Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
POLITEKNIK TELKOM
BANDUNG
2009
Penyusun
Sendi Gusnandar Arnan
Nelsi Wisna
Indra Firmansyah
Editor
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT karena dengan karunia-Nya courseware ini
dapat diselesaikan.
Tak ada gading yang tak retak, di dunia ini tidak ada yang sempurna,
oleh karena itu kami harapkan para pengguna buku ini dapat
memberikan masukan perbaikan demi pengembangan selanjutnya.
Christanto Triwibisono
Wakil Direktur I
Bidang Akademik & Pengembangan
Auditing iii
PAGE 10
Telkom Polytechnic Auditing
Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................iii
Daftar Isi .......................................................................................... iv
Daftar Gambar ................................................................................ vi
Daftar Tabel ................................................................................... vii
1 Penjelasan Umum dan Pengertian Auditing ........................ 1
1.1 Latar Belakang dan Pengertian Auditing .................................................... 2
1.2 Jenis Audit dan Auditor ................................................................................ 6
1.3 Laporan Audit ................................................................................................. 9
1.4 Standar Auditing ...........................................................................................13
1.4.1 Materialitas ....................................................................................................15
1.5 Alasan dan manfaat Audit Laporan Keuangan .......................................18
1.5.1 Batasan Suatu Audit .....................................................................................19
2 Profesi Akuntan Publik.........................................................24
2.1 Profesi Akuntan Publik ................................................................................25
2.2 Peran Akuntan Publik ..................................................................................26
2.3 Standar Umum ..............................................................................................27
2.4 Etika Profesional ...........................................................................................28
2.5 Kode Etik Akuntan ......................................................................................29
3 Role Of Conduct ...................................................................37
3.1 Independensi, Integritas dan Objektifitas ................................................39
2.1.2. Integritas dan Objektivitas .........................................................................40
3.2 Standar Umum dan Prinsip Akuntansi .....................................................40
3.2.1 Standar Umum ................................................................................................40
3.2.2 Kepatuhan terhadap standar .....................................................................41
3.2.3 Prinsip-prinsip Akuntansi ............................................................................41
3.3.2 Fee Profesional ..................................................................................................42
4. Tahapan Audit Laporan Keuangan ......................................49
4.1 Tanggung Jawab dan Tujuan Audit ...........................................................50
4.3 Tahapan audit atas laporan keuangan ...........................................................59
5. Bukti Audit dan Kertas Kerja...............................................65
5.2 Exception .......................................................................................................66
6. penerimaan Penugasan ..........................................................69
6.2 Implementasi Kelas File ..........................................................................70
7. Materialitas dan Risiko Audit .................................................73
7.2 Implementasi Kelas File ..........................................................................74
8. Strategi Audit .........................................................................77
iv Auditing
PAGE 10
Politeknik Telkom Auditing
Auditing v
PAGE 10
Telkom Polytechnic Auditing
Daftar Gambar
Gambar 1-1 System properties dalam Windows XPError! Bookmark not
defined.
Gambar 1-2 Environment Varialbles pada Windows XPError! Bookmark
not defined.
Gambar 1-3 Mengatur path pada System variablesError! Bookmark not
defined.
Gambar 1-4 Mengatur classpath pada User VariableError! Bookmark not
defined.
Gambar 1-5 Mencoba hasil pengaturan path JavaError! Bookmark not
defined.
Gambar 3-1 Contoh hubungan asosiasi ....... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3-2 Contoh hubungan agregasi....... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3-3 Contoh hubungan komposisi... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3-4 Contoh Pewarisan Kelas .......... Error! Bookmark not defined.
Gambar 3-5 Contoh Interface........................ Error! Bookmark not defined.
Gambar 4-1 Diagram kelas pegawai .............. Error! Bookmark not defined.
Gambar 4-2 Diagram kelas Kalender ............ Error! Bookmark not defined.
Gambar 4-3 Contoh overloading .................. Error! Bookmark not defined.
vi Auditing
PAGE 10
Politeknik Telkom Auditing
Daftar Tabel
Tabel 1-1 Tipe data Integer .............................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 1-2 Tipe data floating point ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1-3 Karakter unicode ............................. Error! Bookmark not defined.
Tabel 1-4 Operator unary................................ Error! Bookmark not defined.
Tabel 1-5 Operator aritmatika....................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1-6 Operator relasi ............................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1-7 Operator boolean .......................... Error! Bookmark not defined.
Auditing vii
PAGE 10
Telkom Polytechnic Auditing
Overview
Tujuan
2. Manajer
Manajer bertindak sebagai pengawas audit, bertugas untuk
membantu auditor senior dalam merencanakan program audit dan
waktu audit, mereview kertas kerja, laporan audit dan management
letter. Biasanya manajer melakukan pengawasan terhadap
pengawasan terhadap pekerjaan beberapa auditor senior. Pekerjaan
manajer tidak berada di kantor klien, melainkan di kantor auditor,
dalam bentuk pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan
para auditor senior.
