Você está na página 1de 2

Guest Lecture Program Studi Manajemen Usaha Perjalanan

Guest Lecture merupakan sebuah program pendidikan yang dirancang untuk memperdalam
pengetahuan industry pariwisata dengan mendatangkan dosen praktisi. Pada Jumat, 12 Februari 2010
lalu, Program Studi Manajemen Usaha Perjalanan mengadakan program guest lecture ini. Audiensnya
adalah mahasiswa tingkat 3 (upper, semester 6) sebanyak 60 orang.

Pembicara dalam kegiatan adalah Bp. Azmi, direktur PT. Shaavire Holidays Travel. Beliau telah lama
menjadi praktisi di dunia pariwisata. Pengalaman dan kiprahnya tidak diragukan lagi. Bapak Azmi adalah
alumni Akademi Pariwisata Medan angkatan tahun1995. Selain sebagai owner PT. Grand Shaavire
Holidays, Bpk. Azmi juga berperan sebagai tenaga pengajar di beberapa training centre, diantaranya
Aviation Training Centre. Bahkan sebelum lulus dari Akademi Pariwisata medan, Bapak Azmi sudah
bekerja di bagian Kargo Garuda Indonesia dan . Beliau adalah pekerja keras, pantang menyerah serta
selalu mau maju.

Topik pembicaraan mengenai ‘Strategi Membangun Bisnis Perusahaan’. Disampaikan oleh Bapak Azmi,
pilihan untuk mendalami dunia travel agent merupakan sebuah pilihan yang tepat. Begitu banyak
kesempatan yang dijanjikan dunia industry ini. Yang diperlukan adalah kreativitas. Dengan modal
kreativitas, kita akan mampu membangun target pasar yang akan menjadi keunggulan kita dibanding
perusahaan lain.

Pada awalnya, akan sedikit sulit bagi mahasiswa manajemen usaha perjalanan untuk menyenangi
bekerja di travel agent. Apalagi jika dibandingkan pada saat OJT (On Job Training). Mahasiswa di
program studi lain kebanyakan memperoleh kompensasi material layak di perusahaan trainingnya.
Sedangkan mahasiswa yang magang di travel agent tidak memperoleh hal tersebut. Oleh sebab itu, kita
harus punya tujuan agar pada saat magang, kita memperoleh banyak hal yang lebih dibanding sekedar
kompensasi material. Hal tersebut aslaah ilmu dan pengalaman.

Jika membicarakan mengenai kompensasi, harus diingat adanya prinsip ‘thank and give’ dalam
menentukan besaran kompensasi material untuk karyawan. Oleh sebab itu, jangan heran jika nanti
ditemukan bahwa untuk posisi yang sama di perusahaan yang sama, kisaran gaji bias berbeda. Jika
karyawan bias member nilai tambah bagi perusahaan, maka perusahaan akan mudah member nilai
tambah juga untuk kompensasi material bagi karyawan. Kuncinya : jangan mengeluh, positively thinking
dan memiliki sense of belonging terhadap perusahaan. Buatlah diri Anda untuk memiliki bargaining
position yang tinggi.

Namun jangan hanya puas hingga titik tersebut. Banyak hal yang lebih tinggi untuk diraih. Persiapkanlah
diri untuk memperoleh hal tersebut. Rencanakanlah kapan Anda akan mulai membangun bisnis sendiri.
Bahkan buatlah target kapan Anda akan menyaingi perusahaan tempat Anda bekerja bahkan
melampauinya. Akan tetapi ada hal penting yang perlu diingat, jika Anda telah memutuskan resign untuk
membangun bisnis sendiri, hubungan baik dengan perusahaan tempat bekerja yang sebelumnya harus
tetap dibina dengan baik. Jangan pernah menganggap mereka sebagai saingan, tapi kolega atau rekan
kerja.
Ada beberapa tahapan dalam membangun perusahaan. Awalnya adalah membuat business plan sambil
mempersiapkan legalitas perusahaan, seperti akta notaris. Jangan menganggap bahwa membangun
bisnis adalah dengan memiliki modal yang besar saja. Sangat benar jika ada pernyataan bahwa modal
adalah komponen utama dalam membangun usaha. Tapi selain itu, ilmu dan kemampuan menjalin
hubungan juga komponen penting yang perlu dilibatkan dalam membangun usaha.

Prinsip lain dalam membangun usaha adalah jangan menerapkan ‘profit oriented’. Tidak dapat disangkal
bahwa kita membangun perusahaan adalah demi keuntungan. Hal itu benar. Namun perlu diingat
bahwa keuntungan terdiri atas dua hal, yaitu benefit dan profit. Jika tujuan usaha kita adalah benefit,
maka profit akan datang dengan sendirinya.

Program kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Mahasiswa telihat begitu antusias bertanya
sehingga moderator harus membatasi jumlah penanya. Bahkan, tidak ketinggalan dosen-dosen di
program studi Manajemen Usaha Perjalanan ikut ambl kesempatan untuk bertanya. Diantara
pertanyaan yang dilontarkan adalah ‘bagaimana cara membangun relasi?’. Jawaban cerdas disampaikan
Bapak Azmi, bahwa relasi adalah semua tamu/orang yang kita temui adalah relasi kita dan perlakukan
mereka sama. Jangan segan menyapa duluan, manfaatkan nomor telepon yang kita minta di awal
pertemuan untuk mengucapkan selamat atas keberhasilan/momen-momen tertentu.

Akhir kegiatan ini ditutup dengan bersalam-salaman. Tampak ekspresi wajah mahasiswa yang lebih
bersemangat untuk menjadi owner.

Você também pode gostar