Você está na página 1de 18

GANGGUAN HAID & SIKLUS

ADILA KASNI ASTIENA

Baca lagi siklus haid


Siklus Haid Normal 1x 28 hari, 2- 6 hari
Pd siklus 28 hari, hari ke 5-14 adalah fase
folikular/proliferasi yg dimulai ssdh perdarahan
berakhir & berlangsung sampai saat ovulasi
Fase ini berguna utk menumbuhkan endometrium
agar siap menerima ovum yg telah dibuahi
Beberapa gangguan haid & siklusnya :
1.GANGGUAN YG BERHUBUNGAN DG HAID &
SIKLUSNYA
Premenstrual sindroma
Mastodinia
Mittleschmerz (rasa nyeri pd ovulasi)

Dismenore
2. PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL :

a. Gangguan siklus :
•Sering (polimenore)
•Jarang (oligomenore)
•Tidak teratur, tidak haid (amenore)

b. Gangguan perdarahan :
•Sedikit (hipomenore)
•Banyak (hipermenore)
•Terlalu lama (menoragia)
•Perdarahan bercak (spotting)
•Perdarahan di luar haid ( metroragia)

PRAMENSTRUAL SINDROMA
Yaitu:
keluhan2 yg biasanya mulai 1 mg sampai bbrp hari pra haid
dan menghilang pd saat haid
kdg2 masih berlangsung terus sampai haid berhenti
Etiologi :

 Tidak jelas
 Mungkin ketdk seimbangan esterogen dan
progesteron dg akibat retensi cairan & natrium,
penambahan berat badan
 Pd kelainan hormonal, terdapat defisiensi luteal
shg produksi progestreon berkurang
 Faktor kejiwaan (masalah keluarga, sosial)
 Mudah pd wanita yg peka thd perubahan hormon
& perubahan psikologis
DISMENORE
Manifestasi Klinis
Gangguan emosional : irritabilitas, gelisah, insomnia
Fisik:
nyeri kepala, perut kembung, mual, pembesaran & rasa nyeri pd
mamae
Berat : depresi, ketakutan, gangguan konsentrasi, peningkatan
gejala2 fisik di atas

PENATALAKSANAAN
Progesteron sintetik dosis kecil dapat diberikan 8-10 hari
pramenstrual
Metiltestosteron 5 mg sbg tablet isap, jgn lebih dari 7 hari
Pemberian diuretik selama 5 hari dapat bermanfaat
Pemakaian garam dibatasi dan minum sehari2 dikurangi sampai 7
hari sblm haid
Psikoterapi supportif
Manifestasi Klinis

Dismenore Primer
Usia lebih muda
Timbul setelah siklus haid yg teratur
Sering pd nullipara
Nyeri sering terasa sebagai kejang uterus & spastik
Nyeri timbul mendahului haid & meningkat pd hari 1 & 2 haid

Patologi pelvik (-)


