Você está na página 1de 280

2010

Laporan Tahunan

Annual Report

ON THE MOVE

DAFTAR ISI
CONTENTS
1 8 9 10 11 12 14 16 21 22 31 32 44 46 48 64 72 78 82 84 88 90 94 107 118 144 148 150 156 160 163 164
Tema: ON THE MOVE
Theme: ON THE MOVE

Sekilas Astra

Astra at a Glance

Catur Dharma & Visi

Our Philosophy & Vision

Peristiwa Penting 2010


2010 Event Highlights

Penghargaan 2010
2010 Awards

Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights

Ikhtisar Saham
Stock Highlights

Laporan Dewan Komisaris Dewan Komisaris Laporan Direksi Direksi

Report from the Board of Commissioners Board of Commissioners Report from the Board of Directors Board of Directors

Pembahasan dan Analisis Manajemen


Managements Discussion and Analysis

1 2

Ikhtisar Laporan
Report Highlights

Pembahasan dan Analisis Manajemen


Managements Discussion and Analysis

Laporan Business
Business Report
Struktur Bisnis Business Structure Otomotif Automotive Jasa Keuangan Financial Services Alat Berat dan Pertambangan Heavy Equipment and Mining Agribisnis Agribusiness Teknologi Informasi Information Technology Infrastruktur dan Logistik Infrastructure and Logistics

3 4 5 6

Laporan Bisnis
Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis


Review of Business Support Unit
Lingkungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Environment, Health and Safety Sumber Daya Manusia Human Resources

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis


Review of Business Support Units Corporate Social Responsibility

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Tata Kelola Perusahaan


Laporan Komite Audit Audit Committee Report

Good Corporate Governance

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Data Perseroan
Corporate Data
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile Profil Direksi Board of Directors Profile Struktur Organisasi Organisation Structure Informasi Perusahaan Corporate Informations Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled Entities Subsidiaris, Asscoiates dan Jointly Controlled Entities

Panduan Umum: Harap diperhatikan petunjuk dalam membaca laporan ini, Perseroan mengacu pada PT Astra International Tbk sebagai perusahaan induk. Astra dan Grup Astra mengacu pada PT Astra International Tbk, anak perusahaan dan perusahaan afiliasi. General Use of Terms: For guidance when reading this report, please note the term the Company refers to PT Astra International Tbk as the parent company. Astra and Astra Group refers to PT Astra International Tbk, subsidiaries and affiliates.

170

Laporan Keuangan
Financial Report

8 7

Data Perseroan
Corporate Data

Laporan Keuangan
Financial Report

ON THE MOVE
Untuk menjaga posisi kami di tengah persaingan, kami senantiasa memacu diri untuk berbuat lebih dari apa yang menjadi standar bisnis, untuk meraih keunggulan dimana pun kami berada.
To secure our position in the midst of competition, we push ourselves to go above and beyond the average, pursuing excellence everywhere we do businesses.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

ON THE MOVE

Moving Purposefully
Untuk berkembang perlu impian dan perencanaan. Dengan berbekal kedua hal tersebut, Astra memenuhi harapan-harapan para pemangku kepentingannya. Di tahun 2010 kami melihat hasil perencanaan di setiap unit usaha. Para pelanggan memperoleh apa yang mereka perlukan, sesuai jumlah yang mereka butuhkan. Para mitra kerja selalu siaga dan mengetahui dengan tepat ke mana kami bergerak. Astra mengelola usahanya dan mengubah impian menjadi kenyataan: untuk keluarga yang membutuhkan pembiayaan untuk membeli mobil pertamanya, untuk dunia usaha yang ingin meningkatkan kapasitasnya dan untuk masyarakat yang membutuhkan uluran tangan.

Each of us understands that growth requires both dreaming and planning and with both of these Astra can meet the expectations of stakeholders. In 2010, we saw the results of planning in every business unit. Customers received what they needed, in the quantities they needed. Partners were ready and knew exactly where we were moving to. Astra runs its businesses and turns dreams into reality: for families to buy their first car, for businesses to expand capacity and for people in the community to get a helping hand.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Pendapatan Bersih meningkat sebesar 32%


Net revenue increasing by 32%

Rp 130 trillion 43%

Laba Bersih mencapai Rp 14,4 triliun


Net income recorded at Rp 14.4 trillion

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

ON THE MOVE

Moving Together
Di Astra, setiap karyawan berpotensi untuk memberi sumbangsih yang besar. Investasi untuk meningkatkan keterampilan seorang karyawan telah menggerakkan kami semua ke tujuan yang lebih besar. Dengan bekerja sama kami bergerak untuk meraih kesuksesan. Bagi masyarakat, Astra dan sejumlah yayasannya berkontribusi membuka dan menciptakan peluang baru, membantu membangun masyarakat yang lebih kokoh. Dengan dukungan para pemegang saham, Astra dapat terus berkembang bersama para mitra kerja dan masyarakat, menciptakan kemakmuran dan melestarikan lingkungan.

At Astra, each employee has the potential to make great contributions. Investments to improve the skills of one move all of us to greater ends. In working together, we move to reach success. For the community, Astra and its foundations are contributing to build and create new opportunity, to help building strong communities. With the support of shareholders, Astra can continue to grow with its partners and with the community as a whole, providing prosperity and protecting the environment.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

145 perusahaan, termasuk anak perusahaan,


perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities.
Astra Group consists of 145 companies, including subsidiaries, associates and jointly controlled entities.

Grup Astra terdiri dari

145.154 orang.

Hingga akhir tahun 2010 jumlah karyawan Astra mencapai

Astras number of employees as at the end of the year 2010 was 145,154 people.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

ON THE MOVE

Moving Systematically
Grup Astra bergerak maju sebagai satu kesatuan. Pengendalian internal, akuntabilitas dan budaya kepatuhan terhadap peraturan semua berpadu melahirkan kegigihan untuk mencapai tujuan. Di Astra, setiap orang bertanggung jawab di bidangnya. Dengan merancang tanggung jawab setiap personel secara cermat, kami pun memerhatikan kepentingan bersama. Kami menyadari tanggung jawab bersama terhadap planet ini, maka kami mengevaluasi data dan merinci hasilnya dalam Laporan Keberlanjutan. Kami pun bertanggung jawab terhadap para karyawan dan untuk masyarakat yang lebih baik, maka secara rutin Astra melibatkan kedua kelompok tersebut untuk menemukan kesamaan gerak. Di Astra, kami sadar bahwa kami harus senantiasa menghasilkan produk dan layanan berkualitas, serta terus bergerak maju.

Astra Group companies work together, ensuring we move forward as one. Internal control, accountability, and a culture of regulatory compliance all combine to lend us strength of purpose. At Astra, everyone has responsibility for his or her own area. By carefully outlining each persons responsibility, we also take care of our common interests. We know we share responsibility for the planet, and so we measure data and detail the results in a Sustainability Report. We know we are responsible for the betterment of the employee and the community, and so Astra regularly engages community groups to find common ground. At Astra, we know we must continue to provide high quality products and services and to stay on the move.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) telah membina usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

9.458

Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) has supported 9,458 micro, small and medium enterprises (MSME).

arah strategis
yang dimiliki Astra dalam mengelola lingkungan dan masyarakat sekitar.
Astra Green Company & Astra Friendly Company uniting strategic directions on the environment and on the community.

Astra Green Company & Astra Friendly Company merupakan

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Sekilas Astra
Astra at a Glance

Astra berdiri pada tahun 1957 sebagai perusahaan perdagangan. Seiring dengan perjalanan waktu, Astra membentuk kerja sama dengan sejumlah perusahaan kelas dunia. Sejak tahun 1990 Perseroan menjadi perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, dengan kapitalisasi pasar per 31 Desember 2010 sebesar Rp 221 triliun. Saat ini Astra bergerak dalam enam bidang usaha yaitu: Otomotif; Jasa Keuangan; Alat Berat dan Pertambangan; Agribisnis; Teknologi Informasi; Infrastruktur dan Logistik. Pada 31 Desember 2010 jumlah karyawan Grup Astra mencapai 145.154 orang yang tersebar di 145 perusahaan, termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities.

Astra was established in 1957 as a trading company. Over the course of its development, it has formed a number of strategic alliances with leading global players. Since 1990 the Company has been listed on the Indonesia Stock Exchange, with a market capitalization as at 31 December 2010 of Rp 221 trillion.

Astra is currently engaged in six business lines: Automotive; Financial Services; Heavy Equipment and Mining; Agribusiness; Information Technology; Infrastructure and Logistics. As 31 December 2010, Astra employed 145,154 people in 145 companies, including subsidiaries, associates and jointly controlled entities.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Motto
Motto

Per Aspera Ad Astra Berjuang dan menembus segala tantangan untuk mencapai bintang. Insan Astra adalah pekerja cerdas, keras, ikhlas dan tuntas. Sejahtera Bersama Bangsa Prosper with the Nation

Tujuan
Aim

Catur Dharma
Our Philosophy

Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara To be an Asset to the Nation Memberikan Pelayanan Terbaik kepada Pelanggan To Provide the Best Service to Our Customers Menghargai Individu dan Membina Kerja Sama To Respect Individuals and Promote Teamwork Senantiasa Berusaha Mencapai yang Terbaik To Continually Strive for Excellence

Visi
Vision

Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan penekanan pada pertumbuhan yang berkelanjutan dengan pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi. To be one of the best managed corporations in Asia Pacific with emphasis on sustainable growth by building competence through people development, solid financial structure, customer satisfaction and efficiency. Menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan. To be a socially responsible corporation and to be environmentally friendly.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Peristiwa Penting 2010


2010 Event Highlights

Toyota Meluncurkan 5 Varian Toyota New Dyna Melengkapi varian yang sudah ada, Toyota Dyna kini hadir dalam lima tipe, yaitu 130 HT, 130 XT, 110 ET, 110 FT dan 110 ST. Toyota Unveils 5 New Toyota Dyna Complementing existing models, Toyota Dyna is now available in five types: 130 HT, 130 XT, 110 ET, 110 FT, and 110 ST.

Penerbitan Obligasi PT Astra Sedaya Finance XI PT Astra Sedaya Finance (ASF) - Kelompok pembiayaan Astra Credit Companies (ACC) menerbitkan obligasi XI dengan tingkat bunga tetap sebesar Rp 1,5 Triliun. Bond Issuance PT Astra Sedaya Finance XI PT Astra Sedaya Finance (ASF) - Part of Astra Credit Companies (ACC) - Issue bonds XI with fixed interest rate of Rp 1.5 trillion.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Astra International Tbk RUPSLB Astra menghasilkan keputusan untuk memberikan penghargaan dan pembebasan sepenuhnya kepada almarhum Michael D. Ruslim dan mengangkat Prijono Sugiarto sebagai Presiden Direktur Perseroan dan Sudirman M. Rusdi sebagai Direktur Perseroan. An Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM) of PT Astra International Tbk The EGM appreciated the contributions of the late Michael D. Ruslim and confirmed Prijono Sugiarto as President Director of the Company and the Sudirman M. Rusdi as Director.

PT United Tractors Tbk Meluncurkan Excavator Berteknologi KOMTRAX PT United Tractors Tbk (UT) meluncurkan tiga tipe excavator Komatsu, yaitu PC130F-7, PC200-8 dan PC400-8 berteknologi KOMTRAX (Komatsu Machine Tracking System) untuk pertama kalinya digunakan di Indonesia. PT United Tractors Tbk Launched Excavator with KOMTRAX Technology PT United Tractors Tbk (UT) launched three types of Komatsu excavators, namely PC130F-7, PC200-8, and a first for Indonesia the PC400-8 technology equipped with KOMTRAX (Komatsu Machine Tracking System Technology).

PT Astra Agro Lestari Tbk Bangun Pabrik Baru di Kalimantan Timur PT Astra Agro Lestari Tbk melakukan ekspansi strategis dengan membangun pabrik baru di PT Sumber Kharisma Persada (SKP) dengan kapasitas olah 30 ton/jam. PT Astra Agro Lestari Tbk Build New Factory in East Kalimantan PT Astra Agro Lestari Tbk strategically expanded by building a new mill in PT Sumber Kharisma Persada (SKP) with capacity of 30 tonnes/hour.

Januari
January

Februari
February

Maret
March

Maret
March

Maret
March

Juni
June

Juli
July

Agustus
August

Oktober
October

November
November

PT Astra Honda Motor Perkenalkan Skutik Retro Modern Honda Scoopy PT Astra Honda Motor merilis Honda Scoopy, sebuah skutik unik dengan desain retro-modern yang pertama di Indonesia. PT Astra Honda Motor Unveils Retro Modern Automatic Scooter Honda Scoopy PT Astra Honda Motor released the Honda Scoopy, a unique automatic scooter with retro-modern design, a first in Indonesia.

PT Astra Graphia Tbk Meluncurkan Mesin Multifungsi Warna Fuji Xerox Ramah Lingkungan PT Astra Graphia Tbk meluncurkan varian baru untuk mesin multifungsi warna Fuji Xerox, yaitu ApeosPort IV dan DocuCenter IV seri 2270/3370/4470/5570 yang mengusung konsep Green Office karena teknologinya yang ramah lingkungan. PT Astra Graphia Tbk Launched the Fuji Xerox Color Environmentally Friendly Multifunction Machines PT Astra Graphia Tbk launched the new environmentally friendly Fuji Xerox color multifunction machines, namely ApeosPort IV and IV DocuCenter 2270/3370/4470/5570 to bring in the concept of Green Office.

UT Rampungkan Akuisisi PT Agung Bara Prima PT United Tractors Tbk telah merampungkan akuisisi atas 60% saham PT Agung Bara Prima (ABP). Akuisisi dilakukan melalui anak perusahaannya, PT Tuah Turangga Agung. UT Completes Acquisition of PT Agung Bara Prima PT United Tractors Tbk completed the acquisition of a 60% stake in PT Agung Bara Prima (ABP). The acquisition was made through its subsidiary PT Tuah Turangga Agung.

PT Astra Honda Motor (AHM) Mengumumkan One Heart sebagai Tagline Baru AHM mengumumkan tagline baru One Heart yang menjadi filosofi perusahaan dalam hal memberikan produk dan layanan terbaik. PT Astra Honda Motor (AHM) Announces One Heart as New Tagline AHM announced a new tagline One Heart which highlights the companys philosophy in providing the best products and services.

SATU Indonesia Jelajahi Dunia Astra Pecahkan Rekor MURI Memperingati Hari Sumpah Pemuda, Astra menggelar SATU Indonesia: Jelajahi Dunia Astra yang dilaksanakan selama dua hari di Taman Rekreasi Mekarsari selama 2 hari dengan 21.000 jumlah pengunjung. Pada acara ini Astra juga berhasil masuk Museum Rekor Indonesia (MURI) atas Labyrinth dengan kamar terbanyak (850 kamar) yang berisi informasi tentang Grup Astra. Satu Indonesia Jelajahi Dunia Astra Break Record MURI In commemoration of Youth Pledge Day, Astra held SATU Indonesia: Jelajahi Dunia Astra for two days at the Park Recreation Mekarsari with 21,000 visitors. In this event Astra also managed to enter the Indonesian Record Museum (MURI) with a Labyrinth of the most rooms (850 rooms) with information about the Astra Group.

Astra Daihatsu Motor Cetak Rekor Dua Juta Unit PT Astra Daihatsu Motor (ADM) merayakan pencapaian produksi dua juta setelah berkiprah 32 tahun. Astra Daihatsu Motor Reaches Production Record of Two Million Units PT Astra Daihatsu Motor (ADM) celebrated the achievement of the production of two million units after 32 years of operations.

10

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Penerbitan Obligasi PT Federal International Finance X Untuk kesepuluh kalinya, PT Federal International Finance (FIF) kembali menerbitkan obligasi senilai Rp 1,5 triliun dengan tingkat bunga tetap untuk mendukung target pembiayaan FIF tahun 2010 sebesar Rp 15 triliun. Issuance of Bonds PT Federal International Finance X For the tenth time, PT Federal International Finance (FIF) issued bonds valued at Rp 1.5 trillion with fixed interest rate to support 2010 financing target of Rp 15 trillion.

PT Isuzu Astra Motor Indonesia Luncurkan Isuzu Bison PT Isuzu Astra Motor Indonesia meluncurkan Isuzu Bison yang merupakan kendaraan pick-up tenaga besar dan irit bahan bakar serta daya muat besar. PT Isuzu Astra Motor Indonesia Launches Isuzu Bison PT Isuzu Astra Motor Indonesia launched the Bison, a large capacity pick-up with excellent fuel economy as well as a large holding capacity.

Yayasan Astra Bina Pendidikan (YABP) Resmi Berubah Nama Menjadi Yayasan Pendidikan Astra - Michael D. Ruslim Yayasan Astra Bina Pendidikan (YABP) resmi berubah nama menjadi Yayasan Pendidikan Astra - Michael D. Ruslim. Perubahan nama ini merupakan bentuk penghormatan Grup Astra atas kepedulian dan kerja keras (alm.) Michael D. Ruslim terhadap kegiatan sosial Grup Astra dalam bidang pendidikan nasional. Astra Bina Education Foundation (YABP) Officially Changed its Name to the Michael D. Ruslim Astra Education Foundation Astra Bina Education Foundation (YABP), officially changed its name to the Michael D. Ruslim Astra Education Foundation out of respect for the late Michael D. Ruslim for his care and determination about the Groups involvement in developing national education for the less-fortunate.

Penghargaan 2010
2010 Awards
Finance Asia - Asias Best Companies No 1 Best Managed Company No 1 Best Corporate Governance No 1 Best Investor Relations No 1 Best Corporate Social Responsibility No 1 Most Committed to a Strong Dividend Policy Asian Wall Street Journal The Most Admired Company In Indonesia Asiamoney - Best Managed Company Awards 2010 Best Large-Cap Company for Indonesia

Maret
March

April
April

Mei
May

Majalah Investor - The Best Listed Companies 2010 Emiten Terbaik Sektor Aneka Industri Bupati Bogor - Pemerhati di Bidang Pendidikan untuk Daerah Bogor Menteri Pendidikan - Anugrah Peduli Pendidikan 2010 Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia - Lomba Ing Griya Perhumas Indonesia 2010 Juara III Kategori Profil Lembaga Audio Visual Majalah SWA - Indonesia Best Public Companies 2010 No 2 Indonesias Best Wealth Creators Majalah Fortune - No 1 Daftar Fortune Indonesia 100 Kinerja perusahaan terbaik di sektor Aneka Industri

Desember
December

Astra Tingkatkan Kepemilikan di Astra Sedaya Finance (ASF) Menjadi 100% PT Astra International Tbk meningkatkan kepemilikan saham ASF sebesar 100% dengan melakukan penambahan 47% saham ASF melalui akuisisi PT General Electric Services (GES). Astra Ownership Increases in Astra Sedaya Finance (ASF) to 100% PT Astra International Tbk increased its ownership in ASF to 100% by acquiring the remaining 47% shares of ASF through the acquisition of PT General Electric Services (GES).

Peresmian Kapal MV Serasi V TFSI Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, Toyofuji Serasi Indonesia (TFSI) kembali menambah armadanya dengan meresmikan Kapal MV SERASI V yang terdiri dari enam dek serta memiliki kapasitas muatan sebanyak 850 unit kendaraan. Inauguration Ship MV Serasi V TFSI To meet customer needs, Toyofuji Serasi Indonesia (TFSI) added to its fleet with the launching of Vessel MV SERASI V, with six decks and cargo capacity of 850 vehicles.

PermataBank Selesaikan Akuisisi Pertama di Indonesia PT Bank Permata Tbk (PermataBank) mengumumkan penyelesaian proses pengambilan PT GE Finance Indonesia (GEFI) setelah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia. PermataBank Completes Its First Acquisition in Indonesia PT Bank Permata Tbk (PermataBank) announced completion of PT GE Finance Indonesia (GEFI) acquisition after obtaining approval from Bank Indonesia.

Astra Meningkatkan Kepemilikan di PALYJA Menjadi 49% Pada bulan Desember 2010, Astra melakukan akuisisi sebesar 19% kepemilikan saham di PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA), perusahaan pengelolaan air yang beroperasi di wilayah Jakarta Barat. Sehingga kepemilikan Astra meningkat dari 30% menjadi 49%. Astra Increases Shareholding of PALYJA to 49% In December 2010, Astra acquired a further 19% ownership stake in water management company PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA), increasing ownership from 30% to 49%.

