Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Leukorea (keputihan)
Yaitu cairan putih yang keluar dari liang senggama secara berlebihan. Leukorea bukan
penyakit, tetapi gejala penyakit sehingga sebab yang pasti belum ditetapkan. Oleh karena itu
untuk menentukan penyakit dilakukan berbagai pemeriksaan cairan yang keluar dari vagina.
Leukorea sebagai gejala penyakit dari vagina dapat ditentukan melalui berbagai pertanyaan yang
mencakup :
- Sejak kapan terjadinya ?
- Apakah disertai rasa gatal ?
- Apakah berbau ?
- Apakah bercampur darah ?
- Apakah sedang hamil ?
- Adakah rasa nyeri di daerah kemaluan ?
Leukorea merupakan gejala yang paling sering dijumpai pada penderita ginekologik,
adanya gejala ini diketahui penderita karena mengotori celananya. Dapat dibedakan antara
leukorea yang fisiologik dan yang patologik. Leukorea fisiologik terdiri atas cairan yang kadang-
kadang berupa mukus yang mengandung banyak epitel dengan leukosit yang jarang sedang pada
leukorea patologik terdapat banyak leukosit.
Penyebab paling penting dari leukorea patologik ialah infeksi. Disini cairan mengandung
banyak leukosit dan warnanya agak kekuning-kuningan sampai hijau, seringkali lebih kental dan
berbau. Radang vulva, vagina, serviks dan kavum uteri dapat menyebabkan leukorea patologik;
pada adneksitis gejala tersebut dapat pula timbul. Selanjutnya leukorea ditemukan pada
neoplasma jinak atau ganas, apabila tumor itu dengan permukaannya untuk sebagian atau
seluruhnya memasuki lumen saluran alat-alat genital.
Perdarahan setelah berhubungan seksual atau Post Coital Bleeding dapat terjadi karena
beberapa alasan. Perdarahan pasca berhubungan seksual juga dapat terjadi karena adanya erosi di
vagina dikarenakan baru pertama kali berhubungan atau berhubungan seksual belum terlalu
sering sehingga vagina masih sempit, akibatnya penetrasi (penis masuk ke vagina), terutama bila
wanita masih belum penuh terangsang dapat menyebabkan gesekan yang mengakibatkan luka
atau lecet.
1. Peradangan pada serviks (leher rahim) dimana hubungan seksual dapat menyebabkan
perdarahan. Kondisi ini disebut dengan erosi serviks, umum terjadi pada wanita muda,
wanita hamil, dan mereka yang memakai kontrasepsi pil.
2. Polip serviks atau polip rahim. Umumnya polip ini jinak.
3. Infeksi oleh klamidia, gonorea, trikomonas, dan jamur (Infeksi Menular Seksual)
Vaginitis atropi yang umum terjadi karena kekurangan hormon estrogen, terutama pada
wanita post menopause. Kurangnya lendir pada vagina menyebabkan hubungan seksual
menjadi nyeri dan dapat terjadi perdarahan.
4. Kanker leher rahim
5. Displasia serviks. Perubahan pre-kanker pada kanker leher rahim. Risiko meningkat
dengan riwayat infeksi seksual sebelumnya, berhubungan seksual sebelum usia 18 tahun,
melahirkan anak sebelum usia 16 tahun, dll.
6. Mioma rahim yaitu tumor jinak yang berasal dari dinding otot rahim
Kontak berdarah / perdarahan kontak merupakan keadaan yang abnormal dan melakukan
pemeriksaan lebih lanjut untuk membuktikan dan menegakkan apa penyebabnya, sehingga dapat
dilakukan pengobatan yang tepat. Dalam kasus di scenario, perlu diketahui penyebabnya dulu
(yang mana dari berbagai penyebab di atas) untuk dapat mengobatinya.
PEKERJAAN
SUAMI INFEKSI
SOPIR HPV
MEROK
OK
KONTRAS
EPSI
ORAL FAKTO
R MULTIPARIT
AS
RIWAY RISIKO
AT
KELUAR IMMUN
GA OSUPPR
MENIKAH ESION
USIA
MUDA
Wanita yang saat hamil pertama berusia <
17 tahun memiliki risiko 2x lipat terkena
MENIKAH
USIA MUDA Ca Cervix, dari pada wanita yang
menunggu hingga usia 25 tahun untuk
kehamilan pertamanya