Você está na página 1de 3

Ancaman Botnet Terhadap Keamanan Jaringan Komputer

Oleh: Mochammad Firdaus Agung

Botnet merupakan istilah dari Robot Network yang dikategorikan sebagai sebuah jenis
malware baru yang sangat berbahaya bila mampu menginfeksi komputer yang berada pada
jaringan internet. Kehadiran botnet sendiri telah meningkatkan intensitas kejahatan di dunia
maya terutama di beberapa negara yang masyarakatnya sudah menggunakan sistem online
secara penuh.

Botnet sendiri didefinisikan sebagai sebuah kumpulan dari komputer yang terinfeksi malware
dan menjadi bot. Bot ini yang akhirnya dijadikan zombie oleh si penyerang atau master bot,
komputer bot atau zombie ini mampu dikendalikan oleh master bot untuk menjalankan
aktivitas sesuai keinginannya dengan diperintah secara remote.

Aktivitas infeksi botnet sendiri dimulai dengan mengirimkan malware kepada komputer lain
untuk mampu dijadikan bot. Bila malware sudah berhasil menguasai sistem komputer maka
komputer akan dikendalikan untuk menjalankan aktivitas serangan yang bahkan tanpa
mampu diketahui oleh pemilik komputer tersebut.

Terdapat beberapa indikasi umum bahwa sebuah komputer telah diserang oleh botnet:

1. Performa komputer akan terasa lebih lambat karena memproses kegiatan lain yang
tidak diketahui oleh pemilik komputer.
2. Koneksi jaringan internet anda akan terasa lebih lambat karena juga digunakan oleh
botnet dengan perintah secara remote dari master bot melalui internet.

3. Bila anda berlangganan internet dengan paket quota maka komputer anda akan terasa
sangat boros dan menghabiskan quota lebih cepat dibandingkan biasanya meskipun
anda merasa jarang menggunakan internet.

Saat ini sendiri telah ditemukan banyak jenis botnet yang sebagian besar dibuat dengan
bahasa pemrograman C dan C++ antara lain: AgoBot, Phatbot, Forbot, XtremBot, SDBot,
RBot, Urbot, UrXBot, mIRC based Bot, GT-Bot. Biasanya komunikasi bot dengan master
bot adalah melalui aplikasi chatting seperti IRC (Internet Relay Chat) dan memanfaatkan
spam email dan Trojan dari program untuk masuk menginfeksi komputer korban.

Beberapa aktivitas serangan yang bisa dilakukan dengan memanfaatkan Botnet:

1. Distributed Denial of Service Attack, menjadikan komputer zombie untuk sama-sama


melancarkan serangan request kepada korban yang dituju.

2. Spamming, memanfaatkan proxy server pada SOCKS v4 / v5 untuk melakukan spam.

3. Sniffing Traffic, bot mampu digunakan untuk mengetahui paket apa saja yang
terdapat pada jalur komunikasi komputer zombie.

4. Keylogging, memanfaatkan keylogger penyerang bisa mengetahui informasi rahasia


seperti password yang diketikkan pada keyboard komputer zombie.

5. Spreading new malware, komputer korban tidak hanya dijadikan zombie namun juga
dijadikan sebagai tempat untuk menyebarkan malware baru oleh penyerang.

6. Installing Advertisement Addons, komputer zombie dipasangi Addons iklan yang bisa
menguntungkan penyerang.

7. Google Adsense Abuse, Adsense Google menyediakan fasilitas pemasangan iklan


pada sebuah website dan akan memberikan keuntungan bagi pemilik website tersebut.
Botnet dimanfaatkan untuk mengklik iklan tersebut.

8. Attacking IRC Chat Networks, merupakan serangan secara clone untuk memenuhi
traffic chat dan bisa mengakibatkan crash pada system chat sehingga tidak bisa
digunakan atau diakses oleh pengguna lain.

9. Manipulating online polls, dimanfaatkan untuk mengikuti sebuah polling, karena


setiap bot memiliki IP yang berbeda maka pada sistem polling dianggap sebagai orang
yang berbeda juga. Karena biasanya pada sebuah polling seseorang hanya bisa
melakukan satu kali polling.

10. Mass Identity Theft, dimanfaatkan untuk phising email. Menipu orang untuk
mendapatkan sesuatu dengan menyamar menggunakan identitas bot.
Botnet merupakan sebuah kasus cyber crime paling mutakhir saat ini. Pemberantasan botnet
menjadi sangat sulit karena terdapat kerja sama transaksi bisnis antara penyerang botnet
dengan pembuat malware sehingga teknologi botnet terus berkembang dengan dukungan dari
malware yang juga semakin canggih.

Sumber referensi:

CEH (Certified Ethical Hacker) EC-Council module

Mochammad Firdaus Agung / mfirdausagung@gmail.com

Bogor, 21 Februari 2011

Senin 05:58

Você também pode gostar