Você está na página 1de 14

APA ITU HORMON?

Posted on September 9, 2008 by kuliahbidan


Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu
dikeluakan, hormon akan dialirkan oleh dara menuju berbagai jaringan sel dan
menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing. Contoh efek
hormon pada tubuh manusia:
1. Perubahan Fisik yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu
dan bentuk tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara membesar, lekuk
tubuh feminin pada wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria).
2. Perubahan Psikologis: Perilaku feminin dan maskulin, sensivitas,
mood/suasana hati.
3. Perubahan Sistem Reproduksi: Pematangan organ reproduksi, produksi
organ seksual (estrogen oleh ovarium dan testosteron oleh testis).
Di balik fungsinya yang mengagumkan, hormon kadang jadi biang keladi
berbagai masalah. Misalnya siklus haid yang tidak teratur atau jerawat yang
tumbuh membabi buta di wajah. Hormon pula yang kadang membuat kita
senang atau malah sedih tanpa sebab. Semua orang pasti pernah mengalami hal
ini, terutama saat pubertas.Yang pasti, setiap hormon memiliki fungsi yang
sangat spesifik pada masing-masing sel sasarannya. Tak heran, satu macam
hormon bisa memiliki aksi yang berbeda-beda sesuai sel yang menerimanya
saat dialirkan oleh darah.
Pada dasarnya hormon bisa dibagi menurut komposisi kandungannya yang
berbeda-beda sebagai berikut:
· Hormon yang mengandung asam amino (epinefrin, norepinefrin, tiroksin dan
triodtironin).
· Hormon yang mengandung lipid (testosteron, progesteron, estrogen,
aldosteron, dan kortisol).
· Hormon yang mengandung protein (insulin, prolaktin, vasopresin, oksitosin,
hormon pertumbuhan (growth hormone), FSH, LH, TSH).
Hormon-hormon ini bisa dibuat secara sintetis. Di antaranya adalah hormon
wanita yaitu estrogen dan progesteron yang dibuat dalam bentuk pil. Pil ini
merupakan bentuk utama kontrasepsi yang digunakan wanita seluruh dunia
untuk memudahkan mereka menentukan saat yang tepat: kapan harus
mempunyai anak dan jarak usia tiap anak.
HORMON WANITA
Hormon wanita terutama dibentuk di ovarium (hormon pria dibentuk di testis).
Baik pria maupun wanita, pada dasarnya memiliki jenis hormon yang relatif
sama. Hanya kadarnya yang berbeda. Hormon seksual wanita antara lain
progesteron dan estrogen. Hormon seksual pria antara lain androstenidion dan
testosteron (androgen). Pada wanita, hormon seksual kewanitaannya lebih
banyak ketimbang pria. Begitu pula sebaliknya.
ESTROGEN
Estrogen merupakan bentukan dari androstenidion (hormon seksual pria yang
utama) yang dihasilkan ovarium. Selain androstenidion, ovarium juga
mengeluarkan testosteron dan dehidroepiandrosteron, tapi dalam jumlah yang
sedikit.
HORMON PROGESTERON.
Hormon ini merupakan bentukan dari pregnenolon yang dihasilkan oleh
kelenjar dan berasal dari kolesterol darah.
TESTOSTERON dan DEHIDROEPIANDROSTERON.
Hormon ini yang juga diproduksi oleh ovarium tetapi dalam jumlah yang
sangat sedikit. Hormon ini dibutuhkan oleh wanita karena berhubungan dengan
daya tahan tubuh dan libido (gairah seksual).
EFEK HORMON TERHADAP WANITA
Hormon-hormon pada tubuh wanita berperan penting dalam perjalanan
hidupnya termasuk pada keindahan kulit. Berikut ini adalah peran ketiga
hormon utama wanita:
=> Hormon Estrogen:
- Mempertahankan fungsi otak.
- Mencegah gejala menopause (seperti hot flushes) dan gangguan mood.
- Meningkatkan pertumbuhan dan elastisitas serta sebagai pelumas sel jaringan
(kulit, saluran kemih, vagina, dan
pembuluh darah).
- Pola distribusi lemah di bawah kulit sehingga membentuk tubuh wanita yang
feminin.
- Produksi sel pigmen kulit.