Warta Ekonomi - No 2 Most Powerful Company Warta Ekonomi - Most Powerful Companies in Automotive and Components Industry Warta Ekonomi - 10 Most Powerful Companies 2010 Indonesia Institute for Corporate Directorship & Majalah Investor - The 2nd Annual IICD Corporate Governance Award Kategori Umum Metro TV and The United National for MDGs in the Asia Pacific - For Its Commitment toward the achivement of the Millenium Development Goals in Indonesia Achieve Universal Primary Education Majalah SWA dan IICG - Indonesia Most Trusted Companies Trusted Company Based on Investors and Analystss Assessment Survey

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

11

Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights

Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi bahasa Inggris Dalam miliar Rupiah kecuali disebutkan lain

Numerical notation in all tables and graphs is in English format

2010

2009

2008

2007

2006

In billions of Rupiah, unless stated otherwise

TOTAL ASTRA (KONSOLIDASIAN) Laporan Laba Rugi Pendapatan Bersih Laba Kotor Laba Usaha EBITDA1 Laba Bersih 129,991 26,874 14,725 20,023 14,366 98,526 22,771 12,756 16,857 10,040 97,064 21,730 11,876 15,135 9,191 70,183 16,489 8,501 11,163 6,519 55,709 12,323 4,243 6,395 3,712

TOTAL ASTRA (CONSOLIDATED) Statements of Income Net Revenue Gross Profit Operating Income EBITDA1 Net Income

Neraca Jumlah Aset Aset Lancar Investasi pada Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled Entities Aset Tetap2 Kewajiban Jangka Pendek Jumlah Pinjaman Modal Kerja Bersih Jumlah Ekuitas Jumlah Ekuitas dan Hak Minoritas
3

Balance Sheets 112,857 46,843 15,053 24,363 37,124 31,738 10,958 49,310 58,689 88,938 36,742 11,484 20,761 26,760 21,921 7,583 39,894 48,932 80,740 35,531 10,636 18,742 26,883 23,533 8,018 33,080 40,577 63,520 28,160 9,771 13,005 21,343 19,845 5,866 26,963 32,008 57,929 15,731 8,504 13,334 20,070 23,178 4,675 22,376 26,431 Total Assets Current Assets Investment in Associates and Jointly Controlled Entities Fixed Assets2 Current Liabilities Total Borrowings Net Working Capital3 Total Equity Total Equity and Minority Interest

Analisa Rasio dan Informasi Lain Laba bersih terhadap Aset Laba bersih terhadap Ekuitas Marjin Laba Kotor Marjin Laba Usaha Rasio Lancar (x) Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Aset (x) Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Ekuitas (x) Saham Beredar (dalam Jutaan) Laba Bersih per Saham (Rp)4 Nilai Aset Bersih per Saham (Rp)5 Dividen Kas Interim per Saham (Rp) Dividen Kas Final per Saham (Rp) Rasio Hutang Bersih terhadap Ekuitas (x)7 13% 29% 21% 11% 1.3 0.5 1.1 4,048 3,549 12,180 470 1,130
6

Ratio Analysis and Other Information 11% 25% 23% 13% 1.4 0.4 1.0 4,048 2,480 9,854 290 830 (0.0) 11% 28% 22% 12% 1.3 0.5 1.2 4,048 2,270 8,171 300 570 0.1 10% 24% 23% 12% 1.3 0.5 1.2 4,048 1,610 6,660 160 484 0.1 6% 17% 22% 8% 0.8 0.5 1.4 4,048 917 5,527 150 290 0.2 Return on Assets Return on Equity Gross Profit Margin Operating Income Margin Current Ratio (x) Liabilities to Total Assets Ratio (x) Liabilities to Total Equity Ratio (x) Issued Shares (in millions) Net Earnings per Share (Rp)4 Net Asset Value per Share (Rp)5 Interim Cash Dividend per Share (Rp) Final Dividend per Share (Rp) Net Debt to Equity Ratio (x)7

0.1

1 2 3 4 5 6 7

Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi. Termasuk aset yg tidak digunakan dalam usaha. Piutang Usaha + Persediaan - Hutang Usaha Jangka Pendek. Laba bersih per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar setelah penyesuaian penerbitan saham baru. Nilai aset bersih per saham dihitung berdasarkan jumlah saham yang beredar pada setiap akhir tahun. Tergantung persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Tahunan bulan Mei 2011. Hutang bersih tidak termasuk Jasa Keuangan. {Jumlah pinjaman tidak termasuk Jasa Keuangan (Kas dan Setara Kas tidak termasuk Jasa Keuangan + Kas yang dibatasi penggunaanya tidak termasuk Jasa Keuangan)}/Jumlah Ekuitas.

1 2 3 4 5 6 7

Earnings before interest, tax, depreciation and amortization. Includes assets not yet used in operations. Trade Receivables + Inventory - Current Trade Payables. Earnings per share is calculated based on the weighted average number of ordinary shares outstanding adjusted for any share issuance. Net Asset value per share is calculated based on the number of ordinary shares outstanding at every year-end. Subject to the approval of shareholders at Annual General Meeting in May 2011. Net debt excludes Financial Services. {Total Borrowing excludes Financial Services (Cash and Cash Equivalents exclude Financial Services + Restricted Cash excludes Financial Services)}/Total Equity.

12

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Pendapatan Bersih (Rp miliar) Net Revenue (Rp billion)


129,991

Laba Bersih (Rp miliar) Net Income (Rp billion)

14,366

97,064 70,183 55,709

98,526 6,519 3,712

9,191

10,040

06

07

06 08 09 10

07

08

09 10

Jumlah Aset (Rp miliar) Total Assets (Rp billion)

112,857

Jumlah Ekuitas (Rp miliar) 49,310 Total Equity (Rp billion)


39,894

80,740 57,929 63,520

88,938

33,080 26,963 22,376

06

07

06 08 09 10

07

08

09 10

Laba Bersih per Saham (Rp) Net Earnings per Share (Rp)
3,549

Dividen per Saham (Rp) Dividend per Share (Rp)


1, 30* 1
Final

2,270 2,480 1,610 917

830

484 290
150 160

570

300

06

07

06 08 09 10

290

470

Interim

07

08

09 10

* Tergantung persetujuan pemegang saham pada RUPS bulan Mei 2011 * Subject to approval of shareholders at AGM in May 2011

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

13

Ikhtisar Saham
Stock Highlights

Harga dan Volume Perdagangan Saham 2009-2010 2009-2010 Share Price and Trading Volume
65,000 55,000 45,000 35,000 25,000 15,000 5,000 15,000,000 12,500,000 10,000,000 7,500,000 5,000,000 2,500,000 0

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

2009
Sumber Source: Thomson Reuters Harga Penutupan Closing Price (LHS)

2010
Volume Perdagangan Trading Volume (RHS)

Harga dan Volume Perdagangan Saham per Triwulan 2009-2010 2009-2010 Quarterly Share Price and Trading Volume
Periode Harga Tertinggi (Rp) Highest Price (Rp) 2009 Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 16,000 25,800 34,150 35,600 2010 44,050 50,250 60,750 60,200 Harga Terendah (Rp) Lowest Price (Rp) 2009 10,550 14,350 22,650 29,750 2010 32,750 36,050 45,900 48,800 Harga Penutupan (Rp) Closing Price (Rp) 2009 14,250 23,800 33,350 34,700 2010 41,900 48,300 56,700 54,550 Volume Perdagangan Rata-rata (Unit) Average Trading Volume (Unit) 2009 4,618,602 5,915,371 4,628,551 3,818,057 2010 3,511,959 4,573,895 4,034,092 3,930,532 1st Quarter 2nd Quarter 3rd Quarter 4th Quarter Period

Sumber Source: Thomson Reuters

Pemegang Saham per 31 Desember 2010 dan 2009 Shareholders as at 31 December 2010 and 2009
31 Desember 2010 31 December 2010 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh Number of shares issued and fully paid Jardine Cycle & Carriage Ltd Budi Setiadharma (Presiden Komisaris / President Commissioner) Anthony John Liddell Nightingale (Komisaris / Commissioner)* Muhamad Chatib Basri (Komisaris / Commissioner) Lain-lain / others (masing-masing dibawah / each less than 5%) TOTAL 2,028,825,504 871,500 610,000 2,018,048,310 4,048,355,314 Persentase kepemilikan Percentage of ownership 50.11% 0.02% 0.02% 49.85% 100.00% 31 Desember 2009 31 December 2009 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh Number of shares issued and fully paid 2,028,825,504 871,500 610,000 1,500 2,018,046,810 4,048,355,314 Persentase kepemilikan Percentage of ownership 50.11% 0.02% 0.02% 0.00% 49.85% 100.00%

*) Seluruh saham dimiliki melalui / All shares are owned through UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus.

Jardine Cycle & Carriage (JC&C) adalah perusahaan yang berbasis di Singapura dan anggota Grup Jardine Matheson. JC&C memiliki 50,1% saham Astra International, serta kepemilikan di beberapa perusahaan otomotif lain di Asia Tenggara. Di bawah bendera Cycle & Carriage, JC&C mengendalikan beberapa anak perusahaan di Singapura dan Malaysia. Perusahaan asosiasi JC&C antara lain adalah Tunas Ridean di Indonesia dan Truong Hai Auto Corporation di Vietnam.

Jardine Cycle & Carriage (JC&C) is a Singapore-listed company and a member of the Jardine Matheson group. It has a 50.1% interest in Astra International and has other automotive companies interests in Southeast Asia. JC&C controls several subsidiaries operating in Singapore and Malaysia under the Cycle & Carriage banner, JC&C associates include Tunas Ridean in Indonesia and Truong Hai Auto Corporation in Vietnam.

14

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Komposisi Pemegang Saham Composition of Shareholders


31 Desember 2010 31 December 2010 No. of Shareholders No. of Shares % No. of Shareholders 31 Desember 2009 31 December 2009 No. of Shares % Domestic 8,214 153 50 163 6 154 8,740 43,094,819 32,450,028 45,921,503 31,895,035 2,255,953 80,584,574 236,201,912 1.06% 0.80% 1.13% 0.79% 0.06% 1.99% 5.83% 3,835 164 39 108 5 132 4,283 22,297,040 37,109,111 50,623,503 30,104,112 2,255,453 109,516,057 251,905,276 0.55% 0.92% 1.25% 0.74% 0.06% 2.71% 6.22% 1. Retail 2. Corporation 3. Insurance 4. Foundation 5. Cooperation 6. Others Sub Total International 207 1,366 1,573 10,313 2,116,428 3,810,036,974 3,812,153,402 4,048,355,314 0.05% 94.11% 94.17% 100.00% 151 1,083 1,234 5,517 612,719 3,795,837,319 3,796,450,038 4,048,355,314 0.02% 93.76% 93.78% 100.00% 1. Retail 2. Institutional Sub Total Total

Deskripsi

Description

Domestik 1. Ritel 2. Korporasi 3. Asuransi 4. Yayasan 5. Koperasi 6. Lain-lain Sub Total Internasional 1. Ritel 2. Institusi Sub Total Total

Sumber: Biro Administrasi Efek PT Raya Saham Registra

Source: Share Registrar PT Raya Saham Registra

Riwayat Dividen Dividend History


Dividen untuk Tahun Keuangan Dividend for Financial Year 2006 2007 2008 2009 2010 Dividen Dividend Interim Interim Rp 150 Rp 160 Rp 300 Rp 290 Rp 470 Tanggal Pembayaran Payment Date 15 November 2006 15 November 2007 14 November 2008 16 November 2009 15 November 2010 Final Final Rp 290 Rp 484 Rp 570 Rp 830 Rp 1,130* Tanggal Pembayaran Payment Date 03 July 2007 04 July 2008 03 July 2009 05 July 2010 Rasio Pembayaran Dividen Dividend Payout Ratio 48.0% 40.0% 38.3% 45.2% 45.1% Posisi Saham Outstanding Shares 4,048,355,314 4,048,355,314 4,048,355,314 4,048,355,314 4,048,355,314

*) Tergantung persetujuan pemegang saham pada RUPS bulan Mei 2011

*) Subject to the approval of shareholders at AGM in May 2011

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

15

Laporan Dewan Komisaris


Report from the Board of Commissioners

Kepada Para Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham yang terhormat, Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan hasil yang terbaik bagi kemajuan Astra.

Dear Stakeholders and Shareholders,

We praise and thank God Almighty who has blessed Astra abundantly. We have achieved our best and this would not have taken place without Gods blessings. It is with pleasure that we report on a very successful year for Astra International. A good part of this success is due to Indonesias truly remarkable economic resilience over the past few years, especially following the 2008 global crisis. Astra has capable management teams, sustained by the staff teamwork that keeps getting stronger as the organization grows. In addition, the countrys conducive political situation has allowed continued national focus on economic development and elevated levels of business and consumer confidence.

Dengan perasaan bahagia dan bangga kami ingin menyampaikan bahwa kinerja usaha Astra International mencatat sukses yang sangat mengesankan. Keberhasilan ini tak lepas dari ketangguhan perekonomian Indonesia selama beberapa tahun terakhir, terutama setelah krisis tahun 2008 serta solidnya manajemen dan kokohnya kerja sama tim di dalam Astra yang terus menguat seiring perkembangan Perseroan. Kondisi ini juga didukung oleh iklim usaha yang baik dengan situasi politik yang kondusif, sehingga mendukung perkembangan ekonomi serta meningkatkan kepercayaan dunia usaha dan konsumen.

16

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Pertumbuhan ekonomi dan integrasi dalam kawasan ASEAN membawa dampak positif bagi Astra dan perkembangannya.
Economic growth and integration within ASEAN has had a positive impact on Astra and on its ability to grow.

Saya mengucapkan selamat kepada Direksi dan karyawan atas pencapaian yang luar biasa di setiap sektor usaha. Tentu saja pencapaian ini membutuhkan kerja yang lebih keras, mengingat fluktuasi perekonomian dunia di beberapa tahun terakhir ini yang membawa ketidakpastian. Dewan Komisaris percaya akan komitmen Direksi terhadap rencana strategis Astra selanjutnya, tanpa mengabaikan peluang-peluang yang muncul di pasar. Walaupun awal tahun 2010 mengindikasikan bahwa perekonomian global mulai pulih dari krisis kredit tahun 2008 seperti terlihat dari respons positif konsumen dan dunia usaha, hal tersebut memberikan sinyal berbeda. Perekonomian India dan Cina maju pesat, sementara pertumbuhan ekonomi Eropa dan Amerika melambat. Namun demikian dengan sumber daya yang dimiliki dan sektor manufaktur yang kuat, perekonomian Indonesia tetap berkembang, didukung inflasi dan tingkat suku bunga yang stabil, masing-masing berkisar sekitar 6%-7%.

Before going any further, I wish to congratulate the Board of Directors and employees on achievements in every sector of the business, which can best be described as above expectations. Moreover, these was achieved despite wide economic fluctuations. The Board of Commissioners additionally commends the Directors commitment in following Astras sound strategic course by maneuvering quickly to capture market opportunities.

While the indications at the beginning of 2010 were that the global economy was recovering from the credit crisis of 2008 and that consumers and businesses were positively responding, it provided only mixed signals as European and American economic growth lagged behind Indian and Chinese, which were in full growth mode. Nevertheless, Indonesia with its abundant natural resources and strong manufacturing sectors, was growing well, supported by moderate and stable inflation and interest rates, both hovering around the 6%-7% range.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

17

Laporan Dewan Komisaris

Report from the Board of Commissioners

Berlatar belakang kondisi inilah, pelaku usaha dan investasi asing di Indonesia meningkatkan pembelanjaan barang modal, meluaskan pasar dan berupaya memanfaatkan pertumbuhan perekonomian di Asia. Sebagai anggota ASEAN, Indonesia memetik manfaat perdagangan melalui berbagai kesepakatan perdagangan bebas ASEAN yang telah ditandatangani bersama berbagai negara di Asia selama lima tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi dan integrasi dalam kawasan ASEAN membawa dampak positif bagi Astra dan perkembangannya. Tata Kelola Perusahaan Dalam kelangsungan sebuah usaha, di saat tertentu, sebuah kejadian dapat mengharuskan pengambilan keputusan dengan segera. Demikianlah yang dialami Astra pada awal tahun 2010, pada saat Michael D. Ruslim, Presiden Direktur Astra, meninggal dunia karena sakit yang dideritanya. Sesuai prosedur Perseroan, penggantian Presiden Direktur berhasil dilakukan dengan segera, namun demikian kenangan akan sosok yang telah lama menjadi bagian penting dalam tim manajemen Astra tidak mudah sirna. Dalam memenuhi komitmennya kepada para karyawan dan mitra usaha, Astra menerapkan sistem tata kelola perusahaan yang memadai dan senantiasa diperbarui secara berkala. Pendekatan Astra dalam berbagai kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) perlu mendapat perhatian khusus. Melalui kegiatan-kegiatan inilah Astra terlibat secara konsisten dalam mendukung dan menggali berbagai potensi yang dimiliki masyarakat Indonesia. Pada akhirnya, dengan terus mengembangkan CSR-nya, Astra akan dapat meningkatkan dan memperluas komunikasinya dengan berbagai pemangku kepentingan. Tantangan dan Peluang Dengan kondisi yang dinamis, Indonesia masih memberikan banyak ruang untuk berkembang di tengah ketatnya persaingan. Dengan demikian, Astra hendaknya tidak terlena dengan keberhasilan yang telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir. Perlu ketekunan dalam mengelola sistem peringatan dini dan sistem komunikasi Astra, baik terhadap tekanan bisnis maupun kondisi global. Kedua sistem ini harus

With this backdrop, Indonesian businesses and foreign investment increased spending in capital goods, expanding market positions and generally taking advantage of the growth within Asia. In this, as an ASEAN member state, Indonesia has seen trade benefits in the many ASEAN free trade agreements signed with a variety of Asian countries within the past five years, and economic growth and integration within the region has had a positive impact on Astra and on its ability to grow.

Corporate Governance In some years events will test the governance of a business and this was true for Astra in 2010 with the death of Michael D. Ruslim, Astras President Director due to illness. While the swift action according to Company procedures allowed a qualified replacement to serve as President Director, the memory of the man who for so long was an important part of Astras management team will not be quickly erased.

In fulfilling its commitments to employees and partners, Astra ensures that its governance systems are secure and are regularly updated.

A special mention should be made of Astras approach to its Corporate Social Responsibilities which has been one of a large and consistent involvement in key areas, in support and in keen recognition of the potentials that Indonesian communities have. It is ultimately by continuing on the path of growth that Astra will be able to increase and expand its dialogue with a multitude of stakeholders. Challenges and Opportunities There is still much room for growth in a dynamic Indonesia, and competitive pressures will only increase. As a result of this, Astra must not let the success of the past few years turn into an overconfident complacency. In addition, diligence in maintaining Astras strong early warning systems and communications systems, both for threats within the business and within the world, must

18

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

tetap adaptif dan fleksibel dalam memberikan data yang efektif dan tepat waktu, sehingga manajemen dapat memadukan sumber daya yang dimiliki Astra agar pada akhirnya mampu meraih keuntungan. Kami berharap bahwa prediksi stabilitas tingkat suku bunga di tahun 2011 tidak dikalahkan oleh inflasi bahan pangan atau inflasi yang lebih sistemik dampaknya. Seiring menguatnya perekonomian dunia di masa mendatang, Indonesia dapat menarik manfaat dari peningkatan perdagangan dan arus investasi. Astra akan senantiasa menyeimbangkan upaya pertumbuhannya dengan upaya untuk menjamin tingkat risiko yang terkendali. Pertumbuhan pesat perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun terakhir membutuhkan keandalan infrastruktur fisik maupun non-fisik. Guna melanjutkan kemajuan yang telah dicapai demokrasi selama 10 tahun ini, serta melanjutkan perkembangan usaha Astra, perlu diambil tindakan cepat untuk memperluas ketersediaan infrastruktur. Ketersediaan infrastruktur yang memadai tersebut akan menggalakkan investasi dalam negeri dan internasional serta mendorong kemajuan perekonomian yang selanjutnya akan meningkatkan standar hidup masyarakat Indonesia. Walaupun terdapat kekhawatiran terhadap rencana penghapusan subsidi bahan bakar minyak pada pertengahan 2011, dengan diikuti produktivitas yang dicapai melalui usaha dan efisiensi dari seluruh pelaku ekonomi dengan menciptakan dunia usaha yang lebih ramping dan kompetitif, melahirkan perekonomian yang lebih hidup serta membuka peluang bagi penjualan mobil untuk terus menjangkau tingkat global. Kerja sama Astra dengan banyak perusahaan terkemuka berskala internasional merupakan indikator terbaik yang menunjukkan bahwa pertumbuhan tetap memperhatikan kualitas dimana standar kinerja tetap berkelas dunia dan praktik usaha tetap mengacu pada praktik terbaik yang berlaku di dunia usaha internasional. Dengan melakukan hal ini secara konsisten, kita akan memberi sesuatu yang sangat berharga bagi para karyawan, para pelanggan dan tentu saja semua pemangku kepentingan di Indonesia.

remain adaptable and flexible enough to rapidly provide effective and promptly provided data from which management can bring to bear Astras resources to reach profitable ends. In 2011, we hope that the prediction for continued stability in interest rates is not jeopardized by food inflation or by more systemic inflation. As the world economy seems to be on course of further strengthening, Indonesia will benefit through increased trade and increased investment flows. Astra will continue to balance the needs of growth with the needs to ensure risk levels are not exceeded. Indonesias rapid economic growth over the past several years has placed enormous stress on both physical and non-physical infrastructure. To sustain the gains these ten years of democracy have brought, and to sustain Astras ability to grow, immediate action should be taken to broaden infrastructure in order to encourage domestic and international investment and facilitate this dynamic economy in delivering increased standards of living to more Indonesians.

