Você está na página 1de 14

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NONBANK

Ana Partina
Alni Rahmawati
3 sks / modul 1-9: ill.; 21 cm / Edisi 1
ISBN : 9790111258
DDC : 332.1
Copyright (BMP) © Jakarta: Universitas Terbuka, 2007

Tinjauan Mata Kuliah


Seiring dengan pesatnya dunia usaha, maka peranan lembaga keuangan juga semakin meningkat.
Melalui peran lembaga keuangan, maka interaksi antarpelaku ekonomi, seperti sektor rumah
tangga dan perusahaan akan semakin intens.

Sektor rumah tangga membutuhkan lembaga keuangan untuk mengalokasikan sebagian


pendapatannya untuk ditabung di lembaga keuangan tersebut. Sedangkan sektor perusahaan
membutuhkan lembaga keuangan untuk mendapatkan dana guna membiayai investasinya. Selain
melakukan fungsi menghimpun dana dari sektor rumah tangga dalam bentuk tabungan dan
menyalurkan dana tersebut kepada sektor perusahaan dalam bentuk pinjaman, masih banyak
fungsi lain yang dapat dilakukan oleh lembaga keuangan. Di antara fungsi-fungsi tersebut antara
lain: melancarkan pertukaran produk, memberikan analisis dan informasi keuangan, memberikan
jaminan, menciptakan dan memberikan likuiditas.

Mata kuliah ini diberikan dalam 3 sks yang disajikan dalam 9 modul. Pokok bahasan kesembilan
modul tersebut adalah:

1. Lembaga Keuangan;
2. Kebijakan Moneter dan Perbankan Indonesia;
3. Manajemen Bank Umum dan Bank Syariah;
4. Manajemen Sewa Guna Usaha;
5. Modal Ventura;
6. Manajemen Anjak Piutang;
7. Kartu Plastik;
8. Manajemen Asuransi, Dana Pensiun, dan Pegadaian;
9. Manajemen Likuiditas dan Risiko Tingkat Suku Bunga.

Diharapkan Anda benar-benar menguasai materi dalam modul-modul tersebut karena materi
tersebut merupakan materi dasar yang akan menjadi pijakan untuk menguasai materi mata kuliah
lain yang relevan.

Untuk menyelesaikan kesembilan modul tersebut, disarankan agar Anda mempelajari semua
modul dengan cara berurutan dari modul pertama sampai dengan modul kesembilan. Belajar
dengan menggunakan modul membutuhkan kemandirian dan kejujuran terhadap diri sendiri.
Oleh karena itu, belajarlah dengan rajin, teliti, dan jangan tergesa-gesa menyelesaikan bahasan
materi yang belum dipahami. Apabila Anda belum menguasai materi tersebut, silakan diulang
kembali bagian-bagian yang belum Anda kuasai.
Akhir kata, selamat belajar dan semoga sukses.

MODUL 1
LEMBAGA KEUANGAN

Kegiatan Belajar 1: Lembaga Keuangan


Rangkuman
Modul ini membahas tentang:

1. Pengertian lembaga keuangan, yang menjelaskan bahwa lembaga keuangan merupakan


lembaga yang menghubungkan antarpelaku ekonomi, sektor rumah tangga dan
perusahaan dalam melakukan interaksi ekonomi.
2. Fungsi lembaga keuangan pada berbagai jenis bidang dan pengelompokan lembaga
keuangan yang terbagi menjadi 2, yaitu Lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan
bukan bank.
3. Perkembangan lembaga keuangan di Indonesia pada beberapa REPELITA I, II, III, IV,
V, dan VI.
4. Lembaga intermediasi keuangan yang pada prinsipnya sama dengan lembaga keuangan.
Juga membahas masalah bentuk-bentuk dan jenis-jenis lembaga intermediasi keuangan.
5. Untuk mencapai tujuan manajemen lembaga intermediasi keuangan tersebut, beberapa
masalah pokok atau bidang yang perlu diperhatikan manajemen dalam pengambilan
keputusan, ada 5 bidang adalah manajemen aktiva, manajemen utang, manajemen modal,
pengendalian biaya, dan kebijakan pemasaran.

