Você está na página 1de 3

Program Pengolahan Minyak Jelantah Penyuluhan Cara Menjernihkan Minyak Jelantah 1.

Memanaskan kembali minyak jelantah diatas wajan dengan api, maka minyak jelantah hitam akan memisah dan menjadi olahan minyak baru. 2. Minyak jelantah tersebut di beri nasi putih sedikit dan dipanaskan maka kotoran pada minyak akan nempel di nasi dan setelah itu nasi di buang. Maka minyak akan jernih. 3. Masukan putih telur kedalam minyak jelanta yang telah dipanaskan untuk menggoreng bawang-putih. Bawang-putih keprek di goreng untuk ngilangin bau minyak jelanta. Sedang putih telur untuk menghilangkan kotor ( menjernihkan ). Penyuluhan Cara Pembuatan Sabun Dari Minyak Goreng A. Minyak Goreng Bimoli. 1. Panaskan terlebih dahulu 10 mL air dalam Erlenmeyer 50 mL dan pada saat mendidih, tambahkan 5 gram soda kaustik. 2. Sambil diaduk, sebanyak 50 mL minyak Bimoli dituangkan secara pelan-pelan dengan menggunakan api yang kecil. 3. Setelah terbentuk padatan, lalu tambahkan 25 mL aquades serta terus menerus diaduk sambil dipanaskan sehingga terbentuk seperti susu. 4. Selanjutnya, 1 gram garam halus dimasukkan, diaduk kira-kira 20 menit dengan api dimatikan. 5. Masukkan sebanyak 1 gram campuran EDTA dan TiO2 , diaduk hingga merata. 6. Mendiamkan selama 20 menit dan memasukkan parfum orange dan diaduk. 7. Menuangkan dalam cetakan dan ditunggu selama 24 jam.

B. Campuran Minyak Curah dan Minyak Kelapa 1. Sebanyak 25 mL minyak curah dicampurkan dengan 25 mL minyak kelapa dalam Erlenmeyer 250 mL.

2. 3.

Lalu tambahkan 25 gram soda kaustik dan etanol. Larutan dipanaskan pada suhu 70 80 C selama 20 menit.

4. Lapisan dipisahkan, yang dipakai larutan bawah. 5. Selanjutnya, tambahkan sebayak 1 gram TiO2 dan 1 gram EDTA, 2 mL larutan jenuh NaCl sambil diaduk dan dipanaskan sampai terbentuk jonjot-jonjot putih dan disaring serta direkristalisasi dengan air panas. Dari kedua cara diatas, nantinya dapat disimpulkan bahwa bahan dasar pembuatan sangat berpengaruh pada sabun yang dihasilkan. Jika dipakai minyak dengan kandungan asam tak jenuh dan rantai pendek, maka akan menghasilkan sabun cair. Sedangkan bila dipakai minyak dengan kandungan asam lemak jenuh dan berantai panjang, maka akan dihasilkan sabun yang tak larut pada suhu kamar (sabun padat). Cara Pembuatan Sabun Cair Bahan dan peralatan yang digunakan adalah Minyak bekas (minyak jelantah), ampas tebu, NaOH 40 %, asam stearat 25%, alkohol, gliserin, Na2CO3 dan esen pewangi. Baskom plastik tempat mengolah minyak jelantah, panci tempat sabun cair. Cara kerja 1. Minyak jelantah ditambahkan ampas tebu dengan ukuran tertentu dan kemudian dibiarkan selama 48 jam, hasil rendaman disaring sehingga dihasilkan minyak yang jernih. 2. Kedalam minyak jernih tersebut ditambahkan NaOH 40% dan dipanaskan sampai suhu 60 C kemudian larutan tersebut diaduk sampai homogen. 3. Larutan kental yang dihasilkan ditambahkan asam stearat 25% dan alkohol, serta glycerin dan natrium karbonat secukupnya, larutan dipanaskan 5menit. 4. Larutan yang dihasilkan adalah sabun cair, dan ditambahkan esen pewangi sehingga sabun cair yang dihasilkan menjadi wangi dan harum.

Penyuluhan cara membuat biodiesel dari minyak jelantah

Bahan campuran yang dibutuhkan untuk mengubah minyak jelantah menjadi boidesel adalah KOH dalam bentuk padat (solid) yang bisa didapat di toko obat kimia seharga Rp.50.000 untuk lima botol dan methanol (CH3OH) seharga Rp. 25.000/Jirigen. Alat produksinya antara lain, gelas ukur, ember, jerigen, selang dan kompor gas. Proses pembuatanya sangat mudah sehingga bisa dipraktekkan langsung oleh para pelajar. Satu liter minyak jelantah dipanaskan dalam wadah sehingga mencapai temperatur 110C kemudian ditambahkan KOH sebanyak satu sendok teh dan satu sendok sayur methanol yang dilarutkan secara bertahap sambil diaduk dengan api kecil. Proses pemanasan (heating) setidaknya memerlukan waktu selama satu jam. Selanjutnya, minyak jelantah didinginkan dalam wadah sampai terjadi pemisahan, lapisan yang atas adalah biodisel dan gliserin pada lapisan yang bawah. Proses selanjutnya adalah penyucian (washing) dengan menambah 1/3 air ke dalam wadah biodisel dan diaduk, kemudian didiamkan (settling) sampai membentuk 2 lapisan, biodisel dan air. Selanjutnya lapisan air yang pada bagian bawah dibuang, tertinggal adalah biodisel nabati yang jernih dan langsung bisa dimanfaatkan.

Você também pode gostar