Você está na página 1de 2

AKREDITASI DIMATA MASYARAKAT Masalah akreditasi adalah masalah yang masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat saat

ini. Ketidak pahaman dan rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap pendidikan dapat menjadi penyebab utamanya, sehingga kata akreditasi menjadi asing untuk mereka dengar. Tetapi kenyataannya sekarang masalah yang dianggap tabu oleh sebagian masyarakat ini meraih reting info terlaris untuk menjadi pokok bahasan oleh orang-orang dan instansi pendidikan. Jaminan mutu pendidikan yang dikenal dengan sebutan akreditasi ini merupakan cerminan kualitas dari suatu instansi pendidikan terhadap kinerja instansi tersebut selama beberapa tahun. Melalui lebel akreditasi ini dapat membuka pandangan masyarakat terhadap kualitas suatu instansi pendidikan sehingga tak jarang lebel akreditasi ini digunakan sebagai promosi suatu instansi pendidikan kepada masyarakat agar masyarakat tertarik. Walaupun lebel akreditasi ini sering digunakan sebagai promosi pendidikan, tetapi masih banyak masyarakat yang tidak memperhatikannya. Seperti salah satu wali dari seorang mahasiswa yang berkuliah di fkip unram ketika kami wawancarai mengaku tidak mengerti dengan akreditasi. Kemudian kami menjelaskan sedikit tentang akreditasi dan memberikan informasi bahwa unram, universitas negri terbesar dimataram secara keseluruhan mendapat nilai akreditasi C termasuk fkip, sedangkan ikip perguruan tinggi swasta mendapat nilai akreditasi B. Beliau sangat kaget dan berkata lo kok bisa begitu, kenapa unram bisa kalah? Kurang lengkapnya administrasi yang dibutuhkan dan kurangnya antusias pihak kampus dalam mengurus akreditasi bisa menjadi penyebabnya. Kalau akreditasi itu merupakan jaminan mutu suatu instansi pendidikan dan itu dipandang penting kenapa pihak-pihak terkait tidak dari dulu mengurusnya malah terkesan dicuekin begitu seakan-akan bukan hal yang penting, begitu tambahnya. Setelah itu saya menambahkan informasi kepada wali tersebut kalau dekan fkip pernah berkata bahwa jika fkip belum bisa memperbaiki nilai akreditasinya menjadi B selama 2 tahun kedepan, maka alumni atau hasil jebolan fkip akan kesulitan dalam mendapat peluang kerja. Mendengar berita seperti itu,wali tersebut kaget dan takut memikirkan nasib anaknya yang tahun ini akan diwisuda. Tujuan saya menyekolahkan anak saya hingga perguruan tinggi agar dia memiliki bekal yang cukup untuk digunakan didunia kerja, tetapi kalau seperti ini ceritanya anak saya bisa terancam jadi pengangguran dong, ujarnya. Lantas bagaimana solusi dari pihak kampus untuk menangani masalah ini, tambahnya. Pihak kampus sudah mulai mengurus administrasi yang dibutuhkan untuk akreditasi sejak sekarang. Saya harap pihak kampus segera mengurus semua syarat-syarat yang yang dibutuhkan agar nasib anak bangsa ini jelas tidak berharap-harap cemas seperti ini, itu saran dari orangtua mahasiswa fkip. Selain pendapat dari orangtua mahasiswa fkip, kami juga mewawancarai orangorang yang bergelut dibidang pendidikan seperti kepala sekolah. Salah satu kepala sekolah SD di gunungsari juga cukup kaget begitu mendengar informasi bahwa unram secara keseluruhan terakreditasi C termasuk fkip sedangkan perguruan tinggi swasta seperti ikip terakreditasi B. Memang hal seperti itu juga sering kita jumpai dan itu berlaku sama disetiap jenjang pendidkan, katanya. Di Sd tempat saya bekerjapun masih terakreditasi C padahal kita berlebel sekolah negri, sedangkan madrasah bisa terakreditasi B. Resiko bagi SD dikota jika masih terakreditasi C, maka sekolah tersebut tidak diberikan izin untuk melakasanakan ujian nasional. Tetapi bagi SD yang berada di

kabupaten masih diberi kelonggaran. Apapun nilai akreditasi SD disini tidak mempengaruhi masyarakat untuk mendaftarkan anaknya disekolah kami, buktinya walaupun sekolah kami terkareditasi C dan madrasah terakreditasi B tetapi masyarakat lebih memilih mendaftarkan anaknya disekolah kami karena yang mereka pertimbangkan adalah lebel negri bukan nilai akreditasi dari sekolah kami sehingga tetap sekolah kami memiliki lebih banyak siswa daripada madrasah. Kalau menurut saya masyarkat belum begitu paham dengan akreditasi tetapi yang mereka pertimbangkan adalah lebel negrinya. Walaupun unram terakreditasi C dan ikip terakreditasi B tetapi yang saya lihat kualitas lulusan unram lebih baik dan dosen-dosen inti sampai dekannya pun diikip juga orangorang unram. Sekedar informasi tambahan untuk bapak ketahui kalau dekan fkip pernah berkata bahwa jika fkip belum bisa memperbaiki nilai akreditasinya menjadi B selama 2 tahun kedepan, maka alumni atau hasil jebolan fkip akan kesulitan dalam mendapat peluang kerja. Ada peraturan baru ya saya baru tau. Kalau memang begitu adanya lantas bagaimana bagaimana nasib mahasiswa lulusan unram?lalu apa bentuk tanggung jawab pihak kampus? Pihak kampus sudah mulai mengurus administrasi yang dibutuhkan untuk akreditasi sejak sekarang. Tetapi setau saya peluang kerja untuk pegawai negri(PNS) itu diperoleh dari tes yang ada setiap tahunnya dan kemarin saya lihat jebolan unram banyak yang lulus tes dan sekarang mereka pun sudah mulai bekerja. Tetapi jika yang dikatakan dekan fkip itu benar saya harap pihak kampus yang terkait tolonglah segera mengurus kekurangan administrasinya agar nilai akreditasinya juga cepat diperbaiki sehingga mahasiswa hasil keluaran unram tidak menjadi sarjana yang sia-sia, begitu kata bapak kepala sekolah tersebut.

Você também pode gostar