Estrogen juga mempengaruhi sirkulasi darah pada kulit, mempertahankan
struktur normal kulit agar tetap lentur,
menjaga kolagen kulit agar terpelihara dan kencang serta mampu menahan air.
=> Hormon Progesteron:
Sebenarnya hormon ini tidak terlalu berhubungan langsung dengan keadan
kulit tetapi sedikit banyak ada
pengaruhnya karena merupakan pengembangan estrogen dan kompetitor
androgen. Fungsi utama hormon
progesteron lebih pada sistem reproduksi wanita, yaitu:
- Mengatur siklus haid.
- Mengembangkan jaringan payudara.
- Menyiapkan rahim pada waktu kehamilan.
- Melindungi wanita pasca menopause terhadap kanker endometrium.
=> Hormon Androgen:
Hormon ini berfungsi untuk:
- Merangsang dorongan seksual.
- Merangsang pembentukan otot, tulang, kulit, organ seksual dan sel darah
merah.
Hormon ini cukup berpengaruh pada penampilan kulit dan pertumbuhan
rambut, yaitu dengan menstimulasi akar rambut dan kelenjar sebum (kelenjar
minyak) yang terletak di bagian atas akar rambut.
Kelenjar sebum menghasilkan sekresi lemak atau minyak yang berfungsi
melumasi rambut dan kulit. Tetapi bila berlebihan minyak ini akan memicu
tumbunya akne atau jerawat, sehingga mengganggu keindahan penampilan
kulit. Gangguan kelenjar sebum juga bisa mengakibatkan alopesia androgenika
(kebotakan), terutama pada pria. Sebaliknya pada wanita, ketidakseimbangan
hormon Androgen (hormonal imbalance) bisa menyebabkan hirsutisme di
mana rambut tumbuh berlebihan di daerah-daerah yang tidak semestinya.
Aktivitas kelenjar sebum sangat dipengaruhi hormon androgen. Kerja kelenjar
ini memuncak pada saat seseorang mencapai masa pubertas. Semakin tinggi
tingkat kerjanya, semakin banyak pula sekresi yang dihasilkan kelenjar ini.
Sekresi kelenjar sebum pada pria lebih tinggi secara signifikan ketimbang pada
wanita. Tak heran kulit wajah pria tampak lebih berminyak dibanding wanita.
Efek kerja kelenjar sebum mulai berkurang pada wanita sesaat menjelang
menopause.
Hiper-androgen pada wanita dengan ciri-ciri aktivitas hormon androgen
melebihi normal ternyata merupakan masalah yang cukup umum terjadi
walaupun belum diketahui penyebabnya dan mempengaruhi 10-20% wanita
usia reproduktif.
Gejala Hiper-Androgen pada kulit wanita.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, hormon androgen yang berlebih akan
mengakibatkan efek negatif pada kulit dan kecantikan wanita. Walaupun
bukan merupakan kondisi yang fatal tetapi bisa berefek sosial-psikologis dan
mengurangi rasa percaya diri bahkan mempengaruhi kualitas hidup. Gejala-
gejala itu antara lain:
+ Kulit berminyak dan komedo. Kondisi ini merupakan cikal bakal gejala yang
lebih parah seperti ketombe dan jerawat.
Berlebihnya produksi minyak di kulit wajah dipengaruhi oleh:
- Tingginya kadar androgen bebas yang akan memicu aktivitas kelenjar
minyak dan sebum.
- Meningkatnya kepekaan target organ atau sebum terhadap androgen
sehingga walaupun kadar androgen bebas dalam
batas normal aktivitas sebum tetap meningkat.
+ Akne / Jerawat. Banyak faktor yang dapat memicu timbulnya jerawat antara
lain komedo, minyak dan peradangan
(inflamasi). Belum lagi ada pula pengaruh dari luar seperti pemakaian
kosmetik yang bisa menyumbat aliran sekresi
kelenjar sebum ke permukaan apa lagi dalam jangka panjang ditambah kondisi
iklim tropis yang panas
dan lembab.
+ Hirsutisme. Sekitar 5-8% wanita usia reproduktif menderita hirsutisme yaitu
pola pertumbuhan atau distribusi rambut
menyerupai pria (male hair pattern), misalnya di atas bibir, dagu, dada,
pinggang dan paha. Ada 40-80% dari penderita
ini menunjukkan peningkatan produksi testosteron dari 200-300 juta
(microgram) per hari menjadi 700-800 juta per hari.
+ Alopesia Androgenika (kebotakan). Gejala ini merupakan kebalikan dari
