Você está na página 1de 10

ASKEB IV (PATOLOGI)

SOLUTIO PLASENTA

(Plasenta Previa, Solusio Plasenta, Gemeli, Persalinaan Sungsang, Postmatur, Prematur, Eklamsi, Plasenta Letak Rendah)

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG TAHUN 2010-2011

KELOMPOK 1

SOLUTIO PLASENTA

A. Pengertian Solutioplasentaadalahpelepasanplasentasebelumwaktunya.Plasentaitusecara normal

terlepassetelahanaklahirjadiplasentaterlepassebelumwaktunyakalauterlepassebelumanaklahir. Akan tetapipelepasanplasentasebelummingguke 22 yang

disebutabortusdankalauterjadipelepasanplasentapadaplasenta rendahimplantasinyamakabukandisebutsolusioplasentatapiplasentaprevia.

B. TandadanGejala Perdarahan yang disertainyeri, jugadiluar his Anemia dansyok ; beratnyaanemidansyokseringtidaksesuaidenganbanyaknyadarah yang keluar Rahim kerassepertipapandannyeritekankarenaisirahimbertambahdengandarah yang

berkumpuldibelakangplasentasehinggarahimteregang (uterus en bois) Palpasisukarkarenarahimkeras Fundus uteri makin lama makinnaik Bunyijantungbiasanyatidakada PadaToucherterabaketuban yang tegangterus-menerus (karenaisirahimbertambah) Seringada proteinuria karenadisertaitoxaemia

C. Penanganan 1. Umum a. Pemberiandarah yang cukup b. Pemberian O2 c. Pemberian antibiotic d. Padasyok yang beratdiberikortikosteroiddalamdosistinggi

2. Khusus a. Terhadaphypofibrinogenaemi o o substitusidengan human fibrinogen 10 gr ataudarahsegar menghentikanfibrinolysedengantrasylol (proteinase inhibitor) 200.000

i.v.selanjutnyakalauperlu 100.000 S/jam dalam infuse b. Untukmerangsangdiurese: mannit, mannitol. Diurese yang baiklebihdari 30-40cc/jam

D. Prognosa Prognosauntukanakpadasolusioplasenta yang beratadalahburuk : kematiananak 90% Untukibusolusioplasentajugamerupakankeadaan berbahayatapidenganpersediaandarah yang cukupdanmanajement yang yang

baikkematiandiluarnegridapatditekansampai 1% Prognosaantaranyatergantungpada banyaknyaperdarahan, :besarnyabagianplasenta yang terlepas,

beratnyahypofibrinogenaemi,

adaatautidakadanyatoksaemi,

apakahperdarahannampakatautersembunyidanlamanyakeadaansolusioberlangsung.

Sumber

OBSTETRI

PATOLOGI,

BagianObstetri&GinekologiFakultaskedokteranUniversitasPadjajaran Bandung edisi 1984

KELOMPOK 2

PLASENTA PREVIA
1. Definisi Keadaan dimana plasenta berimplantasi di tempat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir (obstium uteri internal). 2. Klasifikasi Menurut de snoo, berdasarkan pada pembukaan 4-5 cm : a. Plasenta previa sentralis (totalis), bila pada pembukaan 4-5 cm teraba plasenta menutupi seluruh ostium. b. Plasenta previa lateralis, bila pada pembukaan4-5 cm sebagian pembukaan ditutupi oleh plasenta, di bagi 2 : Plasenta previa lateralis posterior : bila sebagian menutupi bagian belakang. Plasenta previa lateralis anterior : bila menutupi ostium bagiandepan Plasenta previa marginalis : bila sebagian kecil atau hanya pinggir ostium yang ditutupi plasenta. Menurut penulis buku Amerika Serikat : a. Plasenta previa totalis : seluruh ostium tertutupi plasenta b. Plasenta previa lateralis : sebagian di tutupi plasenta c. Plasenta letak rendah (low-laying plasenta) tepi plasenta berada 3-4 cm di atas pinggir pembukaan, pada pemeriksaan dalam tidak teraba.