Kegiatan Belajar 2: Sistem Keuangan


Rangkuman
Pengertian sistem keuangan yang pada dasarnya merupakan suatu jaringan pasar keuangan
(financial market), institusi, sektor usaha, rumah tangga, lembaga pemerintah yang merupakan
peserta sekaligus memiliki wewenang mengatur operasi sistem keuangan tersebut beserta fungsi
dari sistem keuangan Metode transfer dana yang terdiri dari 3, yaitu pembiayaan langsung,
pembiayaan semi langsung, dan pembiayaan tidak langsung Peran lembaga keuangan, seperti
pengalihan aset, likuiditas, alokasi pendapatan dan transaksi dan peranan lembaga keuangan
sebagai bank sentral maupun bank umum dan sebagai broker, dealer, pialang pengurang risiko
dalam menabung yang perlu dipahami. Memahami peran bank dalam penciptaan uang serta
proses penciptaan uang oleh bank umum dengan memperhatikan berbagai asumsi, seperti
ketentuan cadangan likuiditas wajib, semua loanable funds disalurkan dalam bentuk kredit,
setiap transaksi menggunakan cek, semua simpanan dilakukan dalam bentuk giro pada bank
yang bersangkutan dan adanya simpanan giro pertama sebesar Rp1.000.000,00.

Daftar Pustaka

 Brigham, Eugene F., Houston. (2003). Fundamental of Financial Management. 9th


Edition. Harcourt.
 Hafidudin, Didin, Hendri Tanjung. (2003). Manajemen Syariah (Dala Praktik). Cetakan
Pertama. Gema Insani.
 Juli Irmayanto, Zainal A Indradewa, H. Alimastijik, Tonny Hasibuan, Hera Purnami
(1997). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Pertama. Jakarta: Media Ekonomi
Publishing Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta.
 Kasmir. (2000). Manajemen Perbankan. Cetakan Pertama. Raja Garfindo.
 Munawir, Slamet. (2002). Analisis Investasi Keuangan. Edisi Pertama. Liberty.
 Saunders. (2003). Financial Markets and Institutions. 2nd Edition. Mc Graw Hill.
 Siamat, Dahlan. (2001). Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga
Penerbitan Fakultas Ekonomi UI.
 Subagyo, Sri Fatmawati, Rudy Badrudin, Astuti Purnamawati, Algifari (2002). Bank dan
Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Kedua. Bagian Penerbitan STIE YKPN.
 Sutojo, Siswanto (1997). Manajemen Terapan Bank. Pustaka Binaman Pressindo.
 Taswan (2005). Manajemen Perbankan (Konsep, Teknis, Aplikasi). UPP STIM YKPN.

MODUL 2
KEBIJAKAN MONETER DAN PERBANKAN INDONESIA
Kegiatan Belajar 1: Kebijakan Moneter
Rangkuman
Modul 2 Kegiatan Belajar 1 membahas tentang kebijakan moneter. Tujuan pokok kebijakan
moneter yang juga merupakan tujuan tunggal Bank Indonesia sebagai pemegang otoritas
moneter berdasarkan Undang-undang No. 23 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan
Undang-undang No. 3 Tahun 2004 adalah mencapai dan memelihara kestabilan rupiah.
Perkembangan kebijakan moneter dan perbankan di Indonesia sejak orde baru yang terbagi
menjadi 3 periode, yaitu periode stabilisasi dan rentabilitasi ekonomi, periode pada saat ekonomi
ditunjang pendapatan sektor minyak, dan periode deregulasi. Paket deregulasi yang dikeluarkan
oleh pemerintah sebanyak 7 paket deregulasi. Secara kronologis paket deregulasi yang
dikeluarkan oleh pemerintah tersebut adalah sebagai berikut.

1. Paket Kebijaksanaan 1 Juni 1983 (Pakjun, 1983).


2. Paket Kebijaksanaan 27 Oktober 1988 (Pakto 27, 1988).
3. Paket Kebijaksanaan 20 Desember 1988 (Pakdes 20, 1988).
4. Paket Kebijaksanaan 25 Maret 1989 (Pakmar 25, 1989).
5. Paket Kebijaksanaan 29 Januari 1990 (Pakjan 29, 1990).
6. Paket Kebijaksanaan 28 Februari 1991 (Pakfeb 28, 1991).
7. Paket Kebijaksanaan 19 Mei 1993 (Pakmei 29, 1993).

Kegiatan Belajar 2: Perbankan di Indonesia


Rangkuman
Modul 2 Kegiatan Belajar 2 membahas tentang kegiatan usaha perbankan. Pengertian bank
menurut Undang-undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang
perbankan adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Kegiatan utama usaha
perbankan, meliputi menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.

