Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
com
tips belajar dan blog tutorial
Azwaruddin Tanwir
kapanpun@ymail.com
Lisensi Dokumen :
Seluruh dokumen ini dapat dipakai, dimodifikasi dan disebarkan
secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan
syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan
pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak
diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin
terlebih dahulu dari http://www.Kapanpun.Com.
Dari segi keilmuan, hakekatnya desain grafis adalah salah satu bentuk dari ilmu seni rupa
terapan. Dalam prosesnya diberikan kebebasan kepada sang desainer atau perancang
untuk memilih, menciptakan dan mengatur elemen-elemen rupa dasar seperti garis,
warna, bidang, raut, tekstur, value serta bekerja berdasarkan prinsip-prinsip dasar desain
diantaranya adalah balance/keseimbangan, rhythm/irama, emphasis/penekanan dan
unity/kesatuan. Desainer juga bekerja dengan didukung beberapa aspek lain seperti
pemahaman dalam mengorganisasikan proses kreasi dan memiliki kemampuan dalam
menyampaikan atau menangkap pesan. Pesan-pesan tersebut digarap oleh desainer dalam
sebuah karya yang bertujuan untuk diproduksi atau dikomunikasikan melalui berbagai
media.
Pengertian Desain grafis adalah sebuah proses kreatif yang mengkombinasikan seni dan
teknologi dalam mengkomunikasikan gagasan. Desainer bekerja dengan seperangkat
‘alat’ untuk menyampaikan pesan yang berasal dari sumber pesan atau client kepada
audience. Beberapa perangkat yang digunakan antara lain gambar, ilustrasi, lukisan,
photography, huruf, angka, grafik dan atau image yang telah di-generate oleh beberpa
aplikasi komputer. Desainer membuat, memilih dan mengorganisasikan semuanya atau
sebagian dari element dan perangkat tersebut ke dalam sebuah bidang yang dinamakan
“white space” dan selanjutnya disampaikan kepada publik sebagai sebuah media
komunikasi.
Desain grafis memiliki beberapa macam basis karya dengan melihat komposisi elemen-
elemen yang terdapat dalam karya tersebut, diantaranya adalah:
Desainer membangun image yang merupakan representasi dari gagasan pribadinya atau
client bisnisnya. Image sangat kuat untuk dipercaya dan merupakan alat komunikasi yang
dapat mempengaruhi, mampu menyampaikan tidak hanya informasi tetapi juga suasana
hati dan emosi. Orang akan bereaksi terhadap image secara instinktif berdasar pada
kepribadian mereka, asosiastif berdasarkan lingkunganya, dan experientatif akibat
pengalaman sebelumnya.
Image diambil dengan berbagai cara dan teknik yang disesuaikan dengan kebutuhan
aplikasi dan media. Di dalam Desain berbasis Image, hal utama yang harus diperhatikan
seorang desainer adalah memahami bahwa image-image yang diekspose harus membawa
keseluruhan pesan, untuk itu terkadang desainer memberi sedikit teks untuk bantuan.
Karena setiap image yang tampil merupakan bahasa yang harus disampaikan, maka pada
sebuah proses eksekusi sebuah image, seorang desainer juga harus memahami bagaimana
pentingnya memanajemen kepekaan terhadap calon penerima pesan, sehingga desainer
tidak membabi buta dengan mengandalkan selera estetisnya belaka dalam menampilkan
image tersebut. Bukankah sebuah gambar dapat memunculkan ribuan makna dan
maksud? Maka, arah dari maksud tersebut harus dapat tersampaikan dengan image yang
dieksekusi oleh desainer.
Dalam beberapa hal, para desainer bersandar pada teks untuk menyampaikan suatu pesan,
tetapi mereka menggunakan kata-kata dengan cara yang berbeda dari tatacara yang biasa
dilakukan oleh para penulis. Bagi para desainer, mereka melihat visual teks adalah sama
pentingnya seperti maksud atau arti dari teks itu sendiri. Format visual teks, baik
tipography yang dicetak atau penulisan buatan tangan, memiliki fungsi yang sama yaitu
untuk melaksanakan fungsi komunikasi dan seorang desainer pasti sadar bahwa
Hampir semua desainer sepakat bahwa penggunaan teks sebagai sebuah tampilan visual
dengan tanpa mengabaikan fungsi keterbacaan adalah penting. Mari kita perhatikan pada
suatu “halaman umum” yang didalamnya tercetak sebuah teks, pernahkah muncul sebuah
pertanyaan, apakah kerja desain grafis dilibatkan didalam merancang halaman yang
nampaknya sederhana seperti itu? Pikirkanlah, apa yang anda akan lakukan jika anda
diminta untuk mendesain kembali halaman itu. Akankah anda merubah jenis typeface
atau ukurannya? Akankah anda membagi teks ke dalam dua kolom yang lebih ramping?
Bagaimana dengan garis tepi dan pengaturan jarak antar paragrap? Akankah anda
menekuk atau memberi spasi pada setiap paragrap atau mungkin memulai dengan
perubahan teks berupa rekayasa tulisan hias? Apakah anda akan memberikan kekuatan
pada teks dengan dengan cara memberi nomor, jumlah halaman atau penulisan teks
tertentu pada setiap bab? Akankah anda merubah sebuah terminologi dengan cara
membuat cetak tebal pada teks tersebut, atau barangkali menggunakan huruf italic/miring
dan atau huruf yang bergaris bawah? Adakah hal lain yang dapat memberikan kekuatan
dan tekanan dalam sebuah perubahan yang anda pertimbangkan, atau seberapa kuat teks-
teks ini akan mempengaruhi reaksi para pembaca? Perlu diketahui, bahwa semua
pertanyaan diatas dilakukan dan dijawab oleh Designer pada saat memulai pekerjanya
hingga proses evaluasi sebelum teks-teks itu diputuskan untuk dikomunikasikan.
Simbols dan logo adalah hal yang spesial, berbentuk informasi yang sangat ringkas dan
berfungsi sebagai ‘identifers’. Simbol adalah reperentasi abstrak dari gagasan atau
identitas tertentu. Logo adalah visual dalam format simbolis yang berfungsi mewakili
konsep-konsep atau kelompok tertentu. Logotypes adalah identifikasi-identifikasi baik
konsep maupun kelompok yang visualnya didasarkan pada suatu deretan kata atau teks
yang dirangkai khusus. Beberapa identitas merupakan ‘hybrid’ atau kombinasi antara
logotypes dengan simbol. Dalam menciptakan ‘identifiers’, desainer akan menetapkan
sebuah visual yang jelas dan sesuai dengan visi dan misi sebuah korporasi, kelompok,
konsep atau gagasan sehingga terwakili dan sesuai dengan masing-masing tujuannya
Pada suatu pihak, sebuah sumber pesan terkadang terlalu dekat dengan isi pesan itu
sendiri, tentunya mengandung unsur subyektifitas yang sangat tinggi, sehingga perlu
Berbeda dengan sumber pesan dan audience, para desainer grafis belajar bagaimana cara
membangun sebuah pesan dan bagaimana cara menyajikan itu dengan sukses dan baik.
Karena para desainer grafis adalah mata rantai diantara sumber pesan dan audience,
mereka memiliki dua sisi pekerjaan yang harus dilakukan. Pertama, mereka bekerja
dengan sumber pesan (dalam hal ini adalah client) untuk memahami isi dan tujuan pesan.
Kedua, bekerja sama dengan peneliti-peneliti pasar dan spesialis-spesialis lain bahkan
dengan kondisi riil dari masyarakat untuk memahami sifat alami para audience.