Você está na página 1de 5

Analisis Pementasan Drama

Judul : Bawang Merah dan Bawang Putih

Oleh : Fredy ( XI- IPA) Steven S. (XI- IPA)

Sekolah Chandra Kusuma Tahun ajaran 2011-2012

Isi Cerita.

Pada pagi hari saat ibu bawang merah terbangun dari tidur lelapnya. Iya berjalan ke ruang tamu, saat itu juga ia melihat tas dan buku-buku yang berserakan di lantai. Kemudian si ibu menjerit bawang putih putih , putih jerit si ibu berulang kali sampai bawang putih keluar. Tak lama kemudia bawang putih keluar dari dapur menuju ruang tamu. Seketika saja bawang putih tiba. Ia pun di marahi ibu tiri nya dan menyuruh si putih membereskan barang yang berserakan itu. Ditengah waktu saat putih membereskan buku dan tas tersebut kembali teriakan memanggil putih ternyata kali ini adalah suara teriakan bawang merah. Kemudian si merah menyakan makanan paginya yang telah diperintahkan bawang merah dari dua jam yang lalu. Setelah membereskan bawang putih kembali kedapur untuk melanjutkan memasaknya. Setelah usai bawang putih memasak maka si bawang putih membawakan masakannya ke ruang tamu untuk dimakan bawang merah. Tetapi bawang merah mencampakan makanannya karena terlihat gosong. Saat itu juga ibu bawang merah pun muncul dan memarahi bawang putih. Kemudia bawang putih kembali kedapur dan memasak ulang. Kemudian di sunguhkan ke ibu bawang merah. Pada saat suapan pertama ibu bawang merah , ia langsung memuntahkan makanan itu karena sangat asin. Maka si ibu pun murka dan mencampakkan makanan itu ke wajah si putih yang lugu dan polos itu. sudah- sudah kamu gak perlu masak lagi! Pergi cuci baju aja kau sana perintah ibu dengan suara keras dan lantang.

Sesampainya bawang putih di sungai dan ia pun mulai memcuci bajunya tiba-tiba selendang bawang merah hanyut terbawa air sungai. Si putih berusaha mengambil kembali selendang kakaknya tetapi usaha itu gagal. Ia pun mulai termenung karena takut dimarahi.tiba tiba ada seorang nenek nenek melintas di belakang dia dan menanyakan kejadian yang menimpa si putih. Setelah si putih menceritakan bahwa selendang si merah hanyut terbawa air sungai. Secepat kedipan mata nenek itu menghilang tanpa di sadari si putih. Si putih merasa bingung, ia mencari nenek nenek tersebut tapi tidak menemukannya si putih berniat untuk pulang ke rumah tapi nenek itu muncul lagi di belakangnya dengan memegang selendang emas yang mahal harganya. Berulang kali nenek maha sakti itu mencoba kejujuran si putih dengan menanyakan selendang yang mahal dan berkualitas oke itu. Ternyata si putih berkata jujur maka sang nenek memberikan ketiga selendang itu untuk putih. Hari sudah menjelang malam maka si putih pun kembali ke rumahnya. Sesampainya di rumah ia memperlihatkan dan menceritakan selendang yang ia dapatkan dari nenek itu. Timbullah pikiran jahat si ibu. Keesokan hari nya iya meyuruh si merah untuk melakukan hal yang sama dengan si putih, memang benar nenek nenek tersebut muncul tapi sang bawang merah tidak berkata jujur. Ia memang mendapatkan selendang emas itu, sesampainya di rumah ia memperlihatkan ke ibu nya dam langsung mengenakan selendang itu tapi tak lama kemudia si ibu dan si merah merasakan seperti ada serperti ada serangga yang berjalan di tubuhnya. Tiba tiba selendang emas itu hilang begitu saja dan tubuh si ibu dan bawang merah luka luka akibat gigitan serangga tersebut.

Setting pentas

Episode 1
Bagian 1. -Pentas yang dilapisi karpet berwarna biru dan di atas terdapat buku-buku dan tas yang berserakan, selain itu juga terdapat sebuah kursi.

Bagian 2.
-Panggung berlatar belakang sungai. Di atas panggung tidak ada apa apa. Si pemeran membawa keranjang baju. Bagian 3. -Diatas penggung terdapat sebuah kursi .

Episode 2
Bagian 1 -Diatas pentas sama seperti episode 1 bagian 2.

Bagian 2
-Pentas mengambarkan suasana kamar. Di atas panggung hanya ada sebuah kursi .

Perwatakan tokoh
Ibu bawang merah : pemarahah, jahat , kejam, serakah. Bawang merah : jahat , picik , pembohong serakah , pemalas , dll Bawang putih : Nenek nenek : tidak berperan

Tata music
Tidak ada music pendukung saat situasi sedang genting atau pun lagi lunglai

Kostum dan make up


-Ibu dari bawang putih dan bawang merah memakai baju putih yang di timpah selendang berwarna kuning dan sarung berwarna kuning, ibu dari kedua anak tersebut tidak memakai make up yang sangat tebal, melepasi rambut yang panjangnya hanya sampai bahu. -Bawang putih memakai baju putih dan celana berwarna batik kekuningan bercampur coklat. -Bawang merah memakai baju merah dan sarung berwarna pink, bawang merah mengikat rambutnya yang sangat panjang, bawang merah dalam pementasan drama tidak memakai make up. -Nenek nenek memakai selendang biru yang using dan pakaian jadul yang sudah kotor dan nenek memegang sebuah tongkat untuk membantunya berjalan. Komentar : kostum dan make up yang ditampilkan dalam panggung, sangat cocok dengan lokasi

Amanat.
Jadilah orang yang jujur , tidak serakan atau tamak atau kejadian buruk akan menimpa mu.

Você também pode gostar