Você está na página 1de 33

Geopolitik Thailand

Bab I
Pendahuluan

Wilayah merupakan unsur utama (unsur deklaratif) dalam syarat


berdirinya suatu negara. Dengan adanya wilayah, pemerintah dapat menjalankan
pemerintahannya sehingga dapat mengatur rakyatnya. Oleh sebab itu, tentu setiap
negara pasti mempunyai wilayah. Banyak negara yang berusaha untuk
memperluas wilayahnya dengan cara melakukan ekspansi. Selain itu ada juga
negara yang berusaha untuk mempertahankan wilayah negaranya tersebut.
Dalam usaha untuk mempertahankan wilayah negaranya, pemerintah
membuat suatu kebijakan yang mengatur tentang wilayah geografisnya. Kebijakan
inilah yang kemudian dikenal dengan istilah geopolitik. Wilayah geografis
mempersoalkan tentang tata ruang yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang
di permukaan bumi.

Menurut tata bahasanya, geopolitik berasal dari dua kata “geo” dan
“politik”. Masing- masing kata tersebut mempunyai arti sendiri-sendiri, yaitu
“geo” yang artinya bumi, dan “politik” yang berarti kepentingan umum warga
negara suatu bangsa (Sunarso, 2006: 195). Jadi, dapat disimpulkan bahwa
geopolitik merupakan suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi,
sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada politik internasional.
Pada dasarnya, geopolitik mengkaji makna strategis dan politis suatu
wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah
tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur yang pembangun, yaitu keadaan
geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik,
serta unsur kebijaksanaan.
Oleh karena itu, geopolitik dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk
memperkuat posisinya terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang
penting di antara masyarakat bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi untuk
menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara negara-negara raksasa.

Universitas Widya Mandala Surabaya 1


Geopolitik Thailand

Terdapat konsep- konsep utama dalam geopolitik suatu negara. Konsep


tersebut meliputi:

1. Konsepsi ruang diperkenalkan Karl Haushofer menyimpulkan bahwa


ruang merupakan wadah dinamika politik dan militer, teori ini disebut pula
teori kombinasi ruang dan kekuatan
2. Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara)
3. Konsepsi politik kekuatan yag terkait dengan kepentingan nasional
4. Konsepsi keamanan negars dan bangsa sama dengan konsep ketahanan
nasionl.

Geopolitik berperan sangat penting dalam usaha untuk mempertahankan


wilayah negaranya. Adapun peranan-peranan tersebut adalah:
1. Berusaha menghubungkan kekuasaan negara dengan potensi alam
yang tersedia;
2. Menghubungkan kebijaksanaan suatu pemerintahan dengan situasi
dan kondisi alam;
3. Menentukan bentuk dan corak politik luar dan dalam negeri;
4. Menggariskan pokok-pokok haluan negara, misalnya
pembangunan;
5. Berusaha untuk meningkatkan posisi dan kedudukan suatu negara
berdasarkan teori negara sebagai organisme, dan teori-teori
geopolitik lainnya;
6. Membenarkan tindakan-tindakan ekspansi yang dijalankan oleh
suatu negara.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keadaan geografi suatu


negara sangat mempengaruhi berbagai aspek dalam penyelenggaraan negara
tersebut, seperti pengambilan keputusan, kebijakan politik luar negeri, hubungan
perdagangan, dan lain- lain. Sehingga setiap negara akan berusaha untuk
mempertahankan wilayah negaranya tersebut agar tidak jatuh ke tangan negara
lain.

Universitas Widya Mandala Surabaya 2


Geopolitik Thailand

1.1 Latar Belakang


Setiap negara pasti mempunyai geopolitiknya masing-masing dan
geopolitik antara negara yang satu dengan negara yang lain pasti berbeda.
Tidak hanya negara yang “raksasa” saja yang mempunyai geopolitik,
melainkan negara kecil juga mempunyai geopolitik untuk megatur wilayah
geografinya.
Geopolitik ini perlu dibuat dan diterapkan dalam kehidupan politik
sehingga dapat melindungi wilayah negaranya dan menghindari segala macam
bentuk masalah yang terjadi.
Meskipun sudah membuat kebijakan tentang wilayah geografisnya, namun
hal ini berbeda dengan prakteknya. Hal ini terbukti dengan seringnya terjadi
sengketa- sengketa mengenai perbatasan wilayah negara dengan negara-
negara tetangganya. Bahkan masalah itu pun harus sampai di bawa ke
Mahkamah Internasional untuk diselesaikan. Hal ini menunjukkan bahwa
masalah perbatasan bukan hal yang biasa, melainkan harus segera ditangani
dengan sigap karena dapat merusak hubungan antar negara (misalnya:
hubungan antara Malaysia dengan Indonesia yang memburuk akibat masalah
geografisnya yaitu masalah pulau Sipadan dan Legitan).
Perlu adanya kiat-kiat untuk menyelesaikan masalah geografis tersebut,
misalnya dengan perjanjian bilateral antar negara- negara tetangga sehingga
akan mengurangi kesalah pahaman yang terjadi diantara mereka. Dengan
begitu hubungan antar negara tidak akan terganggu.
Oleh sebab itu, penulis ingin mengetahui lebih dalam lagi mengenai
geopolitik negara Thailand yang termasuk negara dalam kawasan Asia
Tenggara (ASEAN). Serta penulis ingin memahami masalah- masalah yang
terjadi di negara Thailand yang berhubungan dengaan masalah perbatasannya.
Serta memberikan solusi yang mungkin dapat mengurangi terjadinya sengketa
antar negara.
Penulis ingin membahas geopolitik Thailand karena Thailand merupakan
negara yang cukup unik di mata penulis. Hal ini disebabkan kerena negara ini
dapat dikatakan memberikan kebebasan kepada rakyatnya. Ini Nampak dalam

Universitas Widya Mandala Surabaya 3


Geopolitik Thailand

tindakan pemerintah Thailand yang membiarkan rakyatnya bertindak


sesukanya asal tidak melanggar Hak Asasi Manusia (contohnya: ada
penduduknya yang menjadi waria). Selain itu, Thailand juga merupakan
negara dalam kawasan wilayah Asia yang negaranya tidak pernah dijajah oleh
bangsa Eropa, sehingga Thailand tidak mengenal istilah kemerdekaan.
Thailand juga sangat menghargai Kerajaan Sriwijaya, yaitu kerajaan yang
berasal dari daerah Sumatera yang sangat terkenal pada zamannya. Hal ini
dibuktikan dengan adanya lapangan udara yang diberi nama dengan
Suvaenabhumi (bahasa Thai: su-wa-na-poom).
1.2 Tujuan
Penulis menyusun makalah ini untuk memberikan informasi kepada
pembaca mengenai geopolitik dari negara Thailand dan termasuk juga di
dalamnya adalah kebijakan- kebijakan yang dibuat oleh negara untuk
mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, bentuk politik Thailand yang
berlaku, masalah-masalah yang menyangkut tentang geografis Thailand
sendiri, serta upaya pemerintah Thailand dalam menjaga hubungan yang baik
antara Thailand dengan negara-negara tetangganya sendiri.
Dalam penyusunan masalah ini penulis juga ingin menganalisa masalah-
masalah yang timbul diantara negara tetangganya. Sehingga penulis bisa
memberikan solusi yang tepat untuk mengurangi sengketa tersebut sehingga
akan terjalin hubungan kerjasama dan hubungan yang harmonis.
Penulis juga ingin menjelaskan gatra-gatra yang terdapat dalam negara
Thailand serta perbedaannya dengan gatra yang berlaku di Indonesia. Serta
ingin memberikan informasi mengenai sumber daya alam, demografi (masalah
kependudukan), ideology, politik, ekonomi, social budaya, pertahanan dan
keamanan nasional negara Thailand.
Selain hal tersebut, makalah ini juga disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah umum Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai tugas
individu sehingga dapat mengetahui perbedaan geopolitik dengan negara yang
lainnya.

