1 nov 2011 menurut andi pelaku nyaris diamuk massa pada jumat 28 10 lalu bagaimana muasalnya kasus pelecehan seksual yang dilakoni gun dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum guru olahraga di angkona ini. Sumber : http://news.okezone.com/read/2011/11/01/340/523090/guru-olahraga-di-luwu-timur- paksa-murid-oral-seks Pelaku Pelecehan Siswa Bebas 6 hari yang lalu pelaku pelecehan siswa bebas pdI print pelecehan seksual yang dilakukan yamin sani oknum guru olahraga man wonokromo meminta kepada komisi yudisial ky untuk memeriksa majelis hakim yang dipimpin. Sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/442275/ Guru guru Cantik yang Melakukan Pelecehan Seksual Terhadap Muridnya Unic77 berusaha semaksimal mungkin menjadi yang terdepan dalam menyajikan berita artikel gambar dan video yang aneh unik lucu gokil misteri dan extreme. Sumber : http://unic77.inIo/guru-guru-cantik-yang-melakukan-pelecehan-seksual-terhadap- muridnya.html Kasus Anand Krishna Dari Pelecehan Agama Hingga Pelecehan Seksual Kasus anand krishna dari pelecehan agama hingga pelecehan seksual tidak mengherankan apabila ada kabar pelecehan seksual yang dilakukan oleh anand krishna terhadap. Sumber : http://www.voa-islam.com/news/indonesia/2010/02/13/3304/kasus-anand-krishnadari- pelecehan-agama-hingga-pelecehan-seksual/ Kadisdik Tinggi 1anji Tindak Oknum Guru AS TEBING TINGGI, MANDIRI Kasus 'jewer massal menimpa 2 murid kelas III SD Negeri 163085, Jalan Darat, Tebing Tinggi Selasa (24/2) lalu, saat ini menjadi gunjingan berbagai elemen kota itu. Perbuatan oknum guru SA yang juga Wali Kelas kedua bocah malang bernama Zulpan Sebayang (9) dan Agung Surya, dianggap benar-benar keterlaluan dan dapat merusak citra pendidikan di Kota T Tinggi. Apalagi oknum AS memerintahkan 37 muridnya melakukan aksi jewer dan dengan tega pula oknum guru yang baru lulus PNS itu menonton peristiwa tersebut. Berbagai pihak mengharapkan agar Kadis Pendidikan (Kadisdik) Drs Pardamean Siregar mengambil tindakan tegas terhadap AS karena telah membuat trauma Zulpan Sebayang dan hingga Kamis (26/2) ia belum berani masuk sekolah. Kadisdik Kota T Tinggi Drs Pardamean Siregar ketika dikonIirmasi Mandiri di ruang kerjanya, Kamis (26/2) mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim untuk meminta klariIikasi oknum AS dan Kepala SDN 163085 Wigati. Akan dikenakan sanksi PP 30 Tahun 1980 terhadap AS bila nantinya ia terbukti bersalah. 'Saya sangat menyesalkan kejadian tersebut, karena bisa berdampak negatiI terhadap si anak. Di dalam beberapa kesempatan, saya sudah meminta agar para guru jangan main pukul terhadap anak didiknya, tegas Pardamean. Sementara itu Pengurus Dewan Pendidikan Kota membidangi Monitoring dan Evaluasi Hasan Damanik saat dimintai tanggapannya menyatakan, perbuatan oknum AS telah merusak citra pendidikan dan imej guru. Harus ada tindakan kongkrit dari Disdik, apalagi perbuatan AS mengakibat dampak negatiI terhadap siswa SD yang notabene masih sangat hijau dalam hal kekerasan. Peristiwa ini hendaknya memberi hikmah bagi Disdik agar ke depan rekrutmen guru dilakukan secara proporsional dan cermat. Jangan gampang seperti saat ini, begitu jadi PNS langsung bisa menjadi tenaga guru. Harus ada veriIikasi dan pembekalan maupun pelatihan bagi tenaga-tenaga baru yang akan dijadikan tenaga pendidik, tambah Hasan Damanik. Pengamat sosial kemasyarakatan di Kota Tebing Tinggi Bakti W Hasibuan menyebutkan, tindakan dan perbuatan oknum guru SDN 163085 yang menyuruh 37 muridnya melakukan aksi jewer terhadap sesama rekannya merupakan perbuatan yang menyimpang dari tujuan pendidikan. Dalam hal ini Kepala Sekolah yang bersangkutan dapat dinyatakan gagal membina bawahannya, maka sebagai pimpinan ia juga harus turut bertanggung jawab. Apalagi kejadian 'tindak kekerasan terhadap murid sudah pernah terjadi setahun sebelumnya. 'Salut terhadap respon positiI yang diberikan Kadis Pendidikan Tebing Tinggi Drs Pardamean Siregar, yang berjanji akan menindak oknum guru AS tersebut, tandasnya. edh] Sumber : http://harianmandiri.wordpress.com/2009/02/27/kadisdik-t-tinggi-janji-tindak-oknum- guru-as/. Guru SD IKIP II Tidak Mendidik, Tapi Menganiaya Tribun Timur - Selasa, 25 Oktober 2011 20:16 WITA MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Lembaga bantuan hukum (LBH) Makassar mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan oknum pendidik terhadap muridnya bernama Riki Ariyanto (11) murid SD Inpres BTN IKIP II Makassar, Selasa (25/10/2011).Akibat pemukulan tersebut, korban mengalami luka memar di bagian betis kiri setelah dihantam dengan sapu. Korban juga mengalami leba, di wajah terkena tamparan guru.
