Você está na página 1de 18

Gangguan Cemas Menyeluruh

Definisi
Ansietas merupakan pengalaman yang bersifat subjektif, tidak menyenangkan. tidak menentu, menakutkan dan mengkhawatirkan akan adanya kemungkinan bahaya atau ancaman bahaya, dan seringkali disertai oleh gejala-gejala atau reaksi fisik tertentu akibat peningkatan aktifitas otonomik.

Menurut DSM-IV gangguan cemas menyeluruh adalah suatu keadaan ketakutan atau kecemasan yang berlebih-lebihan, dan menetap sekurang kurangnya selama enam bulan mengenai sejumlah kejadian atau aktivitas disertai oleh berbagai gejala somatik yang menyebabkan gangguan bermakna pada fungsi sosial, pekerjaan, dan fungsi-fungsi lainnya.

PEMBAGIAN KECEMASAN MENURUT SUMBER SEBABNYA


1. Kecemasan Hati Nurani (concienceinduced anxiety) timbul karena punya kesadaran akan moralitas. 2. Kecemasan neurotik ada free-floating anxiety (inti dan gejala penting menentukan pada kecemasan neurotik) dan bound anxiety. Free-floating anxiety : kecemasan yg tidak terdapat pada salah satu gagasan melainkan mengembara kian kemari. Bound anxiety: kecemasan terikat pada gagasan seperti pada fobia dan obsesi.

3. Kecemasan psikotik Cemas disini bukan gejala inti/yang menentukan. Sebagai gejala biasa, kadang-kadang merupakan penjelmaan dari segala depresi dengan agitasi, dirasakan begitu hebat shgg penderita tidak dapat berbuat apa-apa selain diam saja, disertai dengan waham, halusinasi.

4. Kecemasan sosial dirasakan individu kalau ia takut/pendapat umum/pendapat lingkungannya mengenai perbuatannya dikenal : kecemasan memperlihatkan diri didepan umum Cemas kalau-kalau kehilangan kontrol atas dirinya Cemas kalau-kalau memperlihatkan ketidakmampuannya

Epidemiologi
- paling sering dijumpai - 12 % dari seluruh gangguan ansietas. - Prevalensi di masyarakat 3 % - prevelansi seumur hidup rata-rata 5 %. - Indonesia prevalensi 2% - 5%. - Sering dijumpai pada wanita dengan ratio 2 : 1, namun yang datang meminta pengobatan rationya kurang lebih sama atau 1 :1.

Etiologi belum diketahui secara pasti diduga dua faktor yang berperan terjadi di dalam gangguan ini yaitu, faktor biologik dan psikologik. Faktor biologik yang berperan pada gangguan ini adalah neurotransmiter. 3 neurotransmiter utama: NE, serotonin, dan GABA. neurotransmiter yang pegang peranan pd gangguan cemas menyeluruh adalah serotonin, sedangkan norepinefrin terutama berperan pada gangguan panik.

Gambaran klinik
Gejala sangat bervariasi, tetapi keluhan tegang yang berkepanjangan, gemetaran, ketegangan otot, berkeringat, kepala terasa ringan, palpitasi, pusing kepala dan keluhan epigastrik adalah keluhan-keluhan yang lazim dijumpai. Ketakutan dirinya/anggota keluarganya akan menderita sakit atau akan mengalami kecelakaan dalam waktu dekat, merupakan keluhan yang seringkali diungkapkan. Kecemasan dan kekhawatiran ini sangat berlebihan sehingga sulit dikendalikan.

Selain itu, mengalami tiga atau lebih dari gejalagejala berikut: a. gelisah b. mudah lelah c. sulit berkonsentrasi d. mudah tersinggung e. ketegangan otot f. gangguan tidur.

Diagnosa
Berdasarkan PPDGJ-III 1. Penderita harus menunjukkan ansietas

sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjolkan pada keadaan situasi khusus tertentu saja.

2. Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur berikut : a) kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti diujung tanduk , sulit konsentrasi dan dsb). b) ketegangan motorik(gelisah,sakit,kepala,gemetaran tidak dapat santai). c) overaktifitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar- debar,sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering dsb).

d) pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan (reassurance) serta keluhan-keluhan somatik berulang yang menonjol. e) adanya gejala-gejala lain yang bersifat sementara ( untuk beberapa hari ), khususnya depresi, tidak membatalkan diagnosis utama gangguan anxietas menyeluruh, selama hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode depresi (F32.), gangguan anxietas fobik (F40) gangguan panik (F41,0) atau gangguan obsesif-kompulsif (F42).

Terapi
Pengobatan yang paling efektif untuk pasien dengan kecemasan menyeluruh adalah pengobatan yang mengkombinasikan psikoterapi dan farmakoterapi. Pengobatan mungkin memerlukan cukup banyak waktu bagi klinisi yang terlibat.

1. Psikoterapi Pendekatan psikoterapi untuk gangguan kecemasan menyeluruh meliputi : a) Terapi kognitif perilaku: Pendekatan kognitif secara langsung menjawab distorsi kognitif pasien dan pendekatan perilaku menjawab keluhan somatik secara langsung. b) Terapi suportif: terapi yang menawarkan ketentraman dan kenyamanan bagi pasien. c) Terapi berorientasi tilikan: memusatkan untuk mengungkapkan konflik bawah sadar dan mengenali kekuatan ego pasien.

2. Farmakoterapi Golongan benzodiazepine disebabkan spesifitas, potensi dan keamanannya. Spektrum klinis meliputi efek antianxietas, anti konvulsan, anti insomnia, premedikasi tindakan operatif. a. Diazepam : broadspektrum b. Nitrazepam : dosis antianxietas dan anti insomnia berdekatan lebih efektif sebagai anti insomnia c. Clobazam : psychomotor performance paling kurang terpengaruh, untuk pasien dewasa dan usia lanjut yang ingin tetap aktif d. Lorazepam : short half life benzodiazepine , untuk pasien-pasien dengan kelainan fungsi hati dan ginjal. e. Alprazolam : efektif untuk anxietas antisipatorik onset of action lebih cepat dan mempunyai komponen efek anti depresi.

PROGNOSIS Perlangsungan dari gangguan ini bersifat kronis residif dan prognosisnya sukar diramalkan.

Terima Kasih . . . . .

Você também pode gostar