Você está na página 1de 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

“TEHNIK RELAKSASI NYERI DENGAN TERAPHY MUSIK UNTUK


LANSIA DI WISMA ARJUNA PANTI WENING WARDOYO UNGARAN ”

Disusun Oleh :

1. Dandi Hermawansa 070110b007

2. Dayu Murangga 070110b008

3. Fitriani 070110b013

4. Hazil Maryadi 070110b014

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

NGUDI WALUYO UNGARAN

2011
LEMBAR PENGESAHAN

Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Keperawatan Gerontik, dengan judul


“Tehnik Relaksasi Nyeri Untuk Lansia Di Wisma Arjuna Panti Wening Wardoyo
Ungaran”

ini, telah selesai diperiksa dan disetujui oleh dosen pengampu mata kuliah
Gerontik.

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Heri Susanto S.Kep., Ns. ( )


SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

A. IDENTITAS PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Keperawatan Gerontik

Sub Pokok Bahasan : Manajemen Nyeri

Hari / Tanggal : 31 Mei 2011

Waktu : Pukul 11.00 – selesai

Sasaran : Lansia Wisma Arjuna Wening Wardoyo Ungaran

Tempat : Wisma Arjuna Wening Wardoyo Ungaran

Penyaji : 1. Dandi Hermawansa

2. Dayu Murangga

3. Fitriani

4. Hazil Mariyadi

B. LATAR BELAKANG

Setiap orang, apalagi lansia (lanjut usia), tentu pernah merasakan nyeri
selama perjalanan hidupnya. Perasaan nyeri ini kualitas dan kuantitasnya
berbeda dari satu orang ke orang lain, tergantung dari tempat nyeri, waktu,
penyebab dan lain-lain. Pada lansia rasa nyeri ini sudah menurun, sehingga
keluhan akan berkurang, karena kepekaan sarafnya sudah mulai berkurang
bahkan bisa sampai hilang sama sekali. (Warfields,1991; Park and
Fulton,1991).

Lansi seringkali memerlukan intervensi psikologik untuk penatalaksanaan


nyeri kroniknya. Edukasi tentang apa itu nyeri dan akibatnya, konseling,
relaksasi, imagery, bio-feedback, teknik pengalihan (distraction), hipnosis
atau meditasi bisa bermanfaat.

C. TUJUAN

1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 15 menit, Lansia


Wisma Arjuna Wening Wardoyo Ungaran diharapkan mampu mengetahui
dan paham tentang manajemen nyeri.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan ini, keluarga lansia


diharapkan mampu:

a. Memahami tentang definisi Nyeri

b. Menjelaskan tentang penyebab nyeri

c. Memahami manajemen nyeri tehnik relaksasi

d. Mampu melakukan tehnik relaksasi untuk menurunkan nyeri

D. MATERI

Terlampir

E. MEDIA

1. Poster

2. Leaflet

3. Player (laptop,sound)
F. METODE

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Tanya Jawab

4. Demonstrasi

G. KEGIATAN PENYULUHAN

No Kegiatan Kegiatan
Tahapan Media Metode
. Penyuluh Peserta
1. Pendahuluan 1. Memberi Menjawab salam - Salam
(2 menit) salam Pembuka
2. Perkenalan Memperhatikan - Ceramah
3. Menjelaskan Memperhatikan - Ceramah
kontrak waktu
yang
dibutuhkan
4. Apersepsi Memperhatikan - Ceramah
kepada peserta
penyuluhan
5. Menjelaskan Memperhatikan - Ceramah
kompetensi
TIU dan TIK
dari meteri
yang
disampaikan
6. Menggali Menangaapi - Diskusi
persepsi
peserta tentang
pemahaman-
nya terhadap
nyeri
7. Memberikan Memperhatikan - Ceramah
Reward
kepada peserta