Hanya terdapat pd siklus haid yg ovulatorik
Respon thd medikamentosa sering (+)
Pemeriksaan pelvik normal
Sering disertai nausea, muntah, diare, kelelahan, nyeri kepala
Dismenore sekunder
 Penatalaksanaan
 Singkirkan kelainan organik, bila ada, obati
Usia lebih tua sesuai kelainan yg ada
Cenderung: setelah 2 tahun siklus  Usia muda : spamolitik & analgetik
haid teratur  Dismenore primer:
Hub dg paritas (-)  Antiprostaglandin
Nyeri : terus menerus dan tumpul  Pil KB atau pemberian progesteron saja
Nyeri dimulai saat haid & meningkat (nortestostesron, medroksiprogesteron
dg keluarnya darah asetat, didrogesteron) dari hari 5-25 siklus
Berhubungan dg kelainan pelvik haid (5-10 mg/hari). Pengobatan bisa
Hubungan dg adanya ovulasi (-) berbulan-bulan. Bila nyeri berkurang,
progesteron cukup diberikan pd hari 16-25
Sering memerlukan tindakan operatif siklus haid
Kelainan pelvik (+)
 Dismenore sekunder; sesuai penyebab:
DIAGNOSIS  Endometriosis
Keluhan yg timbul selau berhub dg  Infeksi, berikan antibiotik yg sesuai
haid  Perdarahan Uterus Abnormal
Laparoskopi diagnostik bila curiga  Secara umum: penyebab perdarahan uterus
endometriosis & infeksi kronis
abnormal :
 Kelainan organik (tumor, infeksi)
 Sistemik (kelainan faktor pembekuan)
 Kelainan fungsi alat reproduksi
HIPERMENORE
 Perdarahan haid yg jumlahnya banyak hingga 6-2 hari, 5-6x ganti
pembalut/hari
 Penyebab:
 kelainan pd uterus (mioma, uterus hipoplasia, infeksi genitalia
interna)
 Kelainan darah
 Gangguan fungsional
 Keluhan: haid yg banyak
 Pd wanita > 35 th: kuretase diagnostik (ganas?)
 HIPOMENORE
 Perdarahan haid yg jumlahnya sedikit, lama 1-2 hari, 1-2x ganti
pembalut/hari
 Penyebab:
 Kekurangan esterogen maupun progesteron
 Stenosis hymen
 Stenosis servic uteri
 Sinekia uteri (sindroma Asherman
METRORAGIA
 Perdarahan dari vagina tanpa ada hub dg
siklus haid
 Perdarahan ovulatorik (normal) terdapat pd
pertengahan siklus ditandai dg spotting, pd
saat ovulasi & dpt dikonfirmasi dg
pengukuran suhu basal
 Penyebab metroragia :
 Kelainan organik (polip endometrium, Ca
endometrium, Ca servic,
 Kelaianan fugsional
 Penggunaan esterogen eksogen
MENORAGIA

 Perdarahan siklik yg berlangsung > 7 hari


dg jumlah darah kdg2 cukup banyak
 Penyebab & pengobatan = hipermenore
 AMENORE
 Bila tidak haid > 3 bulan
 Penyebab :
 Amenore fisiologik (tidak ditemui kelaianan)
 Patologis: gangguan di hipotalamus,
hipofisis, ovarium (folikel), uterus
(endometrium) dan vagina
Amenore dikirim ke dokter:

 Tanda maskulininisasi (+)


 Cacat bawaan
 Uji esterogen & progesteron (-)
 Penyakit lain (+) TB, hepar, DM, kanker)
 Infertilitas
 Stress berat
 Klasifikasi Amenore patologik
 1. Gangguan organ pusat
 Sebab organik, tumor, radang, destruksi
 2. Gangguan kejiwaan
 Syok emosional
 Psikosis
 Anoreksia nervosa
 Pseudosiesis
 3. Gangguan poros hipotalamus-hipofisiss
 4. Gangguan hipofisis
 5. Gangguan gonad
 Kelainan kongenital (sindroma turner)
 Menopause prematur
 Insensitve ovarii
 Penghentian fungsi ovarium (Operasi,Radiasi,radang dsb)
 Tumor

 6. Gangguan glandula suprarenal
 7. Gangguan tiroid (hipotiroid, hipertiroid, kretinisme)
 8. Gangguan pankreas (DM)
 9. Gangguan uterus / vagina
 Aplasia/hipoplasia uteri
 Endometriosis TBC
 Histerektomi
 10. Penyakit-penyakit umum, gangguan gizi, obesitas
PERDARAHAN BUKAN HAID

 Perdarahan yg terjadi dalam masa antara 2 siklus haid


 Perdarahan terpisah & dapat dibedakan dari haid, atau 2 jenis
perdarahan ini menjadi satu
 Menoragia-metroragia
 Menoragia-metroragia dapat disebabkan oleh kelainan organik
atau kelainan fungsional
 Penyebab organik:
 Servic uteri: polip servic uteri, tuba, ovarium, erosi porsio uteri,
ulkus pada porsio uteri, karsinoma servic uteri
 Korpus : polip endometrium, abortus, mola hidatidosa,
koriokarsinoma, karsinoma korpus uteri, sarkoma uteri, mioma
uteri
 Tuba fallopi: kehamilan ektopik terganggu, radang, radang
 Ovarium: radang, tumor

