Você está na página 1de 11

I.

PENDAHULUAN

Anggrek sering dipergunakan sebagai simbol dari rasa cinta, kemewahan, dan keindahan selama berabad-abad. Bangsa Yunani menggunakan anggrek sebagai simbol kejantanan, sementara bangsa Tiongkok pada zaman dahulu kala mempercayai bahwa anggrek sebagai tanaman yang mengeluarkan aroma harum dari tubuh Kaisar Tiongkok. Pada pertengahan zaman, anggrek mempunyai peran penting dalam pengembangan tehnik pengobatan menggunakan tumbuh-tumbuhan.

Penggunaannya pun meluas sampai menjadi bahan ramu-ramuan dan bahkan sempat dipercaya sebagai bahan baku utama pembuatan ramuan ramuan cinta pada masa tertentu. Ketika anggrek muncul dalam mimpi seseorang, hal ini dipercaya sebagai simbol representasi dari kebutuhan yang mendalam akan kelembuatan, romantisme, dan kesetiaan dalam suatu hubungan. Akhirnya, pada permulaan abad ke-18, kegiatan mengkoleksi anggrek mulai menjadi kegiatan yang banyak dilakukan di segala penjuru dunia, terutama karena keindahan tanaman ini. Suku anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan "berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek epifit dapat hidup dari embun dan udara lembab. Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan salah satu bunga nasional Indonesia, Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) ditetapkan sebagai Puspa Pesona Indonesia mendampingi bunga melati (Jasminum sambac) yang ditetapkan sebagai puspa bangsa Indonesia dan padma raksasa (Rafflesia arnoldii) sebagai puspa langka Indonesia.

Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan salah satu anggota genus Phalaenopsis, genus yang pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani Belanda, Dr. C.L. Blume. Phalaenopsis sendiri sedikitnya terdiri atas 60 jenis (spesies) dengan sekitar 140 varietas yang 60 varietas diantaranya terdapat di Indonesia. Tanaman anggrek ini tersebar luas mulai dari Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua, hingga ke Australia. Cara hidupnya secara epifit dengan menempel pada batang atau cabang pohon di hutan-hutan dan tumbuh subur hingga 600 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia, anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) pertama kali ditemukan di Maluku. Anggrek bulan memiliki beberapa nama daerah seperti anggrek wulan (Jawa dan Bali), anggrek terbang (Maluku), dan anggrek menur (Jawa). Pemerintah menetapkan anggrek bulan sebagai puspa pesona mendampingi melati (puspa bangsa), dan padma raksasa (puspa langka) berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1993.

II. ISI

Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) merupakan jenis anggrek (Orchidaceae) yang mempunyai ciri khas kelopak bunga yang lebar dan berwarna putih. Meskipun saat ini sudah banyak anggrek bulan hasil persilangan (anggrek bulan hibrida) yang memiliki corak dan warna beragam jenis. Di Indonesia, anggrek bulan merupakan jenis anggrek yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat. Jenis anggrek ini banyak ditanam dan juga banyak dicari karena keindahan bunganya. Warna bunganya bermacam-macam diantaranya merah jambu, putih, kuning dan merah. Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) termasuk dalam tanaman anggrek monopodial yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar anggrek bulan berwarna putih berbentuk bulat memanjang dan terasa berdaging. Bunga anggrek bulan memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih. Anggrek ini hanya memiliki satu batang dan satu titik tumbuh saja. Bunganya tumbuh dari ujung batang. Anggrek ini dapat diperbanyak dengan stek batang dan biji. Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas daun monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpan air. Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang

membedakannya dari anggota suku lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang, muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. Helaian Kelopak bunga (sepal) biasanya berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal). Satu helai mahkota bunga termodifikasi membentuk semacam "lidah" yang melindungi suatu struktur aksesoris yang membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan dua kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut "pollinia") dan terlindung oleh struktur kecil yang harus dibuka oleh serangga penyerbuk (atau manusia untuk vanili) dan membawa serbuk sari ke mulut putik. Tanpa bantuan organisme penyerbuk, tidak akan terjadi penyerbukan.