3. Auditor Senior
Auditor senior bertugas untuk melakuksankan audit, bertanggung
jawab untuk mengusahakan biaya audit dan waktu audit sesuai
dengan rencana, bertugas untuk mengarahkan dan mereview
pekerjaan auditor junior. Auditor senior biasanya akan menetap di
kantor klien sepanjang prosedur audit dilaksanakan. Umumnya
auditor senior melakukan audit terhadap satu objek pada saat
tertentu.
4. Auditor Junior
Auditor junior melaksanakan prosedur audit secara terinci,
membuat kertas kerja untuk mendokumentasikan pekerjaan audit
yang telah dilaksanakan. Pekerjaan ini biasanya dipegang oleh auditor
yang baru saja menyelesaikan pendidikan formalnya di sekolah.
Dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai auditor junior, seorang
auditor harus belajar secara rinci mengenai pekerjaan audit. Biasanya
ia melaksanakan audit diberbagai jenis perusahan. Ia harus banyak
melakukan audit di lapangan dan di berbagai kota, sehingga ia dapat
memperoleh pengalaman banyak dalam menangani berbagai masalah
audit. Auditor junior sering juga disebut dengan asisten auditor.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut diatas menyajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan perushaan XYZ
tanggal 31 Desember 2xx1, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.
[Tanda tangan, nama rekan, nomor izin akuntan publik, no izin KAP)
[tanggal]
Laporan audit baku terdiri dari tiga paragraf : paragraf pengantar, paragraf
lingkup, dan paragraf pendapat.
Paragraf pengantar dicantumkan sebagai paragraf pertama laporan audit baku.
Terdapat 3 fakta yang diungkapkan oleh auditor dalam paragraf pengantar ;
1. Tipe jasa yang diberikan auditor
2. Objek yang diaudit
3. Pengungkapan tanggung jawab manajemen atas laporan keuangan dan
tanggung jawab auditor atas pendapat yang diberikan atas laporan
keuangan berdasarkan hasil auditnya.
audit mempengaruhi besar atau kecilnya risiko salah saji terhadap prosedur audit
yang dilaksanakan oleh auditor. Semakin efektif pengendalian intern, semakin rendah
tingkat risiko pengendalian
1.4.1 Materialitas
Perikatan
Arestasi
Standar
Atestasi
Pemeriksaan
Standar atas Tipe Perikatan
Auditing Laporan
Keuangan
Propektif
Rangkuman
Tuliskan B Jika menurut Saudara Kalimat berikut ini benar dan S jika
Salah.
1. Menurut Standar akuntansi Keuangan, laporan Keuangan yang
lengkap teridiri dari neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan
Perubahan Ekuitas, dan Catatan atas laporan Keuangan.
Pilihan Ganda
Latihan
5. Berikut ini adalah isi paragraf pendapat laporan audit baku yang
disajikan oleh kantor akunta X dan rekan :
“Menurut pendapat kami neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas,
dan laporan arus kas terlampir menyajikan posisi keuangan dan hasil
usaha PT YYY pada tanggal 31 Desember 2xx2 dan 2xx1 sesuai
dengan prinsip akuntansi berterima umum.”
Berikan komentar saudara terhadap isi paragraf tersebut.
Overview
Tujuan
Jasa atestasi profesi akuntan publik dapat dibagi lebih lanjut menjadi 4
jenis :
a) Audit
b) Pemeriksaan (examination)
c) Review
d) Prosedur yang disepakati (aggreed-upon procedures)
3. Jasa Nonassurance
Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang
di dalamnya ia tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif,
ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan. Jenis jasa nonassurance
yang dihasilkan olah akuntan publik adalah jasa kompilasi, jasa
perpajakan, jasa konsultasi.
Jasa konsultasi diatur dalam Standar Jasa Konsultasi. Jasa konsultasi
dapat meliputi jasa-jasa berikut ini:
a) Konsultation (consultations)
b) Jasa pemberian saran profesional (advisory service)
c) Jasa Implementasi
d) Jasa Transaksi
e) Jasa penyediaan staf dan jasa pendukung lainya
f) Jasa produk
Rangkuman
4. Jasa nonassurance adalah jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik yang
di dalamnya memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif,
ringkasan temuan, atau bentuk lain keyakinan.
Pilihan Ganda
Latihan
3 Role Of Conduct
Overview
Bab ini akan menjelaskan tentang Kode etik akuntan Indonesia sebagai
pedoman bagi para anggota Ikatan Akuntan Indonesia untuk bertugas secara
bertanggung jawab dan objektif. Praktik Akuntan Publik adalah pemberian
jasa profesional kepada klien yang dilakukan oleh anggota IAI-KAP yang
dapat berupa jasa audit, jasa atestasi, jasa akuntansi ndan review, perpajakan,
perencanaan keuangan perorangan, jasa pendukung litigasi dan jasa lainnya
yang diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik.
Tujuan
Role of Conduct 37
PAGE 10
Telkom Polytechnic Auditing
B. Definisi/Pengertian :
1. Klien adalah pemberi kerja (orang atau badan) yang mempekerjakan
atau menugaskan seseorang atau lebih anggota IAI-KAP atau KAP
tempat anggota bekerja untuk melaksanakan jasa profesional. Islitlah
pemberi kerja untuk tujuan ini tidak termasuk orang atau badan yang
mempekerjakan anggota.