Although there is concern about the removal of the gasoline subsidy mid-year 2011, the following productivity gains by businesses and efficiencies by all Indonesian industries will succeed in creating a leaner and more competitive business environment, leading ultimately to a more vibrant economy and allowing automobile sales to continue towards global levels.

Astras valuable cooperation with so many quality high-profile international companies is the best indicator that growth will remain substantial quality, that performance standards will be world class and that business practice will adhere to the global best. By doing this consistently, we can produce rewards for our employees, our customers and indeed all stakeholders within Indonesia.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

19

Laporan Dewan Komisaris

Report from the Board of Commissioners

Apresiasi Atas nama pribadi dan Dewan Komisaris kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Patrick M. Alexander atas sumbangsihnya sebagai anggota Dewan Komisaris. Masa jabatan Beliau berakhir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Mei 2010. Kami juga mengucapkan selamat bergabung sebagai anggota dewan yang baru kepada Bapak Erry Firmansyah dan Bapak Jonathan Chang. Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada Bapak Simon Mawson, Direktur Perseroan yang telah mengundurkan diri dalam RUPS 2010. Beliau adalah contoh seorang yang profesional. Kami menyambut kehadiran direktur baru, Bapak Sudirman Maman Rusdi yang telah diangkat lebih awal dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang berlangsung pada Maret 2010 dan Bapak Simon Dixon yang diangkat pada RUPS di bulan Mei 2010. Semoga semua pemangku kepentingan menikmati hasil-hasil menggembirakan yang dicapai Astra pada tahun 2010. Dewan Komisaris menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh karyawan Grup Astra dan perusahaan-perusahaan yang menjadi mitra usaha kami atas keberhasilan di tahun 2010 ini. Kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada para pelanggan atas loyalitasnya dan kepada Pemerintah Indonesia, di semua tingkatan, atas keberhasilan mengelola pembangunan ekonomi. Kepada Direksi, kami berterima kasih atas segala perhatian yang tercurah dalam memimpin Astra. Harapan kami, tentunya, akan tetap meraih kesuksesan di tahun 2011 dan tahun-tahun selanjutnya.

Appreciation We would like to express thanks to Mr Patrick M. Alexander for his contribution as a member of Board of Commissioners (BOC). His tenure in office ended at the 2010 Annual General Meeting of Shareholders (AGM) in May. Also, we would like to welcome as new Board members, Mr Erry Firmansyah and Mr Jonathan Chang.

The Board of Commissioners wishes to express a warm farewell to Mr Simon Mawson, Director of the Company who resigned at the 2010 AGM. Mr Simon Mawson was a model of professionalism. The Board also wants to welcome the new directors, Mr Sudirman Maman Rusdi, who was appointed at the Extraordinary of General Shareholders Meeting in March 2010, and Mr Simon Dixon who was appointed at the 2010 AGM in May. Our hope at Astra is that all stakeholders have shared in the good results of 2010. The BOC would like to thank the employees and company partners whose efforts led to such a successful year. We would also like to thank our customers for their continuing patronage. The Government of Indonesia, at all levels, must be recognized for managing economic development so successfully. We would like also to thank the Board of Directors for their continued focus on leading Astra. Our hope, also, is for continued success in 2011 and beyond.

Jakarta, April 2011

Budi Setiadharma Presiden Komisaris President Commissioner

20

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Dewan Komisaris
Board of Commissioners

H E

I A

A Budi Setiadharma
Presiden Komisaris President Commissioner

B Djunaedi Hadisumarto
Komisaris Independen Independent Commissioner

C Muhamad Chatib Basri


Komisaris Independen Independent Commissioner

D Soemadi D. M. Brotodiningrat
Komisaris Independen Independent Commissioner

E Akira Okabe
Komisaris Independen Independent Commissioner

F Erry Firmansyah
Komisaris Independen Independent Commissioner

G Anthony J. L. Nightingale
Komisaris Commissioner

H Benjamin W. Keswick
Komisaris Commissioner

I Mark Spencer Greenberg


Komisaris Commissioner

J Chiew Sin Cheok


Komisaris Commissioner

K Jonathan Chang
Komisaris Commissioner

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

21

Laporan Direksi
Report from the Board of Directors

Kepada Para Pemangku Kepentingan yang terhormat, Manajemen Astra, pertama-tama mengucapkan rasa puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat bimbingan-Nya, Astra telah berhasil melewati tahun 2010. Bagi Astra, 2010 merupakan tahun yang cemerlang, karena pada periode tersebut Perseroan tidak hanya mencatat kenaikan pendapatan dan laba dibandingkan tahun 2009, namun juga berhasil dalam meningkatkan kapasitas dan peran serta yang cukup besar dalam meraih kepercayaan konsumen yang mulai pulih di Indonesia. Keberhasilan pada tahun 2010 dengan penjualan kendaraan dan alat berat yang mengesankan dapat dijelaskan dengan mengingat kembali berbagai keputusan mendasar yang diambil dalam kondisi sulit pada tahun 2008 guna mengantisipasi kemungkinan terburuk akibat krisis perekonomian global. Keputusan tersebut meliputi penyesuaian dengan

Dear Stakeholders, The Management of Astra International thanks the Almighty that blessed us through the year.

For Astra, 2010 was a very good year. Not only did both revenues and profitability increase from 2009, but exceptional results were attained in expanding capacity and in materially adding to Indonesias rebounding consumer confidence.

An explanation for the outstanding 2010 sales levels in vehicles and heavy equipment requires looking back to firm decisions made in 2008 to anticipate the worst of the then looming crisis through a difficult, but necessary, downward adjustment of production inventories, as well as of expectations. This retrenchment was eased mid-

22

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Di dalam Grup Astra, banyak hal yang menunjukkan bahwa dengan kemampuan beradaptasi yang menjadi budaya organisasi, Astra tetap mampu mengelola perubahan serta membuahkan hasil.
Across the Group, there is ample evidence that Astras culture of adaptability allowed the organization to manage change and produce results.

menurunkan persediaan dan ekspektasi produksi. Penyesuaian ini mulai normal pada pertengahan 2009. Aktivitas produksi maupun pemasaran kembali pulih di akhir tahun 2009, dimana hal tersebut juga menjadikan Perseroan lebih siap untuk meningkatkan penjualan di tahun 2010. Astra mengakui berbagai kebijakan makro ekonomi yang diambil Pemerintah Indonesia adalah tepat, sehingga berhasil mempertahankan pertumbuhan GDP di masa sulit. Hal tersebut telah menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara pilihan utama untuk investasi. Indonesia memperoleh keuntungan dari kebangkitan fenomenal yang terjadi di tahun 2010, terutama di sektor pertambangan dan pertanian dimana keduanya mendorong peningkatan investasi, serta tingginya pendapatan akibat kenaikan harga komoditas.

way in 2009, leading to full scale resumption of both production and marketing efforts late in the year and preparing us well for the energized pace of sales in 2010.

All along this curve, Astra recognized the sound macroeconomic policies of the Government of Indonesia, policies which helped Indonesia to maintain good GDP growth figures throughout the downturn and placed Indonesia on a global watch list of top investment countries. In 2010, Indonesia benefitted from a resurgence, especially in the mining and agricultural sectors with both increased capital investment and buoyant earnings from elevated commodity prices.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

23

Laporan Direksi

Report from the Board of Directors

Di dalam Grup Astra, banyak hal yang menunjukkan bahwa dengan kemampuan beradaptasi yang menjadi budaya organisasi, Astra tetap mampu mengelola perubahan serta membuahkan hasil. Sehingga di tahun 2010 pendapatan Perseroan naik 32% menjadi Rp 130 triliun dari Rp 98,5 triliun pada 2009. Demikian pula laba bersih meningkat menjadi Rp 14,4 triliun tahun 2010, dibandingkan Rp 10 triliun pada tahun 2009, naik 43%. Langkah Strategis Tahun 2010 Dalam kondisi ekonomi yang kembali pulih seperti terlihat jelas di pasar dan konsumen Indonesia, yang merupakan respons terhadap stabilnya tingkat suku bunga, Perseroan telah mengambil keputusan untuk melakukan ekspansi produksi, terutama dilakukan di pabrik Daihatsu yang meningkatkan kapasitas produksinya dari 211.000 menjadi 286.000 unit. Kapasitas tambahan ini akan diterapkan pada produksi tahun 2011, sementara percepatan produksi kendaraan tahun 2010 diterapkan dengan memberlakukan shift tambahan secara efektif. Di tahun 2010, pasar mobil meningkat pesat sebesar 57%, mencapai sekitar 765.000 unit, bertambah dari 486.000 unit di tahun 2009, bahkan melampaui rekor tertinggi sebelumnya sebanyak 608.000 yang diraih tahun 2008. Untuk menjelaskan peningkatan ini, maka kami perlu melihat jumlah permintaan konsumen yang tertunda dan ekspektasi penjualan tahunan, ditambah adanya pembelian lebih awal yang dilakukan konsumen untuk menghindari regulasi pajak baru yang akan diterapkan. Akhirnya, walaupun pangsa pasar sebagian merek mobil mengalami kenaikan atau tetap, secara keseluruhan pangsa pasar Astra sedikit turun sekitar 1-2%. Hal tersebut tidak dapat dihindari karena hasil seluruh lini produksi telah habis terjual dan dalam kondisi ini manajemen tidak ingin memaksakan produksi yang berlebihan ataupun mengorbankan kualitas. Pada awal 2010, menyadari telah pulihnya perekonomian serta masih lemahnya pasar di Eropa dan Amerika, Direksi menyusun rencana pembaruan arah strategis jangka panjang Astra yang antara lain mencakup perkiraan Indonesia menjadi negara berpenghasilan menengah pada tahun 2020. Arah

Across the Group, there is ample evidence that Astras culture of adaptability allowed the organization to manage change and to produce results. Thus, in 2010 revenues increased to Rp 130 trillion in 2010, up from Rp 98.5 trillion in 2009, a 32% increase. Net profit likewise increased, to Rp 14.4 trillion in 2010, up from Rp 10 trillion in 2009, a 43% increase.

Strategic Moves in 2010 With a recovery clearly visible in the market and Indonesian consumers responding the stable interest rates, production expansion decisions were made, that the Daihatsu fabrication plant would increase production capacity from 211,000 to 286,000 units. This added capacity will apply to 2011 production but for 2010, accelerated vehicle production was managed through effective management of extra shifts.

In 2010, the car market increased 57%, totaling some 765,000 units, up from 486,000 units in 2009 and toppling the previous record high of 608,000 set in 2008. To explain this increase, we must add to pent-up consumer demand and expected yearly sales, advanced purchases by those consumers wishing to avoid new tax regulations on the horizon. While some automobile models increased market share or stayed even, overall Astra was between 1-2% off meeting market share targets by the mere fact that production lines were being sold out, and management, rightly, was not willing to push production past economic viability nor to compromise quality.

Early in 2010, knowing that economic recovery was at hand and recognizing that markets in Europe and America are saturated or sluggish, the Board of Directors set out to regenerate our long-term strategic direction which includes Indonesias expectant arrival as a middle income

24

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

strategis ini meliputi Portfolio Roadmap, People Roadmap dan Public Contribution Roadmap. Melalui arah strategis ini, diambil langkah-langkah konkret yang dengan jelas menjabarkan posisi Astra dalam jangka panjang, termasuk menemukan peluang untuk mendiversifikasikan sumber pendapatan, meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia dan memperluas jangkauan CSR. Pencapaian Kinerja Tahun 2010 Selain mempertahankan posisi kepemimpinan Astra di pasar mobil, sepeda motor dan alat berat, perusahaan-perusahaan lain di dalam Grup juga memperlihatkan kenaikan yang mengagumkan, mempertahankan kepemimpinan atau memperluas posisi di pasar. Sebagai contoh di sektor agribisnis, Astra Agro Lestari dapat mengatasi kesulitannya dan mencapai penjualan tertinggi di akhir tahun. Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga CPO, serta peningkatan kapasitas pemrosesan dan efisiensi. Astra Honda Motor juga melampaui ekspektasi di tahun 2010 dengan membukukan penjualan sepeda motor sebanyak 3,4 juta dari total pasar sepeda motor sebesar 7,4 juta. Dengan pangsa pasar 46,3% tidak hanya menjadikan Honda sebagai pemimpin pasar, melainkan juga menempatkan Honda dan Astra sebagai merek yang paling diingat melalui berbagai upaya pemasarannya yang tersebar luas. Peningkatan kapasitas sebanyak 500 ribu unit per tahun pada tahun 2010, terutama untuk lini skuter matik, akan meningkatkan kemampuan dalam memenuhi permintaan, terutama untuk produksi Honda di tahun 2010 yang mencapai 3,5 juta unit atau 17% di atas kapasitas produksi. Di luar bisnis mobil dan sepeda motor, suku cadang kendaraan bermotor dari Astra Otoparts, yang sangat banyak ditemui di pasar, tetap menjadi komponen andalan bagi kendaraan produksi Astra maupun non Astra, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Kemampuan Astra Otoparts membuat perencanaan yang sejalan dengan siklus produksi unit usaha otomotif Grup Astra, menunjukkan sinergi di antara unit-unit usaha yang menjadi ciri khas bisnis Astra. Di bidang jasa keuangan, pembiayaan sepeda motor Federal International Finance dan pembiayaan mobil ACC tetap memegang pangsa pasar yang

country by 2020. Within this strategic direction are a Portfolio Roadmap and People Roadmap, as well as a Public Contribution Roadmap. Through this strategic direction, concrete actions to clearly define Astras long-term positioning will be taken, including finding avenues to diversify revenue sources, expanding human competency depth and expanding CSR coverage. Performance Highlights in 2010 In addition to maintaining market leadership positions within the automobile, motorcycle and heavy equipment sectors, other companies within the Group responded admirably to the upswing, maintaining market leadership or expanding market positions. In particular, in the agribusiness sector, Astra Agro Lestari overcame early difficulties to end the year in their highest ever sales position, partly due to increased prices of CPO and partly due to increased processing capacity and efficiencies. Astra Honda Motor exceeded expectations in 2010 by capturing sales of 3.4 million motorcycles out of a total market of 7.4 million. This 46.3% market share not only maintains Honda as the market leader but places Honda with Astra as top of the mind with its widespread marketing efforts. Increased capacity by 500 thousand units per year in 2010 mainly for the AT scooter line will help meet demand, especially in light of Hondas 2010 production of 3.5 million units, which was at 17% overcapacity.

Out of sight within automobiles and motorcycles but highly visible on store shelves, parts provided by Astra Otoparts remain essential components for both Astra and non-Astra vehicles, in Indonesia and abroad. Astra Otoparts ability to plan along with the Automotive Astra Groups production cycle highlights the synergy between business units that has become the hallmark of Astras business approach.

In financial services, both the motorcycle financing FIF and the automobile financing ACC continue to hold substantial market shares, earning good

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

25

Laporan Direksi

Report from the Board of Directors

substansi, memperoleh tingkat pengembalian yang bagus seraya tetap mempertahankan kredit macet pada tingkat yang rendah. Kinerja PermataBank juga sangat baik, dalam pengucuran pinjaman baru hingga mencapai rasio pinjaman terhadap tabungan (LDR) mendekati 87,5%, maupun dalam memantapkan posisinya sebagai salah satu bank ritel terkemuka. Sepanjang tahun 2010, unit kontraktor pertambangan, PAMA menghadapi kesulitan akibat cuaca. Dengan reputasi yang baik di sektor industri kontraktor pertambangan, PAMA berhasil mempertahankan posisinya meskipun mendapatkan hambatan yang diakibatkan oleh hujan yang tak berkesudahan. Meskipun telah mengupayakan berbagai langkah untuk memperbaiki situasi, bahkan peningkatan investasi alat berat, tetap tidak mampu mendongkrak produksi. Namun, kami sangat yakin, peningkatan produksi sebesar 14% di tahun 2010 diperkirakan akan naik di tahun 2011, untuk lebih sejalan dengan fungsi dan kemampuan PAMA, baik dalam kondisi cuaca hujan maupun tidak. Lini solusi dokumen Astra Graphia terus memberikan layanan terbaiknya, sementara Divisi Teknologi Informasi (TI) menyediakan layanan mutakhir bagi para penggunanya. Divisi Infrastruktur terus berkembang, baik dalam kapasitas bisnis maupun kompetensi, kami menghasilkan pendapatan yang terus meningkat serta meletakkan fondasi untuk proyek-proyek lebih besar. Pada sektor infrastruktur dan logistik, Perseroan juga telah berhasil mencatat pertumbuhan yang baik di 2010. Hal ini didorong oleh bertumbuhnya ekonomi Indonesia. Kontribusi bisnis infrastruktur dan logistik terhadap pendapatan bersih Perseroan meningkat dari Rp 3 triliun di tahun 2009 menjadi Rp 4 triliun di tahun 2010. Tata Kelola Perusahaan Budaya Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance/CG) tertanam baik di Astra. Sistem CG di seluruh fungsi organisasi berjalan sesuai dengan harapan. Sistem ini telah teruji, ketika pada awal tahun 2010 Presiden Direktur Michael D. Ruslim meninggal dunia, Dewan Komisaris segera

returns while keeping Non Performing Loans at low levels. PermataBank equally performed very well both in generating new lending to post a loans-todeposit ratio (LDR) near 87.5% and clearly defining for itself as a leading retail bank.

All throughout 2010, we felt the frustration of mining contracting unit PAMA. With a well-earned stature in the mining contracting industry, PAMA held its own despite setbacks from the seemingly endless rains. And although persistent efforts were made to remedy the situation, increased investment in heavy equipment did not produce the expected increase in output. We are very confident, however, that 2010s 14% increase in output will increase in 2011 to be more in line with PAMAs ability and raw determination, rain or no rain.

Astra Graphias document solutions lines continue to serve in the top of their line while the Information Technology (IT) Division provides an important service for users. Our Infrastructure Division continues to expand both in size and in competencies, generating increasing amounts of revenue and setting a foundation for more and larger projects. In infrastructure and logistics, the Company performed well with good growth in 2010, driven by the growth of the Indonesian economy. The contribution from infrastructure and logistics to the Companys net revenue increased from Rp 3 trillion in 2009 to Rp 4 trillion in 2010.

Corporate Governance A culture of Corporate Governance (CG) is wellentrenched in Astra, and CG systems across the organization function within expectations. The system was proven workable when an unfortunate event occurred at the beginning of the year with the sudden passing away of President Director

26

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

menunjuk saya sebagai Pelaksana Tugas Presiden Direktur demi keberlanjutan Perusahaan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 1 Maret 2010 memberi kepastian kepada para pemegang saham bahwa masa transisi ini dilakukan sesuai prosedur. Berbagai upaya juga dilakukan untuk meyakinkan para mitra kerja dan karyawan akan kemampuan Astra dalam menghadapi kondisi ini, tanpa mengurangi kualitas standar yang dimiliki dan sesuai harapan mereka terhadap Astra. Salah satu elemen yang penting dalam prosedur tata kelola di Astra adalah komunikasi. Setelah menyampaikan pernyataan secara internal dan eksternal, saya bersama beberapa staf kemudian mengunjungi sejumlah kantor Astra di Medan, Bandung, Denpasar, Banjarmasin dan Makassar. Selain itu, melalui pemaparan rutin dan forum publik, kami juga menyampaikan berbagai hal yang perlu diperhatikan. Dan pada bulan Oktober 2010 diterbitkanlah Presidents Letter 2011 sebagai arahan bisnis tahun berikutnya. Kami bangga atas sejumlah penghargaan yang kembali diterima di sepanjang tahun 2010. Penghargaan ini merupakan pengakuan terhadap kerja keras yang telah ditunjukkan seluruh karyawan Astra. Beberapa penghargaan itu antara lain Asias Best Company dari majalah FinanceAsia, The Most Admired Company in Indonesia dari Wall Street Journal Asia, Best Managed Company 2010 dari majalah Asiamoney, Best Listed Company 2010 dari majalah Investor, Anugerah Peduli Pendidikan 2010 dari Menteri Pendidikan Nasional, Indonesia Best Public Company 2010 dari majalah SWA dan No. 1 Daftar Fortune Indonesia 100 dari majalah Fortune, Commitment towards the achievement of the MDGs in Indonesia dari Metro TV and The UN serta 2nd Annual IICD Corporate Governance Award dari IICD dan Perusahaan Idaman 2010 dari majalah Warta Ekonomi. Sebagai bagian dari upaya pengukuhan CSR kami, Astra berfokus pada Public Contribution Roadmap, tetap melanjutkan komitmen untuk melakukan berbagai kegiatan di bidang pendidikan, lingkungan, kesehatan dan peningkatan penghasilan masyarakat. Komitmen di bidang pendidikan menargetkan

Michael D. Ruslim. My immediate appointment as Acting-President Director by the Board of Commissioners provided continuity and the Extraordinary Meeting of Shareholders held on 1 March 2010 was able to assure shareholders of an orderly transition. Efforts were also made to assure both partners and employees of Astras ability to meet this challenge with the same procedural excellence that people expect of Astra. An essential element of all Astras governance procedures is communication, and so, after releasing statements internally and externally, some of my staff and I left on a tour of main Astra offices, including to Medan, Bandung, Denpasar, Banjarmasin and Makassar. Additionally, through our regular expos and public forums, we addressed any matter of concern. The communication drive culminated in the Presidents Letter 2011 in October 2010 as a business direction for the next year.