hirsutisme.
Penyebabnya sama:ketidakseimbangan androgen. Masalah kebotakan ini
biasa dialami oleh pria. Rambut hilang
secara perlahan-lahan di daerah dahi, terus menjalar ke daerah ubun-ubun dan
meluas secara lambat atau cepat ke
seluruh bagian atas kepala.
Gejala Hiper-Androgen secara sistemik.
Selain gangguan pada kulit, ketidakseimbangan hormon androgen juga
berpengaruh secara sistemik yang ditandai dengan gejala-gejala seperti pada
sistem reproduksi berupa:
+ Gangguan siklus menstruasi, a-menore (nyeri haid), dan an-ovulasi.
Siklus haid yang tidak teratur merupakan gejala ketidakseimbangan hormonal
dan sedikit banyak berpengaruh pada
tingkat kesuburan seorang wanita. Jika siklus haid Anda tidak teratur lebih
dari 3 bulan berturut-turut, sebaiknya
konsultasikan dengan ginekolog, karena jika tidak mendapat penanganan yang
serius dapat menyebabkan berbagai
perubahan morfologis pada rahim yang disebut PCOS (Poly – Cystic - Ovarian
– Syndrome) dan dalam jangka panjang
bisa menyebabkan infertilitas (mandul).
+ Abnormalitas metabolisme tubuh. Gejala yang tampak antara lain:
- Profil lemak yang tidak normal (obesitas atau terlalu kurus).
- Resistensi insulin sehingga berakibat peningkatan resiko kencing manis
(diabetis mellitus).
- Peningkatan resiko penyakit jantung (kardiovaskular).
http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/09/09/apa-itu-hormon/
Hormon
Hormon adalah bahan kimia pembawa sinyal. Hormon dibentuk dalam sel2
khusus, yg terdapat di dlm kelj. endokrin yang nantinya akan disekresikan ke
dalam darah & oleh darah dan disalurkan ke organ2 target. Di organ target
hormon akan menjalankan fungsinya baik secara fisiologis maupun biokimia.
Yang dimaksud dengan sel target adalah semua sel yang memberi respon terhadap
adanya hormon baik yang bisa dideteksi maupun yang tidak dapat dideteksi secara
fisiologis atau biokimia.
Fungsi hormon diantaranya:
1. Integrasi fungsi-fungsi tubuh
2. Mempertahankan homeostasis tubuh, hormon akan mendeteksi dan memberi
respon terhadap kondisi lingkungan contohnya, pada sel kanker, hormon akan
memberi sinyal bahwa sel tersebut mengalami kerusakan.
3. Mengaktifkan atau menghambat proses metabolisme
4. Berperan pada proses reproduksi, pertumbuhan sel dan diferensiasi sel
Hormon dapat diklasifikasikan berdasarkan komposisi kimia, daya larut, lokasi
reseptor, dan sifat sinyal yang digunakan untuk perantara kerja hormon dalam sel.
Berdasarkan cara kerjanya, hormon diklasifikasikan menjadi:
1. Hormon lipofilik, zat prekusornya adalah steroid dan kolesterol contohnya:
hormon tiroid (T3, T4)
2. Hormon hidrofilik, zat prekusornya adalah protein (polipeptida)dan asam
amino, contohnya: hormon pankreas, katekolamin – epineprin - norepineprin ,
POMC – ACTH (adrenokortikotropik), α danβ MSH, β dan γ Lipotropin,
endorfin,CLIP
Kerja hormon secara umum :
1. Menginduksi sintesis enzim transkripsi- translasi pada tingkat inti
2. Merangsang sintesis enzim pada tingkat ribosom
3. Mempengaruhi aktivitas enzim secara langsung
4. Berhubungan dengan transpor spesifik zat yang melintas membran
5. Meningkatkan aktivitas adenilat siklase membran
Hormon bekerja hampir sama dengan enzim, yakni menurunkan energi aktivasi
namun pada beberapa sisi hormon berbeda dengan enzim di antaranya:
1. Hormon dibentuk di organ yang bukan tempat kerjanya
2. Sebelum kerja hormon terlebih dahulu masuk ke sirkulasi darah
3. Strukturnya tidak selalu protein
4. Pada organ sasaran diatur oleh 5 faktor
- sintesis & sekresinya
- diubah menjadi lebih aktif contohnya: hormon insulin
- sistem transpor spesifik
- reseptor spesifik pada organ sasaran
- didegradasi oleh hepar & ginjal