2. Laporan Keuangan adalah suatu penyajian data keuangan termasuk
catatan yang menyertainya, bila ada, yang dimaksudkan untuk
mengkomunikasikan sumber daya ekonomi (aktiva) dan/atau
kewajiban suatu entitas pada saat tertentu atau perubahan atas
aktiva dan atau kewajiban selama suatu periode tertentu sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum atau basis akuntansi
komprehensif selain prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Data keuangan lainnya yang digunakan untuk mendukung
rekomendasi kepada klien atau yang terdapat dalam dokumen untuk
suatu pelaporan yang diatur dalam standar atestasi dalam perikatan
atestasi, dan surat pemberitahuan tahunan Pajak (SPT) serta daftar-
daftar pendukungnya bukan merupakan laporan keuangan.
Pernyataan, surat kuasa atau tanda tangan pembuat SPT tidak
merupakan pernyataan pendapat atas laporan keuangan.
38 Role of Conduct
PAGE 10
Telkom Polytechnic Auditing
3.1.1 Independensi
Masalah utama yang dihadapi oleh akuntan publik saat ini adalah
berkurangnya kekuasaan mereka dalam melaksanakan penugasan. Seorang
akuntan yang independen dituntut untuk bertindak sesuai dengan peraturan
perundangan dan kode etik profesi. Fenomena hubungan antara akuntan
publik dengan klien telah menjadi pusat perhatian bagi para pembuat
keputusan, seperti investor, kreditor, dan pemegang saham.
Mereka sangat menyadari adanya kemampuan yang dimiliki oleh
pihak manajemen perusahaan. Pertama, kemampuan yang berkaitan dengan
kecenderungan manajemen perusahaan untuk memanipulasi kinerja laporan
keuangan perusahaan dengan tujuan untuk mendapatkan penilaian yang positif
atas tanggung jawabnya sebagai pihak yang mengelola perusahaan.
Kecenderungan ini dikenal dengan istilah window dressing, biasanya dilakukan
Role of Conduct 39
PAGE 10
Telkom Polytechnic Auditing
40 Role of Conduct
PAGE 10
Telkom Polytechnic Auditing
Role of Conduct 41
PAGE 10
Telkom Polytechnic Auditing
Anggota yang terlibat dalam penyidikan dan review diatas tidak boleh
memanfatkannya untuk kepentingan diri pribadi mereka atau mengungkapkan
informasi klien yang harus dirahasiakan yang diketahuinya dalam pelaksanaan
tugasnya. Larangan ini tidak boleh membatasi anggota dalam pemberian
informasi sehubungan dengan proses penyidikan atau penegakan disiplin.
42 Role of Conduct
PAGE 10
Telkom Polytechnic Auditing
atau badan pengatur atau dalam hal perpajakan, jika dasar penetapan adalah
hasil penyelesaian hukum atau temuan badan pengatur.
Anggota KAP tidak diperkenankan untuk menetapkan fee kontijen
apabila penetapan tersebut dapat mengurangi independensi.
Role of Conduct 43
PAGE 10
Telkom Polytechnic Auditing
44 Role of Conduct
PAGE 10
Telkom Polytechnic Auditing
Rangkuman
3. Standar umum:
a) Kompetensi Profesional
b) Kecermatan dan Keseksamaan Profesional
c) Perencanaan dan Supervisi
d) Data Relevan yang memadai
Role of Conduct 45
PAGE 10
Telkom Polytechnic Auditing
46 Role of Conduct
PAGE 10
Telkom Polytechnic Auditing
Pilihan Ganda
Role of Conduct 47
PAGE 10
Telkom Polytechnic Auditing
Latihan
48 Role of Conduct
PAGE 10
Telkom Polytechnic Auditing
Overview
Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada umumnya
adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan
auditor merupakan sarana bagi auditor untuk menyatakan pendapatnya, atau
apabila keadaan mengharuskan, untuk menyatakan tidak memberikan
pendapat.
Tujuan
Kelengkapan
Sediaan meliputi semua produk, bahan, Mengamati perhitungan fisik
supplies yang ada di lokasi perusahaan sediaan
Membandingkan hubungan antara
saldo akun sediaan dengan
kegiatan pembelian, produksi, dan
penjualan sekarang
Menguji prosedur pisah batas
pengiriman dan penerimaan.
penjualan sekarang
Menguji prosedur pisah batas
pengiriman dan penerimaan.
Rangkuman
Pilihan Ganda
4. Berikut ini adalah berbagai cara yang ditempuh oleh auditor dalam
mengeavaluasi integritas manajemen, kecuali :
a. Menentukan independensi
b. Melakukan komunikasi dengan auditor pendahulu
c. Meminta keterangan terhadap pihak ketiga
Latihan
4. Jika perikatan audit yang diterima dari klien merupakan perikatan audit
tahun pertama dan laporan keuangan tahun sebelumnya diaudit oleh
auditor independen lain, apa yang ditempuh auditor pengganti untuk
untuk memperoleh keyakinan tentang kewajaran saldo awal.?