2. Penyajian 1. Menjelaskan
(10 menit) definisi nyeri
- Menan Memberikan Poster Diskusi
yakan kepada pendapat atau
lansia menjawab
tentang pertanyaan
definisi nyeri
terlebih
dahulu Memperhatikan - Diskusi
- Memb
erikan Mendengarkan - Ceramah
reinforcemen dan
- Menye memperhatikan
mpurnakan
jawaban dari
peserta dan
menjelaskan
definisi nyeri
2. Menjelaskan
penyebab Menjawab Poster Diskusi
nyeri pertanyaan dan
- Menan sumbang saran
yakan
terlebih
dahulu
penyebab Memperhatikan - Diskusi
nyeri kepada
peserta Memperhatikan - Ceramah
- Memb
erikan
reinforcemen
- Menye
mpurnakan
jawaban
dari peserta
Bertanya dan Poster Diskusi
3. Menjelaskan memberi
tentang tanggapan
tekhnik
relaksasi
- Menan
yakan Memperhatikan - Ceramah
terlebih
dahulu tehnik Memperhatikan - Ceramah
menurunkan
nyeri kepada
lansia Memperhatikan Poster, Demon-
- Memb player strasi
erikan musik
reinforcemen
- Menye
mpurnakan Bertanya dan - Ceramah
jawaban dari memberi
peserta tanggapan
4. Mendemonstra
sikan
manajemen
nyeri tehnik
relaksasi Memberi - Ceramah
5. Memberikan tanggapan
kesempatan
kepada peserta
untuk bertanya
tentang materi Memperhatikan - Ceramah
yang telah dan memberikan
disampaikan respon
6. Memberikan Memperhatikan - Ceramah
kesempatan dan memberikan
peserta lain respon
untuk
3. Penutup menjawab
(3 menit) 7. Memberikan
reward pada
3. peserta
8. Menyempurna
kan jawaban
dari peserta
Bertanya - Diskusi
1. Melakukan
evaluasi
dengan
memberikan
pertanyaan Memperhatikan - Ceramah
kepada
peserta Memperhatikan - Ceramah
- Menan
yakan
peserta
Bertanya
tentang - Diskusi
definisi
nyeri
- Memb
erikan Memperhatikan
reward - Ceramah
- Menye Memperhatikan
mpurnakan - Ceramah
jawaban
peserta
- Menan Melakukan
yakan tindakan dan - Demon-
peserta memberi strasi
tentang tanggapan
penyebab
nyeri
- Memb
erikan
reward
- Menye
mpurnakan
jawaban Memperhatikan
peserta - Ceramah
- Memb Memperhatikan
eri - Ceramah
kesempatan
peserta
untuk Memperhatikan
mendemon- - Ceramah
strasikan
teknik Memperhatikan
relaksasi dan menjawab
untuk salam - Salam
menurunkan penutup
nyeri
- Memb
erikan
reward
- Menye
mpurnakan
tindakan
peserta
2. Menyimpul-
kan materi
yang telah
disampaikan
3. Menutup
materi dengan
ucapan salam
dan terima
kasih

H. EVALUASI
1. Struktural
a) Persiapan media yang akan digunakan (Poster, leaflet)
b) Persiapan denah tempat yang akan digunakan
c) Kontrak waktu
d) Persiapan SAP
2. Proses
a) Selama penyuluhan peserta memperhatikan penjelasan yang
disampaikan
b) Selama penyuluhan peserta aktif bertanya tentang penjelasan yang
disampaikan
c) Selama penyuluhan peserta aktif menjawab pertanyaan yang
diajukan
3. Target yang ingin dicapai
a) 85% Peserta mampu Memahami tentang manajemen nyeri dengan
Farmakologis
b) 85% Peserta mampu Menjelaskan tentang manajemen nyeri Non-
farmakologis
c) 75% Peserta mampu Memahami tehnik relaksasi manajemen nyeri
Non-farmakologis
d) 75% Mampu melakukan tehnik relaksasi untuk menurunkan nyeri

Lampiran Pertanyaan

Tanya jawab digunakan untuk menilai pengertian dan pemahaman peserta


tentang manajemen nyeri, pertanyaan yang digunakan antara lain:

1. Apakah yang dimaksud dengan nyeri?


Nyeri adalah sebuah pengalan yang tidak menyenangkan ditandai dengan rasa
sakit yang sangat (Dharmayana, 2009)

2. Apakah penyebab nyeri?


 Penurunan fungsi tulang
 Usia
 Kurangnya produksi cairan sendi (Sehatbugardokterintan, 2008)

3. Bagaimana tehnik relaksasi untuk menurunkan nyeri?


1) Menarik nafas dalam dan menahannya di dalam paru
2) Secara perlahan-lahan keluarkan udara dan rasakan tubuh menjadi kendor
dan rasakan betapa nyaman hal tersebut
3) Klien bernafas dengan irama normal dalam beberapa waktu
4) Klien mengambil nafas dalam kembali dan keluarkan secara perlahan-
lahan, pada saat ini biarkan telapak kaki relaks. Minta kepada klien untuk
mengkonsentrasikan fikiran pada kakinya yang terasa ringan dan hangat.
5) Ulangi langkah 4 dan konsentrasikan fikiran pada lengan, perut, punggung
dan kelompok otot-otot lain
6) Setelah klien merasa relaks, klien dianjurkan bernafas secara perlahan.
Bila nyeri menjadi hebat klien dapat bernafas secara dangkal dan cepat
( Somantri, 2007).