Universitas Widya Mandala Surabaya 4


Geopolitik Thailand

1.3 Rumusan Masalah


Talah dijabarkan mengenai tujuan penulis dalam menyusun makalah ini.
Namun ada beberapa masalah yang muncul dalam mencapai tujuan penulis
tersebut. Masalah tersebut berhubungan dengan geografi Thailand. Masalah
tersebut yaitu:
1. Bagaimana penerapan geopolitik yang ada di Thailand?
2. Bagaimana hubungan antara geopolitik dengan sistem pemerintahan
yang ada di Thailand?
3. Bagaimana kebijakan- kebijakan yang di buat oleh negara Thailand
yang berhubungan dengan wilayah geografisnya?
4. Bagaimana hubungan antara negara Thailand dengan negara- negara
tetangganya?
5. Apa yang dilakukan oleh Thailand ketika ada masalah dengan negara
tetangganya?
6. Bagaimana gatra-gatra yang berlaku di Thailand?

Universitas Widya Mandala Surabaya 5


Geopolitik Thailand

Bab II
Landasan Teori

2.1 Landasan Teori


Thailand yang mempunyai nama Kerajaan Thai (ร า ช อ า ณ า จ ัก ร ไ ท ย (Ratcha
Anachak Thai; atau Prathēt Thai)), , atau dalam bahasa aslinya Mueang Thai
(dibaca: "meng-thai". Thailand dahulu dikenal sebagai Siam sampai tanggal
11 Mei 1949. Kata "Thai" (ไทย) berarti "kebebasan" dalam bahasa Thailand,
namun juga dapat merujuk kepada suku Thai, sehingga menyebabkan nama
Siam masih digunakan di kalangan orang Thai terutama kaum minoritas
Tionghoa.

Gambar
lamban
g dan
bendera
Thailand

2.1.1 Sejarah

Thailand dikaitkan dengan sebuah kerajaan yang berumur pendek,


yaitu Kerajaan Sukhothai yang didirikan pada tahun 1238. Kerajaan ini
kemudian diteruskan Kerajaan Ayutthaya yang didirikan pada pertengahan
abad ke-14 dan berukuran lebih besar dibandingkan Sukhothai.
Kebudayaan Thailand dipengaruhi dengan kuat oleh Tiongkok dan India.
Hubungan dengan beberapa negara besar Eropa dimulai pada abad ke-16
namun meskipun mengalami tekanan yang kuat, Thailand tetap bertahan
sebagai satu-satunya negara di Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah
oleh negara Eropa, meski pengaruh Barat, termasuk ancaman kekerasan,
mengakibatkan berbagai perubahan pada abad ke-19.

Universitas Widya Mandala Surabaya 6


Geopolitik Thailand

Sebuah revolusi pada tahun 1932 menyebabkan dimulainya monarki


konstitusional. Sebelumnya dikenal dengan nama Siam, negara ini
mengganti namanya menjadi Thailand pada tahun 1939 dan untuk
seterusnya, setelah pernah sekali mengganti kembali ke nama lamanya
pasca-Perang Dunia II. Pada perang tersebut, Thailand bersekutu dengan
Jepang, tetapi saat Perang Dunia II berakhir, Thailand menjadi sekutu
Amerika Serikat. Beberapa kudeta terjadi dalam tahun-tahun setelah
berakhirnya perang, namun Thailand mulai bergerak ke arah demokrasi
sejak tahun 1980-an.

Kalender Thailand didasarkan pada Tahun Buddha, yang lebih cepat


543 tahun dibandingkan kalender Barat. Tahun 2000 Masehi sama dengan
tahun 2543 dalam kalender Thailand.

2.1.2 Geografi

Thailand terletak di
Semenanjung Indocina. Disebut
Semenanjung Indocina karena antara
India dan China. Namun, sering
disebut juga Indo - Pasifik karena
masuk ke perairan Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik. Luas daratan
Thailand yaitu 513,000 km², Thailand
adalah negara yang ke ke-49 terbesar
didunia. Saiz negara Thai boleh disamakan dengan negara Sepanyol, dan
dikatakan lebih besar dari negeri California, Amerika Syarikat.

Thailand berbatasan dengan Laos dan Myanmar di sebelah utara,


dengan Malaysia dan Teluk Siam di selatan, dengan Myanmar dan Laut
Timur di barat dan dengan Laos dan Kamboja di timur. Koordinat
geografisnya adalah 5°-21° LU dan 97°-106° BT.

Universitas Widya Mandala Surabaya 7


Geopolitik Thailand

Perbatasan Thailand dengan Myanmar, yaitu di kawasa Ma Sot


yang dipisahkan oleh alur Sungai Moei (gambar: lihat lampiran, gambar
2.1.2a). Perbatasan Thailand dengan Laos, garis batasnya adalah
sepanjang Sungai Mekong (gambar; lihat lampiran, gambar 2.1.2b).
Perbatasan Thailand dengan Kamboja, Sungai Mun yaitu perbatasan
Phanom Dong Rak. Dari perbatasan Thailand dengan Malaysia, Sungai
Narathiwat Sungai.

Secara geografis, Thailand terbagi enam: perbukitan di utara di


mana gajah-gajah bekerja di hutan dan udara musim dinginnya cukup baik
untuk tanaman seperti strawberry dan peach, di timur laut berbatasan
dengan Sungai Mekong; dataran tengah yang sangat subur, daerah pantai
di timur dengan resor-resor musim panas di atas hamparan pasir putih;
pegunungan dan lembah di barat, serta daerah selatan yang sangat cantik.

Thailand memiliki iklim tropis atau Savannah. Rata-rata suhu 18-


34° C dan curah hujan rata-rata sepanjang tahun lebih dari 1500 mm (iklim
tropis) dapat dibagi menjadi tiga musim: musim semi dari Maret sampai
Mei; musim hujan, namun tetap banyak matahari - di Juni sampai
September; dan musim dingin dari Oktober sampai Februari. Rata-rata
suhu tahunan adalah 280 C. Thailand telah dipengaruhi oleh monsun timur
dari Laut.

Thailand juga memiliki beragam hayati baik tumbuhan dan


binatang. Tahiland sangat maju dalam memproduksi di bidang pertanian,
selain itu daerah Thailand sangat cocok untuk ditanami berbagai buah-
buahan tropis. Hal ini dibuktikan dengan sekitar 29% dari luas negara
Thailand adalah hutan.

2.1.3 Politik dan Pemerintahan

Thailand merupakan “mantan” yang menganut monarki mutlak


(bentuk pemerintahan di mana raja yang memegang semua sektor secara

Universitas Widya Mandala Surabaya 8


Geopolitik Thailand

penuh) sejak periode sesudahnya Ayutthaya sampai pemerintahan Raja


Rama V tepatnya sampai dengan tanggal 24 Juni tahun 2475. Akhirnya
dilakukan revolusi selama pemerintahan Raja VII. Perubahan itu
dilakukan mulai dari perubahan pemerintahan menjadi sistem demokrasi
dengan pemisahan kekuasaan menjadi tiga bagian kedaulatan. Raja adalah
kepala negara yang mempunyai kekuatan untuk membentuk parlemen,
kabinet dan pengadilan berdasarkan ketentuan Konstitusi.