Faktor pengatur kerja hormon di antaranya:


1. Kecepatan sintesis dan sekresi Hormon oleh dan dari kelenjar pembentukannya.
2. Sistem transpor spesifik yang ada dalam plasma darah
3. Protein reseptor spesifik yang ada dalam sitosol dan membran sel target
4. Perubahan-perubahan pada membran atau sitosol sel sasaran
5. cAMP (ion Ca)
Di dalam darah hormon memerlukan transporter agar hormon bisa sapai di sel
targetnya, contoh transporter hormon :
1. Globulin bersifat spesifik contohnya: SHBG, TBG – Thyroxin BG
2. Albumin dan pre albumin ,bersifat kurang sensitif terutama untuk mengikat
ligan yg kecil

Reseptor
adalah protein spesifik yang dapat mengenali hormon. Jumlah reseptor dapat
berubah-ubah dan berbeda dengan protein transport. Selain jumlahnya, reseptor
juga dapat berpindah (bersifat mobil). Dibandingkan dengan protein transport,
reseptor memiliki jumlah yang lebih sedikit tetapi memiliki afinitas yang lebih
tinggi. Berdasarkan letaknya hormon dapat dibagi menjadi 2, yakni: reseptor
permukaan sel (ntuk ligan protein) dan reseptor intra selular untuk ligan lemak).
Hormon yang mempengaruhi tumbuh kembang
1. GH, IGF-I
2. Tiroid
3. asam Retinoat
4. sex steroid seperti androgenik steroid (testosteron), estrogen, dan progesterone

