Você está na página 1de 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN OSTEOARTRITIS

A.Pengertian
Osteoartritis OA) adalah suatu penyakit kerusakkan tulang rawan sendi yang
berkembang lambat yang tidak diketahui penyebabnya. (Noer, hal 76).
Osteoartritis adalah penyakit sendi degeneratiI yang merupakan kerusakan tulang
rawan sendi yang berkembang lambat dan berhubungan dengan usia lanjut. (Kapita
selekta kedokteran. 2000. Hal 1807)
Osteoartritis OA) atau penyakit degeneratiI sendi adalah suatu penyakit kerusakan
tulang rawan sendi yang berkembang lambat yang tak diketahui penyebabnya,
meskipun terdapat beberapa Iaktor resiko yang berperan (Handono Kalim, hal.76)
Osteoartritis adalah ganguan pada sendi yang bergerak, bersiIat kronik, berjalan
progresiI lambat, tidak meradang, dan ditadai oleh adanya deterosiasi dan abrasi dari
rawan sendi dan adanya pembentukan tulang baru pada permukaan persendian. (Sylvia
A price.2000. hal. 1218)
adi Osteoartritis merupakan penyakit degeneratiI (semakin lama semakin bertambah
berat) yang terjadi pada rawan sendi yang berkembang lambat dan tidak tahu
penyebabnya.

B.Etiologi
Penyebab sebenarnya dari osteoarthritis belum diketahui namun proses penuaan ada
hubungannya dengan perubahan-perubahan dalam Iungsi kondrosit, menimbulkan perubahan
pada komposisi rawan sendi

C.aktor - aktor Resiko
1. Umur
Umunya ditemukan pada pasien lanjut usia (diatas 50 tahun). Karena pada lansia
pembentukan kondrotin sulIat (substansi dasar tulang rawan) berkurang dan terjadi
Iibrosis tulang rawan.
2. enis kelamin
Kelainan ini ditemukan pada pria da wanita tetapi sering ditemukan lebih banyak pada
wanita pascamenopause (osteoatritis primer). Osteoatritis sekunder lebih banyak
ditemukan pada pria.
3. Genetik
Faktor herediter juga berperan pada timbulnya osteoartritis missal, pada ibu dari
seorang wanita dengan osteoartritis pada sendi-sendi inter Ialang distal terdapat dua kali
lebih sering osteoartritis pada sendi-sendi tersebut, dan anak-anaknya perempuan
cenderung mempunyai tiga kali lebih sering dari pada ibu dan anak perempuan dari
wanita tanpa artritis.
4. Suku Bangsa
Prevalensi dan pola terkenanya sendi pada osteoartritis nampaknya terdapat perbedaan
diantara masing-masing suku bangsa, misalnya osteoartritis paha lebih jarang diantara
orang-orang kulit hitam dan usia dari pada kaukasia. Osteoartritis lebih sering dijumpai
pada orang-orang Amerika asli dari pada orang kulit putih.
Hal ini mungkin berkaitan dengan perbedaan cara hidup maupun perbedaan pada
Irekuensi kelainan kongenital dan pertumbuhan.
5. Faktor metabolik atau endokrin
Klien hipertensi, hiperurisemia, dan diabetes lebih rentan osteoatritis. Berat badan
berlebihan akan meningkatkan resiko osteoatritis, baik pada wanita maupun pria.

6. Faktor mekanis dan kelainan geometri sendi
%rauma dan Iaktor predisposisi
%rauma yang hebat terutama Iaktor intraartikular atau dislokasi sendi
merupakan predisposisi osteoatritis. Cedera sendi, pekerjaan, dan olahraga yang
menggunakan sendi berlebihan, dan gangguan kongruensi sendi akan
meningkatkan osteoartritis.
Cuaca dan iklim
Osteoartritis lebih sering timbul setelah kontak dengan cuaca dingin atau
lembab.
7. Diet
Salah satu tipe osteoartritis yang bersiIat umum di Siberia disebut penyakit Kashin-
Beck yang mungkin disebabkan oleh menelan zat toksin yang disebut Iusaria.

