Você está na página 1de 30

1.

PENDAHULUAN

1.1 Tinjauan Pustaka

Dunia animal terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu hewan bertulang belakang atau
vertebrata dan hewan tidak bertulang belakang atau invertebrata. Pada organisme
invertebrata dibagi menjadi sembilan kelas. Antara lain meliputi Protozoa, Porifera,
Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Arthopoda, Mollusca, dan
Echinodermata. Dan pada vertebrata terbagi menjadi lima kelas, yaitu: Pisces atau ikan,
mamalia atau hewan menyusui, Amphibia atau amfibi, Reptil atau reptilia , Aves atau
sebangsa unggas (burung) (Budi Santoso, 1993).

 IKAN

Ikan adalah salah satu jenis hewan vertebrata yang hidup di dalam air. Secara garis besar
tubuh ikan terbagi menjadi 3 bagian yaitu kepala,tubuh dan ekor. Bagian kepala dimulai
dari ujung mulut hingga insang. Bagian badan dimulai dari akhir tutup insang sampai sirip
belakang dan bagian ekor dimulai dari sirip belakang sampai ujung ekor. Sirip pada ikan
ada beberapa macam yaitu sepasang sirip perut (ventral), sirip punggung (dorsal), sirip dada
(pektoral) dan sirip belakang (anal). Seluruh tubuh ikan tertutupi oleh sisik. Pada ikan ada 4
jenis sisik ikan yaitu placoid, ganoid, osmoid dan ctenoid.

Ikan termasuk golongan hewan bertulang belakang (vertebrata). Ada dua jenis ikan yaitu
ikan bertulang sejati (contoh: ikan mas, ikan nila, ikan gurami, ikan kakap) dan ikan
bertulang rawan (contoh: ikan pari). Ikan-ikan bertulang sejati merupakan jenis hewan yang
kira-kira terhitung setengah dari spesies hewan bertulang belakang atau vertebrata yang
secara jelas dapat diamati dalam air segar. Walaupun tulang sejati lebih berat dari tulang
berkartilago (tulang rawan) ikan-ikan bertulang sejati tetap dapat mengapung karena
memiliki pneumatocyst atau yang lebih dikenal secara umum dengan gelembung berenang
(Raven & George, 1980).

1
Pada tubuh ikan ada indera khusus disepanjang tubuh ikan. Dimana indera khusus ini
berfungsi sebagai alat keseimbangan di dalam air, indera tersebut disebut dengan linea
lateralis. Melalui linea lateralis ini rangsang tekanan air sampai kepada ikan dan
rangsangnya diteruskan ke cairan yang ada di saluran linea lateralis (Hickman, 1990).

Tubuh ikan dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu meliputi kepala (caput) dimulai dari
bagian muka dari ujung mulut sampai akhir insang, badan (truncus) dimulai dari akhir tutup
insang sampai sirip belakang, dan bagian terakhir adalah ekor (cauda) dimulai dari sirip
belakang hingga ujung ekor. Ikan mempunyai beberapa sirip, yaitu sepasang sirip perut
(ventral), sirip punggung (dorsal), sepasang sirip dada (pectoral), dan sirip belakang (anal).
Seluruh badan ikan tertutup badan kulit, terkadang dilengkapi dengan sisik yaitu
lempengan-lempengan tulang yang tersusun rapi dipermukaan badan ikan
(Hadiwiyoto,1993).

Karakteristik morfologi ikan terbagi atas :

a. Kepala Ikan :
 Tutup insang (apparatus opercularis) berjumlah satu pasang yang terdapat
dikanan kiri bagian belakang caput, berbentuk setengah bulatan. Saat insang
menutup maka air yang masuk melalui mulut dan setelah tutup insang membuka
air keluar dari rongga mulut bersama dengan karbondioksida yang keluar
melalui insang.
 Cekung hidung ( fovean nasalis ), jumlahnya satu pasang terdapat di dekat
mulut( dorsal mulut).
 Alat penglihatan ( organon visus ).
 Celah mulut ( rima oris ), mulut pada ikan agak besar dan terdapat gigi.
 Gigi halus pada kedua rahangnya untuk memegang makanan, pada dasar
mulutnya terdapat lidah pendek yang tidak dapat digerakkan.lidah ini

2
sebenarnya adalah lipatan lapisan dasar mulut jadi tidak berfungsi sebagai alat
pengecap maupun alat pembantu pencernaan.
b. Badan :
 Linea lateralis, mempunyai fungsi sebagai alat keseimbangan. Melalui pori pori
Linea lateralis ini rangsang tekanan air diteruskan kecairan yang terdapat
disepanjang saluran Linea lateralis ini. Jumlah sisik pada Linea lateralis bagian
atas 18 - 21 buah dan pada bagian bawah ada 10 - 15 buah. Linea lateralis / garis
rusuk tidak sempurna.
 Sisik ( squama ), tipis, transparan dan licin karena banyak mengahasilkan getah
lendir, menutupi tubuh ikan untuk mempermudahkan pergerakanya didalam air.
Ukuran sisiknya kecil kecil dan tipe sisiknya seperti sisir (Ctenoid).
 Anus, merupakan tempat pengeluaran sisa makanan setelah dicerna,
pengeluaran melalui anus terpisah dengan lubang pengeluaran dari ginjal dan
kelenjar kelamin.
 Terdapat empat sirip yaitu : sirip dada/ pinna pectoralis (warna hitam
kemerahan pada ujung ujungnya), sirip perut/ pinna abdominalis, sirip ini
memiliki warna yang sama dengan sirip dada, sirip belakang/ pinna anilis,
mempunyai warna sama seperti pada sirip perut dan pada sirip dada, sirip
punggung/ pinna dorsalis. Ukuran ketiga sirip dada, perut, dan belakang lebih
kecil dibanding dengan sirip punggung.
 Ekor
Sirip ekor /pinna caudalis , bentuknya berpinggiran tegak dan pada sirip ikan
mujair tidak terdapat garis apapun. Ada 4 macam tipe sirip ekor : Protocercal,
Diphycercal, Heterocercal, Homocercal. (Sumanto, 1992).

