Você está na página 1de 2

Pada masa dewasa, terkadang seseorang mengalami suatu stress yang berat dan berkepanjangan.

Banyak faktor yang dapat memengaruhi kondisi ini, antara lain karena tekanan lingkungan hidup yang berat, penyakit cedera otak, atau faktor-faktor lain yang dapat memicu terjadinya stress tadi. Fenomena semacam ini tidak bisa disebut sebagai gangguan kepribadian melainkan sebagai gangguan perubahan kepribadian. Gangguan kepribadian adalah suatu proses perkembangan yang timbul sejak masa kanak-kanak atau remaja dan berlanjut sampai dewasa. Jadi, gangguan kepribadian itu terbentuk sejak individu lahir bukan dari tekanan di masa dewasa. Gangguan ini bersumber dari perkembangan kepribadian yang tidak masak dan menyimpang. Karena mengalami proses perkembangan yang tidak semestinya, orang yang menderita gangguan kepribadian mempunyai sifat-sifat kepribadian yang sangat kaku serta memiliki cara pandang, cara pikir dan berhubungan dengan dunia sekelilingnya secara maladaptif. Akibatnya, mereka tidak berfungsi sebagaimana mestinya dan dalam kasus-kasus tertentu mereka menjadi menderita. Indivivu yang mengalami gangguan ini memiliki beberapa ciri dalam kehidupannya. Ciri-ciri tersebut antara lain: 1. Hubungan pribadinya dengan orang lain terganggu, dalam arti sikap dan perilakunya cenderung merugikan orang lain. Orang ini tidak pernah dapat melepaskan diri dari pola tingkah lakunya yang maladaptif itu. 2. Tidak memiliki rasa tanggung jawab sehingga memandang bahwa kesulitannya disebabkan oleh nasib buruk atau perbuatan jahat orang lain. Dengan kata lain, penderita gangguan ini tidak pernah merasa bersalah. Kedua ciri di atas merupakan ciri yang paling menonjol dari penderita gangguan kepribadian. Dalam gangguan kepribadian ini yang menjadi korban perbuatan tidak bertanggung jawab dari si penderita adalah orang lain. Penderita sendiri hanya mengalami reputasi yang buruk, yang bagi penderita hal ini sama sekali bukan soal. PSIKOPAT Psikopat didefinisikan sebagai keadaan psikiatri berupa kurangnya empati atau kepedulian disertai minimnya kontrol impuls dan perilaku. Sampai sekarang belum diketahui mengapa kepribadian psikopat dapat terbentuk. Pendapat klasik mengatakan hampir semua gangguan kepribadian terjadi akibat disfungsi perkembangan kehidupan masa muda yang menghambat evolusi pola adaptif terhadap persepsi, respon, dan daya tahan psikologis. Ada juga yang menduga akibat kelainan genetik serta gangguan psikobiologik. Semuanya menduga-duga. Penderita psikopat dapat digambarkan sebagai predator intraspesies yang menggunakan ketampanan, manipulasi, intimidasi, dan kekejaman untuk mengontrol lainnya dan untuk memuaskan kebutuhan egoisnya. Kurang waras dan sangat minim perasaan terhadap lainnya, mereka melakukan apa yang mereka inginkan dan melakukannya dengan darah dingin, melanggar norma sosial dan melebihi harapan tanpa sedikitpun rasa menyesal atau bersalah. Ada empat ciri utama seorang psikopat yakni, karakter antisosial (antisocial), pribadi yang sulit diduga (borderline), pandai bersandiwara (histrionic), dan luar biasa egois (narcisstic). Di samping itu, seseorang dapat dikatakan menderita gangguan kepribadian psikopat apabila ia melakukan 3 hal dari ciri-ciri berikut: 1. Gagal mengikuti norma sosial dan hukum, hingga berkali-kali ditahan pihak berwajib 2. Berulang-ulang berbohong, menggunakan berbagai alasan, lihai bicara, menipu untuk keuntungan pribadi atau sekadar bersenang-senang 3. Meledak-ledak dan tak punya perencanaan, kalau ingin sesuatu, harus saat itu juga dilakukan 4. Mudah tersinggung dan berangasan, sehingga sering terlibat penyerangan atau adu jotos 5. Tak peduli keselamatan diri sendiri atau orang lain 6. Tak bertanggungjawab, misalnya kerja sering tak beres dan ngemplang utang 7. Nyaris tak punya rasa sesal dan bersalah setelah menyakiti, menganiaya bahkan mencuri. Seperti gangguan kepribadian yang lain, tidak banyak peran obat di dalamnya. Biasanya obat yang dipakai pun cenderung bersifat simptomatik sebagai antiansietas, antidepresi, atau sekedar sedatif. Tata laksana yang cukup penting justru psikoterapi. Terapi ini bertujuan menumbuhkan persepsi dan respon terhadap stresor lingkungan dan sosial. PASIF AGRESIF Kepribadian Agresif-pasif. Simtom ini sesungguhnya merupakan sikap bermusuhan yang diungkapkan lewat cara-cara yang bersifat tidak langsung dan bukan melalui kekerasan. Sebagai contoh, untuk mengungkapkan kebenciannya pada majikan yang lalim, seorang pembantu sengaja

senang menangguhkan atau menghambat-hambat pelaksanaan pekerjaan, bersikap keras kepala, sengaja bekerja tidak efisien, dan sebagainya. Beberapa ciri khasnya adalah: tidak suka patuh pada tuntutan orang lain; benci pada figur otoritas, tetapi takut menyatakan atau mengungkapkannya (tidak asertif). Ciri-ciri: 1. Secara pasif menolak memenuhi tugas sosial dan pekerjaan rutin 2. Mengeluh tidak dimengerti atau tidak dihargai orang lain 3. Cemberut dan argumentative 4. Tanpa alasan mengkritik atau mencemooh atasan 5. Cemburu dan benci terhadap orang yang lebih beruntung 6. Suara diperkeras dan keluhan terus-menerus akan ketidakberuntungan dirinya 7. Berganti-ganti antara tantangan permusuhan dan perasaan berdosa.

Você também pode gostar