We were again honored in 2010 to have received numerous awards that recognize the hard work put in by so many people. Included in these awards were Asias Best Company from FinanceAsia magazine, The Most Admired Company in Indonesia from Asian Wall Street Journal, Best Managed Company 2010 of Asiamoney, Best Listed Company 2010 from Investor magazine, Anugerah Peduli Pendidikan 2010 from Ministry of National Education, Indonesia Best Public Company 2010 from SWA magazine, No. 1 Daftar Fortune Indonesia 100 from Fortune magazine, Commitment towards the achievement from the MDGs in Indonesia from Metro TV and The UN, 2nd Annual IICD Corporate Governance Award from the IICD and Perusahaan Idaman 2010 from Warta Ekonomi magazine.

As part of our CSR reinvigoration, Astra better focused its Public Contribution Roadmap, which maintains continued commitment in education, the environment, health and income generating activities. The commitment in education will target an expansion of our village primary education

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

27

Laporan Direksi

Report from the Board of Directors

perluasan cakupan program pendidikan sekolah dasar di desa-desa, sesuai prinsip bahwa semua anak perlu mendapatkan pendidikan dasar. Dalam hal ini kami menganut prinsip triple bottom line (Profit, People, Planet), berfokus pada masyarakat dan memikirkan masa depan. Astra bangga dapat menerbitkan Laporan Keberlanjutan setiap tahunnya, yang memberikan informasi rinci tentang berbagai program CSR Astra dan dampak positifnya terhadap lingkungan sekitar. Melangkah ke Depan Astra bergerak maju sesuai arah yang selama ini ditempuh, mengikuti visi untuk menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia. Untuk memenuhi visi tersebut, pertumbuhan harus disertai dengan pengawasan dan penghargaan akan diterima berdasarkan hasil yang dicapai. Untuk tahun 2011, kami berharap inflasi akan tetap terkendali di kisaran 7%. Dengan kondisi ini serta tingkat suku bunga yang tetap stabil di kisaran 6,5% seperti tahun 2010, pasar untuk produk-produk Astra akan tetap cerah. Di segmen otomotif, tingkat kepadatan kepemilikan mobil di Indonesia masih berada di bawah negara-negara lain, karena itu Astra siap melayani kebutuhan pasar dengan merek-merek mobil berkualitas. Kapasitas produksi, distribusi dan pembiayaan yang efektif harus mampu memenuhi kebutuhan pasar yang sedang berkembang ini. Untuk mewujudkannya secara tepat, investasi yang ditanamkan sebaiknya tidak hanya dalam bendabenda fisik saja, namun juga dalam pengembangan sumber daya manusia agar mampu menghadirkan solusi serta menciptakan nilai tambah. Serangkaian kebijakan Pemerintah yang akan berlaku efektif pada 2011 menimbulkan kekhawatiran di kalangan konsumen dan industri otomotif. Pajak pembelian mobil yang dapat dinaikan dari 10% hingga 20% oleh setiap provinsi, dapat berakibat pada penundaan pembelian mobil atau pada kenyataannya menyebabkan pembelian mobil lebih awal di tahun 2010. Penerapan pajak progresif tahunan bagi kepemilikan lebih dari satu mobil, kemungkinan hanya memberikan dampak kecil dalam pengambilan keputusan untuk membeli mobil.

program on the principle that all children need basic education.

In this, we are following the triple bottom line (Profit, People, Planet), focusing on people and thinking about the future. Astra is proud to produce an annual Sustainability Report where detailed information on Astras CSR programs and environmental impact can be gathered.

On the Way Forward Astra is pressing ahead with the direction that we have always taken, namely to follow our vision to be one of the best managed companies in Asia. In fulfilling this, growth will be balanced with control. For 2011, we expect that inflation will remain controlled around 7%. With these conditions and interest rates remained relatively stable around 6.5% as of 2010, the markets for Astras products should remain buoyant.

In the automotive segments, the density of car ownership remains below similar countries and Astra, with its strong line-up of quality brands and effective production, distribution and financing capacity, must be ready to serve a growing market. To do this, and to do it well, investment must be made not only in physical goods, but also in developing broader human capital to seek out solutions and create added value.

A series of Government measures set to take effect in 2011 have raised concerns among consumers and the automobile industry. A province by province option to increase the automobile purchases tax from 10% to up to a maximum 20% may have the effect of delaying purchase or did in fact cause early purchases in 2010. The effect of a progressive annual tax on multiple car ownership may have only limited effect on the decisions to purchase automobiles.

28

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Walaupun memberikan dampak positif terhadap anggaran Pemerintah, rencana Pemerintah untuk menghapus subsidi BBM bagi mobil-mobil pribadi akan memberi dampak yang beragam bagi Astra, karena sepeda motor dan mobil bermesin diesel tidak terlalu terpengaruh dengan kebijakan tersebut. Meskipun ada kemungkinan dampak inflasi dari penghapusan subsidi,tingkat kepercayaan konsumen yang tinggi serta pertumbuhan GDP menunjukkan ketahanan sektor Otomotif, walau kami memperkirakan akan terjadi ketidakpastian penjualan di sepanjang masa transisi ini. Dalam usaha jasa keuangan, tantangan untuk terus bertumbuh bergantung pada ketangguhan posisi Astra di dalam industri keuangan. Kami mendapatkan kabar optimis dengan dinaikkannya peringkat kredit jasa pembiayaan Astra oleh Pefindo menjadi AA di tahun 2010. Seperti di semua unit usaha lainnya, seluruh perusahaan jasa keuangan Astra senantiasa berupaya sebaik mungkin untuk mengembangkan sistem yang sesuai dengan risiko yang dikehendaki Astra serta mengikuti prosedur manajemen risiko yang ketat. Di saat Astra menjajaki kemungkinan memperluas kapasitas agribisnis dan menyediakan lebih banyak lapangan kerja untuk masyarakat Indonesia, peraturan Pemerintah tentang moratorium terhadap perluasan area perkebunan CPO harus ditaati. Karena lahan tersedia Astra Agro Lestari tidak terlalu luas, upaya lain dengan intensifikasi produksi akan dilakukan hingga dicapainya kesepakatan tentang cara terbaik dalam pengusahaan lahan di Indonesia. Di bidang alat berat dan pertambangan, permintaan komoditas dari pasar global dalam jangka panjang dan keterbatasan pasokan akibat banjir di Australia dalam jangka pendek akan menciptakan minat besar terhadap kekayaan sumber daya alam Indonesia. Dengan infrastruktur yang kokoh dan terus berkembang, United Tractors akan tetap tumbuh baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Sementara Astra Graphia terus meningkatkan pangsa pasar perlahan-lahan, seluruh perusahaan infrastruktur Astra memiliki ruang yang luas untuk

While creating a positive benefit on the Governments budget, the plan from Government to remove the fuel subsidy from private cars, will have mixed effects for Astra, as motorcycles and diesel automobiles will be less affected. Despite a possible inflationary effect of this subsidy removal, the high consumer confidence and a growing GDP point to continued resilience in the automobile sector, though we do predict sales uncertainty during the transitional period.

For the financial services business, the challenge to continue growth relies on maintaining Astras standing in the broader financial community. We were given optimistic news in 2010 when the credit rating of Astras financing services was raised to AA by Pefindo. Astras finance companies remain diligent in following rigorous risk management procedures

While Astra looks to expand its agribusiness capacity and provide livelihoods for more Indonesians, the current government moratorium on expanding cultivated area for CPO must be followed. As Astra Agro Lestaris land bank is not large, other measures to intensify production will take center stage until agreement is reached on how best to use Indonesian land.

In terms of heavy equipment and mining, global demand for commodities in the long run and supply shortages due to flooding in Australia in the short run are creating great interest in Indonesias wealth of natural resources. With a solid and growing infrastructure already in place, United Tractors is growing for the short as well as long term.

While Astra Graphia continues to make small but appreciable gains in its markets, our infrastructure companies have much room to grow in the current

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

29

Laporan Direksi

Report from the Board of Directors

terus tumbuh. Astra tetap berkomitmen untuk menggunakan segala sumber daya yang ada untuk membangun dan mengelola berbagai proyek infrastruktur sesuai lingkup kompetensinya. Gambaran tentang Indonesia dalam jangka pendek maupun jangka panjang tampak sangat positif. Pertumbuhan ekonomi memberi akses lebih besar bagi kemakmuran bangsa. Astra akan senantiasa tumbuh bersama pembangunan negeri. Apresiasi Kami ingin mengucapkan terima kasih dan semoga sukses kepada Bapak Simon J. Mawson yang telah mengundurkan diri dalam RUPS di bulan Mei tahun 2010. Beliau termasuk bagian penting dari keberhasilan Astra selama bertahun-tahun, kami merasa kehilangan beliau. Kemudian, kepada Bapak Sudirman M. Rusdi dan Bapak Simon C. Dixon, kami ucapkan selamat bergabung di jajaran Direksi. Mewakili Direksi, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pemangku kepentingan atas dukungannya disepanjang tahun ini. Penghargaan yang tinggi juga saya sampaikan kepada seluruh karyawan atas segala upaya kerasnya di setiap waktu. Kami sampaikan terima kasih pula kepada para pemasok dan mitra kerja yang telah bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan Astra. Khususnya, bagi para pelanggan, kami dan segenap karyawan Astra berharap produk dan layanan kami dapat memenuhi harapan dan terima kasih atas kepercayaannya kepada kami. Bagi para pemegang saham, kami sangat menghargai dukungan dan pengertian yang terus diberikan. Secara pribadi, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama Dewan Komisaris, atas kerja sama yang baik dan bantuan yang diberikan di tahun pertama saya sebagai Presiden Direktur.

environment. Astra remains committed to using its resources to construct and manage infrastructure projects in any area of competence, wherever feasible. In all, the short and long term outlook for Indonesia looks very positive with economic growth fueling even greater access to the nations wealth by growing numbers of Indonesians. Astra will continue to grow with the country. Appreciation We would like to express our best wishes to Mr. Simon J. Mawson who resigned at the 2010 AGM in May. He was an integral part of Astras success over the years and his presence is missed. We also would like to welcome Mr. Sudirman M. Rusdi and Mr. Simon Collier Dixon to the Board of Directors.

On behalf of the Board of Directors, I would like to thank all our stakeholders for their continued support throughout the year. Our employees truly deserve credit for their steady efforts in good times as in bad. We also thank suppliers and partners who provided Astra with the tools it needed to get the job done. For customers, all of us at Astra do hope that our products and services have met with your expectations and thank you for your trust. To shareholders, your continuing support and understanding is very much appreciated. On a personal note, I would like to thank everyone, especially the Board of Commissioners, who lent goodwill and assistance during my first year as President Director.

Jakarta, April 2011

Prijono Sugiarto Presiden Direktur President Director

30

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Direksi
Board of Directors

B D E F

A Prijono Sugiarto
Presiden Direktur President Director

B Gunawan Geniusahardja C Johnny Darmawan D.


Direktur Director Direktur Director

D Djoko Pranoto
Direktur Director

E Widya Wiryawan
Direktur Director

F Angky Tisnadisastra
Direktur Director

G Sudirman M. Rusdi
Direktur Director

H Simon Collier Dixon


Direktur Director

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

31

32

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Pembahasan dan Analisis Manajemen


Managements Discussion and Analysis

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

33

Pembahasan dan Analisis Manajemen


Managements Discussion and Analysis

Tinjauan Kondisi ekonomi yang kondusif di Indonesia, pertumbuhan yang kuat di Cina dan India, serta membaiknya proyeksi di Eropa dan Amerika Serikat membantu dalam meletakkan dasar ekonomi makro bagi pencapaian Astra yang luar biasa di 2010. Ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 6,1% di 2010, didukung oleh berlanjutnya permintaan konsumen yang kuat, aliran investasi bersih asing dan ketersediaan pembiyaan konsumen dengan tingkat suku bunga yang menarik. Daya belanja konsumen domestik selama 2010 didukung oleh tingkat suku bunga domestik yang stabil, sejalan dengan meningkatnya daya beli, telah membantu mendorong pertumbuhan yang kuat dalam pengeluaran konsumen. Ekonomi domestik yang kuat telah menarik aliran modal asing, yang membantu berkontribusi terhadap likuiditas domestik dan tekanan inflasi. Intervensi Bank Indonesia untuk menjaga tingkat rupiah yang stabil telah mengakibatkan peningkatan yang tajam pada cadangan nilai tukar asing hingga mencapai US$96,2 miliar pada akhir 2010. Berlanjutnya sektor perbankan Indonesia yang sehat dan kuat juga telah mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan akses terhadap kredit konsumen. Penerapan revisi standar dan pencabutan standar akuntansi di tahun 2010, yaitu: PSAK 26 untuk Biaya Pinjaman, PSAK 50 untuk Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, PSAK 55 untuk Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, PPSAK 1 untuk Pencabutan atas PSAK 32 untuk Akuntansi Kehutanan dan PSAK 35 untuk Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, serta PSAK 37 untuk Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol tidak memberi pengaruh material dalam neraca atau laporan laba rugi konsolidasian. Selain itu, tidak ada perubahan material dalam struktur modal Perseroan di tahun 2010 atau peristiwa luar biasa, atau aksi korporasi yang diambil Perseroan yang membawa dampak material terhadap laporan keuangan.

Overview Favorable economic conditions in Indonesia, strong growth in China and India, and an improved outlook in Europe and the United States helped to lay the macroeconomic foundation for Astras outstanding 2010 results. The Indonesian economy grew by 6.1% in 2010, supported by a continuation of robust consumer demand, net foreign investment inflows and the availability of consumer finance at attractive interest rates. Domestic consumer buying power throughout 2010 was buoyed by stable domestic interest rates, which coupled with rising purchasing power, helped to fuel strong growth in consumer spending. The strong domestic economy has attracted foreign capital inflows, which has helped contribute to domestic liquidity and inflationary pressures. Bank Indonesia interventions to maintain the rupiah at stable levels has resulted in a sharp increase in foreign currency reserves to a record US$96.2 billion at the end of 2010. The continued health and strength of the Indonesian banking sector additionally boosted economic growth nation-wide through improved access to consumer credit. The adoption of the following revised accounting standards in 2010: PSAK 26 for Borrowing Costs, PSAK 50 for Financial Instruments: Presentation and Disclosures, PSAK 55 for Financial Instruments: Recognition and Measurements, PPSAK 1 for withdrawal of PSAK 32 Accounting for Forestry and PSAK 35 Accounting for Telecommunication Services, and PSAK 37 Accounting for Toll Roads, did not have a material effect on the consolidated balance sheet or financial statements. In addition, there were no material changes to the Companys capital structure in 2010 nor were there any extraordinary events or major corporate actions which have had a material effect on the financial statements.

34

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

DISKUSI & TINJAUAN Pendapatan Bersih Konsolidasian Pada tahun 2010 pendapatan bersih konsolidasian naik dari Rp 98,5 triliun menjadi Rp 130 triliun dengan mencatat pertumbuhan yang tinggi di bidang usaha otomotif, jasa keuangan dan alat berat. Bidang usaha tersebut menjadi penyumbang terbesar pendapatan bersih konsolidasian keseluruhan Perseroan, yaitu masing-masing sebesar 53,2%, 7,5% dan 28,7%, dari pendapatan bersih konsolidasian di tahun 2009 sebesar 50,1%, 8,4% dan 29,6%. Rekor penjualan mobil dan sepeda motor menyebabkan kinerja penjualan bidang usaha otomotif naik signifikan, di mana penjualan mobil Astra naik pesat dari 281.013 unit di tahun 2009 menjadi 426.467 unit di tahun 2010; sedangkan penjualan sepeda motor Honda juga meroket dari 2,7 juta unit di tahun 2009 menjadi 3,4 juta unit di tahun 2010. Peningkatan masing-masing sebesar 51,7% dan 26,5% tersebut selaras dengan pertumbuhan pasar otomotif nasional yang mencapai 57,3% untuk mobil dan 26% untuk sepeda motor. Kontribusi dari usaha jasa keuangan mencerminkan kuatnya penjualan dengan pembiayaan yang disediakan perusahaan-perusahaan pembiayaan Astra. Sementara pertumbuhan usaha alat berat yang juga tinggi mencerminkan kebangkitan kembali iklim investasi di sektor pertambangan dan pertanian. Biaya Operasional Beban usaha meningkat sebesar 17,6% dari Rp 10 triliun menjadi 12,1 triliun. Peningkatan biaya operasional di 2010 sebagian besar disebabkan karena terjadinya kenaikan biaya penjualan, yaitu sebesar 29,8% dari Rp 4,8 triliun menjadi Rp 6,2 triliun; terutama karena melakukan promosi dan lebih aktif beriklan.

DISCUSSION & REVIEW Consolidated Net Revenue In 2010, consolidated net revenue increased from Rp 98.5 trillion to Rp 130 trillion with strong growth in the Groups automotive, financial services and heavy equipment and mining businesses. These businesses accounted for the largest contributions to total consolidated revenues at 53.2%, 7.5% and 28.7% respectively, from previously 50.1%, 8.4% and 29.6% in 2009.

Record automobile and motorcycle sales resulted in a strong sales performance throughout the Astra automotive group with automobile sales climbing from 281,013 units in 2009 to 426,467 units in 2010 and Honda motorcycles sales climbing from 2.7 million units in 2009 to 3.4 million units in 2010. These increases of 51.7% and 26.5% respectively were in line with national growth numbers of 57.3% for automobile and 26% for motorcycles.

Contributions from the financial services businesses reflected stronger consumer and business purchases, made through Astras financing companies. The strong growth in heavy equipment sales reflected a resurgent investment climate in the mining and agricultural sectors. Operating Expenses Operating expenses increased by 17.6% from Rp 10.0 trillion to Rp 12.1 trillion. The increase in operating expenses was mainly due to higher selling expenses, which increased by 29.8% from Rp 4.8 trillion to Rp 6.2 trillion, mainly driven by a more active approach to promotion and advertising.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

35

Pembahasan dan Analisis Manajemen


Managements Discussion and Analysis

Bagian atas Hasil Bersih dari Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled Entities Di tahun 2010, bagian atas hasil bersih dari perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities meningkat 48% dibandingkan tahun 2009 menjadi sebesar Rp 4,9 triliun, yang diperoleh dari hasil operasi dengan kapasitas penuh untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi. Laba Bersih Laba bersih Grup untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 naik sebesar 43% menjadi Rp 14,4 triliun. Pendapatan per lembar saham ikut naik 43% menjadi Rp 3.549. Otomotif Laba bersih dari usaha otomotif Grup Astra tumbuh sebesar 55% mencapai Rp 7,1 triliun. Hal ini disebabkan lebih banyaknya penjualan otomotif, seperti telah disebutkan di atas. Astra Otoparts, usaha manufaktur komponen milik Grup Astra yang 95,7% sahamnya dimiliki Perseroan, mendapat keuntungan dari ekspansi pasar otomotif secara besar-besaran, membukukan kenaikan laba bersih 49% menjadi Rp 1,1 triliun. Jasa Keuangan Laba bersih dari usaha jasa keuangan Grup Astra naik 77% menjadi Rp 2,9 triliun. Peningkatan kontribusi dari usaha pembiayaan konsumen yang dikelola Astra tampak jelas dari jumlah pembukuan pinjaman yang bertambah, margin suku bunga bersih yang stabil dan likuiditas yang memadai di sektor perbankan dalam negeri. Jumlah pembiayaan yang disalurkan melalui Federal International Finance, Astra Credit Companies dan Toyota Astra Financial Services pada tahun 2010 naik 39% menjadi Rp 44 triliun, di luar pembiayaan melalui joint bank financing without recourse. Pada Desember 2010, transaksi untuk menambah 47% kepemilikan di Astra Sedaya Finance yang dimiliki oleh General Electric Services, telah rampung. Kini, Astra Sedaya Finance yang merupakan perusahaan terbesar dalam cakupan Astra Credit Companies dimiliki sepenuhnya oleh Astra International.

Share of Results of Associates and Jointly Controlled Entities In 2010, the share of results of associates and jointly controlled entities increased by 48% as compared to 2009 to Rp 4.9 trillion as manufacturing operations experienced very high levels of utilization to meet domestic demand.

Net Income The Groups net income for the year ended 31 December 2010 grew by 43% to Rp 14.4 trillion. Earnings per share were also up 43% to Rp 3,549.

Automotive Net income from the Groups automotive businesses grew by 55% to Rp 7.1 trillion, driven by higher automotive sales. Astra Otoparts, the Groups 95.7% held component manufacturing business, benefited from the expansion in the wholesale automotive market and reported net income up 49% at Rp 1.1 trillion.