1. Menghimpun dana Pengertian menghimpun dana adalah mengumpulkan atau mencari


dana dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan,
dan deposito.
2. Menyalurkan dana Pengertian menyalurkan dana adalah elemparkan kembali dana yang
diperoleh lewat simpanan giro, tabungan, dan deposito ke masyarakat dalam bentuk
pinjaman (kredit) bagi bank yang berdasarkan pada prinsip konvensional atau
pembiayaan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah. Kegiatan penyaluran dana
dikenal dengan istilah lending.
3. Memberikan jasa bank lainnya

Pengertian jasa lainnya yang merupakan jasa pendukung atau pelengkap kegiatan perbankan.
Jasa perbankan lainnya, antara lain jasa setoran, jasa pembayaran, jasa pengiriman uang
(transfer), jasa penagihan (inkaso), jasa kliring (clearing), jasa penjualan mata uang asing (valas),
jasa penyimpanan dokumen (safe deposit box), jasa cek wisata (traveller cheque), jasa kartu
kredit (bank card), jasa Letter of Credit (L/C), jasa bank garansi Jenis-jenis bank dapat dibedakan
dari segi: kegiatan usaha, badan hukum, kepemilikan dan pendirian, target pasar, dan dari segi
penentuan harga.
Daftar Pustaka

 Brigham, Eugene F., Houston. (2003). Fundamental of Financial Management. 9th


Edition. Harcourt.
 Hafidudin, Didin, Hendri Tanjung. (2003). Manajemen Syariah (Dala Praktik). Cetakan
Pertama. Gema Insani.
 Juli Irmayanto, Zainal A Indradewa, H. Alimastijik, Tonny Hasibuan, Hera Purnami
(1997). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Pertama. Jakarta: Media Ekonomi
Publishing Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta.
 Kasmir. (2000). Manajemen Perbankan. Cetakan Pertama. Raja Garfindo.
 Munawir, Slamet. (2002). Analisis Investasi Keuangan. Edisi Pertama. Liberty.
 Saunders. (2003). Financial Markets and Institutions. 2nd Edition. Mc Graw Hill.
 Siamat, Dahlan. (2001). Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga
Penerbitan Fakultas Ekonomi UI.
 Subagyo, Sri Fatmawati, Rudy Badrudin, Astuti Purnamawati, Algifari (2002). Bank dan
Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Kedua. Bagian Penerbitan STIE YKPN.
 Sutojo, Siswanto (1997). Manajemen Terapan Bank. Pustaka Binaman Pressindo.

MODUL 3
MANAJEMEN BANK UMUM DAN BANK SYARIAH

Kegiatan Belajar 1: Manajemen Bank Umum


Rangkuman
Bank umum sebagai lembaga perantara keuangan memberikan jasa-jasa keuangan baik kepada
unit surplus maupun kepada unit defisit. Beberapa fungsi pokok bank, antara lain:

1. menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien;


2. menciptakan uang melalui kredit dan investasi;
3. menghimpun dana dan menyalurkan kepada masyarakat;
4. menyediakan jasa-jasa pengelolaan dana dan trust atau wali amanat kepada individu dan
perusahaan;
5. menyediakan fasilitas untuk perdagangan internasional;
6. memberikan pelayanan penyimpanan untuk barang-barang berharga;
7. menawarkan jasa-jasa keuangan lainnya.

Risiko yang dihadapi oleh bank, antara lain:

1. risiko kredit,
2. risiko investasi,
3. risiko likuiditas,
4. risiko operasional,
5. risiko penyelewengan, dan
6. risiko fidusia.
Kegiatan Belajar 2: Bank Syariah
Rangkuman
* Bank syariah adalah lembaga keuangan bank yang berdasarkan prinsip syariah.

* Kegiatan bank syariah dapat dikelompokkan menjadi:

1. penghimpunan dana;
2. penyaluran dana atau pembiayaan;
3. penyediaan jasa-jasa pelayanan perbankan.

Daftar Pustaka

 Brigham, Eugene F., Houston. (2003). Fundamental of Financial Management. 9th


Edition. Harcourt.
 Hafidudin, Didin, Hendri Tanjung. (2003). Manajemen Syariah (Dala Praktik). Cetakan
Pertama. Gema Insani.
 Juli Irmayanto, Zainal A Indradewa, H. Alimastijik, Tonny Hasibuan, Hera Purnami
(1997). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Pertama. Jakarta: Media Ekonomi
Publishing Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta.
 Kasmir. (2000). Manajemen Perbankan. Cetakan Pertama. Raja Garfindo.
 Munawir, Slamet. (2002). Analisis Investasi Keuangan. Edisi Pertama. Liberty.
 Saunders. (2003). Financial Markets and Institutions. 2nd Edition. Mc Graw Hill.
 Siamat, Dahlan. (2001). Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga
Penerbitan Fakultas Ekonomi UI.
 Subagyo, Sri Fatmawati, Rudy Badrudin, Astuti Purnamawati, Algifari (2002). Bank dan
Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Kedua. Bagian Penerbitan STIE YKPN.
 Sutojo, Siswanto (1997). Manajemen Terapan Bank. Pustaka Binaman Pressindo.
 Taswan (2005). Manajemen Perbankan (Konsep, Teknis, Aplikasi). UPP STIM YKPN.