Pemerintahan Thailand saat ini adalah pemerintah parlemen yang


demokratis dalam hubungannya dengan monarki jaringan di bawah
konstitusi atau demokrasi dengan raja sebagai kepala dari hukum. Ada di
bawah Konstitusi Kerajaan Thailand BE 2550 yang pada Undang-Undang
Dasar Kerajaan Thailand. Format otoritas pemerintahan tiga sebagai
berikut.

 Kekuasaan legislatif memiliki kongres dalam sistem bikameral yang


meliputi DPR dan Senat. Anggotanya mencapai total 630 anggota yang
mengatur kewenangan. Memiliki Ketua Parlemen sebagai kepala
kekuasaan.
 Kekuasaan Eksekutif memiliki Perdana Menteri yang ditunjuk dan
dilantik oleh raja. Tugasnya yaitu mengatur kewenangan sehingga
Perdana Menteri sebagai kepala otoritas yang mengatur dan
mempunyai kewenangan penuh untuk mengatur organisasi yang ada di
bawahnya.
 Peradilan memiliki sistem pengadilan yang meliputi Peradilan
mahkamah konstitusi dan Pengadilan Administrasi. Peradilan
merupakan otoritas dari pemerintahan

Parlemen Thailand (bahasa Thai: ร ั ฐ ส ภ า , Rathasapha) adalah


cabang legislatif pemerintahan Thailand. Parlemen Thailand
menggunakan sistem dua kamar dan terdiri dari Senat (ว ฒุ ิส ภ า ,

Universitas Widya Mandala Surabaya 9


Geopolitik Thailand

Wuthisapha) dan Dewan Perwakilan (ส ภ า ผ แู้ ท น ร า ษ ฎ ร , Saphaputhan


Ratsadon).

Masa menjabat setiap anggota Senat adalah enam tahun. Senat


terdiri dari 200 anggota non-partai dengan kekuatan legislatif yang
terbatas. Anggota-anggota tersebut mewakili distrik-distrik pemilihan
dan dipilih langsung. Setiap provinsi memiliki setidaknya seorang
senator. Pasca-2006, Senat terdiri dari 150 anggota—76 dipilih
langsung untuk masing-masing mewakili sebuah provinsi, sementara
sisanya dipilih dari calon-calon yang dinominasikan dari sektor
akademis, publik, swasta, profesional, dan sektor-sektor lainnya oleh
Komite Pemilihan Senat.

Masa bakti setiap anggota Dewan Perwakilan adalah empat


tahun. Setelah 2006, Dewan Perwakilan terdiri dari 500 anggota—400
dipilih langsung dari distrik pemilihan dan sisanya berasal dari nama-
nama yang diajukan partai. Pasca-2006, anggota yang diajukan partai
berkurang menjadi 80 orang.

Perdana Menteri memegang jabatan empat tahun dan tidak


dapat dipilihlagi setelah memerintah selama delapan tahun. Perdana
Menteri tidak dipilih langsung oleh rakyat, namun dipilih oleh Dewan
Perwakilan Rakyat; Mahkamah Konstitusu terdiri atas 9 orang
anggota.

Perubahan-perubahan yang terjadi akibat perubahan dari


bentuk Monarki Absolut (Monarki mutlak) ke Demokrasi Parlementer
yaitu militer dan sipil menjadi terpisah, sentralisasi pemerintahan.
Sistem pemerintahan yang berlaku yaitu sistem Check-and-Balance,
maksudnya sebagai Kepala Negara, Raja melaksanakan kekuasaan
legislatifnya melalui parlemen; kekuasaan eksekutifnya melalui
kabinet; kekuasaan yudisial melalui pengadilan.

Universitas Widya Mandala Surabaya 10


Geopolitik Thailand

2.1.4 Geopolitik

Thailand Terletak di jantung tanah di Asia Tenggara. Dengan


batas-batas alam yang sesuai geografis. Rentang pegunungan yang luas
serta daerah pedesaan yang menghampar dari utara ke selatan sebagai
berikut.

Pegunungan di Barat dikenal dengan Yoma array yang


merupakan cabang dari Himalaya. Burma merupakan hutan hujan lebat
yang terpisah dari India.

Pegunungan di utara adalah pegunungan Yunnan yang luas di


dataran tinggi timur Cina Selatan merupakan sebuah cabang dari
Himalaya.

Bagian timur Laut Cina yang berbatasan dengan Samudera


Pasifik.

Bagian selatan adalah laut di Teluk Thailand dan Samudra


Hindia.

2.1.5 Divisi Negara

Thailand terdiri dari 75 provinsi yang tidak menghitung


Bangkok sebagai provinsi; 877 kabupaten (50 kabupaten di Bangkok)
dan 7255 distrik dan Pemerintah Daerah yaitu Propinsi Administrasi
Kota dan Organisasi Kabupaten Administrasi oleh "sanitasi"
ditingkatkan menjadi Kotamadya

Daftar provinsi yang paling padat penduduknya di Thailand


Top. Wilayah / Provinsi. Populasi
1. Bangkok 5.702.595.
2. Nakhon Ratchasima 2.571.292.
3. Ubon Ratchathani 1.803.754.

Universitas Widya Mandala Surabaya 11


Geopolitik Thailand

4. Khon Kaen 1.762.242.


5. Chiang Mai 1.632.548.
6. Buri Ram 1.632.548.

Setiap provinsi pula dibahagikan kepada daerah-daerah yang


kecil. Sehingga tahun 2000, Thailand mempunyai 796 daerah, 80 sub-
daerah, dan 50 daerah Bangkok (khet). 75 provinsi adalah seperti
berikut:

1. Bagian Utara, meliputi


Chiang Mai, Chiang Rai, Kamphaeng Phet, Lampang,
Lamphun, Mae Hong Son, Nakhon Sawan, Nan, Phayao,
Phetchabun, Phichit, Phitsanulok, Phrae, Sukhothai, Tak,
Uthai Thani, Uttaradit.

2. Bagian timur Laut, meliputi


Amnat Charoen, Buriram, Chaiyaphum, Kalasin, Khon
Kaen, Loei, Maha Sarakham, Mukdahan, Nakhon Phanom,
Nakhon Ratchasima, Nongbua Lamphu, Nong Khai, Roi Et,
Sakhon Nakhon, Sisaket, Surin, Ubon Ratchathani, Udon
Thani, Yasothon.

3. Timur, meliputi
Chanthaburi, Chonburi, Prachinburi, Rayong, Sa Kaeo, Trat.

4. Tengah, meliputi
Ang Thong, Ayutthaya, Chachoengsao, Chainat,
Kanchanaburi, Lopburi, Nakhon Nayok, Nakhon Pathom,
Nonthaburi, Pathum Thani, Phetchaburi, Prachuap Khiri
Khan, Ratchaburi, Samut Prakan, Samut Sakhon, Samut
Songkhram, Saraburi, Sing Buri, Suphan Buri.

Universitas Widya Mandala Surabaya 12


Geopolitik Thailand

5. Selatan, meliputi
Chumphon, Krabi, Nakhon Si Thammarat, Narathiwat,
Pattani, Phang Nga, Phattalung, Phuket, Ranong, Satun,
Songkhla, Surat Thani, Trang, Yala.

