Você está na página 1de 4

Inovasi Sosial dan Perkembangan Bisnis

11 Jan 2011 http://bataviase.co.id/node/526495


y

Opini

Oleh Dr Sabrina 0 Sihombing*kalah satu hal penting dalam bidang emasaran adalah inovasi. Dengan inovasi, produsen dapat menciptakan produk-produk baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin beragam. Inovasi merupakan syarat bagi produsen untuk bertahan dan bertumbuh dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Inovasi sering dikaitkan dengan suatu produk atau jasa. Padahal, inovasi juga bisa dikaitkan dengan masyarakat, yang disebut dengan inovasi sosial. Inovasi sosial didefinisikan sebagai aktivitas dan jasa, yang termotivasi untuk memenuhi kebutuhan sosial, yang dikembangkan dan disebarkan melalui organisasi yang tujuan utamanya adalah sosial (Mulgan, 2007, h.8). Definisi lain inovasi sosial ditawarkan Cescau (ceo Unilever), adalah "finding new products and services that meet not only the functional needs of consumers for tasty food or clean clothes but also their wider aspirations as citizens." (http//mootee. typepad.com/). Inovasi sosial berbeda dengan inovasi pada bisnis. Inovasi bisnis dimotivasi untuk mencapai keuntungan maksimal. Sedangkan inovasi sosial untuk memenuhi kebutuhan sosial, misalnya inovasi pendidikan, perdagangan yang adil, keuangan mikro, dan kehidupan yang lebih baik, melalui dunia yang hijau dan sumber daya alam yang terjaga, serta lainnya. Faktor utama penggerak inovasi sosial adalah adanya gap kondisi yang ada dengan yang seharusnya. Ada perbedaan antara apa yang dibutuhkan masyarakat dan yang ditawarkan oleh pemerintah, perusahaan swasta, dan LSM (Mulgan, 2007). Inovasi sosial juga memengaruhi perkembangan bisnis. Peneliti dari Harvard Business School (Kanterdalam Baluran, 2010), menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial korporasi {.corporate social responsibility/CSR) yang selama ini menjadi bagian dari korporasi dalam berpartisipasi penanganan masalah sosial mulai digantikan dengan corporate social innovation (CSI). Perusahan tidak lagi cukup hanya memberikan keuntungannya untuk penanganan masalah sosial, tetapi juga harus terlibat langsung dalam memecahkan masalah sosial. Masalah-masalah sosial sering berkaitan erat dengan masalah ekonomi.

Jika masalah ekonomi bisa diatasi, hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi, seperti pengangguran, konsumsi masyarakat, dan hal lainnya dapat diatasi. Penanganan masalah ekonomi tersebut akan menciptakan suatu perubahan yang berkelanjutan (Baluran, 2010). Sementara itu, ada tiga tahap utama agar perusahaan dapat melakukan CSI (Kanter, dalam Baluran 2010). Pertama, perusahaan harus memahami agenda bisnis mereka, berkaitan dengan kebutuhan sosial. Kemudian, perusahaan perlu bekerja sama dengan figur-figur utama dalam suatu komunitas. Tahap terakhir, perusahaan harus fokus pada hasil kegiatan dan mengukur hasil kegiatan, dan kemudian melihat perubahan yang terjadi. Beberapa perusahaan yang telah melakukan CSI (Tham, 2010) adalah Google, DHL, Danone, dan Volkswagen. Salah satu kegiatan CSI Google adalah dengan menyumbangkan sebagian keuntungan untuk mengatasi masalah-masalah dunia. Google mempunyai proyek yang diberi nama REC. RE merupakan energi yang tergantikan (renewable energy/RE) dan C adalah tenaga batu bara (.coal). Projek ini bertujuanmembuat energi tergantikan agar lebih murah dibandingkan C, sehingga mengatasi pemanasan global. DHL yang merupakan perusahaan logistik, bekerja sama dengan United Nations Development dalam program "Disaster Response Teams". Program ini bertujuan mereduksi kemacetan di bandara saat terjadi bencana, yang pernah dilakukan di Makassar dan Palu pada 2009. Danone sebagai perusahaan consumer goods, fokus pada masalah nutrisi bagi kaum miskin. Danone bekerja sama dengan Grameen, membuat yogurt untuk mengurangi malnutrisi bagi anak-anak di Bangladesh. Sedangkan Volkswagen membuat website yang disebut sebagi "TTie Fun Theory", yang memberikan edukasi bagi masyarakat mengenai pentingnya daur ulang. Sama seperti CSR, CSI juga memberikan manfaat bagi perusahaan. Auriac (2010) mencatat, beberapa manfaat CSI bagi perusahaan. Pertama, perusahaan yang memahami pasarnya akan mempertimbangkan kondisi sosial dan lingkungan sebagai suatu nilai tambah. Kedua, perusahaan mampu meningkatkan citra positif perusahaan dan merek yang dimilikinya. Dosen Business School Universitas Pelita Harapan
Entitas terkaitRingkasan Artikel Ini Padahal, inovasi juga bisa dikaitkan dengan masyarakat, yang disebut dengan inovasi sosial. Inovasi sosial didefinisikan sebagai aktivitas dan jasa, yang termotivasi untuk memenuhi kebutuhan sosial, yang dikembangkan dan disebarkan melalui organisasi yang tujuan utamanya adalah sosial (Mulgan, 2007, h.8). Sedangkan inovasi sosial untuk memenuhi kebutuhan sosial, misalnya inovasi pendidikan, perdagangan yang adil, keuangan mikro, dan kehidupan yang lebih baik, melalui dunia yang hijau dan sumber daya alam yang terjaga, serta lainnya. Faktor utama penggerak inovasi sosial adalah adanya gap kondisi yang ada dengan yang seharusnya. Ada perbedaan antara apa yang dibutuhkan