MODUL 4
MANAJEMEN SEWA GUNA USAHA

Kegiatan Belajar 1: Pengertian dan Jenis Sewa Guna Usaha


Rangkuman
Modul 4 KB 1 membahas tentang sumber pembiayaan berupa sewa guna atau yang lebih sering
dikenal dengan nama leasing. Sebagai lembaga pembiayaan yang relatif baru di Indonesia,
leasing telah berkembang cukup pesat dengan menjadi sumber pembiayaan pada beberapa
sektor. Berbagai tipe leasing akan memberikan kemudahan bagi perusahaan yang membutuhkan
tambahan dana untuk investasi. Perusahaan leasing dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok,
yaitu sebagai berikut.

1. Independent leasing company


2. Captive lessor
3. Lease broker atau packager
Ada 2 kategori pembiayaan leasing, yaitu sebagai berikut.

1. Finance lease (yang terbagi dalam beberapa kelompok, yaitu direct finance lease, sale and
lease back, leveraged lease, syndicated lease, cross border lease, vendor program).
2. Operating lease.

Ada beberapa manfaat yang menjadikan leasing memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh
sumber pembiayaan lainnya, yaitu sebagai berikut.

1. Pembiayaan penuh.
2. Fleksibilitas.
3. Alternatif pembiayaan.
4. Off balance sheet.
5. Proteksi inflasi.
6. Kapitalisasi biaya.
7. Risiko keusangan.
8. Kemudahan penyusunan anggaran.
9. Pembiayaan proyek skala besar.
10. Debt capacity.

Kegiatan Belajar 2: Pembayaran Sewa Guna Usaha


Rangkuman
Modul 4 KB 2 ini membahas tentang: pembayaran sewa guna usaha. Pembayaran leasing
berhubungan dengan jumlah pembayaran angsuran dan beban bunga pinjaman. Ada 2 metode
yang digunakan, yaitu pembayaran sewa yang dilakukan di awal masa sewa/pembayaran di
muka (payment in advances) dan pembayaran sewa yang dilakukan pada akhir masa sewa
(payment in arrears). Sewa guna usaha memberikan banyak kemudahan dan fleksibilitas bagi
lessee. Fleksibilitas tersebut dapat dilakukan dengan membuat skema-skema khusus dalam
pembiayaan sewa guna usaha, antara lain: step lease, skipped payment lease, swap lease, upgrade
lease, master lease, short term or experimental lease. Perhitungan besar angsuran jika
pembayaran sewa dilakukan di muka (payment in advances) adalah sebagai berikut.

Daftar Pustaka

 Brigham, Eugene F., Houston. (2003). Fundamental of Financial Management. 9th


Edition. Harcourt.
 Hafidudin, Didin, Hendri Tanjung. (2003). Manajemen Syariah (Dala Praktik). Cetakan
Pertama. Gema Insani.
 Juli Irmayanto, Zainal A Indradewa, H. Alimastijik, Tonny Hasibuan, Hera Purnami
(1997). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Pertama. Jakarta: Media Ekonomi
Publishing Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta.
 Kasmir. (2000). Manajemen Perbankan. Cetakan Pertama. Raja Garfindo.
 Munawir, Slamet. (2002). Analisis Investasi Keuangan. Edisi Pertama. Liberty.
 Saunders. (2003). Financial Markets and Institutions. 2nd Edition. Mc Graw Hill.
 Siamat, Dahlan. (2001). Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga
Penerbitan Fakultas Ekonomi UI.
 Subagyo, Sri Fatmawati, Rudy Badrudin, Astuti Purnamawati, Algifari (2002). Bank dan
Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Kedua. Bagian Penerbitan STIE YKPN.
 Sutojo, Siswanto (1997). Manajemen Terapan Bank. Pustaka Binaman Pressindo.
 Taswan (2005). Manajemen Perbankan (Konsep, Teknis, Aplikasi). UPP STIM YKPN.