1. Growth Hormon (GH)


Merupakan suatu polipeptidayang dapat merangsang pertumbuhan. Efek GH
banyak diperantarai oleh IGF(faktor pertumbuhan mirip insulin) yang dihasilkan
oleh sel target sebagai respon pengikatan antara GH dan sel target. GH juga
memiliki efek langsung dalam metabolism bahan bakar. Gh dihasilkan oleh
hipofisis anterior dan merupakan hormon tropic (hormon yang sel targetnya
adalah kelenjar).
Efek GH pada otot
• efek lipolitik GH,GH meningkatkan kadar asam lemak bebas dalam darah yang
mengalir ke otot sehingga asam lemak cenderung digunakan sebagai sumber
energi, hal ini secara tidak langsung menurunkan penyerapan glukosa oleh otot,
dan akhirnya juga menurunkan proses glikolisis pada otot
• Meningkatkan transport asam amino ke dalam sel otot dan dapat menghasilkan
substrat untuk sintesis protein
• Meningkatakan sintesis DNA dan RNA.
• Memiliki efek positif pada keseimbangn nitrogen, karena adanya efek lipolitik
GH menyebabkan penghematan protein karena tersedia asam lemak sebagai
sumber energi bagi otot.
2. Hormon Tiroid
bersal dari asam amino tirosin dan dihasilkan oleh sel asinus tiroid. Sel asinus
tiroid mensekresikan 2 bentuk hormon tiroid yakni T3 (triidotironin) dan T4
(tetraiodotironin). T3 dan T4 memiliki waktu paruh yang cukup lama karena
pengikatan T3 dan T4 ke transporter spesifiknya yakni Thyroid Binding Globulin
(TBG). Pada fraksi hormon bebas, T3 memiliki afinitas biologis tinggi karena
bentuk ini dapat menembus membran sel sasaran. Tiroid didgradasi di hati,
ginjal,otot dan jaringan lainnya.
Sekresi tiroid dimulai dengan pembebasan dari protein besar triglobulin yang
mengandung T3 dan T4 dengan ikatan peptide. Pembebasan ini dipengaruhi oleh
TSH (thyroid-Stimulating Hormone).
Jika TSH à endositosis Tiroglobulin ke dlm sel asinus tiroid à enzim lisosom
memutuskan T3 & T4 dr tiroglobulin à T3 & T4 keluar menuju darah
Kontrol umpan balik à bentuk T3 darah tinggi à menghambat sekresi TSH agar
kdr T3 bebas dlm drh meningkat
Efek tiroid di antaranya:
1. Mempengaruhi metabolism bahan bakar
2. Pada otot:
- pd kdr fisiologis, akan menyebabkan penyerapan glukosa oleh sel otot
-merangasang pembentukan protein melalui efek stimulasi pada ekspresi gen
sehingga pertumbuhan otot meningkat.
-meningkatkan glikolisis otot

wortel bkn vit A tetapi mengandung β karoten (pro vit. A)◊3. Vitamin A (Asam
Retinoat)

Memiliki sifat seperti hormon steroid. Fungsinya antara lain:


1. mendorong p’tumbuhan & diferensiasi normal jaringan epitel
2. m’optimalkan p’tumbuhan tulang
3. meningkatkan perkembangan janin
4. bentuk vit A lain diperlukan :
- penglihatan
- meningkatkan kompetensi sistem imun
- sebagai pelindung thdp keganasan tertentu.
Di dalam tubuh vitamin A terdapat dalam 3 bentuk
bentuk saat pengangkutan dan penyerapan dan disimpan sebgai ester retinal di
hati.◊ retinol◊- alkohol
retinal◊- aldehida

asam retinoat .◊- asam


• bersifat seperti hormon steroid
• berikatan dg reseptor di inti sel sasaran
• kompleks reseptor-asam retinoat berikatan dengan elemen DNA yg kemudian
merangsang transkripsi gen
• Protein yg dihasilkan oleh gen yg diaktifkan oleh asam retinoat à berperan
menimbulkan
efek vit A pd pertumbuhan, diferensiasi, reproduksi dan perkembangan janin

Proses perubahn vitamin A dalam tubuh:


Retinal dioksidasi à asam retinoat (rx ireversibel)◊Retinol à dioksidasi à retinal
(rx reversibel, memerlukan NAD+)

4. Hormon Reproduksi
merupakan hormon steroid (disintesis dr kolesterol) dan disintesis di testis,
ovarium dan korteks adrenal. Fungsinya:
1. Pembentukan sperma dan ovum
2. Pembentukan sifat sex sekunder
* Steroid androgenik (Testosteron)
* DHEA - dehidroepiandrosteron
* Estrogen
* Pogesteron (hormon luteal )
Hormon reproduksi dapat dibagi menjadi 2:
1. steroid androgenik
- disintesis di gonad dan korteks adrenal
- tdd : testosteron 95 % dan estrogen
2. steroid progestasional
- sumber utama progestin (senyawa yg berkaitan dengan progesteron)
- disintesis di ovarium dan korteks adrenal

TESTOSTERON
* st ketosteroid – C 19
* disintesis di sel2 leidig testis à berasal dr kolesterol
testosterone◊* kolesterol à pregnenolon à androstenedion
* berfungsi:
– bertanggung jawab menentukan perkembangan seks pria :
- maskulinisasi saluran genitalia internal & eksternal
- perkembangan karakteristik seks sekunder pria (mis. Pertumbuhan janggut)
- kesuburan dan karakter anabolik jaringan somatik (mis. Bentuk kerangka pria
serta ukuran & berat otot)

