Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I
PENDAHULUAN
kandungan.
Monro melaporkan bahwa fetus dengan berat 397 gr dapat hidup terus, jadi
gr dapat hidup, tetapi hal ini dianggap sebagai suatu keajaiban. Makin tinggi
BB
anak waktu lahir, makin besar kemungkinannya untuk dapat hidup terus.
1.2 Tujuan
1.2.1Tujuan Umum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
sanggup hidup sendiri diluar uterus, belum sanggup diartikan apabila fetus itu
abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum anak dapat hidup di dua luar.
(Obstetri Patologi, hal : 7)
(Pedoman diaknosis dan terapi ilmu kebidanan dan kandungan RSUD Dr.
Soetomo Surabaya).
(buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal : hal 145)
2.2 Klasifikasi
A
3. bortus
profokatus
terapetikus
:
dengan
alasan
kehamilan
masih tertutup.
turut
2.2.3 Etiologi
a. Ovum patologik (blighted ovum)
abnormal
b. Kromosom abnormal
e. Penyakit ibu
f. Malnutrisi
g. Incompasibilitas rhesus
akan meningkat
i.
j.
k. Keracunan
2.2.4 Patofisiologis
seluruh janin ajan terlepas dan dinding rahim. Keadaan ini merupakan
terjadi ekspulsi. Bila ketuban pecah terlihat janin maserasi bercampur air
ketuban. Sering kali fetus tak tampak dan ini disebut dengan “blighted
ovum”.
sebagian dari hasil konsepsi telah keluar dari cavum uteri melalui kanalis
serutkalis.
212)
a. Amenorba
c. Mules-mules
h. Pada abortus yang sudah lama terjadi atau pada abortus provokatus yang
j. Uteri berukuran lebih kecil dari seharusnya dan adapula yang seusia
kehamilan.
a. Temukan besarnya uterus (taksir usia gestari) kenali dan atasi setiap
jam
e. Bila terjadi perdarahan hebat dan usia gestasi dibawah 16 minggu segera
f. Bila pasien tampak anemi, berikan sulfat ferosus 600 mg/hari selama 2
h. Setela shock diatasi lakukan gerakan denagan karet tajam lalu suntikkan
Bila janin sudah keluar tetapi plasenta belum terlepas, lakukan pelepasan
i.
j.
c. Berikan boster tetanus toksoid 0.5 ml bila tampak luka kotor pada
d. Bila riwayat pemberan imunisasi tidak jelas, berikan serum anti tetanus
4 minggu
1. Pendahuluan
Perdarahan dapat diatasi dengan penyerangan uterus dari sisa hasil konsepsi
2. Perfurasi
Perfurasi uterus pada kerusakan dapat terjadi terutama pada uterus dalam
dengan lain, jika ada tanda bahaya perlu segera dilakukan dan tergantung
dari luar dan bentuk perfurasi, penyakitan, luka perfurasi, penyakit luka
3. Infeksi
4. Shock
Shock pada obortus bisa terjadi karena perdarahan (shoch hemorargik) dan
Asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada individu
1. Pengertian
-
2. langkah-langkah
logis
III.
masalah
penanganannya
IV. Menetapkan
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain serta rujukan berdasarkan kondisi
klien
sebelumnya
kebutuhan
terhadap
tindakan
segera,
konsultasi,
VI.
Pada langkah pertama ini berisi semua informasi yang akurat dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Yang
terdiri dari data subjektif dan data objektif. Data subjektif adalah yang
lain yang dirumuskan dalam data fokus. Data objektif terdiri dari
sebelumnya)
dikumpulkan
mengantisipasi penanganannya
diagnosa
benar terjadi
potensial
berdasarkan
diagnosa
atau
masalah
yang
diantisipasi
Ø Langkah VI : pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman
lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Walaupun bidan
mengarahkan pelaksanaannya
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subyektif
1. Identifikasi Klien
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Penghasilan : -
2. Keluhan Utama
kemaluan
Ibu mengatakan hamil anak ke-2, pernah periksa ke bidan 1x dan test
Pada tanggal 28-07-2008 jam 08.00 WIB perut terasa mules dan nyeri
Umur : 35 tahun
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Penghasilan : -
Suami
ke
No
KEHAMILAN
UK Penyulit Penolong
9bln
PERSALINAN
Jenis
Tempat Penyulit
persalinan
Spt-B
BPS
-
Bidan
ANAK
Jenis
kelamin
♂
2900/49
BB/PB
NIFAS
H/M Meneteki KB
4 th
1 th
5.