Phalaenopsis atau anggrek bulan spesies, keberadaannya di Indonesia menyebar dihutan tropis Indonesia. Sebagai tanaman hias indoor, anggrek bulan sangat menawan. Sehingga tidak bisa dipungkiri, penggemarnya meluas. Di Taiwan anggrek bulan hybrid sudah diusahakan sekala industri. Dengan tehnik meryclone. Dan produksinya diekspor keseluruh negara, termasuk indonesia. Di Indonesia sendiri nursery anggrek bulan sudah cukup banyak, terutama di Jawa. Tata cara perawatan anggrek bulan / phalaenopsis yang menurut kebanyakan orang lebih sulit, bila dibandingkan dengan anggrek dendrobium yang lebih mudah tumbuh di daerah tropis/Indonesia. Beberapa hal yang perlu diketahui tentang cara perawatan anggrek bulan antara lain : 1. Lokasi, suhu dan kelembaban Anggrek akan tumbuh dengan baik di dataran tinggi (di dataran rendah juga bisa hidup, tetapi harus memenuhi ketentuan yang tepat), suhu berkisar 15 35 derajat Celcius (suhu optimum 21 derajat Celcius) dengan sirkulasi udara yang baik. Kelembaban udara berkisar 65 70 %. 2. Cahaya matahari Tanaman anggrek pantang kena sinar matahari langsung, tetapi masih toleran terhadap sinar matahari pagi (antara jam 7 9 pagi). Anggrek yang kurang dapat cahaya matahari tumbuh kurus, berdaun sempit dan panjang, sebaliknya jika kelebihan sinar matahari daun akan menguning seperti terbakar. Anggrek akan tumbuh dengan baik jika digantung di bawah kerimbunan pohon. Anggrek bulan tidak membutuhkan sinar matahari penuh, hanya 20% saja. Sehingga perlu naungan. Naungan bisa dengan paranet. Temperatur ideal yang diperlukan adalah 30O C saat siang dan 23O C pada malam hari. Dengan kelembaban maksimum 70%. Bila terlalu basah tanaman mudah busuk oleh jamur maupun bakteri. Untuk mengetahui secara visual kebutuhan intensitas matahari dapat dilihat dari warna daunnya. Daun berwarna hijau, menandakan intensitasnya cukup. Sedangkan berwarna hijau tua, intensitasnya kurang, dan bila intensitas sinarnya berlebih, maka daun akan berwarna kecoklatan karena terbakar.

3. Sirkulasi udara sangat dibutuhkan. Artinya hembusan angin cukup baik untuk pertumbuhan tanaman anggrek bulan. Semakin baik sirkulasi udara dalam nursery, pertumbuhan tanaman anggrek bulan akan semakin bagus. Untuk nursery atau tempat pemeliharaan anggrek bulan yang kurang baik sirkulasi udaranya, dapat dipasang kipas angin. Fungsi sirkulasi udara ini untuk meratakan temperatur dan kelembaban serta cepat membuang udara panas maupun terlalu basah. 4. Penyiraman Tidak ada patokan tepat untuk menyiram anggrek. Cara praktis untuk mengetahui apakah tanaman sudah perlu disiram dengan memantau kondisi media tanamnya. Penyiraman sebaiknya dengan sprayer dan air yang digunakan bebas kaporit dan senyawa kimia lainnya. Anggrek muda lebih membutuhkan banyak air, penyiraman sebaiknya 1 hari 1 kali. Untuk anggrek yang lebih besar, 2 hari sekali cukup memadai. Terlalu banyak air akan membuat anggrek mudah diserang jamur yang menyebabkan daun dan akar membusuk. Bunga anggrek sebaiknya jangan terkena air karena akan cepat rontok. Bisa ditingkatkan tiga kali sehari, bila udara panas. Penyiraman yang baik jam 07.00 ~ 09.00 dan 16.00 ~ 18.00. Penyiraman sebaiknya langsung kearah akar dan menggunakan air yang bersih, tidak tercemar limbah kimia. Hindari membasahi daun karena dapat menyebabkan busuk daun. 5. Pemupukan Anggrek perlu dipupuk untuk membuatnya rajin berbunga. Tips untuk memilih pupuk yang tepat adalah pilih pupuk cair (pupuk daun), unsur makro NPK harus disesuaikan dengan usia tanaman (anggrek muda memerlukan unsur N lebih banyak, sedangkan anggrek siap berbunga memerlukan unsur P lebih banyak). Pemupukan dilakukan seminggu sekali dengan dosis 1/2 sdt untuk 1 liter air. Semprotkan larutan pupuk dengan sprayer pada bagian daun dan akar. Pemupukan bisa dilakukan lebih sering dengan mengurangi dosis. 6. Pencegahan Hama dan Penyakit. Prinsip ini juga berlaku dalam perawatan anggrek bulan. Untuk itu guna menjaga serangan hama dan penyakit, perlu dilakukan penyemprotan