2.1.6 Ekonomi

Thailand memiliki ekonomi campuran. Thailand melakukan


ekspor barang dan jasa, misalnya pertanian dan sumber daya alam.
Thailand adalah negara yang berada pada posisi 24 sebagai pengimpor
barang. Data pada Februari 2552, Thailand mengekspor lebih dari
406.990 juta baht.

Mayoritas pekerja migran di Thailand adalah di sektor


pertanian. Oleh sebab itu menjadi negara yang mengekspor beras
peringkat satu dunia.

2.1.7 Hubungan internasional dan militer


Saat ini, Thailand telah ikut berperan dalam dunia internasional
dengan berpartisipasi dalam organisasi internasional dan organisasi
lokal. Thailand, adalah mitra besar AS, dan telah memperkuat
hubungan dengan negara anggota Asosiasi Asia Tenggara (ASEAN)
dalam hal ekonomi, perdagangan, perbankan, politik dan budaya
Thailand juga bekerja sama dengan organisasi lokal. Seperti
Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa. Di samping itu
Thailand juga telah mengirimkan pasukan untuk bergabung dengan
pasukan internasional di Timor Timur, Afghanistan, Irak, dan Burundi.

Angkatan Darat Thailand dibagi menjadi tiga: tentara, angkatan


laut dan angkatan udara. Angkatan Bersenjata Thailand mencapai
sekitar 1.025.640 tentara berada di bawah yurisdiksi administrasi

Universitas Widya Mandala Surabaya 13


Geopolitik Thailand

Departemen Pertahanan dan berada di bawah komando Markas Besar


Angkatan Bersenjata Thailand.

Pertahanan Konstitusi Kerajaan Thailand adalah tugas warga


semua orang Thailand. Setiap laki-laki Thailand bertanggung jawab
untuk militer. Pelatihan selama 6 bulan sampai 2 tahun tergantung
pada tingkat pendidikan.

2.1.8 Ketahanan Nasional


Konsepsi Ketahanan Nasional (Tannas) adalah Konsepsi
pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan
penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi
dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan
menyeluruh, meliputi:
a. Trigatra (Gatra Alamiah)
Meliputi aspek-aspek suatu Negara yang memang sudah melekat
pada Negara itu. Unsur dari setiap aspek tidak pernah sama.
Trigatra meliputi gatra : Geografi, Sumber Kekayaan Alam dan
Kependudukan. Ketiga gatra alamiah tersebut mengandung
unsure-unsur alamiah yang bersifat relative tetap atau statis.
b. Pancagatra (Gatra Sosial)
adalah aspek-aspek kehidupan nasional yang menyangkut
kehidupan dan pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara dengan ikatan-ikatan, aturan-aturan dan
norma-norma tertentu. Pancagatra atau gatra Sosial meliputi :
gatra Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya, Pertahanan
dan Keamanan. Kelima gatra Sosial tersebut mengandung unsur-
unsur yang bersifat dinamis.
Dilihat dari negaranya Thailand menganut astagatra (gabungan
dari trigatra dan pancagatra). Thailand menggunakan semua aspek
yang ada di atas untuk mempertahankan negaranya dari gangguan luar.
2.1.9 Karakteristik demografi

Universitas Widya Mandala Surabaya 14


Geopolitik Thailand

 Ras

Penduduk Thailand adalah sekitar 66.404.688 orang termasuk


Thailand Siam 75%, etnis Tionghoa Thailand 14%. Etnis Thailand
melayu 3%. Di Thailand dapat dianggap sebagai keragaman etnis.
Thailand juga memiliki kelompok rasis dan etnis.

 Agama
Jumlah agama di Thailand
Agama %.
Budha 94,6%.
Islam. 4,6%.
Kristus 0,7%.
Lainnya 0,1%.

 Bahasa

Thai adalah bahasa resmi dan merupakan bahasa utama yang


digunakan untuk berkomunikasi. Selain bahasa Inggris, Thailand
telah menggunakan bahasa etnis minoritas seperti Tionghoa
khususnya dialek Chaozhou. Lao di daerah timur laut, yang
kadang-kadang didefinisikan sebagai aksen Thailand Laos. Bahasa
Melayu Pattani di daerah Selatan. Selain itu, mereka memiliki
bahasa lain sebagai bahasa Guai.

2.1.10 Pendidikan

Wajib Belajar di Thailand dimulai pada tahun 2464.


Pendidikan dasar kepada masyarakat wajib selama 12 tahun. Namun
masih ada perhatian pada masalah sisi tingkat kecerdasan dari anak
muda Thailand. Hal itu disebabkan karena aplikasi penggunaan
teknologi dalam proses belajar mengajar sangat terbatas.

2.1.11 Budaya

Universitas Widya Mandala Surabaya 15


Geopolitik Thailand

Budaya Thailand yaitu asimilasi budaya dari budaya Khmer,


India, China dan beberapa bagian dari wilayah Asia Tenggara.
Buddhisme di Thailand telah berkembang dari waktu ke waktu. Ini
termasuk menggabungkan kepercayaan lokal berasal dari Hindu.
Kaum Muslim yang tinggal diharapkan memiliki kemampuan untuk
saling bekerjasama.

2.1.12 Seni

Kesenian Thailand cukup unik. Berikut ini adalah bentuk-


bentuk kesenian di Thailand, meliputi: lukisan, patung, dan arsitektur.

2.2 Kerangka Berpikir


Thailand merupakan negara yang sudah menerapkan system
demokrasi, hal ini dibuktikan dengan adanya pemilu dalam memilih pemimpin
negaranya. Dengan demikian aspirasi masyarakat dapat tersalurkan meskipun
jumlahnya hanya sedikit (masih ada yang dipilih langsung oleh badan
tertentu).
Thailand juga merupakan negara yang banyak terdapat daerah
pegunungannya. Sehingga dapat diketakan bahwa tanah Thailand adalah tanah
yang subur. Hal ini dibuktikan dengan peringkat Thailand dalam mengeksport
hasil pertaniannya.

Thailand memiliki panjang dari utara ke selatan sekitar 1833 km,


dan lebar dari timur ke barat sekitar 850 kilometer. Bentuk Thailand
dikatakan memiliki tiga bentuk, yaitu: bentuk sendok, bentuk tombak
kerajaan, dan bentuk kepala gajah dan kalkun di bagian bawah. Singkatnya,
Thailand memiliki bentuk yang sempit turun ke selatan. Sehingga geografis
Thailand dapat dikatakan baik, karena:

Universitas Widya Mandala Surabaya 16


Geopolitik Thailand

1. Dekat dengan laut. Keuntungannya yaitu laut tersebut sering dilayari.


Sejak zaman kuno, Thailand telah membangun pelabuhan besar yang
menghubungkan dengan negara-negara asing, seperti pelabuhan Toey
Klong, Bangkok, Port Sattahip, dll. Thailand telah menempatkan
negaranya pada pantai mereka (Negara maritim). Dengan demikian,
daerah landas kontinen dekat dengan penggalian (seperti minyak, timah,
dsb). Oleh sebab itu, Thailand harus menjaga daerah lautnya dengan
baik, jika tidak akan terjadi perselisihan.
2. Dekat persimpangan maskapai. Dari Amarika, Eropa, Jepang akan
berkumpul di Bangkok karena kondisi umum bandara ini dikelilingi
oleh dataran yang luas dari Sungai Chao Phraya. Sehingga
memungkinkan akses mudah ke lalu lintas udara dan fluktuasi dari
pesawat yang lebih besar. Selain itu, kondisi atmosfer sepanjang tahun
terlihat jelas.
3. Lokasi dengan cuaca yang baik. Meskipun dalam hal geografi Thailand
akan jatuh dalam cuaca panas dan hujan, tapi udara panas tidak
membuat kinerja orang Thailand menjadi rendah. Ada beberapa
keuntungan yaitu banyaknya industry yang membutuhkan panas dari
matahari (seperti industri ikan kering, daging sapi kering, garam dan
tanaman pertanian kering).
4. Lokasi aman karena jauh dari zona gempa dan memiliki kemungkinan
yang kecil dalam menghadapi angin topan.
5. Terletak dalam posisi yang strategis sejak perang dunia ke dua.
Strategis karena sering dilalui oleh negara- negara tetangganya. Selain
itu, kemajuan teknologi dapat membantu Thailand menjadi berkembang
(ada kereta api dengan sensor sentuhan). Lokasi Semenanjung Asia
Tenggara Thailand dikenal sebagai lokasi yang baik sejak zaman kuno.

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa secara geografis


posisi Thailand sangat strategis sekali. Oleh sebab itu, pemerintah
Thailand harus menjaga daerahnya agar tidak direbut oleh negara lain.

Universitas Widya Mandala Surabaya 17


Geopolitik Thailand

Cara untuk mmengantisipasinya dapat dengan cara melakukan


perjanjian bilateral yang membahas mengenai batas wilayah mereka.
Berikut ini adalah perjanjian-perjanjian yang dilakukan oleh negara
Thailand dengan negara tetangganya, yaitu:

a. Perjanjian Thailand dengan Indonesia: Penetapan garis batas


landas kontinen kedua negar di Selat Malaka dan Laut
Andaman. Ditandatangani tanggal 17 Desember 1971.
Berlaku mulai 7 April 1972.
b. Perjanjian Thailand dengan Kamboja: Penetapan garis batas
antara Kamboja dan Thailand adalah Sungai Mun.
c. Perjanjian Thailand dengan Myanmar: yang memisahkan
negara Thailand dengan negara Myanmar yaitu Sungai
Mekong.
d. Perjanjian Thailand dengan Laos: yang memisahkan negara
Thailand dengan negara Laos yaitu Sungai Mekong.
e. Perjanjian Thailand dengan Malaysia: yang menjadi pemisah
antara negara Thailand dan Malaysia adalah Provinsi
Narathiwat. Ditandai dengan adanya jembatan yang bernama
“Friendship Bridge”.

Meskipun telah disetujui berbagai macam perjanjian yang


membahas tentang wilayah negara Thailand, masih banyak konflik
yang terjadi dengan negara-negara tetangganya. Faktor- faktor yang
dapat menyulut persengketaan antar negara, yaitu:

a. Ketidaksepahaman mengenai garis perbatasan antar negara


yang banyak yang belum terselesaikan melalui mekanisme
perundingan (bilateral),
b. Peningkatan persenjataan dan ekspansi kekuatan militer
bailk oleh negara-negara yang ada di kawasan ini, maupun
di luar kawasan,

Universitas Widya Mandala Surabaya 18


Geopolitik Thailand

c. Eskalasi aksi terorisme lintas negara dan gerakan separatis


bersenjata yang dapat mengundang kesalahpahaman antar
negara bertetangga

Dengan melihat kondisi geografis Asia Tenggara, termasuk di


dalamnya adalah Negara Thailand. Ternyata, memiliki potensi konflik
yang cukup tinggi. Apalagi jika ada oknum yang tidak bertanggung
jawab yang dapat memicu pertengkarang yang terjadi. Faktor yang
dapat menyulut pertengkaran terbuka antara lain:

a. Implikasi dari internasionalisasi konflik internal di satu


negara yang dapat menyeret negara lain ikut dalam
persengketaan.
b. Pertarungan antar elite di suatu negara yang karena berbagai
faktor merambat ke luar negeri.
c. Meningkatnya persaingan antar negara maju dalam
membangun pengaruh di kawasan perbatasan. Konflik bias
berupa persengketaan antar sesama negara maju, atau negara
maju dengan negara lain.
d. Eskalasi konflik laten (konflik intensitas rendah) antar
negara berkembang.

Maka tidak heran jika negara Thailand sering terlibat konflik


dengan negara tetangganya, seperti Indonesia, Myanmar, Kamboja, dan
Malaysia (akan dibahas dalam bab selajutnya).

Situasi politik di Thailand memang menjadi tak menentu


semenjak kekuasaan militer mengambil alih (2006). Jika situasi politik
di Thailand terus berlangsung seperti itu, tak menutup kemungkinan
kudeta militer kembali akan menguasai Thailand. Tergulingnya
kekuasaan Thaksin Shinawatra lewat kudeta militer di satu sisi
mengancam demokrasi Thailand. Di sisi lain, kekuasaan Thaksin ketika

Universitas Widya Mandala Surabaya 19


Geopolitik Thailand

itu memang tak bisa ditoleransi karena sudah berkuasa melampaui ciri-
ciri negara demokratis.

Meskipun Thailand kini dikuasai pemerintahan sipil, dominasi


politik militer di Thailand masih sangat kuat dan tak menutup
kemungkinan akan berkuasa lagi, sama halnya dengan situasi politik
Myanmar. Jika demokrasi ibarat jarum jam, demokrasi Asia Tenggara
kini di posisi bawah mengalami penurunan yang sangat drastis.

Ciri-ciri negara demokratis, menurut Huntington, salah satunya


ialah kekuatan militer harus kembali ke barak. Tugas militer ialah
mengamankan negara dari kemungkinan 'serangan musuh', baik dari
dalam maupun luar. Tugas kekuasaan diberikan kepada masyarakat
sipil yang representatif dan memenuhi syarat sebagai pemimpin.
Keamanan diberikan kepada militer dan tugas kenegaraan diemban oleh
sipil. Ciri negara demokratis lainnya ialah kebebasan untuk
menyuarakan pendapat, pers dijamin dan diberi kebebasan oleh undang-
undang, terjadinya pemilu secara jujur dan adil, serta adanya otonomi
masing-masing kelembagaan yudikatif, legislatif, dan eksekutif.

Kekuatan militer di Thailand memang sangat ironi. Jika kudeta


kembali terjadi, itu akan menambah deretan negara-negara otoriter di
Asia Tenggara.

Pengalaman di Indonesia, yang kini menjadi negara demokrasi


termaju di Asia Tenggara, semasa pemerintahan militer Orde Baru
adalah setiap lini kehidupan tidak memungkinkan rakyat untuk
mengaspirasikan suara dan pendapatnya. Semua kebijakan dikuasai
oleh penguasa. Setiap ada perbedaan, pasti diselesaikan dengan cara-
cara kekerasan, teror, dan penistaan terhadap HAM.

Sebelum pemerintah Thaksin di Thailand dikudeta militer, saat


itu Thaksin memadukan antara 'pengusaha dan penguasa' atau

Universitas Widya Mandala Surabaya 20


Geopolitik Thailand

kekuasaan yang dibangun berdasarkan 'perselingkuhan' dengan


korporasi bisnis. Namun, pemerintahan tetap aspiratif, mau mendengar
tuntutan masyarakat sipil. Jika dibandingkan Indonesia, Thaksin
mungkin satu model dengan Jusuf Kalla atau Abu Rizal Bakrie. Di
samping itu, hegemoni dan pengaruh masyarakat sipil dalam kekuasaan
dan politik masih sangat menonjol.