Overview
Tujuan
1.
<Judul Bab> 65
PAGE 10
Telkom Polytechnic Auditing
5.2 Exception
Exception merupakan suatu kejadian yang tidak biasa atau event
abnormal yang muncul ketika sedang menjalankan program. Exception
merupakan runtime error. Ketika Exception muncul maka akan melempar
sebuah obyek Exception, jika obyek yang dilempar ini tidak kitangani atau
ditangkap maka akan mengakibatkan program diterminasi (berhenti), hal ini
dapat menyebabkan program menjadi tidak handal. Untuk mengatasi hal ini
dibutuhkan sesuatu untuk menangani Exception.
Exception mempunyai beberapa subclass. Tiap subclass Exception akan
dilempar dengan sebab sebab tertentu. Untuk menangani Exception
dibutuhkan Exception handling. Exception handling diimplementasikan di Java
dengan keyword
o Try
Blok try digunakan untuk meletakkan code yang kemungkinan akan
memunculkan Exception
o Catch
Blok catch digunakan sebagai Exception handler, blok ini akan
menangkap Exception yang dilempar di dalam blok try. Blok catch
digunakan untuk menspesifikasikan tipe Exception yang akan
ditangani. Minimal 1 blok try mempunyai 1 blok catch, jadi 1 blok try
dapat mempunyai lebih dari 1 blok catch, hal ini dapat berlaku jika
terdapat lebih dari 1 Exception yang akan dilempar didalam blok try.
o Finally
Blok finally merupakan optional, boleh ada atau tidak. Satu blok try
catch hanya 1 blok finally. Blok finally diakses pada urutan terakir
dalam blok try catch finally, blok tetap diakses meskipun ada atau
tidak ada Exception.
o Throw
Statement throw digunakan untuk melempar Exception secara
eksplisit.
o Throws
Untuk mendaftar Exception-Exception yang akan dilempar statemen
throw di dalam suatu method, jika method tersebut tidak menyediakan
Exception handling.
66 <Judul Bab>
PAGE 10
Telkom Polytechnic Auditing
Rangkuman
5. Rangkuman 1
6. Rangkuman 2
7. Rangkuman 3
7. Pernyataan 1
8. Pernyataan 2
9. Pernyataan 3
Pilihan Ganda
<Judul Bab> 67
PAGE 10
Telkom Polytechnic Auditing
Latihan
1. Tipe Exception apa saja yang dapat ditangkap oleh handler berikut?
catch (Exception e) {
}
2. Modifikasi method cat dibawah agar bisa di compile
public static void cat(File file) {
RandomAccessFile input = null;
String line = null;
try
{
input = new RandomAccessFile(file, "r");
while ((line = input.readLine()) != null)
{System.out.println(line);
}
return;
}
finally
{
if (input != null)
{
input.close();
}
}
}
3. Perhatikan kode berikut, lengkapi dan perbaiki kode berikut
import javax.swing.JOptionPane;
68 <Judul Bab>
PAGE 10
Telkom Polytechnic Auditing
6. penerimaan Penugasan
Overview
Dalam bab ini akan dibahas tentang bagaimana cara melakukan pengaksesan
data kedalam file, baik melakukan proses pembacaan ataupun penulisan. Akan
dibahas tentang pengaksesan data menggunakan stream dan random access file.
Tujuan
if (!fn.exists()) {
System.out.println(fileName + " file
tidak ditemukan");
return;
}
if (fn.isDirectory()) {
String isi[] = fn.list();
System.out.println("Daftar isi dari
direktori:");
for (int i = 0; i<isi.length; i++) {
System.out.println(isi[i]);
}
}
if (!fn.canRead()) {
System.out.println(fileName + " tidak
bisa dibaca.");
return;
}
Rangkuman
8. Rangkuman 1
9. Rangkuman 2
10. Rangkuman 3
10. Pernyataan 1
11. Pernyataan 2
12. Pernyataan 3
Pilihan Ganda
Latihan
3. Buat sebuah aplikasi yang akan mengambil data dari sebuah file dan
menampilkannya dalam tampilan yang terbalik. Misal isi dari sebuah
file adalah
“pemrograman berorientasi obyek”,
maka akan ditampilkan menjadi
“keybo isatneiroreb namargormep”
Overview
Dalam bab ini akan dibahas tentang bagaimana cara melakukan pengaksesan
data kedalam file, baik melakukan proses pembacaan ataupun penulisan. Akan
dibahas tentang pengaksesan data menggunakan stream dan random access file.