MODUL 5

Kegiatan Belajar 1: Ruang Lingkup Modal Ventura


Rangkuman
Modul ini membahas tentang salah satu alternatif sumber pembiayaan yang ada, yaitu modal
ventura. Sebagai salah satu sumber pembiayaan modal ventura mengandung risiko yang relatif
tinggi karena adanya penyertaan modal dan perlunya peran aktif dalam pengelolaan manajemen.
Modal ventura akan sangat membantu pembentukan usaha-usaha baru, berbagai risiko yang
muncul dalam pengelolaan usaha dapat diminimalkan karena adanya kerja sama dengan
perusahaan manajemen. Tiga pihak yang terkait dalam mekanisme modal ventura:

1. pemilik modal;
2. profesional;
3. perusahaan yang membutuhkan dana yang disebut perusahaan pasangan usaha (PPU).

Dua mekanisme pembiayaan modal ventura:

1. single tier approach;


2. two tier approach.

Manfaat pembiayaan modal ventura dapat diperoleh baik itu perusahaan pasangan usaha (PPU)
maupun perusahaan modal ventura. Karakteristik modal ventura:

1. penyertaan modal;
2. investasi jangka panjang;
3. bersifat risk capital;
4. bersifat aktif;
5. bersifat sementara;
6. keuntungan berupa capital gain dan deviden;
7. tingkat return yang tinggi karena risiko yang tinggi pula.

Kegiatan Belajar 2: Sumber Dana dan Pembiayaan


Rangkuman
Modal Ventura Sumber dana untuk modal ventura berasal dari:

1. investor perorangan;
2. investor lembaga/institusi;
3. perusahaan asuransi dan dana pensiun;
4. perbankan;
5. lembaga keuangan internasional.

Jenis pembiayaan modal ventura:

1. penyertaan langsung;
2. semi equity financing;
3. pembiayaan bagi hasil.

Daftar Pustaka

 Brigham, Eugene F., Houston. (2003). Fundamental of Financial Management. 9th


Edition. Harcourt.
 Hafidudin, Didin, Hendri Tanjung. (2003). Manajemen Syariah (Dala Praktik). Cetakan
Pertama. Gema Insani.
 Juli Irmayanto, Zainal A Indradewa, H. Alimastijik, Tonny Hasibuan, Hera Purnami
(1997). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Pertama. Jakarta: Media Ekonomi
Publishing Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta.
 Kasmir. (2000). Manajemen Perbankan. Cetakan Pertama. Raja Garfindo.
 Munawir, Slamet. (2002). Analisis Investasi Keuangan. Edisi Pertama. Liberty.
 Saunders. (2003). Financial Markets and Institutions. 2nd Edition. Mc Graw Hill.
 Siamat, Dahlan. (2001). Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga
Penerbitan Fakultas Ekonomi UI.
 Subagyo, Sri Fatmawati, Rudy Badrudin, Astuti Purnamawati, Algifari (2002). Bank dan
Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Kedua. Bagian Penerbitan STIE YKPN.
 Sutojo, Siswanto (1997). Manajemen Terapan Bank. Pustaka Binaman Pressindo.
 Taswan (2005). Manajemen Perbankan (Konsep, Teknis, Aplikasi). UPP STIM YKPN.

MODUL 6
MANAJEMEN ANJAK PIUTANG

Kegiatan Belajar 1: Ruang Lingkup Anjak Piutang


Rangkuman

1. Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1988 tanggal 20 Desember


1988, pengertian perusahaan anjak piutang adalah badan usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk pembelian dan atau pengalihan serta pengurusan piutang atau
tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan di dalam atau di luar
negeri.
2. Pihak yang terkait dalam mekanisme anjak piutang adalah perusahaan anjak piutang,
perusahaan klien, nasabah.
3. Anjak piutang dapat dibedakan berdasarkan cara pemberitahuan kepada debitor,
penanggungan risiko, pelayanan yang diberikan, cara pembayaran terhadap klien, dan
lingkup kegiatan operasi.
4. Jasa yang diberikan oleh perusahaan anjak piutang adalah jasa pembiayaan yang
berkaitan dengan pengalihan piutang dan nonpembiayaan yang berkaitan dengan
pengelolaan kredit.

