Você está na página 1de 2

Jalur Sepeda Dicat Ulang

Ruas jalur sepeda di Jalan Wastukencana , depan Balaikota Bandung, mulai dicat ulang
oleh pemborong pelaksana projek Senin lalu. Hal ini dikarenakan cat yang sudah luntur
sebelum masa pemeliharaan selesaipada bulan April 2011. Pengecatan dilakukan oleh
pemborong CV Cipta Karya Insani mulai pukul 10.00 WIB, dimulai dari pintu gerbang
Balaikota Bandung ke Utara.

Menurut Direktur CV Cipta Karya Insani, H. Umed, pengecatan direncanakan sepanjang


100 meter terlebih dahulu yang kemudian akan dikeringkan selama empat jam. Untuk itu,
tidak boleh ada yang melewati jalanan tersebut selama empat jam. Umed juga mengatakan
bahwa cat yang dipakai kali ini kualitasnya lebih baik dari sebelumnya dan ia merugi hingga
Rp.130 juta karena hal tersebut.

Secara terpisah, Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Kota Bandung Iming
Ahmad menuturkan, pengecatan ulang itu masih menjadi tanggung jawab empat pemborong
yang melaksanakan projek sebelumnya. Pengecatan jalur sepeda tersebut akan dilakukan
pada semua jalur sepeda yang catnya sudah pudar. Pengecatan dimulai di depan Balaikota
Bandung dan selanjutnya ke jalan lainnya.

Retribusi Makam Dinaikkan

Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung mengusulkan retribusi pemakaman di


Kota Bandung naik empat kali lipat. Hal ini disebabkan retribusi pelayanan pemakaman di
Kota Bandung tergolong rendah jika dibandingkan dengan daerah lain, yaitu Rp 25.000 per
meter persegi untuk dua tahun.

Sekretaris Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung Arif Prasetya mengatakan,
acuan tarif retribusi tersebt termuat dalam Perda No.22 Tahun 2001 tentang Pelayanan
Pemakaman Umum dan Pengabuan Mayat. Karena Perda tersebut dibuat 10 tahun yang lalu,
Arif mengusulkan agar Perda tersebut direvisi.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemakaman Dinas Pertamanan Kota Bandung Agus
Bustomi Susanto mengatakan dari 13 taman pemakaman umum (TPU) di kota Bandung, kini
tinggal 4 persen yang belum terisi. Dengan asumsi tersebut, laham pemakaman diperkirakan
akan terisi penuh dalam 9 tahun. Untuk itu pemerintah mengupayakan untuk menambah luas
areal pemakaman dari TPU yang sudah ada.

Penataan Gasibu Butuh Dana Rp 5 Miliar

Penataan ulang Lapangan Gasibu untuk dikembalikan ke fungsi semula sebagai ruang
publik dan tempat olah raga, diperkirakan memakan waktu satu tahun dengan perkiraan
budget mencapai Rp 5 miliar. Menurut Sekda Kota Bandung, Edi Siswadi, penataan ulang ini
akan dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama memperlancar arus lalu lintas di sekitar
Gasibu, kemudian melakukan penataan PKL dan mengembalikan fungsi Lapangan Gasibu
sebagai ruang publik dan olahraga.

Lebih lanjut Edi menuturkan, beberapa perbaikan yang direncanakan seperti perbaikan
trek, pemagaran dan perbaikan tengah lapangan, membutuhkan dana besar yang diperkirakan
mencapai Rp 5 miliar. Berdasarkan hasil rapat evaluasi penataan Lapangan Gasibu hari
Minggu lalu, langkah tersebut sudah cukup bagusdan melebihi target yang direncanakan.

Edi juga memberikan apresiasi khusus kepada satpol PP yang terus melakukan penjagaan
di sekitar lapangan Gasibu agar pedagang tidak kembali berjualan.

Direksi PD Pasar Tidak Datang ke DPRD

Komisi A Dewan perwakilan Rakyat Daerah Kota Bandung menilai kinerja PD Pasar
Bermartabat Koa Bandung masih konvensional. Hal ini terlihat dari tidak hadirnya direksi PD
Pasar Bermartabat dalam dua kali pemanggilan yang diagendakan Komisi A. Agenda tersebut
antara lain untuk mendengarkan pemaparan rencana strategis PD Pasar Bermartabat tahun
2011.

Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PR Pasar Bermartabat Kota Bandung


Rachmat Kurnia Ruswadinata resmi mundur dari jabatannya pertengahan Desember 2010
setelah tiga bulan menjabat. Walikota Bandung Dada Rosada kemudian menunjuk Direktur
Operasional PD Pasar Bermartabat Heryadi menjadi Pejabat Sementara Dirut PD Pasar
Bermartabat.

Ketua Komisi A DPRD Kota Bandung Haru Suandharu menyesalkan tidak adanya
perwakilan direksi untuk memberi penjelasan.

Você também pode gostar