Você está na página 1de 21

REKSA DANA

Sebagian besar masyarakat kita menempatkan dananya pada instrumen deposito maupun tabungan. Produk perbankan bukan hanya memberikan bunga rendah tetapi juga dibebani pajak yang lumayan besar. Untuk kebutuhan jangka pendek, mungkin hal ini harus dilakukan (tingkat likuiditas yang diinginkan). Untuk jangka panjang, bila dana yang dimiliki cukup besar, investor bisa mengalihkan dananya ke obligasi. Masalahnya, tidak banyak orang yang memiliki dana yang cukup besar untuk berinvestasi langsung ke obligasi. Adakah investasi yang menawarkan tingkat imbal hasil yang relatif tinggi dengan kebutuhan dana terbatas? Dari sisi regulasi perlindungan investor publik, ada satu alternatif investasi yang menarik dengan tingkat risiko terukur dan memberikan tingkat imbal hasil yang cukup tinggi dengan modal terbatas, yaitu reksadana (mutual funds). Melihat berbagai kelebihan yang dimiliki reksadana (telah dibahas), kami melihat pentingnya investor terutama investor individu untuk memahami beberapa istilah serta cara kerja reksa dana. Untuk itu kami mencoba untuk menjabarkannya dalam ulasan kali ini. Nilai Aset Bersih (NAB) Tentunya Anda sering mendengar atau membaca istilah NAB (Nilai Aktiva bersih) di suarat kabar bisnis. Sebenarnya, apa sih yang dimaksud dengan NAB? Seperti diketahui kekayaan atau aktiva reksadana adalah nilai portfolio atau aktiva reksa dana yang dapat berupa kas, deposito, SBI, surat berharga komersial, saham, obligasi dan efek lainnya. Sedangkan kewajibannya, bisa berupa fee manajer investasi, bank kustodian, pajak, fee broker serta fee pembelian efek yang belum dibayarkan. Jadi NAB merupakan jumlah aktiva setelah dikurangi kewajiban-kewajiban yang masih ada. Sedangkan NAB per unit merupakan jumlah NAB dibagi dengan jumlah nilai unit penyertaan yang beredar. Pada deposito, tingkat suku bunga menjadi indikator investasi yang bersifat tetap untuk jangka waktu tertentu. Sedangkan dalam reksadana, NAB per unit yang berubah-ubah setiap harinay menjadi indikator hasil investasi. Banyak investor yang beranggapan bahwa NAB merupakan satu-satunya faktor penting dalam melihat kinerja sebuah reksa dana. Sebenarnya yang lebih penting adalah NAB per unit, karena hal ini memberikan gambaran nyata terhadap kinerja sebuah reksa dana. Karena NAB sangat dipengaruhi juga oleh adanya dana yang masuk maupun keluar. Sebagai investor, Anda tidak perlu cemas kalau Manajer investasi melakukan perhitungan asetnya secara semena-mena. Sebab, dalam hal ini bukan manajer investasi yang melakukan perhitungan, tetapi Bank Kustodian, yang menghitung pertumbuhan NAB berdasar nilai pasar wajar dari portofolio yang ada. Setelah mendapatkan Nilai Aktiva Bersih, membaginya dengan jumlah unit penyertaan yang beredar maka diperolah NAB per Unitnya, yang perubahannya diumumkan di koran-koran setiap hari. NAB per Unit menjadi dasar klaim investor kalau menjual kembali (redeem) unit penyertaan yang dimilikinya. Entitas yang Terpisah Salah satu faktor keamanan yang perlu anda ketahui sebagai investor reksa dana adalah bahwa reksa dana merupakan entitas yang terpisah dari perusaham sekuritas atau manajer investasi yang mengelolanya. Faktanya, perusahaan manajer investasi adalah perusahaan yang bekerja untuk reksa dana yang dikelolanya. Untuk jasa pengelolaan inilah perusahaan memungut management fee. Sebagai entitas yang berbeda, maka baik perusahaan maupun reksa dana mempunyai pembukuan sendiri. Karena terpisah itulah maka sebetulnya pemegang unit penyertaan reksa dana tidak perlu khawatir atas nasib investasinya jika perusahan-nya mengalami kesulitan. Seperti di ketahui, menyusul krisis moneter yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997, beberapa pengelola reksa dana mengalami kesulitan karena para pemegang sahamnya dinyatakan bangkrut atau dilikuidasi. Kondisi ini telah mendorong banyak investor menjual kembali UP mereka sehingga nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana tersebut menurun. Memahami Isi Prospektus Bagi kebanyak orang prospektus hanyalah sebuah bacaan yang membosankan, tapi percayalah bahwa disanalah informasi penting mengenai reksa dana tersedia. Membaca prospectus merupakan hal pertama yang harus Anda lakukan dan memahami sebelum Anda berinvestasi atau membeli reksa dana. Banyak informasi yang tersedia didalamnya sehingga Anda dapat memilih manajer investasi serta reksa dana yang sesuai dengan kebutuhan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memahami isi prospektus adalah tujuan investasi, jenis reksa dana dan kebijakan investasinya. Secara umum, terdapat tiga kategori tujuan investasi reksa dana yang disebutkan dalam prospektus: Menjaga nilai atau perlindungan kapital. Tujuan investasi ini dimaksudkan untuk menghindari nilai investasi agar tidak menurun nilainya serta diharapkan juga bisa mengalahkan inflasi. Bagi mereka yang memiliki toleransi risiko yang rendah bisa memanfaatkan reksa dana dengan tujuan investasi seperti ini atau bagi investor dengan kebutuhan jangka pendek. Pendapatan tetap. Tujuan investasi pendapatan tetap memberikan hasil yang relatif stabil. Bagi investor dengan tingkat toleransi risiko rendah sampai sedang dapat memanfaatkan reksadana ini. Biasanya, reksa dana ini diperuntukkan untuk tujuan investasi jangka menengah (di atas 3 tahun). Pertumbuhan jangka panjang. Tujuan investasi ini adalah memperoleh kenaikan nilai yang signifikan diatas bunga deposito. Bagi Anda yang memiliki tinfkat toleransi risiko yang cukup tinggi dapat memanfaatkan reksa dana ini. Kenaikan yang diharapkan didapat dari potensi pertumbuhan perusahaan yang tercermin dari naiknya harga saham serta keuntungan yang dibagikan perusahaan.

Dan yang juga perlu dipahami adalah perpajakan dari reksadana itu sendiri, risiko investasi yang terkandung, hak-hak Anda sebagi investor serta alokasi biaya yang dibebankan oleh perusahaan manajer investasi. Dengan membaca dan memahami isi dari prospektus akan banyak membantu Anda untuk mengurangi kemungkinan kesalahn dalam memilih instrumen reksa dana yang sesuai bagi kebutuhan Anda. Bagaimana Dana Investor Diputar? Keputusan investasi sebuah reksa dana dibuat oleh sebuah Tim Pengelola Investasi, yang sedikitnya terdiri dari dua fund manager berlisensi. Dalam menjalankan tugasnya, tim ini secara terus-menerus menganalisis dan mencari instrumen investasi yang dapat memberikan hasil terbaik. Dalam hal ini tim mendapat dukungan dari para analis investasi yang diperkerjakan oleh perusahaan tersebut. Para Analis ini yang mencari peluang investasi dengan serangkaian riset. Salah satu persoalan yang dihadapi perusahaan sekuritas dalam mengelola aset reksa dana adalah: memilih jenis instrumen yang akan dibeli, berapa banyak dan kapan. Dalam hal ini perusahaan akan mengemas dan memelihara seperangkat instrumen investasi untuk mengoptimalkan hasil. Cara mengemas dan memelihara portofolio ini disebut manajemen portofolio, yang sering dikatakan sebagai perpaduan antara ilmu dan seni. Pasalnya komposisi portofolio sebuah reksa dana akan dipengaruhi oleh selera manajer investasi-nya dan juga kondisi pasar. Dalam memberlakukan manajemen portofolio, manajer investasi bisa berpedoman pada pendekatan fundamental dan pendekatan teknikal. Pendekatan fundamental berasumsi bahwa aset tidak selalu diperdagangkan di bawah nilai bukunya, atau diperdagangkan lebih murah daripada perusahaan sejenis dan sekelas. Masalahnya, nilai instrinsik ini tersembunyi (ilusif) dan sulit diukur nilainya secara pasti. Yang bisa dilakukan adalah menghitung nilainya dengan secermat-cermatnya. Dengan mengetahui nilai instrinsik (nilai yang layak) sebuah aset, risiko investasi aset tersebut menjadi lebih rendah. Analisis dengan pendekatan teknis berangkat dari asumsi adanya diskrepansi harga. Bedanya dengan pendekatan fundamental, pendekatan teknis mengidentifikasi perbedaan harga yang ada berdasar catatan harga dan volume historis suatu aset. Dari data historis ini kemuadian disusun untuk melihat trendnya. Aset yang kuat secara teknis dibeli, dan yang lemah dijual. Pendekatan analisis teknis ini bisa digunakan untuk menganalisis pasar secara keseluruhan atau saham individual. Pendekatan ini digunakan secara ekstensif dalam pasar modal, pasar komoditas berjangka dan pasar finansial. Dalam pengemasannya, portofolio bisa dibentuk dari banyak aset yang tidak terbatas. Misalnya, aset yang dipilih bisa lintas industri (dalam hal saham) dan masa jatuh tempo yang berbeda (dalam hal obligasi). Bisa juga, manajer investasi memberi bobot yang lebih besar kepada sektor tertentu. Misalnya, untuk sektor pertanian mendapat porsi lebih besar daripada sektor keuangan. Pasalnya, umumnya sektor tersebut diuntungkan oleh krisis moneter. Mereka menjual produknya ke luar negeri sedangkan bahan bakunya diperoleh dari dalam negeri. Atau bisa juga, untuk mengoptimalkan hasil, pengemasan portofolio dilakukan dengan rumusan matematika untuk mencari komposisi yang memberikan hasil yang diinginkan dan risiko yang siap ditanggung. Mengelola Portofolio Pekerjaan manajer investasi tidak selesai setelah mengemas sebuah paket portofolio. Sebaliknya mereka terus mengelola portofolio tersebut. Dalam hal ini mereka bisa menggunakan strategi pengelolaan pasif atau aktif. Penggunaan strategi ini tergantung pada asumsi yang mendasari atas pasar. Strategi Pasif. Dengan asumsi bahwa pasar untuk aset tertentu efisien, maka harga sudah terbentuk secara fair. Dengan demikian, upaya mencari diskrepansi harga tidak berguna. Penyusunan portofolio bisa menirukan pasar. Misalnya membeli saham penyusun indeks tertentu. Manajemen portofolio pasif menawarkan berbagai kelebihan. Antara lain, pengelolaannya lebih sederhana dan biaya transaksi jual/beli rendah. Mengelola secara Aktif. Jika berdasar asumsi bahwa harga di pasar ada diskrepansi, maka para fund manager akan secara aktif mengevaluasi nilai aset yang berubah nilai instrinsiknya akibat perubahan pasar. Misalnya saja, dengan perubahan tingkat suku bunga, atau perubahan kebijakan pemerintah, maka nilai instrinsik suatu aset akan berubah juga. Karena faktor yang mempengaruhi nilai instrinsik suatu saham sangat banyak dan berubah dari waktu ke waktu, maka upaya pencarian yang dilakukan juga akan terus berlangsung. Perubahan kebijakan pemerintah misalnya menjadi perhatian mereka. Sebab perubahan kebijakan tersebut akan mempengaruhi secara positif industri tertentu dan secara negatif atas industri yang lain. Sehinggga, perubahan kebijakan akan mendorong PMI untuk mengubah pembobotan atas portofolio mereka. Portofolio saham yang dikelola dengan aktif mampu memberikan hasil investasi yang lebih baik dari indeks pasar secara keseluruhan. Demikianlah urain singkat mengenai beberapa istilah serta pola kerja reksadana yang bisa kami sampaikan. Semoga ulasan kami ini bermanfaat. Ada dua hal yang paling dihindari oleh para investor, yaitu: kerugian yang besar dan penyesalan. Jadi langkah pertama adalah menentukan jenis reksa dana yang sesuai dengan kebutuhan anda, jangka waktu investasi, dan cara anda dalam mengelola keuangan anda sendiri. Anda tentu tidak ingin menyesal karena memiliki investasi yang besar namun tidak memberikan hasil yang sesuai, dan disisi lain anda tidak memiliki investasi yang terbukti memberikan hasil yang lebih baik. Semua orang ingin mendapatkan "investasi terbaik" dan beragam, dalam kaidah itulah reksa dana didirikan, yaitu

untuk tujuan investasi yang berbeda beda dari para investor. Jadi langkah pertama adalah menentukan jenis reksa dana yang sesuai dengan kebutuhan anda, jangka waktu investasi, dan cara anda dalam mengelola keuangan anda sendiri. Semua investor, baik pemula maupun yang telah berpengalaman, memulai langkah investasinya dengan tujuan yang umunya sama seperti menabung untuk masa pensiun atau untuk biaya pendidikan, mempertahankan kekayaan yang telah ada, dan mendapatkan penghasilan. Dalam hal ini anda harus menentukan tujuan investasi anda dan resiko apa yang anda inginkan. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, lebih banyak waktu dari uang yang anda miliki, maka anda sebaiknya memilih reksadana yang berpotensi lebih besar dalam jangka panjang, karena anda tidak terlalu memikirkan fluktuasi harga pada jangka pendek. Investasi di reksa dana (khususnya saham) adalah tujuan jangka panjang. "Waktu" sesungguhnya berpihak kepada anda, dengan asumsi bahwa manajer investasi anda berinvestasi dengan membeli saham saham dari perusahaan-perusahaan yang pertumbuhannya sangat solid, didukung oleh manajemen yang baik dan perencanaan-perencanaan bisnis yang jitu. Dengan kata lain, berinvestasi dengan benar sesungguhnya adalah bagaimana menjadi pendamping/partner dari suatu perusahaan yang baik, sambil menikmati keuntungan/laba yang dihasilkannya dari waktu kewaktu. Investasi sesungguhnya bukan berkisar pada prediksi akan turun naiknya harga saham dalam jangka pendek. Ramalan-ramalan diseputar bursa saham, yang mungkin sering anda dengar, sesungguhnya tidak ada arti sama sekali dan hanya membuat para peramal kelihatan hebat. Sementara itu ada sebagian orang yang beranggappan bahwa dia dapat melakukan investasi pada saat/timing yang tepat dengan cara menjual dan membeli saham-saham di Bursa sewaktu-waktu. Sebagai investor profesional yang telah berkecimpung selama kurang lebih 10 tahun, kami yakin tidak ada seorangpun, termasuk diri kami sendiri, yang dapat melakukan hal tersebut dengan sukses dan konsisten. Jadi, pelajaran apa yang dapat ditarik dari kejadian-kejadian turun naiknya dan hiruk pikuknya bursa saham? Lupakanlah apa yang terjadi! Ini yang pertama harus anda lakukan. Selanjutnya, cobalah baca tabel pergerakan saham-saham sekali dalam satu bulan, atau bahkan lebih baik lagi jika setahun sekali. Apabila ada yang memberitahukan anda bahwa beberapa saham harganya terperosok, seharusnya yang pertama kali terlintas dalam benak anda adalah : "Bagus ! ini saatnya untuk membeli lebih banyak lagi!" Harus diingat bahwa berinvestasi itu bukan hal yang mudah, seringkali kita dapatkan hal-hal sebagai berikut: Beberapa kali dalam satu tahun, bursa saham mengalami penurunan atau bahkan terjerembab, dan seakan ada dorongan yang sangat kuat bagi anda untuk ikut menjual atau melepaskan saham-saham anda. Ini suatu hal yang sangat tidak dianjurkan, justru dengan menahannya anda dapat menyelamatkan uang anda! Jadi, kapan waktu yang tepat untuk menjual? Sesungguhnya waktu yang tepat untuk menjual itu tidak pernah ada. Manajer investasi anda akan menjual saham saham atas nama anda, hanya bilamana dia mengetahui sesuatu yang sangat penting dan mendasar telah terjadi pada perusahaan bersangkutan, seperti: berhentinya manajemen yang baik di perusahaan tersebut, kegagalan dari produk yang baru diluncurkan, meningkatnya persaingan dan lain sebagainya. Para manajer investasi yang baik dan berorientasi jangka panjang tidak pernah sekalipun menjual saham karena harganya sudah terlalu tinggi, atau lebih celaka lagi karena terlalu rendah, karena kepanikan dalam menjual (panic selling) adalah suatu kesalahan. Ingatlah bahwa anda tidak boleh menjual suatu saham/reksa dana terkecuali anda mengetahui mengapa anda membeli saham/reksadana tersebut pertama kali. Oleh karenanya, sekali anda berinvestasi di saham/reksa dana, ketidak aktifan anda justru merupakan suatu tindakan yang cerdik (intelligent behaviour). Kesimpulannya, belilah reksadana dengan menggunakan uang yang tidak anda butuhkan dalam jangka pendek, dan janganlah lupa bahwa "rentang waktu" dalam tersebut.hal ini jauh lebih berarti dari "saat/timing" itu sendiri; Dan hal yang lebih penting lagi dibandingkan dengan saham atau reksadana apa yang anda beli, adalah apa yang anda lakukan setelah anda membeli saham/reksadana

BAGAIMANA CARA KERJA REKSA DANA ? Bagaimana Cara Kerja Reksa Dana ? Dalam berinvestasi di suatu Reksa Dana, Anda membeli sejumlah Unit Penyertaan dengan penentuan harga per

unit ditentukan oleh Nilai Aktiva Bersih (NAB). Dengan memiliki Unit Penyertaan, maka Anda telah menjadi bagian dari pemodal kolektif bersama pemodal-pemodal lain dalam suatu produk Reksa Dana. Seluruh pemodal memiliki bagian dalam portofolio Reksa Dana secara proporsional, berdasarkan dari berapa dana yang mereka investasikan

Manajer Investasi bertanggung jawab untuk menginvestasikan dana yang terkumpul tersebut ke dalam suatu portofolio efek seperti saham, obligasi, pasar uang, dan surat berharga lainnya, tergantung dari jenis dan tujuan Reksa Dana tersebut. Bank Kustodian berfungsi sebagai pihak yang melakukan administrasi investasi, yang antara lain meliputi penyelesaian transaksi (settlement/clearing) dengan broker atau bank, registrasi dan pendaftaran efek, perhitungan dan pembagian dividen, perhitungan kenaikan atau penurunan aset, memastikan kenaikan atau penurunan nilai investasi, dan pelaporan. Apabila suatu ketika terjadi hal buruk menimpa Manajer Investasi sehingga dinyatakan bubar, maka dana pemodal akan tetap aman tersimpan di tempat yang terpisah, yaitu di Bank Kustodian.

BAPEPAM & LK bertugas dalam membina, mengatur dan mengawasi kegiatan sehari-hari pasar modal di Indonesia. Dalam kaitannya dengan Reksa Dana, BAPEPAM & LK mengeluarkan peraturan-peraturan dan pengawasan yang ketat terhadap kegiatan operasional seluruh Reksa Dana di Indonesia.

Apa yang dimaksud dengan Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan Reksa Dana?

Nilai Aktiva Bersih merupakan harga beli dan juga sekaligus harga jual per Unit Penyertaan pada saat pemodal ingin membeli atau menjual Unit Penyertaan suatu Reksa Dana. NAB per unit dipublikasikan setiap hari bursa, dan dapat dijadikan indikator kepada pemodal untuk melakukan keputusan beli atau jual, juga dapat menjadi indikator untung-ruginya investasi kita. Naik turunnya NAB per unit dipengaruhi oleh nilai pasar dari masing-masing efek yang terdapat dalam portofolio suatu Reksa Dana. NAB per unit mencerminkan nilai sesungguhnya suatu Unit Penyertaan pada suatu hari tertentu setelah menghitung seluruh pengeluaran dan biaya manajemen. NAB per unit untuk setiap Reksa Dana dihitung setiap hari dengan menggunakan nilai pasar yang diterbitkan setiap hari. Secara sederhana, NAB per Unit dikalkulasikan sebagai berikut: Nilai Pasar dari Efek dalam Portofolio + Piutang + Pendapatan Akrual Biaya biaya yang relevan* NAB = ----------------------------------------------------------------------------------Jumlah Unit Penyertaan yang Beredar *Untuk keterangan lebih lengkap, lihat prospektus Nilai Aktiva Bersih (NAB) adalah nilai pasar dari Efek-Efek tertentu dan aset-aset lain dari Reksa Dana yang dikurangi semua kewajibannya yang dihitung dan diterbitkan pada setiap Hari Bursa

MENGENAL BERBAGAI REKSADANA SEPERTI diketahui, tahun 2005 terjadi penarikan dana investasi reksadana yang sangat besar jumlahnya. Bayangkan saja, pada Februari 2005 nilai aktiva bersih (NAB) reksadana mencapai Rp 113 triliun, namun pada pertengahan September 2005 NAB reksadana tercatat tinggal Rp 24 triliun. Sebenarnya jenis reksadana yang mengalami penurunan NAB yang tajam adalah jenis reksadana pendapatan tetap (fixed income) akibat tingkat bunga meningkat. Seperti sering dikemukakan, reksadana pendapatan tetap bukan berarti investor akan mendapatkan pendapatan yang bersifat tetap, dengan tanpa mempunyai risiko terhadap penurunan harga aset yang terkandung dalam portfolio reksadana pendapatan tetap tersebut. Secara teoritis maupun dalam dunia nyata, bila suku bunga meningkat, investasi pada surat utang/obligasi yang berbunga tetap menyebabkan harga aset tersebut akan menurun. Mengapa? Karena suku bunga yang digunakan untuk menghitung present value atau nilai sekarang dari aset tersebut meningkat, sehingga otomatis harga aset tersebut mengalami penurunan. Apa yang sesungguhnya terjadi sehingga reksadana pendapatan tetap mengalami penurunan NAB yang sangat drastis? Hal ini karena pada saat yang hampir bersamaan sebagian besar investor ingin menarik dananya. Dengan demikian, hukum besi pasar akan berlaku di mana bila penawaran lebih besar dibandingkan permintaan, maka harga akan mengalami penurunan. Semakin besar hal tersebut terjadi, dengan sendirinya harga akan semakin menurun tajam. Para investor juga tidak dapat disalahkan, karena adalah hak mereka untuk menarik investasi sebab khawatir harga akan terus mengalami penurunan. Tidak ada yang bisa menjamin masa depan. Mereka juga mengalami kepanikan karena tiba-tiba nilai investasi mereka menyusut sampai dengan 30% dalam waktu singkat. Menyusul gonjang-ganjing investasi reksadana tersebut, Bapepam pada tanggal 29 Juli 2005 lalu, menerbitkan peraturan baru di bidang reksadana yaitu Peraturan Nomor IV.C.4 mengenai Pedoman Pengelolaan Reksadana Terproteksi, Reksadana Dengan Penjaminan, dan Reksadana Indeks. Aturan tersebut dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu jenis reksadana yang saat ini sedang berkembang pada industri reksadana internasional. Selain itu, sebagai salah satu solusi guna meredam gejolak dan menjadi salah satu alternatif bagi para investor yang dapat dipertimbangkan, dan mungkin sesuai dengan tujuan investasi yang dikehendakinya. Dengan adanya peraturan tersebut, para manajer investasi dapat menawarkan 3 (tiga) jenis reksadana baru yakni Reksadana Terproteksi, Reksadana dengan Penjaminan, dan Reksadana Indeks, yang pengelolaannya memiliki perbedaan dengan pengelolaan reksadana sebagaimana dikenal selama ini, seperti Reksadana Pasar Uang, Reksadana Pendapatan Tetap, Reksadana Saham, dan Reksadana Campuran. Reksadana Terproteksi

Reksadana Terproteksi (capital protected fund) adalah jenis reksadana yang memberikan proteksi atas investasi awal investor melalui mekanisme pengelolaan portofolionya. Dalam rangka pemberian proteksi atas investasi awal tersebut, manajer Investasi Reksadana Terproteksi akan menginvestasikan sebagian dana yang dikelolanya pada efek/surat berharga bersifat utang yang masuk dalam kategori layak investasi (investment grade), sehingga nilai efek bersifat utang pada saat jatuh tempo sekurang-kurangnya dapat menutupi jumlah nilai yang diproteksi. Manajer investasi Reksadana Terproteksi juga dimungkinkan untuk memasukkan efek luar negeri ke dalam portofolio maksimal 30% dari NAB, sepanjang efek luar negeri tersebut informasinya dapat diakses melalui media massa atau fasilitas internet. Mengingat bentuk proteksi atas investasi awal pada Reksadana Terproteksi sepenuhnya dilakukan melalui mekanisme investasi dan tanpa penunjukan pihak ketiga sebagai penjamin, dimungkinkan investor atau pemegang unit penyertaan Reksadana Terproteksi akan menerima hasil investasi lebih kecil dari nilai investasi awal, pada saat reksadana tersebut jatuh tempo. Manajer Investasi wajib memberikan tambahan keterangan dalam prospektusnya (surat penawaran) mengenai mekanisme proteksi dan kebijakan investasinya, serta memberikan penjelasan secara rinci mengenai beberapa risiko yang ditanggung oleh investor atau pemegang unit penyertaan seperti risiko pasar, risiko derivatif, risiko tingkat suku bunga, risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang, risiko industri, dan risiko likuiditas. Reksadana dengan Penjaminan Reksadana dengan Penjaminan (guaranted fund) adalah jenis reksadana yang memberikan jaminan bahwa investor sekurang-kurangnya akan menerima sebesar nilai investasi awal pada saat jatuh tempo, sepanjang persyaratannya dipenuhi. Pemberian jaminan tersebut dilakukan melalui penunjukan penjamin/guarantor berupa lembaga yang dapat melakukan penjaminan dan telah memperoleh izin usaha dari instansi yang berwenang. Penjamin berdasarkan kontrak penjaminan yang dibuatnya dengan manajer investasi dan bank kustodian bersedia untuk memberikan penjaminan atas investasi awal investor atau pemegang unit penyertaan reksadana dengan penjaminan. Aturan Reksadana dengan Penjaminan mewajibkan manajer investasi untuk menginvestasikan sekurang-kurangnya 80% dari nilai aktiva bersih reksadana yang dikelolanya pada efek bersifat utang yang masuk dalam kategori layak investasi (investment grade). Seperti halnya dengan Reksadana Terproteksi, manajer investasi harus menjelaskan beberapa hal seperti risiko yang ditanggung oleh investor atau pemegang unit penyertaan reksadana dengan Penjaminan. Risiko itu misalnya risiko pasar, risiko derivatif, risiko tingkat suku bunga, risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang, risiko industri, dan risiko likuiditas. Reksadana Indeks Sedangkan Reksadana Indeks adalah jenis reksadana yang portofolio efeknya terdiri atas efek yang menjadi bagian dari sekumpulan efek dari suatu indeks yang menjadi acuannya. Menurut aturan, manajer investasi Reksadana Indeks wajib menginvestasikan sekurang-kurangnya 80% dari nilai aktiva bersih reksadana pada sekurang-kurangnya 80% efek yang menjadi bagian dari sekumpulan efek dari indeks yang menjadi acuan. Perlu diketahui, saat ini indeks yang sering menjadi acuan di Bursa Efek Jakarta adalah indeks harga saham gabungan (IHSG) BEJ, Indeks LQ45, Indeks Bisnis Indonesia, Islamic Indeks, dan lain-lain. Sementara di luar negeri adalah seperti Dow Jones Indeks, SP-500, Indeks Nikkei, Indeks Hanseng, dan lain sebagainya. Masingmasing indeks tersebut memiliki kumpulan portofolio yang memiliki perbedaan antara satu dengan lainnya. Perkembangan Terakhir Saat ini, di pasar mulai muncul beberapa produk baru akibat adanya peraturan tersebut dan digunakan para manajer investasi guna meredam kepanikan para investor reksadana. Bagi para calon investor yang perlu menjadi catatan penting adalah bahwa apa pun jenis reksadananya, investasi ini tergolong jenis investasi jangka panjang. Bila tujuan investasinya adalah jangka pendek, reksadana bukan jenis investasi yang cocok untuk hal tersebut. Sebagai calon investor yang bijaksana, membaca prospektus dengan teliti dan sabar, serta tidak malu bertanya mengenai apa pun yang tidak kita mengerti, merupakan kunci penting memahami jenis investasi ini. Pahami karakteristik produk dengan baik, sesuaikan dengan tujuan investasi serta tingkat risiko yang dapat kita terima. Pedoman pokok investasi yang utama adalah diversifikasikan jenis investasi ke dalam beberapa jenis investasi. Kemudian, bila horizon investasi kita adalah jangka panjang, pilihlah jenis investasi yang memiliki faktor fundamental yang kuat. Semoga bermanfaat Jenis-jenis Reksa dana, secara umum, berdasarkan hukum dan organisasinya, reksa dana di Indonesia terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Reksadana Perseroan dan Kontrak Investasi Kolektif. Reksa dana Perseroan adalah perusahaan yang kegiatan usahanya menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya, dana dari penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang (Pasal 18 ayat 1a UU Pasar Modal). Bentuk Reksadana Perseroan bisa dalam wujud Reksadana Tertutup dan Reksadana Terbuka. Reksadana Tertutup (closed-end) adalah reksadana berbentuk perusahaan yang menjual sahamnya kepada investor

melalui Penawaran Umum Perdana di bursa efek sehingga apabila investornya akan menjual reksa dana tersebut, mereka bisa menjual kembali melalui bursa atau investor lainnya; bukan kepada pihak Manajer Investasi atau penerbitnya. Pembentukan harga penjualan tersebut didasarkan pada mekanisme pasar di bursa tersebut. Reksadana Terbuka (open-end) adalah reksadana yang siap dibeli oleh pihak Manajer Investasi apabila investor tersebut akan menjual reksa dananya kembali, kapan saja dan jumlah berapa saja, sesuai Nilai Aktiva Bersih per unit yang berlaku. Setiap reksadana mempunyai sifat portofolio investasi yang berbeda-beda. Sifat investasi reksadana meliputi tiga jenis kategori, yaitu; Growth Fund: Reksa dana ini mempunyai portofolio investasi yang bertujuan mendapatkan pertumbuhan keuntungan yang tinggi. Jenis investasinya mempunyai sifat volatilitas yang cukup tinggi, seperti investasi di instrumen saham. Stable Fund : Reksa dana ini mengutamakan jenis portofolio investasi yang bertujuan mendapatkan pertumbuhan keuntungan yang stabil. Jenis investasinya mempunyai sifat volatilitas yang agak kurang, seperti investasi di instrumen obligasi. Safety Fund : Reksa dana ini lebih mengutamakan keamanan atas dana investasi dan tidak menyukai adanya volatilitas harga atau ketidakstabilan pendapatan dari instrumen investasinya. Manajer Investasi Reksa dana jenis safety fund ini cenderung melakukan investasi di instrumen pasar uang, seperti deposito. Reksa dana Saham adalah reksadana yang portofolio investasinya pada instrumen berbentuk saham (equity) dengan jumlah sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen) dari total aset investasinya. Reksadana ini melakukan pilihan investasi pada jenis instrumen investasi pasar uang dengan masa jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Bentuk instrumen investasinya bisa seperti Time Deposit (Deposito Berjangka), Certificate of Deposit (Sertifikat Deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). Daya tarik instrumen investasi di pasar uang ini adalah karena sifatnya sangat likuid serta mempunyai tingkat risiko lebih rendah dibanding jenis instrumen investasi lainnya.

TANYA JAWAB SEPUTAR REKSADANA Apakah Reksa Dana itu ? Reksa Dana berasal dari kosa kata Reksa yang berarti menjaga atau memelihara dan Dana yang berarti uang atau sekumpulan uang. Jadi Reksa Dana berarti kumpulan uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan. Menurut Undang-undang Nomor 8 tahun 1995, Reksa Dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi. Di Inggris Reksa Dana dikenal dengan nama Unit Trust, di Amerika Serikat disebut Mutual Fund dan di Jepang disebut Investment Trust.

Apakah Manfaat Reksa Dana itu ? Ada banyak manfaat yang bisa didapat oleh pemodal yang berinvetasi di Reksa Dana, diantaranya yaitu :

Dikelola oleh tenaga professional Manajer Investasi harus mempunyai kualifikasi, pengalaman dan integritas yang tinggi sebelum dapat mengelola dana Diversifikasi investasi Pemodal tidak hanya berinvestasi di deposito atau tabungan saja tapi bisa mendiversifikasikan dananya ke Reksa Dana untuk mendapatkan tingkat pengembalalian yang relatif lebih tinggi dengan resiko yang masih dapat diterima. Minimum investasi relatif murah Untuk investasi di Reksa Dana tidak dibutuhkan modal yang besar. Dengan hanya Rp. 250.000 pemodal dapat berinvestasi di Reksa Dana. Sangat likuid karena pemodal dapat membeli dan menjual kapanpun pada Hari Bursa. Berbeda dengan deposito yang mempunyai penalti bila ditarik sebelum jatuh tempo, Reksa Dana tidak menerapkan penalti. Bunga obligasi tidak kena pajak 15 % Reksa Dana yang berinvestasi di obligasi tidak dikenakan pajak atas kupon/bunga obligasi yang

diterimanya. Dengan demikian return yang didapat lebih besar dibandingkan bila pemodal membeli sendiri obligasi. Bagaimana memilih Reksa Dana yang tepat ? Dalam menentukan reksa dana yang terbaik, investor harus melihat kondisi keuangannya dan seberapa besar resiko yang berani diambil. Secara sederhana, investasi yang baik adalah investasi yang disesuaikan dengan kondisi finansial masing-masing individu atau perusahaan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan jangka waktu investasi. Berbagai jenis reksa dana yang kami tawarkan di portal ini terdiri dari reksa dana yang dikelola oleh manajer investasi yang berpengalaman di mana masing-masing reksa dana dibuat dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing investor.

Bagaimana langkah-langkah untuk memilih Reksa Dana yang tepat ? Langkah 1: Tetapkan kebutuhan investasi Anda saat ini Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dan sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan Anda saat ini. Semoga dengan pertanyaan tersebut di bawah ini membuat Anda dengan mudah menetapkan kebutuhan investasi Anda.

Pertanyaan : Apa yang ingin Anda lakukan dari dana hasil investasi tersebut? Contohnya, Anda ingin membiayai kuliah anak Anda, atau Anda ingin membeli rumah. Anda mempunyai rencana masa depan untuk memenuhi kebutuhan Anda sehingga Anda berinvestasi. Pertanyaan : Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai rencana masa depan Anda ? Misalnya, jika memiliki banyak waktu sebelum mulai menikmati hasil investasi ini, seseorang baiknya mempertimbangkan Reksa Dana yang mempunyai potensi pertumbuhan jangka panjang, dan tidak terlalu menghiraukan fluktuasi jangka pendek dari harga saham. Jika dana/hasil investasi akan digunakan dalam waktu dekat (misalnya dalam waktu kurang dari 1 tahun), pilihan yang paling tepat adalah reksa dana pasar uang atau obligasi. Apakah resiko menjadi salah satu pertimbangan Anda dalam investasi? Contohnya, jika seseorang berinvestasi di pasar saham, resiko yang diambil akan lebih besar dari resiko berinvestasi di pasar obligasi (surat berharga). Anda sebagai investor yang tidak dapat menerima naik turunnya harga saham dan dapat mengakibatkan emosi, maka Anda disarankan untuk memilih jenis reksa dana yang konservatif.

Langkah 2: Jika Anda telah menjawab pertanyaan di atas, langkah selanjutnya adalah Anda harus mengenali jenis reksa dana yang tersedia dengan tepat. Berdasarkan jawaban Anda pada Langkah 1, Anda dapat menggunakan informasi di bawah ini untuk menentukan jenis reksa dana yang tepat untuk investasi Anda. Periode Investasi Jangka Panjang

Tujuan Investasi - Pensiun - Biaya anak kuliah - Meningkatkan kekayaan

Jenis Reksadana Pertumbuhan Pertumbuhan & pendapatan Obligasi (konservatif) Pertumbuhan & Pendapatan (agresif) Pasar Uang Obligasi Jangka Pendek

-Pendapatan tetap untuk yang sudah Kontinu pensiun Simpanan untuk keadaan darurat Investasi sementara Menunda pembelian sesuatu Jangka Pendek

Langkah 3: Jika telah Anda mengenali jenis reksa dana yang ingin Anda pilih, tentukan produk reksa dana yang tersedia di situs ini dari jenis yang sudah Anda pilih di Langkah 2. kami sarankan Anda melihat dan membaca prospektus dari produk reksa dana yang tersedia. Adapun poin-poin yang harus diperhatikan dalam memperhatikan prospektus masing-masing reksa dana tersebut yaitu :

Portofolio dari produk reksa dana tersebut (saham / obligasi / instrumen pasar uang apa saja yang ada didalamnya dan bagaimana dengan bobot mereka masing-masing) Kinerja yang dihasilkan pada masa yang lalu Pandangan manajer investasi ke masa depan tentang ekonomi makro, mata uang, serta industry trend dari saham yang ada dalam portofolio Prestasi masa lalu relatif terhadap saingan sejenis dan pasar secara keseluruhan (indeks) Biaya transaksi yang meliputi management fee, sales dan redemption fees

Apa Penghasilan Membeli Reksa Dana ? Penghasilan investasi reksa dana datang dari tiga sumber, yaitu: dividen/bunga, capital gain dan peningkatan NAB (Nilai Aktiva Bersih).

Dividen/bunga diperoleh dari penerbit reksa dana. Capital gain diperoleh dari penjualan portofolio reksa dana. Peningkatan harga reksa dana (NAB) diperoleh dari hasil penjualan reksa dana di pasar sekunder (untuk reksa dana tertutup/close- end) atau nilai pembelian kembali oleh perusahaan reksa dana (untuk reksa dana terbuka/ open-end).

Bagaimana mendapat Deviden/Bunga? Untuk mendapatkan dividen/bunga, pemodal harus memilih reksa dana yang memiliki sasaran pendapatan. Setiap prospektus reksa dana akan mencantumkan sasaran saat penawaran. Adapun sasaran reksa dana diantaranya: pendapatan, pertumbuhan, pertumbuhan dan pendapatan, dan keseimbangan.

Kapan mendapat Deviden/Bunga? Kegiatan utama manajer investasi adalah melakukan investasi portofolio, sehingga setiap saat akan mengambil keputusan alat investasi mana yang harus dibeli atau dijual. Juga memutuskan memilih saham yang memberi dividen atau obligasi yang membayar bunga. Jadi, reksa dana selalu punya kesempatan mendapatkan dividen atau bunga. Hanya saja, manajer investasi mempunyai hak untuk mendistribusikan atau tidak dividen atau bunga yang diperolehnya kepada pemodal. Kalau prospektusnya menerangkan bahwa dividen/bunga akan didistribusikan, maka dalam waktu tertentu pemodal akan mendapatkan dividen/bunga ini.

Bagaimana Mendapat Capital Gain? Capital gain akan diberikan oleh reksa dana yang memiliki sasaran pertumbuhan. Pendapatan ini berasal dari kenaikan harga saham atau diskon obligasi yang menjadi portofolio reksa dana. Tentu saja manajer investasi harus berhasil membeli saham pada saat harga rendah dan menjualnya pada saat harga tinggi. Selanjutnya, manajer investasi mendistribusikan capital gain itu kepada pemodal.

Kapan Mendapat Capital Gain ? Pendapatan dari capital gain tergantung kebijaksanaan manajer investasi. Bila manajer investasi dalam prospektusnya menerangkan akan mendistribusikan capital gain, maka dalam waktu tertentu pemegang reksa dana akan mendapat distribusi capital gain ini. Namun ada juga reksa dana yang tidak mendistribusikan capital gain ini, tapi ditambahkan pada NAB.

Bagaimana Mendapat Peningkatan NAB? NAB adalah perbandingan antara total nilai investasi yang dilakukan manajer investasi dengan total volume reksa dana yang diterbitkannya. Contoh, pada awal tahun 1990, Manajer Investasi X menerbitkan 445.000 lembar reksa dana, dengan harga Rp. 1000. Harga ini bisa dianggap NAB awal. Pada akhir tahun 1990, nilai investasi meningkat menjadi Rp. 600 juta, akibat kenaikan harga saham yang menjadi portofolio Manajer Investasi X, dan juga pembayaran dividen dan bunga obligasi. NAB baru adalah Rp. 600 juta : 445.000 = Rp. 1.348. Berarti mengalami kenaikan 34,8%.

Kapan Mendapat Kenaikan NAB? Untuk mendapatkan kenaikan NAB ini tergantung jenis reksa dana yang dibeli. Reksa dana terbuka akan membeli kembali dengan harga NAB baru. Reksa dana tertutup tidak akan dibeli kembali oleh penerbitnya. Jadi

setelah terjadi transaksi di pasar perdana selanjutnya reksa dana akan diperjualbelikan di pasar sekunder. Harga yang terbentuk merupakan pertemuan dari permintaan dan penawaran. Harga inilah yang merupakan NAB baru.

Apa Resiko Investasi Reksa Dana?

Resiko berkurangnya nilai investasi Modal awal pemodal bisa berkurang karena investasi di Reksa Dana tidak digaransi pasti memberikan keuntungan. Naik turunnya nilai investasi tergantung isi portofolio Reksa Dana, bila saham/obligasi dalam portofolio rata-rata naik maka nilai investasi Reksa Dana juga naik atau pemodal menikmati keuntungan. Namun sebaliknya bila saham/obligasi dalam portofolio turun harganya maka pemodal mengalami kerugian potensial. Resiko likuiditas saat penarikan dana pemodal Sama seperti bank yang mengalami rush (penarikan besar-besaran secara bersamaan), Reksa Dana juga menghadapi resiko serupa. Bila pemodal beramai-ramai menarik dananya sedangkan dana tersebut masih diinvestasikan dalam saham/obligasi maka Manajer Investasi harus menjual saham/obligasi tersebut untuk dibayarkan kepada pemodal. Penjualan saham/obligasi dalam jumlah besar berpotensi menurunkan harga saham/obligasi sehingga menurunkan Reksa Dana. Resiko wanprestasi emiten Penerbit obligasi yang gagal membayar kupon bunga atau nilai pokok hutang menyebabkan Reksa Dana tidak menerima penghasilan yang semestinya diterima. Resiko berkaitan dengan peraturan Reksa Dana diatur oleh peraturan Bapepam yang cukup ketat. Dengan perubahan peraturan misalnya peraturan fasilitas perpajakan, bisa saja menurunkan nilai investasi Reksa Dana.

KENALI PROFIL INVESTASI ANDA Ketika Anda mengendarai kendaraan, pada dasarnya Anda ingin menempuh perjalanan dari tempat A ke tempat B. Tetapi orang lain mungkin akan memilih jalan yang berbeda dengan Anda, atau kendaraan yang berbeda dan memiliki jarak tempuh yang akan berbeda. Anda bisa mengendarai lebih cepat bila Anda inginkan, lebih cepat Anda mengendarai kendaraan tentu saja resikonya lebih tinggi. Begitu juga dengan investasi. Sebagian orang agak agresif, mereka ingin mendapatkan keuntungan yang besar walaupun mungkin mengalami kerugian dalam jangka pendek. Tetapi sebagian orang agak konservatif , lebih mengutamakan keuntungan yang pasti dan aman. Questionnaire ini akan membantu kami mengerti Profil Investasi Anda untuk keperluan memberikan rekomendasi investasi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan serta kondisi keuangan anda. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan memilih jawaban yang sesuai dengan Anda. NO. 1 PERTANYAAN Menurut anda, pentingkah investasi yang dapat menandingi kenaikan harga barang, walaupun kondisi pasar yang dihadapi sekarang ini sedang naik-turun (volatile). 4 bulan yang lalu Anda menginvestasikan sejumlah uang dan setelah itu nilainya naik terus. Anda akan memutuskan untuk: a. b. c. a. JAWABAN Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju Akan membiarkannya karena yakin pada investasi yang telah dilakukan akan mengalami kenaikan lagi. Akan menjual investasi Anda, karena tidak ingin mengalami kerugian lebih besar lagi. Menambah investasi Anda, karena sekarang harganya lebih murah. Setuju a=1 a=5 b=3 c=1 NILAI a=5 b=3 c=1

b.

c.

Yang paling penting bagi Anda adalah

a.

10

keamanan. Memastikan bahwa modal Anda untuk tidak rugi adalah lebih penting dari pada mendapatkan keuntungan yang lebih besar. 4 6 bulan yang lalu Anda membeli suatu produk investasi, sekarang nilainya naik lebih dari 30%. Tindakkan Anda:

b. c. a. b.

Tidak Tahu Tidak Setuju Beli lagi karena Anda yakin nilainya bisa naik 2 kali lipat lagi. Jual investasi Anda dan mengambil keuntungannya. Membiarkannya, karena Anda berinvestasi jangka panjang Setuju Tidak Tahu Tidak Setuju 1 s/d 3 tahun 3 s/d 5 tahun lebih dari 5 tahun TOTAL :

b=3 c=5 a=5 b=1 c=3

c. 5 Anda tidak suka mengalami kerugian pada jangka pendek, walaupun mengetahui prospek keuntungan jangka panjangnya. Anda berminat untuk berinvestasi dalam jangka waktu: a. b. c. 6 a. b. c.

a=1 b=3 c=5 a=1 b=3 c=5 ...

Catatan : Pertanyaan di atas bersifat edukatif dan tidak cocok untuk diterapkan untuk masa investasi kurang dari 1 tahun SKOR PROFIL INVESTOR PENJELASAN Dalam berinvestasi, Anda lebih memilih peningkatan atau penurunan investasi yang sedikit atau konserfatif. Anda lebih cocok untuk melakukannya dalam deposito serta instrumen yang berpendapatan tetap. Reksadana yang cocok untuk Anda : Reksadana Pasar Uang dan Reksadana Pendapatan tetap yang lebih menekankan pada pendapatan yang stabil Dalam berinvestasi, Anda mempunyai kecenderungan yang lebih tinggi untuk melakukannya dalam bentuk saham dibandingkan dengan deposito dan instrumen pendapatan tetap. Anda menyadari bahwa biasanya tingkat fluktuasi yang lebih tinggi berkorelasi dengan keuntungan yang lebih tinggi dalam jangka panjang. Reksadana yang cocok untuk Anda : Reksadana Campuran yang mempunyai komposisi berimbang antara instrumen pendapatan tetap dan instumen saham. Anda lebih memilih investasi di saham, tetapi masih memikirkan untuk memasukkan dana secara terbatas ke dalam bentuk Kas dan pendapatan tetap. Anda dapat menerima tingkat volatility atau fluktuasi yang tinggi sebagaimana anda mencari keuntungan yang lebih tinggi pada jangka waktu yang panjang. Reksadana yang cocok untuk Anda : Reksadana Saham yang memberikan pertumbuhan yang tinggi dalam jangka panjang.

< 14 Point

Konservatif

15 - 22 point

Berimbang

> 23 point

Agresif

KOLOM PASAR MODAL, Reksa Dana Makin Atraktif Senin, 23/04/2007

11

PENINGKATAN aktivitas transaksi di lantai Bursa Efek Jakarta (BEJ) menyebabkan reksa dana saham semakin dipertimbangkan sebagai objek investasi. Aktivitas transaksi, terlepas dari indeks harga saham gabungan (IHSG) naik atau turun,berpengaruh terhadap reksa dana saham. Dibandingkan dengan nilai aktiva bersih (NAB) pada 12 bulan sebelumnya, saat ini ada reksa dana saham yang membukukan keuntungan riil hingga 89%. Kemudian, pada umumnya, reksa dana saham dalam 30 hari terakhir (per 9/4) mengalami kenaikan NAB yang signifikan. Kisaran kenaikan 511,5%.NAB reksa dana campuran juga naik.Begitu juga dengan unit reksa dana lain, seperti reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap. Berinvestasi di reksa dana merupakan cara yang paling sederhana dalam menyebar risiko (diversifikasi) portofolio. Hal ini karena investasi reksa dana bisa dilakukan terhadap berbagai produk,mulai dari pasar modal, pasar uang, bahkan kini langsung ke sektor riil juga bisa.Reksa dana merupakan kumpulan dana para investor yang diinvestasikan pada berbagai instrumen investasi. Oleh pengelola atau manajer investasi, danadana tersebut dikumpulkan lalu diinvestasikan ke produk-produk yang telah disepakati bersama, antara lain reksa dana saham, reksa dana campuran, reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap.Investor (pemegang unit penyertaan) tinggal memperhatikan nilai aset unit reksa dana.Intinya, setiap investor dapat membeli unit reksa dana pada harga yang telah ditetapkan dan dana tersebut akan digabungkan bersama uang investor lain. Investor memiliki hak secara proporsional pada reksa dana berdasarkan jumlah unit penyertaan yang dimiliki. Reksa dana pasar uang (money market fund) adalah reksa dana yang menginvestasikan dana pada pasar uang seperti deposito, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan obligasi jangka pendek.Biasanya tingkat pengembalian reksa dana pasar uang lebih tinggi dari jasa giro,tapi lebih rendah dibandingkan deposito dan bisa dicairkan setiap saat. Sementara reksa dana pendapatan tetap adalah reksa dana yang menginvestasikan dananya pada instrumen berpendapatan tetap, seperti obligasi atau surat berharga lain, baik yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah. Seperti reksa dana pasar uang, jenis ini selalu memperoleh pendapatan dari pembayaran kupon (bunga) dan memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan suku bunga.Akan tetapi, nilai reksa dana ini seperti halnya obligasi bisa berfluktuasi sejalan dengan perubahan bunga. Jika suku bunga naik, harga obligasi akan turun dan sebaliknya. Bunga dan pokok merupakan pundi-pundi yang nantinya akan mengisi NAB. Reksa dana saham atau equity fund merupakan sekumpulan dana yang investasinya dilakukan ke saham. Reksa dana saham dalam jangka pendek memang fluktuatif, tapi dalam sejarahnya tidak sedikit reksa dana saham justru meningkat lebih tinggi dibandingkan reksa dana lain, seperti reksa dana campuran atau reksa dana yang investasinya tidak saja di pasar modal, tapi juga di pasar uang. Reksa dana campuran adalah kombinasi investasi saham dan obligasi, dengan komposisi saham biasa berkisar antara 5065%, sisanya pada obligasi. Reksa dana ini cocok bagi investor yang tidak menginginkan risiko terlalu besar dari modalnya, tapi bersedia mengambil sedikit risiko untuk tambahan pendapatan ekstra. Sebagaimana halnya berinvestasi di pasar modal, investasi reksa dana juga tidak menjanjikan keuntungan semata. Bisa saja reksa dana tersebut harus ditutup karena penarikan besar-besaran oleh pemegang unit penyertaan. Bisa juga karena sebab lain, semisal NAB-nya turun terus,reksa dana tersebut dilikuidasi. Berdasarkan karakteristiknya, NAB reksa dana saham sangat dipengaruhi oleh perubahan harga saham di lantai bursa. Sementara keuntungan reksa dana pendapatan tetap diperoleh dari pendapatan bunga obligasi sehingga relatif tetap. Tapi, siapa tahu kalau pengelola reksa dana atau yang disebut fund manager gagal memprediksi obligasi yang dibeli,bisa juga NAB turun. Bagi investor yang sangat cemas terhadap risiko di atas, mereka bisa memilih reksa dana terproteksi. Reksa dana ini menjamin investasi tidak akan hilang. Mekanisme investasi yang dilakukan reksa dana proteksi ini memungkinkan investor tidak akan mengalami kerugian,minimal balik modal, sesuai dengan unit penyertaan ke reksa dana tersebut. Bagi investor pemula, berinvestasi di pasar modal melalui reksa dana ini sangat dianjurkan karena dikelola tenaga profesional. Bagaimanapun, berinvestasi di pasar modal itu sarat akan risiko. Selain investor harus memahami ilmu keuangan, mereka juga harus mampu memahami karakteristik pasar dalam berinvestasi di pasar modal. Apalagi investasi berupa saham. Salah memilih saham bisa menyebabkan investor merugi. Misalnya saham yang dibeli adalah saham yang tidak likuid sehingga ketika dana tersebut dibutuhkan, saham tidak bisa dijual. Lalu karena investasi saham adalah

12

investasi risiko, diversifikasi atau membentuk portofolio menjadi keharusan dalam meminimalkan risiko atau mengoptimalkan keuntungan. (TIM BEJ) Keuntungan Reksa Dana Profesional. Reksa dana dikelola oleh para profesional pasar modal yang memiliki akses pada informasi dan perdagangan efek sehingga selalu dapat meneliti berbagai peluang investasi terbaik bagi nasabah. Risiko minimal. Kita tahu pembagian risiko ini biasa disebut diversifikasi. Pada diversifikasi,dana investasi Anda ditempatkan pada berbagai instrumen investasi di pasar modal. Dengan demikian, risiko kerugian investasi secara keseluruhan akan lebih kecil.Diversifikasi ini juga memungkinkan hasil investasi lebih maksimal. Likuid. Investasi reksa dana mudah untuk diuangkan kembali. Mudah dan efisien. Berinvestasi di reksa dana relatif mudah karena selain prosesnya mudah,Anda diberi beberapa pilihan investasi, dengan strategi yang sesuai dengan risiko dan keuntungan yang diharapkan. Investasi di reksa dana ini praktis lebih fleksibel dalam memilih suatu jenis investasi dan leluasa pula untuk pindah ke jenis lain sesuai dengan tujuan investasi. Biaya ringan.Investasi melalui reksa dana relatif lebih ringan biayanya dibandingkanbila melakukan investasi sendiri.Hal ini karena pengelola investasi menghimpun dana dalam skala besar sehingga dapat mengalokasikan secara lebih ekonomis. Di samping itu, investasi reksa dana juga bebas pajak. (tim BEJ)

20 - Pedoman Pelaksanaan Investasi untuk Reksadana Syariah

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 20/DSN-MUI/IV/2001 Tentang PEDOMAN PELAKSANAAN INVESTASI UNTUK REKSA DANA SYARI'AH

Menimbang : Mengingat : Memperhatikan : MEMUTUSKAN : Menetapkan : FATWA TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN INVESTASI UNTUK REKSA DANA SYARI'AH

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan kembali dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi. Portofolio Efek adalah kumpulan efek yang dimiliki secara bersama (kolektif) oleh para pemodal dalam Reksa Dana. Manajer Investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah. Emiten adalah perusahaan yang menerbitkan Efek untuk ditawarkan kepada publik. Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek. Reksa Dana Syari'ah adalah Reksa Dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip Syari'ah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (sahib al-mal/ Rabb al Mal) dengan Manajer Investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara Manajer Investasi sebagai wakil shahib al-mal dengan pengguna investasi. Mudharabah/qirad adalah suatu akad atau sistem di mana seseorang memberikan hartanya kepada orang lain untuk dikelola dengan ketentuan bahwa keuntungan yang diperoleh (dari hasil pengelolaan

7.

13

8. 9.

tersebut) dibagi antara kedua pihak, sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati oleh kedua belah pihak, sedangkan kerugian ditanggung oleh shahib al-mal sepanjang tidak ada kelalaian dari mudharib. Prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum dengan tujuan agar pihak lain membeli Efek. Bank Kustodian adalah pihak yang kegiatan usahanya adalah memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.

BAB II MEKANISME KEGIATAN REKSA DANA SYARI'AH Pasal 2 1. 2. Mekanisme operasional dalam Reksa Dana Syari'ah terdiri atas: a. antara pemodal dengan Manajer Investasi dilakukan dengan sistem wakalah, dan b. antara Manajer Investasi dan pengguna investasi dilakukan dengan sistem mudharabah. Karakteristik sistem mudarabah adalah: a. Pembagian keuntungan antara pemodal (sahib al-mal) yang diwakili oleh Manajer Investasi dan pengguna investasi berdasarkan pada proporsi yang telah disepakati kedua belah pihak melalui Manajer Investasi sebagai wakil dan tidak ada jaminan atas hasil investasi tertentu kepada pemodal. b. Pemodal hanya menanggung resiko sebesar dana yang telah diberikan. c. Manajer Investasi sebagai wakil tidak menanggung resiko kerugian atas investasi yang dilakukannya sepanjang bukan karena kelalaiannya (gross negligence/tafrith).

BAB III HUBUNGAN, HAK, DAN KEWAJIBAN Pasal 3 Hubungan dan Hak Pemodal 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Akad antara Pemodal dengan Manajer Investasi dilakukan secara wakalah. Dengan akad wakalah sebagaimana dimaksud ayat 1, pemodal memberikan mandat kepada Manajer Investasi untuk melaksanakan investasi bagi kepentingan Pemodal, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus. Para pemodal secara kolektif mempunyai hak atas hasil investasi dalam Reksa Dana Syari'ah. Pemodal menanggung risiko yang berkaitan dalam Reksa Dana Syari'ah. Pemodal berhak untuk sewaktu-waktu menambah atau menarik kembali penyertaannya dalam Reksa Dana Syari'ah melalui Manajer Investasi. Pemodal berhak atas bagi hasil investasi sampai saat ditariknya kembali penyertaan tersebut. Pemodal yang telah memberikan dananya akan mendapatkan jaminan bahwa seluruh dananya akan disimpan, dijaga, dan diawasi oleh Bank Kustodian. Pemodal akan mendapatkan bukti kepemilikan yang berupa Unit Penyertaan Reksa Dana Syariah. Pasal 4 Hak dan Kewajiban Manajer Investasi dan Bank Kustodian 1. 2. 3. 4. Manajer Investasi berkewajiban untuk melaksanakan investasi bagi kepentingan Pemodal, sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus. Bank Kustodian berkewajiban menyimpan, menjaga, dan mengawasi dana Pemodal dan menghitung Nilai Aktiva Bersih per-Unit Penyertaan dalam Reksa Dana Syariah untuk setiap hari bursa. Atas pemberian jasa dalam pengelolaan investasi dan penyimpanan dana kolektif tersebut, Manajer Investasi dan Bank Kustodian berhak memperoleh imbal jasa yang dihitung atas persentase tertentu dari Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Syari'ah. Dalam hal Manajer Investasi dan/atau Bank Kustodian tidak melaksanakan amanat dari Pemodal sesuai dengan mandat yang diberikan atau Manajer Investasi dan/atau Bank Kustodian dianggap lalai (gross negligence/tafrith), maka Manajer Investasi dan/atau Bank Kustodian bertanggung jawab atas risiko yang ditimbulkannya. Pasal 5 Tugas dan Kewajiban Manajer Investasi Manajer Investasi berkewajiban untuk:

14

a. b. c. d.

Mengelola portofolio investasi sesuai dengan kebijakan investasi yang tercantum dalam kontrak dan Prospektus; Menyusun tata cara dan memastikan bahwa semua dana para calon pemegang Unit Penyertaan disampaikan kepada Bank Kustodian selambat-lambatnya pada akhir hari kerja berikutnya; Melakukan pengembalian dana Unit Penyertaan; dan Memelihara semua catatan penting yang berkaitan dengan laporan keuangan dan pengelolaan Reksa Dana sebagaimana ditetapkan oleh instansi yang berwenang. Pasal 6 Tugas dan Kewajiban Bank Kustodian

Bank Kustodian berkewajiban untuk: a. b. c. d. e. f. Memberikan pelayanan Penitipan Kolektif sehubungan dengan kekayaan Reksa Dana; Menghitung nilai aktiva bersih dari Unit Penyertaan setiap hari bursa; Membayar biaya-biaya yang berkaitan dengan Reksa Dana atas perintah Manajer Investasi; Menyimpan catatan secara terpisah yang menunjukkan semua perubahan dalam jumlah Unit Penyertaan, jumlah Unit Penyertaan, serta nama, kewarganegaraan, alamat, dan indentitas lainnya dari para pemodal; Mengurus penerbitan dan penebusan dari Unit Penyertaan sesuai dengan kontrak; Memastikan bahwa Unit Penyertaan diterbitkan hanya atas penerimaan dana dari calon pemodal.

BAB IV PEMILIHAN DAN PELAKSANAAN INVESTASI Pasal 7 Jenis dan Instrumen Investasi 1. 2. Investasi hanya dapat dilakukan pada instrumen keuangan yang sesuai dengan Syari'ah Islam. Instrumen keuangan yang dimaksud ayat 1 meliputi: a. Instrumen saham yang sudah melalui penawaran umum dan pembagian dividen didasarkan pada tingkat laba usaha; b. Penempatan dalam deposito pada Bank Umum Syariah; c. Surat hutang jangka panjang yang sesuai dengan prinsip Syariah; Pasal 8 Jenis Usaha Emiten 1. 2. Investasi hanya dapat dilakukan pada efek-efek yang diterbitkan oleh pihak (Emiten) yang jenis kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan Syari'ah Islam. Jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan Syari'ah Islam, antara lain, adalah: a. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang; b. Usaha lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi konvensional; c. Usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan makanan dan minuman yang haram; d. Usaha yang memproduksi, mendistribusi, dan/atau menyediakan barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat. Pasal 9 Jenis Transaksi yang Dilarang 1. 2. Pemilihan dan pelaksanaan transaksi investasi harus dilaksanakan menurut prinsip kehati-hatian (prudential management/ihtiyath), serta tidak diperbolehkan melakukan spekulasi yang di dalamnya mengandung unsur gharar . Tindakan yang dimaksud ayat 1 meliputi: a. Najsy, yaitu melakukan penawaran palsu; b. Bai al-Madum yaitu melakukan penjualan atas barang yang belum dimiliki (short selling); c. Insider trading yaitu menyebarluaskan informasi yang menyesatkan atau memakai informasi orang dalam untuk memperoleh keuntungan transaksi yang dilarang; d. Melakukan investasi pada perusahaan yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) hutangnya lebih dominan dari modalnya.

15

Pasal 10 Kondisi Emiten yang Tidak Layak Suatu Emiten tidak layak diinvestasikan oleh Reksa Dana Syariah: a. b. c. apabila struktur hutang terhadap modal sangat bergantung kepada pembiayaan dari hutang yang pada intinya merupakan pembiayaan yang mengandung unsur riba; apabila suatu emiten memiliki nisbah hutang terhadap modal lebih dari 82% (hutang 45%, modal 55 %); apabila manajemen suatu perusahaan diketahui telah bertindak melanggar prinsip usaha yang Islami.

BAB V PENENTUAN DAN PEMBAGIAN HASIL INVESTASI Pasal 11 1. 2. 3. Hasil investasi yang diterima dalam harta bersama milik pemodal dalam Reksa Dana Syari'ah akan dibagikan secara proporsional kepada para pemodal. Hasil investasi yang dibagikan harus bersih dari unsur non-halal, sehingga Manajer Investasi harus melakukan pemisahan bagian pendapatan yang mengandung unsur non-halal dari pendapatan yang diyakini halal (tafriq al-halal min al-haram). Penghasilan investasi yang dapat diterima oleh Reksa Dana Syari'ah adalah: a. Dari saham dapat berupa: o Dividen yang merupakan bagi hasil atas keuntungan yang dibagikan dari laba yang dihasilkan emiten, baik dibayarkan dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk saham. o Rights yang merupakan hak untuk memesan efek lebih dahulu yang diberikan oleh emiten. o Capital gain yang merupakan keuntungan yang diperoleh dari jual-beli saham di pasar modal. b. Dari Obligasi yang sesuai dengan syariah dapat berupa: o Bagi hasil yang diterima secara periodik dari laba emiten. c. Dari Surat Berharga Pasar Uang yang sesuai dengan syariah dapat berupa: o Bagi hasil yang diterima dari issuer. d. Dari Deposito dapat berupa: o Bagi hasil yang diterima dari bank-bank Syari'ah. Perhitungan hasil investasi yang dapat diterima oleh Reksa Dana Syari'ah dan hasil investasi yang harus dipisahkan dilakukan oleh Bank Kustodian dan setidak-tidaknya setiap tiga bulan dilaporkan kepada Manajer Investasi untuk kemudian disampaikan kepada para pemodal dan Dewan Syari'ah Nasional. Hasil investasi yang harus dipisahkan yang berasal dari non halal akan digunakan untuk kemaslahatan umat yang penggunaannya akan ditentukan kemudian oleh Dewan Syari'ah Nasional serta dilaporkan secara transparan.

4.

5.

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 1. 2. 3. Hal-hal yang belum diatur dalam Pedoman Pelaksanaan ini akan diatur kemudian oleh Dewan Syari'ah Nasional. Jika salah satu pihak tidak menunaikan kewajibannya atau jika terjadi perselisihan di antara para pihak, maka penyelesaiannya dilakukan melalui Badan Arbitrasi Syariah setelah tidak tercapai kesepakatan melalui musyawarah. Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta Tanggal : 24 Muharram 1422 H / 18 April 2001 M

16

40 - Pasar Modal dan Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 40/DSN-MUI/X/2003 Tentang PASAR MODAL DAN PEDOMAN UMUM PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI BIDANG PASAR MODAL

Menimbang : Mengingat : Memperhatikan : MEMUTUSKAN : Menetapkan : FATWA TENTANG PASAR MODAL DAN PEDOMAN UMUM PENERAPAN PRINSIP SYARIAH DI BIDANG PASAR MODAL

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Fatwa ini yang dimaksud dengan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pasar Modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek. Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran Umum. Efek Syariah adalah efek sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal yang akad, pengelolaan perusahaan, maupun cara penerbitannya memenuhi Prinsip-prinsip Syariah. Shariah Compliance Officer (SCO) adalah Pihak atau pejabat dari suatu perusahaan atau lembaga yang telah mendapat sertifikasi dari DSN-MUI dalam pemahaman mengenai Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal. Pernyataan Kesesuaian Syariah adalah pernyataan tertulis yang dikeluarkan oleh DSN-MUI terhadap suatu Efek Syariah bahwa Efek tersebut sudah sesuai dengan Prinsip-prinsip Syariah. Prinsip-prinsip Syariah adalah prinsip-prinsip yang didasarkan atas ajaran Islam yang penetapannya dilakukan oleh DSN-MUI, baik ditetapkan dalam fatwa ini maupun dalam fatwa terkait lainnya.

BAB II PRINSIP-PRINSIP SYARIAH DI BIDANG PASAR MODAL Pasal 2 Pasar Modal 1. 2. Pasar Modal beserta seluruh mekanisme kegiatannya terutama mengenai emiten, jenis Efek yang diperdagangkan dan mekanisme perdagangannya dipandang telah sesuai dengan Syariah apabila telah memenuhi Prinsip-prinsip Syariah. Suatu Efek dipandang telah memenuhi prinsip-prinsip syariah apabila telah memperoleh Pernyataan Kesesuaian Syariah.

BAB III EMITEN YANG MENERBITKAN EFEK SYARIAH Pasal 3 Kriteria Emiten atau Perusahaan Publik 1. 2. Jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara pengelolaan perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah tidak boleh bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah. Jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan Prinsip-prinsip Syariah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 1 di atas, antara lain:

17

3. 4. 5.

perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang; lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi konvensional; produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman yang haram; dan produsen, distributor, dan/atau penyedia barang-barang ataupun jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat. e. melakukan investasi pada Emiten (perusahaan) yang pada saat transaksi tingkat (nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih dominan dari modalnya; Emiten atau Perusahaan Publik yang bermaksud menerbitkan Efek Syariah wajib untuk menandatangani dan memenuhi ketentuan akad yang sesuai dengan syariah atas Efek Syariah yang dikeluarkan. Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah wajib menjamin bahwa kegiatan usahanya memenuhi Prinsip-prinsip Syariah dan memiliki Shariah Compliance Officer. Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan Efek Syariah sewaktu-waktu tidak memenuhi persyaratan tersebut di atas, maka Efek yang diterbitkan dengan sendirinya sudah bukan sebagai Efek Syariah.

a. b. c. d.

BAB IV KRITERIA DAN JENIS EFEK SYARIAH Pasal 4 Jenis Efek Syariah 1. 2. 3. Efek Syariah mencakup Saham Syariah, Obligasi Syariah, Reksa Dana Syariah, Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) Syariah, dan surat berharga lainnya yang sesuai dengan Prinsipprinsip Syariah. Saham Syariah adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang memenuhi kriteria sebagaimana tercantum dalam pasal 3, dan tidak termasuk saham yang memiliki hak-hak istimewa. Obligasi Syariah adalah surat berharga jangka panjang berdasarkan Prinsip Syariah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syariah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syariah berupa bagi hasil/margin/fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo. Reksa Dana Syariah adalah Reksa Dana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip Syariah Islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta (shahib al-mal/rabb al-mal) dengan Manajer Investasi, begitu pula pengelolaan dana investasi sebagai wakil shahib al-mal, maupun antara Manajer Investasi sebagai wakil shahib al-mal dengan pengguna investasi. Efek Beragun Aset Syariah adalah Efek yang diterbitkan oleh kontrak investasi kolektif EBA Syariah yang portofolio-nya terdiri dari aset keuangan berupa tagihan yang timbul dari surat berharga komersial, tagihan yang timbul di kemudian hari, jual beli pemilikan aset fisik oleh lembaga keuangan, Efek bersifat investasi yang dijamin oleh pemerintah, sarana peningkatan investasi/arus kas serta aset keuangan setara, yang sesuai dengan Prinsip-prinsip Syariah. Surat berharga komersial Syariah adalah surat pengakuan atas suatu pembiayaan dalam jangka waktu tertentu yang sesuai dengan Prinsip-prinsip syariah.

4.

5.

6.

BAB V TRANSAKSI EFEK Pasal 5 Transaksi yang Dilarang 1. 2. Pelaksanaan transaksi harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian serta tidak diperbolehkan melakukan spekulasi dan manipulasi yang di dalamnya mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan kezhaliman. Transaksi yang mengandung unsur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat dan kezhaliman sebagaimana dimaksud ayat 1 di atas meliputi: a. Najsy, yaitu melakukan penawaran palsu; b. Bai al-madum, yaitu melakukan penjualan atas barang (Efek Syariah) yang belum dimiliki (short selling); c. Insider trading, yaitu memakai informasi orang dalam untuk memperoleh keuntungan atas transaksi yang dilarang; d. Menimbulkan informasi yang menyesatkan; e. Margin trading, yaitu melakukan transaksi atas Efek Syariah dengan fasilitas pinjaman berbasis bunga atas kewajiban penyelesaian pembelian Efek Syariah tersebut; dan f. Ihtikar (penimbunan), yaitu melakukan pembelian atau dan pengumpulan suatu Efek Syariah untuk menyebabkan perubahan harga Efek Syariah, dengan tujuan mempengaruhi Pihak lain; g. Dan transaksi-transaksi lain yang mengandung unsur-unsur diatas.

18

Pasal 6 Harga Pasar Wajar Harga pasar dari Efek Syariah harus mencerminkan nilai valuasi kondisi yang sesungguhnya dari aset yang menjadi dasar penerbitan Efek tersebut dan/atau sesuai dengan mekanisme pasar yang teratur, wajar dan efisien serta tidak direkayasa.

BAB VI PELAPORAN DAN KETERBUKAAN INFORMASI Pasal 7 Dalam hal DSN-MUI memandang perlu untuk mendapatkan informasi, maka DSN-MUI berhak memperoleh informasi dari Bapepam dan Pihak lain dalam rangka penerapan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal.

BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 8 1. 2. Prinsip-prinsip Syariah mengenai Pasar Modal dan seluruh mekanisme kegiatan terkait di dalamnya yang belum diatur dalam fatwa ini akan ditetapkan lebih lanjut dalam fatwa atau keputusan DSN-MUI. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diperbaiki dan disempurnakan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta Tanggal : 08 Syaban 1424 H / 04 Oktober 2003 M Alamat Pasar Modal Syariah

I.

Reksa Dana Syariah 1. PT. Danareksa Investment Management Jl. Medan Merdeka Selatan No.14 Jakarta 10110 Telp. 3509777/9888 2. PT. PNM (Persero) Arthaloka Building 8th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav.2 Jakarta 10220 Telp. 2511 395 3. PT. Batasa Capital Chase Plaza Lt.4 Jl. Jend. Sudirman Kav.21 Jakarta 12910 Telp. 522 8882 4. PT. BNI Securities BNI Building, 18th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav.1 Jakarta 10220 Telp. 5701217, 5701205 (Hunting) 5. PT. AAA Sekuritas (PT. Andalan Artha Advisindo Sekuritas) Artha Graha Building 26th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190 Telp. 5152640/5415 6. PT. IndoPremierSecurities Wisma GKBI Lt.17 Suite 1702 Jl. Jend. Sudirman No.28 Jakarta 10210 Telp. 57931168/66 7. PT. Bhakti Asset Management Menara Kebon Sirih Lt.5 Jl. Kebon Sirih No.17-19 Jakarta 10340 Telp. 3983 6900

19

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

PT. Mandiri Investment Management Plaza Mandiri 28th Floor Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.36-38 Jakarta 12190 Telp. 526 3445 Ext.2315 PT. Insight Investments Management Chase Plaza Lt.4 Jl. Jend. Sudirman Kav.21 Jakarta 12920 Telp. 52142 34/36 PT. ReCapital Asset Management Wisma GKBI, 6th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav.28 Jakarta 10210 Telp. 570 3223 PT. Lautandhana Investment Management Wisma Kyoei Prince 15th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav.3 Jakarta 10220 Telp. 57900896 PT. Kresna Graha Securindo, Tbk (IPB Syariah) The Jakarta Stock Exchange Building Tower I, 30th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53, Jakarta 12190 Telp. 515 2889 PT. Optima Kharya Capital Management Menara Rajawali Lt.22 Kawasan Mega Kuningan Lot. 1.5, Jakarta Telp. 5761358 PT. CIMB-GK Securities Indonesia The Jakarta Stock Exchange Building Tower II, 20th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190 Telp. 515 7626 PT. Mega Capital Indonesia Menara Bank Mega, Lt.2 Jl. Kapten Tendean Kav.12-14A, Jakarta 12790 Telp. 7917 5599 (Hunting) PT. Eurocapital Peregrine Securities Plaza Bapindo, Citibank Tower 12th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55 Jakarta 12190 Telp. 524 6000/6160 PT. Fortis Investments World Trade Center Building, 5th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav.29-31 Jakarta 12920 Telp. 252 1574 (Hunting) PT. Trimegah Securities, Tbk Gedung Artha Graha Lt.18 Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190 Telp. 5152233

II.

Obligasi Syariah & Medium Term Notes (MTN) 1. PT. Indosat Tbk (Mudharabah) 2. Bank Bukopin Syariah 3. PT. Berlian Laju Tanker (BLTA) 4. Bank Muamalat Indonesia Tbk 5. PT. Cyliandra 6. Bank Syariah Mandiri 7. PT. PN VII 8. PT. Matahari Putra Prima Tbk 9. PT. Citra Sari Makmur 10. PT. Sona Topas 11. PT. Pembangunan Perumahan 12. PT. Arpeni Pratama Ocean Line (APOL) 13. PT. Humpuss Intermoda Transportasi (HIT) Tbk 14. PT. Indorent 15. PT. Berlina Tbk 16. PT. Eternal Buana Chemical Industries (EBCI) 17. PT. Apexindo Pratama Duta Tbk Medco Building 2nd-3rd Floor

20

18. 19. 20.

21.

22. 23. 24.

Jl. Ampera Raya No.20, Cilandak, Jakarta 12560 Telp. 7804766/1586 PT. Indosat Tbk (Ijarah) PT. Polytama Propindo PT. Ricky Putra Globalindo (RPG) PT. Logindo Samudramakmur 3rd Floor Merpati Building Jl. Angkasa Blok B 15 Kav.2-3 Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. 6570 1153 (Hunting) PT. Credit Suisse First Boston (CSFB) PT. Indonesia Comnet Plus (I Comnet +) PT. PLN (Persero) Jl. Trunojoyo Blok M 1/135, Kebayoran Baru, Jakarta 12160 Telp. 7261875/1122, 7251234/0550

21

Você também pode gostar