Você está na página 1de 11

MODUL 12 : STUDI KELAYAKAN PROYEK

A. Pengertian Studi Kelayakan Penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek [biasanya merupakan proyek investasi] dilaksanakan dengan berhasil [Husnan dan Muhammad, 2000]. B. Investasi Investasi baik dalam bidang industri atau di bidang lain, pada dasarnya merupakan usaha menanamkan faktor-faktor produksi langka dalam proyek tertentu. Proyek itu sendiri dapat bersifat baru sama sekali, atau perluasan proyek yang ada. Tujuan utama investasi adalah memperoleh manfaat baik keuangan maupun non keuangan yang cukup layak di kemudian hari 1. Latar Belakang Investasi Pentingnya suatu investasi dapat dilihat dari besarnya manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya investasi, baik bagi pemerintah, masyarakat maupun investor itu sendiri. a. Bagi pemerintah, dilaksanakannya investasi baru akan: (1) Menggairahkan kegiatan ekonomi, (2) Menyediakan lapangan kerja, (3) Menghemat devisa (substitusi impor), (4) Menambah devisa (orientasi ekspor), dan lain-lain. Manfaat-manfaat ini sering disebut sebagai manfaat ekonomi (economic benefit), yang dilihat secara makro. b. Untuk masyarakat, terutama di sekitar lokasi di mana proyek investasi akan dilaksanakan, diharapkan akan secara langsung ikut menikmati hasilnya, misalnya: (1) Mendapat kesempatan kerja, baik secara langsung terlibat dalam proses pembangunan dan pengoperasiannya, maupun di dalam kegiatan ekonomi pendukung yang dibutuhkan karena adanya investasi itu.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dede Rukmayadi

MANAJEMEN PROYEK

(2) Berkembangnya sarana dan prasarana umum yang membuka peluang perkembangan ekonomi lebih besar, dan sebagainya. Semua ini sering disebut sebagai manfaat social-ekonomi (social-economic benefit).

c. Bagi investor sendiri, investasi bertujuan untuk memperoleh manfaat financial


(financial benefit), yaitu untuk memperoleh keuntungan ekonomis, demi kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan di masa depan. Secara lebih spesifik, tujuan investasi ditetapkan berdasarkan analisis strategis. Pada dasarnya merupakan usaha untuk memanfaatkan peluang dan kelebihan perusahaan sekaligus mengatasi kelemahan dan ancaman yang dihadapi. Secara umum, investasi bisa bertujuan untuk: (1) Diversifikasi usaha, (2) Integrasi, (3) Meraih efek sinergi, (4) Menurunkan resiko usaha, atau meningkatkan keuntungan. (5) Investasi bagi perusahaan juga berarti meningkatkan nilai perusahaan. Ditinjau dari pendekatan sistem produksi, investasi merupakan usaha untuk menyediakan input dan sarana proses transformasi dalam rangka menciptakan output, yaitu produk yang bernilai tambah. Investasi ini bisa untuk membuat produk baru, meningkatkan kapasitas produksi, atau penggantian fasilitas produksi. 2. Sifat Investasi Sifat suatu investasi biasanya : a. Melibatkan jumlah modal yang besar, yang berarti harus menanggung biaya modal (bunga) yang besar pula termasuk biaya kesempatan, yakni modal tersebut tidak bisa digunakan untuk kepentingan (membiayai investasi) lain, apabila sudah diputuskan untuk membiayai suatu investasi. b. Meliputi jangka waktu lama, di mana makin lama jangka waktu investasi, berarti ketidakpastian dan resiko yang melingkupi suatu investasi makin besar pula. c. Keterbatasan sumber daya, yang berarti alokasi sumber daya untuk suatu investasi, akan menghilangkan kesempatan untuk melaksanakan investasi lain. d. Adanya berbagai kesempatan/alternatif investasi. Kegiatan kegiatan yang berbeda atau kegiatan kegiatan yang sama di lingkungan berbeda, dapat menghasilkan output yang berbeda.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dede Rukmayadi

