Você está na página 1de 9

Kegunaan dari Dialog Refleksi dalam We Can untuk melacak perubahan change maker Dialog Refleksi merupakan metode

untuk memperkenalkan pemikiran kritis dan sebuah proses dalam menggambarkan pembelajaran kinerja kita yang dapat menjadi umpan balik bagi program. Ini merupakan proses akan pemikiran kenapa dibalik apa akan aksi kita. Ini juga merupakan pendekatan popular di beberapa disiplin ilmu/profesi (contoh; suster, pekerja social, konsuling, and mengajar). Dialog refleksi juga digunakan oleh We Can untuk melacak outcomes dan indicator tambahan di akhir catatan. Komponen kunci yang diukur oleh tools/alat ini, yaitu: a. Perubahan kesadaran akan KTP/VAW b. Perubahan perilaku akan gender dan KTP/VAW c. Penjangkauan komunitas/masyarakat Beberapa poin sebelum kita memulai sesi: Di dalam latiahan dialog refleksi, setiap sesi mempunyai tujuan yang spesifik. Pertanyaan yang akan ditanyakan dalam setiap sesi, dibuat berdasarkan tujuan tersebut. Jika kita jelas dan mengerti tujuan dari setiap sesi, menanyakan pertanyaan akan lebih mudah. Untuk itu, lihat dan pahami kotak untuk fasilitator secara seksama. Berikut ini ada beberapa list yang harus diperhatikan dan disiapkan oleh fasilitator dan notulensi: 1. Pastikan bahwa fasilitator dan notulensi mengambil waktu untuk memahami dan mengingat alat dialog refleksi secara seksama. Ini artinya anda harus mengetahui dengan baik urutan sesi dan pertanyaan. 2. Latihan dialog refleksi ini memilki sebuah kisah/cerita yang perlu dibaca oleh fasilitator dan notulensi. Harap fasilitaor melakukan latihan membaca kisah/cerita tersebut dengan suara lantang, setidaknya dua kali sebelum memulai sesi, hal ini akan memperlancar ketika anda membacanya, tidak gagap atau berhenti pada saat sesi dialog refleksi yang sebenarnya. Ini merupakan hal yang penting untuk mernjaga perhatian dari peserta. Jika anda membacanya terbata-bata atau berhenti, maka ini akan mengganngu konsentrasi dari peserta. 3. Diharapkan ketika membaca kisah/cerita menggunakan perasaan, dengan jeda diantara atau melakukan penekanan pada kata-kata/kalimat pada poin penting. 4. Harap pastikan bahwa semua materi yang dibutuhkan dalan dialog refleksi, seperti kisah Tama, meta plan, pulpen/pinsil, dsb, telah tersedia sebelum memulai sesi. 5. Notulensi harus memastikan bahwa mereka mempunyai format catatan. 6. Notilensi harus mempunyai seluruh nama peserta yang menjadi peserta dalam sesi-sesi dialog refleksi sebelumnya dan harus mencek/mendata nama-nama peserta tersebut sebelum sesi pengantar. Harap dilakukan tanpa menganggu proses pengantar. Dialog Relfeksi: 1. Fasilitator menyambut kelompok dan meminta setiap orang untuk memperkenalkan dirinama dan darimana, dsb (waktu 15 menit)

