Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Direktur Utama PT Starindo Prima, Johan Indayung (30), dan Direktur Utama PT
Sahabat Kayu Indah Tanjung Morawa, Zamar (48), awal Agustus 2009,
dihadapkan ke meja hijau. Dua perusahaan ini bergerak dalam industri perkayuan.
Dua pengusaha ini dihadapkan ke meja hijau oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil
(PPNS) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang, PPNS
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans) bersama Kejaksaan
Negeri Deliserdang. Johan Indayung didakwa tidak membayar upah dan
menghalang-halangi buruh untuk berserikat. Ia dijerat dengan Pasal 93 Ayat 2
huruf d UU Nomor 13/2003 tentang Ketenagakerjaan dan Pasal 143 Ayat 2
KUHP.
Dua pengusaha di atas merupakan sebagian kecil dari sekian banyak pengusaha
(perusahaan) dihadapkan ke meja hijau oleh PPNS, baik PPNS pemerintah daerah
maupun PPNS dari Kemnakertrans. "Yang sering menjadi persoalan adalah di
pengadilan para pengusaha yang terbukti bersalah ini menurut kita, dihukum
"Peserta Jamsostek yang aktif bergabung ini hanya sekitar 9% dari jumlah tenaga
kerja aktif sekitar 30 juta pekerja," kata Dirut Jamsostek Hotbonar Sinaga.
Sejak tahun 2008 sampai sekarang, kata Arka, jumlah pekerja anak yang ditarik
dan difasilitasi ke bangku sekolah formal dan tempat pendidikan keterampilan
sebanyak 3.000 setiap tahun. Untuk tahun 2010 penarikan pekerja anak dilakukan
di 13 provinsi dan 50 kabupaten/kota untuk 3.000 pekerja anak.
Kedua, adalah tidak terdapat jalur instruktif ke daerah yang berakibat pelaksanaan
pengawasan ketenagakerjaan di masing-masing provinsi, kabupaten dan kota,
berbeda-beda. Pemerintah pusat tidak dapat mengatur posisi penempatan
pengawas ketenagakerjaan walaupun seorang pengawas ketenagakerjaan ditunjuk
dan diberhentikan oleh Menakertrans, karena status kepegawaian pengawas
adalah pegawai daerah.
Oleh karena itu, ke depan, kata Muhaimin, pihaknya terus berkoordinasi dengan
pemerintah daerah, melakukan pengawasan terhadap semua perusahaan.
Penyelegaraan pengawasan ketenagakerjaan akan ditingkatkan melalui formula
konsultatif dengan perusahaan-perusahaan.
Sedangkan untuk menurunkan angka kecelakaan kerja sebesar 50% sampai zero
accident, Kemnakertrans melaksanakan tiga tahapan program kerja. Pertama
sosialisasi, aturan-aturan dan kewajiban bagi para pengelola. Kemudian, kedua,
adalah tahapan pembinaan dan peringatan. "Bila kedua hal itu telah dilakukan,
Dua pengusaha ini dihadapkan ke meja hijau oleh Penyidik Pegawai Negeri
Sipil (PPNS) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang,
PPNS Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans) bersama
Kejaksaan Negeri Deliserdang. Johan Indayung didakwa tidak membayar upah
dan menghalang-halangi buruh untuk berserikat. Ia dijerat dengan Pasal 93 Ayat 2
huruf d UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Pasal 143 Ayat 2
KUHP.
(1) Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat
(2) dan ayat (3), Pasal 93 ayat (2), Pasal 137, dan Pasal 138 ayat (1),
dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama
4 (empat) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta
rupiah) dan paling banyak Rp 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan tindak
pidana pelanggaran.
Dua pengusaha di atas merupakan sebagian kecil dari sekian banyak
pengusaha (perusahaan) dihadapkan ke meja hijau oleh Penyidik Pegawai Negeri
Sipil (PPNS), baik PPNS pemerintah daerah maupun PPNS dari Kemnakertrans.
Oleh karena itu Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi meningkatkan
pengawasan ketenagakerjaan.
Keseriusan Kemnakertrans untuk meningkatkan penegakan hukum
terhadap pelanggaran norma ketenagakerjaan juga dapat dilihat dari penerapan
UU Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja terutama penerapan Bab IV
Pengawasan pasal 5 :
(1) Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap Undang-undang ini,
sedangkan para pegawai pengawas kerja ditugaskan menjalankan pengawasan
langsung terhadap ditaatinya Undang-undang ini dan membantu pelaksanaannya.
(2) Wewenang dan kewajiban direktur, pegawai pengawas dan ahli keselamatan
kerja dalam melaksanakan Undang-undang ini diatur dengan peraturan
perundangan.
Bagian Kedua
Pengupahan
Pasal 93
(1) Upah tidak dibayar apabila pekerja/buruh tidak melakukan pekerjaan.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak berlaku, dan pengusaha
wajib membayar upah apabila :
a. pekerja/buruh sakit sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan;
b. pekerja/buruh perempuan yang sakit pada hari pertama dan kedua masa haidnya
sehingga tidak dapat melakukan pekerjaan;
c. pekerja/buruh tidak masuk bekerja karena pekerja/buruh menikah, menikahkan,
mengkhitankan, membaptiskan anaknya, isteri melahirkan atau keguguran
kandungan, suami atau isteri atau anak atau menantu atau orang tua atau
mertua atau anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia;
BAB XVI
KETENTUAN PIDANA DAN
SANKSI ADMINISTRATIF
Bagian Pertama
Ketentuan Pidana
Pasal 186
(1) Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat
(2) dan ayat (3), Pasal 93 ayat (2), Pasal 137, dan Pasal 138 ayat (1),
dikenakan sanksi pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama
4 (empat) tahun dan/atau denda paling sedikit Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta
rupiah) dan paling banyak Rp 400.000.000,00 (empat ratus juta rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan tindak
pidana pelanggaran.
BAB IV
PENGAWASAN
Pasal 5
1. Direktur melakukan pelaksanaan umum terhadap Undang-undang ini
sedangkan para pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja ditugaskan
menjalankan pengawasan langsung terhadap ditaatinya Undang-undang ini
dan membantu pelaksanaannya.
2. Wewenang dan kewajiban direktur, pegawai pengawas dan ahli keselamatan
kerja dalam melaksanakan Undang-undang ini diatur dengan peraturan
perundangan.