Analisa Data

Dari tabel “banyaknya curah hujan di Kecamatan Kedungjati, Grobogan pada

tahun 1993-2004” diperoleh bahwa :

 Menurut Oldeman
Penentuan bulan basah, bulan kering, bulan lembab didasarkan pada klasifikasi
apabila dari rata-rata diperoleh ≥ 200 mm berarti mengalami bulan basah,
apabila rata-rata yang diperoleh ≤ 100 mm berarti mengalami bulan kering,
sedangkan jika rata-rata diperoleh antara 100-200 mm diperoleh bulan lembab.,
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi 3 kali bulan basah, yaitu pada
bulan Januari, Maret, dan Desember. Bulan kering terjadi 5 kali berturut-turut,
yaitu pada bulan Mei, Juni, Juli, Agustus, dan September. Sedangkan bulan
lembab terjadi 4 kali, yaitu pada bulan FebruariApril, Oktober, dan November.

Data curah hujan yang telah dihitung dapat digolongkan ke dalam kategori D-3,
yang dimaksud kategori D-3 adalah tipe utama D dan sub divisi 3. Penentuan
Tipe utama D berdasarkan pada banyaknya bulan basah yang terjadi selama 3
bulan. Penentuan Sub divisi 3 berdasarkan pada banyaknya bulan kering yang
terjadi selama 5 bulan.

Oleh sebab itu, sebaiknya pada bulan Januari, Maret, dan Desember ditanami
padi. Padi adalah salah satu hasil tanaman terpenting di dunia, dan merupakan
bahan makanan sebagian besar penduduk desa Kedungjati. Dari padi tersebut
yang digunakan sebagai bahan pakan ternak adalah gabah, beras, dan menir.
Penanaman padi bisa dilakukan pada 3 kali bulan basah berturut-turut selama 1
kali masa panen. Sementara itu populasi ternak yang paling tinggi adalah ayam
dan sapi. Hal ini disebabkan karena di daerah Kedungjati terdapat bahan pakan
yang cocok dan bernutrisi tinggi untuk ternak ayam dan sapi. Sedangkan pada
bulan Mei, Juni, Juli, Agustus, dan September sebaiknya ditanami palawija,
 seperti jagung, kedeleai, ubi kayu, ubi jalar, dsb. Jagung sampai saat ini
merupakan butir-butiran yang paling banyak digunakan dalam ransum ternak,
terutama tenak unggas. Dibanding kelompok padi-padian yang lain jagung yang
tertinggi. Karena nilai energy netto nya yang tinggi, jagung merupakan bahan
pakan utama bagi ransum ayam yang ada di desa Kedungjati, bahkan digunakan
sebagai bahan pakan konsentrat bagi sapi yang digemukkan.

 Menurut Ferguson
Penentuan bulan basah, bulan kering, bulan lembab didasarkan pada klasifikasi
apabila dari rata-rata diperoleh ≥ 100 mm berarti mengalami bulan basah,
apabila rata-rata yang diperoleh ≤ 60 mm berarti mengalami bulan kering,
sedangkan jika rata-rata diperoleh antara 60-100 mm diperoleh bulan lembab.
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi 6 kali bulan basah dan bulan
kering terjadi 4 kali. Sedangkan bulan lembab terjadi 2 kali.

Data curah hujan yang telah dihitung dapat digolongkan ke dalam kategori C-3,
yang dimaksud kategori C-3 adalah tipe utama C dan sub divisi 3. Penentuan
Tipe utama C berdasarkan pada banyaknya bulan basah yang terjadi selama 6
bulan. Penentuan Sub divisi 3 berdasarkan pada banyaknya bulan kering yang
terjadi selama 4 bulan.

Oleh sebab itu penanaman padi sebaiknya dilakukan 2 kali masa panen, karena
terdapat 6 kali bulan basah. Selanjutnya apabila sudah dilakukan penanaman
padi selama 2 kali, bisa dilakukan penanaman kacang hijau atau kedelai.
Keduanya merupakan sumber protein bagi hewan ternak. Kedelai memiliki kadar
protein dan lisin yang tinggi, miskin akan metionin dan sistin, mengandung
enzim antripsin yang dengan pemanasan akan berkurang. Sedangkan kacang
hijau memiliki kadar protein yang tinggi dan tinggi akan vitamin B dan B
kompleks. Sehingga di desa Kedungjati, terdapat banyak populasi sapi dan
kambing.
 Menurut Mohr
Penentuan bulan basah, bulan kering, dan bulan lembab menurut cara Mohr
hampir sama dengan cara Ferguson, yaitu diperoleh 6 kali bulan basah, 4 kali
bulan kering, dan 2 kali bulan lembab. Perhitungannya dapat diperoleh dengan

BK
menggunakan rumus Q1 = x 100%
BB
4
Q1 = x 100 % = 66,67 %
6

Data curah hujan yang telah dihitung dapat digolongkan ke dalam golongan IV,
yaitu banyaknya bulan kering yang terjadi selama 4 kali dan bulan basah yang
terjadi selama 6 kali.