Você está na página 1de 17

SEJARAH KB DAN PERKEMBANGAN KB DI INDONESIA

BY. SYARIFAH HARIYANI,SKM

A. SEJARAH KB DI INDONESIA

Dalam sejarah manusia berabad-abad lamanya tdk seorg pun yg tahu bagaimana terjadinya kehamilan. Waktu itu hubungan antara persetubuhan suami istri dgn kehamilan tdk diketahui sama sekali,saat itu kehamilan disangka dsebabkan oleh sesuatu yg masuk atau termakan oleh wanita.

Terjadinya kehamilan pada seorg wanita dikarenakan kemasukan roh halus ke dalam tubuhnya . Maka cara kontrasepsi adalah dgn memakai jimat anti hamil,atau jamu-jamuan utk mengusir roh tersebut. Maka dgn sendirinya cara keluarga berencana yg pertama dilakukan adalah dgn jln berdoa dan memakai jimat anti hamil,sambil meminta dan berharap supaya wanita itu jgn hamil.

Pada zaman Yunai kuno,soranus dan ephenus ttg cara menjarangkan kelahiran adalah dgn mengeluarkan semen (air mani) dgn membersihkan vagina dgn kain dan minyak. Memakai alat-alat yg dpt menghalangi masuknya sperma kedlm rahim,seperti memasukkan rumput,daundaunan,atau sepotong kain perca ke dalam vagina.

Pada zaman Tiongkok dan india kuno Cara menjarangkan kelahiran atau mencegah kehamilan yaitu dgn cara minum obat-obatan dan jamu. Menurut Maria Stopes, Inggris Cara mencegah kehamilan atau mengatur kelahiran dengan cara sederhana yaitu kondom,dan pantang berkala . Ini adalah upaya untuk perbaikan ekonomi keluarga.

Margareth Sanger, Amerika Serikat Memperoleh pengalaman dari Saddie Sachs, yang berusaha menggugurkan kandungan yang tidak diinginkan. Ia menulis buku Family Limitation (Pembatasan Keluarga). Hal tersebut merupakan tonggak permulaan sejarah berdirinya KB.

B.PERKEMBANGAN KB DI INDONESIA
1. Periode Perintisan dan Peloporan 2. Periode Persiapan dan Pelaksanaan 1.Periode Perintisan dan Pelaporan Sebelum 1957 Pembatasan kelahiran secara tradisional (penggunaan ramuan, pijet, absistensi/ wisuh/ bilas liang senggama setelah coitus).

Perkembangan birth control di daerah Berdiri klinik YKK (Yayasan Kesejahteraan Keluarga) di Yogyakarta. Di Semarang : berdiri klinik BKIA dan terbentuk PKBI tahun 1963. Jakarta : Prof. Sarwono P, memulai di poliklinik bagian kebidanan RSUP. Jawa dan luar pulau Jawa (Bali, Palembang, Medan).

2. PeriodePersiapan dan Pelaksanaan Pelopor pergerakan keluarga berencana nasional adalah PKBI. Untuk menunjang dlm rangka mencapai tujuan,berdasarkan hasil penanda tanganan Deklarasi kependudukan PBB 1967 oleh beberapa kepala Negara Indonesia.

Maka dibentuk LKBN (Lembaga Keluarga Berencanan Nasional) yang mempunyai tugas pokok mewujudkan kesejahteraan sosial, keluarga dan rakyat. Bermunculan proyek KB sehingga mulai diselenggarakan latihan untuk PLKB (Petugas Lapangan keluarga Berencana).

Melalui Keppres No.33 tahun 1972 dilakukan penyempurnaan struktur organisasi,tugas pokok dan tata kerja BKKBN. Kepres no.38 tahun 1978 organisasi dan struktur BKKBN disempurnakan lagi,dimana fungsinya diperluas tdk hanya masalah KB tetapi juga masalah lainnya, yaitu kependudukan yg mendukung KB (Beyond Family Planning).

Sesuai dgn perkembangan program pembangunan nasional ditetapkan adanya Menteri Negara kependudukan dan lingkungan hidup (KLH) dgn Kepres No.25 tahun 1983 yg bergerak langsung dalam bidang kependudukan,maka dilakukan lagi penyempurnaan organisasi yaitu BKKBN dgn kepres no. 64 tahun 1983 dgn tugas pokok adalah menyiapkan kebijaksanaan umum dan mengkoordinasikan penyelenggaraan program scr menyeluruh dan terpadu.

PROGRAM KELUARGA BERENCANA RUMAH SAKIT ( PKBRS ).


Kegiatan PKBRS dikembnagkan sejak tahun 1968 melalui program post partum Rumah sakit ( P3RS ). Program ini dilaksanakan di unit kebidanan dan kandungan dgn sasaran utama plyn adalah penderita pasca persalinan dan keguguran yg dilayani di tmpt tersebut.

Mulai tahun 1973-1974 program ini di kembangkan menjadi proyek pelayanan program KB Nasional . Mulai tahun 1979-1980 P3Rs menjadi program KB di Rumah Sakit (PKBRS). Sasaran pelayanannya adalah pasca persalinan,keguguran, rawat inap lainnya maupun rawat jalan beserta keluarganya. Ruang lingkup kegiatan di unit kebidanan dan kandungan dan juga di diseluruh unit lainnya di Rumah sakit.

Hal yg dikembangkan PKBRS,karena Rumah Sakit memiliki beberapa hal yg menguntungkan program KB antara lain : 1. Rumah Sakit memiliki tenaga yg diakui dan dipercaya masyarakat dibidang ply & penanggulangan mslh kesehatan,termasuk KB,shg RS potensial sbg penyuluh & penggerak KB di masyarakat. 2. Peralatan & tenaga yg tersedia di RS utk ply yg bermutu shg RS potensial utk pelksnaan keg. KB dgn pendekatan khusus. 3. Petugas RS mrpkan suatu kelompok masy. Tersendiri dgn jlh yg cukup banyak ,shg dpt melksnkan kegiatan KB.

4. Rumah Sakit mrpkan jalur terakhir bagi masy. Untuk motivasi & ply kesehatan termasuk KB,shg RS dpt dijadikan pusat rujukan ply kese hatan termasuk KB oleh unit pelayanan kes.lainnya yg ada diluar RS 5. Dlm Perkembangan program KB nasional, diperlukan upayakan maksimal yaitu menambah peserta keluarga kecil shg terciptanya keluarga kecil dan bahagia.

TERIMA KASIH

Você também pode gostar