Você está na página 1de 9

Judul cerita : Party Princess Pengarang : Meg Cabot Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit : 2006 Jumlah

mlah halaman: 344 halaman

Bencana merundung Persatuan Pelajar SMA Albert Einstein, dengan habisnya anggaran 1 tahun ajaran untuk membeli kotak sampah daur ulang beserta penghancur kertasnya. Sang ketua, Yang Mulia Putri Genovia Mia Thermopolis, memiliki pilihan dengan cara berjulan lilin berbentuk buahbuahan atau mengikuti saran sahabatnya, Lilly. Dengan membuat majalah bernama Fat Louies Pink Butthole, atau yang terakhir mengikuti saran dari neneknya dengan membuat pertunjukkan musik Braid!. Di lain hal, Michael sang pacar, mengajak Mia untuk datang ke pestanya. Tetapi Mia yang tidak suka datang ke acara-acara seperti itupun rela datang karena takut di anggap tidak asyik dan pada akhirnya sang Putri pun mengadakan pertunjukkan musik Braid! Dengan sang nenek mengundang artis-artis terkenal untuk menyumbang pertunjukkan musik itu. Acaranya sangat.... Sukses!!!

Unsur Intrinsik
Tema : kemandirian dan tanggung jawab. Alur : Flashback (sorot atau campuran) = di limusin dalam perjalanan ke sekolah pagi ini, aku bertanya pada Lilly apa yang dipikirkan orang tuanya. Penokohan : Mia Thermopolis : mudah panik, suka mengintrospeksi diri, bertanggung jawab dan rela berkorban Nenek : suka hal yang mewah, sombong dan berkarisma Michael : baik hati, penyabar dan pengertian Lilly : semangat, percaya diri dan egois Sudut pandang : orang pertama (yang menulis buku harian)

Latar Suasana : Gembira dan Menegangkan Tempat : Di sekolah, The Plaza, di asrama, di apartemen Waktu : Pagi hari, sepulang sekolah, saat belajar di kelas, saat

latihan, saat pesta, pertunjukkan musik, latihan keputrian, tangga lantai 3, The Plaza Amanat Nilai moral : kemandirian dan tanggung jawab (dalam menyelesaikan masalah dan persahabatan) Nilai edukatif : Mengajarkan kemandirian dan tanggung jawab dalam menyelesaikan masalah Nilai sosial : Peduli sesama teman (persahabatan) tanggung jawab dalam menyelesaikan masalah Gaya cerita Bentuk cerita : Novel Gaya bahasa : Bahasa sehari-hari dan menggunakan istilah-istilah pergaulan remaja Hubungan tema dengan isi : Isi cerita sesuai dengan tema karena tidak menyimpang dari tema

Menurut saya novel ini terlalu banyak katakata yang kadang sulit untuk dicerna dan kurang jelas dalam menjelaskan suatu hal sehingga kadang bertele-tele penyampaiannya.

Di novel ini banyak kata-kata asing yang dapat dijadikan pelajaran. Juga sampul buku dari novel ini sangat menarik dengan harga buku yang terjangkau. Model cerita catatan harian ini dapat dijadikan referensi bagi yang gemar menulis untuk dijadikan novel.

Novel ini adalah catatan harian seorang Putri yang pada awalnya dia tidak tahu bahwa dia seorang putri. Di dalam novel ini sangat banyak diajarkan kepada kita untuk menyelesaikan masalah dengan kepala dingin dan rela berkorban untuk kepentingan bersama. Disini pula diajarkan arti sahabat sangatlah penting, juga menumbuhkan dalam diri untuk percaya diri dengan apa yang kita punya khususnya untuk perempuan. Karena kita semua pantas menjadi Putri

Você também pode gostar