Menurut Hadiwiyoto (1993), ada empat tipe sisik ikan :

 Placoid : mirip dengan ganoid.

3
 Ganoid : berbentuk rhombis, pada permukaannya terdapat lapisan denti yang
disebut ganoin.
 Cycloid : bentuknya bulat dengan garis-garis cincin konsentris.
 Ctenoid : hampir sama dengan sisik sikloid(tepi luar yang halus, dan paling umum
ditemukan pada ikan-ikan yang lebih primitif yang memiliki sirip-sirip yang lembut) ,
tetapi pada salah satu bagiannya terdapat semacam duri pendek, sisik tipis, kecil dan ringan

Ada beberapa macam bentuk ekor yaitu :

1. Homocercal yaitu baik bentuk luar maupun dalam bentuknya simetris.

2. Protocercal yaitu sirip ekornya simetris bilateral.

3. Diphycercal yaitu sirip ekornya seperti protocercal hanya bentuknya meruncing.

4. Heterocercal baik dalam maupun luar bentuknya berbeda (Hadiwiyoto, 1993).

Susunan pembuluh darah pada ikan terdiri atas jantung ikan yang terletak pada bagian
muka rongga perut dan terdiri atas dua bagian yaitu autrikel dan ventrikel. Insang ikan
terletak pada bagian kepalanya, keadaannya terbuka sehingga dapat berhubungan dengan
air. Insang berwarna merah karena banyak mengandung darah. Insang ikan berlapis-lapis
dan berombak sehingga menyerupai pagar berlapis. Bentuknya biasanya bulat separuh
lingkaran, tepat di belakang insang terdapat sirip dada yang selain berperan sebagai alat
untuk bergerak atau berenang juga digunakan untuk menggerakkan air disekitarnya
(Hadiwiyoto, 1993).

Pada ikan organ pertukaran gas adalah insang. Insang memberikan permukaan luas yang
dibasahi oleh air. Insang berjumlah 4 pasang dan dilindungi oleh tutup insang. Bila tutup
insang terbuka maka air akan keluar dari ronggga mulut bersama karbondioksida dan akan
dikeluarkan melalui insang. Oksigen yang terdapat dalam air berdifusi ke dalam sel-sel
insang. Insang tersebut mengandung darah yang mengangkut oksigen dari insang ke

4
jaringan sebelah dalam dari badan. Darah mengambil karbondioksida dari jaringan dalam
dan mengangkutnya ke insang dan dari insang, karbondioksida masuk ke air secara difusi.
Jadi ada 3 bagian penting dari sistem ini, yaitu :

 Suatu cairan beredar mengangkut gas-gas. Cairan ini bergerak dengan bantuan
pompa yaitu jantung.
 Insang menukar gas antara cairan yang berbeda dengan air.
 Suatu mekanisme untuk menarik persediaan air yang mengadung oksigen dengan
terus menerus di sekeliling insang (Kimball, 1994).

Alat pernapasan pada ikan menurut (Murtadja, 1992) meliputi :


1. Insang
Berjumlah 4 pasang dan dilindungi oleh tutup insang. Bila tutup insang terbuka maka
air akan keluar dari ronggga mulut bersama karbondioksida dan akan dikeluarkan
melalui insang.

2. Gelembung Udara
Berfungsi untuk mengatur berat tubuh ikan, sehingga ikan dapat dengan mudah
bergerak di dalam air dan sebagai tempat untuk menyimpan oksigen.

Pada tubuh ikan juga terdapat intestinum yang berbentuk seperti pipa panjang yang
berkelok – kelok dan mempunyai besar yang sama. Intestinum (tractus digestivus)
berfungsi sebagai :

1. Absorbsi

Berguna untuk proses penyerapan.

2. Transport

Untuk mengangkut bahan makanan.

5
3. Pencernaan

Meliputi pencernaan secara fisik, mekanis, maupun kimia (Djuhanda, 1982).

Ikan mempunyai organ yang disebut gelembung berenang atau sering disebut dengan
pneumatocyst (gelembung berenang) yang berwarna keputih – putihan. Pneumatocyst
terletak di bagian dorsal (atas) rongga perut (Cavum abdominalis). Di badan ikan juga
terdapat gurat sisi atau garis lurus atau Linea lateralis. Melalui pori-pori gurat sisi itu,
rangsangan berupa tekanan air akan diteruskan ke cairan yang terdapat di sepanjang saluran
gurat sisi (Sumanto, 1992).

Bagian dalam ikan terdiri dari :

 Gelembung renang (Pneumatocyst)


Merupakan kantung berisi hawa yang terletak di sebelah ventral dari ren. Fungsinya
untuk mengurangi berat ikan.

 Jantung (Cor)
Cor terletak di ventro caudal insang agak ke kanan dan diselimuti oleh pericardium.
Berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh ikan.

 Insang (Branchia)
Terdapat pada bagian eranial. Berfungsi untuk pernafasan.

 Kelenjar kelamin (Gonade)


Pada hewan jantan dinamakan testis. Pada hewan betina dinamakan ovarium.