2. Ice Breaking mengenal satu sama lain Metode minta semua orang untuk berdiri dan membentuk kelompok terdiri dari 5-6 orang, Setiap kelompok membentuk lingkaran kecil dan setiap anggota kelompok memperkenalkan sedikit mengenai dirinya sendiri (waktu 15 menit) 3. Fasilitator mengembalikan peserta ke dalam kelompok besar dan memberikan penjelasan mengenai dialog refleksi, yaitu: (a) melakukan refleksi diri sendiri sebagai change maker dan mensharekan pengalamannya sebagai change maker, (b) tidak ada jawaban salah maupun benar, dan (c) akan lebih bermakna jika semua orang turut berpatisipasi Pertanyaan kunci dalam dialog refleksi: Sesi I. Bagi peserta menjadi 2 kelompok kecil. Dalam setiap kelompok, fasilitator memperkenalkan sesi ini dengan menekankan sebagai aspek penting dalam refleksi, akan sangat berguna jika setiap orang memikirkan dalam-dalam tentang kenapa kita memilih untuk menjadi change maker, apa yang menjadi motivasi kita. Jadi setiap orang dalam waktu 10 menit akan memikirkan: Apa alasan anda memutuskan untuk menjadi change maker atau apa yang menjadi motivasi anda menjadi change maker? Bagi anda yang merasa lebih nyaman dengan menuliskannya, anda dapat melakukannya. Selanjutnya, setiap orang dapat mensharekan kepada yang lain. Berikan waktu 10 menit untuk memikirkan pertanyaan tersebut, kemudian dilanjutkan dengan berbagi pemikiran dari setiap orang. Pemikiran yang dapat digunakan/membantu: Bagaimana saya mendaftar sebagai change maker? Atau apakah itu melalui change maker lain? Jika melalui kegiatan/event, ada apa dengan kegiatan/event tersebut? Apa yang terjadi di dalam kegiatan/event tersebut yang memotivasi saya? Apa yang menarik dari kegiatan/event tersebut? Apakah orang (narasumber, change maker testimonial, dsb) yang ada di dalam event tersebut? Waktu dari sesi ini adalah 45 menit, dilakukan dalam kelompok kecil Sesi II. Peserta tetap ke dalam kelompok kecil. Fasilitator menjelaskan mengenai Seperti yang kita ketahui, kampanye We Can adalah mengenai perubahan keyakinan social dan perilaku akan KTP. Fasilitator meminta para peserta menyebutkan : 1. Bentuk-bentuk kekerasan 2. Penyebab terjadinya kekerasan 3. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi terjadinya kekerasan Setiap pertanyaan, fasilitator akan memberikan waktu 10 menit untuk peserta menjawab dan kemudian fasilitator akan menulsikan jawaban tersebut di metaplan/kertas flip chart. Setelah satu pertanyaan, fasilitator kemudian menanyakan peserta akan jawaban-jawaban yang ada di flip chart dan mendiskusikannya (waktu diskusi maksimal 10 menit/per pertanyaan).

Setelah sesi ini, fasilitator dapat melakukan sesi energizer atau memberi semangat kembali peserta untuk mengikuti sesi selanjutnya. Waktu 10-15 menit. Sesi III. Setelah Energizer, fasilitator kemudian lanjut kepada pertanyaan berikutnya. Fasilitator akan memberitahukan kepada peserta, Sekarang kita coba dan memikirkan mengenai perubahan yang kita rasakan dan kita alami sebagai hasil menjadi change maker dan hubungkan dengan kampanye We Can, bagaimana masing-masing kita berubah dan dengan cara apa. Seperti yang kita lakukan dalam sesi sebelumnya, mari kita ambil waktu untuk menjawab pertanyaan dan kemudian mensharekan kepada yang lain. Pertanyaannya adalah Apa saja perubahan yang kampanye We Can bawa, terutama mengenai kesadaran dan pemikiran kita akan perempuan dan laki-laki, serta KTP? Tulisakan pertanyaan tersebut ke meta plan, sehingga semua orang bisa melihatnya. Fasilitator akan memberikan waktu 15 menit untuk memikirkan pertanyaan tersebut. Di dalam sesi ini, fasilitator dapat juga berbicara mengenai berbagai macam perubahan yang mereka alami karena kampanye We Can. Setelah 1 putaran sharing, fasilitator harus menanyakan satu persatu untuk mengidentifikasikan perubahan yang paling signifikan dalam diri mereka sendiri dan mengapa mereka menganggap hal ini menjadi paling penting/signifikan. Waktu 1 jam, dilakukan dalam kelompok kecil Sesi IV. Fasilitator kemudian menjelaskan, setelah mengeksplor motivasi kita sebagai change maker, sekarang kita akan memikirkan lagi mengenai apa yang akan kita lakukan di komunitas atau masyarakat di lingkungan kita, sebagai change maker. Sekarang kita pikirkan kembali apa yang sudah kita lakukan sejak kita menjadi change maker dan kemudian disharekan. Berikan waktu 10 menit. Pertanyaan kunci: - Apa yang telah saya lakukan sejak menjadi change maker? - Apa saja pesan/informasi yang telah saya berikan kepada orang lain? - Berapa banyak orang dan orang seperti apa yang telah saya jangkau dalam 1 tahun terakhir? - Bagaimana saya menyebarkan pesan-pesan tersebut?

