Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
meneliti, menganalisis, dan menyeleksi saham yang akan dibeli. Sehubungan dengan
hal tersebut, investor harus mempertimbangkan resiko yang dihadapi dan keuntungan
yang diharapkan. Resiko dapat timbul karena adanya ketidakpastian pada masa yang
akan datang. Resiko dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: (1) resiko sistematis,
mempengaruhi harga saham di bursa (atau disebut juga dengan resiko pasar),
devaluasi. Resiko ini tidak dapat dicegah atau dipengaruhi melalui diversifikasi.
Resiko unsistematis disebabkan karena faktor internal perusahaan atau dalam industri
itu sendiri. Unsur yang mempengaruhi resiko ini adalah kelompok industri, sistem
susunan aktiva tetap dan sebagainya. Resiko ini dapat diperbaiki dengan cara
saham dari suatu perusahaan. Besarnya resiko setiap saham dan corak hubungan antar
masing-masing saham cenderung positif atau negatif. Resiko ini secara teori diukur
tingkat keuntungan yang cukup. Upaya untuk dapat memperoleh tingkat keuntungan
saham, dengan harapan jika investasi pada saham tertentu tidak dapat memperoleh
tingkat keuntungan seperti yang diharapkan, investor masih mempunyai harapan
untuk mendapatkan tingkat keuntungan dari saham-saham yang lain. Cara-cara seperti
ini dinamakan investasi dalam portofolio. Yang penting untuk dilakukan oleh investor
dalam menentukan saham mana yang akan dimasukkan dalam portofolio memerlukan
Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menganalisis saham, yaitu dengan
menggunakan analisis fundamental, atau sering disebut dengan share price forcasting
organisasi, jenis usaha, dan situasi keuangan perusahaan. Analisis ini terutama
digunakan adalah dengan menghitung PER (Price Earning Ratio), ROI (Return On
Investment), ROE (Return On Equity), PBV (Price Book Value), dan EPS (Earning
Per Share). Analisis fundamental dimaksudkan untuk menjawab apakah harga suatu
saham itu murah atau mahal. Jika harga saham murah maka investor dapat mengambil
perilaku fluktuasi harga saham dalam beberapa periode. Sarana yang digunakan dalam
analisis ini adalah metode bagan dan grafik yang nantinya dapat diketahui trend harga
saham. Metode ini berpandangan bahwa harga saham dipengaruhi oleh suatu siklus
Memperkirakan harga saham pada masa yang akan datang dapat dilakukan
di masa yang akan datang. Dengan demikian langkah penting dalam memprediksi
harga saham adalah dengan mengidentifikasi faktor-faktor fundamental (seperti
1. Rumusan Masalah
forcasting model?
2. Batasan Masalah
2. Data yang akan dianalisis adalah data tahun 2000 dan 2001 yang akan
digunakan untuk memprediksi harga saham pada tahun 2002 dan 2003.
E.Tujuan Penelitian
F. Kontribusi Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat untuk beberapa pihak, yaitu:
TINJAUAN PUSTAKA
operasi,net profit margin, earning per share, price earning ratio, dan
2. Kajian Teori
deposito tersebut.
Saham adalah surat bukti kepemilikan dalam perseroan terbatas yang
diperoleh melalui pembelian atau cara lain yang kemudian memberi hak
atas deiden dan lain-lain sesuai dengan besar kecilnya investasi modal
perusahaan.
a. Analisis Fundamental
harga saham di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan variabel-
1. Pertumbuham penjualan
a. Penjualan barang
perusahaan untuk dijual dan barang yang dibeli untuk dijual kembali,
b. Penjualan Jasa
diserahkan selama satu periode atau selama lebih dari satu periode.