Wakil Direktur LBH Makassar ZulkiIli Hasanuddin menilai, tindakan oknum guru tersebut sangat tidak mendidik. "Mestinya guru memberikan contoh yang baik terhadap anak didiknya, bukan malah mempertontongkan aksi kekerasan di hadapan peserta didiknya. Ini semakin menambah keborokan guru di lembaga pendidikan," tegas ZulkiIli. ZulkiIli mengatakan, bentuk tindakan yang dilakukan oknum guru tersebut bukanlah bentuk didikan, melainkan bentuk penganiayaan yang dapat dijerat dengan pasal 351 KUHP.
"Oknum tersebut bisa saja dikenakan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan, lantaran mengakibatkan orang lain terluka bahkan kekerasan yang dilakukan pendidikan sudah nyata melanggar undang-undang perlindungan anak dan itu patut diproses sebagaimana hukum dan undang -undang yang berlaku," tandas ZulkiIli. (*/tribun-timur.com)
Penulis : Aashrudin Editor : Muh. Irham
Murid Demo dengan Seragam Sekolah Posted In berita - 12:03 - 0 komentar Banyuwangi - Akibat kekerasan yang dilakukan oknum Guru SD terhadap muridnya, membuat seorang wali murid mengelar aksi demo tunggal dengan berseragam sekolah si anak.Subandi (47), adalah orang tua murid dari Maura Billy Fiesandy (9), siswa kelas 4 SD Negeri Kepatihan yang mengalami luka lebam di kedua kakinya akibat menjadi korban pemukulan Guru wali kelasnya. SyaiIul Rahman, guru walikelas 4 yang telah memukul anak Subandi, terpaksa harus mendapat makian saat demo berlangsung. "Anak kamu mau saya ginikan?" kata Subandi sambil menunjukan kaki anaknya yang lebam, Senin (02/08/2010). Subandi datang dengan berpakaian seragam merah putih lengkap layaknya siswa SD. Dia mendatangi sekolah dengan mengayuh sepeda milik anaknya serta poster yang digantungkan di bagian dada dan punggung yang bertuliskan "Saya ingin sekolah". Sedangkan bagian punggung bertuliskan "Kenapa saya dipukul sampai 27 kali". Kontan saja, aksi itu menjadi tontonan siswa. Sambil merangkul anaknya, dia meminta kepala sekolah mempertemukannya dengan SyaiIul. "Mana SyaiIul? Tolong hadirkan di sini," teriak Subandi. Subandi bercerita kepada beritajatim.com, Sabtu (31/7/2010) lalu, SyaiIul memukul anaknya di depan siswa hingga 27 kali di kedua betis. Namun, sepulang dari sekolah, Billy takut bilang ke kedua orangtuanya. Subandi baru mengetahui pemukulan itu pada malam hari, setelah melihat dua betis Billy lebam. "Anak saya akhirnya mengaku telah dipukul 27 kali," katanya.
Sedangkan pada Minggu (1/8/2010) siang, Subandi langsung melapor ke Bagian Perlindungan Perempuan Anak Polres Banyuwangi. Menurutnya, pemukulan tersebut termasuk bentuk kekerasan terhadap anak.melakukan demo tunggal itu, Kepala SD Negeri Kepatihan melakukan mediasi antara orang tua siswa dan SyaiIul. Namun orang tua siswa, tetap berkukuh tidak akan mencabut laporannya ke polisi.
Kepada wartawan, SyaiIul membantah melakukan pemukulan hingga 27 kali. "Saya pukul hanya 10 kali. Lima kali di masing-masing betis," ujarnya.SyaiIul beralasan, terpaksa memukul karena Billy telah melukai dan menendang empat teman sekelasnya, dan salah satunya terluka di bagian bibir. Namun dia bersedia menempuh cara-cara damai supaya pihak orang tua mencabut laporannya ke polisi. "Saya sudah minta maaI," katanya.
Kepala SD Negeri 1 Kepatihan, Sumadi, mengatakan, akan melakukan pembinaan terhadap SyaiIul. "Saya akan mengupayakan cara damai bagi kedua belah pihak. Tapi Pak SyaiIul tetap kita pekerjakan di sini karena kita kekurangan guru," ungkapnya. Sumber : http://beritahari-ini.blogspot.com/2010/08/banyuwangi-murid-dipukul-guru-wali.html