D.Patofisiologi
Kartilago hialin dalah jaringan elastis yang 95 persen terdiri dari air dan matrik ekstra selular,
5 persen sel kondrosit. Fungsinya sebagai penyangga atau shock breaker, juga sebagai
pelumas, sehingga tidak menimbulkan nyeri pada saat pergerakan sendi.
Apabila kerusakan jaringan rawan sendi lebih cepat dari kemampuannya untuk memperbaiki
diri, maka terjadi penipisan dan kehilangan pelumas sehingga kedua tulang akan bersentuhan.
Inilah yang menyebabkan rasa nyeri pada sendi lutut.
Setelah terjadi kerusakan tulang rawan, sendi dan tulang ikut berubah. Pada permukaan sendi
yang sudah aus terjadilah pengapuran. Yaitu tumbuhnya tulang baru yang merupakan
mekanisme pertahanan tubuh untuk menjadikan sendi kembali stabil, tapi hal ini justru
membuat sendi kaku.
Sendi yang sering menjadi sasaran penyakit ini adalah sendi yang sering digunakan sebagai
penopang tubuh seperti lutut, tulang belakang, panggul, dan juga pada sendi tangan/kaki. ika
tidak diobati sakit akan bertambah dan tidak bisa berjalan. Selain itu, tulang bisa mengalami
perubahan bentuk atau deIormity bersiIat permanen. Bengkok pada kaki bisa ke dalam
maupun keluar. Dampak kelainan ini muncul perlahan 10 tahun kemudian untuk itu perlu
waspada.

E.enis -enis OA
. Primer
Penyebab tak diketahui, akibat proses penuaan alami. Dialami setelah usia 45 tahun,
tidak diketahui penyebab secara pasti, menyerang perlahan tapi pasti, dan dapat
mengenai banyak sendi. Biasanya mengenai sendi lutut dan panggul, bisa juga sendi
lain seperti punggung dan jari-jari. Umunya bersiIat poli-artikular dengan nyeri akut
disertai rasa panas pada bagian distal interIalang, yang selanjutnya terjadi
pembengkakan tulang (nodus Heberden).
2. Sekunder
Dialami sebelum usia 45 tahun, dapat disebabkan oleh penyakit kerusakan pada sinovia
sehingga menimbulkan osteoartritis sekunder. Beberapa keadaan yang dapat
menimbulkan osteoartritis sekunder antara lain:
%rauma atau instabilitas
Osteoartritis sekunder terutama terjadi akibat Iraktur pada daerah sendi, setelah
menisektomi, tungkai bawah yang tidak sama panjang, adanya hipermobilitas
dan instabilitas sendi, ketidaksejajaran dan ketidakserasian permukaan sendi.
Faktor genetik atau perkembangan
Adanya kelainan genetik dan kelainan perkembangan tubuh (displasia epiIisial,
displasia asetabular, dislokasi sendi panggul bawaan, tergelincirnya epiIisis)
dapat menyebabkan osteoartritis.
Penyakit metabolik atau endokrin
Osteoartritis sekunder dapat pula disebabkan oleh penyakit metabolik atau sendi
(penyakit okronosis, akromegali, mukopolisakarida, deposisi kristal, atau
setelah inIlamasi pada sendi, misalnya osteoartritis atau artropi karena
inIlamasi).

.Manifestasi klinis
Gejala-gejala utama ialah adanya nyeri pada sendi yang terkena, terutama waktu bergerak.
Umumnya timbul secara perlahan-lahan, mula-mula rasa kaku, kemudian timbul rasa nyeri
yang berkurang saat istirahat. %erdapat hambatan pada pergerakan sendi, kaku pagi ,
krepitasi, pembesaran sendi, dan perubahan gaya berjalan

