Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Trauma
paksa
Fraktur
:terputusnya kontinuitas tulang atau tulang rawan : bergesernya bagian tulang akibat rupturnya ligamen
Dislokasi
4 -
Penatalaksanaan dengan reduksi terbuka membutuhkan tindakan anestesi, dgn pilihan general atau regional
Dislokasi
dari sendi interphalang biasanya disebabkan oleh hiperekstensi Kebanyakan dislokasi ini bisa dilakukan reduksi tertutup. Jika dislokasi tidak dapat direduksi dengan metode tertutup bisa dilakukan dengan reduksi terbuka disebabkan oleh hiperekstensi
Pilihan
tindakan anestesi untuk reduksi terbuka pada dislokasi sendi interphalang adalah anestesi regional yaitu blok pada pergelangan kaki atau ankle block
Ankle
block adalah jenis anestesi regional pada pergelangan kaki untuk tindakan pembedahan di kaki. Prisnsip utama dari ankle block adalah menblok kelima saraf di kaki. Yaitu saraf sciatic,saphenous,tibia posterior, peroneal dalam dan superfisial.
Inform
Consent : tata cara dan tujuan komplikasi rasa tidak nyaman, cidera atau terasa kaku pada kaki, cidera saraf atau paresthesia, hematom, cidera vaskular, infeksi, infeksi intravaskular, dan kegagalan blok
Betadin
dan kapas alkohol Sarung tangan steril Handuk steril Syringe 10cc Jarum 25 gauge, jarum 1.5 inci Obat anestesi lokal
Posisikan kaki dengan tepat dan nyaman sehingga ke lima saraf dapat dengan mudah teridentifikasi.
1.Saraf peroneal dalam Saraf ini terletak di lateral dari tibia anterior. Buat garis imajiner diantara kedua maleolus Identifikasi tendon halusis longus ekstensor dan otot ekstensor digitorum longus Palpasi arteri tibia anterior Masukan jarum secara perpendikular ke arah lateral dari arteri Lakukan aspirasi untuk mencegah injeksi intravaskular. Masukan 2 3 ml obat anestesi lokal
2. Saraf peroneal superfisial Setelah melakukan blokade saraf peroneal dalam, dilanjutkan dengan bokade saraf peroneal superfisial dengan cara menarik jarum lalu masukan jarum ke arah lateral dan secara superfisial dan arahkan ke maleolus lateral dan injeksikan 3 5ml obat anestesi lokal secara subkutan.
3.Saraf
saphoneus Pada tempat penyuntikan saraf peroneal dalam tarik jarum lalu arahkan ke medial ke arah maleolus medial lalu suntikan 3 5ml obat lokal anastesi
4.Saraf tibial posterior Saraf ini terletak di posterior dari arteri tibia posterior. Setelah mengidentifikasi arteri tibia posterior lakukan penusukan jarum melewati arteri tibia posterior. Secara tidak langsung, jarum dapat mengenai maleolus medial. Setelah kontak tersebut lakukan aspirasi dan tarik jarum sambil memasukan obat lokal anestesi sebanyak 3 5 ml.
5.Saraf sural Identifikasi tendon archilles dan maleolus lateral Masukan jarum di lateral dari tendon archilles dan arahkan ke arah maleolus lateral Suntikan 5 10 ml obat lokal anestesi sambil menarik jarum
Onset (mnt)
Anesthesia (jam)
Analgesia (jam)
1.5% Mepivacaine (+
HCO3) 2% Lidocaine (+ HCO3) 0.5% Ropivacaine
15-20
2-3
3-5
10-20
2-5
3-8
15-30
4-8
5-12
0.75% Ropivacaine
10-15
5-10
6-24
Infeksi
Jarang dengan penggunaan teknik yang aseptik Menghindari dengan beberapa suntikan Kebanyakan block superficial dapat dicapai dengan satu atau dua suntikan Menggunakan jarum dengan ukuran 25 G dan menghindari tusukan pada vena superfisial
Hematoma
Menghindari tusukan pada vena saphenous di medial malleolus Aspirasi harus dilakukan untuk menghindari tusukan pada pembuluh darah
Kerusakan Saraf
Jangan ditusuk kalau pasien mengeluhkan sakit/nyeri atau terjadi tekanan pada waktu suntikan Jangan menyuntikkan ulang secara dalam di tibial dan saraf peroneal
Lainnya
Instruksikan kepada pasien bahwa dalam perawatan ekstremitas yang mati rasa