 Ventriculus dan Intestium


Ventriculus merupakan perpanjangan intestium. Intestium sendiri akan bermuara di
anus. Fungsi intestium adalah sebagai pencernaan, transpor, dan adsorbsi.

 Hati (Hepar)

6
Letaknya di bagian depan rongga badan dan meluas mengelilingi usus. Hepar terdiri
dari 2 lobi, ada vesica fellea dari hepar berjalan ductus hepaticus yang kemudian
bersatu dengan ductus cyticus yang berjalan dari vesica fellea dan menjadi ductus
choledochus yang bermuara dalam duodenum.

 Pankreas
Pankreas atau empedu ikan bersifat gombong (spongy, mempunyai struktur seperti
gabus, berlubang-lubang), warnanya gelap dan diselubungi oleh peritoneum.

 Kandung kemih
Berwarna putih dan terletak di bagian sebelah atas rongga badan antara ginjal dan
kanal alimentari. Terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapisan palingl uar merupakan
jaringan pengikat yang mengandung benang-benang otot halus, sel-sel lemak dan
pembuluh darah. Dinding kandung kemih terkadang mengandung kristal-kristal
quanin yang menyebabkan kandung kemih sering terlihat mengkilap.

 Kantung empedu (Vesica fellea)


Letaknya ventral lobus dexter hepatis. Fungsinya untuk menampung atau menyimpan
bilus dan mencurahkannya ke dalam usus bila diperlukan.

 Limpa (Lien)
Terletak di sebelah ventral lobus dorsalis hepatis.

 Ginjal (Ren)
Terletak di sebelah ventral columna vertebralis.

 Usus
Merupakan muara dari kantong empedu dan saluran empedu (Suripto, 1982).

Tulang punggung ikan pada umumnya terdiri dari 56-200 ruas tulang yang dihubungkan
dengan jaringan pengikat yang lentur. Pada golongan ikan kelas Osteichthyes dapat dibagi
beberapa ordo:

7
 Ordo Ganoidea
Ikan golongan ini bertulang rawan dan juga bertulang sejati, sisiknya tertutup zat
ganoid yang mengkilat.

 Ordo Dipnoi
Ikan golongan ini bernafas dengan insang dan alatnya yang disebut pulmolis.

 Ordo Teleostei
Ikan ini bertulang sejati. Umumnya sisik ikan golongan ini bertipe sikloid dan
ctenoid. Contohnya: ikan mas tombro, mujair, bandeng (Suripto, 1992).

Ikan memiliki insang kompleks yang mempunyai darah permukaan yang sangat banyak,
tersusun rapat dalam sebuah tempat kecil. Aliran darah yang melalui masing-masing
lapisan insang mengubah dari biru menjadi merah seperti menerima oksigen dari air. Proses
ini mempertinggi dengan aliran yang berlawanan dari sistem perubahan. Untuk itu, air
terpaksa keluar melalui permukaan dari lamela yang berlawanan. Seperti darah yang
menerima oksigen, ini bergerak terhadap air yang kaya akan gas di setiap permukaan.
Tingkatan oksigen di dalam darah lebih rendah daripada di sekeliling air. Hubungan ini
berlanjut dengan penyebaran oksigen. Jika aliran terdapat di arah yang sama, penyerapan
akan terjadi dan sedikit banyak oksigen akan diterima (Brum, 1994).

Bagian kepala ikan (caput) terdiri dari :

 Celah mulut (rima oris)


 Cekung hidung (fovean nasalis)
 Alat penglihatan (organon visus)
 Tutup insang (apparatus opercularis), terdiri dari
 Operculum
- operculum os operculare

8
- operculum pracoperculare
- operculum os suboperculare
- operculum os interoperculare
 Membrana branchiostegalis
 Radii branchiostegii (Suripto, 1992).

Seorang ahli bernama Jangkaru (2004) mengklasifikasikan gurame sebagai berikut : Filum :
Chordata; Kelas : Pisces; Bangsa : Labirinthici; Sub-bangsa : Anabantoidei; Suku :
Anabantidae; Marga : Osphronemus; dan Jenis : Osphronemus gourame.
Nama kakap diberikan kepada kelompok ikan yang termasuk tiga genus yaitu Lutjanus,
Latidae dan Labotidae. Jenis-jenis yang termasuk Lutjanidae biasanya disebut kakap
merah, dan jenis lainnya yaitu Lates calcarifer yang termasuk suku Latidae umumnya
disebut kakap putih dan Lobotos surinamensis yang termasuk suku Lobotidae disebut
kakap batu (Hutomo et al. 1986). Ikan kakap merah keluarga Lutjanidae mempunyai
klasifikasi sebagai berikut (Saanin, 1984) :
Filum : Chordata, Sub filum : Vertebrata, Kelas : Pisces, Sub kelas : Teleostei, Ordo :
Percomorphi, Sub ordo : Perciodea, Famili : Lutjanidae, Sub famili : Lutjanidae, Genus :
Lutjanus, Spesies : Lutjanus sp.

 KATAK

Katak merupakan hewan yang tergolong ke dalam kelas amphibia dan memiliki tulang
belakang (vertebrata). Amphibi merupakan kerabat terdekat reptilia, hanya perbedaannya
kulit pada amphibi lembut, licin selalu basah dan tidak tertutup oleh apapun. Sekarang ini
kelas Amphibi dibagi menjadi 3 ordo yaitu : Apoda (salamander cacing), Caudata
(salamander), dan Anura (katak). Katak yang merupakan hewan amphibi dapat bernapas
dengan paru – paru dan insang. Katak dewasa bernapas dengan paru – paru sedangkan
katak muda bernapas dengan insang (Ross, 1996).

