Você está na página 1de 3

Wine...oh wine....

okeh..pada awalnya..para pengguna linux mungkin tak merasa asing lagi dengan sebuah aplikasi bernama wine..sebuah aplikasi yang dengannya kita dapat menjalankan aplikasi dari sistem operasi windows pada linux..

dan bukan tugas saya untuk menjelaskan pada anda bagaimana cara menggunakannya..untuk penggunaannya silahkan bertanya pada sang maha tahu dunia maya..si om gugel..saya hanya akan membahas bagaimana saya memandang tentang keberadaan wine itu sendiri..entah kalian akan menyebutnya sebagai sebuah pandangan ekonomi, sosiologi, manajemen pemasaran, atau apalah kalian akan menyebutnya..saya tidak akan membahas tentang petunjuk teknis penggunaannya apalagi hal-hal lainnya yang terlalu teknis..bukan karena tidak mau tetapi karena tidak sanggup..hihihihihihi..

langsung saja..

pertama..seperti biasa dalam menjelaskan sesuatu saya selalu saja membaginya dalam beberapa bagian..menurut saya hal ini perlu dilakukan agar teman-teman/bapak-bapak/ibu-ibu/adik-adik/kakakkakak sekalian lebih mudah memahami bahasa saya..*lah malah semakin panjang*

pertama lagi..kehadiran wine di linux secara sederhana menurut saya merupakan sebuah deklarasi dari kekalahan linux dan sebuah pernyataan menyerah dari linux dalam persaingannya dengan windows..mengapa seperti itu?? secara sederhana dapat kita katakan bahwa linux mengakui bahwa windows memiliki kekuatan yang tak mungkin dikalahkan oleh linux..sehingga dengannya, dibuatlah sebuah aplikasi bernama wine untuk menjalankan aplikasi windows di linux..

mungkin akan hadir bahasa pembelaan..bahwa itulah kelebihan linux yang bahkan dengan menggunakan linux kita masih saja bisa menggunakan aplikasi windows..namun dalam sudut pandang saya secara pribadi, justru hal tersebut adalah sebuah pernyataan kekalahan..mengapa?? karena dengan hadirnya wine..maka secara tak langsung para pengembang linux telah memproklamirkan ketidakmampuan mereka dalam menciptakan program yang memiliki fungsi yang sama dengan windows..atau paling tidak semudah penggunaan aplikasi windows (mungkin ini adalah alasan bagi mereka yang menemukan sesuatu yang baru dan merasa kaget..salah satu ciri individu menurut saya..dan untuk hal ini akan kita bahas dikemudian hari)

kedua..jikalau pun hal pertama diatas salah, maka kemungkinan kedua yang hadir menurut saya adalah..jika dilihat dari sisi manajemen pemasaran, kehadiran wine adalah sebuah strategi pemasaran yang coba dilakukan oleh linux untuk menarik dan mengambil alih para pengguna windows..namun hal ini juga tetap saja merupakan sebuah kesalahan atau paling tidak kelemahan menurut saya.

dalam perspektif yang satu ini, dapat kita katakan bahwa ini adalah sebuah langkah yang salah (jika benar niat mereka seperti itu)..mengapa, karena dengan menghadirkan aplikasi wine berarti linux semakin mempromosikan penggunaan windows..bukan hanya itu, hal tersebut juga akan menyebabkan beralihnya para pengguna linux yang belum pernah mengenal windows (walaupun hal ini agak mustahil menurut saya karena windows telah lebih dulu terkenal)..wine akan menciptakan rasa penasaran bagi para pengguna linux yang belum pernah merasakan windows dan kemudian beralih untuk menggunakan windows...

dalam tinjauan yang lainnya, sebagai sebuah strategi pemasaran, kehadiran wine menunjukkan kelemahan linux yang tak memiliki program yang setara dengan windows sehingga membutuhkan aplikasi ini untuk menjalankan aplikasi windows yang tak dimiliki oleh linux..

kedua hal diatas, atau lebih tepatnya kedua asumsi saya diatas..merupakan sebuah hal yang cukup unik..seorang teman pernah berkata..kok kita tak cukup percaya diri untuk tak menggunakan wine pada linux kita..dan secara singkat saya menjawab..kenapa harus ditolak..toh wine adalah aplikasi yang memang disediakan untuk mereka para pengguna linux..

dan sebagai penutup dari rangkaian tulisan ini..(walaupun tulisan ini tidak pernah secara resmi dibuka dengan ketukan palu tiga kali oleh saya..apalagi oleh gubernur bahkan presiden)..bahwa saya menulis dan menyatakan demikian sebagaimana saya telah menuliskannya diatas..dalam sebuah perspektif persaingan..dalam hal ini, saya masih dalam perspektif atau dalam sudut pandang bahwa kehadiran linux adalah sebagai sebuah jawaban atas windows..eh..mungkin lebih tepat jika saya menyebutnya sebagai musuh dari windows..yang keduanya bersaing utnuk merebut pasar..(maaf buat para pengguna sistem operasi yang lain..bukan bermaksud menyepelekan..hanya karena keterbatasan pengetahuanlah maka saya menulis hal ini)

jadi secara sederhana, saya mengatakan bahwa wine adalah sebuah kesalahan jika kita mencoba untuk melihat wine itu sendiri dalam sudut pandang persaingan antara windows dan linux..sekian dari saya kali ini..wassalam..

ps: kalo ada kritik dan saran jangan sungkan..selama dalam bingkai berbagi ilmu...

Você também pode gostar