MANAJEMEN PROYEK

3. Tahap Tahap Evaluasi Rencana Investasi a. Evaluasi pendahuluan Dengan evaluasi pendahuluan para investor ingin memperoleh kepastian dari empat macam kemungkinan berikut: (1) (2) (3) Apakah ditinjau dari berbagai segi ada manfaatnya diadakan penelitian Ataukah gagasan proyek yang timbul hanyalah khayalan belaka dan Apakah proyek yang direncanakan memang benar-benar sehat ditinjau lebih lanjut terhadap gagasan proyek yang muncul. perlu dilupakan secepatnya. dari berbagai macam segi sehingga tanpa penelitian lebih lanjutpun keputusan investasi sudah dapat diambil. (4) Apakah terdapat hal-hal tertentu dari proyek yang masih meragukan sehingga diperlukan studi pendukung untuk menjernihkan keragu-raguan tersebut. b. Studi Kelayakan Penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek [biasanya merupakan proyek investasi] dilaksanakan dengan berhasil [Husnan dan Muhammad, 2000]. C. Manfaat Studi Kelayakan 1. Pihak investor Jika hasil studi kelayakan yang telah dibuat ternyata layak direalisasikan, pemenuhan kebutuhan akan pendanaan dapat mulai dicari. Misalnya dengan mencari investor atau pemilik modal yang mau turut serta menanamkan modalnya pada proyek yang akan dikerjakan itu. Sudah tentu calon investor ini akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat karena calon investor mempunyai kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang akan ditanamkannya. 2. Pihak Kreditor Pendanaan proyek dapat juga dipinjam dari bank. Pihak bank, sebelum memutuskan untuk memberikan kredit atau tidak, perlu mengkaji ulang studi kelayakan bisnis yang

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dede Rukmayadi

MANAJEMEN PROYEK

telah dibuat, termasuk mempertimbangkan sisi-sisi lain, misalnya bonafiditas dan tersedianya agunan yang dimiliki perusahaan. 3. Pihak Manajemen Perusahaan

Studi kelayakan dapat dibuat oleh pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan. Terlepas dari siapa yang membuat, pembuatan proposal ini merupakan upaya dalam rangka merealisasikan ide proyek yang ujung-ujungnya bermuara pada peningkatan usaha untuk meningkatkan laba perusahaan. Sebagai pihak yang menjadi project leader, sudah tentu pihak manajemen perlu mempelajari studi kelayakan itu, misalnya dalam hal pendanaan, berapa yang dialokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan kreditor. 4. Pihak Pemerintah dan Masyarakat

Penyusunan studi kelayakan perlu memperhatikan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena bagaimanapun pemerintah dapat, secara langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi kebijakan perusahaan. Penghematan devisa negara, penggalakkan ekspor non migas dan pemakaian tenaga kerja masal merupakan contoh-contoh kebijakan pemerintah di sektor ekonomi. Proyek-proyek bisnis yang membantu kebijakan pemerintah inilah yang diprioritaskan untuk dibantu, misalnya dengan subsidi dan keringanan lain. 5. Bagi Tujuan Pembangunan Ekonomi

Dalam menyusun studi kelayakan perlu juga dianalisis manfaat yang akan didapat dan biaya yang akan ditimbulkan oleh proyek terhadap perekonomian nasional. Aspek-aspek yang perlu dianalisis untuk mengetahui biaya dan manfaat tersebut antara lain ditinjau dari aspek Rencana Pembangunan Nasional, distribusi nilai tambah pada seluruh masyarakat, nilai investasi per tenaga kerja, pengaruh sosial, serta analisis kemanfaatan dan beban sosial. Jadi, jelas bahwa studi kelayakan yang dibuat perlu dikaji demi tujuantujuan pembangunan ekonomi nasional.