9
Katak adalah hewan yang dapat hidup di dua alam yaitu dapat hidup di darat maupun di air.
Tubuhnya dilapisi oleh kulit yang selalu lembab dan mempunyai alat gerak yang pada
umumnya berupa dua pasang tungkai. Dalam daur hidupnya terjadi metamorfosis.
Metamorfosis adalah perubahan bentuk dari larva sampai menjadi dewasa. Katak juga
melakukan fertilisasi eksternal dan bersifat ovipar (Robert MBV, 1986).

Sistem peredaran darah katak termasuk sistem peredaran darah tertutup dan ganda.
Jantungnya terdiri dari 3 ruang, yaitu serambi kanan dan kiri, serta 1 bilik. Saluran
pencernaannya terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka. Dalam rongga
mulut terdapat gigi, lidah dan kelenjar ludah. Sesudah makanan masuk mulut, ditelan,
kemudian melewati kerongkongan menuju lambung. Dalam lambung makanan dicerna
kemudian masuk ke usus. Dinding usus mengandung kapiler darah dan di sini sari-sari
makanan diserap. Selanjutnya sisa makanan didorong keluar melalui kloaka (Campbell,
2003).

Kulit katak terdiri atas dua lapis, yaitu kulit ari dan kulit jangat (kulit dalam). Sebagian
besar kulit luarnya terdiri atas sel mati untuk mencegah pengeringan saat berada di darat.
Nantinya, kulit mati akan mengelupas dengan sendirinya. Pada katak pohon, lendir di
bawah jari kakinya mengeluarkan zat perekat yang digunakan saat memanjat, dan zat ini
beracun. Pada umumnya, katak beracun berwarna menyilaukan sebagai penanda hewan lain
tidak boleh mendekat. Perbedaan temperatur yang besar di darat membuat katak harus
beradaptasi dengan memilih hidup di daerah yang dekat dengan air sehingga bila
lingkungan darat tidak menguntungkan baginya, katak akan masuk ke laut dan kembali lagi
ke darat bila kondisi lingkungannya mulai membaik. Jantung pada katak memiliki tiga
ruang, terdiri atas dua arteri dan satu ventrikel. Katak memiliki dua tipe peredaran darah,
yaitu peredaran darah besar dimana darah dari jantung mengelilingi seluruh tubuh lalu
kembali lagi ke jantung, dan yang kedua darah dari jantung masuk ke paru-paru lalu
kembali lagi ke jantung (Ritchie & Carola, 1983).

10
Katak termasuk klasifikasi filum: Chordata, kelas: Amphibia dan ordo: Anura. Katak
adalah hewan amfibi yaitu dapat hidup di darat maupun di perairan. Katak mempunyai
tubuh yang agak pendek dan janggal. Dengan kaki yang kuat, katak dapat melompat cukup
jauh. Katak banyak ditemukan di ekosistem perairan tawar. Contohnya, katak banyak
ditemukan di dekat kolam, sungai, atau rawa. Hal ini dikarenakan katak adalah hewan
amfibi yang dapat hidup di darat dan di air. Katak mengalami perubahan bentuk selama
daur hidupnya. Hal ini sering disebut dengan metamorfosis. Pada mulanya, dalam bentuk
berudu, katak tidak mempunyai kaki dan dapat berenang dengan bebas di perairan
kemudian setelah dewasa, alat pernafasannya berubah menjadi paru-paru dan katak dewasa
dapat hidup di darat dan mempunyai kaki yang kuat untuk melompat. Katak memakan
serangga untuk bertahan hidup (Redaksi ensiklopedia, 1988).

Amfibi adalah hewan berdarah dingin yang dapat beradaptasi dengan lingkungan. Alat
pernapasan berupa insang dan paru-paru. Pertukaran zat dilakukan melalui kulit. Kulit
terluar katak disebut kulit ari, sedangkan kulit bagian dalam disebut kulit jangat. Mata
katak memiliki jangkauan penglihatan yang luas. Pada tempat gelap pupil akan membesar.
Katak punya suara khas, yaitu saat lubang hidung dan mulut tertutup. Katak jantan bersuara
agar menarik prhatian katak betina. Dalam keadaan bahaya, katak akan mengeluarkan suara
lain, yaitu dengan mulut terbuka. Pada lidahnya terdapat kelenjar khusus yang berfungsi
membuat zat perekat, sehingga katak dapat menjulurkan lidah dan menangkap mangsa
dengan cepat (Shadily, 1988).

Anatomi katak terdiri dari :

a. Jantung (Cor)

11
Fungsinya untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Dibungkus oleh selaput jantung
(pericardium). Sistem peredaran darahnya tertutup ganda. Bagian jantung :

~ Sinus venosus, berupa kantong tipis di sebelah dorsal jantung dan berbentuk segitiga.
Fungsinya   menampung darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium kanan.
~ Atrium, dindingnya tipis sehingga darah terlihat merah tua.

~ Ventrikel, dindingnya tebal, terlihat pucat berbentuk kerucut tumpul dengan bagian
yang runcing disebut apex cordis.

~ Truncus arteriosus, di dalamnya terdapat lipatan memanjang yang memisahkan darah


kaya oksigen dan darah kaya karbondioksida.

b. Paru-paru

Berfungsi sebagai alat pernapasan.

c. Lambung ( Ventriculus )

Berfungsi untuk menyimpan makanan sementara sebelum di bawa ke usus.

d. Hati/Hepar

Berfungsi menawarkan racun yang terbawa oleh makanan. Terdiri dari lobus dexter dan
lobus sinister.

e. Ginjal (ren)

Berfungsi untuk mengeluarkan sisa metabolisme. Berwarna merah coklat dan terletak di
kiri kanan columna vertebralis.

f. Usus (intestinum)

Terdiri dari 2 macam :

~ Intestinum crasum (usus besar), lebih besar dan agak abu-abu, berakhir dengan rektum
dan bermuara di kloaka.