insektisida dan fungisida seminggu sekali. Penyemprotan sebaiknya dilakukan sore hari. Umumnya pada saat musim kemarau lebih sering diberikan insectisida dan pada musim hujan fungisidanya yang lebih sering. Pemberian insectisida dan fungisida yang dilakukan secara bersamaan dengan pemupukan dan membantu mengurangi atau meniadakan gangguan tersebut. Dalam hal ini perhatikan dosis yang sudah ditentukan, jangan sampai berlebihan karena dapat merusak anggrek itu sendiri. Anggrek bulan juga rentan terserang bakteri, maka anggrek bulan yang sakit harus dipisahkan agar tidak menular, apabila perlu dimusnahkan dengan cara dibakar supaya bakteri tersebut ikut musnah dan tidak menular pada anggrek anda yang lainnya. 7. Media tanam Media tanam yang baik adalah yang tidak cepat lapuk, memudahkan akar menempel, berongga (porous) untuk sirkulasi udara, dapat menyimpan zat hara, serta tidak mudah menjadi sumber penyakit. Macam media adalah pakis, moss, sabut kelapa, arang kayu, pecahan batu bata atau genteng. Untuk pot bisa dipilih pot tanah atau plastik. Pot tanah bisa menyimpan air, sedangkan pot plastik tidak. Aggrek juga bagus ditanam di blok pakis dan digantung di bawah pohon. Secara berkala sebaiknya dilakukan repotting, misalnya 6 bulan sekali untuk memberi ruang lebih pada akar anggrek. Selain perawatan tersebut juga perlu dipahami bagaimana teknik penanaman khususnya dalam memilih bibit dan proses penanaman anggrek bulan itu sendiri. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: 1. Memilih bibit Anggrek yang sehat Hal itu bisa dilihat dari daun dan akarnya yang sehat. Daun yang banyak adalah cermin dari akar yang masih berfungsi dengan baik. Sebaliknya jika daun kurang baik pasti akarnya juga tidak tumbuh dengan baik. Jika anda membeli anggrek bulan yang sudah berbunga, lihat ujung tangkai bunga, kalau masih ada kuncupnya yang hijau/segar biasanya akan terus berbunga walau bunganya sudah layu. Disinilah keunikan dan keunggulan anggrek bulan, yaitu bisa terus mekar hingga tangkainya panjang. Pada umumnya anggrek bulan memiliki daya tahan untuk mekar dari 1 hingga 3 bulan dan bisa berbunga lagi.

a. Bibit botolan Jika membeli bibit botolan, jangan hanya dilihat jumlah isinya saja. Isi yang banyak memberi kecenderungan bibit ukuran kecil-kecil. Bibit yang terlalu kecil ini selain rentan juga lambat dalam pertumbuhannya jika ditanam. Pilih bibit dalam bobot besar (jangan botol tomat) dan bibit dalam botol yang lebih besar atau botol selai, seperti bibit import dari Taiwan. b. Bibit seedling atau dewasa Seedling biasanya dijual, setelah bibit botolan ditanam beberapa bulan oleh petani. Tanaman dewasa telah ditanam lebih dari satu tahun oleh petani. 2. Menanam dan Mere-potting Cara penanaman bibit anggrek bulan dari botol. Disarankan dengan pot plastik putih ukuran 1,5 inch atau trey putih atau gelas aqua bekas yang tembuh cahaya dan media sphagnum moss atau mos putih. Cara lain yang biasanya dilakukan yaitu dengan pot tanah liat berisi media cacahan pakis, arang kayu, atau mos coklat adalah cara lama dan ini ternyata pertumbuhannya lebih lambat dari cara pertama. Cara menanam yang pertama mengurangi frekuensi penyiraman menjadi rata-rata seminggu 2 kali saja, sehingga dapat juga mengurangi kemungkinan penyakit busuk daun yang mudah menyerang anggrek phalaenopsis. Repotting perlu dilakukan setelah ditanam seperti diatas, setelah 5-8 bulan maka pot diganti ke pot ukuran 2,5 inch dengan ditambah sphagnum moss di kelilingnya. Hal ini dilakukan lagi setelah tanaman berusia 12- 14 bulan dengan pot 3,5 inch. Pot yang dipakai lebih baik pot plastik karena lebih mudah untuk repotting di kemudian hari. Pot yang dipakai jangan terlalu besar dan dalam, moss kemudian dipadatkan dan ditekan ag rapat dengan potnya. ar Sebelum dipakai moss harus direndam dulu selama 2-3 jam kemudian diperas agar tidak terlalu basah dan siap digunakan.