D. Tahapan Studi Kelayakan 1. Menemukan ide/gagasan usaha a. Melalui bacaan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dede Rukmayadi

MANAJEMEN PROYEK

b. Melalui survey c. Melalui pengalaman kerja. Ide/ gagasan muncul setelah pelaku mengalami sendiri kegiatan apa saja yang harus dilakukan jika suatu usaha akan menghasilkan produk atau jasa sehingga akan terjadi transfer teknologi. Contoh: pabrik Roti Suseno di Teluk Betung didirikan oleh mantan pekerja di Pabrik Roti Mikasa kepunyaan pengusaha keturunan Arab di Teluk Betung. 2. 3. Mempertimbangkan alternatif usaha Analisis Data yang dibutuhkan untuk memasarkan produk atau jasa yang sudah direncanakan sebelumnya. b. Analisis teknis dan manajemen ditujukan untuk menentukan mesin dan peralatan, bahan baku, SDM, prosedur produksi, dan sebagainya yang kesemuanya harus tertuang lengkap ke dalam kebutuhan dana yang diperlukan untuk dapat memproduksi barang atau jasa sesuai dengan rencana. c. Analisis lingkungan yang ditujukan untuk memastikan dampak apa yang akan terjadi. d. Analisis financial 4. E. Sumber Gagasan Ide/gagasan yang baik perlu ditunjang banyak informasi yang mendukung, untuk itu perlu : 1. 2. 1. Mengetahui sumber informasi Melakukan seleksi informasi dari sumber-sumber tersebut guna dipelajari lebih lanjut Bacaan Misalnya seorang yang membaca suatu artikel tentang suatu barang di suatu surat kabar bisnis. Dari bacaan ini diperoleh informasi: a. Jumlah barang impor b. Kebutuhan siapa saja c. Berapa banyak kebutuhan itu harus disediakan d. Ada berapa importir yang sudah melakukan impor barang tersebut e. Berapa total seluruh impor yang ada, apakah sudah mencukupi kebutuhan atau belum Mengambil keputusan

a. Analisis pasar dalam usaha untuk menentukan besarnya penerimaan dan biaya

Sedangkan sumber gagasan sendiri bisa diperoleh melalui:

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dede Rukmayadi

MANAJEMEN PROYEK

f. Berapa harga pembelian dan berapa pula harga penjualan domestik sehingga dapat diperkirakan margin yang akan diperoleh Dengan demikian dari bacaan ini akan muncul ide/gagasan usaha: a. Apakah perlu untuk ikut sebagai importir atau pemasok. Gagasan ini akan dapat diwujudkan melalui studi lebih lanjut termasuk semua persyaratan apakah dapat dipenuhi dari ketersediaan dana, peraturan, keterampilan, perangkat pendukung lainnya. b. Ide/gagasan untuk menciptakan suatu produk substitusi yang dapat diproduksi di dalam negeri. Ide ini mungkin dapat direalisasi setelah diadakan studi yang mendalam dari berbagai sudut pandangan bisnis dan pertimbangan lainnya. c. Munculnya ide/gagasan untuk menjadi agen pemasaran, guna memperluas penyebaran dari produk yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat tetapi pada saat ini apa yang kita baca sistem distribusinya belum meluas, dan kelihatannya ide ini layak untuk dikaji lebih lanjut baik dari ketersediaan dana, keterampilan, perangkat termasuk persyaratan yang diperlukan dan sebagainya. 2. Survei

Mencari ide dengan cara terjun langsung ke lapangan guna mengamati, melihat secara langsung dari dekat mengenai obyek yang dianggap menarik ataupun dilakukan secara sistematik dengan dibuat suatu rancangan khusus, perlakuan khusus, dengan tahaptahap yang harus dilalui guna menemukan suatu ide/gagasan usaha. 3. Pengalaman

Jika seseorang berpengalaman bekerja pada suatu pabrik yang memproduksi suatu barang, tentunya secara perlahan dan pasti orang tersebut akan dapat mengadopsi seluruh teknologi yang ada pada pabrik tersebut, sehingga proses alih teknologi dapat berjalan dengan lancar dan pasti, kecuali untuk orang-orang yang memang tidak mau belajar. 4. Teknologi Misalnya, adanya teknologi komputer secara tidak langsung telah melahirkan berbagai ide usaha baru seperti: a. b. c. Usaha jasa internet Usaha jasa rental komputer Usaha jasa pengolahan data

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dede Rukmayadi

MANAJEMEN PROYEK

d. e. 5.