12
~ Intestinum tenue (usus halus), terdiri dari duodenum, jejunum (berisi makanan halus),
dan ileum (usus gulung).

g. Alat reproduksi

Pada jantan terdapat sepasang testis dan vas efferentia. Pada betina terdapat sepasang
ovarium dan oviduct. Fungsi testis adalah untuk menghasilkan sperma yang dikeluarkan
oleh saluran vas efferentia. Fungsi ovarium adalah menghasilkan ovum yang
dikeluarkan oleh oviduct. Perbuahan katak terjadi secara eksternal (Johnson et al., 1982).

Organ-organ yang terdapat pada katak adalah sebagai berikut :

1. Cor (jantung), berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung


dibungkus oleh selaput jantung yang disebut perikardium. Darah kotor dan darah bersih
bercampur di dalam bilik jantung. Jantung terdiri dari beberapa bagian, yaitu sinus
venosus, atrium (serambi), ventrikel (bilik), dan truncus arteriosus. Dinding pada bilik
jantung lebih tebal daripada dinding pada serambi. Serambi jantung terbagi menjadi dua
bagian, yaitu serambi kanan (atrium sinester) dan serambi kiri (atrium dekster) (Suripto,
1992). Keadaan jantung pada katak sudah lebih maju daripada jantung ikan (Kimball,
1994).
2. Ren (ginjal), berfungsi sebagai penyaring darah menjadi urin. Ginjal berwarna merah
coklat dan terletak di sebelah kiri kanan columna vertebralis (Suripto, 1992). Ginjal
katak berfungsi sebagai suatu mekanisme untuk mengeluarkan air yang berlebih dari
dalam tubuh (Kimball, 1994).
3. Hepar (hati) dibagi menjadi dua, yaitu lobus dexter, berfungsi untuk
menetralkan racun (Suripto, 1992).
4. Intestinum (usus), berfungsi sebagai saluran pencernaan untuk absorbsi sari- sari
makanan dan air. Usus dibagi menjadi dua jenis, yaitu usus besar (intestinum crasum)
dan usus halus (intestinum tenue) (Suripto, 1992).
5. Organ kelamin, pada katak betina berupa ovarium yang berfungsi untuk
menghasilkan ovum, sedangkan pada katak jantan berupa sepasang testis yang
berfungsi untuk menghasilkan sperma (Suripto, 1992).

13
 TELUR

Telur adalah calon individu baru karena pertemuan sel sperma dan ovum . 93,7 persen
adalah nilai biologi ( kemampuan tubuh menggunakan protein ) yang terdapat pada telur.
Dibandingkan dengan ikan yang hanya 76 persen , susu 83 persen, dan 74,3 persen untuk
daging. Di dalam telur mengandung berbagai vitamin dan mineral essensial yang penting
untuk tubuh seperti thiamin, riboflavin, dan vitamin B6.

PERKEMBANGAN EMBRIO AYAM UMUR 1-4 HARI

Perkembangan embrio ayam terjadi di  luar tubuh  induknya. Selama berkembang, embrio
memperoleh makanan dan perlindungan yang dari telur berupa kuning telur, albumen,
dankerabang telur. Itulah sebabnya telur unggas selalu relatif besar. Perkembangan embrio
ayam tidak dapat seluruhnya dilihat, dengan mata telanjang, melainkan perlu bantuan alat
khusus seperti mikroskop atau kaca pembesar. Namun, untuk  menggambarkan bagaimana
perkembangannya, berikut dijelaskan ciri-ciri  embrio pada ayam berbagai umur.

Dalam perkembangannya, embrio dibantu  kantung oleh  kuning telur, amnion, dan
alantois. Kantung kuning  yang telur dindingnya dapat menghasilkan enzim. Enzim ini 
mengubah isi kuning telur sehingga mudah diserap embrio. Amnion berfungsi sebagai
bantal, sedangkan alantois berfungsi pembawa sebagai ke oksigen embrio,menyerap zat
asam dari embrio, mengambil yang sisa-sisa pencernaan yang terdapat dalam ginjal dan
menyimpannya dalam alantois, serta membantu alantois, serta membantu mencerna
albumen.

14
1. Umur Satu Hari

Bentuk awal embrio pada hari pertama belum terlihat jelas, sel benih berkembang menjadi
bentuk seperti cincin dengan bagian tepinya gelap, sedangkan bagian tengahnya agak
terang. Bagian tengah ini merupakan sel benih betina yang sudah dibuahi yang dinamakan
zygot blastoderm.

Setelah lebih kurang 15 menit setelah pembuahan, mulailah terjadi pembiakan sel-sel
bagian awal perkembangan embrio. Jadi didalam tubuh induk sudah terjadi perkembangan
embrio.

2. Umur dua hari

Bentuk awal embrio hari kedua mulai terlihat jelas. Pada umur ini sudah terlihat primitive
streake – suatu bentuk memanjang dari pusat blastoderm – yang kelak akan berkembang

menjadi embrio. Pada blastoderm terdapat garis-garis warna merah yang merupakan
petunjuk mulainya sistem sirkulasi darah.

