Você está na página 1de 15

•Pernahkah kita meninjau cara kerja pikiran kita ?

•Pernahkah kita bertanya ‘Bagaimana saya berpikir ?’


•Pernahkah kita mempermasalahkan ‘Apakah cara
berpikir saya sudah benar ?
•Pernahkah kita belajar cara berpikir yg benar ?
•Jika semua dijawab tidak, layakkah kita menyebut
diri Homo Sapiens ?
•Perubahan yang berakselerasi
•Cepat usangnya konsep2 dan teori2
•Kompetisi yang semakin ganas
•Tuntutan pelanggan yang makin menyadari haknya
•Menuntut kita melipatgandakan kinerja kita
•Apa yang dilipatgandakan, kualitas atau kuantitas
kinerja kita ?
Melipatgandakan Kinerja
Kalau sekarang kita bekerja rata2 7-9 jam sehari,
apakah kita harus meningkatkan menjadi 12-15 jam
sehari ?
Atau
Mengubah cara kita bekerja ?
Bagaimana caranya ?
Mereformasi Cara Berpikir
Tujuannya adalah supaya mampu memaksimalkan
pemanfaatan sumber daya intelektual dan
memadukan dengan potensi lain shg menjadi ‘lebih
cerdas tentang kehidupan’,mis: memahami
pemanfaatan modal sosial
Caranya dengan berani meninggalkan pola berpikir
yang telah terprogram ( dlm zona nyaman ) pada saat
diperlukan
Mengapa Lebih Suka Pikiran Terprogram
Naluri melindungi diri yang paling dasar. Hasil kerja
otak primitif di saat menghadapi bahaya. Nenek
moyang kita memilih bertindak lebih dulu ketika
menghadapi bahaya, merasionalkan belakangan
Pikiran dirancang untuk bekerja secara efisien
dengan cara mengembangkan pola2 otomatis (tanpa
disadari). Misalnya, menyetir mobil. Bereaksi dengan
sadar ketika menghadapi situasi baru.
Berpikir otomatis banyak meringankan beban otak,
tetapi juga dapat membawa masalah besar.
Resiko Pikiran Terpogram
Tidak mampu mengenali pola baru dari masalah baru.
Akibatnya, tidak mampu membuat pertanyaan untuk
situasi tsb. Jika tdk tahu pertanyaannya, apalagi
jawabannya.
Perhatikan gambar berikut :
Soal

Tambahkan gambar sirip ikan


Gambarlah mulutnya
Gambarlah matanya
Suara bergerak lebih baik di bawah air daripada di
udara, sekarang gambarlah telinga ikan tersebut !
Pembahasan
Soal ikan tsb menunjukkan pengetahuan kita dapat
mengganggu apa yang kita belum tahu.
Jika menghadapi situasi seperti itu, ambil pendekatan
berikut :
 Terimalah kenyataan bahwa kita tidak mengetahui
jawabannya
 Beritahu orang lain bahwa kita tidak tahu
 Jangan mengandalkan kemampuan Anda untuk
menebak berdasarkan pengetahuan sebelumnya
 Teruslah belajar.
Tips Cerdas
Ketika menghadapi pembelajaran baru, tanyakan kpd
diri : ‘Apakah itu hanya perluasan pengetahuan
sebelumnya atau benar2 baru ?’
Pengetahuan yg Anda miliki saat ini berguna untuk
yang pertama, dan menjadi penghalang bagi yang
kedua.
Saat menghadapi situasi yg benar2 baru, katakan ‘Saya
belum tahu hal itu.’ Tanggalkan frame of reference yang
ada. Pandanglah hal itu dengan rasa ingin tahu spt pd
masa remaja.
Menyadari dan Mengamati Pikiran Sendiri
Ada suatu masa pikiran kita terasa kacau dan
semrawut.
Pikiran buntu tidak bisa diajak berpikir memecahkan
sebuah masalah
Kehidupan dan pekerjaan seolah menjadi begitu sulit
untuk dimengerti dan tidak ada jalan keluar bagi
setiap persoalan.
Mengapa hal seperti itu bisa terjadi ?
Mengamati Pekerjaan Pikiran
Bawah sadar seringkali mencampur-aduk antara logika
dengan emosional. Hal ini menjadikan output pikiran kita
menjadi semrawut dan tidak logis.
Ketika hal itu terjadi, secara lami suara hati berbisik, ‘Itu
salah, jangan lakukan.’ Atau bisa juga peringatan itu dalam
rupa sensasi psikologis.
Angkatlah ‘suara’ tersebut dalam kesadaran dan jadikan
sebagai bahan pertimbangan dalam memutuskan.
Latihlah berdialog dengan ‘pengamat’ ini supaya Anda
semakin terlatih menggunakan sumberdaya pikiran yang
lebih dalam yang biasanya hanya bekerja di alam bawah
sadar.
Kesadaran membantu kita menjalani kehidupan scr cerdas.
Contoh Mengamati Kinerja Pikiran
Relasi

Relasi
Transaksi

Relasi

Transaksi
Contoh Relasi Politisi
Dua politisi dari dua partai yang saling beroposisi
sedang berdebat dengan panas dan sengit tetapi
setelah acara debat mereka baik kembali sebagai
teman seprofesi (politikus)
Di lain pihak, para profesional dari profesi lain,
ketidaksepakatan biasanya sampai terbawa ke
hubungan pribadi ( relasional )
Mengapa bisa terjadi ?
Pemilahan
Pemilahan meyebabkan berlangsungnya perdebatan
dg panas tanpa merusak relasi pribadi, karena
keduanya sepakat untuk berbeda dalam dalam satu
bidang, dan juga bersepakat untuk tetap bersahabat.
Relasi dipisahkan dari urusan transaksi
( perdebatan )
Pemikiran,perasaan,harapan, dan perilaku semuanya
saling berkaitan. Kegagalan menyadari dan memilah
hal ini menyebabkan cara berpikir, bersikap dan
berperilaku menjadi kerdil dan menjemukan.
Kegagalan itu akan menghancurkan modal sosial yg
telah kita miliki.

Você também pode gostar