Kegiatan Belajar 2: Ruang Lingkup Operasi, Perjanjian, dan Risiko Anjak Piutang
Rangkuman

1. Jika dilihat dari lingkup operasinya, ada 2 jenis anjak piutang, yaitu yang melayani
perdagangan domestik dan internasional. Khusus untuk perdagangan internasional ada
jasa-jasa yang ditawarkan perusahaan anjak piutang yang memberikan manfaat baik bagi
eksportir maupun bagi importir.
2. Meskipun perusahaan anjak piutang dengan bank memiliki kesamaan berkaitan dengan
pemberian kredit, tetapi ada beberapa hal mendasar yang membedakan keduanya, yaitu
pihak yang terkait, penilaian jaminan, pengaruhnya terhadap neraca, cara pelunasan, lama
jangka waktu, dan pola partnership.
3. Risiko menjadi bagian yang tidak terpisah dalam setiap kegiatan bisnis. Risiko yang
muncul pada pelaksanaan anjak piutang adalah risiko yang berasal dari klien maupun dari
konsumen/debitor.
4. Setiap pihak yang terkait dalam mekanisme anjak piutang akan saling menilai pihak lain
yang terlibat di dalamnya. Hasil penilaian ini akan digunakan untuk menentukan
perjanjian antarpihak.

Daftar Pustaka

 Brigham, Eugene F., Houston, Fundamental of Financial Management, 9th Edition,


Harcourt, 2003.
 Hafidudin, Didin, Hendri Tanjung, Manajemen Syariah (Dala Praktik), Cetakan Pertama,
Gema Insani, 2003.
 Kasmir, Manajemen Perbankan, Cetakan Pertama, Raja Garfindo, 2000.
 Munawir, Slamet, Analisis Investasi Keuangan, Edisi Pertama, Liberty, 2002.
 Juli Irmayanto, Zainal A Indradewa, H. Alimastijik, Tonny Hasibuan, Hera Purnami,
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Pertama, Media Ekonomi Publishing
Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta, 1997.
 Saunders, Financial Markets and Institutions, 2nd Edition, Mc Graw Hill, 2003.
 Siamat, Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Ketiga, Lembaga Penerbitan
Fakultas Ekonomi UI, 2001.
 Sutojo, Siswanto, Manajemen Terapan Bank, PT. Pustaka Binaman Pressindo, 1997.
 Subagyo, Sri Fatmawati, Rudy Badrudin, Astuti Purnamawati, Algifari, Bank dan
Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Kedua, Bagian Penerbitan STIE YKPN, 2002.
 Taswan, Manajemen Perbankan (Konsep, Teknis, Aplikasi), UPP STIM YKPN, 2005.

MODUL 7
KARTU PLASTIK
Kegiatan Belajar 1: Perkembangan dan Penggolongan Kartu Plastik
Rangkuman

1. Kartu plastik sebagai salah satu produk yang ditawarkan oleh dunia perbankan telah
mengalami kemajuan yang pesat di Indonesia. Berbagai fasilitas dan kemudahan
diberikan bank agar konsumen pemakai kartu kredit benar-benar nyaman.
2. Meski konsep dasar dari kartu kredit adalah penundaan pembayaran, tetapi ada beberapa
tujuan bagi pihak perusahaan penerbit bank seperti mendapatkan konsumen dalam jumlah
yang lebih banyak, mendorong nasabah menggunakan seluruh fasilitas yang ditawarkan
bank, meminimalkan piutang bermasalah, memaksimalkan nilai rata-rata transaksi dan
melakukan kerja sama dengan merchant yang dapat dipercaya.
3. Kartu plastik dapat digolongkan berdasarkan fungsi, wilayah, serta limit kredit.

Kegiatan Belajar 2: Mekanisme Transaksi dan Fungsi Kartu Plastik


Rangkuman

1. Pengajuan kartu kredit diawali dari seleksi administratif, seperti jumlah pendapatan
minimal, usia, dan tanda pengenal yang dimiliki. Setiap bank akan memiliki berbagai
ketentuan umum, seperti pembayaran uang pokok dan besar iuran tahunan.
2. Di dalam mekanisme pembayaran terdapat 2 jenis, yaitu mekanisme pembayaran tanpa
adanya serving agent dan yang menggunakan serving agent. Pihak serving agent biasanya
dilakukan secara franchise.
3. Terdapat tiga pihak yang saling terkait dalam proses penggunaan kartu kredit, yaitu bank,
pemegang kartu kredit, dan merchant. Untuk itu diperlukan perjanjian antarpihak terkait
agar jelas hak dan kewajiban masing-masing pihak.
4. Kartu plastik dapat berfungsi sebagai sumber uang tunai, kredit, dan penjamin cek.
5. Bank sebagai pihak yang mengelola dana penggunaan kartu plastik harus mengelola dana
yang dimiliki dengan sangat baik agar tidak mengalami kondisi yang tidak likuid.

