Você está na página 1de 27

Kelompok J Kelas A Sore

TUGAS KELOMPOK
ALIRAN - ALIRAN PENDIDIKAN
PENGANTAR PENDIDIKAN
Dosen "Syaiful Bahri, S.Pd. M.pd"
Di susun oleh :
1. ,imin (NIM : 221100125)
2. Titin Septi,ni (NIM : 221100026)
3. Cris, Oti,nti (NIM : 221100047)
4. M,rsel, El, (NIM : 221100048)
5. M.S,ntoso (NIM : 221100107)




SEKOLA TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
STKIP PGRI PONTIANAK
2011/2012
Kelompok J Kelas A Sore
KATA PENGANTAR

ssalamu'alaikum.Wr.Wb
Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami
sebagai mahasiswa STKIP PGRI PONTIANAK tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
'PENGANTAR PENDIDIKAN, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh kami sebagai mahasiswa dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri kami sebagai mahasiswa
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.Makalah ini
memuat tentang 'Ali,r,n - Alir,n Pendidi,n yang menjelaskan bagaimana.
Kami juga sebagai mahasiswa mengucapkan terima kasih kepada dosen
Pengantar Pendidikan (B,p, Sy,iful B,hri.S.pd. M.pd) yang telah
membimbing dan memberi ilmu pengetahuan kepada kami sebagai mahasiswa
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manIaat yang baik kepada pembaca.
Walaupun makalah ini memiliki banyak kekurangan,dan kami minta maaI karna
makalah ini jauh dari kesempurnaan yang diinginkan. Terima kasih.
Wasalamu'alaikum.Wr.Wb
Penulis

Kelompok V kelas A sore
Kelompok J Kelas A Sore
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
BAB I PENDAULUAN.......................................................................................4
A. atar Belakang.............................................................................................4
B. Perumusan Masalah.............................................................................4
C. Tujuan...................................................................................5
D. ManIaat..............................................................................5
BAB II PEMBAASAN........................................................................................6
1. Pengertian Aliran-Aliran Pendidikan.........................................6
2. Aliran Klasik Dan Gerakkan Baru Dalam Pendidikan.................................7
3. Dua Aliran Pokok Pendidikan Di Indonesia...........................................11
4. Tokoh-Tokoh Pendidikan Di Indonesia..........................13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................20
B. Saran................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................21






Kelompok J Kelas A Sore
BAB I
PENDAULUAN
A. L,t,r Bel,,ng
Kondisi perkembangan abad terkini menghendaki adanya suatu sistim
pendidikan yang kompreshensiI dan representative. Karena perkembangan
masyarakat dewasa ini menghendaki adanya pembinaan yang dilaksanakan secara
seimbang antara nilai dan sikap, pengetahuan, kecerdasan,ketrampilan dan
kemampuan berkomunikasi. Telah beredar pemahaman di kalangan masyarakat
tentang adanya dualisme pendidikan, yaitu lembaga pendidikan yang disebut
sekolah umum. Pendidikan merupakan sistem dan cara meningkatkan kualitas
hidup manusia dalam segala aspek kehidupan manusia. Dalam sejarah umat
manusia, hampir tidak ada kelompok manusia yang tidak mengunakan pendidikan
sebagai alat pembudayaan dan meningkatkan kualitasnya,sekalipun dalam
masyarakat yang masih terbelakang. Pendidikan merupakan bagian terpenting dari
kehidupan manusia yang sekaligus membedakan manusia dengan hewan. Hewan
juga belajar, tetapi lebih ditentukan oleh instink, sedangkan bagi manusia,
belajar berarti rangkaian kegiatan menuju pendewasaan guna menuju kehidupan
yang lebih berarti. Oleh karena itu berbagai pandangan yang menyatakan bahwa
pendidikan itu merupakan proses budaya untuk mengangkat harkat dan martabat
manusia dan berlangsung sepanjang hayat. Apabila demikian, maka pendidikan
memegang peranan dalam perkembangan manusia, karena pendidikan merupakan
usaha melestarikan dan mengalihkan serta menstransIormasikan nilai-nilai
kebudayaan dalam segala aspeknya dan jenisnya kepada generasi penerus, untuk
mengangkat harkat dan martabat manusia. Mengingat pendidikan merupakan
kebutuhan penting bagi setiap manusia, Negara, maupun pemerintah, maka
pendidikan harus selalu di tumbuh kembangkan secara sistematis oleh para
pengambil kebijasanaan yang berwenang di republik ini. Berangkat dari kerangka
ini, maka upaya pendidikan disuatu bangsa selalu memiliki hubungan yang
sikniIikan dengan rekayasa bangsa tersebut di masa datang, sebab pendidikan
Kelompok J Kelas A Sore
selalu dihadapkan pada perubahan baik perubahan zaman maupun perubahan
masyarakat. Oleh karena itu, mau tidak mau pendidikan harus didesain mengikuti
irama perubahan tersebut, kalau tidak pendidikan akan ketinggalan zaman.

B. Perumus,n M,s,l,h
Pada awalnya metode pendidikan agama dilaksanaan secara inIormal.
Sebagaimana dalam sejarah perkembangan pendidikan agama tersebar lewat
perantara para pedagang sekaligus mereka juga berda`wah menyampaikan ajaran
agamanya masing-masing. Dalam setiap perdagangan yang mereka lakukan setiap
ada kesempatan mereka memberikan pendidikan dan ajaran agama. Didikan dan
ajaran agama mereka berikan dengan perbuatan, dengan contoh dan tiru tauladan.
Sopan santun ikhlas amanah jujur adil menghormati adat istiadat, dengan
demikian tertariklah penduduk negeri hendak memeluk agamanya masing-masing.
Sistem pendidikan agama inIormal ini, terutama yang berjalan dalam lingkungan
keluarga sudah diakui kemampuannya dalam menanamkan sendi-sendi agama
dalam jiwa anak-anak. Anak-anak dididik dengan ajaran agama sejak kecil dalam
keluarganya.Sementara usaha-usaha pendidikan agama di masyarakat, yang kelak
dikenal dengan pendidikan non Iormal, ternyata mampu menyediakan kondisi
yang sangat baik dalam menunjang keberhasilan pendidikan agama dan memberi
motiIasi yang kuat bagi umat beragama untuk menyelengarakan pendidikan
agama yang lebih baik dan lebih sempurna.Tapi era terkini berkata lain berbagai
corak model pendidikan menjadi terbelah dengan berbagai alirannya. Banyak
pakar pendidikan mengklasiIikasikan sebagaimana yang akan sedikit dikaji
sebagai berikut.






Kelompok J Kelas A Sore
C. Tuju,n

Supaya dapat memahami aliran-aliran klasik dalam pendidikan
(empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi) serta pengaruhnya
di Indonesia.
Supaya dapat memahami beberapa gerakan baru dalam
pendidikan,utamanya dalam pengajaran,serta pengaruhnya di Indonesia.
Agar dapat memahami gagasan-gagasan pokok dua tonggak pemikiran
pendidikan di Indonesia (Perguruan Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang
Pendidik INS Kayu Tanam),uapaya-upaya dan hasil-hasilnya.

D. M,nf,,t
Supaya mahasiswa-mahasiswi dapat memahami dan mengerti tentang aliran-
aliran pendidikan dan tidak menyia-yiakan waktu yang kita peroleh untuk
menuntut ilmu di bidang pendidikan baik yang Iormal maupun inIormal.Karena
kita ketahui bahwa zaman dahulu itu betapa susahnya para pahlawan pendidikan
kita memperjuangkan putra putri Indonesia untuk memperoleh pendidikan.








Kelompok J Kelas A Sore
BAB II
PEMBAASAN

1. Pengerti,n Alir,n-Alir,n Pendidi,n
Gagasan dan pelaksanaan pendidikan selalu dinamis sesuai dengan dinamika
manusia dan masyarakatnya.sejak dulu,kini,maupun dimasa depan pendidikan itu
selalu mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan sosial budaya dan
perkembangan iptek.Pemikiran-pemikiran yang membawa pembaruan pendidikan
itu disebut aliran-aliran pendidikan.Aliran-aliran pendidikan telah dimulai sejak
awal hidup manusia,karena setiap kelompok manuisa selalu dihadapkan dengan
generasi muda keturunannya yang memerlukan pendidikan yang lebih baik dari
orang tuanya.Di dalam kepustakaan tentang aliran-aliran pendidikan,pemikiran-
pemikiran tentang pendidikan telah dimulai dari zaman Yunani Kuno sampai
kini.Pemahaman terhadap pemikiran-pemikiran penting dalam pendidikan akan
membekali tenaga kependidikan dengan wawasan kesejarahan,yakin kemampuan
memahami kaitan antara pengalaman-pengalaman masa lampau,tuntutan dan
kebutuhan masa kini,serta pemikiran atau antisipasi masa datang.
2. Alir,n Kl,si D,n Ger,,n B,ru D,l,m Pendidi,n
Aliran-aliran klasik yang di maksud adalah aliran
empirisme,navatisme,naturalisme,dan konvergensi. Sampai saat ini aliran-aliran
tersebut masih sering di gunakan walaupun dengan pengembangan-
pengembangan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
1. Aliran aliran klasik dalam pendidikan dan pengaruhnya terhadap
pemikiran pendidikan diindonesia.


Kelompok J Kelas A Sore
A. Alir,n Empirisme
Aliran empirisme bertolak dari ockean Tradition yang mementingkan
stimulasi eksternal dalam perkembangan manusia,dan menyatakan bahwa
perkembangan manusia,dengan menyatakan bahwa perkembangan anak
tergantung pada lingkungan.Pengalaman anak yang diperoleh dalam kehidupan
sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulan-stimulan.Stimulasi
ini berasal dari alam bebas ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk
program pendidikan.Tokoh perintis pandangan ini adalah seseorang IilsuI Inggris
bernama John ock ( 1704-1932 ) yang mengembangkan teori ' Tabula Rasa '
yakni anak lahir didunia bagaikan kertas putih yang bersih.Menurut pandangan
empirisme ( biasa pula disebut emvironmentalisme ) pendidik memegang peran
yang sangat penting sebab pendidik dapat mendidik lingkungan pendidikan
kepada anak dan akan di terima oleh anak sebagai pengalaman-
pengalaman.Pengalaman-pengalaman itu tentunya yang sesuai dengan tujuan
pendidikan.
Aliran empirisme di pandang berat sebelah sebab hanya mementingkan peran
pengalaman yang diperoleh dari lingkungan.Sedangkan kemampuan dasar yang di
bawa anak sejak lahir di anggap tidak menentukan,menurut kenyataan dalam
kehidupan sehari-hari terdapat anak yang berhasil karena berbakat,meskipun
lingkungan sekitarnya tidak mendukung.Keberhasilan ini disebabkan oleh adanya
kemampuan yang berasal dari dalam diri yang berupa kecerdasan atau kemauan
keras,anak berusaha dalam diri yang berupa kecerdasaan terdapat pada lingkungan
yang dapat mengembangkan bakat atau kemampuan yang telah ada dalam dirinya.
B. Alir,n N,;itisme
Aliran navitisme bertolak dari einitzian Tradition yang menekankan
kemampuan dalam diri anak,sehingga Iaktor lingkungan termasuk Iaktor
pendidikan,kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak.Hasil
perkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah di peroleh sejak
kelahiran.ingkungan kurang berpengaruh terhadap pendidikan anak.
Kelompok J Kelas A Sore
Navatisme ( aliran pembawan ) ini dipelopori Schopenhauer.Aliran
berkeyakinan bahwa anak Yang baru lahir membwa bakat, kesangupan dan siIat-
siIat tertentu.Dan inilah yang aktiI dan maha kuasa dalam pertumbuhan dan
kemajuan. Pendidikan dan lingkungan tidak berpengaruh sama sekali dan tidak
berkuasa.
Berdasarkan pandangan ini maka keberhasilan pendidikan ditetntukan oleh
anak didik itu sendiri. Ditekankan bahwa 'yang jahat akan menjadi jahat, dan
yang baik akan menjadi baik. Istilah nativisme dari asal kata 3atie yang artiya
adalah terlahir. Bagi nativisme,lingkungan sekitar tidak ada artiya sebab
lingkungan tidak akan berdaya dalam mempengaruhi perkembangan anak.
Penganut pandangan ini menyatakan bahwa kalau anak mempunyai pembawaan
jahat maka dia akan menjadi jahat, sebalikya kalau anak mempunyai pembawaan
baik maka dia akan menjadi orang baik. Pemkat bawan buruk dan baik ini tidak
dapat diubah dari kekuatan luar.
Jadi kesimpulannya: bahwa perkembangan manusia dalam hidup
bermasyrakat itu tergantung kepada pembawaan,sehingga pengaruh dunia sekitar
sedikit sekali.Orang akan menjadi ahli agama,pelukis,guru dllnya itu semuanya
semata-mata karena pembawaan,karena lingkungan atau pendidikan.
Sehubungan dengan hal ini maka timbullah aliran yang disebut aliran
naturalisme.Aliran ini mengikuti adanya pembawaan,tapi juga adanya nilieu (
lingkungan ).Maka dalam hal ini terdapat dua pandangan yang berlainan,sehingga
menimbulkan 2 golongan besar,yaitu :
Golongan yang di pimpin oleh Rousseau.Yang mengatakan bahwa manusia
itu pada dasarnya baik.Manusia lahir didunia ini adalah membawa benih-
benih yang serba baik.Jadi kalau ada manusia yang jahat,itu bukan karena
benihnya,tetapi dikembangkan setelah dia lahir.Artinya setelah ia hidup
bermasyarakat dan setelah berpengaruh oleh lingkungan dan kebudayaan.

Kelompok J Kelas A Sore
Golongan yang di pimpin oleh Mensius golongan ini mengatakan bahwa
pada dasarnya manusia itu adalah jahat.Ia menjadi manusia yang baik
karena ia bergaul dengan masyarakat.Jadi manusia itu menjadi baik bukan
karena dasarnya,tetapi karena ia hidup bermasyarakat.Karena itu bila mana
manusia itu berbuat jahat,beri saja hukuman yang seberat-beratnya supaya
jera dan menjadi manusia yang baik.Demikian kata Machiavealli,yang
kemudian diikuti oleh Mosolinin seseorang diaktor Jerman.

C. Alir,n N,tur,lisme
Aliran ini dipelopori oleh J.J Rosseau berpendapat bahwa semua anak baru
dilahirkan mempunyai pembawan BAIK. Pembawan baik akan menjadi rusak
karena dipengaruhilingkungan.Pendidikan yang diberikan orang dewasa malah
dapat merusak pembawaan baik anak itu.
D. Alir,n Kon;ergensi
Aliran konvergensi dipelopori oleh Wlliam Stern (1871-1939)
ia berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan di dunia sudah disrtai
pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik
Iaktor pembawaan maupun Iaktor lingkungan sama-sama mempunyai peranan
sangat penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang
dengan baik tanpa adanya dukungan sesuai untuk perkembangan anak itu.
Teori yang diakui dan dipegangi oleh umum ialah teori konvergensi.Teori itu
merupakan kompromi atau kombanasi dari pada Nativisme dan Empirisme
tersebut. Ia mengatakan bahwa pertumbuhan dan perkembngan manusia itu adalah
tergantung pada dua Iaktor, yaitu;
1. Faktor bakat/pembawaan
2. Faktor lingkungan, pengalaman/pendidikan
Kelompok J Kelas A Sore
Inilah yang disebut teori konvergensi.(Convergentie penyatuan hasil,
kerjasama mencapai satu hasil) ; Convergeren menuju atau berkumpul pada satu
titik pertemuan).
William Stern, pelopor aliran ini mengatakan;
'Kemungkinan-kemungkinan yang dibawqa lahir itu adalah petunjuk-
petunjuk nasib depan dengan ruangan permainan itulah letaknya pendidikan
dalam arti seluas-luasnya.
Perlu diketahui, bahwa teori ini ternyata mempunyai dasar yang kuat dari
pada tori-teori yang lain. Karena dalam kenyataannya kedua Iaktor itu memang
tidak bisa diabaikan.
Teori Nasib Taqdir :
Teori ini mengatakan : Walaupun bakat dan kesanggupannya ada, didikan dan
lingkungan sempurna, seorang anak tidak dapat mencapai apa yang dicita-citakan,
jika nasibnya tidak ada. Atau Tuhan Yang Maha Kuasa belum mengizinkan.
Faham yang dianggap dapat mengatasi keberatan-keberatan itu ialah Iaham
konvergensi, yang dirumuskan pertama kali oleh William Stern.
Faham konvergensi berpendapat, bahwa didalam perkembangan individu itu,
baik dasar/bakat maupun lingkungan, kedua-duanya memainkan peranan penting.
Ada yang menitik beratkan pada lingkungan, seperti aliran Individual Psychologie
yang dapat dipelopori oleh ADER. Aliran ini berpendapat bahwa dalam
perkembangan individu, baik dasar maupun lingkungan kedua-duanya bergerak.
Namun dalam prakteknya lingkunganlah yang lebih menonjol.
3. Du, ~ Alir,n ~ Poo Pendidi,n Di Indonesi,
Dua ' aliran ' pokok pendidikan di Indonesia itu di maksudkan adalah
Perguruan Kebangsaan Taman Siswa dan ruang pendidikan INS Kayu
Taman.Kedua aliran tersebut di pndang sebagai tonggak pemikiran tentang
Kelompok J Kelas A Sore
pendidikan di Indonesia.Secara historis,pendidikan yang melambangkan (
meskipun lebih banyak dalam jalur luar sekolah ) telah dikenal sebelum Belanda
menjajah Indonesia,seperti padepokan,pesantren,dan sebagainya.Setelah Belanda
memperkenalkan sistem persekolahan di Indonesia,timbul pula sebagai upaya
untuk mendirikan sekolah RA Kartini ( 1879-1904 ) sebelum menikah telah
berhasil mendirikan sekolah untuk anak perempuan di Jepara,dan setelah menikah
didirikan pula di Rembang.
Tokoh di bidang keagaman ( Islam,Kristen,Katolik,dan sebagainya ) telah
merintis persekolahan yang bercorak keagaman sesuai agamanya masng-
masing.Salah satu sekolah yang tersebar diseluruh pelosok tanah air,sebagai
contoh adalah Muhammadiyah (didirikan 1912 oleh K.H.Achmad Dachlan).
Sedangkan yang bercorak kebangsaan adalah Perguruan Kebangsaan Taman
Siswa ( didirikan oleh K.H Dewantara pada 3 Juli 1922 ), ruang pendidik INS
Kayu Taman ( didirikan oleh Muh.SjaIei pada 31 Oktober 1926 ),Kesatriaan
Institut (Bandung), Perguruan Rakyat (Jakarta), dan sebagai nya (menyegarkan
kembali...1992; 4). Seiring dengan itu, terjadi pula pengembangan terhadap
lembaga-lembaga yang telah ada seperti madrasah, seminari, pesantren modern
dan sebagai nya.
Setelah kemerdekaan, telah di upayakan mengembangkan satu sistem
pendidikan nasional sesuai ketetapan ayat 2 pasal 31 UUD 1945. Seperti telah di
kemukakan bahwa menjelang PJP II telah di letak kan landasan yuridis untuk
penataan Sisdiknas dengan di tetapkan UUD RI no.2 tahun 1989 beserta peraturan
pelaksanaan nya. Dalam ketetapan itu dengan tegas di nyatakan 'satu dan
bukannya 'suatu Sisdiknas itu. Oleh karena itu, kajian oleh dua aliran pokok
tersebut (Taman Siswa dan INS) seyogianya dalam latar Sisdiknas tersebut.
Dua aliran pokok pendidikan di Indonesia itu di Indonesia itu dimaksudkan
adalah Perguruan Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu
Tanam. Kedua aliran tersebut dipandang sebagai tonggak pemikiran tentang
pendidikan di Indonesia.
Kelompok J Kelas A Sore
1. Perguru,n Keb,ngs,,n T,m,n Sisw,
Perguruan Kebangsaan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada
tanggal 3 Juli 1932 di yogyakarta, yakni dalam bentuk yayasan.
,. As,s d,n Tuju,n T,m,n Sisw,
As,s T,m,n Sisw,
Bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri dengan
terbitnya persatuan dalam peri kehidupan umum.
Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berIaedah yang
dalam arti lahir dan batin dapat memerdekan diri.
Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan
sendiri.
Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada
seluruh rakyat.
Bahwa sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka harus
mutlak harus membelanjai sendiri segala usaha yang dilakukan.
Bahwa dalam mendidik anak-anak perlu adanya keiklasan lahir dan batin
untuk mengobarkan segala kepentinganpribadi demi keselamatan dan
kebahagiaan anak-anak.
Kemudian ditambahkan dengan asas kemerdekaan, asas kodrat alam, asas
kebudayaan, asas kebangsaan, dan asas kemanusiaan.
Tuju,n T,m,n Sisw,
Sebagai badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat
tertib dan damai.
Membangun abak didik menjadi manusia yang merdeka lahir dan batin,
luhur akal budinya, serta sehat jasmaninya untuk menjadi anggota
Kelompok J Kelas A Sore
masyarakat yang berguna dan bertanggung jawab atas keserasian bangsa,
tanah air, serta manusia pada umumnya.
b. Up,y,-up,y, y,ng dil,u,n T,m,n Sisw,
Beberapa usaha yang dilakukan oleh Rtaman siswa adalah menyiapkan
peserta didik yang cerdas dan memiliki kecakapan hidup. Dalam ruang lingkup
eksternal Taman siwa membentuk pusat-pusat kegiatan kemasyarakatan.
.. ,sil-h,sil y,ng Di.,p,i
Taman siswa telah berhasil menemukakan gagasan tentang pendidikan
nasional, lembaga-lembaga pendidikan dari Taman indria sampai Sarjana Wiyata.
Taman siswa pun telah melahirkan alumni alumni besar di Indonesia.
2. Ru,ng Pendidi INS K,yu T,n,m
Ruang Pendidik INS (Indonesia Nederlandsche School) didirikan oleh
Mohammad SjaIei pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam (sumatera
Barat).
,. As,s d,n Tuju,n Ru,ng Pendidi INS K,yu T,n,m
P,d, ,w,l didiri,n, Ru,ng Pendidi INS mempuny,i ,s,s-,s,s seb,g,i
beriut :
Berpikir logis dan rasional
KeaktiIan atau kegiatan
Pendidikan masyarakat
Memperhatikan pembawaan anak
Menentang intelektualisme
Kelompok J Kelas A Sore
Dasar-dasar tersebut kemudian disempurnakan dan mencakup berbagai hal,
seperti: syarat-syarat pendidikan yang eIektiI, tujuan yang ingin dicapai, dan
sebagainya.
Tuju,n Ru,ng pendidi INS K,yu T,n,m ,d,l,h:
Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan
Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Mendidik para pemuda agar berguna untuk masyarakat
Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan berani bertanggung
jawab.
Mengusahakan mandiri dalam pembiayaan.
b. Up,y,-up,y, Ru,ng Pendidi INS K,yu T,n,m
Beberapa usaha yang dilakukan oleh Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
antara lain menyelenggarakan berbagai jenjang pendidikan, menyiapkan tenaga
guru atau pendidik, dan penerbitan mjalah anak-anak Se3/i, serta mencetak buku-
buku pelajaran.
.. ,sil-h,sil y,ng Di.,p,i Ru,ng Pendidi INS K,yu T,n,m
Ruang Pendidik INS Kayu Tanam mengupayakan gagasan-gagasan tentang
pendidikan nasional (utamanya pendidikan keterampilan/kerajinan), beberapa
ruang pendidikan (jenjang persekolahan), dan sejumlah alumni.
4. Tooh-Tooh Pendidi,n di Indonesi,
Sesungguhnya pendidikan yang dilaksanakan sekarang ini ,tidaklah terlepas
dari usaha-usaha para tokoh pendidikan yang dahulu merintisnya dengan
perjuangan sangat berat dan tidak mengenal lelah.Karena itu,bila kita bicara
tentang pendidikan yang kini berlangsung tidaklah ariI bila tidak ada
membicarakan sosok dan tokoh-tokoh pendidikan tersebut,dengan hanya
menerima jerih payah dan karya mereka.
Kelompok J Kelas A Sore
Pada dasarnya cukup banyak tokoh-tokoh pelaku sejarah yang sangat berjasa
dalam dunia pendidikan diIndonesia.Namun dalam kesempatan ini hanya sebagian
saja yang bisa dikemukakan,dengan tidak mengurangi dan mengecilkan arti
perjuangan dan jasa-jasa tokoh lain di antara tokoh-tokoh pendidikan di maksud
adalah.
A. RADEN A1ENG KARTINI ( 1879-1904 )
Raden Ajeng Kartini lahir di Mayong(Jepara) pada tanggal 21 April
1879.Hari kelahirannya ini sampai sekarang terus diperingati sebagai Hari
Kartini.Beliau terkenal sebagai seorang tokoh yang dengan gigih mempertahankan
dan mengembangkan emansipasi wanita,yakni suatu upaya memperjuangkan hak-
hak wanita agar dapat sejajar dengan kaum pria.
Perjuangan emansipasi wanita yang dilakukan oleh RA.Kartini tersebut
disalurkan melalui pendidikan,yakni dengan mendirikan sekolah khusus kaum
wanita.
Jenis sekolah yang dirintis dan didirikan oleh RA.Kartini adalah :
1) Sekolah Gadis di Jepara,dibuka tahun 1903
2) Sekolah Gadis di Rembang
Pada dasarnya apa yang dicita-citakan dan dilakukan oleh Kartini hanyalah
sebagai perintis jalan,yang nantinya harus diteruskan oleh Kartini-kartini baru.
RA.Kartini meninggal dalam usia cukup muda yaitu empat hari setelah ia
melahirkan,tepatnya tanggal 17 September 1904
Untuk menghormati cita-cita Kartini,pada tahun 1913,didirikan Sekolah
Rendah untuk anak-anak perempuan dibeberapa kota besar,yaitu dengan nama
sekolah Kartini. Bahkan karena besarnya jasa-jasa Kartini tersebut
W.R.Supratman mengabdikan namanya dalam satu buah lagu gubahannya yang
berjudul 'Ibu Kita Kartini.

Kelompok J Kelas A Sore
B. RADEN DEWI SARTIKA
Raden Dewi Sartika lahir di Bandung pada tanggal 4 Desember 1884.
Sebagaimana halnya dengan RA. Kartini. Dewi Sartika juga merupakan seseorang
tokoh wanita yang menyalurkan perjuangannya melalui pendidikan.
Cita-cita Dewi Sartika yaitu mengangkat derajat kaum wanita Indonesia
dengan jalan memajukan pendidikannya. Sebab ketika itu masyarakat cukup
mengkwatirkannya, dimana kaum wanita tidak diberikan kesempatan untuk
mengejar kemauan.
Untuk merealisasikan cita-cita pendidikannya, maka tahun 1904 didirikanlah
sebuah sekolah yang diberi nama 'Sekolah Istri. Ketika pertama dibuka sekolah
ini mempunyai murid sebanyak 20 orang, kemudian dari tahun ke tahun terus
bertambah. Dan pada tahun 1909, baru dapat mengeluarkan out putnya yang
pertama dengan mendapat ijazah.
Pada tahun 1914 Sekolah Istri diganti namanya menjadi 'Sekolah Keutamaan
Istri
C. ROANA KUDUS
Rohana Kudus dilahirkan pada tanggal 20 desember 1884 di kota Gedang,
Sumatra Barat. Beliau adalah seorang wanita islam yang sangat taat menjalankan
ajaran agamanya, dengan giat sekali mempelopori emansipasi wanita. Ia seorang
pendidik wanita yang berusaha untuk memperbaiki nasib kaum wanita indonesia,
disamping itu juga ia adalah seorang Guru Agama, Guru Kerajinan wanita, serta
seorang wartawan wanita pertama di Indonesia.
Dengan melihat proIesinya ini saja, kita bisa melihat sosok Rohana Kudus
yang luar biasa dalam upaya mengangkat citra kaum wanita, yang pada waktu itu
masih jauh terkebelakang akibat adat-adat kuno dan kolot masyarakatnya. Maka
tidak mengherankan usaha yang dilakukan Rohana mengalami berbagai rintangan
dan hambatan.
Kelompok J Kelas A Sore
Di antara usaha Rohana Kudus adalah :
1. Tahun 1896 saat usianya baru 12 tahun, sudah mengajar teman-teman
gadis di kampungnya dalam bidang membaca dan menulis, huruI arab dan
latin.
2. Tahun 1905 mendirikan 'Sekola Gadis di kota Gedang, yang kemudian
pada tahun 1911 diubah namanya menjadi 'Sekolah Kerajinan Amai
Satia.
3. Pada 10 juli 1912 ikut melahirkan sekaligus menjadi Pemimpin Redaksi
Surat Kabar Wanita dengan nama 'Soenting Melajoe di padang.

D. KI A1AR DEWANTARA (1889 - 1959)
Ki Hajar Dewantara yang sebelumnya bernama Raden Mas Suwardi
Suryaningrat, lahir di Yogyakarta pada tanggal 2Mei 1889.Putra dari KPH. Urya
ningrat, dan cucu dari Pakualam III.
Beliau adalah tokoh yang sangat berjasa dibidang pendidikan, dan beliaulah
yang mendirikan Perguruan Taman Siswa pada tahu 1922. Dikarenakan jasanya
yang sangat besar tersebut, maka sampai sekarang hari lahirnya yaitu 2Mei
diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Perguruan Taman Siswa didirikan padas tanggal 3 Juli 1922, pada mulanya
bernama 'Nasional onderwijs Institut Taman Siswa di Yogyakarta.Pertama-tama
yang didirikan adalah hanya Taman Anak dan kursus Guru. Namun setelah it
uterus berkembang.Secara lengkap bagian-bagian pendidikan dasri perguruan
taman siswa adalah:
1. Taman Indria(setingkat dengan TK).
2. Taman Anak (setingkat kelas I-III sekolah Rendah atau Sekolah
Dasar).
3. Taman Anak (setingkat kelas IV VI sekolah Rendah).
4. Taman Dewasa (setara SMP).
5. Taman Madia (setara SMA).
Kelompok J Kelas A Sore
6. Taman Guru B-1 (mendidik calon guru utk Taman Anak dan Taman
Muda).
7. Taman Guru B-2.
8. Taman Guru B-3 (mendidik calaon Guru untuk Taman Dewasa)
Taman Guru B-3 ini terdiri dari 2 bagian, yaitu Bagian A untuk
Jurusan Ilmu Pasti dan Alam, dan bagian B untuk Jurusan Budaya.
9. Taman Guru Indria (mendidik anak wanita yang ingin menjadi guru
pada Taman Indria).
Didalam penyelengaraan pendidikan, Ki Hajar Dewantara menghendaki
diterapkannya system among, yang mengemukakan dua dasar, yaitu :
1. Kemerdekaan sebagai syarat untruk menghidupkan dan menggerakkan
kekuatan lahir dan batin, sehingga dapat hidup merdeka (dapat berdiri
sendiri).
2. Kodrat alam sebagai syarat untuk menghidupkan dan mencapai kemajuan
dengan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya.
Penyelenggaraan Taman Siswa didasarkan pada asas pendidikan yang
dikemukan oleh Ki Hajar Dewantara, sebagai berikut :
1. Asas kemerdekaan.
2. Asas kodrat alam.
3. Asas kebudayaan.
4. Asas kebangsaan.
5. Asas kemanusiaan.
Kelima asas tersebut ia sebut dengan 'Panca Darma Taman Siswa.
Disamping itu, penyelenggaraanm Taman Siswa didasarkan kepada beberapa
semboyan yang menjiwainya, yaitu :
1. awan sastra ngesti mulia : dengan kecerdasan jiwa (ki-ta) menuju arah
kesejahteraan.
Kelompok J Kelas A Sore
2. Suci tata ngesti tunggal : dengan kesucian batin dan teraturnya hidup batin,
kita mengejar kesempurnaan.
3. Tut wuri handayani : mengikuti dari belakang sambil memberikan
pengaruh.
4. Kita berhamba kepada sang anak
5. Rawe-rawe rantas, malang-0malang putung : segala yang menghalangi
akan hancur.
Setelah Indonesia merdeka, Ki Hajar Dewantara pernah menjabat beberapa
jabatan penting di pemerintahan, yaitu, Menteri Pendidikan, Pengajaran dan
Kebudayaan RI yang pertama, Anggota dan Wakil Ketua DPA, Anggota
Parlemen dan mendapat gelar 'Doktor Honoris Causa dalam Ilmu Kebuidayaan
dari Universitas Gajah Mada,m tanggal 19 desember 1956.
Ki Hajar Dewantara meninggal dunia poada tanggal 26 april 1959 di
Yogyakarta. Beliau telah memberikan karya terbaiknya kepada nusa dan bangsa.
Semboyan 'Tut wuri handayani diabadikan sebagai lambing dan semboyan
departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
E. MOAMMAD SYAFEI (1899 - 1969)
Mohammad SyaIei lahir di Kalimantan pada tahun1899. Perjuangan beliau di
titikberatkan pada bidang pendidikan.
Pada tahun 1922 beliau menjadi guru pada Sekolah Kartini di Jakarta, dan
sejak itu aktivitasnya dibidang pendidikan terus bertambah. Seorang tokoh
pendidikan, Mohammad SyaIei berjasa besar dalam mendirikan sekolah yang
diberi nama 'Indonesische Nederlandsche School atau yang lebih dikenal dengan
sebutan INS,m Kayuttanam Sumatera Barat.
Dasar pendidikan yang dikembangkannya adalah kemasyarakatan, keaktiIan,
kepraktisan serta berIikir logis dan rasional. Berkenaan dengan itulah maka
pendidikan yang dikembangkannya adalah bahan-bahan yang dapat
Kelompok J Kelas A Sore
mengembangkan pikiran, perasaan dan keterampilan atau yang dikenal dengan
istilah 3 H, yaitu Head, Heart dan Hand.
Sementara itu INS yang kemudian merupakan singkatan dari 'Indonesia
National School, menitikberatkan pendidikannya kepada dunia kerja, INS
menyelenggarakan pendidikan dalam jenjang :
1. Ruang Bawah, yakni setara dengan sekolah Rendah atau Sekolah Dasar.
ama pendidikannya 7 tahun.
2. Ruang Atas, yakni setara dengan sekolah menengah. ama Pendidikannya
6 tahun.
Adapun tujuan sekolah yang diselenggarakan oleh Mohammad SyaIei adalah :
1. Mendidik anak-anak agar mampu berIikir secara rasional.
2. Mendidik anak-anak agar mampu bekerja secara teratur dan bersungguh-
sungguh.
3. Mendidik anak-anak agar menjadi manusia yang berwatak baik.
4. Menanamkan secar peraturan.
Pada zaman kemerdekaan yaitu tahun 1952, sebagai penghargaan pemerintah
terhadap usaha-usaha Mohammad SyaIei dibukalah SPG Istimewa, yang dapat
meneruskan dan menyebarkan cita-citanya.
Mohammad SyaIei yang pernah diangkat menjadi Menteri Pendidikan
Pengajaran dan Kebudayaan pada Kabinet Syahrir, serta menjadi anggotra DPA,
meninggalkan dunia pada tanggal 5 maret 1969. Meskipun beliau sudah tiada tapi
jasa-jasanya di bidang pendidikan tidak akan terlupakan, apalagi para lulusan INS
tersebar ke berbagai pelosok tanah air, yang tentu saja kiprahnya sangat besar bagi
pembangunan bangsa dan Negara.



Kelompok J Kelas A Sore
F. KIAI A1I AMAD DALAN (1869 - 1923)
Ahmad Dahlan, yang nama kecilnya adalah Muhammad Darwis lahir di
Yogyakarta pada tahun 1869 M/1285 H. Ayahnya seorang ulama bernama KH.
Abu Bakar bin KH. Sulaiman, penjabat Khatib di Masjid Besar Kesultanan
Yogyakarta.
KH. Ahmad Dahlan merupakan salah seorang tokoh Islam yang sangat giat
memperjuangkan kemajuan ummat Islam melalui bidang pendidikan. Dia adalah
seorang tokoh pendiri organisasi Muhammadiyah pada trahun 1912 di
Yogyakarta.
Ada beberapa hal yang melatarbelakangi KH. Ahmad Dahlan mendirikan
Muhammadiyah ini, yaitu :
1. Ummat Islam tidak memegang tuntunan al-Qur`an dan Hadist Nabi,
sehingga menyebabkan perbuatan syirik, bid`ah dan khuraIat makin
merajarela serta mencemarkan kemurnian ajarannya.
2. Keadaan ummat Islam sangat menyedihkan akibat pendidikan.
3. Kegagalan institute pendidikan untuk memenuhi tuntutan kemajuan
zaman, sebagai akibat dari mengisolasi diri.
4. Persatuan dan kesatuan ummat Islam menurun, sebagai akibat lemahnya
organisasi islam yang ada.
5. Munculnya tantangan dari kegiatan misi Zending yang dianggap
mengancam masa depan ummat Islam.
Organisasi Muhammadiyah aktiI menyelenggarakan lembaga pendidikan
sekolah pada semua jenjang pendidikan, dan tersebare ke berbagai pelosok tanah
air. Sebagai tujuan pendidikannya adalah terwujudnya manusia muslim,
berakhlak, cakap, percaya pada diri sendiri, berguna bagi masyarakat dan Negara.


Kelompok J Kelas A Sore
Tentang jenis-jenis sekolah yang dikembangkan adalah sebagai berikut :
1. Sebelum Merdeka
a. Sekolah Umum : TK, Vervolg School 2 tahun, Schakel School 4 tahun,
HIS 7 tahun, MUO 3 tahun, AMS 3 tahun, dan HIK 3 tahun.
b. Sekolah Agama : Madrasah Ibtidaiyah 3 tahun, Tsanawiyah 3 tahun,
Muallimin/Muallimat 5 tahun, Kulliatul Muballigin (SPG Islam) 5 tahun.

2. Sesudah Merdeka
Setelah Indonesia merdeka perkembangan pendidikan pendidikan
Muhammadiyah semakin pesat. Pada dasarnya ada 4 jenis lembaga pendidikan
yang di kembangkannya yaitu :
a. Sekolah-sekolah umum yang bernaung di bawah Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, yaitu : SD, SMP, SMTA, SPG, SMEA, SMKK dan
berbagainya.
b. Madrasah-madrasah yang bernaung di bawah Departemen Agama, yaitu
Madrasah Ibtidaiyah, MTs dan Madrasah Aliyah.
c. Jenis sekolah atau madrasah khusus muhammadiyah, itu Muallimin,
Muallimat, Sekolah Tabligh dan Pondok Pesantren Muhammadiyah.
d. Perguruan Tinggi Muhammadiyah, ada yang umum dan ada yang berciri
khas agama. Untuk perguruan tinggi umumnya di bawah pembinaan
Kopertis Depdikbud, sedangkan perguruan tinggi agama di bawah
pembinaan Kopertais Departemen Agama.
KH. Ahmad Dahlan meninggal dunia pada tanggal 25 Iebuari 1923, dalam usia 55
tahun.
G. K. ASYIM ASY`ARI (1871 - 1947)
Hasyim Asy`ari dilahikan pada tanggal 14 Iebuari 1871 di Jombang, Jawa
Timur. Beliau berjasa besar dalam mendirikan organisasi Islam terbesar di
Kelompok J Kelas A Sore
Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama (NU) yang di dirikan pada tanggal 31 januari
1926.
Disamping mendirikan NU, KH. Hasyim Asy`ari dalam rangka
merealisasikan cita-citanya, mendirikan pesantren Tebuireng di Jombang pada
tahun 1899.
Sementara NU tidak saja bergerak dalam bidang social kemasyarakatan, tapi
sangat memperhatikan pada masalah-masalah pendidikan. Apalagi di NU ada
satu bidang yang khusus menangani masalah pendidikan yang di sebut 'Ma`ariI.
Ma`ariI bertugas untuk membuat perundangan dan program pendidikan
dilembaga-lembaga pendidikan atau sekolah yang berada di bawah naungan NU.
Adapun tujuan pendidikan Ma`ariI adalah :
1. Menumbuhkan jiwa pemikiran dan gagasan-gagasan yang dapat
membentuk pandangan hidup bagi anak didik sesuai dengan ajaran
Ahlussunah Waljama`ah.
2. Menanamkan sikap terbuka, watak mandiri, kemampuan berkerja sama
dengan pihak lain untuk lebih baik, keterampilan dengan menggunakan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Menciptakan sikap hidup yang beroentasi kepada kehidupan duniawi dan
ukhrawi sebagai sebuah kesatuan.
4. Menanamkan penghayatan terhadap nilai-nilai ajaran agama islam sebagai
ajaran agama yang dinamis.
Sekedar gambaran lembaga pendidikan yang dilaksanakan NU adalah sebagai
berikut :
Raudhatul AthIal (TK) 3 tahun
SRI 6 tahun
SMP NU 3 tahun
SMA NU 3 tahun
SGB NU 4 tahun
Kelompok J Kelas A Sore
SGA NU 3 tahun
Madrasah Menengah Pertama (MMP) NU 3 tahun
Madrasah Menengah Atas (MMA) NU 3 tahun
Mu`allimin/Mu`allimat NU 5 tahun
Selain itu juga NU memiliki perguruan tinggi.
Demikianlah bagaimana peran NU di bidang pendidikan, kesemuanya itu
tidak terlepas dari peran KH. Hasyim Ash`ari sebagai pendirinya. Beliau
berpulang keramatullah pada tanggal 25 juli 1947, dengan meninggalkan karya
dan peninggalan yang monumental, terutama pondok pesantren Tebuireng, yang
merupakan pesantren tertua dan terbesar di Jawa Timur.
Demikian beberapa tokoh pendidikan nasional dengan berbagai perjuangannya
dalam memajukan bangsa dan Negara.












Kelompok J Kelas A Sore
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan beragama dengan berbagai model dan corak metode aliranya harus
berupaya membangun pendidikan yang relevan dan bermutu sesuai dengan
kebutuhan masyarakat di Indonesia, menyelenggarakan pendidikan yang dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, pendidikan yang demokratis dan
proIesional, berusaha mengurangi peran pemerintah dalam implementasi
pendidikan dan merampingkan birokrasi pendidikan sehingga lebih Ileksibel
dalam pelaksanaan pendidikan. Konsep pendidikan senantiasa terus berkembang
dan menghendaki pembaruan yang disesuaikan dengan irama perkembangan dan
kemajuan peradapan serta persoalan-persoalan yang dihadapai umat manusia.

B. SARAN
Supaya mahasiswa-mahasiswi dapat mempelajari dan mengerti aliran-aliran
pendidikan,dan tidak ketinggalan dalam hal pendidikan yang ada di Indonesia.
Sebagai mahasiswa-mahasiswi yang baik kita dapat melaksanakan pendidikan
dengan sebaik-baiknya tanpa menyia-yiakan waktu yang ada.






Kelompok J Kelas A Sore
DAFTAR PUSTAKA

Hasbullah. (1999) Dasar dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers
Tirtarahardja, Umar dan S.. a Sulo. 2005. Pengantar
Pendidikan.Jakarta: Rineka Cipta
Madyahardjo,Redja ( 2006 ).FilsaIat Ilmu Pendidikan Bandung : Remaja
Rosda Karya
Ahmadi,Abu dan Nur Uhbiyati ( 1991 ) Ilmu Pendidikan. Semarang :
Rineka Cipta
Mastuhu. 2004. Menata Ulang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional
dalam Abad 21. Yogyakarta: SaIiria Insani Press
Nasir, Ridlwan. 2005. e3.ari Tipologi Format Pe3/i/ika3 I/ial Po3/ok
Pesa3tre3 /i Te3gak Arus Perubaha3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Dra. Zuhairini, dkk. 2000. Sefarah Pe3/i/ika3 Islam. Jakarta: Bumi
Aksara

Você também pode gostar