Relasi antara Pemerintah Thailand dengan pergaulan hubungan


internasional dapat dipastikan akan mengalami kesenjangan, terutama
dengan negara-negara ASEAN usai tragedi batalnya KTT ASEAN.
Sesungguhnya, komunitas internasional harus terus menekan
pemerintahanan di Thailand untuk segera menyudahi konflik politik
yang belum berkesudahan itu. Secara lebih jauh, komunitas
internasional harus mendesak Pemerintah Thailand supaya
menyegerakan diadakannya pemilu sehingga pemimpin sipil baru yang
demokratis dapat diwujudkan. Karena, bagaimanapun, demokrasi di
Thailand sungguh mengalami ancaman serius dan harus segera
dipulihkan. Jika terlambat untuk menyelamatkannya, proses
kepemimpinan militer lewat kudeta boleh jadi akan terulang lagi dan
kembali mengukuhkan kekuasaannya seperti yang terjadi di Myanmar.

Dilihat dari kacamata ekonomi, kerjasama antara pemerintah


Thailand dengan yang lainnya sudah cukup baik. Hal ini ditunjukkan
dengan pengeksporan beras dari Thailand ke negara yang ada di dunia.
Tahiland juga mampu menjalin kerjasama yang baik dalam hal
menangani krisis energi yang ramai akhir-akhir ini.

Bab III

Analisa Masalah

Universitas Widya Mandala Surabaya 21


Geopolitik Thailand

Telah diketahui bahwa Thailand merupakan negara bagian dari Asia


Tenggara. Thailand dikelilingi oleh negara tetangganya yaitu dengan negara
Kamboja, Mynmar, Laos, dan Malaysia. Ada keuntungan tersendiri bagi Thailand
karena posisi geografisnya tersebut, namun ada juga kerugian yang harus dialami.
Ternyata hubungan antara negara Thailand dengan negara tetangganya tidak
semulus yang dibayangkan. Melainkan banyak perselisihan yang terjadi.

Masalah itu menyangkut tentang masalah perbatasan antar dua negara.


Baik antara Thailand dengan Kamboja, Thailand dengan Malaysia, Thailand
dengan Myanmar, bahkan Thailand dengan Indonesia pun juga mengalami
perselisihan. Berikut ini adalah permasalahan dalam perbatasan negara tersebut:

a. Masalah perbatasan Indonesia-Thailand

Masalah itu tidaklah kompleks karena jarak antara ujung pulau


Sumatera dengan Thailand cukup jauh, Kedua negara sudah memiliki
perjanjian landas kontinen terletak di dua titik koordinat di kawasan
perairan Selat Malaka bagian utara dan laut Andaman. Penangkapan
ikan oleh nelayan Thailand yang mencapai wilayah perairan Indonesia,
merupakan masalah keamanan di laut dan sosio-ekonomi karena
keberadaan masyarakat pantai Indonesia. Juga masalah penetapan ZEE
di Perairan Selatan Laut Andaman antar Indonesia dan Thailand.

Banyak negara yang melintasi batas wilayah laut Indonesia. Sebagian


besar dari mereka datang ke perairan Indonesia untuk menangkap ikan.
Dengan menggunakan peralatan yang canggih sehingga bisa
digunakan untuk mendeteksi ikan. Oleh Indonesia, kapal tersebut
diamankan.

b. Masalah perbatasan Thailand dengan Kamboja

Hubungan bilateral antara Kamboja dan Thailand terus memburuk.


Kamboja mengambil alih Cambodian Air Traffic Services, perusahaan

Universitas Widya Mandala Surabaya 22


Geopolitik Thailand

control lalu lintas udara milik Thailand di Kamboja (19 November


2009). Hubungan antara dua negara ini kian meruncing. Bermula dari
sengketa perbatasan, Thailand berkeyakinan bahwa Kuil Preah Vihear
adalah milik mereka, tetapi karena pada saat penentuan batas tepatnya
pada tahun 60an, dilakukan “ tanpa sadar” dan tidak lagi dilakukan
pengecekan yang semestinya. Thailand baru sadar, setelah kejadiannya
memakan waktu puluhan tahun dan kelimaksnya takkala kuil tersebut
dijadikan sebagai salah satu milik budaya dunia yang perlu
dilestarikan. Padahal kuil ini sudah ditetapkan sebagai milik Kamboja
oleh Mahkamah Internasional pada 1962. Maka Thailand kian
meradang, dan ditambahkan lagi Kamboja malah menjadikan mantan
Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra sebagai penasihat
ekonomi Kamboja, maka setelah menarik duta besar dari Kamboja,
Thailand mengancam akan menutup perbatasan dengan Kamboja.
Thailand juga menyatakan akan membatalkan kesepakatan eksplorasi
minyak dan gas dengan Kamboja yang ditandatangani tahun 2001.
(lihat lampiran: gambar 3)

c. Masalah perbatasan Thailand dan Malaysia

Sejak januari 2007, perbatasan antara Thailand dan Malaysia mulai


diperketat. Hal itu disebabkan karena sebanyak 4 tentara Malaysia ada
yang terluka akibat ledakan granat tepatnya di perbatasan Thailand.
Hal itu bermula karena seorang pejabat Malaysia diserang ketika
berada di perbatasan negara tersebut.

Oleh sebab itu pengamanan di sepanjang daerah perbatasan


ditingkatkan guna mencegah tersangka gerilyawan di pedalaman
Thailandselatan dengan mudah menyeberangi perbatasan negara
tetangganya, Malaysia. Pengaturan meliputi pembuatan bangunan atau
perintang. Selain itu, tentara Thailand juga ada yang di bom di daerah
jembatan “Friendship Bridge”.

Universitas Widya Mandala Surabaya 23


Geopolitik Thailand

d. Masalah perbatasan Thailand dengan Myanmar

Pemerintah Myanmar menutup pintu perbatasan antara Thailand dan


Myanmar (Mae Sot-Myawaddy) sejak 18 Juli 2010 sebagai reaksi atas
pengadaan tanggul Thailand di sungai Moei. Myanmar menuduh
pangadaan tanggul itu dapatmempengaruhi aliran air dan
mengakibatkan terjadinya erosi di sisi sungai tersebut.

Penutupan pintu ini dirasakan mencapai kerugian 100 milyar bath.


Atau sekitar 3,3 milyar dolar Amerika Serikat.

Selain mengenai masalah perbatasan wilayahnya, ternyata didalam sistem


politik Thailand sendiri sedang mengalami gejolak yang besar. Gejolak itu adalah
gejolak perubahan ideologi monarki mutlak (monarki absolut) di mana
pemerintahan berada di tangan Raja menjadi ideologi demokrasi. Masa transisi
inilah yang dirasakan sulit bagi Thailand. Meskipun Thailand kini sudah dipimpin
oleh pemerintah sipil (dipilih melalui pemilu), namun masih saja didomonasi oleh
militer Thailand. Hal inilah yang ditakutkan oleh Thailand yaitu takut akan
terjadinya kudeta yang dapat menggulingkan lagi ideologi demokrasinya.