Tujuan
if (!fn.exists()) {
System.out.println(fileName + " file
tidak ditemukan");
return;
}
if (fn.isDirectory()) {
String isi[] = fn.list();
System.out.println("Daftar isi dari
direktori:");
for (int i = 0; i<isi.length; i++) {
System.out.println(isi[i]);
}
}
if (!fn.canRead()) {
System.out.println(fileName + " tidak
bisa dibaca.");
return;
}
Rangkuman
11. Rangkuman 1
12. Rangkuman 2
13. Rangkuman 3
13. Pernyataan 1
14. Pernyataan 2
15. Pernyataan 3
Pilihan Ganda
Latihan
6. Buat sebuah aplikasi yang akan mengambil data dari sebuah file dan
menampilkannya dalam tampilan yang terbalik. Misal isi dari sebuah
file adalah
“pemrograman berorientasi obyek”,
maka akan ditampilkan menjadi
“keybo isatneiroreb namargormep”
8. Strategi Audit
Overview
Dalam bab ini akan dibahas tentang bagaimana cara melakukan pengaksesan
data kedalam file, baik melakukan proses pembacaan ataupun penulisan. Akan
dibahas tentang pengaksesan data menggunakan stream dan random access file.
Tujuan
if (!fn.exists()) {
System.out.println(fileName + " file
tidak ditemukan");
return;
}
if (fn.isDirectory()) {
String isi[] = fn.list();
System.out.println("Daftar isi dari
direktori:");
for (int i = 0; i<isi.length; i++) {
System.out.println(isi[i]);
}
}
if (!fn.canRead()) {
System.out.println(fileName + " tidak
bisa dibaca.");
return;
}
Rangkuman
14. Rangkuman 1
15. Rangkuman 2
16. Rangkuman 3
16. Pernyataan 1
17. Pernyataan 2
18. Pernyataan 3
Pilihan Ganda
Latihan
9. Buat sebuah aplikasi yang akan mengambil data dari sebuah file dan
menampilkannya dalam tampilan yang terbalik. Misal isi dari sebuah
file adalah
“pemrograman berorientasi obyek”,
maka akan ditampilkan menjadi
“keybo isatneiroreb namargormep”
Overview
Tujuan
9.2.4. Persediaan
Internal Control yang baik atas persediaan adalah :
1. Adanya pemeriksaan tanggungjawab antara bagian pembelian,
penerimaan barang, gudang, akuntansi dan keuangan.
2. Digunakan formulir-formulir bernomor urut cetak seperti
permintaan pembelian, order pembelian, surat jalan, laporan
penerimaan barang, order penjualan, faktur penjualan.
3. Untuk pembelian dalam jumlah besar melalui tender.
4. Adanya sistem otorisasi, baik untuk pembelian, penjualan,
penerimaan kas atau bank maupun penerimaan kas atau bank.
5. Digunakannya anggaran untuk pebelian, produksi, penjualan, dan
penerimaan serta pengeluara kas.
6. Pemesanan barang dilakukan dengan memperhitungkan economic
order quantity dan iron stock.
7. Digunakannya perpectual inventory system dan stock card, terutama
diperusahaan yang nilai persediaan perjenisnya cukup material.
Stock opname perlu dilakukan terutama untuk persediaan yang berada
digudang perusahaan. Pelaksanaan stock opname biasanya mencakup :
Pengaturan tim / petugas stock opname.
tanggal pelaksanaan stock opname.
9.2.5. Utang
Internal Control yang baik untuk utang adalah;
1) Adanya pemisahan tugas antara bagian pembelian. Bagian penerimaan
barang, bagian gudang, bagian akuntansi dan bagian keuangan.
2) Digunakannya formulir-formulir yang bernomor urut tercetak
(prenumbered), untuk permintaan pembelian , order pembelian, dan
laporan penerimaan barang.
3) Adanya system otorisasi untuk pembelian maupun pelunasan hutang.
4) Digunakannya system tender untuk pembelian dalam jumlah yang
besar, dimana beberapa supplier diundang untuk memasukkan
penawaran tertulis dalam amplop tertutup ke panitia tender.
5) Dibuatnya buku tambahan (subsidiary ledger) untuk hutang dagang,
dan setiap akhir bulan jumlah saldo hutang dagang menurut buku
tambahan harus dibandingkan dengan saldo hutang dagang menurut
general ledger yang merupakan perkiraan pengendali.
6) Jumlah barang yang dicantumkan dalam faktur pembelian (faktur
invoice) harus dibandingkan dengan jumlah yang dilaporkan dalam
receiving report dan purchase order, untuk mencegah pembayaran
atas barang yang dibeli melebihi jumlah barang yang dipesan dan yang
diterima.
7) Faktur pembelian dan dokumen pembelian lainnya harus dicap lunas
untuk menghindari digunakannya dokumen-dokumen tersebut untuk
proses pembayaran kedua kalinya.
9.2.6. Penjualan
Internal Control yang baik untuk penjualan adalah
1) Adanya pemisahan tugas dan tangggungjawab antara yang melakukan
penjualan, mengirimkan barang, melakukan penagihan, memberikan
otorisasi penjualan kredit, membuat faktur penjualan dan malakukan
penjualan.
9.2.7. Pembelian
Prosedur pengendalian :
1) Adanya pemisahan tugas dan tanggungjawab.
2) Pembelian tidak dicatat tanpa pesanan pembelian dan laporan
penerimaaan yang disetujui.