masyarakat dan yang ditawarkan oleh pemerintah, perusahaan swasta, dan LSM (Mulgan, 2007). Peneliti dari Harvard Business School (Kanterdalam Baluran, 2010), menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial korporasi {.corporate social responsibility/CSR) yang selama ini menjadi bagian dari korporasi dalam berpartisipasi penanganan masalah sosial mulai digantikan dengan corporate social innovation (CSI).

Jumlah kata di Artikel : 608 Jumlah kata di Summary : 141 Ratio : 0,232

Berdasarkan artikel tersebut bagaimanakah sosiologi mempengaruhi bisnis dan bisnis memprengaruhi sosiologi? Pada awalnya mengapa sosiologi dikaitkan dengan dunia bisnis disini adalah karena adanya gap antara apa yang ada dan yang seharusnya. Apa yang dibutuhkan masyarakat dan ditawarkan oleh pemerintah, perusahaan swatsa serta juga NGO (Non- Government Organisation). Maka dari hal tersebut terlihat pada artikel yang berjudul Inovasi Sosial dan Perkembangan Bisnis dapat dikatakan bahwa sejumlah pebisnis tidak hanya di tanah air dan juga di luar negeri melakukan beragam kegiatan untuk mengsinkronkan antara kegiatan bisnis mereka dengan apa yang terjadi di masyarakat agar tetap baik. Salah satu contohnya yaitu kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) yang saat ini sudah tergantikan dengan CSI (Corporate Social Innovation) yang dilakukan oleh perusahaan Unilever, Danone, Volkswagen, dan DHL. Mereka melakukan beberapa kegiatan yang tujuan utamanya yaitu untuk mementingkan masyarakat sekitar yang menjadi objek utama mereka dalam berbisnis. Mereka memperhatikan kesejahteraan konsumen mereka agar kegiatan produksi-distribusi-konsumsi tersebut tetap berjalan. Jadi kegiatan sosiologi yang mempelajari tentang masyarakat yang didalamnya ada interaksi sosial tersebut dapat membantu suatu permasalahan yang terjadi pada beberapa perusahaan multinasional tersebut yang sedang melaksanakaan kegiatan bisnisnya. Mereka tidak bisa begitu saja melupakan apa yang terjadi di masyarakat dan acuh tetap saja berproduksi barang dagangannya tanpa melihat efek yang terjadi di masyarakat. Contoh yang paling konkrit adalah masalah limbah. Jadi disini sosiologi sangat membantu tetap meluruskan segala aspek yang ada dalam bisnis suatu perusahaan tetap berjalan dengan baik dan dengan masyarakat yang sehat sentosa atau dapat dikatan tidak ada satu pihak yang dirugikan. Hal ini dilakukan juga bertujuan agakr produk bisnisnya dapat diterima masyarakat banyak dan fokus mereka terhadap pelayan tidak terlupakan. Lalu hubungan bisnis mempengaruhi sosiologi yaitu dapat dilihat pada kegiatan bisnis yang dapat merubah tingkah laku masyarakat, sebagai contoh dapat menjadikan masyarakat yang konsumtif (perubahan negative) atau menjadikan masyarakat lebih peka terhadap barang dangangan yang masuk ke negaranya dan menjadi lebih selektif dalam memilihi suatu barang. Kedua hal tersebut saling mempengaruhi satu sama lainnya karena jika kegiatan bisnis mau berjalan dengan baik maka seorang Top Management juga tidak boleh melupakan masyarakat sekitar yang menjadi objek utama bagi mereka. Dan juga masyarakat sebaliknya harus lebih pintar dalam menerima segala kegiatan perdangan, produksi dan kegiatan konsumsi yang mereka terima.

NAMA : SHEILLA TRIDESTIANA NPM : 1706100801013 ILMU ADMINISTRASI BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN

Você também pode gostar