HANYA UNTUK FASILITATOR: Pertanyaan kunci sebagai berikut: Apa yang change maker ketahui mengenai kampanye? Apa yang mereka ingat mengenai pesan kunci kampanye? Apa isu dari kampanye tersebut? Apa pesan mengenai kekerasan terhadap perempuan yang anda ingat, setidaknya dari kampanye kits? Siapakan change maker? Apa yang seharusnya dilakukan oleh change maker? Perubahan apa yang telah mereka alami (setelah pertemuan dialog refleksi pertama), baik sikap, perilaku, dan pandangan mereka mengenai gender dan kekerasan terhadap perempuan, dan seberapa besar perubahan itu terjadi karena kampanye We Can? Catatan untuk membantu fasilitator (HANYA DIGUNAKAN JIKA anda merasa peserta tidak mengerti pertanyaan dan tidak berpatisipasi dengan baik): Selama tiga bulan terakhir ini, apakah terlintas dipirkiran anda atau memikirkan pesan kampanye? Jika iya, pesan manakah yang terlintas atau anda pikirkan? Apa yang membuat anda berfikir mengenai pesan atau isu ini?

Notulensi harus mencatat setiap pesan yang telah peserta gunakan dalan meta plan. Setelah semua pesan sudah ditulis, tanyakan kepada setiap kelompok untuk memberikan peringkat akan pesan yang bagi mereka banyak digunakan/disampaikan. Fasilitator memberikan waktu 10 menit. Waktu 45 menit-1 jam. Dilakukan dalam kelompok kecil Sesi V. Persepsi, pandangan, dan pemikiran mengenai isu kekerasan terhadap perempuan UNTUK FASILITATOR: Tujuan utama dari sesi ini adalah untuk mencari tahu pemahaman dan pandangan change maker akan isu kekerasan terhadap perempuan, darimana mereka mendapatkan pemahaman tersebut? Di dalam sesi ini juga untuk mengeksplor bagaimana change maker merelasikan isu kekerasan terhadap perempuan? Dan apakah hanya karena kampanye We Can yang membantu change maker dalam merelasikan isu kekerasan terhadap perempuan atau ada sumber lainnya (seperti media massa, program peningkatan kesadaran lainnya atau kampanye yang lain) atau keduanya? Fasilitator membagi peserta berpasang-pasangan dan memberikan instruksi sebagai berikut: Bayangkan anda didatangi oleh kepala desa di desa anda untuk mempersiapkan 2-3 menit berbicara mengenai isu kekerasan terhadap perempuan kepada masyarakat. Informasi apa yang anda masukan ke dalam pembicaraan tersebut? Harap diingat, anda hanya diberikan waktu 2-3 menit untuk berbicara, jadi harus berbicara sesuai dengan batas waktu. Jika anda

ingin, anda dapat menuliskan apa yang akan anda bicarakan dan kemudian kita akan berbagi kepada pasangan yang sudah disediakan. Fasilitator memberikan waktu 20 menit untuk setiap pasangan mempersiapkan apa yang ingin dibicarakan, kemudian minta pada setiap pasangan untuk berbagi apa yang mereka bicarakan. Ketika pasangan-pasangan tersebut berbagi apa yang telah mereka persiapkan, fasilitator harus menuliskan apa yang mereka katakan di meta plan. Notulensi harus mencatatat apa yang dikatakan oleh setiap pasangan. Waktu yang dibutuhkan: 1 jam Setelah seluruh pasangan sudah selesai berbicara, fasilitator akan membaca dengan suara keras apa yang sudah dicatatnya di meta plan dan memberikan apresiasi kepada seluruh peserta atas kerja yang dilakukan. Fasilitator kemudian meminta kelompok; semua informasi yang didapat dari anda semua, termasuk membicarakan isu kekerasan terhadap perempuan, telah ditulis di meta plan ini, - bagaimana anda mengetahui hal ini semua? Catatan untuk membantu fasilitator (HANYA DIGUNAKAN JIKA anda merasa bahwa peserta tidak mengeri pertanyaannya atau tidak berpatisipasi dengan baik): - Darimana anda belajar mengenai isu kekerasan terhadap perempuan? - Darimana anda mendapatkan semua informasi mengenai isu kekerasan terhadap perempuan? Waktu yang dibutuhkan untuk diskusi: 30 menit Sesi VI. Mengeksplorasi perubahan personal dan keberlanjutannya melalui cerita Tama: UNTUK FASILITATOR: Tujuan dari sesi ini adalah untuk mengetahui: Pengalaman chage maker dalam perubahan personal sebagai hasil dari keterlibatannya di kampanye We Can? Apakah perubahan ini bertahan dan berkelanjutan? Mengapa? Apa yang dapat membantu change maker untuk terlibat lebih jauh akan isu kekerasan terhadap perempuan di masa depan?

Cerita di bawah ini dirancang untuk membuat peserta memikirkan mengenai perubahan persona mereka dan hubungannya/relasinya dengan pengalaman Tama sebagai seorang change maker lain di cerita ini. Fasilitator kemudian melanjutkan ke sesi berikutnya. Fasilitator kemudian menceritakan sebuah cerita, Sekarang, saya mempunyai cerita yang akan saya bacakan kepada semuanya. Ini merupakan cerita dimana seseorang yang mirip dengan anda semua. Nama dia adalah Tama. Tolong dengarkan secara seksama cerita ini karena di akhir cerita, dia mempunyai pertanyaan

dimana kalian harus meresponnya. Tolong beritahu kepada saya jika ada dimana anda tidak mengerti bagian cerita tertentu atau tidak jelas. Saya akan membaca ulang. Bisakah kita memulainya? Cerita Tama Hello! Nama saya Tama. Saya akan berbagi cerita dengan anda karena saya pikir banyak dari anda yang mempunyai pengalaman yang serupa. Seperti halnya kalian, saya juga turut berpatisipasi dalam kampanye We Can. Inilah cerita saya Facilitator harus berhenti disini dan melihat kembali ke kelompok jika semua orang mengerti apa yang dibicarakan. Saya berasal dari desa dan usia saya sekarang 20 tahun dan seorang mahasiswa. Saya mempunyai kakak laki-laki dan 2 adik perempuan, sedangkan ayah saya bekerja di kantor pos. Ibu saya menangani masalah rumah tangga dan terkadang membantu ayah dan kakak saya bercocok tanam di tanah kecil yang kami punyai. Saya sedang menyelesaikan kuliah saya sehingga saya dapat bekerja untuk membantu ekonomi keluarga. Pendidikan dan kekhawatiran akan adik saya menikah, merupakan sumber perhatian kedua orang tua saya. Terkadang, ayah saya menjadi sangat tidak menyenangkan dan gelisah, terutama jika para tetangga atau keluarga besar mengingatkannya bahwa ia mempunyai 2 remaja perempuan yang masih di rumah. Terkadang dia memulai pertengkaran dengan ibu saya karena hal kecil dan berteriak kepada kami semua. Bahkan ayah saya juga menampar ibu saya, hal ini membuat saya sangat resah. Saya juga sudah bosan dengan nasihat kakak saya yang selalu mengatakan laki-laki akan tetap menjadi laki-laki dan perempuan harus dapat belajar untuk menerimanya. Kehidupan kami tetap sama seperti dulu, sampai saya berpatisipasi dalam kampanye We Can. Ketika saya pulang kuliah dan melihat kumpulan orang, dimana mereka sedang melihat pementasan theater yang menampilkan apa yang dilakukan oleh ayah saya ke ibu saya, yaitu ketika seorang suami melakukan kekerasan terhadap istrinya jika ia sedang marah. Saya sangat terkejut situasi yang sama ketika ayah pulang dalam keadaan mabuk dan mulai mengutuk dan berteriak kepada ibu dan adik perempuan saya. Saya terkesan bagaimana situasi yang nyata terjadi dan kemudian saya memutuskan untuk tinggal dan mendengar apa yang orang tersebut katakan. Mereka juga memperlihatkan saya poster, foto, dan buku cerita, seperti gambar seorang laki-laki mendorong seorang perempuan (seperti yang terkadang dilakukan oleh ayah saya) dan gambar seorang laki-laki bersiul kepada perempuan dan mengeluarkan komentar. Ketika salah satu dari panitia menanyakan kepada kami para penonton, maka yang benar atau salah, saya menganggap ini merupakan pertanyaan yang aneh, karena anak laki-laki sering melakukannya sepanjang waktu dan saya menganggap hal itu tidak masalah, meski saya juga tidak menyukai jika ada laki-laki yang berbuat seperti itu kepada adik perempuan saya. Panitia tersebut mengatakan bahwa apa yang terjadi setiap hari, bukan berarti itu benar dan itu juga merupakan salah satu bentuk kekerasan terhadap perempuan. Panitia tersebut berbicara mengenai perbedaan antara perempuan dan laki-laki, dimana perempuan harus mengerjakan pekerjaan rumah tangga dan menikah dalam usia dini. Hal ini terjadi pada perempuan terutama anak perempuan, karena kita tidak menganggap mereka berharga. Gambar yang ditunjukan membuat kita untuk berfikir mengenai keluarga saya dan adik perempuan saya dimana adik saya bangun lebih pagi dari saya, mengambil air, memastikan sarapan sudah siap tepat waktu, dan baju saya sudah dicuci. Ayah saya