Ada anggapan bahwa genus anggrek bulan ini cukup sulit dipelihara apalagi untuk membuatnya berbunga. Berikut beberapa tips dan triks praktis dan sederhana agar phalaenopsis rajin berbunga. 1. Jika ingin memelihara dari kecil/ botolan lebih baik membeli species/ hibrida yang sudah mempunyai nama ataupun berasal dari silangan nurseri yang sudah ahli di bidangnya. Bibit yang baik adalah langkah pertama yang penting sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya. 2. Akar, yang sehat mutlak dibutuhkan untuk pembungaan, jadi perhatikan media yang digunakan agar akar phalaenopsis dapat tumbuh sempurna, sifat media dipilih yang dapat menyerap air tapi tidak menyimpan air, kombinasi media dapat dilakukan agar didapatkan sifat2 yang pas. 3. Daun, ciri2 tanaman yang sehat biasanya daun baru akan tumbuh makin besar/ sama besar dengan daun sebelumnya. Jagalah daun agar tetap sehat karena pada organ ini yang berguna untuk memproduksi zat hara yang akan digunakan oleh tanaman. 4. Jaga jangan sampai terkena hujan, daunnya yang besar dan bergelombang sering menyebabkan air hujan tertinggal dan dapat menyebabkan jamur penyakit untuk berkembang biak dan menyerang anggrek 5. Pemupukan dilakukan pada kedua bagian daun, atas dan bawah, pada waktu pagi hari sebelum cahaya matahari mengenai tanaman anda. Gunakan beberapa macam pupuk, selang-seling antara pupuk kimia dan pupuk organik, jika tanaman sudah dewasa boleh digunakan pupuk booster yang berkadar P tinggi.

III. KESIMPULAN

Di Indonesia, anggrek bulan merupakan jenis anggrek yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat. Jenis anggrek ini banyak ditanam dan juga banyak dicari karena keindahan bunganya. Warna bunganya bermacam-macam diantaranya merah jambu, putih, kuning dan merah. Anggrek bulan termasuk dalam tanaman anggrek monopodial yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar-akarnya berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang serta terasa berdaging. Bunganya memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perawatan anggrek bulan agar rajin berbunga antara lain: 1. Lokasi, suhu dan kelembaban 2. Cahaya matahari 3. Sirkulasi udara 4. Penyiraman 5. Pemupukan 6. Pencegahan Hama dan Penyakit. 7. Media tanam

DAFTAR PUSTAKA

Alamendah. 2010. Anggrek Bulan Puspa Pesona Indonesia. http://alamendah.wordpress.com/. Diakses tanggal 6 Maret 2011. Anonim. 2009. Tips Merawat Anggrek Phalaenopsis. http://anggrekbunga.blogspot.com/2009/08/tips-merawat-anggrekphalaenopsis.html. Diakses tanggal 6 Maret 2011. Anonim. 2011. Anggrek Bulan. http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Bunga. Diakses tanggal 6 Maret 2011. Cjoeniani. 2007. Tips Merawat Anggrek. http://cjoeniani.wordpress.com/2007/11/23/tips-merawat-anggrek/. Diakses tanggal 6 Maret 2011. Suryanto, Edi. 2009. Tips Merawat Anggrek Bulan (Phalaenopsis). http://wawaorchid.wordpress.com/2009/08/26/tips-merawat-anggrekbulan-phalaenopsis/. Diakses tanggal 6 Maret 2011.

TUGAS MATA KULIAH TBT. HIAS

ANGGREK BULAN (Phalaenopsis amabilis) DAN CARA PERAWATANNYA

Disusun Oleh : Endah Martiningtyas H0708015

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Você também pode gostar