Efek fisiologis dari androgen à berbeda-beda sesuai tahapan perkembangan


kehidupan
* Masa janin :
- mencetuskan virilisasi saluran urogenital pria dgduktus wolffian berdiferensiasi
menjadi : epididimis , vas deferens, vesikula seminalis

* Bayi baru lahir :


- terjadi lonjakan sekresi androgen à mempengaruhi fs. Organisasional &
perkembangan maskulin otak

*anak laki2 prapubertas


- terjadi pengeluaran androgen dlm jumlah minimum dr testis & korteks adrenal
yg terus menerus menekan pengeluaran gonadotropin hipofisis sp pubertas

* Saat Pubertas
- gonadotrof di hipofisis anterior menjadi semakin kurang peka thd inhibisi umpan
balik androgen dlm darah.
- hilangnya kepekaan ini memungkinkan pengeluaran FSH & LH
. LH à merangsang p’btk testosteron oleh sel leydig testis
. FSH à merangsang pematangan spermatogenia à diikuti dg virilisasi dan
fertilitas
- Efek peningkatan kadar androgen yg mendorong pertumbuhan pd pemuda
pubertas à m’nybbkn lonjakan :
- pertambahan tinggi tbh
- p’tumbuhan masa tulang & otot rangka
- kulit menebal
- sekresi kelj sebasea meningkat
- karakteristik seks sekunder yg timbul al.
. P’tumbuhn laring
. Munculnya rambut pubis,ketiak,wajah & ekstremitas
. P’tumbuhn penis

dehidroepiandrosteron dan androstenedion◊DHEA


* dibentuk digonad & adrenal
* di adrenal
- sumber DHEA (♂ & ♀), pd ♀ - sedikit dibtk di ovarium à sbg prazat estrogen
- DHEA-sulfat à DHEA bebas sumber sintesis testosteron
* dlm darah 90 % terikat prot pengikat (TBG – testosteron binding prot)
* pd ♀ di ovarium androstenedion à testosteron (sedikit)
* fs testis diatur oleh
- FSH
- LH
- prolaktin

ESTROGEN
* steroid – C18
*tdd : à estradiol, estron, estriol (btk ekskresi dlm urin)
*dibentuk di testis, ovarium, sel kelj adrenal, plasenta.
zat asal Testosteron, androstenedion
*kehamilan :
– estrogen di sintesis di plasenta
– kdr estriol di urin à u/ menilai k’ad hub fetoplasenta
– jika ada k’ad fetal distress à kdr estriol urin ibu ¯ dg cepat
*Efek Fisiologis nya:
1. menginduksi proliferasi sel (pertumbuhan) di jaringan labium, vagina, uterus,
tuba fallopii & payudara
2. mencetuskan diferensiasi kelj payudara :
- m’ pertumbuhan duktus
- perkembangan sel stroma
- pertambahan jaringan adiposa d’dlm payudara menimbulkan kontur tubuh
feminine serta ukuran & bentuk kerangka wanita
3. Mengatur transkripsi gen reseptor progestin à shg reseptor yg tersedia >> à
meningkatkan respons sel sasaran thdp pelepasan progestin selama haid.
4. di sel endometrium uterus :
• estrogen & progestin mempersiapkan & mempertahankan endometrium uterus u/
implantasi telur yg tlh dibuahi.
• menyebabkan otot uterus atau miometrium menjadi peka thdp efek kontraktil
oksitosin pd saat persalinan

PROGESTERON = H luteal
* H periode siklus menstruasi
* dibentuk :
- folikel graaf
- korpus luteum
* dibentuk langsung dr pregnenolon dlm drh terikat dg protein pengikat steroid
* btk ekskresi : pregnanediol (dlm urin, empedu)
* untuk pil KB oral à dipakai sintetik progesteron ex. noretidron
http://dokterrizy.blogspot.com/2011/01/hormon.html

Você também pode gostar