memberhentikan adik saya sekolah sekitar 2 tahun yang lalu karena masalah keuangan dan juga karena dia akan menikah dan meninggalkan rumah. Panitia juga memberikan gambaran lain akan kekerasan terhadap perempuan dan bentuk diskriminasi. Hal ini pertamakalinya di diskusikan ke umum, laki-laki dan perempuan, dan ini juga membuat saya malu ketika memikirkan ibu dan adik saya. Panitia juga menyebutkan bahwa mereka mewakili kampanye We Can yang bekerja untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Betapa berat kata yang terdengar dan bagaimana mudah dan sederhananya mereka menjelaskannya. Ketika para panitia tersebut menanyakan berapa dan siapa dari kami yang ingin berkomitmen dan berjanji untuk tidak melakukan kekerasan terhadap perempuan, saya langsung mengangkat tangan saya dan mengambil komitmen tersebut. Saya merasa sangat senang ketika mengisi fomulir change maker seseorang yang melakukan perubahan dan mendorong setidaknya 10 orang lainnya untuk melakukan hal yang sama. Bagi kami yang menandatangani fomulir tersebut juga diberikan tas hitam dan set buku dan poster yang dapat membantu kami menjelaskan kepada orang lain apa yang kami sudah pahami. Saya membawa tas itu ke rumah dengan bangga dan memperlihatkan materi yang ada kepada kakak, ibu, dan adik-adik saya. Mereka sangat geli dan mengatakan tunggu sampai ayah melihat dan mendengar hal ini. Tapi hal ini tidak membuat saya berhenti. Saya menggunakan materi yang ada untuk menjelaskan kepada mereka bahwa kita tidak seharusnya memperlakukan perempuan dan laki-laki berbeda, karena ini juga merupakan salah satu bentuk kekerasan. Perempuan dan laki-laki seharusnya mendapatkan akses dan kesempatan pendidikan yang sama, kita tidak menikahkan anak perempuan dalam usia yang sangat muda, dan cara-cara yang dapat kita lakukan untuk memastikan kekerasan terhadap perempuan tidak terjadi. Sekarang, saya juga membantu adik-adik saya dalam urusan rumah, seperti saya mencuci sendiri baju saya. Kemarin saya juga bilang kepada teman saya, bahwa saya tidak akan bergabung dengan mereka ketika menggoda seorang perempuan, bahwa itu salah satu bentuk kekerasan terhadap perempuan, merupakan hal yang salah, dan kita harus menghentikan kebiasan buruk tersebut. Mereka terkejut mendengar hal itu dan saya tidak tahu apakah mereka sudah berubah tetapi mereka tidak melakukannya di depan saya, Sudah berbulan-bulan sejak saya menerima tas tersebut, tetapi sampai sekarang saya tetap menggunakan buku dan poster itu. Saya merasa senang dengan berbagi apa yang saya pelajari dan mengambil langkah kecil di dalam kehidupan saya yang membuat saya menjadi lebih baik sebagai anak dan kakak. Namun tak jarang juga saya menemukan orang yang menertawakan saya karena membantu adik saya mengangkat air atau mencuci baju sendiri. Sering kali saya berbicara dengan teman kampus saya mengenai menghargai perempuan dan memperlakukan mereka dengan setara, tak kadang juga mereka menyepelekan saya. Terkadang saya merasa sendiri dan ingin menjadi orang yang dulu orang yang tidak tahu mengenai kekerasan terhadap perempuan dan tidak pernah mencampuri urusan dan perilaku teman yang merendahkan perempuan. Tetapi saya tahu bahwa saya tidak boleh seperti itu dan inilah mengapa saya membutuhkan bantuan anda. Fasilitator mengakhiri cerita dan menanyakan kepada peserta, Bagaimana menurut anda cerita tadi?, fasilitator akan memberikan waktu 5 menit untuk peserta dalam merspon pertanyaan yang diajukan dan kemudian berkata Apakah anda ingat bahwa saya mengatakan bahwa Tama mempunyai pertanyaan yang ditanyakan kepada anda? Ini adalah pertanyaannya:

Pertanyaan pertama Tama adalah setelah anda mendengar cerita saya, apakah anda menemukan persamaan di dalam kehidupan anda? Apakah anda juga merasakan pengalaman perubahan yang hampir sama setelah kampanye We Can diadakan di komunitas anda? Untuk membantu fasilitator (digunakan jika anda merasa bahwa kelompok atau peserta tidak mengeri akan pertanyaan dan tidak berpatisipasi dengan baik): Menurut anda, apa yang dirasakan oleh Tama ketika ia melihat pementasan theater dan mendengar apa yang dijelaskan oleh panitia tersebut? Apakah ada persamaan antara apa yang terjadi oleh Tama setelah dia melihat dan berpatisipasi dalam kegiatan Kampanye We Can dan anda, setelah anda berpatisipasi/melihat kampanye We Can untuk penghapusan kekerasan terhadap perempuan? Pertanyaan kedua Tama adalah saya terus berbicara kepada tetangga dan teman saya dengan menggunakan buku dan gambar-gambar, bahkan setelah berbulan-bulan program tersebut sudah selesai. Meskipun mereka tertawa, terutama laki-laki, saya tetap tidak berhasil menghentikan kebiasan teman-teman saya untuk tidak menggoda perempuan. Namun hal ini yang membuat saya tetap termotivasi untuk tetap terus meneruskan apa yang telah saya pelajari dari kampanye We Can. Apakah ini juga terjadi pada anda? Apa yang membuat anda tetap termotivasi? Untuk membantu fasilitator (digunakan jika anda merasa kelompok/peserta tidak memahami pertanyaan dan tidak berpatisipasi dengan baik):

Meskipun program kampanye We Can tidak dilakukan di desanya, kenapa Tama tetap terus berbagi apa yang dia pelajari dan dengar akan Kampanye We Can kepada orang terdekatnya atau orang lain? Apakah anda melakukan hal yang sama? Kenapa?

Pertanyaan ketiga Tama adalah- Menurut anda, apa yang harus saya lakukan supaya saya tidak merasa terdemotivasi atau tidak mempunyai motivasi, serta tidak berhenti atau tetap terus melakukan perubahan di diri sendiri dan orang lain? Waktu: 2 jam Fasilitator mengembalikan peserta ke kelompok besar, berikan terimakasih dan merangkun keseluruhan sesi.

LAMPIRAN Beberapa Bentuk Energizers yang dapat digunakan: 1. Persiapkan meta plan yang bertuliskan 5 nama hewan. Kemudian berikan meta plan tersebut secara acak kepada seluruh peserta. Setiap peserta harus mencari kelompok hewan yang sama dengan menirukan suara hewan tersebut. Tidak boleh menyebutkan nama hewan tersebut. 2. Minta peserta untuk membentuk lingkaran dan jelaskan bahwa anda akan memberikan masing-masing peserta kesempatan untuk belajar hal yang baru mengenai satu sama lain. Satu orang peserta diberikan bola dan diminta untuk mensharekan keahlian special mengenai dirinya yang tidak diketahui oleh seluruh peserta yang lain. Kemudian bola tersebut dilemparkan kepada peserta lainnya, dan terus sampai semua peserta telah berbicara. 3. Minta semua peserta untuk berdiri dalam kelompok. Setiap anggota harus tukar tempat berdasarkan criteria yang disebutkan oleh fasilitator. Misal: yang memakai baju hitam, semua yang namanya dimulai dari huruf A, yang mempunyai rambut panjang, dsb. 4. Bentuk 2 kelompok. Kelompok pertama menunggu di luar ruangan atau di tempat yang mereka tidak dapat dengar apa yang akan dibicarakan dengan kelompok dua. Fasilitator meminta kelompok dua untuk mengimitasikan suatu gerakan (misal memandikan sapi atau kegiatan lain) tanpa mengeluarkan suara. Kemudian kelompok pertama harus mengobservasi dan memutuskan apa yang dilakukan oleh kelompok dua.

Você também pode gostar