Pada penjelasan sebelumnya disebutkan bahwa ciri negara yang


demokratis salah satunya adalah kekuatan militer hanya untuk mengawasi saja,
sementara tugas memerintah dipegang oleh masyarakat sipil. Dengan begitu
militer tidak mempunyai hak sama sekali untuk ikut campur dalam penyelesaian
masalah negara. Jika militer ikut campur dalam sistem pemerintahan menjadi
kacau dan akan memicu munculnya kudeta lagi.

Selain konflik yang terjadi antara Thailand dengan negara tetangganya,


ternyata Thailand juga telah mencoba menjalin hubungan yang baik dengan
negara- negara yang lain. Thailand bekerjasama deanga Malaysia untuk
pengamanan Selat Malaka (11 Februari 2010) bersama dengan dua negara lainnya
yaitu Indonesia dan Singapura. Selat Malaka dibatasi Pulau Rondo hingga Pukhet
di sebelah utara dan di sebelah selatan dibatasi oleh Pulau Karimun hingga

Universitas Widya Mandala Surabaya 24


Geopolitik Thailand

Tanjung Piai, dengan panjang seluruhnya mencapai sekitar 500 mil atau 926
kilometer.

Bab IV
Pembahasan

Membahas mengenai wilayah perbatasan suatu negara tak akan pernah ada
habisnya. Hal tersebut dikarenakan adanya beberapa oknum yang tidak senag jika

Universitas Widya Mandala Surabaya 25


Geopolitik Thailand

wilayah negaranya dengan negara tetangga tentram dan damai. Mereka selalu
mencari masalah agar terjadi pertengkaran karena masalah perbatasan wilayah.

Seharusnya mengenai perbatasan wilayah itu sudah diatur dan disetujui


oleh kedua belah pihak. Sehingga sebenarnya tidak perlu menjadi masalah lagi.
Kalau pun ada masalah seharusnya dapat diselesaikan dengan kepala dingin dan
tidak dengan perang yang dapat merugikan negara dan kesejahteraan rakyat.

Di wilayah perbatasan banyak saudara kita yang menderita


kerenaseringnya terjadi perselisihan. Mereka tidak dapat hidup dengan tenang
melainkan harus selalu berjaga- jaga. Pemerintah seharusnya dapat merangkul
rakyatnya dengan baik. Tidak hanya yang tinggal di pusat pemerintahan, tapi juga
mereka yang berada di daerah perbatasan. Pemerintah seharusnya mengutamakan
pendekatan social, budaya dan ekonomi. Pendekatan itu lebih efektif untuk
membangun masyarakat perbatasan karena berdampak pula pada penguatan
pertahanan nasional. Penguatan itu antara lain penyelenggaraan pendidikan yang
lebih bermutu.

Fasilitas pendidikan dan kesehatan di daerah perbatasan kurang memadahi.


Pemerintah akan bereaksi berlebihan ketika terjadi gejolak atau konflik di daerah
perbatasan. Hadirnya Undang-Undang tentang Wilayah Batas Negara ternyata tak
dimanfaatkan menjadi momentum mengembangkan perbatasan. Pemerintah
terjebak pada paradigma lama, yaitu tetap menggunakan pendekatan simbolik
dengan membangun fasilitas fisik dan pos pengamanan. Lebih dari itu, penguatan
basis dan warga di perbatasan kurang diupayakan. Program sektoral hanya
berhenti di wilayah perkotaan. Akibatnya, kondisi perbatasan kian terpuruk.

Sampai sekarang ini belum ada badan yang secara khusus menangani
wilayah perbatasan, yang ada hanya teori semata sedangkan prakteknya adalah nol
besar. Seharusnya ada suatu badan yang menangani wilayah perbatasan. Badan
tersebut berfungsi untuk menjaga batas wilayah apabila terjadi hal yang tidak
diinginkan serta menjamin kehidupan rakyat di daerah perbatasan tersebut.

Universitas Widya Mandala Surabaya 26


Geopolitik Thailand

Masalah perbatasan ini bukanlah masalah yang sepele. Hanya karena batas
negara dan kesalah pahaman yang terjadi, banyak orang meninggal. Banyak
contoh konkrit yang menunjukkan keironisan hal tersebut, seperti: Thailand dan
Kamboja, banyak tentara yang harus kehilangan nyawanya keran tindakan oknum
tak tanggung jawab tersebut; Israel dan Palestina yang kasusnya masih
berkembang hingga saat ini, masalah ini bermula dari perebutan daerah, dan telah
menewaskan ribuan orang.

Sungguh ironis, jiaka hal tersebut terus terjadi dan tidak ada campur
tangan dari pemerintah yang nyata. Sehingga hal tersebut dapat dimanfaatkan oleh
orang lain untuk memicu konflik. Maka diperlukan pemahaman yang baik
mengenai garis batas antar negara melalui perundingan bilateral. Sehingga tidak
ada kesalah pahaman mengenai garis batas negaranya.

Masalah batas wilayah antar Negara Thailand dengan Negara Indonesia,


jika di lihat dari kasus seperti itu maka dapat dikatakan bahwa Thailand berada
pada pihak yang salah. Hal ini dikarenakan dalam wilayah Zona Ekonomi
Eksklusif (ZEE), negara dapat menangkap nelayan liar yang memasuki daerah
mereka. ZEE merupakan wilayah laut suatu negara yang diukur sepanjang 200 mil
laut dari garis pantainya. Maka Indonesia menangkap nelayan Thailand yang telah
memasuki wilayah ZEE dan mengambil ikan tanpa izin.

Untuk mengatasi masalah ini diperlukan pengertian yang diberikan oleh


pemerintah masing-masing negara sehingga hal ini tidak akan terjadi untuk kedua
kalinya. Untuk pihak Indonesia, seharusnya pengamanan di daerah perbatasan
diperkuat lagi sehingga tidak akan ada yang “mencuri”. Pemerintah Thailand
berusaha untuk bersikap lebih tegas lagi kepada oknum-oknum yang melakuakn
hal itu.

Masalah perbatasan Thailand dengan Kamboja merupakan masalah yang


cukup rumit dan harus segera diselesaikan dengan adil, mengingat banyaknya
korban yang jatuh akibat dari pertempuran ini. Seperti yang telah dijelaskan

Universitas Widya Mandala Surabaya 27


Geopolitik Thailand

sebelumnya bahwa masalah ini dimulai dari perebutan perusahaan Thailand.


Menurut referensi, Kamboja memberhentikan pekerja Thailand yang bekerja di
perusahaan itu dan menggantikannya dengan orang Kamboja sendiri. Setelah itu,
Kuil Preah Vihear diklaim oleh Thailand merupakan miliknya, sementara kuil
tersebut diakui oleh Mahkama Internasional sebagai milik Kamboja.

Untuk mengatasi masalah ini diperlukan pihak ke tiga yang tidak memihak
kedua belah negara. Hal tersebur dikarenakan antara kedua belah pihak tidak
dapat ditemukan titik penyelesaian bersama. Apalagi keduanya adalah anggota
dari ASEAN yang seharusnya saling bekerjasama tidak saling menjatuhkan.
Masalah ini sangat diprihatinkan apalagi antara kedua belah pihak sudah sama-
sama “mengangkat senjatanya”. Oleh sebab itu, alangkah baiknya semua anggota
ASEAN memikirkan solusi yang baik untuk kedua belah pihak dan berusaha
untuk menjadi mediator dan mencairkan ketegangan yang ada. Kalau ketegangan
tersebut berlarut-larut dikawatirkan akan terjadi ekskalasi yang merugikan
stabilitas kawasan Asia Tenggara. Sementara antara kedua belah pihak seharusnya
melupakan masalah yang lalu.