3) Otorisasi pembataln dokumen.
4) Memperhitungkan urutan pemesanan pembelian, lapora penerimaan
dan voucher.
5) Laporan penerimaan sesuai dengan faktur vendor dan divatat dalam
jurnal pembelian.
6) Persetujuan atas perolehan sesuai dengan otorisasi batas dana.
7) Permintaan pembelian dan pemesanan pembelian disetujui.
8) Prosedur penawaran kompetitif dilakukan.
9) Akurasi matematis.
10) Pesanan pembelian sesuai dengan laporan penerimaan dan faktur
vendor atas produk, kualitas dan harga dicocokan sesuai dengan
informasi pada sample paket voucher atas prosuk kuantitas dan
harga.
11) Voucher di rekonsiliasi ke daftar utang usaha harian.
12) Pembukuan harian ke jurnal pembelian direkonsiliasi dengan
pembukuan kecatatan pembantu utang usaha.
13) Register voucher atau catatan pembantu utang usaha direkonsiliasi
ke akun pengendali buku besar.
14) Voucher direkonsiliasi dengan daftar utang usaha harian.
15) Seluruh dokumen penerimaan dikirim ke departemen utang usaha
harian.
16) Keberadaan prosedur yang mensyaratkan pencatatan pembelian
dengan segera setelah barang atau jasa diterima.
Rangkuman
Pilihan Ganda
1. Manakah dari hal berikut ini yang paling sedikit kemungkinannya untuk
disertakan dalam pengujian atas pengedalian yang diselenggarakan auditor?
2.1.1 Inspeksi
2.1.2 Pengamatan
2.1.3 Tanya-jawab
2.1.4 Konfirmasi
2. Manakah dari hal berikut ini yang biasa dipandang sebagai prosedur audit
pengujian atas pengendalian?
a) Mengirimkan surat konfirmasi kepada bank.
Latihan Kasus
Overview
Dalam bab ini akan dibahas tentang bagaimana cara melakukan pengaksesan
data kedalam file, baik melakukan proses pembacaan ataupun penulisan. Akan
dibahas tentang pengaksesan data menggunakan stream dan random access file.
Tujuan
Risiko Deteksi
Risiko deteksi adalah risiko bahwa auditor tidak akan dapat mendeteksi salah
saji material yang ada dalam suatu asersi. Rencana tingkat risiko yang diterima
harus ditetapkan untuk setiap asersi laporan keuangan yang signifikan.
Pengujian Substantif
Kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern yang relevan dan
menentukan risiko pengendalian untuk asersi – asersi laporan keuangan,
auditor harus membandingkan antara tingkat risiko pengendalian
sesungguhnya atau akhir dengan rencana tingkat risiko pengendalian untuk
asersi yang bersangkutan.
Merevisi Rencana Risiko Deteksi
Tingkat risiko yang dapat diterima akhir (setelah direvisi) ditetapkan untuk
asersi dengan cara yang sama seperti risiko deteksi. Deteksi setelah direvisi
dapat ditentukan berdasarkan pertimbangan auditor dengan bantuan matriks
risiko yaitu, metodologi untuk mengidentifikasi baik pengendalian dan
kelemahan dan untuk menilai risiko pengendalian.
Perancangan Pengujian Substantif
Untuk mendapatkan dasar yang masuk akal dalam memberikan pendapat atas
laporan keuangan klienya, auditor harus memperoleh bukti kompeten yang
cukup. Pengujian substantif di satu sisi bisa mnghasilkan bukti tentang
kewajaran yang signifikan, dan di sisi lain pengujian substantif juga bisa
menghasilkan bukti yang menunjukkan kekeliruan jumlah rupiah atau salah saji
dalam pencatatan dan saldo.
Sifat
Sifat pengujian substantif berhubungan dengan jenis dan efektivitas prosedur
pengauditan yang dilakukan. Resiko yang dapat diterima rendah maka auditor
harus menggunakan prosedur yang lebih efektif yang biasanya lebih mahal,
apabila tingkat resiko deteksi yang dapat diterima tinggi, auditor menggunakan
prosedur yang kurang efektif yang biasanya lebih murah.
Pengujian subtantif terdiri dari 3 jenis :
1) Prosedur Analitis
2) Pengujian Detail Tansaksi
3) Pengujian Detail Saldo
Prosedur Analitis
Prosedur ini mencakup perhitungan dan penggunaan rasio sederhana, analisis
vertikal atau laporan perbandingan, perbandingan antara jumlah sesungguhnya
dengan data historis atau anggaran, dan penggunaan model matematika dan
statistika seperti analisa regresi.
Prosedur analitis sering kali dipandang kurang efektif bila dibandingkan dengan
pengujian detail. Tetapi dalam situasi tertentu prosedur ini justru dipandang
lebih efektif. Hal ini tampak pada perusahaan tertentu seperti listrik, gas, dan
telepon. Perusahaan ini memiliki ribuan pelanggan namun memperoleh
penghasilan kecil dari tiap pelanggannya. Sehingga apabila dilakukan pengujian
detail atas transaksi akan sangat menjemukan dan mahal.
