Você está na página 1de 3

Insan Pengeluh mungkin teman-teman akan sedikit kaget melihat judul tulisan diatas..hihihihi..saya memang menulis **insan pengeluh**..

biasanya ketika saya menyebutkan sebuah istilah yang sedikit asing, teman-teman yang lain akan bertanya..maksudnya?..lalu saya akan menjelaskan dengan panjang lebar mengenai hal tersebut..seperti itu pula kali ini..

insan pengeluh..dalam pandangan saya, kebanyakan kita akan mengeluhkan sebuah perubahan yang terjadi secara ekstrim dan kita tak siap menghadapinya. Keluhan kita pun akan beragam..kita akan menyampaikan sejuta alasan menolak atau paling tidak mengeluhkan perubahan jika kita tak sanggup untuk menolaknya. Mungkin cara berpikir manusia itu agak status quois, tak begitu senang dengan perubahan. Mungkin saja hal ini terjadi lebih disebabkan karena kemalasan kita untuk mempelajari lagi sesuatu yang baru..karena keterbiasaan kita menghadapi pola lama. Sehingga ketika kita diperhadapkan pada sebuah kondisi baru, maka hal pertama yang kita lakukan adalah mengeluhkannya. Lalu lahirlah insan pengeluh..

tulisan ini pada awalnya hanya dimaksudkan untuk merespon begitu banyak komentar pada penerapan sistem pengelolaan KRS online di fakultas ekonomi yang baru-baru ini diterapkan. Disana saya melihat ada begitu banyak respon yang mengeluhkan sistem baru ini dengan berbagai macam alasan. Dimulai dari alasan yang sok tua,yaitu kita belum siap untuk menjalankan sistem baru. Alasan yang lain semakin ribet. Ada juga alasan teknis misalnya hasil penginputan data yang tidak sesuai antara data online dan data yang dimiliki oleh mahasiswa.

Walaupun saya bukan admin ataupun teknisi dari SIAKA unhas, saya mencoba untuk menjawab hal ini sedikit sebelum lebih jauh membahas tentang insan pengeluh. Jawaban dari keluhan pertama saya hanya akan menjawabnya dengan sebuah pertanyaan balik apakah benar bahwa sistem belum siap,

ataukah diri pribadi kita yang tak bersedia menerima perubahan itu? Bukankah dengan belajar sedikit kita akan memahami bagaimana prosesnya. Untuk keluhan kedua bahwa kehadiran sistem online hanya akan semakin ribet dalam pengurusan, menurut saya adalah sebuah alasan yang tak masuk akal..mengapa, pertama kehadiran sistem ini bertujuan untuk mempermudah pengurusan, kedua apakah benar semakin ribet? Ataukah ribet itu hanya alasan untuk membahasakan bahwa sistem baru ini melahirkan jalan baru yang kita takut melewatinya? Sekaitan dengan alasan ketiga, wajarlah secara teknis akan ada masalah kecil diawalnya. Toh akhirnya sistem ini akan semakin disempurnakan.

Nah saatnya buka puasa loh--..maksud saya kembali pada insan pengeluh tadi..

saya teringat pada sebuah tulisan lama saya tentang manusia..dalam tulisan saya tersebut, saya mengatakan bahwa manusia itu meskipun tidak secara keseluruhan, tetapi kebanyakan akan mengeluhkan dan menolak sesuatu hal baru yang cenderung mengganggu status quo pada dirinya. Dan cenderung mengabaikan perubahan yang tidak berkenaan langsung pada dirinya.

Misalnya saja, ketika tiba-tiba seorang ulama mengeluarkan fatwa bahwa musik itu haram hukumnya, maka para penikmat musik yang beragama islam akan secara reaktif mempertanyakan hal tersebut..entah dengan berbagai macam alasan yang dimunculkan untuk menolak atau paling tidak mengeluhkan hal tersebut. Hal ini akan berbeda pada individu yang tidak menyukai musik. Maka dia akan tenang-tenang saja menanggapi hal tersebut. Karena hal tersebut tidak mengganggu status quo pada dirinya. Hahaha..

apakah saya benar?? itu terserah penilaian anda..tetapi jika anda merasa sedikit terusik dengan tulisan saya, maka saya kembali pada asumsi saya bahwa tulisan saya telah mengganggu status quo pada diri anda sehingga anda akan menolaknya. Dan asumsi kedua adalah jika anda mengabaikan tulisan saya,

maka status quo pada diri anda tidak terusik dengan tulisan saya..hahahahahahaha..piss..

sekian lagi dari saya kali ini..maaf untuk mereka yang terusik..buat yang yang tak terusik, nanti diusikusik nah..tenang saja..ada gilirannya kok..hahahaha

ps: saran dan kritik tidak tertolak kok..selama dalam kerangka berbagi ilmu..

Você também pode gostar

  • Ziarah Ke Makam Tuhan
    Ziarah Ke Makam Tuhan
    Documento101 páginas
    Ziarah Ke Makam Tuhan
    ambara.sugama
    100% (7)
  • Plural Is
    Plural Is
    Documento2 páginas
    Plural Is
    Nanang Syafruddin Turky
    Ainda não há avaliações
  • Tentang Menyet
    Tentang Menyet
    Documento2 páginas
    Tentang Menyet
    Nanang Syafruddin Turky
    Ainda não há avaliações
  • Wine
    Wine
    Documento3 páginas
    Wine
    Nanang Syafruddin Turky
    Ainda não há avaliações
  • Kebijakan Moneter Dan Kebijakan Fiskal Di Indonesia
    Kebijakan Moneter Dan Kebijakan Fiskal Di Indonesia
    Documento12 páginas
    Kebijakan Moneter Dan Kebijakan Fiskal Di Indonesia
    Nanang Syafruddin Turky
    100% (5)
  • Politik
    Politik
    Documento2 páginas
    Politik
    Nanang Syafruddin Turky
    Ainda não há avaliações
  • Redenominasi
    Redenominasi
    Documento4 páginas
    Redenominasi
    Nanang Syafruddin
    Ainda não há avaliações
  • Iblis
    Iblis
    Documento2 páginas
    Iblis
    Nanang Syafruddin Turky
    Ainda não há avaliações
  • Aku Padamu
    Aku Padamu
    Documento1 página
    Aku Padamu
    Nanang Syafruddin Turky
    Ainda não há avaliações
  • Sinetron
    Sinetron
    Documento2 páginas
    Sinetron
    Nanang Syafruddin Turky
    Ainda não há avaliações