a. Pola Nutrisi
pauk, sayur, kadang-kadang buah, dan minum air putih 7-8 gelas/hari
b. Eliminasi
hamil ini BAB 2 hari sekali, BAK lancar tidak ada keluhan dan tidak
c. Aktivitas
e. Seksualitas
Klien mengatakan sebelum hamil 1 minggu 3x, selama hamil ini tidak
6. Riwayat perkawinan
8. Perilaku Kesehatan :
9. Kebersihan:
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Kesadaran : composmentik
TTV :
BB sebelum hamil : 46 kg
LILA : 23 cm
TD : 110/70 mmHg
S : 36ºC
N : 84 x/menit
RR : 22 x/ menit
2. Pemeriksaan fisik
Ø Inspeksi
b. Muka
c. Mulut
d. Leher
e. Payudara
f. Perut
g. Vulua
-
h. Anus
i.
Ø Palpasi
a. Leher
b. Payudara : tidak ada benjolan, tidak ada massa, tidak ada nyeri
Bentuk : simetris
Areola : Hyperpegmentasi
Strie : Albican
Linea : Alba
Warna : kebiruan
Ø Perkusi
Ø Auskultasi
3. Pemeriksaan penunjang
PPT : ⊕ tanggal 28 Juli 2008
Tgl/Jam
11.15 WIB
Analisa data
Diagnosa
sehubungan dengan
tindakan curretage
TTV :
TD : 110/70 mmHg
S : 36ºC
N : 84 x/menit
RR : 22 x/ menit
BB : 48 kg
LILA : 23 cm
HB : 10 gr%
Terjadi Anemia
3.5 INTERVENSI
Tujuan :
Kriteria
- Pernafasan : 18-24x/mnt
- Nadi : 69-100x/mnt
3. Perdarahan berhenti
Diagnosa/Masalah
Intervensi
Rasional
G2P10001
1. Lakukan observasi keadaan umum klien 1. Untuk mengetahui
dengan abortus
keadaan klien terutama
inkomplitus
saat terjadi perdarahan
sehingga dapat segera
mengetahui tanda-tanda
syok dan dapat
ditangani secara dini
2. Lakukan observasi TTV
2. TTV dalam batas
normal menandakan
keadaan umum klien
baik untuk memastikan
tidak terjadi syok
3. Beri penyuluhan tentang maksud,
3. Dengan memberikan
tujuan dilakukan curretage, sebab dan
penyuluhan klien dan
akibat bila tidak dilakukan curratege
keluarga diharapkan
serta proses pelaksanaan curretage
mengerti dan mau
melaksanakan aa yang
diintervensikan
4. Siapkan surat persetujuan untuk
4. Bukti tertulis klien dan
tindakan medis (curretage)
keluarga menyetujui
tindakan medis yang
akan dilakukan
5. Observasi perdarahan
5. Deteksi dini adanya
syok hemorogik/
hipovolemik
6. Kolaborasi dengan dokter untuk
6. Melakukan fungsi
pelaksanaan curretage
dependen sisa konsepsi
mengganggu kontraksi
uterus sehingga
menimbulkan
perdarahan
7. Siapkan alat-alat untuk curretage dan
7. Agar proses curretage
juga kesterilannya
berjalan dengan lancar
sehingga komplikasi
dapat di hindari dari
infeksi tidak terjadi
8. Bantu pelaksanaan curretage secara
8. Untuk mempermudah
aseptic dan septic
dan mempercepat
proses curretage
9. Lakukan observasi TTV Post Curretage 9. Tanda vital dalam batas
- Melakukan kolaborasi dengan dokter
normal menandakan
untuk terapi
KU klien baik untuk
memastikan terjadinya
syok
Masalah I
10.Jelaskan pada klien penyebab mules dan 10.Klien mengerti dan
Mules & Nyeri
nyeri perut
memahami keadan yang
perut bagian bawah
kadang dialaminya
11. Anjurkan klien mengatasi nyeri dengan 11. Dengan teknik relaksasi
teknik relaksasi
otot dan pernafasan
akan mengurangi rasa
nyeri
12. Kolaborasi dengan dokter untuk
12. Analgesik dapat
pemberian obat-obat mengurangi rasa
mempengaruhi
sakit
syarat yang dapat
menyebabkan rasa nyeri
hilang
Masalah II
13. Anjurkan klien untuk berdoa dan beri 13.Dapat membantu
Takut sehubungan
dorongan moril
ketenangan jiwa klien
dengan tindakan
curretage
3.6
Implementasi