Financial Services Net income from the Groups financial services businesses grew by 77% to Rp 2.9 trillion. Improved contributions from Astras consumer finance operations reflected loan book growth, stable net interest margins and ample liquidity in the local banking sector. The amount financed through Federal International Finance, Astra Credit Companies and Toyota Astra Financial Services in 2010 grew by 39% to Rp 44 trillion, excluding balances financed through joint bank financing without recourse. In December 2010, the transaction to increase the 47% interest in Astra Sedaya Finance through the acquisition of General Electric Services was completed, leaving the largest of the Astra Credit Companies fully owned by Astra International.

36

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Perusahaan asuransi milik Grup Astra, Asuransi Astra Buana, juga memperoleh pendapatan premi lebih tinggi dari pasar ritel dan komersial serta pendapatan investasi. Sementara itu PT Bank Permata Tbk, di mana 44,5% saham usaha patungan ini dimiliki Astra, mendapat keuntungan dari kondisi ekonomi yang positif. Dilaporkan, laba bersih mencapai Rp 997 miliar untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, mengalami kenaikan 108%. Di bulan November 2010, PermataBank memperoleh Rp 2 triliun dari penawaran umum terbatas (rights issue) 6:1, upaya penggalangan dana untuk memperkokoh kecukupan modal. Pada Desember 2010, akuisisi GE Finance Indonesia, penerbit kartu kredit dalam negeri, telah rampung setelah mendapat persetujuan formal dari Bank Indonesia. Alat Berat dan Penambangan Laba bersih Grup Astra dari usaha alat berat dan penambangannya naik 2% menjadi Rp 2,3 triliun. United Tractors, yang 59,5% sahamnya dimiliki Astra, membukukan laba bersih Rp 3,9 triliun untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, naik sedikit dibandingkan laba bersih 2009. Pencapaian yang tinggi terlihat pada usaha alat berat Komatsu yang berhasil menjual 5.404 unit atau naik 74%. Meski demikian kenaikan pendapatan ini diiringi dengan turunnya kontribusi operasi kontraktor penambangan batu bara Pamapersada Nusantara. Walaupun PAMA berhasil mencapai target produksi lebih tinggi dengan kenaikan produksi batu bara sebesar 14% menjadi 78 juta ton dan kenaikan pemindahan tanah (overburden removal) 9% menjadi 651 juta bcm, PAMA tetap terpengaruh perubahan cuaca yang tidak bersahabat dan lemahnya dollar AS. Melalui tambang yang dimilikinya, PAMA menjual 2,6 juta ton batu bara.

Group insurance company, Asuransi Astra Buana, generated higher earnings from retail and commercial premiums and investment income.

PT Bank Permata Tbk, Astras 44.5%-held joint venture, benefited from the positive economic conditions and reported net income of Rp 997 billion for the year ended 31 December 2010, an increase of 108%. In November 2010, Permata completed a Rp 2 trillion, 6:1 rights issue, raising funds to strengthen capital adequacy. In December 2010, the acquisition of GE Finance Indonesia, a domestic credit card issuer, was completed following formal approval by Bank Indonesia.

Heavy Equipment and Mining The Groups net income from its heavy equipment and mining business grew by 2% to Rp 2.3 trillion. United Tractors, which is 59.5%-owned, reported net income of Rp 3.9 trillion for the year ended 31 December 2010, slightly increased from 2009. Strong results were seen in its Komatsu heavy equipment business, which sold 5,404 units during the year, an increase of 74%. This earnings improvement was, however, offset by a reduced contribution from the contract coal mining operations of Pamapersada Nusantara. While PAMA achieved higher production targets, with an increase in coal production of 14% to 78 million tonnes and an increase in overburden removal of 9% to 651 million bcm, it was affected by unfavourable weather conditions and a weak US dollar. Through its own mines, PAMA sold 2.6 million tonnes of coal.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

37

Pembahasan dan Analisis Manajemen


Managements Discussion and Analysis

Agribisnis Kontribusi terhadap laba bersih dari usaha agribisnis meningkat sebesar 21% menjadi Rp 1,6 triliun. Astra Agro Lestari, yang 79,7% sahamnya dimiliki Astra, melaporkan laba bersih Rp 2,0 triliun untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, terdapat kenaikan 21% dibandingkan tahun 2009 karena terjadi kenaikan harga minyak kelapa sawit mentah (CPO), yang rata-rata 13% lebih tinggi daripada tahun sebelumnya. Produksi minyak kelapa sawit sepanjang tahun 2010 naik 3% dibandingkan periode yang sama di tahun 2009, yaitu sebanyak 1,1 juta ton. Infrastruktur dan Logistik Laba bersih dari infrastruktur dan logistik tumbuh sebesar 34% menjadi Rp 358 miliar. Di bulan Desember 2010, Astra mengakuisisi tambahan 19% saham PAM Lyonnaise Jaya, yang mengoperasikan sistem penyediaan air bersih di sisi barat Jakarta, sehingga total kepemilikan saham Astra di perusahaan ini meningkat dari 30% menjadi 49%. PAM Lyonnaise Jaya mengalami kenaikan volume penjualan air bersihnya sebesar 7% menjadi 147,3 juta kubik meter di tahun 2010. Jalan tol yang dioperasikan PT Marga Mandalasakti di mana Astra memiliki 79,3% sahamnya mencatat kenaikan volume lalu lintas sebesar 7% menjadi 29,4 juta kendaraan serta rata-rata tarif yang lebih tinggi; sementara kenaikan laba bersih di Serasi Autoraya didukung oleh lebih banyaknya penyewaan kendaraan bermotor dan penjualan mobil bekas. Teknologi Informasi Laba bersih dari teknologi informasi tumbuh sebesar 76% mencapai Rp 90 miliar. Astra Graphia, yang 76,9% sahamnya dimiliki Astra, aktif di bidang solusi teknologi informasi dan menjadi agen tunggal peralatan Fuji Xerox di Indonesia, melaporkan kenaikan laba bersih hingga 77% mencapai Rp 118 miliar.

Agribusiness Net income contribution from agribusiness increased by 21% to Rp 1.6 trillion. Astra Agro Lestari, which is 79.7%-held, reported a net income of Rp 2.0 trillion for the year ended 31 December 2010, an increase of 21% over 2009 due to improved crude palm oil prices achieved, which were on average 13% higher than the previous year. Palm oil production during 2010 was up 3% compared to the corresponding period in 2009, at 1.1 million tonnes.

Infrastructure and Logistics Net income from infrastructure and logistics grew by 34% to Rp 358 billion. In December 2010, Astra acquired an additional 19% of PAM Lyonnaise Jaya, which operates the western Jakarta water utility system, increasing its stake from 30% to 49%. PAM Lyonnaise Jaya increased its sales volume in 2010 by 7% to 147.3 million cubic metres.

The toll road operated by 79.3%-owned Marga Mandalasakti, reported a 7% increase in traffic volume to 29.4 million vehicles on higher average tariffs, while Serasi Autorayas improved profit was supported by higher vehicles rented and sales of used cars.

Information Technology Net income from information technology grew by 76% to Rp 90 billion. Astra Graphia, 76.9%-owned, which is active in the area of information technology solutions and is the sole distributor of Fuji Xerox equipment in Indonesia, reported net income of Rp 118 billion, up 77%.

38

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Neraca Konsolidasian Aset Per tanggal 31 Desember 2010, total aset mencapai Rp 112,9 triliun, naik 26,9% dari Rp 88,9 triliun di tahun 2009. Seperti di tahuntahun sebelumnya, aset tidak lancar lebih tinggi dibandingkan aset lancar. Jumlah aset tidak lancar di akhir tahun 2010 sebesar Rp 66 triliun, naik 26,5% dari Rp 52,2 triliun pada akhir tahun 2009. Peningkatan dalam piutang pembiayaan tidak lancar, investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities dan aset tetap (terutama pada alat transportasi dan alat berat pertambangan) menyebabkan bertambahnya aset tidak lancar. Sedangkan peningkatan dalam piutang pembiayaan lancar dan persediaan (terutama barang-barang dalam perjalanan) menyebabkan sebagian besar kenaikan aset lancar, yang pada akhir tahun 2010 berjumlah Rp 46,8 triliun, naik 27,5% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 36,7 triliun. Porsi terbesar aset lancar adalah piutang pembiayaan lancar yang mencapai sekitar 34%, naik dari sekitar 28,9% pada tahun 2009, atau dari Rp 10,6 triliun menjadi Rp 15,9 triliun. Hal ini mencerminkan kenaikan penjualan kendaraan bermotor dan alat berat. Persentase penyisihan untuk piutang ragu-ragu terhadap total piutang bruto relatif tetap bila dibandingkan dengan persentase tahun-tahun sebelumnya. Manajemen senantiasa memperhatikan secara saksama terhadap umur piutang ini dan nilai jaminan fidusia. Dari piutang pembiayaan konsumen bersih sebelum provisi sebesar Rp 26,7 triliun per 31 Desember 2010, 54% akan jatuh tempo dalam waktu setahun dan sisanya akan jatuh tempo antara 1 sampai 5 tahun.

Consolidated Balance Sheet Assets As at 31 December 2010, total assets stood at Rp 112.9 trillion, a 26.9% increase from Rp 88.9 trillion in 2009. As in previous years, non-current assets are higher than current assets. Non-current assets as at year end 2010 were Rp 66 trillion, up 26.5% from Rp 52.2 trillion as at year end 2009.

Increases in non current financing receivables, investments in associates and jointly controlled entities and fixed assets (mainly in transportation equipment and mining equipment) comprised the bulk of the increase in non-current assets. Increases in current financing receivables and inventories (mostly goods in transit) comprised most of the increase in current assets, which at year end 2010 was Rp 46.8 trillion, up 27.5% from 2009s Rp 36.7 trillion.

Of the current assets, the largest is current financing receivables, which represent about 34%, up from about 28.9% in 2009, or from Rp 10.6 trillion to Rp 15.9 trillion, reflecting increased motor vehicle and heavy equipment sales. Provisions for doubtful receivables as a percentage of gross receivables remain broadly in line with previous year. Close attention is paid to both ageing of these receivables and fiduciary value.

Of the net consumer financing receivables before provision of Rp 26.7 trillion as of 31 December 2010, 54% will mature within a year and the remainder will mature between 1 to 5 years.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

39

Pembahasan dan Analisis Manajemen


Managements Discussion and Analysis

Tingkat suku bunga tahunan efektif dari piutang pembiayaan konsumen berkisar dari 10% hingga 46,6% untuk pembiayaan dalam Rupiah dan 7% hingga 12% untuk pembiayaan dalam dollar AS. Pembiayaan ini sepenuhnya dijamin dengan pengalihan fidusia Sertifikat Kepemilikan Kendaraan Motor dan Sertifikat Kepemilikan Alat Berat. Kewajiban Per tanggal 31 Desember 2010, kewajiban total Astra sebesar Rp 54,2 triliun, di mana Rp 37,1 triliun merupakan kewajiban jangka pendek dan Rp 17,1 triliun adalah kewajiban jangka panjang. Jumlah tersebut mengalami kenaikan dibandingkan kewajiban total Astra tahun 2009 yang berjumlah Rp 40 triliun, di mana Rp 26,8 triliun adalah kewajiban jangka pendek dan Rp 13,2 triliun merupakan kewajiban jangka panjang. Secara keseluruhan, hutang bersih di luar pinjaman di anak-anak perusahaan jasa keuangan yang dimiliki Grup Astra adalah sebesar Rp 3,5 triliun, dibandingkan kas bersih Rp 729 miliar pada akhir tahun 2009, disebabkan ekspansi usaha yang signifikan. Jika usaha jasa keuangannya disertakan, Astra memiliki hutang bersih sebesar Rp 24,6 triliun per tanggal 31 Desember 2010, dibandingkan Rp 13,2 triliun pada akhir tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan peningkatan dalam volume yang dibiayai untuk otomotif dan alat berat. Astra tetap mampu menutup kewajiban yang akan jatuh tempo dalam kurun waktu kurang dari satu tahun karena aset lancar hampir 26% lebih tinggi dibandingkan kewajiban jangka pendeknya. Pada akhir tahun 2010, Astra membukukan pinjaman bank dan pinjaman lain-lainnya sebesar Rp 19,0 triliun atau sekitar 35% dari jumlah kewajiban Rp 54,2 triliun. Dari pinjaman Rp 19,0 triliun itu, sekitar 56% merupakan pinjaman dari bank, 36% lainnya adalah pinjaman sindikasi, dan sisanya merupakan pinjaman non-bank.

The effective annual interest rate of consumer financing receivables ranges from 10% to 46.6% for Rupiah financing and 7% to 12% for US dollar financing. This financing is fully secured by fiduciary transfers of Motor Vehicle Ownership Certificates and Heavy Equipment Ownership Certificates.

Liabilities As at 31 December 2010, Astras total liabilities were Rp 54.2 trillion, with Rp 37.1 trillion current liabilities and Rp 17.1 trillion non-current liabilities, up from 2009s total liabilities of Rp 40 trillion, of which Rp 26.8 trillion were current and Rp 13.2 trillion were non-current.

Overall net debt excluding borrowings within the Groups financial services subsidiaries was Rp 3.5 trillion, compared to net cash of Rp 729 billion at the end of 2009, due to significant businesses expansion. After including its financial services businesses, Astra has net debt of Rp 24.6 trillion at 31 December 2010, compared to Rp 13.2 trillion at the prior year end, due to an increase in the volume of automotive and heavy equipment financed.

Astra remains well able to cover its current liabilities as current assets stand nearly 26% higher than current liabilities.

As at the end of 2010, Astra recorded long term bank loans and other loans of Rp 19.0 trillion or about 35% of Rp 54.2 trillion total liabilities. Of that Rp 19.0 trillion total amount, around 56% were loans from banks, another 36% were syndicated loans and the remainder were non bank loans.

40

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Per tanggal 31 Desember 2010 terdapat Rp 7,3 triliun surat berharga yang diterbitkan, yang berarti 13,4% dari total kewajiban. Surat berharga yang diterbitkan adalah obligasi (66,6%) dan Medium Term Notes (33,4%). Pada akhir tahun 2010, Perseroan dan anak perusahaannya juga memiliki hutang usaha sebesar Rp 9,3 triliun. 78% merupakan hutang terhadap pihak ketiga dan 34% dalam mata uang selain Rupiah. Ekuitas Modal total pada akhir tahun 2010 mencapai Rp 49,3 triliun, naik 23,6% dibandingkan Rp 39,9 triliun pada akhir tahun 2009. Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh kenaikan saldo laba yang belum dicadangkan sebesar Rp 9,1 triliun. Dividen Untuk tahun 2010, manajemen mengusulkan dividen final sebesar Rp 1.130 per saham, selain dividen interim sebesar Rp 470 per saham yang telah dibayarkan pada tanggal 15 November 2010. Maka, dividen total untuk tahun 2010 menjadi Rp 1.600 per saham, mencerminkan rasio pembayaran 45%. Penentuan akhir tentang dividen akan diambil dalam RUPS yang akan diadakan di bulan Mei 2011. Arus Kas Konsolidasian Kegiatan Operasional Walaupun terdapat kenaikan penerimaan dari para pelanggan sebesar Rp 135,7 triliun di tahun 2010, dibandingkan dengan Rp 103,9 triliun di 2009, arus kas bersih yang diperoleh dari kegiatan operasional mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena pembayaran kepada pemasok termasuk pembiayaan otomotif dan alat berat, mengalami kenaikan yang signifikan sebesar Rp 116,2 triliun dibandingkan dengan Rp 79,5 triliun di tahun 2009.

As of 31 December 2010 there were Rp 7.3 trillion of issued debt securities recorded on the balance sheet, constituting 13.4% of total liabilities. The securities were bonds (66.6%) and Medium Term Notes (33.4%). At the end of 2010, the Company and its subsidiaries also had trade payables amounting to Rp 9.3 trillion. 78% were liabilities to third parties, and 34% were denominated in currencies other than Rupiah. Equity Total equity as at year end 2010 stood at Rp 49.3 trillion, a 23.6% increase from the Rp 39.9 trillion at year end 2009. This increase was mostly due to increases in Retained Earnings of Rp 9.1 trillion.

Dividend For 2010, management has recommended a final dividend of Rp 1,130 per share, in addition to an interim dividend of Rp 470 per share which was paid on 15 November 2010. Total dividends for 2010 would then be Rp 1,600 per share, representing a payout ratio of 45%. A final determination on dividend will be decided at the Annual General Meeting of Shareholders in May 2011. Consolidated Cash flow Operating Activities Despite increased receipts from customers of Rp 135.7 trillion in 2010, compared to Rp 103.9 trillon in 2009, net cash flows provided from operating activities decreased as a result of significantly increased payments to suppliers including automotive and heavy equipment finance of Rp 116.2 trillion compared to Rp 79.5 trillion in 2009.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

41

Pembahasan dan Analisis Manajemen


Managements Discussion and Analysis

Kegiatan Investasi Arus kas bersih sebesar Rp 6,9 triliun yang digunakan untuk kegiatan investasi di tahun 2010 menunjukkan kenaikan signifikan dibandingkan arus kas bersih yang digunakan di tahun 2009 yang berjumlah Rp 4,8 triliun. Hal ini disebabkan oleh berbagai akuisisi, di antaranya GES (pemilik 47% saham PT Astra Sedaya Finance) dan pembelian tambang batu bara baru, serta partisipasi Perseroan pada rights issue PermataBank dan pembelian aset tetap. Kegiatan Pendanaan Arus kas bersih yang diperoleh dari kegiatan pendanaan pada tahun 2010 mencapai Rp 2,3 triliun dibandingkan dengan penggunaan kas bersih tahun 2009 sebesar Rp 6 triliun. Penerimaan dari pinjaman jangka panjang sebanyak Rp 19,4 triliun dan penerimaan dari pinjaman jangka pendek sebesar Rp 10 triliun memberi banyak kontribusi terhadap kenaikan tersebut. Selain itu, Astra membayarkan kembali pinjamannya sejumlah Rp 20,2 triliun di tahun 2010 dan membayar dividen kas sebesar Rp 6,4 triliun. Posisi Kas Posisi kas dan setara kas pada akhir tahun 2010 sebesar Rp 7 triliun, turun dari Rp 8,7 triliun pada akhir tahun 2009. Kebijakan Keuangan Astra senantiasa menjalankan prinsip kehati-hatian dalam kebijakan keuangannya. Berbagai aktivitas kelompok usaha Astra menyebabkan adanya potensi terhadap berbagai macam risiko keuangan, seperti risiko pasar, risiko kredit, serta risiko likuiditas. Untuk mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkat suku bunga dan nilai tukar mata uang asing, Astra menerapkan kebijakan lindung nilai untuk seluruh kelompok usahanya. Secara keseluruhan, kebijakan keuangan tersebut dilakukan untuk melindungi nilai aktiva dan kewajiban, serta membantu dalam membuat perencanaan siklus produksi dan investasi, yang memberikan tingkat kepastian terhadap biaya investasi atas sumber-sumber kas Astra dikelola untuk meminimalkan risiko disamping tetap meningkatnya hasil.

Investing Activities Net cash outflows of Rp 6.9 trillion for investing activities in 2010 increased from 2009s Rp 4.8 trillion as a result of multiple acquisitions including GES (owner of 47% interest in PT Astra Sedaya Finance), the purchase of a green field coal mine and the Companys participation in PermataBanks rights issue and the purchase.

Financing Activities The net cash inflows from financing activities in 2010 were Rp 2.3 trillion as compared with a net use of cash in 2009 of Rp 6 trillion. Proceeds from long-term borrowings of Rp 19.4 trillion, as well as proceeds from short-term borrowings of Rp 10 trillion, provided much of this increase. In addition, Astra made repayments of long-term and short term borrowing of Rp 20.2 trillion during the year and paid a cash dividend of Rp 6.4 trillion.

Cash Position The cash and cash equivalent position at the end of 2010 stood at Rp 7 trillion, down from Rp 8.7 trillion at the end of 2009. Treasury Policy Astra consistently implements a prudent treasury policy. The groups activities expose it to a variety of financial risks, such as market risk, credit risk, and liquidity risk. To mitigate the financial impact arising from the fluctuation of interest rates and foreign exchange rates, Astra implements a hedging policy across its business units. Overall, the treasury policy is implemented to protect the value of assets and liabilities, as well as to help in developing a plan for production and investment cycle, which provides a degree of certainty about costs. The investment of Astras cash resources is managed so as to minimize risk while seeking to enhance yield.

