Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tanah adalah gejala alam permukaan daratan, membentuk suatu daerah (zona) yang
disebut pedosfer, tersusun atas massa galir (loose) berupa pecahan dan lapukan batuan (rock)
bercampur dengan bahan organic. Berlainan dengan mineral, tumbuhan dan hewan. Tanah bukan
suatu wujud tedas (distinct). Dalam pedosfer terjadi tumpang tindih (everlap) dan saling tindak
(interaction) antar litosfer, atmosfer, hidosfer, dan biosfer. Maka tanah dapat disebut lintas batas
antar berbagai gejala alam permukaan bumi.
Ditinjau dari segi asal usul, tanah merupakan hasil alihrupa (transformation) dan
alihtempat (translocation) zat-zat mineral dan organic yang berlangsung dipermukaan daratan
dibawah pengaruh factor-faktor lingkungan yang bekerja selawa waktu sangat panjang, dan
bentuk tubuh dengan organisasi dan morfologi tertentu (schoeder,1984).
Ada 5 faktor pokok yang mempengaruhi pembentukan tanah dan menentukan rona
bentang tanah, yaitu : bahan induk, iklim, organism, relief, dan waktu.
Factor pembentuk tanah ialah keadaan atau kakas (force) lingkungannya yang berdaya
menggerakkan proses pembentukan tanah atau memungkinkan proses pembentukan tanah
berjalan.
A. Pengertian Tanah
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang tersusun
dari mineral dan bahan organik.
Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung
kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar.
Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernafas
dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar
hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.
Ilmu yang mempelajari berbagai aspek mengenai tanah dikenal sebagai ilmu tanah.
Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan
erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi.
Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara
merupakan bagian dari tanah.
Tanah (pedosfer) adalah lapisan kulit bumi yang tipis terletak di bagian paling atas
permukaan bumi. Material yang tidak padat, sebagai media untuk menumbuhkan tanaman
(SSSA, Glossary of Soil Science Term). Menurut Dokuchaev: Tanah adalah suatu benda fisis
yang berdimensi tiga terdiri dari panjang, lebar, dan dalam yang merupakan bagian paling atas
dari kulit bumi.
Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swiss yang bekerja di Amerika Serikat,
menyebutkan bahwa tanah terbentuk dari bahan induk yang telah mengalami modifikasi/
pelapukan akibat dinamika faktor iklim, organisme (termasuk manusia), dan relief permukaan
bumi (topografi) seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan dinamika kelima faktor
tersebut terbentuklah berbagai jenis tanah dan dapat dilakukan klasifikasi tanah.
Faktor-faktor tersebut dapat dirumuskan dengan rumus sebagai berikut:
T = f (i, o, b, t, w)
Keterangan:
Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan organisme, membentuk tubuh unik
yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai ''pedogenesis''. Proses yang
unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut
sebagai horizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika,
kimia, dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.
1. Tanah Endodinamorf, yaitu tanah yang mempunyai sifat-sifat terutama kimiawinya yang
identik dengan bahan induknya atau terbentuk dari bahan indukresidual contohnya lithosol,
yang terdapat di India, berwarna kuning andosol di dataran tinggi Indonesia dan Filipina,
grumodol di pulau jawa, organosol (tanah gambut) di Jambi Riau, Kalimantan dan Papua.
2. Tanah Ektodinamomorf, yang mempunyai sifat-sifat tidak identik dengan bahan induknya,
contoh tanah golongan ini adalah menjadi 2 golongan yaitu:
a) Faktor Tergantung Geografi, meliputi bahan induk, iklim, aktivitas biologis dan
topografi.
a. Bahan Induk
Menurut Jenny (1941) Bahan Induk adalah keadaan tanah pada waktu nol (time zero) dari
proses pembentukan tanah.
Jenis-jenis Bahan Induk:
- Batuan Beku adalah bebatuan yang terbentuk dari proses pembekuan (solidifikasi)
magma cair.