Menurut Browne : a. Tingkat I : Lateral plasenta previa Pinggir bawah plasenta berinsersi sampai segmen bawah rahim, namun tidak sampai ke pinggir pembukaan. b. Tingkat II : marginal plasenta previa Plasenta mencapai pinggir pembukaan (ostium) c. Tingkat III : complete plasenta previa Plasenta menutupi ostium waktu bilapembukaan hamper lengkap. d. Tingkat IV : central plasenta previa tertutup, dan tidak menutupi

Plasenta menutupi seluruhnya pada pembukaan hamper lengkap. Frekuensi : di Negara berkembang 1-24% 3. Etiologi a. Endometrium yang inferior b. Chorion leave yang peresisten c. Vaskularisasi yang kurang pada desidua yangmenyebabkan atrofi dan peradangan. d. Villi khorialis yang peresisten .pada desidua kapsularis 4. Faktor Etiologi a. Umur (dbawah 17 tahun, diatas 35 tahun) dan paritas diatas 4 b. Hipoplasi endometrium; bila kawin dan hamil diumur muda c. Endometrium cacat pada bekas persalinan berulang-ulang, bekas operasi, kuretase dan manual plasenta. d. Korpus luteum beraksi lambat, dimana endometrium belum siap menerima hasil konsepsi e. Tumor-tumor, seperti mioma uteri,polip endometrium

f. Kadang-kadang malnutrisi 5. Tanda dan Gejala a. Gejala yang terpenting adalah perdarahan tanpa nyeri, bisa terjadi secara tiba-tiba dan kapan saja. b. Bagian terendah anak sangat tinggi karena plasenta terletak pada bagian bawah rahim sehingga bagian terendah tidak dapat mendekati pintu atas panggul. c. Pada kasus plasenta previa, ukuran panjang rahim berkurang maka pada plasenta previa lebih sering disertai kelainan letak. 6. Diagnosis dan Gambaran Klinis a. Anamnesis: Perdarahan tanpa sebab, tanpa nyeri, dan berulang b. Inspeksi Perdarahan keluar pervaginam: banyak, sedikit, darah beku. Ibu terlihat dan anemis c. Palpasi abdomen: Janin belum cukup bulan, fundus uteri masih rendah Sering dijumpai kelainan letak Bagian terbawah janin belum turun, kepala masih goyang

d. Pemeriksaan inspekulo: Lihat asal perdarahan : dari uterus, kelainan serviks, vagina, varises pecah e. USG : penentuan lokasi plasenta

7. Pengaruh Plasenta Previa Terhadap Kehamilan dan Persalinan

a. Pengaruh plasenta previa terhadap kehamilan : kelainan letak dan partus prematurus b. Pengaruh plasenta previa terhadap partus : Kelainan letak menyebabkan partus pathologi Bila terjadi plasenta previa lateralis, ketuban pecah atau

dipecahkan akan menjadi prolaps funikuli Sering dijumpai inersia primer Perdarahan

8. Komplikasi Plasenta Previa : a. Prolaps tali pusat b. Prolaps plasenta c. Plasenta melekat, dikeluarkan dengan melakukan manual atau kerokan d. Robekan jalan lahir karena tindakan e. Perdarahan post partum f. Infeksi karena perdarahan yang banyak g. Bayi premature atau bayi mati 9. Prognosis Kematian maternal 0,1-5 % kematian perinatal 7-25% 10. Penanganan a. Segera melakukan operasi persalinan untuk dapat menyelamatkan ibu dan anak atau untuk mengurangi kesakitan dan kematian. b. Bidan yang menghadapi perdarahan plasenta previa segera dilakukan rujukan ke pelayanan yang lebih tinggi dilengkapi dengan : Pemasangan infuse

Diantar petugas Dilengkapi keterangan/ surat rujukan Dipersiapkan donor darah dan transfusi darah.

c. Penanganan pasif: Kirim ke RS tanpa melakukan manipulasi baik rectal maupun vaginal. Apabila penilaian baik, perdarahan sedikit, janin masih cukup hidup, belum inpartu, kehamilan berat badan janin dibawah belum cukup 37 minggu, atau 2500 gram, maka kehamilan

dipertahankan, istirahat dan pemberian obat seperti spasmolitik, progestin atau progesteron. Beri obat-obatan penambah darah. Cek golongan darah dan siapkan donor transfusi darah.

d. Cara persalinan: 1. Persalinan prevaginam Amniotomi dengan syarat (plasenta previa lateralis/

marginalis dengan pembukaan 4 cm / letak rendah / janinn sudah meninggal. 2. Persalinan per abdomen Plasenta previa centralis janin hidup/ meninggal

Semua plasenta previa lateralis posterior karena perdarahan sulit di control.

Plasenta previa dengan panggul sempit, letak lintang .

3. Penanganan plasenta previa lateralis dan marginalis Lakukan amniotomi Berikan oksitosin tiapsetengan jam per drip Bila belum berhasil lakukan SC

4. Penanganan plasenta previa centralis (totalis) : Lakukan SC

Kelompok 3

Você também pode gostar