42

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Prakiraan Tahun 2011 Harapan untuk berlanjutnya pertumbuhan perekonomian domestik yang kuat di tengah kemungkinan munculnya pengetatan moneter memberikan peluang bagi peningkatan penjualan dan pendapatan dari sektor pertambangan dan pertanian. Peraturan baru terkait pajak kepemilikan kendaraan bermotor dan penghapusan subsidi bahan bakar minyak tentu akan membawa dampak dalam sektor otomotif, sehingga diperkirakan penjualan kendaraan akan datar saja di tahun 2011. Namun, walaupun kami tidak mengantisipasi tahun luar biasa yang kami capai di tahun 2010 ini, dengan tingkat suku bunga dan inflasi di dalam negeri yang diperkirakan tetap dalam rentang wajar selama beberapa tahun terakhir, daya beli konsumen yang tetap tinggi, kami berharap dapat melakukan ekspansi usaha secara nasional di tahun 2011. Astra akan tetap melakukan penetrasi di pasar yang telah ada dan ekspansi ke berbagai area pertumbuhan sesuai strategi jangka panjangnya. Upaya-upaya pemasaran lewat berbagai saluran akan tetap menjadi perhatian di sebagian besar unit usaha, agar dapat terus menjadi pemimpin di pasar dan meluaskan pasar secara nasional dan internasional. Strategi ini akan didukung oleh peningkatan kapasitas produksi dan distribusi.

Outlook for 2011 Expectations of continued strong domestic growth, despite possible monetary policy tightening, provides opportunities for increased sales and revenue for all of Astras businesses, however new vehicle ownership taxes and the possible removal of gasoline subsidies may have an affect on the automotive sector. With domestic interest and inflation rates expected to remain within acceptable ranges consumer purchasing power is anticipated to remain strong, leading to business expansion nationwide.

Astra will continue to penetrate existing markets and expand into areas of growth based on its long term strategy. Strong multi-channeled marketing efforts will continue to be factors in many of the business units in order to remain market leaders, and to expand markets both domestically and internationally. This strategy will be supported by an increase in production and distribution capacity.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

43

44

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Laporan Bisnis
Business Report

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

45

Struktur Bisnis
Business Structure

Dengan bekerja sama, unit bisnis Astra menyatukan sumber daya dan pengetahuannya untuk menyempurnakan Quality, Cost dan Delivery. Tujuan Perusahaan adalah kekuatan dalam menciptakan nilai.

Automotive

Financial Services
Pembiayaan Mobil Automobile Financing PT Astra Sedaya Finance PT Toyota Astra Financial Services Pembiayaan Sepeda Motor Motorcycle Financing PT Federal International Finance Pembiayaan Alat Berat Heavy Equipment Financing PT Komatsu Astra Finance PT Surya Artha Nusantara Finance Asuransi Umum General Insurance PT Asuransi Astra Buana Perbankan Banking PT Bank Permata Tbk

Heavy Equipment and Mining


Mesin Konstruksi Construction Machinery PT United Tractors Tbk PT Traktor Nusantara Kontraktor Penambangan Mining Contractor PT Pamapersada Nusantara Pertambangan Mining Dasa Eka Jasatama PT Tuah Turangga Agung

Mobil Automobile Toyota Daihatsu Isuzu Nissan Diesel Peugeot BMW Sepeda Motor Motorcycle Honda

Komponen Components PT Astra Otoparts Tbk

Lain-lain Others AstraWorld

46

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Working together, Astra business units combine resources and knowledge to enhance Quality, Cost and Delivery. This corporate purpose is a strength in creating value.

Agribusiness

Information Technology
Solusi Dokumen Document Solution PT Astra Graphia Tbk Solusi TI IT Solution PT Astra Graphia Information Technology

Infrastructure and Logistics


Infrastruktur Umum General Infrastructure PT Astratel Nusantara PT Intertel Nusaperdana Mata Rantai Logistik Logistic Value Chain PT Serasi Autoraya

Agribisnis Agribusiness PT Astra Agro Lestari Tbk

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

47

Laporan Bisnis
Business Report

Otomotif
Automotive

Dibandingkan tahun 2009, 2010 merupakan tahun yang sangat berbeda bagi dunia usaha. Pada tahun ini terbukti lagi bahwa perencanaan merupakan hal yang sangat penting untuk meraih keberhasilan. Komunikasi dan koordinasi yang terjalin erat di antara semua unit usaha otomotif Astra dan para pemasoknya serta pengambilan keputusan yang cepat, membuat Astra mampu beradaptasi ketika terjadi penurunan penjualan di tahun 2009 namun tetap tidak kehilangan responsifnya ketika keadaan mulai membaik di 2010. Kepercayaan pasar pulih sepenuhnya pada Maret 2010 dan penjualan kendaraan roda empat secara keseluruhan naik dari 486.000 unit di tahun 2009

In a year very different than the one before, 2010 nevertheless proved again that planning is critical to success. Close communication between all Astra auto business units, close coordination with suppliers and fast decision making prepared all companies for the 2009 slowdown just as these factors prepared them for the eventual upturn that came in force in 2010.

Market confidence returned in full by March 2010 and total Indonesia automotive sales increased from 486,000 units in 2009 to 765,000 in 2010,

48

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Dengan memiliki jaringan penjualan dan distribusi terbesar di Indonesia, Astra siap melayani berbagai segmen konsumen.
With the largest sales and distribution network in Indonesia, Astra is able to serve the full range of market segments.
Outlet Penjualan Langsung Astra Astra Direct Sales Outlets
Toyota
63 65 66 67 72

Daihatsu
79 82

91

90

Isuzu
91 27 28 28 31

34

Nissan Diesel

12

6 6

06

07

06 08 09 10

07

06 08 09 10

06 07 08 09 10

07

08 09 10

Peugeot
3 3 3 3 3

BMW
4 4 4 4 4

Total
181 188 198 201 216

06

07

06 08 09

07

06 08 09

07

08 09 10

10

10

Volume penjualan mobil Grup Astra mencatat hasil yang memuaskan. Astras car sales volume increased nicely.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

49

Laporan Bisnis
Business Report

Outlet Penjualan Langsung Non-Astra Non-Astra Direct Sales Outlet


Toyota
121 121 125 127 131 70 75 74 78

Daihatsu
88

Isuzu
44 43 49 43 52

06

07

06 08 09 10

07

06 08 09 10

07

08 09 10

Nissan Diesel
15 14 14 14 13

Peugeot
13

Total
263 262 264 276 292

9 8 8

06

07

06 08 09

06 07 08 09 10

07

08 09 10

10

menjadi 765.000 unit pada 2010, sementara total pasar sepeda motor di Indonesia meningkat pesat dari 5,85 juta unit di tahun 2009 menjadi 7,37 juta unit pada 2010. Pertumbuhan yang luar biasa ini merupakan hasil dari pertumbuhan GDP yang stabil selama beberapa tahun belakangan serta tingkat suku bunga yang relatif rendah dan stabil sepanjang 2010. Kemitraan dengan Honda untuk sepeda motor, serta Toyota, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel (UD Trucks), BMW dan Peugeot untuk mobil dan truk menjadikan Astra dapat memberikan banyak pilihan bagi konsumen otomotif untuk menggunakan produk-produk yang telah dikenal luas dan terpercaya. Berlatar belakang hal tersebut, penjualan otomotif mencapai rekor tertinggi. Penjualan mobil Astra meningkat dari 281.013 unit pada tahun 2009 menjadi 426.467 unit di tahun 2010 dan sepeda motor naik dari 2.701.278 unit menjadi 3.416.049 unit untuk tahun yang sama.

while the total Indonesia motorcycle market went from 5.85 million units in 2009 to 7.37 million units in 2010. This tremendous growth is the cumulative result of several years of stable GDP growth and the low and stable interest rates throughout 2010.

Astras partnerships with Honda for motorcycles, and with Toyota, Daihatsu, Isuzu, Nissan Diesel (UD Trucks), BMW and Peugeot for automobiles and trucks, have allowed consumers both a great selection and the confidence of owning globally recognized and proven products. It was to these outstanding products that consumers flocked in record breaking numbers. Sales of Astras automobiles increased from 281,013 in 2009 to 426,467 in 2010, while sales of motorcycles increased from 2,701,278 units to 3,416,049 units for the same years.

50

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Lebih dari itu, Astra Otoparts sebagai pembuat komponen mobil berhasil meningkatkan produksinya, sehingga mampu mempertahankan posisi kompetitif Astra. Astra Otoparts menjalin kerja sama dengan para pemain komponen otomotif dunia seperti Aisin Seiki, Aisin Takaoka, Akebono, Daido Steel, Denso, DIC Corporation, GS Yuasa, Kayaba, Keihin, Mahle, Nippon Gasket, Nittan Valve dan Toyoda Gosei. Di sisi lain, perusahaan-perusahaan jasa keuangan Astra yang terkait dengan mobil, truk dan sepeda motor turut menikmati dampak naiknya pembelanjaan konsumen. Kredit kendaraan bermotor naik seiring penjualannya. Penjualan kendaraan di tahun 2011 dan selanjutnya sangat bergantung pada berbagai hal. Hal yang utama adalah menyangkut ketidakpastian seputar rancangan peraturan, seperti pada pajak progresif terkait biaya pendaftaran kepemilikan mobil, kenaikan pajak kepemilikan kendaraan dan penghapusan subsidi bahan bakar minyak. Namun, Astra tetap yakin, kepemilikan mobil di Indonesia tetap berpotensi berkembang dalam jangka pendek maupun jangka panjang, karena tingkat kepadatannya masih tergolong rendah untuk ukuran global. Kepemilikan Astra International di sejumlah perusahaan manufaktur kendaraan bermotor pada tahun 2010 antara lain sebagai berikut:
Nama Name PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia PT Astra Daihatsu Motor PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Astra Multi Truck Indonesia PT Tjahja Sakti Motor PT Astra Honda Motor PT Astra Otoparts Tbk

Moreover, component maker Astra Otoparts was successful in stepping up production, helping to maintain Astras competitive position. Astra Otoparts, as well, has established good partnerships with a long list of high quality auto global players: Aisin Seiki, Aisin Takaoka, Akebono, Daido Steel, Denso, DIC Corporation, GS Yuasa, Kayaba, Keihin, Mahle, Nippon Gasket, Nittan Valve and Toyoda Gosei. Astras automobile, truck, and motorcycle directed financial service companies also benefitted from the upturn in consumer spending, with lending increasing in tandem with sales.

The future of vehicle sales in 2011 and beyond rests on a multiple of factors. Of most concern is the uncertainty surrounding planned regulatory changes: one to increase the tax on car registration fees and to introduce progressive vehicle ownership tax and the other to remove the subsidy on gasoline. Astra, nevertheless, remains confident both in the short and long term as car ownership density in Indonesia is still low in global terms.

In 2010, Astra had stakes in a number of automotive manufacturing companies, as follow:

Nama Panggilan Short Name TMMIN ADM IAMI AMT Indonesia TSM AHM AOP

Kepemilikan Ownership 5% 31.87% 44.94% 75% 100% 50% 95.65%

Dengan memiliki jaringan penjualan dan distribusi terbesar di Indonesia, Astra siap melayani berbagai segmen konsumen. Melalui kegiatan-kegiatan pemasaran dan promosi penjualan yang efektif, yang dikelola dalam enam divisi penjualan, Astra merangkul seluruh nusantara dan tetap dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di tengah persaingan ketat pasar otomotif.

With the largest sales and distribution network in Indonesia, Astra is able to serve the full range of market segments. Through effective marketing and sales promotion activities, and management of six sales operations divisions, Astra provided national coverage and has maintained its market leadership against aggressive competition.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

51

Laporan Bisnis
Business Report

Grup Mobil
Automobile Group

Toyota PT Toyota-Astra Motor (TAM) adalah agen tunggal Toyota di Indonesia. Perusahaan ini merupakan usaha patungan antara Astra International (51%) dan Toyota Motor Corporation (49%). Agar dapat menyalurkan mobil-mobilnya di pasar yang tepat, TAM memiliki lima dealer utama yang bertanggung jawab di wilayahnya masing-masing. Dari kelima dealer tersebut, Auto2000 menjadi dealer terbesar dengan 72 cabang langsung dan 73 cabang tidak langsung yang memberi kontribusi hampir 80% terhadap volume penjualan Toyota. Auto2000, yang di internal Astra dikenal sebagai Toyota Sales Operation, merupakan nama yang identik dengan Astra International dengan pengakuan yang baik di mata para pelanggan. Melalui jaringannya, Toyota Sales Operation memberikan layanan penjualan dan purna-jual, selain juga menjual suku cadang Toyota di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera (kecuali Riau, Jambi dan Bengkulu), seluruh Kalimantan, Bali serta Nusa Tenggara.

Toyota PT Toyota-Astra Motor (TAM) is the sole agent for Toyota vehicles in Indonesia. It is a joint venture between Astra International (51%) and Toyota Motor Corporation (49%). To distribute cars to the right markets, TAM engages with five main dealers responsible for their respective regions.

Of these five dealers, Auto2000 is the largest dealer with nearly 80% of the Toyota sales volume with 72 direct and 73 indirect branches. Auto2000, known internally as Toyota Sales operation, is an identifiable brand of Astra International with high customer recognition. Throughout its networks, Toyota Sales Operation provides sales and after sales services as well as selling Toyota spare-parts throughout the regions of Jakarta, West Java, East Java, Sumatera (excludes Riau, Jambi and Bengkulu), all Kalimantan, Bali and Nusa Tenggara.

Lexus melengkapi kelas sedan mewah. Lexus completes the luxury line.

Fortuner, tangguh dan berkelas Fortuner, tough and classy

52

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Toyota mengalami tahun gemilang pada 2010, di mana penjualan melonjak seiring kepercayaan konsumen dan tingkat suku bunga yang stabil. Penjualan tahun 2010 mencapai 280.989 kendaraan, naik 50,3% dibandingkan tahun 2009. Pangsa pasar sebesar 36,7% sedikit turun dari tahun 2009 sebesar 38,5%, tetapi tetap lebih tinggi dibandingkan pangsa pasar tahun 2008 yang mencapai 34,9%. Ini menunjukkan bukti kuat tingkat kepuasan pelanggan. Kami bangga atas penghargaan sebagai peringkat pertama dalam hal Kepuasan Pelanggan dan Kepuasan Penjualan yang dianugerahkan JD Power. Prestasi ini dapat dicapai karena adanya peningkatan pasokan dan permintaan yang berkelanjutan, perhatian terhadap layanan purnajual serta pembaruan produk yang tepat waktu. Untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di pasar mobil serta untuk menarik pelanggan baru, TAM akan senantiasa mengembangkan produknya, mulai dari MPV skala rendah-sedang hingga mobil mewah. Avanza, yang menjadi primadona penjualan mobil Toyota di tahun 2010 dengan mendominasi 50% penjualan, akan tetap didukung dengan pembaruan produk dan pemasaran yang berkelanjutan. Selain itu, untuk mewujudkan Best Total Ownership Experience (Pengalaman Terbaik sebagai Pemilik Mobil), para pelanggan harus mendapatkan pelayanan prima di setiap tahap kepemilikan, termasuk memperoleh manfaat dari perluasan gerai dan infrastruktur serta kepemimpinan Toyota yang kuat di pasar. Semua ini ditujukan untuk memperkuat penetrasi pasar.

Toyota had a good year in 2010, with sales rebounding along with the confidence in the market place. A new sales record of 280,989 vehicles, up 50.3% from 2009, was also the result of stable and favorable interest rates. The resulting market share of 36.7%, slightly down from 38.5% in 2009 but still up from 2008s 34.9%, is reflected in strong consumer satisfaction figures.

We are extremely happy to have been recognized by JD Power as No. 1 in both the Customer Satisfaction and Sales Satisfaction indexes. For this achievement, we must credit our integrated supplydemand kaizen, our close attention to after sales service and our timely product refreshment.

To maintain its leading position in the car market and attract new customers, TAM will continue to broaden the product range in the low-medium MPV to high end premium car range. In addition, the Avanza, Toyotas highest selling car in 2010 with 50% of Toyota sales, will be supported by product refreshment and continued marketing efforts.

In addition, to realize a Best Total Ownership Experience, customers must continue to receive the benefit of operational excellence at all levels of ownership, while benefiting from outlet and infrastructure expansion and strengthened market leadership. All this is geared toward our goal of strengthening market penetration.

Yaris menyasar konsumen remaja Yaris for teenage customers

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

53

Laporan Bisnis
Business Report

ADM terus meningkatkan kapasitas produksinya. ADM increased production capacity.

Daihatsu semakin memperkokoh lini produknya. Daihatsu strengthened its product line.

Daihatsu PT Astra Daihatsu Motor (ADM) merupakan agen tunggal mobil Daihatsu di Indonesia yang ditunjang oleh 179 gerai jaringan Daihatsu Sales Operation yang terus berkembang. ADM juga menjadi basis bagi Grup Astra dalam memproduksi compact car, yang juga diekspor ke negara lain. Sekitar 32% saham ADM dimiliki Astra International.

Daihatsu PT Astra Daihatsu Motor (ADM) is the sole agent for Daihatsu cars in Indonesia, distributing through Astras Daihatsu Sales Operation, by way of dealer networks and Astras own growing network of 179 outlets. Equally important, ADM also serves as the base within the Astra Group for all compact car production and caters to export markets. About 32% of its shares are owned by Astra International. In 2010 Daihatsu maintained its second place market share position gained a year before and increased sales by 41,041 units to a new record of 118,554 units, a 53% increase from last year. During the year Daihatsu strengthened its product line-up, introducing several special editions Sirion Femme and Drift, Luxio Prestige and New Terios. As a manufacturer, ADM in 2010 was simultaneously producing at 50% above normal capacity while preparing to expand capacity. Capacity of 211,000 vehicles per annum was exceeded through a shift doubling to achieve an output of 320,000 units, while expanded capacity in 2011 will be 286,000 units. Planning for this expansion included the coordination of a network of more than 1,000 local suppliers. As result, ADM recorded the production of its two millionth unit in October 2010.

Di tahun 2010 Daihatsu menempati posisi pangsa pasar kedua terbesar dengan pencapaian penjualan sebanyak 118.554 unit, meningkat 41.041 unit atau 53% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 Daihatsu semakin memperkokoh lini produknya dengan meluncurkan beberapa mobil berciri khusus seperti Sirion Femme dan Drift, Luxio Prestige serta New Terios. Sebagai manufaktur, di tahun 2010 ADM memproduksi mobil 50% di atas kapasitas normalnya sambil melakukan persiapan ekspansi. Kapasitas produksi sebesar 211.000 unit per tahun terlampaui melalui tambahan jam kerja untuk mencapai produksi sebanyak 320.000 mobil. Untuk tahun 2011 kapasitas produksi akan ditingkatkan menjadi 286.000 mobil. Sebagai persiapan ekspansi tersebut, juga dilakukan koordinasi terhadap jaringan yang mencakup lebih dari 1.000 pemasok lokal. Pencapaian produksi di atas kapasitas normal pada 2010 juga telah membuat ADM berhasil mencapai produksi yang ke-2 juta unit pada Oktober 2010.

Perbaikan QCD menjadi fokus bagi ADM. ADM focuses on Improvement of QCD.

54

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Isuzu PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), agen tunggal dan produsen Isuzu di Indonesia, menawarkan berbagai kendaraan bermesin diesel dengan merek Panther pick-up/MPV, pick-up D-Max, truk/bus mini ELF, truk Borneo, C-Series dump-trucks dan pick-up Bison. Astra International memiliki sekitar 45% saham IAMI.

Isuzu PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), the sole agent and a manufacturer of Isuzu in Indonesia, offers a range of diesel-engine vehicles with brand-name line up of Panther pick-ups/MPVs, D-Max pick-ups, ELF trucks/mini-busses, Borneo trucks, C-Series dumptrucks and Bison pick-ups. Astra International owns around 45% of IAMI shares. Additionally, through the Isuzu Sales Operation (ISO) as the largest dealer of Isuzu commercial vehicles in Indonesia as well as sole distributor of its light commercial vehicle, IAMI focuses on meeting the competition by expanding coverage, offering excellent after sales service and meeting customer expectations with high quality products. While sales of the Panther, a popular choice for a select sub-market, are steady, Isuzu benefitted from growth in the mining and agricultural sectors for sales of the N-Series. While Isuzu market share in Category 2 Trucks increased to 14.6% in 2010, total sales of Isuzu increased dramatically by 57.6% from 2009 to 24,012 units.

Melalui Isuzu Sales Operation (ISO) sebagai dealer Isuzu commercial vehicle terbesar dan juga distributor tunggal Light Commercial Vehicle (LCV), IAMI turut berkompetisi dengan meluaskan jangkauannya, menawarkan layanan purna-jual yang terbaik dan memenuhi harapan pelanggan dengan berbagai produk berkualitas.

Di samping penjualan Panther yang stabil karena menjadi pilihan konsumen pasar tertentu, Isuzu memperoleh keuntungan dari perkembangan di sektor pertambangan dan pertanian yang berhasil meningkatkan penjualan N-Series. Pangsa pasar Isuzu untuk Truk Kategori 2 bahkan naik menjadi 14,6% di tahun 2010. Di sisi lain, pencapaian total penjualan Isuzu di tahun 2010 meningkat drastis 57,6% dibandingkan tahun sebelumnya dengan membukukan 24.012 unit. Mesin yang tangguh dan irit dengan emisi yang baik untuk produk truk Isuzu, diharapkan dapat mendongkrak posisinya dari peringkat ketiga untuk kendaraan komersial (CV) menjadi peringkat teratas. Dengan jaringan 86 gerai - meningkat dibandingkan 80 gerai di tahun 2009 - bersama para dealer, Isuzu senantiasa berupaya keras untuk memenangkan persaingan dengan memperkuat jaringan perusahaan, meningkatkan kualitas pelayanan purna jual dan memenuhi ekspektasi pelanggan. Inti dari strategi tersebut adalah untuk menjadikan Isuzu sebagai pemain no.1 di segmen Truk.