PSA No 22, Prosedur analitis (SA 329.11) menyertakan bahwa efektifitas dan
efisiensi prosedur analitis tergantung pada :
1) Sifat asersi
2) Kelayakan dan kemampuan untuk memprediksi suatu hubungan
3) Tersedianya dan keandalan data yang digunakan untuk membuat
taksiran
4) Ketetapan taksiran
Prosedur analitis kemungkinan meliputi :
1) Perbandingan antara nilai absolute saldo rekening tahun ini dalam
rekening control dengan saldo akhir tahun yang lalu, jumlah menurut
anggaran, atau nilai ekspektasi lain
2) Menggunakan saldo akhir untuk menetukan presentase piutang
dagang terhadap aktiva lancar untuk dibandingkan dengan presentase
tahun lalu, data industry, atau ekspektasi lain.
3) Menggunakan saldo akhir untuk menghitung rasio perputaran piutang
dagang terhadap aktiva lancer untuk dibandingkan dengan presentase
tahun lalu, data industri, atau nilai ekspektasi lain
Prosedur analitis yang mungkin dilakukan meliputi :
1) Perbandingan antara jumlah absolute saldo akhir dengan saldo tahun
lalu, jumlah anggaran, atau nilai ekspektasi lain
2) Perbandingan antara saldo akhir dengan saldo akhir menurut
estimasi independen
LUAS PENGUJIAN
Diperlukan banyak bukti untuk mencapai tingkat risiko deteksi rendah yang
bisa diterima dibandingkan dengan risiko deteksi tinggi. Auditor bisa
menentukan berbagai jumlah bukti ang harus diperoleh dengan mengubah luas
pengujian subtantif yang dilakuakn “luas” dalam praktik, mengandung arti atau
diterapkan prosedur tetentu.
Diperlukan pengujian subtantif lebih banyak apabila auditor mengonfirmasi
200 piutang dagang dibandingkan dengan bila hanya mengonfirmasikan 100
rekening. Begitu pula jika auditor akan mencocokkan 10 aayat jurnal dalam
penjualan.ke dokumen pendukungnya, diperlukan pengujian subtantif lebih
banyak dibandingkan dengan jika hanya mencocokkan 50 ayat jurnal. Besar
sampel yang akan diuji membutuhkan pertimbangan profesional. Penentuan
sampel secara statistik dalam pengujian sampel yang diperlukan dapat
dilakukan untuk membantu auditor dalam menentukan unkuran sampel yang
diperlukan untuk mencapai suatu tingkat risiko deteksi yang telah ditetapkan.
Pengujian Subtantif
2. Luas Pengujian
Pengujian pengendalian yang lebih ekstensif biasanya akan menghasilkan bukti
yang lebih banyak pula tentang efektivitas pengoperasian kebijakan atau
prosedur pengendalian dibandingkan dengan pengujian yang kurang ekstensif.
Dua kelemahan yang harus disadari sehubungan lewat bukti yang diperoleh
dari observasi, yaitu:
Pegawai bisa melakukan pengendalian secara berbeda apabila ia
tyidak sedang diobservasi.
Bukti yang diperoleh hanya bisa diterapkan pada masa observasi
dilakukan.
Kelemahan ini bisa dikurangi dengan cara melakukan observasi terhadap
personel pada berbagai saat yang berbeda.
Luas pengujian pengendalian dipengaruhi langsung oleh tingkat resiko
pengendalian yang direncanakan auditor.
Rangkuman
Prosedur analitis sering kali dipandang kurang efektif bila dibandingkan dengan
pengujian detail. Tetapi dalam situasi tertentu prosedur ini justru dipandang
lebih efektif. Hal ini tampak pada perusahaan tertentu seperti listrik, gas, dan
telepon. Perusahaan ini memiliki ribuan pelanggan namun memperoleh
penghasilan kecil dari tiap pelanggannya. Sehingga apabila dilakukan pengujian
detail atas transaksi akan sangat menjemukan dan mahal.
Pilihan Ganda
Latihan
Berikut ini adalah sepuluh prosedur audit dengan kalimat yang kosong dan
daftar beberapa istilah yang biasa dipakai dalam prosedur audit.
Overview
Dalam bab ini akan dibahas tentang bagaimana cara melakukan pengaksesan
data kedalam file, baik melakukan proses pembacaan ataupun penulisan. Akan
dibahas tentang pengaksesan data menggunakan stream dan random access file.
Tujuan
Rangkuman
Latihan
3.3 DIMINTA
a. Susunlah bagian 1 hingga 9 menurut urutan yang anda pandang lazim
dalam suatu audit
b. Identifikasi bagian-bagian yang sering dilakukan sebelum tanggal 31 Juli
Pilihan Ganda
Overview
Dalam bab ini akan dibahas tentang bagaimana cara melakukan pengaksesan
data kedalam file, baik melakukan proses pembacaan ataupun penulisan. Akan
dibahas tentang pengaksesan data menggunakan stream dan random access file.