Jenis-jenis Batuan Beku:
Berdasarkan Tempat Pembekuan Magma, batuan beku dibedakan menjadi :
o Batuan Beku Dalam (Flutonik)
o Batuan Beku Gang (Intrusi)
o Batuan Beku Atas (Ekstrusi / Batuan Vulkanik)
Berdasarkan kandungan SiO2, batuan beku dibedakan menjadi:
o Batuan Beku Masam -> kand. SiO2 tinggi : > 65%
o Batuan Beku Intermedier -> kand. SiO2 sedang : + 55% s/d 65%
o Batuan Beku Basa -> kand. SiO2 rendah : < 55%
- Batuan Metamorf adalah batuan beku atau batuan sedimen yang telah mengalami
perubahan bentuk (transformasi) akibat adanya pengaruh perubahan suhu dan tekanan
yang sangat tinggi.
Jenis-jenis Batuan Metamorf:
1) Schist :
Batuan metamorf berbentuk lembar-lembar halus à Schist Mika
2) Gneis :
Batuan metamorf berbentuk lembar-lembar kasar à Granit Gneis
3) Kuarsit :
Batuan metamorf yang terbentuk dari batu pasir
4) Marmer :
Batuan metamorf yang terbentuk dari batu kapur karbonat
b. Iklim
Iklim adalah rata – rata cuaca semua energy untuk membentuk tanah datang dari matahari
berupa penghancuran secara radio aktif yang menghasilkan gaya dan panas. Energy
Pelapukan merupakan proses alamiah akibat bekerjanya gaya-gaya alam baik secara
fisik maupun kimiawi yang menyebabkan terjadinya pembelahan-belahan
penyusunannya menjadi material lepas (regolit) dipermukaan bumi. Kecepatan proses
pelapukan bebatuan dapat dikondisikan oleh jenis dan komposisi mineral/senyawa
kimiawi penyusunnya:
Batuan sediment umumnya tidak melapuk secepat batuan beku maupun batuan
peralihan dan batu pasir lebih resisten ketimbang batu kapur.
Batuan yang komposisi mineral lebih kompleks akan melapuk lebih mudah
ketimbang yang lebih sederhana, karena dengan demikian kompleksnya
komposisi akan makin variatif pori-pori antara molekul yang terbentuk dan
makin tidak rata permukaannya, sehingga makin mudah mengalami proses
pelapukan.
Batuan lebih cepat lapuk ketimbang batuan asam karena terkait lebih sedikitnya
senyawa lain yang mudah lapuk.
Proses Pelapukan :
>> Proses Pelapukan Fisik :
Proses mekanik yang menyebabkan bebatuan masif pecah –hancur
terfragmentasi menjadi partikel-partikel kecil tanpa ada perubahan
kimiawi. Terjadi karena Perubahan suhu yang drastis (sangat dingin di Kutub
dan sangat panas di Padang Pasir), Hantaman air hujan, Penetrasi Akar, Aktivitas
Makhluk Hidup lainnya.
>> Proses Pelapukan Kimia:
Proses Pelapukan yang diikuti terjadinya perubahan sifat kimiawi meliputi :
Pelarutan (solubilitasi)
Hidrasi
Karbonatasi
Hidrolisis
d. Topografi/Relief
Topografi alam dapat mempercepat atau memperlambat kegiatan iklim. Pada tanah datar
kecepatan pengaliran air lebih kecil daripada tanah yang berombak. Topografi miring
mepergiat berbagai proses erosi air, sehingga membatasi kedalaman solum tanah.
Didaerah beriklim humid tropika dengan bahan induk tuff vulkanik, pada tanah yang
datar membentuk tanah jenis latosol berwarna coklat, sedangkan di lereng pegunungan
akan terbentuk latosol merah. Didaerah semi arid (agak kering) dengan bahan induk
naval pada topografi datar akan membentuk tanah jenis grumosol, kelabu, sedangkan
dilereng pegunungan terbentuk tanah jenis grumosol berwarna kuning coklat. Di lereng
pegunungan yang curam akan terbentuk tanah dangkal. Adanya pengaliran air
menyebabkan tertimbunnya garam-garam di kaki lereng, sehingga di kaki gunung berapi
di daerah sub humid terbentuk tanah berwarna kecoklat-coklatan yang bersifat seperti
grumosol, baik secara fisik maupun kimianya. Di lereng cekung seringkali bergabung
membentuk cekungan pengendapan yang mampu menampung air dan bahan-bahan
tertentu sehingga terbentuk tanah rawang atau merawang.
b) Sistem drainase/pengaliran
Daerah yang drainasenya jelek seperti sering tergenang menyebabkan tanahnya
menjadi asam.
b) Faktor Tergantung Fisiografis Dan Geologis Bentang Lahan, yaitu waktu itu
umur perkembangan.
a. Waktu
Lamanya bahan induk mengalami pelapukan dan perkembangan tanah, memainkan
peranan penting dalam menentukan jenis-jenis tanah terbentuk.
Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah, akibat pelapukan dan
pencucian yang terus menerus. Oleh karena itu tanah akan menjadi semakin tua dan
kurus. Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan
sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa. Karena proses pembentukan
tanah yang terus berjalan, maka induk tanah berubah berturut-turut menjadi tanah muda,
tanah dewasa, dan tanah tua.
Tanah Muda ditandai oleh proses pembentukan tanah yang masih tampak pencampuran
antara bahan organik dan bahan mineral atau masih tampak struktur bahan induknya.
Contoh tanah muda adalah tanah aluvial, regosol dan litosol.
Tanah Tua proses pembentukan tanah berlangsung lebih lanjut sehingga terjadi proses
perubahan-perubahan yang nyata pada horizon-horoson A dan B. Akibatnya terbentuk
horizon A1, A2, A3, B1, B2, B3. Contoh tanah pada tingkat tua adalah jenis tanah
podsolik dan latosol tua (laterit).
a) Faktor passif, yaitu faktor-faktor yang menjadi sumber massa tanah dan kondisi
saat proses pembentukan tanah berlangsung meliputi bahan induk, topografi
(relief) dan waktu.
b) Faktor aktif, yaitu faktor-faktor yang menghasilkan energi untuk pelaksanaan
proses pelapukan terhadap massa dan kondisi tersebut yaitu biosfer (jasad hidup
dan aktivitasnya) dan iklim (atmosfer dan hidrosfer)
Tanah sebagai media tumbuh di mulai sejak peradaban manusia mulai beralih dari
manusia pengumpulan pangan yang tidak menetap menjadi manusia pemukiman yang mulai
melakukan pemindahan tanaman pangan/nonpangan ke areal dekat mereka tinggal berkembang
pemahaman fungsi tanah sebagai penyedia nutrisi bagi tanaman sehingga produksi yang di capai
tanaman tergantung pada kemampuan tanah dalam penyediaan nutrisi ini.
Tanah merupakan hasil evolusi alam yang bersifat dinamis sepanjang masa. Tanah adalah
“bahan mineral yang tidak padat (unconsolidated) terletak di permukaan bumi, yang telah dan
akan tetap mengalami perlakuan dan dipengaruhi oleh faktor-faktor genetik dan lingkungan
yang meliputi bahan induk, iklim (termasuk kelembaban dan suhu), organisme (makro dan
mikro) dan topografi pada suatu priode waktu tertentu” satu penciri beda utama adalah tanah ini
secara fisik, kimiawi, dan biologis, serta ciri-ciri lainnya.
Soil : tanah
Vegetasi : tumbuhan
Reklamasi : usaha memperbaiki atau memulihkan kembali lahan dan vegetasi dalam kawasan
hutan yang rusak sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan dan energi agar dapat berfungsi
secara optimal sesuai dengan peruntukannya.
Menurut pengertiannya secara bahasa, reklamasi berasal dari kosa kata dalam Bahasa Inggris, to
reclaim yang artinya memperbaiki sesuatu yang rusak.
(http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100426210347AAVNYA8 )
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanah
http://ayusetyowati.wordpress.com/2009/11/28/pedosfer-faktor-faktor-pembentuk-tanah/
http://pumbakala.blogspot.com/2008/11/faktor-faktor-pembentukan-tanah-dalam.html
http://elank37.wordpress.com/2008/04/25/faktor-pembentuk-tanah/
http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2008/02/faktor-faktor-pembentuk-tanah.html
http://www.masbied.com/2010/06/03/dasar-dasar-ilmu-tanah/
http://soil.faperta.ugm.ac.id/tj/1991/1991%20tana.pdf