Jasa pemasangan jaringan Usaha servis komputer, dan sebagainya. Kebutuhan pasar

Misalnya, baru-baru ini orang Indonesia baru ntahu bahwa buah mengkudu atau pace itu merupakan buah yang baik untuk mengobati berbagai penyakit, ditambah lagi dengan publikasi yang luas pada berbagai media massa telah mendorong munculnya kebutuhan pasar baru, di mana banyak orang mencari buah mengkudu, akhirnya melahirkan gagasan seperti: usaha pembudidayaan mengkudu untuk konsumsi obat, timbulnya usaha untuk mendistribusikan buah maupun sari mengkudu yang mulai dijual secara luas di masyarakat. 6. Pesaing

Contoh, usaha penjualan air mineral aqua telahirkan berbagai ide untuk menghasilkan air mineral sejenis dengan merek dagang yang berbeda-beda. 7. Saluran distribusi

Banyak produk yang beredar dan telah dikenal masyarakat luas dan telah menimbulkan kesulitan bagi perusahaan tertentu untuk mendistribusikannya, fakta ini juga mendorong ide 8. Pemasok

Kebutuhan pasar yang sedemikian besar menyebabkan banyak dibutuhkan pemasok baik untuk kebutuhan pabrik ataupun kebutuhan kantor pemerintah/swasta juga dapat memunculkan ide menjadi pemasok. 9. Perubahan lingkungan Misalnya ada perubahan lingkungan sebagai akibat pendirian perguruan tinggi, maka akan memunculkan ide untuk mendirikan asrama mahasiswa, warung atau restoran. F. Metoda Menggali Gagasan 1. Inovasi Teknologi Suatu cara untuk menggali ide dengan melakukan terobosan atau temuan, perbaikan dari teknologi yang ada, sehingga semakin hari semakin banyak ragamnya.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dede Rukmayadi

MANAJEMEN PROYEK

2. Pencarian langsung [Direct Search]


Melakukan riset langsung yang telah dirancang secara teliti dengan tujuan untuk menemukan produk atau usaha baru. a. Riset aplikasi artinya pelaku secara aktif mencari produk-produk baru yang telah dikomersialkan di pasar kemudian diambil dan ditelitiuntuk dicarikan cara-cara melakukan adopsi dengan berbagai modifikasi sehingga kelihatan produk baru y6ang lain atau berbeda dari produk yang sudah ada sebelumnya.

b. Riset dasar [basic research] adalah riset yang bertujuan untuk melakukan penelitian
yang bertujuan untuk menemukan produk baru sama sekali dan belum pernah ada di dunia saat ini, riset seperti ini akan memerlukan dana yang cukup besar, waktu yang lama dan diperlukan kualifikasi sumber daya manusia yang tinggi. 3. Analisis Pemakai Akhir Dilakukan dengan cara mengamati pemakai akhir dari suatu produk. Semua keluhan, kelemahan dicari penyebabnya. Dengan didapatnya hasil analisis ini serta didukung oleh konsep pemasaran yang berorientasi pada kepuasan konsumen, maka akan muncul gagasan untuk melakukan modifikasi produk, penciptaan produk baru sebagai pelengkap atau produk pengganti. 4. Metoda Kreatif Dilakukan dengan menggali segala sesuatu dari diri pelaku, kreaticitas yang sangat menentukan gagasan usaha yang akan muncul. Keterampilan seseorang atau hobby yang dikembangkan menjadi suatu usaha yang kreatif. Misalnya karena ada bakat melukis, maka muncul gagasan kreatif untuk membuka usaha sablon kaos dengan membuat lukisan yang menarik dan bersifat populer untuk para rmaja dan sebagainya. 5. Aliansi, Akuisisi dan Lisensi Metoda ini muncul karena ada beberapa keterbatasan seperti pasar, modal, sumber daya manusia dan ada pemikiran tidak perlu terlalu lama untuk memajukan suatu usaha. G. Teknik Penjaringan Ide/ Gagasan Dari hasil pengembangan gagasan, akan diperoleh banyak gagasan. Tapi sesungguhnya hanya sedikit yang pantas untuk dianalisis secara terperinci. Oleh karena itu akan sangat tidak efisien, jika semua gagasan dianalisis secara detail. Penyaringan dapat dilakukan dua