2. Nilai penjualan
diungkapkan dalam bentuk mata uang, nilai penjualan dalam hal ini
laba rugi , nilai penjualan ini juga bisa dalam bentuk nilai penjualan
dagang maupun jasa. Nilai ini merupakan arus masuk atau penambahan
lain atas harta suatu kesatuan atau penyelesaian suatu kewajiban (atau
barang, penyerahan jasa, atau aktivitas lain yang merupakan operasi utma
perusahaan.
bagian dari pendapatan yang mana penghasilan ini juga terkadang bersifat
bentuk prosentase
5. Price Earning Ratio
jumlah untuk setiap rupiah perolehan laba perusahaan, sehingga PER dapat
Po ( 1 - RE)
PER = ----------- Atau PER = ------------
EPS (k–g)
1
Dimana :
g = Pertumbuhan Deviden
b. Analisis Teknikal
perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu dan pola tersebut
akan berulang.
6. Jenis –jenis transaksi di Bursa Saham
Houston (2001:356) :
korporasi.
Public Offering )
khusus perusahaan.
privately owned).
tersebut adalah :
1) Pertanian
2) Pertambangan
2. Sektor-sektor Sekunder
4) Aneka industri
8) Keuangan
terakhir)
reguler.
pemiliknya.
perkiraan laba per saham dimasa yang akan datang sehingga dapat
Po ( 1 - RE)
PER = ----------- Atau PER = ------------
EPS (k–g)
1
Dimana :
METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
usahanya.
model. Model ini memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang
dengan :
1. Mengestimasikan nilai faktor-faktor fundamental , yaitu :
a. Pertumbuhan penjualan
b. Nilai penjualan
tahun proyeksi.
c. Penghasilan diluar operasi
Laba Bersih
Penjualan
beredar.
Pendapatan bersih
HASIL PENELITIAN
diperlukan dan mencoba untuk mengolah data dari perusahaan –perusahaan yang
perusahaan yang selama 4 periode yaitu 2 tahun mulai tahun 2000-2001 yang
1. Nilai Penjualan
penjualan , yaitu, PT. Makindo Tbk, PT. Bimantara Citra Tbk, PT.
Astra Auto Parts Tbk. ( lihat Tabel 1). Dari ketiga perusahaan tsb
penurunan penjualan.
2. Pertumbuhan Penjualan
Lippo Tbk, PT. Makindo Tbk, PT. Indosat Tbk, PT. Bank Pan Tbk,
PT. Bimantara Citra Tbk, PT. Astra Auto Parts Tbk mengalami
Tbk, PT. INDOSAT Tbk, PT. Matahari Putra Prima Tbk, PT.
Ramayana Lestari Sentosa Tbk, PT. Bank Lippo Tbk, PT. Makindo
Tbk, PT. Jakarta Int Hotel & Devlp Tbk, PT. Bimatara Citra Tbk,
PT. Tempo Scan Pasifik Tbk, PT. Bank Pan Indonesia Tbk, PT.
Hotel & Devlp Tbk, , PT. Astra Auto Parts Tbk. (lihat tabel 3)
Tax) yaitu PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk, PT. Semen Cibinong
Tbk, PT. Astra International Tbk, PT. Gajah Tunggal Tbk, PT. Jakarta
Tbk, PT. Semen Cibinong Tbk, PT. Astra International Tbk, PT.
(lihat tabel 5)
di bab III .Dari perhitungan tsb terjadi fluktuasi harga saham dari th
I. KESIMPULAN
peringkat LQ –45 selama 2 tahun yaiti tahun 2000 dan tahun 2001 dengan
Forcasting Model.
a. Nilai Penjualan
b. Pertumbuhan Penjualan
pertumbuhan positif.
laba untuk setiap unit saham karena mengalami kerugian. Jadi dapat
dari pehitungan Share Price Forcasting Model yang tidak menunjang tapi
5. Terjadi Fluktuasi harga saham , jadi harga saham tidak selalu mengalami
II. SARAN
2. Analisis Fundamental dapat diikuti dengan analisis yang lain yang dapat
Erlangga, Jakarta
Jakarta
Pandji Anoraga dan Ninik Widayanti, 1992, Pasar Modal Keberadaan dan
Yogyakarta
Disusun oleh :
UMI HABIBAH K, SE
LEMBAGA PENELITIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2003
LEMBAR PENGESAHAN HASIL PENELITIAN BIDANG ILMU
Mengetahui
Ketua Lembaga Penelitian