Mengenai masalah perbatasan antara Thailand dengan Malaysia yang


bermula karena seorang penjabat Malaysia diserang ketika berada di perbatasan
negara tersebut. Sejak saat itu, banyak tentara Malaysia yang ditmbak atau di
bom, begitu juga dengan tentara Thailand.

Untuk mengatasi masalah di atas akan lebih baik jika kedua belah pihak
duduk bersama untuk membahas masalah ini dan pengamanan di daerah
perbatasan lebih dijaga keamanannya. Sehingga tidak sembarang orang dapat
masuk dengan mudah. Jangan ada kesalahpahaman antar negara karena hal itu
dapat membuat masalah ini menjadi lebih buruk.

Masalah perbatasan antara Negara Thailand dan Myanmar disebabkan


karena adanya pengadaan tanggul di Sungai Moei, Thailand yang di duga dapat

Universitas Widya Mandala Surabaya 28


Geopolitik Thailand

mempengaruhi aliran air dan mengakibatkan terjadinya erosi. Sehingga Myanmar


menutup pintu yang menghubangkan antara Thailand dengan Myanmar.

Untuk menyelesaikan masalah ini, lebih baik jika kedua negara duduk
bersama dan berunding. Setelah itu, perlu adanya pembuktian apakah pengadaan
tanggul tersebut dapat menimbulkan adanya erosi. Jika ternyata terbukti
menimbulkan erosi lebih baik pengadaan tanggul dibatalkan. Jika ternyata tidak
menimbulkan erosi maka pengadaan tanggul diteruskan. Dengan begitu akan
diperoleh kesepakatan bersama dan kedua belah pihak tidak merasa dirugikan.

Bab V
Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Universitas Widya Mandala Surabaya 29


Geopolitik Thailand

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa batas wilayah geografis


Negara Thailand cukup strategis kerena terletak di tengah-tengah dan sering
dilewati oleh negara-negara lain. Selain itu, iklim Thailand yang beriklim tropis
sehingga sangat cocok untuk ditanami tanaman. Sehingga tidak heran jika
Thailand menjadi pengekspor beras.
Kebijakan pemerintah Thailand mengenai batas negaranya tidak diatur
secara tertulis. Thailand berusaha untuk menghormati bats negaranya sendiri.
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa Thailand sedang berada di masa transisi
dari ideology monarki mutlak menjadi demokrasi. Sehingga di dalam negara
Thailand sendiri masih terjadi konflik. Hubungan antara geopolitik dengan sistem
pemerintahan Thailand masih kacau karena kondisi politik Thailand itu sendiri.
Hubungan antara negara Thailand dengan negara tetangganya terjalin
dengan baik di bidang kerjasama dalam ekspor dan impor. Dalam organisasi
ASEAN Thailand juga cukup aktif. Hal ini dibuktikan dengan ikut sertanya dalam
usaha pencarian energi alternatif. Hal ini bertetangan jika menyangkut mengenai
masalah geografis. Hubungan Thailand dengan negara sekitarnya Nampak kurang
harmonis. Dibuktikan dengan banyaknya perselisihan yang terjadi.
Seperti negara yang lain, yang dilakukan oleh Thailand dalam
menyelesaikan masalah yang ada cenderung egois dan tidak mau mengalah. Oleh
sebab itu, paradigm tersebut haruslah diubah agar hubungan dengan negara
tetangga dapat membaik.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulakan bahwa Thailand menggunakan
system astagatra. Di mana Thailand menggabungkan semua aspek (geografi,
sumber daya alam, demografi, ideology, politik, ekonomi, social budaya, dan
pertahanan dan keamanan) dalam system pertahanan nasionalnya.

5.2 Saran
Saran yang diberikan penulis negara Thailand, yaitu; Thailand lebih baik
memperbaiki sistem politik negaranya terlebih dahulu, baru setelah itu mengatur
sektor lainnya. Ini disebabkan kerena, sistem politik merupakan dasar dari

Universitas Widya Mandala Surabaya 30


Geopolitik Thailand

semuanya; mencoba untuk membina hubungan yang baik dengan negara


tetangganya, sehingga dapat mengurangi konflik yang akan terjadi.
Saran yang diberikan penulis mengenai makalah ini, yaitu; tujuan dari
membuat makalah ini sangat bagus, sehingga penulis dapat mengetahui lebih
mendetail tentang geopolitik suatu negara; selain itu, penulis juga dapat
mengetahui tentang konflik yang tejadi dalam negara itu sendiri.

Daftar Pustaka

Universitas Widya Mandala Surabaya 31


Geopolitik Thailand

http://www.trueplookpanya.com/true/knowledge_detail.php?mul_content_id=480.
1 Desember 2010.

http://blog.eduzones.com/offy/5164. 1 Desember 2010.

http://portal.in.th/peace-strategy/pages/5790/. 1 Desember 2010.

http://id.wikipedia.org/wiki/Thailand. 1 Desember 2010.

http://www.docstoc.com/docs/6125712/KERJASAMA-MALAYSIA-
THAILAND-DALAM-MENGATASI-ANCAMAN-KELOMPOK-KOMUNIS-
DAN-KELOMPOK-KRIMINAL-DI-SEKITAR-PERBATASAN-MALAYSIA-
THAILAND. 1 Desember 2010.

http://www.wilayahperbatasan.com/Perbatasan/masalah-wilayah-batas/page/6. 1
Desember 2010.

http://www.cmm.or.id/cmm-ind_more.php?id=A3817_0_3_0_M.1 Desember
2010.

http://muchtareffendiharahap.blogspot.com/2010/09/seputar-permasalahan-
kawasan-perbatasan.html. 1 Desember 2010.

http://translate.google.co.id/translate?
hl=id&sl=th&u=http://www.eppo.go.th/doc/report-2547/part-
6.html&ei=rJL4TJn9F86ecbL92ecD&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=4&
ved=0CDUQ7gEwAw&prev=/search%3Fq%3D
%25E0%25B8%2599%25E0%25B9%2582%25E0%25B8%25A2%25E0%25B8
%259A
%25E0%25B8%25B2%25E0%25B8%25A2%25E0%25B8%25A3%25E0%25B8
%25B0%25E0%25B8%2594%25E0%25B8%25B1%25E0%25B8%259A

Universitas Widya Mandala Surabaya 32


Geopolitik Thailand

%25E0%25B8%25A0%25E0%25B8%25B9%25E0%25B8%25A1%25E0%25B8
%25B4%25E0%25B8%25A0%25E0%25B8%25B2%25E0%25B8%2584%25E0
%25B8%2582%25E0%25B8%25AD%25E0%25B8%2587%25E0%25B8%259B
%25E0%25B8%25A3%25E0%25B8%25B0%25E0%25B9%2580%25E0%25B8
%2597%25E0%25B8%25A8%25E0%25B9%2584%25E0%25B8%2597%25E0
%25B8%25A2%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DG%26rls
%3Dorg.mozilla:en-US:official. 1 Desember 2010.

http://tnial.mil.id/Majalah/Cakrawala/ArtikelCakrawala/tabid/125/articleType/Arti
cleView/articleld/66/Default.aspx. 1 Desember 2010.

http://e-book.ram.edu/e-book/inside/html/dlbook.asp?code=GE467. 1 desember
2010

Universitas Widya Mandala Surabaya 33

Você também pode gostar