Tujuan
Sifat Kas
1) Harta lancar perusahaan yang sangat menarik dan mudah untuk
diselewengkan.
2) Banyak transaksi perusahaan yang menyangkut penerimaan dan
pengeluaran kas.
Investasi harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang telah
diketahui (jatuh tempo dalam waktu ≤ 3 bulan dari tanggal perolehan)
tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan
Cerukan (Bank Overdraft)
Dapat dicairkan segera dengan bentuk kas
Jatuh tempo pendek, kecil kemungkinan terjadi perubahan nilai akibat
perubahan suku bunga.
HAK &
KELENGKAPAN
KEWAJIBAN
SALDO KAS
SALDO KAS
YANG DISAJIKAN
SESUNGGUHNYA
DI LAPKEU
1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas
kas dan setara kas dan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan
Bank, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a) Pemisahan tugas dan tanggung jawab
b) Rekonsiliasi bank dibuat rutin dan harus ditelaah (direview)
c) Digunakan imprest fund system untuk mengelola kas kecil
d) Penerimaan kas, check dan giro, disetor ke Bank
e) Uang kas harus disimpan ditempat yang aman dan dikelola dengan
baik
f) Blangko check dan giro disimpan ditempat yang aman
g) Check dan Giro ditulis atas nama dan ditandatangani oleh 2 orang
h) Kasir diasuransikan atau diminta uang jaminan
i) Gunakan kwitansi yang bernomor urut cetak (prenumbered)
j) Pengeluaran kas yang sudah dibayar harus distempel lunas
Luas pemeriksaan dalam melakukan substantive test dapat dipersempit, apabila
: Yakinkan bahwa internal control atas kas/setara kas serta transaksi
penerimaan dan pengeluaran kas dan bank berjalan efektif
2. Memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di neraca per
tanggal neraca benar-benar ada dan dimiliki perusahaan (Existence)
Yakinkan bahwa kas/setara kas dimiliki perusahaan (cash
on hand dan cash in bank), betul-betul ada dan milik perusahaan,
bukan milik direksi atau pemegang saham.
4. Untuk memeriksa, seandainya ada saldo kas dan setara kas dalam valuta
asing, apakah saldo tersebut dikonversikan kedalam rupiah dengan
menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca dan apakah selisih kurs
yang terjadi sudah dibebankan atau dikreditkan ke Laba Rugi tahun
berjalan.
Saldo kas/setara kas dalam valuta asing.
konversikan dalam rupiah dengan kurs tengah BI pada
tanggal neraca dan selisih kurs yang ada dibebankan atau
dikreditkan ke laba rugi tahun berjalan
Konfirmasi Bank
Konfirmasi Bank
AUDITOR KLIEN
BANK
Rangkuman
Pilihan Ganda
Latihan
Saudara sebagai staff akuntan pada kantor akuntan “ Prof. DR. Indra
Firmansyah SE. Ak. MM & Rekan “ sedang melakukan pemeriksaan terhadap
perkiraan Kas dan Bank PT. Gobang Gocir dalam rangka pemeriksaan umum
(general Audit), atas ikhtisar keuangan untuk tahun buku yang berakhir
tanggal 31 Desember 2002
Saldo kas dan Bank menurut Neraca Saldo per 31 Desember 2002
menunjukan keadaan sebagai berikut :
Kas Rp. 758.427,-
Bank Dagang Negara Rp. 8.324.255.-
Bank Niaga Rp. 6.156.672.-
Bank Bumi Daya Rp. 1.500.000,-
Total Rp. 16.739354,-
( Jumlah ini sesuai dengan Buku Besar dan subsidiarynya)
Selanjutnya hasil kas opname yang saudara lakukan pada tgl 05 januari 2003
dari jam 08.00 – 08.30 dengan disaksikan oleh kasir yang bernama Cut
Memey adalah Sbb :
Komponen Kas Nilai Banyaknya
Uang Kertas Rp.10.000 18 Lembar
Rp. 5.000 14 Lembar
Rp. 1.000 13 Lembar
Rp. 500 49 Lembar
Uang Logam Rp. 100 94 Keping
Rp. 50 81 Keping
Rp. 25 15 Keping
Rp. 10 13 Keping
Rp. 5 8 Keping
Bon Sementara
Atas Nama Tanggal Jumlah Keterangan
Ucup 20/12/2000 Rp. 25.000 Pinjaman Pegawai
Bajury 25/12/2000 Rp. 50.000 Pinjaman Pegawai
Ema 27/12/2000 Rp. 100.000 Pinjaman Pegawai
Oneng 27/12/2000 Rp. 50.000 Pinjaman Pegawai
Mpo Hindun 03/01/2001 Rp. 20.000 Pinjaman Pegawai
Said 04/01/2001 Rp. 30.000 Pinjaman Pegawai
Mpo Mina 04/01/2001 Rp. 50.000 Pinjaman Pegawai
Saldo Per Buku Bank 31/12/02 Rp. 8.324.255 Rp. 6165.672 Rp 1.500.000
Daftar Pustaka