15
3.Umur tiga hari

Pada  jantung hari ketiga ini, sudah mulai terbentuk dan berdenyut serta bentuk embrio
sudah mulai tampak. Dengan menggunakan alat khusus seperti mikroskop  gelembung
dapat dilihat gelembung bening, kantung amnion, dan awal perkembangan alantois.
Gelembung-gelembung bening tersebut nantinya akan menjadi otak. Sementara kantong
amnion yang berisi cairan warna putih berfungsi melindungi embrio dari goncangan dan
membuat embrio bergerak bebas.

4. Umur empat hari.

Di hari ini, mata sudah mulai kelihatan. Mata tersebut tampak sebagai bintik gelap yang
terletak disebelah kanan jantung. Selain itu jantung sudah membesar.

Dengan menggunakan mikroskop, dapat dilihat otaknya. Otak ini terbagi menjadi tiga
bagian, yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang.

16
1.2 Tujuan Praktikum
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengenal dunia animal, mengenal
morfologi dan anatomi dari ikan dan katak, dan mengetahui bagian-bagian telur yang
dierami.

2. MATERI DAN METODE

17
Dalam praktikum ini, alat-alat yang digunakan oleh praktikan antara lain adalah talenan,
pinset, pisau/silet/cutter, gunting, mikroskop, kaca preparat, stopwatch, dan kapas.
Sedangkan bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain adalah ikan
gurami, ikan kakap, katak dewasa yang masih hidup, obst bius dan yang terakhir adalah
telur.

Yang pertama kali dilakukan adalah alat-alat dan bahan-bahan yang akan digunakan oleh
praktikan dipersiapkan dahulu. Kemudian percobaan pertama yaitu morfologi/bentuk tubuh
ikan gurami dan kakap diamati dan digambar. Setelah selesai, sisik ikan dari gurami
maupun kakap tersebut dicabut dengan menggunakan pinset dan diletakkan diatas kaca
preparat dengan ditetesi air dan ditutup dengan kaca penutup. Kedua sisik ikan tadi diamati
dengan mikroskop, kemudian digambar dan diberi keterangan jenis sisiknya. Pada
percobaan kedua, ikan dibius terlebih dahulu dengan obat bius, setelah itu ikan dapat
dibedah dengan pisau/pinset oleh praktikan ,pembedahan dimulai dari anus hingga insang,
kemudian digunting dan diteruskan hingga ke atas melingkar sampai rongga badan ikan
terbuka. Setelah itu mengamati ketahahanan jantung, tapi dalam praktikum ini , ikan sudah
mati terlebih dahulu sehingga tidak dapat melihat ketahanan jantung pada ikan. Kemudian
jantung ikan diamati dan digambar. Pada percobaan ketiga, yaitu mengamati jantung katak.
Yang dilakukan pertama kali adalah katak dibius terlebih dahulu denagn eter dan katak
diletakkan diatas talenan dan diberikan pines pada tangan dan kaki katak , setelah itu katak
dibedah dari bagian tengah dan dibentuk huruf T dengan silet dan gunting. Setelah itu
mengamati ketahanan jantung pada katak dengan stopwatch, dan bagian-bagian jantung
katak diamati. Pada percobaan keempat, embrio pada telur diamati oleh praktikan. Telur
yang dibawa adalah telur yang berusia 2 hari.

3. HASIL PENGAMATAN

18
3.1 Tabel Pengamatan Ikan

No Gambar Keterangan
.
1 Morfologi Ikan
 KAKAP

 GURAMI

19
2 Sisik Ikan
 KAKAP

 GURAMI

3 Jantung Ikan
 KAKAP

 GURAMI

3.2 Tabel Pengamatan Katak

20
No Gambar Keterangan
.
1 Jantung Katak

3.3 Tabel Pengamatan Telur


No Gambar Keterangan
.
1 Telur

21
4. PEMBAHASAN
4.1. Pengamatan Morfologi Ikan

Dunia animal terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu hewan bertulang belakang atau
vertebrata dan hewan tidak bertulang belakang atau invertebrata (Budi Santoso, 1993). Ikan
termasuk golongan hewan bertulang belakang (vertebrata). Ada dua jenis ikan yaitu ikan
bertulang sejati (contoh: ikan mas, ikan nila, ikan gurami, ikan kakap) dan ikan bertulang
rawan (contoh: ikan pari) (Raven & George, 1980).

Pada percobaan ini praktikan menggunakan ikan gurami dan ikan kakap sebagai hewan
yang ingin diteliti bagian-bagian tubuhnya. Ikan gurami merupakan jenis ikan yang hidup
pada air tawar, yang mempunyai bentuk badan agak panjang, pipih dan tertutup sisik yang
berukuran besar serta terlihat kasar dan kuat. Praktikan mengamati bentuk ikan gurami
tersebut dan terlihat bahwa tubuh ikan tersebut terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala,
tubuh, dan ekor.
Pada pengamatan morfologi ikan gurami dan ikap kakap , praktikan dapat melihat dan
menunjukkan bagian-bagian tubuhnya, yaitu rima oris (celah mulut), organon visus (alat
penglihatan), fovean nasalis (cekung hidung), pinna dorsalis (sirip punggung), linea
lateralis (gurat sisi), pinna caudalis (sirip ekor), pinna analis (sirip belakang), pinna
thoracales (sirip dada), pinna abdominalis (sirip perut), squama (sisik), anus dan apparatus
opercularis (tutup insang). Menurut (Hadiwiyoto,1993) tubuh ikan dapat dibagi dalam tiga
bagian, yaitu meliputi kepala (caput) dimulai dari bagian muka dari ujung mulut sampai
akhir insang, badan (truncus) dimulai dari akhir tutup insang sampai sirip belakang, dan
bagian terakhir adalah ekor (cauda) dimulai dari sirip belakang hingga ujung ekor.