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dede Rukmayadi

MANAJEMEN PROYEK

tahap, yaitu: mengeluarkan gagasan-gagasan yang secara jelas tidak layak, dan kemudian mengurutkan prioritas gagasan-gagasan yang masih tersisa. Gagasan harus disisihkan, apabila ada jawaban YA untuk pertanyaan berikut :

1. Adakah terdapat kendala, monopoli, kekurangan, dan hal lain yang membuat faktorfaktor produksi tidak memungkinkan dari segi biaya? 2. Apakah model yang diperlukan terlalu banyak? Apakah ada segi (pengaruh lingkungan, dan lain-lain) yang peraturan pemerintah?

3.
4. nasional? 5. perusahaan baru? 6. 7.

bertentangan dengan

Apakah proyek tidak sejalan dengan kebijaksanaan, tujuan dan kendala Apakah monopoli efektif dalam industri menghalangi masuknya Apakah faktor-faktor yang secara efektif menghalangi pemasaran? Apakah proyek bertentangan dengan industri yang sudah ada atau

sudah direncanakan? H. Tujuan Analisis Kelayakan Oleh karena itu, analisis kelayakan merupakan usaha untuk menjamin agar pengeluaran modal, yang ketersediaannya bersifat terbatas itu, betul-betul mencapai tujuan seperti yang diharapkan, baik dari segi manfaat ekonomi, finansial maupun sosial. Secara garis besar, analisis kelayakan pabrik bertujuan untuk : 1. Mengetahui tingkat keuntungan (profitabilitas), yang dihasilkan oleh investasi. 2. Mengadakan penilaian terhadap alternatif investasi 3. Menentukan prioritas investasi, sehingga dapat dihindari investasi yang hanya memboroskan sumber daya. I. Pendekatan Analisis Kelayakan Analisis kelayakan meliputi tahap-tahap identifikasi peluang investasi, analisis dan evaluasi serta tahap-tahap implementasi. Dalam pendekatannya, kelayakan investasi pada akhirnya diukur berdasarkan tolak ukur kelayakan aspek finansialnya seperti yang dapat dilihat pada Gambar 1.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dede Rukmayadi

MANAJEMEN PROYEK

Pada tahap identifikasi peluang investasi perlu dilakukan analisis strategik guna menetapkan tujuan usaha yang dicapai. Tahap identifikasi peluang investasi ini sangat tergantung pada kreatifitas . Tahap analisis dan evaluasi meliputi pengkajian terhadap aspek marketing, aspek teknis operasi, aspek legal, aspek lingkungan dan aspek ekonomi-finansial. Setelah usulan investasi diputuskan untuk dilaksanakan, maka persiapan segera dilakukan seperti: penyampaian proposal investasi kepada pihak yang berkepentingan, pembuatan kontrak, perancangan (design), pengadaan material (procurement) dan pada akhirnya tahap konstruksi. Tahap ini disebut tahap implementasi rencana investasi.

Analisis Strategis

Peluang Investasi

Analisis Aspek Pemasaran

Analisis Aspek Teknis dan Operasi

Analisis Aspek Legal

Analisis Aspek Lingkungan

Analisis Aspek Ekonomi dan Finansial

Usulan Investasi

Implementasi

Gambar 1. Kerangka Pendekatan Analisis Kelayakan Pabrik [Siregar, 1991]

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dede Rukmayadi

MANAJEMEN PROYEK

10

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB

Dede Rukmayadi

MANAJEMEN PROYEK

11

Você também pode gostar