MAKNA PERIBAHASA MINANG KABAU YANG SERING DIPAKAI OLEH MASYARAKAT JORONG KAYU KALEK DI KENAGARIAN KOTO ANAU

KECAMATAN LEMBANG JAYA KABUPATEN SOLOK

Karya tulis yang berjudul Makna Peribahasa Minangkabau yang Sering dipakai Masyarakat Jorong Kayu Kalek di Kenagarian Koto anau Kecamatan Lembang Jaya kabupaten Solok ini ditulis oleh refni Novaria. A. Latar Belakang Masalah Peribahasa Minangkabau adalah ayat atau kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung artiatau makna tertentu. Peribahasa Minangkabau sudah banyak dikenal oleh kalangan masyarakat, karena peribahasa merupakan salah satu kata untuk menyampaikan maksud dan sindiran. Peribahasa tidak asing lagi bagi masyarakat kayu kalek, karena dengan adanya peribahasa mereka lebih mengenal maksud dan tujuan yang akan dikatakan seseorang kepada mereka, karena peribahasa merupakan suatu sindiran yang akan disampaikan seseorang dengan maksud dan tujuan tertentu. Makna peribahasa berbagai macam artinya, sehingga tampa kita sadari kadang yang dikatakan mempunyai makna yang membuat orang marah atau jengkel pada kita. Sesungguhnya persoalan makna memang sangat sulit, karena walau makna ini persoalan bahasa, tetapi keterkaitannya dengan segala segi kehidupan manusia sangat erat, karena peribahasa dipergunakan untuk menyatakan sindiran pada orang lain. Makna yang digunakan klayak ramai sudah termasuk dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun demikian diantara masyarakat masih banyak yang kurang mengerti dan faham dengan kata-kata atau bahasa yang disampaikan mempunyai makna. Nagari Koto Anau terletak di Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solokyang merupakan salah satu daerah Minangkabau sumatera Barat. Dari permasalahan di atas peneliti mengidentifikasi masalah makna peribahasa Minagkabau yang sering dipakai masyarakat jorong kayu Kalek Nagari Koto Anau , dapat dikelompokkan beberapa permasalahan yaitu: (1) Masyarakat mengalami kesulitan untuk membalas kata yang telkah diucapkan pleh orang lain kepada mereka. (2) Membuat orang lain bisa tersinggung karena peribahasa

adalah kalimat atau kelompok perkataan yang tetap susunannya. (3) Masyarakat Kayu Kalek lebih memahami makna suatu peribahasa yang telah diucapkan. Penneliti merumuskan penelitian yaitu, Bagaimana makna peribahasa oleh masyarakat jorong Kayu Kalek di Kenagarian koto Anau Kecamatan Lembang Jaya kabupateen Solok?. Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah mendeskripsikan makna peribahasa yang dipakai oleh masyarakat Jorong Kayu Kalek di Kenagarrian koto Anau Kecamatan Lembang Jaya Kabupaten Solok. B. Kajian Teori Dalam kajian teori ini penulis menjelaskan permasalahan yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu, (1) Pengertin makna, (2) Jenis-jenis makan, (3) Pengertian peribahasa. Menurut De Sausure (Dalam Chaer 1999:146) Makna adalah konsep yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda linguistik. Sedangkan menurut Kridalaksana (Dalam Chaer 1999:165) Menyatakan setiap tanda-tanda bunyi suatu leksem itu mempunyai pertanda. Selanjutnya jenis-jenis makna menurut (Chaer 1998:165) dalam bukunya mengatakan ada beberapa jenis makna yaitu: Makna leksikal, makna gramatikal, makna konteksual, makna denotatif, makna konotatif, makna konseptual dan makna asosiatif. Poerwadarminta (Dalam Chaer 1998:43) mengatakan peribahasa adalah kalimat atau kelompok perkataan yang tetap susunannya dan biasanya mengiaskan suatu maksut tertentu. Sedangkan peribahasa minangkabau adalah ayat atau kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung arti atau makna tertentu. Akhir-akhir ini banyak orang yang tidak mengetahui lagi arti peribahasa, padahal peribahasa merupakan satu kekayaan. Oleh karena itu peribahasa perlu diperhatikan dan diajarkan di Sekolah-sekolah. Danandjaya (1984:29) Mengatakan peribahasa adalah Kelompok kata yang mempunyai suatu kiasan. Karena peribahasa ini bersifat memperbandinggkan atau mengumpamakan, maka lazim juga disebut dengan perumpamaan. Memang banyak juga peribahasa yang tampa menggunakan kata-kata perumpamaan itu namun kesan peribahasa itu tetap saja tampak.