Você está na página 1de 1

Keanekaragaman Agama Pemicu Disintegrasi Bangsa

Bangsa Indonesia adalah bangsa besar yang mempunyai keberagaman luar biasa banyak.
Salah satunya adalah keberagaman agama. Islam, Katholik, Protestan, Hindu, dan Budha
adalah agama yang diakui secara sah dan legal oleh Negara. Sebelum lebih jauh
membahas, agama adalah sistem kepercayaan yang diyakini kebenarannya dan
diaplikasikan dalam kehidupan. Menurut para perintis sosiologi, agama (religion) adalah
suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan
hal yang suci, dan bahwa kepercayaan dan praktik tersebut mempersatukan semua orang
yang beriman ke dalam sebuah komunitas moral yang disebut umat.

Bagai dua mata sisi mata uang, agama mempunyai sisi positif dan negatif. Dari sisi
positif, agama berfungsi sebagai alat pemersatu masyarakat. Menurut Durkheim agama
mempunyai fungsi positif bagi integrasi bangsa baik secara mikro ataupun makro. Fungsi mikro
agama adalah untuk menggerakkan dan membantu manusia untuk hidup. Di tingkat makro,
agama berfungsi untuk memenuhi keperluan masyarakat untuk secara berkala menegakkan dan
memperkuat perasaan dan ide kolektif yang menjadi ciri dan inti persatuan masyarakat tersebut
dengan upacara keagamaan. Dari sisi negatif, agama dapat memicu disintegrasi bangsa.
Disintegrasi adalah perpecahan di masyarakat yang terjadi karena adanya konflik atau pertentangan.
Lebih jauh lagi, konfliklah yang membuat disintegrasi. Konflik adalah pertentangan-pertentangan yang
disebabkan oleh perbedaan-perbedaan dalam masyarakat.

Você também pode gostar