Celat mulut (rima oris), alat penglihatan (organon visus), merupakan bagian dari kepala
ikan yang terlihat pada saat pengamatan dan cekung hidung (fovean nasalis), agak kurang
terlihat saat pengamatan karena kekurang telitian pada pengamatan. Dari celah mulut ikan
yang diamati, dapat diketahui bahwa mulut ikan berukuran agak besar. Celah mulut ini
menjadi tempat masuknya air dan makanan. Selain alat penglihatan, terdapat pula cekung
hidung ikan yang jumlahnya sepasang terdapat di dekat mulut (dorsal mulut). Adapula yang

22
bagian yang dinamakan tutup insang (apparatus opercularis) yang berjumlah sepasang dan
terdapat di kanan kiri bagian belakang caput (kepala). Pada saat tutup insang menutup maka
air yang masuk melalui mulut akan disimpan beberapa waktu, kemudian setelah tutup
insang terbuka, air akan keluar dari rongga mulut bersama dengan karbondioksida dan
dikeluarkan melalui insang (Sumanto, 1992).

Sirip punggung, sirip ekor, sirip belakang, sirip dada, sirip perut, dan gurat sisi/ linea
lateralis adalah bagian-bagian badan ikan yang terlihat selama proses pengamatan. Menurut
Suripto (1992), linea literalis (gurat sisi) merupakan garis memanjang dari kepala sampai
ke ekor di sisi lateral truncus dan menurut Hickman (1990) pada tubuh ikan ada indera
khusus disepanjang tubuh ikan. Dimana indera khusus ini berfungsi sebagai alat
keseimbangan di dalam air, indera tersebut disebut dengan linea lateralis. Melalui linea
lateralis ini rangsang tekanan air sampai kepada ikan dan rangsangnya diteruskan ke cairan
yang ada di saluran linea lateralis. Gurat sisi pada ikan memiliki fungsi sebagai alat
keseimbangan ikan.

Pada ikan gurami dan ikan kakap memiliki struktur tubuh yang sama , hanya perbedaan
ciri-ciri dan bentuk tubuh yang berbeda. Tubuh ikan gurami pipih dan agak panjang.
Bagian dahi gurami terdapat tonjolan. Ikan gurami memiliki mulut yang kecil dengan bibir
bagian bawah terlihat sedikit lebih panjang di bandingkan bibir atas.
Sisik gurami berukuran besar dan bagian tepinya tidak rata. Sedangkan pada ikan kakap,
tubuhnya memanjang dan melebar, lonjong, kepala cembung. Mulutnya lebar dan agak
menjorok ke muka.

4.2. Pengamatan Sisik Ikan

Pada pengamatan yang dilakukan oleh praktikan yang telah mengamati sisik ikan pada
mikroskop dapat disimpulkan bahwa tipe sisik ikan yang dimiliki oleh ikan kakap dan
gurami adalah sisik ikan ctenoid , yaitu menurut Hadiwiyoto (1993), Ctenoid adalah hampir
sama dengan sisik sikloid(tepi luar yang halus, dan paling umum ditemukan pada ikan-ikan

23
yang lebih primitif yang memiliki sirip-sirip yang lembut) , tetapi pada salah satu
bagiannya terdapat semacam duri pendek, sisik tipis, kecil dan ringan.

4.3. Pengamatan jantung Ikan

Pada percobaan ini , setelah praktikan awalnya membius, dan kemudian membedah ikan
kakap maupun ikan gurami. Praktikan menemukan jantung ikan didekat kepala dan insang.
Seperti pada tipus yang tertulis mengatakan bahwa Cor/jantung terletak di ventro caudal
insang agak ke kanan dan diselimuti oleh pericardium. Jantung ini berfungsi untuk
memompa darah ke seluruh tubuh ikan. Pada pengamatan diperoleh jantung ikan yang
terdiri dari dua ruang yaitu, autrikel dan ventrikel.

4.4. Pengamatan jantung Katak

Pada percobaan ini, awalnya praktikan membius katak denagn eter kemudian membelah
katak , pada saat ini praktikan juga mengambil waktu ketahanan jantung katak dan
dihasilkan ketahanannya sebesar 27 menit 46 detik. Dan pada hasil pengamatan ini terlihat
jantung katak yang terdiri dari tiga ruang, yaitu dua serambi ( serambi kanan dan serambi
kiri) dan 1 ventrikel, sama halnya dengan yang ada di dalam tinjauan pustaka. Cor
(jantung), berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Bagian- bagian jantung pada
katak adalah :
~ Perikardium, yaitu selaput yang membungkus jantung.
~ Pada bilik jantung , darah kotor dan bersih bercampur.
~ Sinus venosus,  menampung darah dari pembuluh besar yang akan masuk ke atrium
kanan.
~ Atrium (serambi), dindingnya tipis sehingga darah terlihat merah tua.

~ Ventrikel ( bilik ), dindingnya tebal, terlihat pucat berbentuk kerucut tumpul dengan
bagian yang runcing disebut apex cordis.

24
~ Truncus arteriosus, di dalamnya terdapat lipatan memanjang yang memisahkan darah
kaya oksigen dan darah kaya karbondioksida.
Dinding pada bilik jantung lebih tebal daripada dinding pada serambi. Serambi jantung
terbagi menjadi dua bagian, yaitu serambi kanan (atrium sinester) dan serambi kiri (atrium
dekster) (Suripto, 1992). Keadaan jantung pada katak sudah lebih maju daripada jantung
ikan (Kimball, 1994).

