1OUT 9 3 P3.0/RXD P1.0/AIN0 13
5 11 R2IN R2OUT 14 6 P3.1/TXD P1.1/AIN1 14
10 T1IN T1OUT 7 7 P3.2/INTO P1.2 15
P1 T2IN T2OUT 8 P3.3/INT1 P1.3 16 MISO
1 9 P3.4/T0 P1.4 17 RESET
3 C+ 11 P3.5/T1 P1.5 18 SCK
C1 + 4 C1- C7 P3.7 P1.6 19 MOSI
10uF 5 C2+ 30pF 5 P1.7
2 C2- 4 XTAL1
6 V+ XTAL2
J2
V- 1 MOSI
C3 RST/VPP VCC MISO 1
MAX232
C2 Y1 20 SCK 2
+ VCC
C4 + 10uF 11.0592 100nF VCC VCC RESET 3
10uF
10uF
+
C5 C6 4
+
30pF VCC AT89S2051 10uF 5
VCC C8 6
CON6

1. Lakukan pengisian pada IC AT89s2051 dengan menggunakan kabel programmer LPT,

dengan firmware sebagai berikut ( lihat lampiran di CD )

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 164


2. Buka software pemrograman untuk melakukan proses Erese, Write dan Read ke

rangkaian target, dengan procedure sebagai berikut:

a. Buka program ISP PROG V1.4, pada desktop komputer anda, buatkan shortcut

apabila anda belum membuatnya.

b. Tampilan program ISP PROG V1.4, pada gambar tersebut tampak beberapa

menu utama yang dapat digunakan untuk keperluan pemrograman, File, Option

dan Help

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 165


c. Pada menu option dan pilih setting, untuk memilih port comm yang digunakan.

d. Pada menu device, pilih IC yang digunakan dan klik OK

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 166


e. Pada saat akan melakukan pemrograman/pengisian ke device, pada daftar pilih

menu Chip Erase untuk melakukan penghapusan isi program pada device dan

tekan tombol RUN, untuk memulai penghapusan data.

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 167


f. Pada proses penghapusan data pada memori program, tampak pada gambar

tersebut tampilan dialog box, Error (abaikan tampilan tersebut) dan lanjutkan

dengan memilih menu Write Flash

g. Untuk mengisi program memori dengan file HEX, pada daftar pilih menu

Write Flash, dan buka file HEX melalui menu File dengan pilihan Load

FLASH File.

h. Pilih file Hex pada folder atau dokumen

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 168


i. Sebelum menekan tombol RUN untuk memulai proses pengisian file hex, ke

memori program, perhatikan LED pada rangkaian programmer serial (LED

ini harus dalam keadaan padam)

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 169


LAMPIRAN 5

MAIN BOARD LAYOUT


MIKROKONTROLLER 89S51 DEVELOPMENT BOARD

P2.7

P2.0
P0.0

P0.7
74LS244

P1.0

P1.7

P3.0

P3.7
GND

+12V
-12V
+5V

CATATAN:

EN : Enable/ Aktif, bila dihubungkan singkat


EN_ADC: SW Togle pada posisi RUN Target
PEMROGRAMAN ISP: SW Togle pada posisi Programming
VREF ADC: Pengaturan tegangan referensi ADC
IREF DAC: Pengaturan arus referensi DAC
TP IREF DAC: Pengukuran arus referensi DAC, hubungkan ke amperemeter untuk
pengaturan arus referensi DAC, dan pasang jumper setelah proses pengukuran
TP VREF ADC: Pengukuran tegangan referensi ADC

Pada saat penggunaan tombol pushbutton atau keypad 4x4, buka jumper pada DAC_EN

Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 170


Web:www.mytutorialcafe.com Email: mytutorialcafe@yahoo.co.id – Triwiyanto 171

Você também pode gostar