Você está na página 1de 12
puid KEBUDAYAAN DALAM PERSPEKTIF BAHARI NUSANTARA: “Mendefiisikan Kembali “Budaya Bahari" Untuk Indonesia Hari lak Onn ‘Thung Ju Lan? AnsrRsct Tie onepon of space clsyeltel owt eferL_Gaaa refered oa pls iain! a psa isrcel conex How apron poeies Near whr aan schipaieo pa oee thin orto finns whch esos nin my oul eine ton fe When a at ae "Naneta sn a tna "ea bein common peat sowed nao bret ‘Slop tar nine clo ale depres 0 Nas ats Care see ys Wonere ah lichen of moe ste este lsbe wralne he erento oa spd cone ne ine se ers eve Nears Marine Gel oe ie avon ut of ns Morne he lens oem dn coco halen hs ssp emma ad we ova cg tn © ‘hoe candy eget sor om i,t oul sccm he ight fal) oe ely ‘meine er sn fre er oo al nr opt i ep ‘Pendahuluan Leak Indonesia yang scare trasional yang, satu abadsebelum orang Exe peta Pee pada Pt Pein Kenan an tersebatsepertinya tenggelam dla ombakglobals! ncst yan lebih berass pada daratan. Hal ii tergambar alarmuisna Prot Lande, Kamaludsin, MSC, Tonnene —as > Serkan Teal Indes SeasPendeatan "Sopra Ag "Batr Hara Karn La nd Finis dan Anais Rebjan)™ pe? ‘gnsans cole ‘ry guile pte "te ens re " {Sn Lat lam (eg er), mopman MEO: Lt gil hllw mae) eri Deal ‘Sh in es Dehn St! ey ie: a ao ae te) 1M, Eng, di Piro Radyar tanggal 3 Juni 2008 yangberudul"Negara Maritim dengan Keijkan Proderatan™, Pandangan yang harpir sama dikemukakan oleh Mukhlis Paeni dalam ‘ulsannya yang berjudul “Hata yang Keilangen ‘bli Waris™. Lebib ckstrem lagi, Rokbmin Dahori —mantan Menteri Kelantan dan Perikanan— melhatbahwa bukansaja “bangs Indonesia telah] melupakan jst ditt Kita sebagai bangsa maritim terbesar di dun Sebalinya, laut dipersepsikan sebagai tempat ‘boangan (Keranjang sampah) berbagai macam Jenislimbah bai yang berasal dari kegitan ‘manusia di darat maupun di laut”. Di masa setelah Kejatuhan Presiden ‘Suharto, khusuenya pada mase pemeriniahan Presiden Abdurrahman Wahid, berbagai petsalan martim dan kenelayanan Yang munca mengikuti konflik-konflik kekerasen antarkolompok di berbagai tempat di Indonesia? telah mendorong pechatian sebagian kalangan terhadep masalah kebabarian yang selama ink terabaikan, Presiden Abdurrahman Wabid pada os Sonar ost 440103 Km iba ta pnelan PMSF eta “Koatit- Ken keneysn” yng nies Dn Ach ‘ie 2 {ahun 1999 membentok Departemen Kelantan dan Perikanan yang torpisah dari Dopatemen Persian” di samping mengeluarkan Keppres No. 161/1999 tentang pembentukan Dewan ‘Maritim Indonesi', agar bisa secara khusus ‘menangan masalah-masalah yang teat dengan Scuctanermam aim iene : avantre 2000", hip ‘soottosndonai comin, Opt, Rothe Dau, "Gerken Maka Tar Torun uNUD E46 NOMOR 1,207 ‘marian Seaint, dengan Keppres No. 1267 2001 ateapkan bahwa Hari Nusantrajatah ‘ada tanggal 13 Desember, yt sesuniDokarast Djoeenda tanggal 13 Desember 1957 yang smomalamatan wily laut sata dengan bra bata lutnya yangmengiatkan Kepulaan ‘Nusantara sebagai nogara kesatuan® (yang scar intrasinal ik Keabsshennya eat Koavensi Hkum Laut PBB ~ United Notion Convention on Law ofthe Sea, 1982). Sejak ‘ty upaya-upaya pengembangen industri dan perdagangan maritim pun mai digalakkan Karena berdasarkan petit perkanan, fadonesia mew pleas Festa Gnaxinum sustainable yield) ikan laut selruhya 4 jtontahun ata sek 7 pers dai total pote estar an faut dunia Ura rmenjabarkan