Daftar Pustaka

 Brigham, Eugene F., Houston, Fundamental of Financial Management, 9th Edition,


Harcourt, 2003.
 Hafidudin, Didin, Hendri Tanjung, Manajemen Syariah (Dala Praktik), Cetakan Pertama,
Gema Insani, 2003.
 Kasmir, Manajemen Perbankan, Cetakan Pertama, Raja Garfindo, 2000.
 Munawir, Slamet, Analisis Investasi Keuangan, Edisi Pertama, Liberty, 2002.
 Juli Irmayanto, Zainal A Indradewa, H. Alimastijik, Tonny Hasibuan, Hera Purnami,
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Pertama, Media Ekonomi Publishing
Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta, 1997.
 Saunders, Financial Markets and Institutions, 2nd Edition, Mc Graw Hill, 2003.
 Siamat, Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Ketiga, Lembaga Penerbitan
Fakultas Ekonomi UI, 2001.
 Sutojo, Siswanto, Manajemen Terapan Bank, PT. Pustaka Binaman Pressindo, 1997.
 Subagyo, Sri Fatmawati, Rudy Badrudin, Astuti Purnamawati, Algifari, Bank dan
Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Kedua, Bagian Penerbitan STIE YKPN, 2002.
 Taswan, Manajemen Perbankan (Konsep, Teknis, Aplikasi), UPP STIM YKPN, 2005.

MODUL 8
MANAJEMEN ASURANSI, DANA PENSIUN, DAN PEGADAIAN

Kegiatan Belajar 1: Asuransi


Rangkuman
Bisnis asuransi adalah bisnis kepercayaan. Semakin sedikit kasus pengaduan semakin baik bisnis
ini dikelola. Di Indonesia masih terdapat banyak kasus yang berkaitan dengan asuransi tidak
dilaporkan pada Departemen Keuangan sehingga sulit untuk mengukur kinerja asuransi di
Indonesia.

Ada 2 faktor yang tidak bisa lepas dari kegiatan asuransi, yaitu risiko dan ketidakpastian. Kedua
hal tersebut menjadi dasar persetujuan antarpihak yang terkait dengan asuransi.

Berbagai prinsip yang digunakan, membantu untuk menentukan penyelesaian berbagai kasus
yang terjadi. Prinsip-prinsip ini akan membantu menentukan hak dan kewajiban masing-masing
pihak.

Asuransi memberikan manfaat kepada masyarakat dalam bentuk pencegahan kerugian,


pencegahan, dan perlindungan untuk memperkecil kerugian yang terjadi serta bisa
memperkirakan besarnya risiko yang mungkin terjadi dan besar kerugian yang dapat dialami.

Secara garis besar bisnis asuransi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu usaha asuransi dan usaha
penunjang asuransi. Keduanya saling mendukung dalam kegiatannya untuk dapat menciptakan
kepercayaan masyarakat terhadap bisnis asuransi.

Kegiatan Belajar 2: Dana Pensiun


Rangkuman
Jaminan kesejahteraan setelah masa kerja berakhir menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
komitmen kerja seseorang. Dana pensiun bermanfaat baik bagi pemberi kerja sebagai wujud
kewajiban moral, loyalitas dan daya saing pada dunia kerja. Bagi peserta sendiri dana pensiun
akan memberikan rasa aman di saat memasuki masa pensiun.

Program pensiun dapat dikelompokkan berdasarkan manfaat pasti, iuran pasti, keuntungan yang
diperoleh perusahaan. Semuanya itu bertujuan untuk membentuk dana bagi karyawan mereka
agar tetap memperoleh penghasilan ketika memasuki masa pensiun.

Kegiatan Belajar 3: Pegadaian


Rangkuman
Pegadaian menjadi salah satu alternatif sumber dana pada berbagai lapisan masyarakat apabila
membutuhkan dana yang bersifat mendesak.
Pegadaian memiliki berbagai kegiatan usaha, seperti penyaluran uang, jasa taksiran, jasa titipan,
pembangunan gedung, kredit pegawai, tabungan ONH yang kesemuanya diharapkan memberi
manfaat besar pada berbagai pihak yang membutuhkan.

Perum pegadaian sebagai satu-satunya lembaga keuangan yang melakukan kegiatan usahanya
berdasarkan hukum gadai tidak dapat menghimpun dana langsung dari masyarakat.

Sumber dana pegadaian diperoleh dari:

1. penyertaan modal pemerintah;


2. pemupukan modal intern antara lain melalui penerbitan obligasi, penyisihan jumlah
tertentu dari laba bersih;
3. sumber dana lain seperti pinjaman dari Bank Indonesia.