.Penatalaksanaan
1. Obat Obatan
Sampai sekarang belum ada obat yang spesiIik yang khas untuk osteoartritis, oleh
karena patogenesisnya yang belum jelas, obat yang diberikan bertujuan untuk
mengurangi rasa sakit, meningkatkan mobilitas dan mengurangi ketidak mampuan.
Obat-obat anti inIlamasinon steroid bekerja sebagai analgetik dan sekaligus mengurangi
sinovitis, meskipun tak dapat memperbaiki atau menghentikan proses patologis
osteoartritis.
2. Perlindungan sendi
Osteoartritis mungkin timbul atau diperkuat karena mekanisme tubuh yang kurang baik.
Perlu dihindari aktivitas yang berlebihan pada sendi yang sakit. Pemakaian tongkat,
alat-alat listrik yang dapat memperingan kerja sendi juga perlu diperhatikan. Beban
pada lutut berlebihan karena kaki yang tertekuk (pronatio).
3. Diet
Diet untuk menurunkan berat badan pasien osteoartritis yang gemuk harus menjadi
program utama pengobatan osteoartritis. Penurunan berat badan seringkali dapat
mengurangi timbulnya keluhan dan peradangan.
4. Dukungan psikososial
Dukungan psikososial diperlukan pasien osteoartritis oleh karena siIatnya yang
menahun dan ketidakmampuannya yang ditimbulkannya. Disatu pihak pasien ingin
menyembunyikan ketidakmampuannya, dipihak lain dia ingin orang lain turut
memikirkan penyakitnya. Pasien osteoartritis sering kali keberatan untuk memakai alat-
alat pembantu karena Iaktor-Iaktor psikologis.
5. Persoalan seksual
Gangguan seksual dapat dijumpai pada pasien osteoartritis terutama pada tulang
belakang, paha dan lutut. Sering kali diskusi karena ini harus dimulai dari dokter karena
biasanya pasien enggan mengutarakannya.
6. Fisioterapi
Fisioterapi berperan penting pada penatalaksanaan osteoartritis, yang meliputi
pemakaian panas dan dingin dan program latihan ynag tepat. Pemakaian panas yang
sedang diberikan sebelum latihan untk mengurangi rasa nyeri dan kekakuan. Pada sendi
yang masih aktiI sebaiknya diberi dingin dan obat-obat gosok jangan dipakai sebelum
pamanasan. Berbagai sumber panas dapat dipakai seperti Hidrokolator, bantalan
elektrik, ultrasonic, inIramerah, mandi paraIIin dan mandi dari pancuran panas.
Program latihan bertujuan untuk memperbaiki gerak sendi dan memperkuat otot yang
biasanya atropik pada sekitar sendi osteoartritis. Latihan isometric lebih baik dari pada
isotonic karena mengurangi tegangan pada sendi. Atropi rawan sendi dan tulang yang
timbul pada tungkai yang lumpuh timbul karena berkurangnya beban ke sendi oleh
karena kontraksi otot. Oleh karena otot-otot periartikular memegang peran penting
terhadap perlindungan rawan senadi dari beban, maka penguatan otot-otot tersebut
adalah penting.
7. Operasi
Operasi perlu dipertimbangkan pada pasien osteoartritis dengan kerusakan sendi yang
nyata dengan nyari yang menetap dan kelemahan Iungsi. %indakan yang dilakukan
adalah osteotomy untuk mengoreksi ketidaklurusan atau ketidaksesuaian, debridement
sendi untuk menghilangkan Iragmen tulang rawan sendi, pebersihan osteoIit.