misi Departemen Kelautan dan Perikana, Presiden Megavati Sookarnopat pada tanggal 11 Oktober tahun 2003 ‘encanangkan Gerbang Mina Buhari (OMB), sta Gerakan Nasional Pembangunan Kelastan ‘danPerikanan,yangbertsispada ga pilar uma «ekonomi ke {eaoi0 am un “Bae. 07 lat Nona 2007%, buptewtsokohindonestacom/malalaO7) ‘eet ipa genset ppe-2555 ne, Mako og Keds Kemakmuran 2° ampat, Rab 1 Desc 2005 on/tompas-cetshi0412/18/oshei? ‘dorsi dan “Best Tas Nace 2007, Iepstonrntokon.indonctncomngjev07) Sumber “jeans Mari Indonesia Newnes eg howe lnarenmins ada S798 Untuk menambubkembangkan semangat kebeharian dan budaya martim pada generasi rude, ada beberapa kegiatan yang sudah jilakukan oleh pemerintah bersame-sama sas; misalaya, dari tanggal 11 sampal 18 Februari 2006, Direktorat Jenderal Kelsutan Pesiir dan Pulau-Polau Keel! yang berada bbawah Departemen Kelautan dan Perikanan, bokorja sama dengan Badan Eksolutit ‘Mahasiswa (BEM) Instat Teknologi Sepulah ‘November (ITS) menyolenggarakan Ocean Week 2006: Meretas Tradisi, Membangun Bahari Nusantara!, Kegstan ini mencskp: ‘Bhakti Bahari Nosanar (1114 Februar 2006) ‘4iLamongan, dengan acaa Bakar 2006 kan dt ‘ata 100 kapal dan bersi pants (beack clean up); penanaman mangrove (ocean green) i Desa Janu, Kabupaten Tuban 11—12 Februar 2006 untuk petlindungan ekosistem wilsyah ‘esis; lombe esai kemariiman dengan tems Poran Serta Perda Indonesia dalam Upaya Pelestarian Potosi kelautan di Indonesia Dialog Inteaktf ntara Mente Kelautn dan Pesikanan, dengan mahasiswa dengan tema “Poteasi Panta Pesisir seta Percepatan Hubungan Nelayan dengan Pemerintah", sera pameran tentang elautan pesisr dan plao-pula keel oleh Ditjen KP3K, BEM dan beberapa sa holder text Pada pertengahan Agustus—September 2006 yang lalu juga diadskan Festival Interasional Pemuda dan Olahraga Bahar 2006 te kp. go leone pen2655 ‘ Digserh Peghalon Bem, Kaan Tega, eH ‘Sib yng ih dan Rampan tale 3 ‘Ber, Slaves! Seam, B yang berlngsung hampir sebalan di Makassar {jung Pandang), Sepertdilporkan oleh Reny SclAjuTaslim (Kompas, 15 September 2006)”, festival itu berajuan untuk Mengembalikan Kejayean Bahari Nusantara, temas search ‘Makassar yang pernah tekenal di dunia pada bad 16 sarpel 19 sebagai pebuhanyangramat dengan aktivtas perdagangen di Inut™® dan pelapelautya yang brani, Penyataan Walt Kota Makassar Ilham Arief Siradjuddin rerun hl it p “sadab-mudahan fetal in dapat meni ‘eng nn engerbalenjsyaas bodys ‘an tees! babar Suse! yang soda feck it, Kan betarap Keats i) pnya gwung balan banys ai Indonesia, ep jugs ing dunia Bsnyalchal yang ‘Graph dar kent nol acon Spemperkenatlan dace dan potens baba, meng Kepstan Kebaharan Daan peckonomian betas babar” CGubermi Sue! M Amin Syam juga membuat permtaan yang sma “ogi ini memang ingin menganakat potens baba yang Aik aera int Fekaligus mengingsttan herbal sejarah Tejayen bar yang pera ada di ech a ‘aot vw Nene en da Maalah Tansy, Maka — “san alastenPare-nyo--reaoion Eade See esi Nera og Shas reba anol legen aa Be Sheena rosea min (Eezale la Phe Maly Aehipelag (1869) ‘Seng Maser bp ta cal an et Bie magne Eat on malshtnieneeinima he os gon ear Mandar Megara lomo et Zaman angen noord Nw ‘mu ong nian ce Kepnstn POP ‘lane KPC) Yan Adaya ap pede aN ‘Soke Mon easton so ha Sn ong pl yn ese Ol ah Te Sith scents Maia Tine fog ot