F-Series new engine designs with increased power, fuel efficiency and better emissions features are expected to help push Isuzu from a number three spot for Commercial Vehicles (CVs) to number one. Isuzu through a dedicated network of 86 outlets, up from 80 in 2009, together with its dealers will meet the competition by expanding coverage, offering quality after sales service and meeting customer expectations. Central to this strategy is to present Isuzu as the number 1 truck seller.

Mesin yang tangguh dan irit dengan emisi yang baik Robust and efficient machines with good emissions

D-Max melengkapi kendaraan bermesin diesel Isuzu. D-Max Isuzu completes the diesel engined line.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

55

Laporan Bisnis
Business Report

Penjualan UD Trucks sejalan dengan pertumbuhan sektor perdagangan dan perindustrian. Sales of UD Trucks in line with the growth of trade and industry sector.

UD Trucks Dengan disepakatinya kemitraan strategis baru antara Nissan Diesel Motor Co. dari Jepang dan Volvo AB dari Swedia, maka merek Nissan Diesel berganti menjadi UD Trucks. Sejalan dengan bergantinya merek Nissan Diesel menjadi UD Trucks maka sejak Oktober 2010 ANDI berganti nama menjadi PT Astra Multi Trucks Indonesia dan NDSO berganti nama menjadi UD Trucks Sales Operation pada Januari 2011. Untuk pasar Indonesia, PT Astra Multi Trucks Indonesia (AMT Indonesia) merupakan produsen dan agen tunggal penjualan UD Trucks, termasuk menangani produk-produk pendukungnya. Astra International memiliki 75% saham AMT Indonesia. AMT Indonesia secara eksklusif bekerja sama dengan UD Trucks Sales Operation, salah satu unit penjualan yang berada di bawah naungan Astra International, untuk menjual dan menyalurkan UD Trucks serta memberikan layanan purna-jual melalui jaringan 12 kantor cabang dan 13 dealernya. Penjualan truk sedang dan besar UD Trucks di tahun 2010 meningkat pesat, terutama setelah kuartal pertama. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan sektor perdagangan dan perindustrian. Volume penjualan UD Trucks naik sebesar 111% atau mencapai 2.735 unit, menjadi rekor baru dalam penjualan truk pasca krisis moneter di Asia tahun 1997. Kenaikan volume penjualan itu berdampak positif terhadap laba bersih yang tumbuh signifikan sebesar 75%. Di samping mengembangkan strategi untuk meningkatkan volume penjualan, UD Trucks juga diuntungkan oleh beberapa peraturan pemerintah, seperti yang diberlakukan pada tahun 2010 berupa penerapan tarif lebih rendah terhadap kendaraan yang diimpor dalam bentuk CKD.

UD Trucks As there is a new strategic partnership between Nissan Diesel Motor Co of Japan and Volvo AB of Sweden, the brand name of Nissan Diesel has been changed to UD Trucks. Following this name change, ANDI has changed its name to PT Astra Multi Trucks Indonesia in October 2010 and NDSO has changed its name to UD Trucks Sales Operation from January 2011.

For the Indonesian market, PT Astra Multi Trucks Indonesia (AMT Indonesia) acts as UD Trucks sole agent and manufacturer as well as handles support products. AI has a 75% share ownership in AMT Indonesia. AMT Indonesia exclusively engages UD Trucks Sales Operation, a sales operation unit within AI, to sell and distribute UD Trucks and deliver after sales service through its 12 branches and a network of 13 dealerships.

UD Trucks found that sales of their medium and heavy duty trucks in 2010 grew rapidly, particularly after the first quarter, in line with commercial and industrial growth. UD Trucks Sales volume increased by 111%, hitting a new post-1997Asian-crisis record of 2,735 units. Similarly, its net income also grew a significant 75%.

As well as deploying strategies to boost sales volume, UD Trucks also benefitted from several government initiatives introduced in 2010 to lower tariffs of importing vehicle in CKD form.

56

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

BMW fokus kepada segmen mobil mewah. BMWs focus on the luxury car segment.

BMW PT Astra International BMW Sales Operation (BSO) adalah unit penjualan di Astra International yang memegang hak untuk menjual mobil dan menyediakan layanan purna-jual bagi BMW Indonesia agen tunggal dan distributor utama mobil BMW di Indonesia. Sebagai dampak dari iklim perekonomian yang kondusif di tahun 2010, BMW mampu menempati posisi kedua di segmen mobil mewah dengan penjualan mencapai 1.240 unit. Peugeot PT Tjahja Sakti Motor (TSM) adalah anak perusahaan yang sepenuhnya berada di bawah naungan Astra International dan importir tunggal Peugeot di Indonesia. TSM memasarkan mobil Peugeot melalui Peugeot Sales Operation (PSO) yang merupakan agen tunggal Peugeot di Indonesia. Penjualan mobil Peugeot di tahun 2010 naik empat kali lipat karena penguatan nilai rupiah dan kestabilan perekonomian, di samping upaya pemasaran yang tepat sasaran dan adanya lini produk baru seperti Series 3008 dan 5008.

BMW PT Astra International BMW Sales Operation (BSO) is a sales operation unit within AI that holds dealership rights to sell BMW cars and provide after sales services from BMW Indonesia the sole agent and main distributor of BMW cars in Indonesia.

As a result of the favorable economic climate in 2010, BMW was able to position itself at number two in the premium car segment by selling 1,240 units. Peugeot PT Tjahja Sakti Motor (TSM), a wholly owned subsidiary of Astra International, is the sole importer of Peugeot in Indonesia. TSM distributes Peugeot cars through PT Astra International Tbks Peugeot Sales Operation (PSO) as its sole agent.

Sales in 2010 quadrupled as a result of a strengthened rupiah and economy as well as closely-targeted marketing efforts and a new product line-up, including the 3008 and 5008 series.

Peugeot melengkapi variasi produk di bisnis otomotif Astra. Peugeot completes Astras product line.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

57

Laporan Bisnis
Business Report

Segmentasi Pasar Mobil Domestik Domestic Motorcar Market Segmentation


(dalam % dari total | in percentage of total) 2010 Wholesale Market (unit) Sedan 4X2 & 4X4 Pick Up Truk Total 34,650 526,004 98,663 105,393 764,710 Astra Market Share 47% 66% 34% 28% 56% Wholesale Market (unit) 23,535 335,098 65,337 62,091 486,061 2009 Astra Market Share 43% 71% 28% 25% 58%

Kapasitas Produksi Astra Astras Production Capacity


2010 PT Astra Daihatsu Motor PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Gaya Motor 236,000 100,000 19,000 98,000 2009 211,000 100,000 9,000 98,000 Produk Product Toyota & Daihatsu 4X4 & 2X4 Toyota Innova & Toyota Fortuner Isuzu Elf & Borneo Isuzu Panther Wagon & Pick up, Nissan Diesel Truck, BMW series 3 & 5

Pangsa Pasar Mobil Keseluruhan Wholesale Car Market Share

2010

36.74%
Others 12.9% Honda 8.02%

Toyota

2009

38.46%
Others 12.15% Honda 8.14%

Toyota

Suzuki 9.3% Mitsubishi 13.92%

Suzuki 9.19% Mitsubishi 12.70%

Peugeot & UD Trucks 0.38% Isuzu 3.14% Daihatsu 15.50%

Peugeot & UD Trucks 0.28% Isuzu 3.13% Daihatsu 15.95%

58

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Sepeda Motor Honda


Honda Motorcycle
Segmentasi Pasar Sepeda Motor Domestik Domestic Motorcycle Market Segmentation
(dalam % dari total | in percentage of total)

Pangsa Pasar Sepeda Motor Keseluruhan Wholesale Motorcycle Market Share

2010
2009 Wholesale Market (unit) 3,022,894 2,267,200 561,868 5,851,962 Astra Market Share 55% 38% 32% 46%
Kawasaki 1.13% Suzuki 7.13% Yamaha 45.12%

Others 0.3%

2010 Wholesale Market (unit) Bebek Cub Skuter Scooter Sport & Lainnya Sport & Others Total 3,326,261 3,376,541 670,187 7,372,989 Astra Market Share 51% 46% 25% 46%

46.33%
Others 0.06%

Honda

2009
Kawasaki 0.99% Suzuki 7.49% Yamaha 45.30%

46.16%

Honda

PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan usaha patungan (50:50) antara PT Astra International Tbk dan Honda Motor Company Ltd. AHM memproduksi dan memasarkan sepeda motor Honda di Indonesia. Kebutuhan akan alat transportasi yang efektif dan efisien, di tengah situasi tingkat suku bunga yang rendah sehingga memudahkan pencairan likuiditas pembiayaan, telah meningkatkan konsumsi dalam negeri terhadap pasar sepeda motor di tahun 2010. Penjualan sepeda motor mencapai 7,4 juta unit, naik sebesar 26%. Segmen sepeda motor yang paling laris adalah skuter dengan transmisi otomatis (AT), yang mencapai penjualan 45,8% di pasar sepeda motor secara keseluruhan.

PT Astra Honda Motor (AHM) is a 50:50 venture between PT Astra International Tbk and Honda Motor Company Ltd, and is licensed to manufacture and sell Honda motorbikes in Indonesia. A great need for effective and efficient transportation, high funding liquidity with low interest rates and strong domestic consumption boosted the motorcycle market in 2010 by 26% to 7.4 million units. The fastest growth segment within this motorcycle market was the AT (Automatic Transmission) scooter category which achieved 45.8% of the total motorcycle market.

Penambahan kapasitas pabrik dan peluncuran sejumlah model baru adalah upaya AHM untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar motor. The increasing of production capacity and launching of several new models is an AHM effort to maintain its position as market leader for motorcycles.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

59

Laporan Bisnis
Business Report

Sepanjang tahun 2010, AHM berhasil menjual lebih dari 3,4 juta sepeda motor Honda, melampaui rekor penjualannya di tahun 2008 dan mengalami peningkatan 26,5% dibandingkan penjualan tahun 2009. AHM dapat mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di pasar sepeda motor karena ditopang oleh lini produk yang seimbang, kapasitas produksi yang memadai, kampanye pemasaran yang agresif, distribusi yang efektif dan perekonomian dalam negeri yang menguat. Sementara tetap mempertahankan posisi dominannya di segmen Honda bebek, pada tahun 2010 Honda meraih pangsa pasar lebih besar di segmen skuter AT, sehingga menguasai 45,9% pangsa pasar dibandingkan 38,0% pada tahun sebelumnya. Kenaikan pangsa pasar itu dimungkinkan melalui penambahan kapasitas pabrik dan peluncuran sejumlah model baru seperti Honda Scoopy, Honda PCX dan Honda Vario Techno dalam kategori skuter AT. Dalam mendistribusikan produk-produknya, AHM bekerja sama dengan sejumlah main dealer yang bertanggung jawab atas distribusi dan penjualan sepeda motor Honda di wilayahnya masing-masing. Salah satu main dealer terbesar dengan porsi hampir 30% dari seluruh penjualan Honda adalah Honda Sales Operation (HSO), salah satu unit penjualan yang berada di bawah naungan Astra International dengan membawahi sepuluh area yang meliputi Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Bali dan Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan dan Bengkulu, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Maluku Selatan serta Papua. HSO juga memberikan layanan purna-jual terpadu dan penjualan suku cadang melalui hampir 3.000 jaringannya.

In 2010 AHM sold more than 3.4 million Honda motorbikes, surpassing its previous sales record in 2008 and up 26.5% from 2009. A balanced product line, available production capacity, an aggressive marketing campaign, a strengthening domestic economy and effective distribution allowed AHM to maintain its leadership position in the motorcycle market.

While preserving its dominant position in the cub segment, Honda in 2010 captured a higher share, to 45.9% up from 38.0% a year before, in the AT scooter segment, made possible by increasing plant capacity and launching several new and revamped models, including the Honda Scoopy, Honda PCX and Honda Vario Techno in the AT Scooter category.

In distributing its products, AHM engages with several main dealers responsible for given regions across Indonesia. One of those main dealers with the portion almost 30% of all Honda sales is Honda Sales Operation (HSO), one of the sales operation units within Astra International which is responsible for ten regions consisting of: Central Java, DI Yogyakarta, Bali and West Nusa Tenggara, West Kalimantan, East Kalimantan, South Sumatera and Bengkulu, South Sulawesi and Southeast Sulawesi and South Maluku and Papua. HSO also operates integrated after-sales services and spare-part sales through a franchise network of almost 3,000 outlets.

AHM menghadirkan beberapa produk unggulan sepanjang tahun 2010. AHM launching several best products during 2010.

60

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Pembuat Komponen Otomotif


Auto Component Maker

Ekspor produk Original Equipment Manufacturer (OEM) meningkat 30%. Export of Original Equipment Manufacturer products increased by 30%.

AOP menyuplai komponen mobil dan motor. AOP supply car and motorcycle components..

PT Astra Otoparts Tbk (AOP) adalah perusahaan publik yang sekitar 95,7% sahamnya dimiliki oleh Astra International. Dengan visi untuk menjadi supplier komponen otomotif kelas dunia serta sekaligus mitra usaha pilihan utama di Indonesia, AOP dengan proses produksinya yang efektif serta produk yang beragam mampu memiliki keunggulan bersaing. AOP melayani segmen OEM industri otomotif besar Indonesia, OES serta segmen REM baik itu domestik maupun ekspor. Pelanggan AOP tidak hanya Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki untuk sepeda motor dan Toyota, Daihatsu, Suzuki, Nissan, Hino, Mitsubishi dan Isuzu untuk kendaraan roda empat, namun juga konsumen publik serta bengkel servis dealer dengan menawarkan beragam produk self-branded dan komponen pengganti bermerek. Melalui jaringan distribusinya AOP mengekspor produkproduknya ke pasar-pasar utama di Timur Tengah, kawasan Asia, Oseania dan Afrika. Bagi AOP tahun 2010 merupakan tahun yang cukup penuh dengan tantangan meskipun ternyata menjadi tahun prestasinya. Penuh tantangan karena permintaan untuk komponen otomotif berubah begitu cepat sementara kapasitas keseluruhannya juga terbatas untuk memenuhi permintaan tersebut, serta AOP mendapat tekanan harga jual produk-produknya karena terjadinya kenaikan biaya yang signifikan.

PT Astra Otoparts Tbk (AOP) is a publically listed company of which Astra International owns around 95.7% of the shares. Aspiring to be a world class auto parts supplier as well as partner of choice in Indonesia, AOP gains benefits from effective production processes and a wide product range. AOP serves domestic major automotive OEM, OES and REM as well as export REM markets. AOPs clients include not only Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki for motorcycles and Toyota, Daihatsu, Suzuki, Nissan, Hino, Mitsubishi and Isuzu for automobiles, but also the general public and service dealers with a widening selection of selfbranded and branded replacement parts. Through its own distribution network, AOP caters to Middle Eastern, major Asian, Oceania and African markets.

AOP found planning for 2010 to be quite challenging though it turned out to be a record year. AOP saw market demand for automotive components change rapidly and with limited overall capacity to seize those opportunities, AOP had pressure on its selling price due to significant cost increases.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

61

Laporan Bisnis
Business Report

Tahun 2010 juga merupakan tahun prestasi AOP karena berhasil mencatat peningkatan laba bersih setinggi 49% sebesar Rp 1,1 triliun. Pendapatan bersih AOP yang tercatat sebesar Rp 6,3 triliun pun meningkat 19% dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan dari segmen Original Equipment Manufacturer (OEM) dan REM meningkat masingmasing sebesar 32% dan 12% dibandingkan 2009. Keberhasilan ini karena AOP sebelum 2010 telah melakukan berbagai persiapan antisipasi tumbuhnya pasar otomotif dengan meluncurkan spirit of excellence and agility. Selain itu AOP juga lebih kompetitif dengan fleksibilitas penggunaan kapasitas produksinya. Pencapaian ini difasilitasi terutama dengan kemampuan Grup AOP dalam memanfaatkan peluang pasar serta dengan cepat memenuhi permintaan pelanggan sementara tetap menjaga segi biayanya yang sangat kompetitif. Berbagai langkah ini, termasuk diantaranya cost reduction programs, strong production performance, vendor management dan trading operations telah mendorong AOP menjawab semua tantangan di 2010.

AOP ended 2010 booking a record net income of Rp 1.1 trillion, 49% higher when compared to last year. AOP also achieved Rp 6.3 trillion in consolidated revenue in 2010, 19% higher than in 2009. Contributions from the Original Equipment Manufacturer (OEM) and Replacement Market to AOPs revenue increased by 32% and 12%, respectively, from 2010 to 2009. The groundwork to take advantage of 2010s expanding motorcycle and automobile market was set before 2010 and summed up under AOPs spirit of excellence and agility and its system of flexible capacity utilization.

These achievements were facilitated mainly by AOP Groups ability to take advantage of market opportunities, to meet quickly rising customer demand and to maintain its cost competitiveness. Efforts in all fields, which included cost reduction programs, strong production performance, vendor management and trading operations allowed AOP to meet the challenges of 2010.

Grup AOP menyediakan berbagai jenis komponen untuk pasar OEM dan replacement. AOP group provides various kinds of component for the OEM and Replacement markets.

62

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

AstraWorld
AstraWorld
AstraWorld memberi dukungan terhadap bisnis otomotif Astra dengan menyediakan layanan bernilai tambah dan menyelenggarakan program-program Customer Relationship Management (CRM), yang bertujuan agar aktivitas para pelanggan produk Astra tetap terjaga. Keanggotaan AstraWorld membawa banyak manfaat bagi pelanggan seperti layanan konsultasi saat pembelian mobil baru, asuransi dan pembiayaan. Selain program diskon dan reward point yang memberi nilai tambah bagi pelanggan, petugas AstraWorld juga akan mengingatkan pelanggan akan waktu servis rutin mobilnya, sehingga menciptakan hubungan timbal-balik saling membutuhkan dan menguntungkan. AstraWorld juga berfungsi sebagai penghubung utama bagi semua pemilik mobil dan motor yang berada di bawah naungan Astra. Mereka dapat menghubungi AstraWorld untuk menyampaikan masukan dan keluhan. Pada tahun 2010, AstraWorld menerima 10.000 panggilan telepon setiap bulan, hal tersebut tercatat pada infrastruktur modern yang terpasang di call center. Pemanfaatan jasa Bantuan Derek Darurat (Emergency Roadside Assistance/ ERA) mencapai lebih dari 2.200 pengguna jasa per bulan, menandakan semakin banyak pelanggan yang mengetahui layanan AstraWorld. Acara terbesar Astra bertajuk Jelajahi Dunia Astra digelar pada Oktober 2010 yang merupakan ajang edukasi dan hiburan bagi keluarga yang mampu menyedot lebih dari 21.000 pengunjung. Kepercayaan pelanggan yang kuat merupakan kunci keberhasilan Astra. Karena itu, AstraWorld berperan penting dalam menunjukkan komitmen Astra yang berkelanjutan dalam memberi kepuasan bagi para pelanggan. AstraWorld supports Astra automotive businesses by providing value-adding services as well as Customer Relationship Management (CRM) programs, ultimately helping Astra customers stay on the move. Membership provides numerous benefits including consultation services in the areas of new car purchase, insurance and financing. In addition to providing discounts and reward point events, AstraWorld takes care to remind customers of regular maintenance, ultimately creating two-way loyalty and mutual value.

In addition, AstraWorld serves as the main conduit for all Astra automobile and motorcycle owners to contact Astra with comments and complaints. In 2010, AstraWorld received 10,000 inbound calls per month on the newly installed state-of-the-art call center infrastructure. In addition, Emergency Roadside Assistance (ERA) orders have reached more than 2,200 per month, suggesting increased awareness of AstraWorld services. AstraWorld takes pride in having coordinated Astras biggest event of the year the Jelajahi Dunia Astra in October 2010 a family edutainment event which attracted more than 21,000 visitors.

Above all, because Astras auto divisions rely on strong customer trust, AstraWorld is a focal point in demonstrating Astras strong commitment to customer satisfaction.