H. Pengkajian
Pengumpulan data klien meliputi anamnesis riwayat penyakit, pengkajian, psikososial,
pemeriksaan diagnostik, dan pemeriksaan Iisik.
1. Anamnesis, dilakukan untuk mengkaji:
O Identitas, meliputi nama, jenis kelamin, usia, alamat, agama, bahasa yang
digunakan, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi kesehatan,
golongan darah, nomor register, tanggal masuk rumah sakit, dan diagnosis
medis.
Pada umumnya keluhan utama klien osteoartritis adalah nyeri pada daerah
sendi yang mengalami masalah. Osteoartritis biasanya mengenai satu atau
beberapa sendi. Gejala klinis yang ditemukan berhubungan dengan Iase
inIlamasi sinovial, penggunaan sendi, serta inIlamasi dan degenerasi yang
terjadi sekitar sendi. Untuk memperoleh pengkajian yang lengkap tentang
nyeri klien, perawat dapat menggunakan metode PQRS%:
P: Hal yang menjadi Iaktor presipitasi adalah peradangan.
Q: Nyeri yang digambarkan atau dirasakan klien.
R: Nyeri dapat menjalar atau menyebar, dan nyeri terjadi disendi yang
mengalami masalah. Nyeri terutama pada sendi yang menanggung beban
tubuh, seperti pada sendi panggul dan lutut. Nyeri ini terutama terjadi bila
sendi digerakkan waktu berjalan.
S: Nyeri yang dirasakan klien secara subjektiI antara skala 1-3 pada rentang
skala 0-4.
%: Berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah buruk pada
malam hari atau siang hari.
Kekakuan menjadi keluhan terutama yang terjadi akibat adanya lapisan yang terbentuk dari
bahan elastik akibat pergeseran sendi atau adanya cairan yang viskosa. Keluhan yang
dikemukakan berupa kesukaran untuk bergerak setelah duduk.
O Riwayat penyakit sekarang
Pengumpulan data dilakukan sejak keluhan muncul dan mencangkup awitan
gejala dan bagaimana gejala tersebut berkembang. Penting ditanyakan
pemakaian obat-obatan reumatik dan NSAID.
O Riwayat penyakit dahulu
Pada pengkajian ini, ditemukan kemungkinan penyebab yang mendukung
terjadinya osteoatritis masalah lain yang perlu ditanyakan adalah apakah klien
pernah dirawat dengan masalah yang sama. Karena osteoatritis merupakan
keadaan kronis, riwayat kesehatan harus juga mencangkup inIormasi
mengenai persepsi klien terhadap masalah tersebut, terapi yang dijalani
sebelumnya, dan eIektiIitasnya, sistem dukungan klien dan dasar pengetahuan
klien dan dasar pengetahuan klien yang paling akhir, serta sumber
inIormasinya.
O Riwayat penyakit keluarga
Kaji tentang adakah keluarga dari generasi terdahulu yang mengalami keluhan
yang sama.
O Riwayat psikososial
Kaji respons klien terhadap penyakit dan peran klien dalam keluarga dan
masyarakat
2. Pemeriksaan Iisik
Setelah melakukan anamnesis, pemeriksaan Iisik berguna untuk mendukung data
pengkajian anamnese. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan per sistem (B1-B6) dengan
Iokus pemeriksaan B6 (bone).
O B1 (breathing)
Pada inspeksi, bila tidak mengenai sistem pernapasan, biasanya ditemukan
kesimetrisan rongga dada normal, klien tidak sesak napas, tidak ada
penggunaan otot bantu napas. Pada palpasi, taktil Iremitus seimbang kanan
dan kiri. Pada perkusi, suara napas hilang atau melemah pada sisi yang sakit,
biasanya didapatkan ronchi atau mengi.
O B2 (blood)
Pengisian kapiler kurang dari 1 detik, sering ditemukan keringat dingin dan
pusing. Adanya pulsus periIer memberi makna terjadi gangguan pembuluh
darah atau edema yang berkaitan dengan eIek obat atau penyakit osteoartris.
O B3 (brain)
Kesadaran biasanya kompos mentis. Pada kasus yang lebih parah, klien
biasanya mengeluh pusing dan gelisah.
4 Kepala dan wajah: ada sianosis.
4 ata : sklera biasanya tidak ikterik, konjungtiva anemis pada kasus eIusi
pleura hemoragi kronis.
4 Leher: biasanya 'P dalam batas normal.
O B4 (bladder)
Produksi urine biasanya dalam batas normal dan tidak ada keluhan pada
sistem perkemihan.
O B5 (bowel)
Untuk kasus ini tidak ada eliminasi. Walaupun demikian, perlu dikaji
Irekuaensi, kepekatan, warna, bau, dan jumlah. Klien biasanya merasa mual,
nyeri lambung yang menyebabkan klien tidak naIsu makan, terutama klien
yang menggunakan obat NSAID dalam waktu lama.
O B6 (bone)
4 Look
Keluhan nyeri merupakan keluhan utama yang sering mendorong klien
meminta pertolongan. Nyeri biasanya bertambah dengan gerakan dan
sedikit berkurang dengan istirahat. Nyeri osteoatritis juga dapat berupa
penjalaranatau akibat radikulopati (misalnya osteoartritis dan lumbal).
Osteoartritis lumbal yang menyebabkan stenosis spinal mungkin
menimbulkan keluhan nyeri betis, yang biasanya disebut dengan
klaudikasi intermiten. Klien mungkin menunjukkan salah satu sendi (lutut
atau tangan) secara perlahan membesar. Perubahan ini timbul karena
kontraktur sendi lama, perubahan permukaan sendi. Hampir semua klien
osteoartritis mengalami kerusakan persendian pergelangan kaki, tumit,
lutut, atau panggul yang akhirnya menyebabkan klien pincang.
Pembengkakan sendi sering asimetris yang timbul karena eIusi sendi yang
biasanya tidak banyak (100cc). Penyebab lain adalah adanya osteoIit
yang dapat mengubah permukaan sendi.
4 Feel
%anda adanya peradangan pada sendi (nyeri tekan, gangguan gerak, rasa
hangat yang merata, dan warna kemerahan) mungkin dijumpai pada klien
osteoartritis karena adanya sinovitis. Biasanya tanda ini idak menonjol
dan timbul belakangan, sering dijumpai pada lutut, pergelangan kaki dan
sendi kecil ditangan dan kaki. Krepitasi lebih berarti untuk pemeriksaan
klinis osteoartritis lutut. Pada awalnya berupa perasaan ada yang remuk
dan patah. Dengan bertambah beratnya, krepitasi dapat terdengar pada
jarak tertentu. Gejala ini timbul karena gesekan tulang sendi pada saat
sendi digerakkan atau secara pasiI dimanipulasi.
4 ove
Hambatan gerakan sendi biasanya semakin berat secara perlahan sejalan
dengan bertambahnya nyeri. Pada beberapa klien, nyeri atau kaku sendi
dapat timbul setelah imobilisasi seperti duduk dikursi atau mobil dalam
waktu lama atau bahkan setelah tidur.
O Pemeriksaan diagnostik
4 Pemeriksaan laboratorium
eliputi laju endap darah (biasanya normal), kolestrol serum (sedikit
meninggi), dan pemeriksaan Iaktor reumatoid (negatiI).
4 Pemeriksaan sinar X
4 C% scan dan RI
4 Pemindai radionuklida

I. Diagnosa Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang paling sering muncul adalah sebagai berikut:
1. Nyeri sendi yang berhubungan dengan perubahan mekanis sendi dalam menyangga
beban tubuh serta keterbatas mobilitas.
2. Keletihan yang berhubungan dengan penurunan kemampuan pergerakan, stress emosi
atau depresi.
3. Hambatan mobilitas Iisik yang berhubungan dengan penurunan rentang gerak,
kelemahan otot, nyeri pada gerakan, dan kekakuan pada sendi besar atau pada jari
tangan.
4. Risiko tinggi trauma yang berhubungan dengan keterbatasan ketahanan Iisik serta
perubahan Iungsi sendi.
5. DeIisit perawatan diri yang berhubungan dengan perubahan dan ketergantungan Iisik
serta psikologis yang disebabkan oleh penyakit atau terapi.
6. Gangguan citra diri yang berhubungan dengan perubahan dan ketergantungan Iisik
serta psikologis yang disebabkan oleh penyakit atau terapi.
7. KetidakeIektiIan koping yang berhubungan dengan perubahan dan ketergantungan
Iisik serta psikologis peran yang aktual atau dirasakan.
8. DeIisiensi pengetahuan dan inIormasi yang berhubungan dengan salah persepsi dan
kurang inIormasi.




. Rencana dan implementasi keperawatan
Nyeri sendi yang berhubungan dengan perubahan mekanis sendi dalam menyangga beban
tubuh serta keterbatas mobilitas.
%ujuan Keperawatan: nyeri berkurang, hilang, atau teratasi.
Kriteria hasil: klien melaporkan penurunan nyeri, menunjukkan perilaku rileks,
memperagakan keterampilan reduksi nyeri yang dipelajari dengan peningkatan keberhasilan.
Skala nyeri 0-4 atau teratasi
Intervensi Rasional
Kaji lokasi, intensitas, dan tipe nyeri.
Observasi kemajuan nyeri ke daerah yang
baru. Kaji nyeri dengan skala 0-4.


Bantu klien dalam mengidentiIikasi Iaktor
pencetus.

elaskan dan bantu klien terkait dengan
tindakan pereda nyeri nonIarmakologi dan
non-invasiI.


Ajarkan relaksasi: teknik mengurangi
ketegangan otot rangka yang dapat
mengurangi intensitas nyeri dan tingkatkan
relaksasi masase.

Ajarkan metode distraksi selama nyeri akut.



Beri kesempatan waktu istirahat bila terasa
nyeri dan beri posisi nyaman (misalnya
ketika tidur beri bantal kecil di punggung
klien).

%ingkatkan pengetahuan tentang penyebab
nyeri dan hubungkan dengan berapa lama
nyeri akan berlangsung.