ston orn oes Snes anapltogekaran (eho pep =0a! Eatin ionajeerbtahn “ Sumber: "MevangoPetuan Kapol Kay Sst ea Sma Hrapon 2003 Kept seven co frint0031 20% LNamup, seperti dikatakan oleh Arif Satria, ‘ernoalan penghidopankerbalibudaya babes” Saken sekadar persoalan fakior geografis, snelainkan juga terkit dengan besbega feltor pentng nin yang soarakeseluruan membentak dents kebabarian”: iets sebagai bangn barton ie ‘a dientalan oleh fakin. geograts baw. taupe gah dala pion fren tcrayat fata geosrtis tersbut rian pad ks ecpii et sia ekonomi, dan (e) falta ekolonis” {Sayangeye] sl at yang menyinpsn ickawtn geopoi sosa-ekonoms, dan ‘hsogisackarang] ssa elah recat Seca bday, analeanak sob elas emangat mele faut(s0) Baye ‘naan kan Kita rnstbrendah™, ‘oleh arena ity, Arf Satria mengusakan agar: “Budaya cinta laut. dirfleksieas dengan pemahaman sejak dini tentang dunia faut, emampuan berenang, sera budaya makan fan. (Selain itu, Karena) .. secara sosial ‘kon, tits aut masih danse sing, ov saa, At "Rehwesing nasa eee Keita Sere ermecmnste steht so» “TBujoplin Sono Kesmnotmh ‘evening aly Mais Mental ges Menu farwonn, Rarer seer Tndonels sada terbenck bast Sree nl mena ‘Sings est ang ean sah reese alban "HUN KE-46 NOM, 2007 Sunt: “Poros Adveare Than — Dupaess: Mors Ponmes of abean Bajo", hipstinwm, jenturecom/nusantara/dipatckes! dan sola kita adalah tamu di rumah send [maka Pemaknsan budaya bahar lebih jauh [aras...ielaborast menjadi pola sikap: ker ‘eras, terbula, suka tantangan,egalite,berani rmengarnbil so, i sini, dengan meminjam pendapat Damaohari (1996), Arif Satvia melhat ahw bodaya baba dengan sift ounward looking dan sejumlah pola sikap mental ersebut merupakan basis bagi etosKewirausahaan® ‘Artikel ini tidak dimaksudkan untuk tmelsinkan ingin membals e™vd'3 > dalam perspektif Kebsharian Nusantara, karena ‘walaupu kita selalurmenyebut budaya marti” satay "budaya babari” sebagai bagian dari kebucayaan Indonesia, pada hakikatnya belum elas apa yang sesunaguhnya dimaksud dengan hai Mukhlis Pacni®” membagi Kebudayaan ‘Maritim dalam dua Komponen dasa, yait: 1) ‘Tradisi Besar (Great Tradition) Kemaritiman yang merupakan kompleksitas perwajudan ‘budaya yang mencakup ideid, gagasan,nlai- ‘ila, persturan/ondang-undang/hukur, fsa, ‘arya Sei atsitekraralrancang bangun (pers, inn Manu Maki ava Komponen eras intent habunganny dengan negara Kerajaan di mana raje/para bangsewan, ‘yaaa ea Kelompok intel mej ‘nikita. 2) Trai Kel (ite Tradon) Kemartinan yang meropaan kempeksar kepntanativitas yang eangt trbtaspadh chidapan/dnemika suber aya Kel Kawasan pesisian, dan menyangkut penanghapa kan dan pongilaa suber ya Tout, tambak, teknologi berskala Kecil perdagangan sntarplas eral dat, dan Usthe-usaka lain yang berhabangan dengan ensblean lu sear bats. ‘Christer Wextedah™, yang menckakan ‘hoa “you donot posts population Igoocthsresns net Cre Indias dv plore eve forget ndonieras cn pan, Satin, A Reoveting Indonesia den ‘et sean mpi pga 124 or ers rove Gp ara yng Katingan A Wa ps re kong jag map, 2 Wereratl, Chriss, “The Marine Caltsral “Lanai: Oa teense of tema ones of tempor atom” ipwwreabese pape arsed to martime preoccupations, even if ‘urrent population i residing atthe seashore, ‘ere ino marine culture (ka kamu tide ‘mempunyei poplasi yang seirama dengan hal- hal yang terkait dengan kemaritiman, maka :meskipunadapopulsi yang bertempattingal dt pingeie pantai, tidak akan eda kebudayasn Inartim)",sepetnya berbicara dalam Konteks ‘radi Kevl Kemartiman.Begity juga dengan Antony Finh?® yang berpendapat bahwa “the (qualifier ‘martine” indicates thatthe locale, [prerogatives institutions or identities of the Society are shaped by the contact of its members with the sea (Kata penyebut ‘martin’ ‘enunjukkan baba lokalitas,hak-hak, nis Gan idenitas sunt masyaralat dibeatuk ofeh Kontak pare anggotanya dengan laut)". Dua Konsep yang penting untuk digarisbawabi di sini dala" martin preoccupation (atau bl-hal yang terkait dengan kemartiman)” dan “kone para engzotanya dengan lant, yang sera jes ‘menuajukkan bahwa laut dan kegiatan yang terkait dengannya (kemaritiman) merupakan, faktor it dalam pembicarsan tentang budaya tmartim, Akan tetap, bisa pula kita crm ‘aha ial hanya lat atau wiyah laut —atau pelaut saja"™—yang mengisi budaye maritim, Karena peda hakikatnya ada karakterstke Karakteristik lain yang membentuk budaya ‘mart: pertama, popula, yaa sejumih atau Sekelompok penduduk yang kehidupannys tergantung dati hail kegiotan mere i lut; sebagai tempat aktivitas Kemaritiman berangsung, mula dari tempat bersbut kxpal- Kapa nelayan tampai kepada Kegiatan perdagangan hasi-hasi laut; ketiga, hak-hak mmasyarakat maritim yang terkait dengan penguasaan wilayah laut, khususnya wilayah pPenangkapan ikan sebagai umber penghasiln mereka yang viama, dan juga hakc-hak yang teekait dengan pengelolaan sumer days laut termaruk ekosistem yang mendulung ‘eberangsungan idup rakhulk-makhok yang tinggal di laut; Ke institusi sosil ah Anny. “Thee Fao of Mastin etaeogy Sociey, Landcape, and. Cetique’, Bp enarhsone cater Sodan chron sie bet Seuhilch dais Kenarinan al sed ok Pelau pes ops pew sarron 028 Teta 16 kemasyarakatan Komunitas maritim yang ‘menunjang borbagai kegistan mereka di laut, ‘ula dari kelompok nolayan penangkap ikan ‘sampai kepada kelompok pedagang hasi-hasi laut, Kelima, identitas kelompok yang menyatukan masyarakat meritim dan ‘merbedakan mereka dari kelompok nonmartim tau mereka yang hidupnyatidaltergantang dari ‘sil Laue, Dengan demikian,jelas bahwa ‘emaritiman atau badaye mavtin yang dima Aisin peda hakikatnya mengacu pads ila-nilat Gan sister soil yang mengaturhubunganantara Find 8 Wie mp tein captain), Mesut iss Nore, “ewfrng hue tainly been ore of th mas ingens on age acne orderonmenorwoden ships margalied (ed ajdt nomen be ong te 0 ‘iy and shore ote. Romer have served ‘isin union soos and mara xe [fer averted their regged maze) aed ‘Eominted their evongement fom lndased ‘ep hy "wanda," ov the ‘ces onaipathatwereebeeead ae I seeing aston, son end crt, women hve ‘onred mare promot metaphor hn a eh ‘Sond pron (id) AUN K-46 HOMOR I 2007 ‘mania atau Kehidopan manasa dengan lat, ddan sega aktivita yang dilakakannye di last. Penting untuk dicatat bahwa dalam ‘erbcar tentang popuasi pendulung budaya mati ta tide memfokuskan atau membatsi Dethaian kit pada meron yang hidyp secara ‘ksklosi? act dan di laut seperti Orang Bajo (@sjau)/Orang Sama/Orang Laut, yang oleh CCition Petras ditiahian sehagal "aquatic populations of the Nusantara Ackipelago”™. ‘Kelompok ini memang memelitara keunikan ‘mereka —norma-norma bua. dan bahasa ‘yang berbeda dengan mercka yang menetsp di fart schingga Jenifer L, Gaynor berpendapet baba dulam kontsks “negara moder”, Orang, Laut (Sea People) muncul sabagai semacam “anomali etnik”, terutama ketika mereka dlislahkan sebagai “sea gypsies", Namun emikian, mereka ini (Orang Laut) hanyalah sebagiankecil dari pendskung budaya Bahari Nusantare, Karena seperti telah dijelaskan sebelamny, Kemaritiman Nusantara mencakup serangkaiaakeiatan mart yang lebih ua dar} seladarkegatan penangkapan kan ata dina ‘ehidupen nelayan di kawasan trent melainkan mencalp pula faktorsejarah, kewilsyahan dan hubungan Kekuasaan, yang kesemuanya ita rmembentuke Kemaritinan Nusantara sebagai svaty sistem politi dan sistem ckonomi yang. rmendukung pengembengan budaya Bahath [Nusantaraschingga mencapai kejayaanaya di ‘masala, Budaya Maritim dalam Konteks, Kebudayaan Indonesia Hari Int “Meogikut jakan Nasru Alam Aziz dari Konpas!” “Mai berbicara tentang Int. Bayangaalsh satu waa uty sngst has kemian (abort tlasan abo pls. Bsysrgian It menjadi perekatantarpals, Bokan penyela’, 1 ete Gen 8 Fw Jato hoe Amc Fes of ie Nes ess Sep ‘rentows vienna ‘coi Sy entero cg 1 Ea, neat palpi serasopucoaionpcnae tad aserva rex Sember: "Peisir Indonesia: me, people and our ‘niromen ant loan: tra Poon Doweste © Produf-ednesday. Mah 22, 2006 hip! poondometit 22him! socara imaginatif dan histors-reflektif kita ‘memang bisarelhatbangsa Indonesia—dengan Keterampilen bahari dan jiwa maritimays— ‘schagai bangsa bahar yang besar i masala, terutama dt masa kejayzan Sviwijys maupun ‘eerjaan-kerajaan Bugis-Makassar. Seperti » Rung te Nasser May Ting Cie: Origin Sprveasne opel IV Apel 2006 eee (eteitectaral rescue ThinkTank) hip! ‘rewarshes doarra0062200 em 7 permulaen abad ke-15, trdapat 5 jaringan Perdagangan (commercial zones) yang tide ‘mencalup Makassar (karena aru berkembang, sekitar abad ke-16), yaitu: 1) Jaringan petdagangan Telok Bengal, yang meliputpsisir ‘Koromandet di India Selatan, Sri Lanka, Burma (tyanmar), serta pesisir utara dan barat ‘Sumatra; 2) Jaringan perdaganganSelat Malaka; 3 )Jaringan perdagangan Laut Cina Selatan, yang ‘meliputiposisirtimur Semenanjung Malaka, ‘Thailand dan Vietnam Selatan; 4) Jaringen perdagangan Laut Sula, yang mliputi pesisir barat Luzon, Mindoro, Cebu, Mindanao, dan pesisi tara Kalimantan (Brunei Darussalam); dan5)Jaringan Laut Java yang berada dibavah hhegemoni Kerajaan Majapahit, yang meliputi eputauan Nusa Tengzar, kepulauan Malaka, pessirbart Kalimantan Jew dan bagian slat Sumatore elas bahwa, seperti dikatakan oleh Nastu Alam Azia, “Nenek moyang bangst Indonesia telah memaham dan menghayai at dan Kegunaan lau sebagai sarana untuk menjamin berbugsi kepentingan antarbangsa, seperti perdagangan dan komnnikasi"® Sayangnya, seperti dikatakan oleh Mullis Pen, sta por sata raja laut kebangar ‘ekuestanaya pada periode memasuk abad ke IT hingga abad ke-18 ketika Verenigde Qos, Indische Compagnie (VOC), ssbeah organises! agang Belanda mengarb ali dan memonopo aktivitas kemaritiman Nusantara setelat smenghancurkankerajaan-kerajan martin yang ianguap sainganaya, Balan, kekuasaan raj raja laut ita dalhkan ke tatanan penguasaar \wilayah/dserah beroricnasi ke dara, schingge Toh suru tatanan masyarakatagraris yang sangat sentralistik. Oleh sebab it, tidak ‘mengherankan apabila hasil studi Edward L Poelinggomang menunjulcan bahwa pada thus 1999 data Kekuatan aemada kapal dagang Indonesia berada pada orusun trai di Asie ‘Tenggara, somontara Singapura, negara keci dengan las petsran yang juga stngat kei Derada pads urutan pertams”, Opes, "aya Kangen AB Warps ‘tsoegretadbeparg smart he 2» Opus! a Pera Palaels pe ‘vrekomposconompascer042/baat? tons, Ser “Unang: What Proven Tay wa One ‘fron ‘Terlepas dari hal tersebut, fakta masih ‘menunjulkan bahva posi Indonesia memang sccarageografisdgpt oleh dun benun dan dua samudr, sohingga oleh sebagian Kalangan ia staan sebagai “Benua Maritim Indonesia", ‘yi stu kesamanalamiah ntra dart, laut dan irgantara di atasnya,terataseeara unk: La ‘menanpillan ex-cr benua dengan karaktrisic ‘yang Khas dari sodut pandang iklim dan eusca (Adimatologt dan meteoolog),keadaan aimya (eseanograf, tatanan kerak bumi (geolog), Keragaman biota (blog), sera tatanansosial- ‘budayanya (antropologi). Akan tap, seperti diktakan oleh John FreslyHutahayan? ia bant ‘menjadi mozaik yang utuh” apabile dibert kerangka Konseps, yang dalam bat ini menarut John, adalah Wawatan Nusantara, kerena ‘Wawasan Nusatara sebagai suas ttanan isi pemersetu bangsa, lahir sejalan dengan tombuhnya bangsa Indovesia. Ta adalah "konsopsi geopoiti” yang memandang wilayah "Nosantara dan bangsa Indonesia yang beragam suka emi, budaye, agama dan golongan menjadi satu kesatuan —wilayah yurisdiksi Nopara ‘Kesatuan Republik Indonesi Slain ty, sper inguin oleh Sarwono Kusumasimad®, ita ‘nln Vl GELVTNae 3006, Ht po eporgerenteniphié-23. Ope “haat ad Pkt Plapa”, ep kong comompas cea One,“ baa me eine ‘rin, nepvnesawona ae {AHL K-46 NOMOR I 207 Sumber “lod ie ndorsta,ReolTeve. Mip? ‘eavaneonwog 12547001660! ‘ida boleh lopa babwa “80% anghutanbarang eran Indonesia penling yang slaly bisa diperhitungan dalam Konteks geopolticdunia ‘Oleh sebab im, tidadah alah apabila pada tahun 1996, pada Konvensi Nasional Pembangunan Benua Maritim Indonesia di Makassar, pemerintah mengajak bangsa Indonesia Kembali ke laut, snare lin dengan encanangan tahun 1996 sebagai Tahun Bahari, Persoslannya sokarang adalah: ‘Bapaimana kta mengaktualsasikan Wawasan ‘Nasantara sebagai landasankonsepsional Benua ‘Martin Indonesi,krosusaya kets as wilayah laut Indonesia menyimpen segunung masala yng harus sogoradsslesukan, seperti masala perbatasen wilayah antara Indonesia dan Malaysia di persran pulau Sebatik, masalah perbtasanwilayab antra Indonesia dan Filipina Yang menyangkat pula Miangas, dan masala banyalanya pula di Indonesia (ar 17.508 yang idan) yang belum secararesmimemiikinara? Selain ita, mongkinkab kita mensossisasikan prinsip-prinsip Indonesia sebagai Negara Nusantara (Archipelagie State) apabila ‘bjakan mari selarang ini menurut Prof D. Lowe Me. Kamaluddin, Mie, Ming, "Boho menyent aspek-espek states yang mampu ‘mengikat dan memayungiinsirumen ekonomt "Opel “Lata Peat Pa Pls” hp ‘rvwkonpecomfonpos cet 0402 a! Sieh, © erra trrex ‘mart, seperti sektorprikanan pertambangan ‘dan energi lepas panti, pariwisata bahar, teansporasi laut dan pelabuhan, serta sumber ‘aya manusia di sektor mariin?"?®, Menurut ‘pandanganaye, “kuatnya pemehaman para pemegang kebijakan kelautan dan perikanan ‘bahwa laut indikator kesuksesannya identi dengan perikanan", menyebabkan “program

Você também pode gostar