Você está na página 1de 13

ARRAY

Sebuah array dapat dikatakan sebagai suatu


himpunan terurut dengan elemen-elemen
homogen. Terurut, dimaksudkan bahwa
elemen pertama, elemen kedua, dst masing-
masing dapat diidentifikasi. Sedangkan
homogen berarti masing-masing elemen
tersebut mempunyai tipe data yang sama.
 
Array dapat dikelompokkan atas 2 bagian, yaitu
:
1. Array satu dimensi.
2. Array multi dimensi.
ARRAY SATU DIMENSI
Bentuk array yang paling sederhana adalah array satu
dimensi. Array jenis ini dapat dianggap sebagai sebuah
vektor. Suatu array A berdimensi satu dengan N buah
elemen, secara fisik dapat digambarkan sebagai berikut :
Indeks dari elemen suatu array menyatakan posisinya
dalam urutan secara umum suatu array A berdimensi
satu dengan elemen berjenis data T yang mempunyai
indeks dari L s/d U dituliskan sbb:

A(L:U) = {A(I)}
ARRAY MULTI DIMENSI
Array dua dimensi adalah salah satu contoh dari array jenis multi dimensi (dimensi
banyak). Array ini elemen-elemennya merupakan array pula. Bentuk yang dianggap dapat
mewakili array dua dimensi ini adalah matriks.  Suatu array B yang terdiri atas M elemen
dimana masing-masing elemennya berupa array dengan N elemen, dapat digambarkan
sebagai suatu tabel MxN, dengan bentuk sbb:
 
 
Array ini dituliskan :             B(1:M,1:N) = {B(I,J)},

Untuk  I = 1,2,…,M
J = 1,2,…,N
Jumlah elemen (range) dari array B ini adalah M x N.
 
Secara umum, array 2 dimensi B dengan batas bawah indeks pertama L1, batas atas
indeks pertama U1, batas bawah indeks kedua L2 batas atas indeks kedua U2, dituliskan:
 
B(L1 : U1, L2 : U2) = {B(I,J)}
CROSS SECTION

Yang dimaksud dengan Cross section dari array 2 dimensi


adalah : suatu himpunan yang anggotanya adalah
elemen-elemen dalam satu baris saja atau satu kolom
saja. Notasinya menggunakan *.
 
Contoh :
Misal diberikan array B(1:M,1:N).
B(4,*) = {B(4,1), B(4,2), …,B(4,N)}
B(*,4) = {B(1,4), B(2,4), …,B(M,4)}
TRANSPOSE
Transpose dari suatu array dua dimensi, adalah suatu array dua dimensi
pula dengan menukar posisi indeksnya. Transpose dari array berukuran M x
N adalah suatu array berukuran N x M. Transpose dari suatu array dari B
dinotasikan dengan BT, dan didefinisikan: 
B(I,J) = BT (J,I)
 
Selanjutnya secara umum, suatu array A berdimensi N dapat dituliskan sbb:
 
A(L1:U1,L2:U2,…,LN:UN)

  Jumlah elemen array ini adalah :                                                                             


                                                                             N
(U1 - L1 + 1)(U2- L2+ 1)… (UN - LN + 1) (UK - LK + 1)
Sebagai contoh perhatikan sebuah array berdimensi 3 yang menggambarkan
(berisi) jumlah mahasiswa STMIK Gunadarma untuk kelas pagi dan malam.
Array ini dapat digambarkan sbb :
 
 
Jika array ini diberi nama Gunadarma, maka bentuknya dapat dituliskan sbb:
 
Gunadarma(1:2,1:2,1:5) = {Gunadarma(i,j,k)}
dimana          I = 1,2 (1 = pria, 2 = wanita)
J = 1,2 (1 = pagi, 2 = malam)
K = 1,2,3,4,5 (kelas 1 s/d 5)
 
Seluruh mahasiswa pagi dapat ditunjukkan dengan Gunadarma (*,1,*)
sedangkan seluruh mahasiswa malam dapat ditunjukkan dengan :
 
Gunadarma(*,2,*)
DEKLARASI ARRAY DALAM BAHASI
PEMROGRAMAN.
Misal diberikan array dengan nama A yang mempunyai 24 elemen dengan masing-
masing elemen berjenis data integer, maka deklarasinya dalam bahasa
pemrograman adalah sbb:
 
COBOL : 01 A_Table
02  A OCCURS 24 TIMES PIC 99
 
PASCAL : VAR A : ARRAY [1..24] OF INTEGER;
 
 
 
Dalam mendeklarasikan suatu array ada 3 hal yang harus ada pada deklarasi
tersebut, yaitu:
1.   Nama array
2.   Range dari indeksnya
3.   Tipe elemen-elemen datanya
 
MAPPING KE STORAGE DARI ARRAY

Ada beberapa cara untuk menyatakan suatu


array pada storage, tetapi konsepnya hampir
sama dengan apa yang ada pada data fungsi.
 