KOLABORASI
Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
analgetik NSAID oral.
Nyeri merupakan respons subjektiI yang
dapat dikaji dengan menggunakan skala
nyeri. Klien melaporkan nyeri biasanya di
atas tingkat cedera.

Nyeri dipengaruhi oleh kecemasan dan
peradangan pada sendi.

Pendekatan dengan menggunakan relaksasi
dan tindakan nonIarmakologi lain
menunjukkan keeIektiIan dalam mengurangi
nyeri.

Akan melancarkan peredaran darah sehingga
kebutuhan oksigen pada jaringan terpenuhi
dan mengurangi nyeri.


engalihkan perhatian klien terhadap nyeri
ke hal yang menyenangkan.


Istirahat merelaksasi semua jaringan
sehingga akan meningkatkan kenyamanan.



Pengetahuan tersebut membantu mengurangi
nyeri dan dapat meningkatkan kepatuhan
klien terhadap rencana terapeutik.


NSAID menghambat sintesis prostaglin
(salah satu mediator inIlamasi) yang
mempunyai eIek analgetik eIektiI sebagai
pereda nyeri osteoartritis.






Hambatan mobilitas Iisik yang berhubungan dengan penurunan rentang gerak, kelemahan
otot, nyeri pada gerakan, dan kekakuan pada sendi besar atau pada jari tangan.
%ujuan perawatan: klien mampu melaksanakan aktivitas Iisik sesuai dengan kemampuannya.
Kriteria hasil: klien ikut program latihan, tidak mengalami kontraktur sendi, kekuatan otot
bertambah, klien menunjukkan peningkatan mobilitas, dan mempertahankan koordinasi
optimal.
Interviensi Rasional
ANDIRI
Kaji mobilitas dan observasi adanya
peningkatan kerusakan. Kaji secara teratur
Iungsi motorik.

Atur posisi Iisiologis.



Ajarkan klien melakukan latihan gerak aktiI
pada ekstermitas yang tidak sakit.


Bantu klien melakukan latihan RO dan
perawatan diri sesuai toleransi.

Pantau kemajuan dan perkembangan
kemampuan klien dalam melakukan
aktivitas.

KOLABORASI
Kolaborasi dengan ahli Iisioterapi untuk
melatih Iisik klien.

engetahui tingkat kemampuan klien dalam
melakukan aktivitas.


Pengaturan posisi Iisiologis dapat membantu
perbaikan situasi oksigenasi lokal dan
mengurangi penekanan likal jaringan.

Gerakan aktiI memberi massa, tonus, dan
kekuatan otot, serta memperbaiki Iungsi
jantung dan pernapasan.

Untuk mempertahankan Ileksibilitas sendi
sesuai kemampuan.

Untuk mendeteksi perkembangan klien.




Kemampuan mobilitas ekstermitas dapat
ditingkatkan dengan latihan Iisik dari tim
Iisioterapi.



















Gangguan citra diri yang berhubungan dengan perubahan dan ketergantungan Iisik serta
psikologis yang disebabkan oleh penyakit atau terapi.
%ujuan perawatan: citra diri klien meningkat.
Kriteria hasil: klien mampu menyatakan atau mengomunikasikan dengan orang terdekat
tentang situasi dan perubahan yang terjadi, mampu menyatakan penerimaan diri, mengakui
dan menggabungkan perubahan kedalam konsep diri dengan cara yang akurat tanpa merasa
harga dirinya negatiI.
Intervensi Rasional
ANDIRI
Kaji perubahan persepsi dan hubungannya
dengan derajat ketidakmampuan.

Anjurkan klien mengekspresikan perasaan
termasuk sikap bermusuhan dan marah.


Ingatkan kembali tentang realitas bahwa
masih dapat menggunakan sisi yang sakit dan
belajar mengontrol sisi yang sehat.



Bantu dan anjurkan perawatan yang baik dan
memperbaiki kebiasaan.

enentukan bantuan individual dalam
menyusun rencana perawatan atau pemilihan
intervensi.
enunjukkan penerimaan, membantu klien
untuk mengenal, dan mulai menyesuaikan
dengan perasaan tersebut.

embantu klien melihat bahwa perawat
menerima kedua bagian sebagai keseluruhan
tubuh. engizinkan klien untuk merasakan
adanya harapan dan mulai menerima situasi
baru.

embantu meningkatkan perasaan harga diri
dan mengontrol lebih satu area kehdupan.

Você também pode gostar