Você está na página 1de 9

Sejarah Demokrasi Terpimpin di Indonesia

Posted on September 19, 2009 by Cafebelajar

Demokrasi terpimpin di Indonesia dimulai sejal dikeluarkannya Surat Perintah Sebelas Maret pada tanggal 11 maret 1966. Demokrasi terpimpin di Indonesia dimaksudkan oleh Sukarno sebagai demokrasi yang sesuai dengan kepribadian bangsa, yang berbeda dengan system demokrasi liberal yang merupakan produk dari barat, tetapi pada pelaksanaannya, Demokrasi Terpimpin mengalami bentuk macam penyimpangan. Penyimpangan-penyimpangan tersebut diakibatkan oleh terpusatnya kekuatan politik pada Presiden Soekarmo. Era tahun 1959 sampai dengan 1966 merupakan era Soekarno, yaitu ketika keijakankebijakan Presiden Soekarno sangat mempengaruhi kondisi politik Indonesia ii. Kebijakan Pemerintah Setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 A. Pembentukan MPRS Sesuai dengan diktum dekrit, maka Presiden Soekarno membentuk Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara berdasarkan Penpres no.2 tahun 1959. Seluruh anggota MPRS tidak diangkat melalui pemilihan umum, tetapi diangkat dan diberhentikan oleh Presiden dengan 3 syarat, yaitu : 1. Setuju kembali kepada UUD 1945 2. Setia kepada perjuangan RI 3. Setuju kepada manifesto politik Dalam siding-sidangnya, MPRS telah mengeluarkan beberapa kebijakan penting seperti : 1. Penetapan manifesto politik RI sebagai bagian dari GBHN 2. Penetapan Garis-garis Besar Pembangunan Nasional Berencana tahap 1 (1961-1969) 3. Menetapkan Presidan Soekarno sebagai Presiden seumur hidup B. Pembentukan DPAS DPAS dibentuk oleh Presiden Soekarno, dan diketuai langsung oleh Presiden sendiri, dan yang menjadi wakil ketua adalah Ruslan Abdul Gani C. Pembentukan Kabinet Kerja Kabinet kerja dipimpin oleh Presiden Soekarno sebagai Perdana Menteri dan Ir. Juanda sebagai menteri pertama D. Pembentukan Front Nasional Front Nasional merupakan lembaga ekstra parlementer yang dibentuk dengan tujuan : 1. Menyelesaikan revolusi nasional Indonesia 2. Melaksanakan pembangunan semesta nasional 3. Mengembalikan Irian Jaya ke wilayah RI E. Penataan Organisasi Pertahanan dan Keamanan Penataan ini meliputi digabungkannya TNI dan Polri kedalam satu wadah yaitu ABRI, sehingga dengan demikian ABRI terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, dan Angkatan Kepolisian F. Penyederhanaan Partai-partai Politik

Penyederhanaan yang dimaksud adalah pembubaran partai-partai politik yang tidak sesuai dengan Penpres no.7 tahun 1959 G. Penyederhanaan Ekonomi 1. Pembentukan Depernas 2. Melakukan Devaluasi mata uang rupiah 3. Mengeluarkan peraturan dibidang ekspor-impor (peraturan 26 mei) 4. Mengeluarkan Deklarasi Ekonomi (Dekon) 5. Membentuk Badan Musyawarah Pengusaha Swasta Nasional (Bamunas) iii. Penyimpangan-Penyimpangan Pemerintah Pada Masa Demokrasi terpimpin Dikeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 oleh Presiden Soekarno dimaksudkan untuk melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia agar sesuai dengan UUD 1945. Tetapi pada pelaksanaannya, pemerintah khususnya Presiden Soekarno banyak melakukan penyimpanganpenyimpangan terhadap UUD 1945 itu sendiri, di antaranya sebagai berikut : A. Penyimpangan di Bidang Kebijakan Dalam Negeri 1. Mengumumkan ajaran Nasakom (Nasionalis, Agama, komunis) 2. Penetapan MPRS tentang jabatan Presiden Soekarno sebagai Presiden RI seumur hidup 3. Pembubaran DPR hasil pemilu 1, tahun 1955 B. Penyimpangan di Bidang Kebijakan Luar Negeri 1. Politik konfrontasi dengan pembagian dunia menjadi 2 bagian, yaitu Oldefo (Old Establishes Forces/Negara-negara kapitalis imperialis) dan Nefo (New Emerging Forces/Negara-negara progresif revolusioner) 2. Melaksanakan politik Mercu Suar (pembangunan proyek-proyek raksasa, komplek olahraga senayan, Jakarta by pass, Monumen Nasional, Jembatan Ampera) 3. Menyelenggarakan Ganefo (Games of the New Emerging Forces) yang sebagian besar pesertanya adalah Negara-negara komunis 4. Membentuk Poros Jakarta-Peking

Você também pode gostar