Daftar Pustaka

 Brigham, Eugene F., Houston, Fundamental of Financial Management, 9th Edition,


Harcourt, 2003.
 Hafidudin, Didin, Hendri Tanjung, Manajemen Syariah (Dala Praktik), Cetakan Pertama,
Gema Insani, 2003.
 Kasmir, Manajemen Perbankan, Cetakan Pertama, Raja Garfindo, 2000.
 Munawir, Slamet, Analisis Investasi Keuangan, Edisi Pertama, Liberty, 2002.
 Juli Irmayanto, Zainal A Indradewa, H. Alimastijik, Tonny Hasibuan, Hera Purnami,
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Pertama, Media Ekonomi Publishing
Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta, 1997.
 Saunders, Financial Markets and Institutions, 2nd Edition, Mc Graw Hill, 2003.
 Siamat, Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Ketiga, Lembaga Penerbitan
Fakultas Ekonomi UI, 2001.
 Sutojo, Siswanto, Manajemen Terapan Bank, PT. Pustaka Binaman Pressindo, 1997.
 Subagyo, Sri Fatmawati, Rudy Badrudin, Astuti Purnamawati, Algifari, Bank dan
Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Kedua, Bagian Penerbitan STIE YKPN, 2002.
 Taswan, Manajemen Perbankan (Konsep, Teknis, Aplikasi), UPP STIM YKPN, 2005.

MODUL 9
MANAJEMEN LIKUIDITAS DANRISIKO TINGKAT SUKU BUNGA

Kegiatan Belajar 1: Manajemen Likuiditas


Rangkuman
Modul 9 Kegiatan Belajar 1 membahas tentang manajemen likuiditas. Pengertian likuiditas bagi
lembaga keuangan adalah perkiraan terhadap permintaan dana oleh masyarakat dan penyediaan
cadangan yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Cadangan likuiditas terdiri dari
cadangan primer (primary reserves) dan cadangan sekunder (secondary reserves).
Likuiditas dapat diukur dengan menggunakan rasio-rasio tertentu, antara lain alat-alat likuid
terhadap jumlah dana pihak ketiga, kas – RR + surat-surat berharga bank sentral terhadap jumlah
dana pihak ketiga, surat berharga yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun terhadap total surat
berharga.

Likuiditas juga merupakan salah satu unsur atau alat ukur dalam analisis camels, yang dapat
digunakan untuk menilai kesehatan suatu bank. Pendekatan arus dana (flow approach)
berdasarkan pada pandangan bahwa cadangan likuiditas merupakan suatu penampungan atau
reservoir. Liquidity gap merupakan instrumen likuiditas yang relatif lebih mudah dilakukan dan
dapat menjadi alat yang efektif bagi manajemen untuk menilai dan mengukur keadaan likuiditas.

Kegiatan Belajar 2: Risiko Tingkat Suku Bunga


Rangkuman
Perhitungan bunga atas pinjaman menggunakan berbagai metode perhitungan, antara lain sliding
gap, flat rate, floating rate, discount rate, add-on dan true discount.

Manajemen risiko tingkat bunga ini bertujuan untuk mengendalikan risiko tingkat bunga pada
tingkat yang dapat diterima.

Daftar Pustaka


 Brigham, Eugene F., Houston. (2003). Fundamental of Financial Management. 9th
Edition. Harcourt.
 Hafidudin, Didin, Hendri Tanjung. (2003). Manajemen Syariah (Dala Praktik). Cetakan
Pertama. Gema Insani.
 Juli Irmayanto, Zainal A Indradewa, H. Alimastijik, Tonny Hasibuan, Hera Purnami
(1997). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Pertama. Jakarta: Media Ekonomi
Publishing Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Jakarta.
 Kasmir. (2000). Manajemen Perbankan. Cetakan Pertama. Raja Garfindo.
 Munawir, Slamet. (2002). Analisis Investasi Keuangan. Edisi Pertama. Liberty.
 Saunders. (2003). Financial Markets and Institutions. 2nd Edition. Mc Graw Hill.
 Siamat, Dahlan. (2001). Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga
Penerbitan Fakultas Ekonomi UI.
 Subagyo, Sri Fatmawati, Rudy Badrudin, Astuti Purnamawati, Algifari (2002). Bank dan
Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Kedua. Bagian Penerbitan STIE YKPN.
 Sutojo, Siswanto (1997). Manajemen Terapan Bank. Pustaka Binaman Pressindo.
 Taswan (2005). Manajemen Perbankan (Konsep, Teknis, Aplikasi). UPP STIM YKPN.

(http://pustaka.ut.ac.id/website/index.php?option=com_content&view=article&id=131:eksi-
4205&Itemid=73&catid=28:fekon)

Selasa,11-4-11

Você também pode gostar