4.5. Perbedaan Jantung Katak dan jantung Ikan


 Pada Jantung Katak

Sistem peredaran darahnya tertutup dan berupa sistem peredaran darah ganda. Jantung
katak terbagi menjadi tiga ruang yaitu dua serambi dan satu ventrikel. (Campbell, 2003).

 Pada Jantung Ikan

Sistem peredaran darah tertutup dan perderan darahnya tunggal. Jantung ikan terbagi
menjadi dua ruang , autrikel dan ventrikel. (Hadiwiyoto, 1993).

4.6. Pengamatan pada Telur

Bentuk awal embrio hari kedua mulai terlihat jelas. Pada umur ini sudah terlihat primitive
streake – suatu bentuk memanjang dari pusat blastoderm – yang kelak akan berkembang
menjadi embrio. Pada blastoderm terdapat garis-garis warna merah yang merupakan
petunjuk mulainya sistem sirkulasi darah.

Pada telur yang diamati oleh praktikan, telur ini menunjukkan bahwa telur tersebut berumur
dua hari. Karena dari hasil pengamatan terdapat kuning telur, putih telur, primitive streake
( terlihat seperti garis-garis merah, pada kuning telur ), dan sudah sedikit muncul embrio.

25
5. KESIMPULAN

 Dunia animal dibagi menjadi dua golongan yaitu avertebrata (hewan tak bertulang
belakang) dan vertebrata (hewan bertulang belakang).
 Ikan dan katak termasuk hewan bertulang belakang.
 Berdasarkan macam tulangnya, ikan dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu ikan
bertulang rawan dan ikan bertulang sejati.
 Morfologi ikan terdiri dari bagian kepala (caput), bagian badan (truncus), dan bagian
ekor (cauda).
 Berdasarkan pengamatan sisik ikan, tipe sisik ikan kakap dan ikan gurami adalah
ctenoid.
 Morfologi ikan yang tampak selama pengamatan adalah rima oris (celah mulut),
organon visus (alat penglihatan), fovean nasalis (cekung hidung), pinna dorsalis (sirip
punggung), linea lateralis (gurat sisi), pinna caudalis (sirip ekor), pinna analis (sirip
belakang), pinna thoracales (sirip dada), pinna abdominalis (sirip perut), squama (sisik),
anus dan apparatus opercularis (tutup insang).
 Jantung ikan terdiri dari dua ruang, yaitu autrikel dan ventrikel.
 Sistem peredaran darah pada ikan tertutup dan peredaran darahnya tunggal.
 Katak termasuk dalam kelas Amphibia dan ordo Anura.
 Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua serambi dan satu ventrikel
 Sistem peredaran darah pada katak tertutup dan berupa sistem peredaran darah ganda.
 Telur yang diamati termasuk telur yang berumur dua hari.
 Pada telur yang berumur dua hari sudah terlihat primitive streake – suatu bentuk
memanjang dari pusat blastoderm – yang kelak akan berkembang menjadi embrio. Pada
blastoderm terdapat garis-garis warna merah yang merupakan petunjuk mulainya sistem
sirkulasi darah.

26
6. DAFTAR PUSTAKA

Brum, G ; L. Mc. Kane & G. Karp. (1994). Biology Exploring Life Second Edition. John
Willy & Sons, Inc. Toronto - Canada.

Campbell, N. A. (2003). Biologi. Erlangga. Jakarta.


Campbell, N.A. ( 1993 ). Biology Third Edition. Benyamin Cummings Publishing
Company, Inc. Redwood City

Djuhanda, T. (1982). Anatomi dari Empat Spesies Hewan Vertebrata. Armico. Bandung.

Hadiwiyoto, S. (1993). Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. Liberty. Jakarta.

Hickman Jr, Cleveland P., Larry S. ( 1990 ). Biology Fourth Edition. Wm. C. Brown
Publishers. New York.

http://aspan.cmsindo.com/?p=280

http://tedbio.multiply.com/journal/item/19

http://www.statefishart.com/anatomy/anatomy.gif

Johnson, K.D.; R. David & W. Hale. (1982). Biologi an Introduction. The Benjamin
Publishing Company, Inc. California.
Kimball, J.W. (1994). Biologi Jilid 2. Erlangga. Jakarta.

meitanisyah.wordpress.com/2009/04/07/

Murtadja, B. (1992). Biologi Jilid 2. Aneka Ilmu. Semarang.

Raven, P. H & George B. J. (1980). Understanding Biology. Times Mirror-Morby


Publishing. St. Louis.

Redaksi Ensiklopedi Indonesia. (1988). Ensiklopedi Indonesia Seri Fauna. PT Ichtiar


Baru_Van Hoeve. Jakarta.

Ritchie,D.D. & R.Carola. (1983). Biology. Addison Wesley Company, Inc. USA.

27
Roberts MBV. (1986). Biology for Life; Nelson, United Kingdom.
Ross, Fred. (1996). Diversity of Life. Wm. C. Brown Publishers. New York.

Santoso , Budi. (1993). Budidaya Ikan Mas. Pt. Kanisius : Yogyakarta.

Shadily, H. (1989). Ensiklopedi Indonesia Seri Fauna : Pisces. PT. Ichtiar Baru-Van
Hoeven. Jakarta.

Sumanto, F. (1992). Biologi 2. Widya Utama. Jakarta.

Suripto. (1992). Anatomi Ikan, Katak, Kadal, Merpati, dan Marmut. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

28
7. LAMPIRAN

7.1 Laporan Sementara

29
7.2 Gambar

meitanisyah.wordpres
s.com/2009/04/07/

Sumber : http://www.statefishart.com/anatomy/anatomy.gif

30

Você também pode gostar