Tanggal
Diagnosa
Jam
Pelaksanaan/Implementasi
28-07-2008 G2P10001 dengan
11.15 1. Melakukan observasi KU klien
abortus inkompletus
keadaan umum agak lemah
11.20 2. Melaksanakan observasi TTV
TD : 110/70 mmHg
S : 36ºC
N : 84 x/menit
RR : 22 x/ menit
BB : 48 kg
LILA : 23 cm
HB : 10 gr%
11.30 3. Memberikan penyuluhan tentang
maksud, tujuan dilakukan curretage
sebab dan akibat bila tidak dilakukan
curretage, serta proses pelaksanaan
curretage
11.40 4. Melakukan informed consent klien
menyetujui
tindakan
curretage
dengan pembiusan
11.50 5. Melakukan observasi perdarahan-
perdarahan pervaginaan hanya sedikit
11.55 6. Melakukan kolaborasi dengan dokter
untuk pelaksanaan tindakan curretage
12.00 7. melakukan persiapan alat-alat untuk
curretage dengan menjaga strelitas
12.10 8. Membantu pelaksanaan curretage
secara septic dan aseptic untuk
mempermudah dan mempercepat
proses curretage
12.15 9. Melakukan observasi TTV
TD : 110/70 mmHg
S : 36ºC
N : 84 x/menit
RR : 22 x/ menit
BB : 48 kg
LILA : 23 cm
HB : 10 gr%
* Melakukan
kolaborasi
dengan
3.7 Evaluasi
Tanggal : 28-07-2008
S : Klien mengatakan nyeri agak berkurang, sudah tidak cemas lagi karena
O: KU : baik
S : 36ºC
N : 84 x/menit
RR : 22 x/ menit
BB : 48 kg
LILA : 23 cm
HB : 10 gr%
Perdarahan ± 35 cc
Klien melakukan mobilisasi : miring kanan, miring kiri setelah itu kalau
Amoxillin 3x500 mg
Metergin 3x1
Memberikan HE tentang :
Personal hygiene
kondisinya ke RS
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Komplikasi yang terjadi yaitu perdarahan, perforasi, infeksi, payah ginjal, akut
dan shock.
Saran
baik dengan petugas kesehatan yang lain serta dengan klien dan keluarga
b. Bagi klien
yang
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta :EGC
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Ny. “M” G2P10001 UK 9/10 minggu
dengan
dari bimbingan dan petunjuk serta bantuan dari berbagai pihak, oleh karena
itu
kepada:
1. Prof. Dr. H.R. Soedibyo HP.dr.DTM selaku Ketua STIKES ABI Surabaya.
2. Lia Hartanti, SST selaku Ketua Jurusan Prodi DIII Kebidanan STIKES ABI
Surabaya.
3. Sukarnik, SST selaku pembimbing askeb di RSIA Nyai Ageng Pinatih Gresik.
4. dr. Ziadatur Rochmah selaku direktur RSIA Nyai Ageng Pinatih Gresik
6. Orang tua yang telah memberi dukungan moril baik maupun materi
7. Semua rekan mahasiswa DIII Kebidanan STIKES ABI Surabaya yang turut
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna.
Gresik,
Juli 2008
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
1.2.2 Tujuan Khusus
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
2.2 Klasifikasi
2.2.1 Menurut Macam-macamnya
2.2.2 Menurut Derajatnya
2.2.3 Etiologi
2.2.4 Patofisiologis
2.3 Abortus Incomplitus
1 Pengertian
2 Gejala abortus incompletus
3 Penanganan abortus incomplitus
4 Hal-hal yang harus diperhatikan pada abortus incomplitus
2.4 Komplikasi abortus
2.5 Manajemen kebidanan menurut Varney, 1997
TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
3.1.1 Data Subjektif
3.1.2 Data Objektif
3.2 Analisa Masalah/Diagnosa
3.3 Diagnosa Potensial
3.4 Identifikasi Kebutuhan Segera
3.5 Intervensi
3.6 Implementasi
3.7 Evaluasi
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
21
21
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
ASUHAN KEBIDANAN
ABORTUS INKOMPLETUS
GRESIK