ARRAY SATU DIMENSI
Misal diberikan array satu dimensi dengan nama A yang
mempunyai indeks 1 s/d N, yaitu A(1:N). Secara fisik array A(1:N)
dapat digambarkan sbb:
 
Yang perlu kita ketahui disini adalah : Letak elemen ke I dari array
A(1:N), atau letak masing-masing elemen array pada storage. Letak
suatu elemen biasanya disebut sebagai starting address atau
starting location atau base location. Untuk mengetahui starting
address suatu elemen array, perlu diketahui lebih dulu antara lain :
1.  Starting address dari array yang bersangkutan.
2.  Ukuran masing-masing elemen array atau ruang yang digunakan
masing-masing elemen array.
ARRAY MULTI DIMENSI
Prinsip yang digunakan disini tetap didasarkan pada array satu dimensi. Oleh karena
itu untuk array multi dimensi, linierisasinya dapat dilakukan berdasarkan baris atau
kolom.
Contoh :

Misal diberikan array  A(1:3,1:4). Array ini secara fisik dapat digambarkan sbb :

Linierisasi menurut baris akan mengakibatkan bentuk diatas menjadi :


 

Jika B adalah starting address array A(1:3,1:4) dan S adalah ruang yang digunakan
oleh masing-masing elemennya, maka starting address dari elemen A(I,J) adalah :
 
B + (I-1) * 4 * S + (J-1) * S
RECORD

Record adalah himpunan dari elemen-elemen yang heterogen.


Heterogen adalah elemen-elemennya dapat mempunyai tipe data yang berbeda.
ELEMENTARY ITEM adalah suatu field yang tidak mempunyai subfield.
 
GROUP ITEM adalah suatu field yang mempunyai subfield.
 
TUPEL adalah gabungan atribut yang menjadi suatu informasi dari proses basis             
                data.
 
Contoh RECORD :
 
PEGAWAI
 
Record-record yang tipenya sama : FILE.
Untuk menyatakan suatu data dalam record yang mempunyai identifikasi yang khusus,
maka harus punya 1 field khusus yang disebut KEY (kunci field).
DEKLARASI RECORD DALAM BAHASA
PEMROGRAMAN
PROGRAM DALAM COBOL
DATA DIVISION.
01  PEGAWAI.
02  JOB_TITTLE       PIC X(20).
02  EMP_NO             PIC X(8).
02  PAY_RATE         PIC 9(2) V 9(2).
02  NAME                              PIC X(25).
02  TELP_NO                        PIC X(7).
 
PROGRAM DALAM PASCAL
Type
Pegawai = Record;
Job_Tittle : String[20];
Emp_No  : String[8];
Pay_Rate : Real;
Name       : String[25];
Telp_No   : String[7];
End;
 

Você também pode gostar

  • MBKM Unimed0140
    MBKM Unimed0140
    Documento7 páginas
    MBKM Unimed0140
    Lintang Setyo Kurniawati
    Ainda não há avaliações
  • RPS - So D3mi
    RPS - So D3mi
    Documento20 páginas
    RPS - So D3mi
    Lintang Setyo Kurniawati
    Ainda não há avaliações
  • Pertemuan 1
    Pertemuan 1
    Documento6 páginas
    Pertemuan 1
    Lintang Setyo Kurniawati
    Ainda não há avaliações
  • Modul Sistem Operasi 2
    Modul Sistem Operasi 2
    Documento7 páginas
    Modul Sistem Operasi 2
    Lintang Setyo Kurniawati
    Ainda não há avaliações
  • Modul Sistem Operasi 3
    Modul Sistem Operasi 3
    Documento5 páginas
    Modul Sistem Operasi 3
    Lintang Setyo Kurniawati
    Ainda não há avaliações
  • Addie
    Addie
    Documento3 páginas
    Addie
    Lintang Setyo Kurniawati
    Ainda não há avaliações
  • Modul Sistem Operasi 1
    Modul Sistem Operasi 1
    Documento6 páginas
    Modul Sistem Operasi 1
    Lintang Setyo Kurniawati
    Ainda não há avaliações
  • Modul Praktikum 4 Edit
    Modul Praktikum 4 Edit
    Documento7 páginas
    Modul Praktikum 4 Edit
    Lintang Setyo Kurniawati
    Ainda não há avaliações
  • RPS Se6211402 Pbo
    RPS Se6211402 Pbo
    Documento11 páginas
    RPS Se6211402 Pbo
    Lintang Setyo Kurniawati
    Ainda não há avaliações
  • Modul Praktikum 3 Edit
    Modul Praktikum 3 Edit
    Documento6 páginas
    Modul Praktikum 3 Edit
    Lintang Setyo Kurniawati
    Ainda não há avaliações
  • Pembuatan Histogram Dari Citra Digital
    Pembuatan Histogram Dari Citra Digital
    Documento5 páginas
    Pembuatan Histogram Dari Citra Digital
    Lintang Setyo Kurniawati
    Ainda não há avaliações
  • Surat Lamaran Kerja
    Surat Lamaran Kerja
    Documento3 páginas
    Surat Lamaran Kerja
    Lintang Setyo Kurniawati
    Ainda não há avaliações
  • MG 10 & 11 Perancangan Database
    MG 10 & 11 Perancangan Database
    Documento26 páginas
    MG 10 & 11 Perancangan Database
    Lintang Setyo Kurniawati
    Ainda não há avaliações