 Penyebab fungsional disebut perdarahan uterus disfungsional
PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL (PUD)

 PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL (PUD)


 Perdarahan uterus abnormal yg terjadi di dalam maupun di luar
siklus haid semata-2 disebabkan oleh gangguan fungsional
(mekanisme kerja hipotalamus-hipofisis-ovarium-endometrium)
tanpa kelainan organik alat reproduksi
 Paling banyak pd usia perimenars & perimenopause
 Etiologi:
 Pada usia perimenars penyebab paling mungkin adalah faktor
pembekuan darah dan gangguan psikis
 Dapat terjadi pd setiap umur, menarce s/d menopause
 Sering pd masa permulaan haid (menarce) atau akhir fungsi
ovarium (menopause)
 2/3 wanita yg dirawat di RS utk perdarahan disfungsungsional
berumur >40 tahun dan hanya 3 % usia <20 tahun
 Patologi:
 Dapat tjd pd siklus ovulatorik, anovulatorik maupun keadaan
folikel persisten.
 Folikel persisten: folikel yg tak pecah, perdarahan krn
rangsangan esterogen (hiperplasia endometrium)
 Dapat ditemukan bersamaan dg berbagai jenis
endometrium baik non sekretorik (endometrium
atrofik, hiperplastik),maupun sekretorik (fase
proliferatif maupun sekretorik pd endometrium)
 Jenis non sekretorik paling banyak ditemukan

 Perdarahan pd masa ovulatorik berhubungan dg
faktor neuromuskuler(syaraf otot), vasomotorik
dan hematologik (mekanisme belum seberapa
dimengerti)
 Anovulatorik berhubungan dg gangguan
endokrin
 Pd siklus ovulatorik dan anovulatorik : bedakan dengan biopsi endometrium
 Folikel persisten sering dijumpai pd perimenopause. Esterogen yg terus
tinggi mengakibatkan hiperplasia endometrium shg tjd perdarahan. Sering
sbg permulaan keganasan endometrium
 Setelah folikel tdk mampu lagi membentuk esterogen, akan tjd perdarahan
lucut esterogen
 Pemeriksaan penunjang;
 Biopsi endometrium
 Laboratorium darah & hemostasis
 USG
 Radio imuno assay
 Diagnosis:
 Singkirkan terlebih dahulu kelainan organik
 Anamnesis:
 usia menarce
 Lama & jumlah darah haid
 Latar belakang keluarga
 Latar belakang emosional

 menars belum dijumpai siklus haid yg berovulasi
 Perdarahan yg terjadi sampai membuat KU memburuk

 Berikan progesteron secara siklik dari hari 16-25 siklus
haid selama 3 bulan.
 Setelah itu dilihat apakah perdarahan berulang lagi &
apakah telah terjadi ovulasi
 Bila setelah 6 bulan pengobatan ovulasi tetap (-),
pikirkan pemberian obat pemicu ovulasi seperti klomifen
sitrat, epimestrol atau hormon gonadotropin
 TERIMA KASIH
 PF :
 Hipo/hipertiroid?
 Gangguan hemostasis?
 Pemeriksaan ginekologik:
 singkirkan kelainan organik spt perlukaan genitalia,
erosi/radang atau polip servic, maupun mioma uteri
 Diagnosis ditegakkan bdsk pengukuran suhu basal
badan atau pengukuran hormon FSH & LH
 Penatalaksanaan:
 Pada usia perimenars pengobatan hormonal perlu bila:
 Tidak dijumpai kelainan organik maupun kelainan darah
 Gangguan terjadi selama 6 bulan atau 2 tahun setelah

Você também pode gostar