Demi memberikan kepuasan pelanggan AstraWorld membuka layanan call center dan layanan Emergency Roadside Assistance 24 jam setiap hari. To provide customer satisfaction AstraWorld call center and Emergency Roadside Assistance service is open 24 hours, every day.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

63

Laporan Bisnis
Business Report

Jasa Keuangan
Financial Services

Guna mendukung perluasan usaha dan meraih peluang pertumbuhan di bidang Jasa Keuangan, Astra mengambil dua langkah besar di tahun 2010, yaitu dengan meningkatkan kepemilikannya di PT Astra Sedaya Finance (ASF) dan penghimpunan dana melalui rights issue PT Bank Permata Tbk (PermataBank). Keputusan Astra International untuk mengakuisisi 47% saham PT Astra Sedaya Finance yang dimiliki oleh PT General Electric Services (GES) dilakukan setelah mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk upaya pengembangan Astra melalui akuisisi yang strategis dan ekonomis. ASF yang beroperasi di bawah merek Astra Credit Companies (ACC), merupakan kelompok perusahaan pembiayaan mobil terbesar di Indonesia. Dengan investasi ini Astra akan menempatkan diri dalam posisi kuat untuk meraih pangsa pasar pembiayaan yang sedang tumbuh melalui perusahaan yang telah dikenal andal dan mampu menciptakan paket-paket pembiayaan menarik.

Two major actions were taken in 2010 in Financial Services: Astra increased ownership of PT Astra Sedaya Finance (ASF) and raised funds through a rights issue at PT Bank Permata Tbk (PermataBank) to support business expansion and pursue growth opportunities.

The decision to acquire the remaining 47% of ASF from PT General Electric Services (GES) was based on a number of factors, including Astras efforts to grow through strategic and economically feasible acquisitions. As ASF is Indonesias largest car finance company, operating under the brand of Astra Credit Companies (ACC), this investment places Astra in a solid position to capture increased financing market share through a known company with a proven business model and a clear ability to create attractive financing packages.

64

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Astra menyediakan pembiayaan sepeda motor, mobil dan alat berat melalui berbagai jaringan independen. Keberhasilan penjualan tahun 2010 yang dialami Astra, sedikit banyak ditopang oleh pertumbuhan pesat perusahaan jasa keuangannya. Pendapatan total dari Divisi Jasa Keuangan tahun 2010 mencapai Rp 9,8 triliun, meningkat 19% dibandingkan Rp 8,3 triliun pada 2009. Dari pendapatan tersebut, 48,6% berasal dari perusahaan pembiayaan sepeda motor PT Federal International Finance (FIF), turun dari 51,8% tahun lalu serta 26,4% disumbangkan dari Astra Credit Companies (ACC) perusahaan pembiayaan mobil, naik dari 23,9% tahun lalu. Di bawah panduan divisi manajemen risiko Astra serta adanya upaya untuk saling berbagi informasi guna menemukan

Astra provides motorcycle and automobile as well as heavy equipment financing through a number of independent channels. In direct response to the tremendous sales of 2010, Astras finance service companies experienced rapid growth. Total revenues from financial services division in 2010 were Rp 9.8 trillion, up 19% from Rp 8.3 trillion in 2009. Of this, 48.6% was contributed by motorcycle financing company PT Federal International Finance (FIF), lower than last years 51.8%, and 26.4% was contributed from Astra Credit Companies (ACC) automobile financing companies, an increase from last years 23.9%.

Guided by Astras risk management division and the interchange of best practices within the group, Non

Keberhasilan penjualan tahun 2010 yang dialami Astra, mendukung pertumbuhan pesat perusahaan jasa keuangannya.
In direct response to the tremendous vehicle sales of 2010, Astras finance service companies experienced rapid growth.
praktik-praktik terbaik di dalam grup, kredit macet (NPL) di ASF tetap terkendali. NPL di FIF tahun 2010 (pinjaman belum dibayar > 60 hari) berada di bawah 2%, sementara ACC mampu mempertahankan NPL-nya di bawah 1%, seperti tahun 2009. Walaupun terdapat tekanan pasar di tahun 2010 untuk memudahkan persetujuan peminjaman, perusahaan jasa keuangan milik Astra ini tetap berkomitmen untuk mengutamakan kualitas dengan memanfaatkan jaringan dealer yang kuat dan telah terbukti andal. Secara keseluruhan, kinerja unit jasa keuangan mendapat pengaruh positif dari tingkat suku bunga Bank Indonesia yang relatif rendah serta kestabilan pertumbuhan GDP dan tingkat kepercayaan konsumen. Seiring upaya pengembangan jaringan yang lebih luas dan strategis, Jasa Keuangan Astra mampu menarik para pelanggan melalui program pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Performing Loans (NPLs) remain good, with FIFs 2010 NPLs (loans overdue > 60 days) below 2%, while ACC was able to maintain its NPLs below 1%, as in 2009. Despite marketplace pressure in 2010 to ease lending approvals, these companies remain committed to moving towards quality, leveraging on strong and proven dealer networks.

Overall the performance of the financial services business unit was positively affected by the stable and relatively low Bank Indonesia rates as well as by the steady growth in GDP and consumer confidence. Together with broad and strategically placed networks, Astra Financial Services were able to attract customers with financing agreements that fit with needs.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

65

Laporan Bisnis
Business Report

Pembiayaan Sepeda Motor


Motorcycle Financing

PT Federal International Finance (FIF) Sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki Astra, PT Federal International Finance (FIF) bergerak dalam bisnis pembiayaan terutama untuk sepeda motor Honda. Penawaran tersebut mencakup pilihan pembiayaan sesuai hukum Islam (syariah) yang berhasil memenuhi permintaan pasar yang sedang bertumbuh. Sepanjang tahun 2010, FIF telah membiayai pembelian 1,4 juta unit sepeda motor Honda sebesar Rp 15,6 triliun, naik dibandingkan Rp 11,1 triliun pada 2009. Dalam hal ini FIF tetap mempertahankan proses persetujuan kredit yang ketat dan berhasil menguasai 42% pangsa pasar penjualan sepeda motor baru Honda. Sebagai upaya meluaskan dan memanfaatkan jaringannya yang terdiri dari 121 cabang dan 357 Point of Service (POS), bertambah dari sebelumnya 300 POS pada 2009, FIF melalui FIF Spektra juga menyediakan pembiayaan pembelian barangbarang elektronik dan peralatan rumah tangga, sedangkan pembiayaan untuk pembelian sepeda motor bekas disalurkan lewat FIF-UMC.

PT Federal International Finance (FIF) A wholly owned subsidiary, PT Federal International Finance (FIF) primarily offers financing for Honda motorcycles. Included within its multiple financing options is an Islamic financing system (sharia) which has successfully met a growing market demand.

For 2010, FIF financed the purchase of 1.4 million Honda motorcycles, with a booking value of Rp 15.6 trillion, up from Rp 11.1 trillion in 2009 while maintaining its tight approval process with a 42% market share of new Honda motorcycle sales.

In an effort to expand its earning base and take advantage of its network of 121 branches and 357 Point of Service (POS), up from 300 POS in 2009, FIF is engaged in financing the purchase of electronic goods and home equipment through FIF Spektra and for used motorcycles through FIF-UMC.

FIF membuka beberapa Point of Service (POS) baru dan upaya meluaskan dan memanfaatkan jaringannya. Expanded Points of Service (POS) help take advantage of network coverage.

66

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Pembiayaan Mobil
Automobile Financing

Pembiayaan mobil ditangani oleh Astra Credit Companies (ACC) untuk semua merek mobil dan Toyota Astra Financial Services (TA Finance) khusus untuk mobil merek Toyota. Astra Credit Companies (ACC) Di tahun 2010 ACC mencatat jumlah pembiayaan ritel dan komersial sebesar Rp 19,9 triliun, naik sebesar 39,7% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 14,2 triliun. Dari jumlah tersebut, 68,2% disumbangkan oleh segmen mobil baru, 25,1% berasal dari segmen mobil bekas dan 6,7% kontribusi segmen alat berat. Perubahan persentase tersebut didorong oleh pertumbuhan pasar mobil baru dan alat berat di tahun 2010, dimana pada tahun 2009 komposisi pembiayaan masing-masing 65%, 30% dan 5%. Secara keseluruhan, ACC telah membiayai hampir 144.000 unit kendaraan melalui 58 kantor cabang dan titik layanan di 46 kota seluruh Indonesia.

Automobile financing operations are handled through two major companies, Astra Credit Companies (ACC) for all brands and Toyota Astra Financial Services (TA Finance) for Toyota brands. Astra Credit Companies (ACC) In 2010 ACC increased the amount financed by 39.7% from both its retail and commercial lending activities to Rp 19.9 trillion, up from Rp 14.2 trillion in 2009. Of this amount, 68.2% was provided by the new automobile segment, 25.1% by the used car segment and 6.7% through the heavy equipment segment. Those changes are driven by the growth of the new car market segment and heavy equipment segment in 2010, whilst in 2009 the composition was 65%, 30% and 5%, respectively. In total, this financing represents financing for close to 144,000 units through its 58 branches and point of services in 46 cities across Indonesia.

ACC berhasil menyalurkan pembiayaan ritel dan komersial mencapai sebesar Rp 19,9 triliun. ACC recorded an increase in retail and commercial financing to Rp 19.9 trillion.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

67

Laporan Bisnis
Business Report

Dari lima perusahaan yang bernaung di bawah ACC yaitu PT Astra Sedaya Finance, PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance, PT Staco Estika Sedaya Finance dan PT Pratama Sedaya Finance, ASF berada di urutan teratas dengan kontribusi pendapatan sebesar 85,6% dari total pendapatan ACC. Dengan pengalaman mengelola perusahaan pembiayaan selama lebih dari 28 tahun, maka ACC akan tetap berada pada jalurnya untuk semakin mendukung Grup Astra dengan menawarkan berbagai pilihan pembiayaan yang menarik dan efektif di tengah pasar yang sedang berkembang. PT Toyota Astra Financial Services (TA Finance) Perusahaan ini merupakan usaha patungan (50:50) antara Astra International dan Toyota Financial Services Corporation. Di tahun 2010, TA Finance berhasil membiayai pembelian 46.593 mobil Toyota, meningkat dari 31.542 mobil Toyota yang dibiayai pada 2009. Selama lima tahun menjalankan usahanya, TA Finance telah membiayai 129.753 mobil Toyota. Pencapaian TA Finance tak lepas dari ekspansi jaringan yang dilakukan pada tahun 2010, terdiri dari 13 kantor cabang dan 4 sub-kantor cabang, meningkat dibandingkan 11 kantor cabang dan 1 sub-kantor cabang tahun 2009. TA Finance siap melebarkan sayap melalui pemasaran yang proaktif, dengan tetap fokus pada pembiayaan konsumen (retail consumer, retail business, fleet) serta pengembangan kemitraan strategis.

There are five companies under the ACC brand umbrella: PT Astra Sedaya Finance, PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, PT Astra Auto Finance, PT Staco Estika Sedaya Finance and PT Pratama Sedaya Finance. ASF is by far the largest with revenues representing 85.6% of total ACC revenues. With more than 28 years of operating a financing company, ACC now is well positioned in supporting Astras Group by offering alluring and effective financing options for a growing market.

PT Toyota Astra Financial Services (TA Finance) TA Finance is a 50:50 joint venture between Astra International and Toyota Financial Services Corporation. In 2010 TA Finance successfully financed the purchase of 46,593 Toyota vehicles, an increase from the 31,542 Toyota vehicles financed in 2009. In the five years of operations TA Finance has booked financing for a total 129,753 vehicles.

This growth is the result of an expanding network which in 2010 consisted of 13 branch offices and 4 sub branches, up from 11 and 1, respectively in 2009. With focus on consumer financing (retail consumer, retail business, fleet) and in developing strategic partnerships, TA Finance is ready to expand coverage with a proactive marketing plan.

TAFS menyediakan pembiayaan untuk pembelian mobil baru Toyota. TAFS provides financing to purchase new Toyota cars.

68

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Pembiayaan Alat Berat


Heavy Equipment Financing

PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF) SANF menawarkan pembiayaan alat berat bagi pelanggan korporasi dan perorangan di berbagai sektor industri di Indonesia. Melalui PT Sedaya Multi Investama (SMI), Astra memegang 60% saham SANF bermitra dengan Marubeni Corporation sebagai pemegang saham lainnya. Pembiayaan alat berat di tahun 2010 naik 122% menjadi Rp 3,1 triliun yang mencakup 2.899 unit alat berat. Jumlah ini naik 126% dibandingkan 1.280 unit alat berat yang dibiayai sebesar Rp 1,4 triliun pada 2009. PT Komatsu Astra Finance (KAF) KAF merupakan usaha patungan 50:50 antara Astra melalui PT Sedaya Multi Investama (SMI) dan PT Komatsu Indonesia. KAF secara khusus melayani pembiayaan alat berat Komatsu bagi para pelanggan industri terutama di sektor pertambangan. Dengan naiknya penjualan Komatsu di tahun 2010, jumlah pembiayaan alat berat meningkat 54,6% menjadi Rp 1,7 triliun, meliputi pembiayaan 336 unit alat berat. Jumlah unit pembiayaan ini 60% lebih tinggi dibandingkan dengan pembiayaan 210 unit di tahun 2009 sejumlah Rp 1,1 triliun. Meningkatnya permintaan global terhadap bahan baku memberi prospek cerah bagi kebutuhan akan alat berat di tahun 2011.

PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF) SANF provides heavy equipment financing for corporate, as well as some retail, customers in various industrial and raw material sectors throughout Indonesia. Astra has a 60% shareholding in SANF through PT Sedaya Multi Investama (SMI) with Marubeni Corporation as SANFs other shareholder. The amount financed in 2010 grew by 122% to Rp 3.1 trillion, representing sales of 2,899 units increasing 126% from 1,280 units with amount financed of Rp 1.4 trillion in 2009. PT Komatsu Astra Finance (KAF) KAF, a 50:50 joint venture between the Company through PT Sedaya Multi Investama (SMI), and PT Komatsu Indonesia, is in the business of financing Komatsu heavy equipment for industrial customers mostly in the mining sector. Following increased Komatsu sales in 2010, the amount of financing for heavy equipment increased by 54.6% to Rp 1.7 trillion represent 336 units of heavy equipment financed. The number of units financed was 60% higher than the 210 units in 2009, with the amount of Rp 1.1 trillion.

The future of heavy equipment in 2011 looks set to increase with increasing global demand for raw materials.

Bisnis pembiayaan alat berat Astra dilakukan oleh KAF dan SANF Heavy equipment financing business of KAF and SANF

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

69

Laporan Bisnis
Business Report

Asuransi Umum
General Insurance

PT Asuransi Astra Buana Pertumbuhan penjualan mobil, khususnya secara kredit, telah mengangkat jumlah pemegang polis Asuransi Astra. Tercatat kenaikan pendapatan premi bruto 22% di tahun 2010, dengan nilai pendapatan Rp 2,3 triliun naik dari Rp 1,9 triliun di tahun 2009. Laba bersih pun turut naik secara signifikan menjadi Rp 613 miliar dari sebelumnya Rp 460 miliar pada 2009. Asuransi Astra telah memiliki 26 kantor cabang dan 12 titik layanannya yang tersebar di sejumlah kota besar di Indonesia. Dengan menawarkan berbagai produk asuransi kerugian yang beragam, Asuransi Astra memiliki produk asuransi yang paling terkenal, Garda Oto. Produk ini berhasil meraih penghargaan The Greatest Brand of The Decade dari The Marketeers dan Mark Plus. Sejalan dengan upaya meluaskan usaha ritelnya di tahun yang akan datang, Asuransi Astra juga terus berupaya memenangi kontrak asuransi dari korporasi dengan menawarkan berbagai produk asuransi yang menarik dan bermanfaat antara lain asuransi properti, asuransi kesehatan, asuransi alat berat, asuransi kelautan, asuransi kebakaran dan asuransi kecelakaan perorangan.

PT Asuransi Astra Buana With the strong growth of automobile sales, in particular sales involving credit, Astra Insurance was able to dramatically increase numbers of issued policies, resulting in 22% gross premium growth in 2010 to Rp 2.3 trillion, up from Rp 1.9 trillion in 2009. Net Income also increased significantly to Rp 613 billion from Rp 460 billion in 2009.

Astra Insurance has 26 branches and 12 service points, which are placed all over the country. Offering a wide range of general insurance products, Astra Insurance is best known for its automobile insurance product Garda Oto, which was awarded Greatest Brand of The Decade by The Marketeers and Mark Plus. For the upcoming year, in addition to expanding its retail business, Astra Insurance is continuously working to win corporate insurance contracts by offering good value insurance products, such as property insurance, health insurance, heavy equipment insurance, marine insurance, fire and personal accident insurance products.

Asuransi Astra menawarkan berbagai produk asuransi umum yang beragam. Asuransi Astra offers a diverse range of general insurance products.

70

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Perbankan
Banking

ATM PermataBank memberikan kemudahan dalam bertransaksi. PermataBank ATMs provide transaction convenience.

PermataBank PermataBank merupakan sebuah bank swasta terbuka yang dimiliki bersama oleh Astra International (44,5% saham) dan Standard Chartered Bank (44,5% saham). Tahun 2010 merupakan tahun keberhasilan bagi PermataBank, di mana pinjaman meningkat 27% dari Rp 41,5 triliun tahun 2009 menjadi Rp 52,8 triliun selaras pertumbuhan GDP dan pembelanjaan konsumen. Demikian pula dengan dana pihak ketiga yang naik secara signifikan sebesar 30% menjadi Rp 59,4 triliun. Keberhasilan tersebut membuat laba bersih PermataBank di tahun 2010 naik 108% dengan nilai Rp 997 miliar, dibandingkan Rp 480 miliar pada tahun 2009. Perhatian yang diberikan terhadap kualitas pinjaman menyebabkan kredit macet (NPL) turun menjadi 0,7% dibandingkan NPL tahun 2009 yang berkisar di 1,5%. Pada akhir 2010, Loan-to Deposit Ratio (LDR) PermataBank sebesar 87,5% dibandingkan dengan 91% pada tahun 2009. Beberapa peristiwa penting selama 2010 antara lain penerbitan unsecured subordinated Medium Term Notes (MTN) berjangka sepuluh tahun senilai Rp 700 miliar pada bulan Maret untuk mendanai ekspansi bisnis di masa depan dan meningkatkan modal. Selain itu, pada November 2010 PermataBank melakukan rights issue sebesar Rp 2 triliun melalui Penawaran Publik Terbatas IV, setelah mendapat persetujuan dari para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Selanjutnya pada Desember 2010 PermataBank mengakuisisi PT GE Finance Indonesia, yang bertujuan untuk meningkatkan portofolio bisnis kartu kredit PermataBank dan meningkatkan pangsa pasar kartu kredit PermataBank. PermataBank memiliki 48 kantor cabang (termasuk 10 kantor cabang syariah), 220 kantor cabang pembantu, 236 kantor syariah channeling, 7 kantor kas dan satu titik pembayaran, yang ditunjang dengan 628 jaringan ATM di seluruh Indonesia.

PermataBank PermataBank is a listed joint venture bank of which Astra International owns 44.5% of the shares. The partner is Standard Chartered Bank, which also owns 44.5% of the shares. PermataBank had a very successful year in 2010, with loans growing 27% from Rp 41.5 trillion in 2009 to Rp 52.8 trillion, in line with GDP and consumer spending growth and third party deposits significantly increasing by 30% to Rp 59.4 trillion. In 2010 PermataBanks net income increased 108% to Rp 997 billion compared to Rp 480 billion in 2009. With attention paid to loan quality, NPLs were reduced to 0.7% down from 1.5% in 2009. By the end of 2010, PermataBanks Loan-to Deposit Ratio (LDR) stood at 87.5%, as compared to 91% in 2009.

Major events in 2010 included an issuance of tenyear unsecured subordinated Medium Term Notes (MTN) in March for IDR 700 billion to fund future business expansion, increasing Capital. Additionally in November, the Bank offered a Rp 2 trillion Rights Issue (Limited Public Offering IV) after having received shareholder approval at an Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS). Finalized in December, PermataBank acquired PT GE Finance Indonesia, to increase the portfolio and market share of PermataBanks credit card.

PermataBank has 48 branches (including 10 sharia branches), 220 sub branches, 236 sharia channeling offices, 7 cash offices and one payment point, which are strengthened by a network of 628 ATMs located throughout Indonesia.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

71

Laporan Bisnis
Business Report

Alat Berat dan Pertambangan


Heavy Equipment and Mining

Astra International bergerak di sektor alat berat dan pertambangan melalui PT United Tractors Tbk (UT). UT adalah perusahaan publik yang 59,5% sahamnya dimiliki Astra International. Melalui sejumlah anak perusahaan serta kemitraan strategis dengan perusahaan-perusahaan kelas dunia, UT menjalankan tiga lini bisnis yang meliputi: Mesin Konstruksi, Kontraktor Penambangan dan Pertambangan batu bara. Pencapaian UT tahun 2010 cukup menggembirakan. Pendapatan bersih meningkat 28% dibandingkan tahun 2009, menjadi Rp 37,3 triliun. Kontribusi terbesar pendapatan UT berasal dari penjualan alat berat sebesar 46,3% (37,6% pada 2009),

Astra International conducts its activities in the heavy equipment and mining sectors through PT United Tractors Tbk (UT). UT is a public company in which Astra International has a 59.5% holding. Through subsidiaries and partnerships with world class companies, UT manages three lines of business: Construction Machinery, Mining Contracting and Coal Mining.

Results in 2010 were generally favorable with revenues increasing 28% from 2009 to Rp 37.3 trillion. