Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
LUWAY
Siapa yang tak mengenal anggrek hitam (Coelogyne pandurata)?Keelokannya
telah tersohor ke seantero Indonesia bahkan dunia. Flora ini merupakan spesies
asli Kalimantan. Salah satu habitatnya berada di Cagar Alam Padang Luway
yang secara administrasi terletak di 3 kecamatan yaitu Kecamatan Sekolaq
Darat, Kecamatan Melak dan Kecamatan Damai, Kabupaten Kutai Barat,
Kalimantan Timur.
Padang Luway merupakan kawasan hutan kerangas, yang tanahnya berupa kersik
(pasir) yang berwarna putih. Tumbuhan yang ada di kawasan ini didominasi oleh
jenis Medang (Dehasia sp), Way (Euginia sp), Karet (Havea sp), Pelawan
(Tristania obovata) dan Pelaga (Schima wallichii). Selain itu di kawasan ini juga
dijumpai tumbuhan berkhasiat obat yang terkenal yaitu pasak bumi (Eurycoma
longifolia). Satwa yang ada di kawasan ini antara lain babi hutan, warik, rusa,
kijang, biawak dan beberapa jenis burung seperti rangkong, punai, parkit, pergam
dan gagak.
Anggrek hitam sangat mudah dijumpai di kawasan Cagar Alam Padang Luway
yang merupakan habitat asli jenis flora tersebut. Sebagai tumbuhan epifit, anggrek
hitam hidup menempel pada batang kayu atau pohon, disamping beberapa
diantaranya tumbuh di lantai hutan pada batang kayu yang telah rebah.
Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata)
Musim berbunga Anggrek Hitam biasanya terjadi pada akhir tahun antara bulan
Oktober sampai Desember. Ketika musim bunga, terdapat ratusan kuntum bunga
yang bisa kita temui di sana. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, anggrek
hitam memiliki daya mistis. Masyarakat Dayak sangat menghormati anggrek
hitam, mencurinya berarti merupakan pelanggaran terhadap hukum adat yang sulit
terampuni.
Selain anggrek hitam, di dalam kawasan ini juga dapat dijumpai beberapa jenis
anggrek lain seperti anggrek tebu (Gramatophyllum speciosum), anggrek merpati
(Dendrobium cruminatum), anggrek merpati tanah (Bromheadia finlaysoniana)
dan beberapa jenis anggrek lainnya. Selain itu dijumpai pula tumbuhan karnivora
jenis kantong semar (Nepenthes sp).
Balai Konservasi Sumber Daya Alam sebagai institusi yang mengelola kawasan
ini telah, sedang dan akan melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk
menjaga eksistensi kawasan ini. Dengan segala kelebihan dan keterbatasan yang
dimiliki, Balai KSDA Kaltim telah melakukan upaya-upaya untuk mengatasi
permasalahan-permasalahan tersebut. Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan
diantaranya, melakukan komunikasi dan sosialisasi dengan Dinas Pariwisata
Kutai Barat dalam rangka menghentikan kegiatan wisata di Cagar Alam,
menurunkan tingkat perambahan kawasan melalui kegiatan pemberdayaan
masyarakat sekitar kawasan, pembentukan kader konservasi dan sosialisasi
peraturan perundang-undangan untuk meningkatkan kepedulian terhadap kawasan
konservasi, perlindungan kawasan melalui kegiatan penjagaan kawasan dan
pembentukan posko pemadam kebakaran yang bekerja sama dengan masyarakat
dan instansi terkait.
Kegiatan yang sedang dilakukan diantaranya seperti operasi fungsional kawasan,
patroli rutin kawasan, pengamanan rutin kawasan, operasi pencegahan dan
penanggulangan kebakaran, sosialisasi penngendalian kebakaran hutan dan lahan
melalui rapat koordinasi dan pembagian poster. Pada tahun 2010 Balai KSDA
Kaltim berencana membangun gedung kantor Daerah Operasi Pengendalian
Kebakaran Hutan dan Lahan (DaOps Dalkarhut), seperti yang telah dilakukan di
Kabupaten Paser. Diharapkan dengan berdirinya kantor DAOPS Dalkarhut di
Kabupaten Kutai Barat, permasalahan yang terkait dengan kebakaran hutan bisa
segera teratasi.
Linknya : http://www.wisatakaltim.com/tempat-wisata/kutai-barat/anggrek-hitam-
cagar-alam-padang-luway/