Lampiran Materi

MANAJEMEN NYERI

A. Definisi Nyeri
Pengertian nyeri, menurut International Association for Study of
Pain (IASP), nyeri adalah merupakan pengalaman sensoris subyektif dan
emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan
kerusakan jaringan yang nyata, berpotensi rusak, atau menggambarkan
kondisi terjadinya kerusakan. Kerusakan jaringan yang nyata misalnya
terjadi pada nyeri akibat luka operasi. (Dharmayana, 2009)

B. Penyebab Nyeri
Merupakan penyakit degeneratif kronis dari sendi. Terjadi
penurunan fungsi tulang rawan sendi, sendi yang terkena adalah sendi -
sendi yang berfungsi menopang berat badan seperti sendi tulang belakang,
sendi paha, dan yang tersering adalah sendi lutut. Penyakit ini sering
didapatkan sebagai gangguan umum pada usia lanjut yang mengalami
penurunan produksi cairan sendi (Sehatbugardokterintan, 2008)

C. Manajemen nyeri non-farmakologis


Tehnik relaksasi
Tehnik relaksasi merupakan tehnik yang dapat di ajarkan kepada
keluarga dan klien. Agar mampu melakukan tindakan relaksasi secara
mandiri untuk menurunkan nyeri. Langkah-langkah tehnik relaksasi
antara lain :
1) Menarik nafas dalam dan menahannya di dalam paru
2) Secara perlahan-lahan keluarkan udara dan rasakan tubuh menjadi
kendor dan rasakan betapa nyaman hal tersebut
3) Klien bernafas dengan irama normal dalam beberapa waktu
4) Klien mengambil nafas dalam kembali dan keluarkan secara perlahan-
lahan, pada saat ini biarkan telapak kaki relaks. Minta kepada klien
untuk mengkonsentrasikan fikiran pada kakinya yang terasa ringan
dan hangat.
5) Ulangi langkah 4 dan konsentrasikan fikiran pada lengan, perut,
punggung dan kelompok otot-otot lain
6) Setelah klien merasa relaks, klien dianjurkan bernafas secara perlahan.
Bila nyeri menjadi hebat klien dapat bernafas secara dangkal dan
cepat.( Somantri, 2007).

D. Terapi Musik

Musik merupakan bunyi yang dianggap enak oleh pendengarnya


yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau sekumpulan orang.
Penggunaan musik sebagai terapi sebenarnya telah dikenal manusia sejak
jaman Yunani kuno dan mulai diterapkan pada masa perang dunia I dan II
(Samuel, 2007).
Studi tentang terapi musik semakin banyak dikembangkan, lebih-
lebih setelah diketahuinya pengaruh Mozart pada tahun 1993. Dalam
bidang kedokteran, terapi musik dikenal sebagai Complementary
Medicine yang dapat digunakan untuk meningkatkan, mempertahankan,
dan mengembalikan kesehatan fisik, mental, emosional, maupun spritual
dengan menggunakan bunyi atau irama tertentu (Samuel, 2007). Beberapa
peneliti telah membuktikan bahwa musik dapat menurunkan keluhan baik
fisik maupun mental. seperti pada pasien luka bakar, diabetes, kanker,
stroke, melengkapi perawatan AIDS, pasien gangguan jiwa, termasuk
untuk penanganan nyeri (Pandoe, 2006).

Dewasa ini penggunaan musik sudah tidak dibatasi oleh dimensi


ruang dan waktu lagi, seseorang dapat dengan bebas mengakses musik
kapan serta dimana saja tanpa harus mengganggu orang lain. Terapi
musik merupakan intervensi alami non invasif yang dapat diterapkan
secara sederhana, tidak selalu membutuhkan kehadiran ahli terapi, harga
terjangkau, dan tidak menimbulkan efek samping.
DAFTAR PUSTAKA

Somantri, Irman. (2007). Penanganan Nyeri.


From: http://irmanthea.blogspot.com /2007/07/diagnosa-keperawatan_
19.html. akses 18 april 2010.

Dharmayana, Dwi. (2008). Tata Laksana Nyeri. Dinas Kesehatan Propinsi


Maluku Utara. From: http:// malutpost.com/ berita/index.php?option=com_
content&task= view &id= 110&Itemid=38

Sehatbugardokterintan. (2008). Beberapa Penyebab Nyeri Sendi. From: http:// sehat


bugardokterintan.blog.uns.ac.id/2009/07/17/beberapa-penyebab-nyeri-sendi/

Pro-health.(2009). Nyeri dan tatalaksanaan nyeri pada lansia. From: http://


stikeskabmalang.wordpress.Com/2009/09/30/nyeri-dan-tatalaksanaan-nyeri-
pada-lansia/
Medical shocker. (2001). Pengaruh terapi musik terhadap intensitas nyeri akibat
perawatan luka bedah abdomen di badan pelayanan kesehatan masyarakat
rumah sakit umum ngudi waluyo wlingi kabupaten blitar. from:
http://www.scribd.com/doc/14961398/Pengaruh-Terapi-Musik-Terhadap-as-
Nyeri-Akibat-Perawatan-Luka-Bedah-AbdomenDi-Badan-Pelayanan-Keseha
tan- Masyarakat- Rumah -Sakit-Umum-Ngudi-Waluyo-Wling

Você também pode gostar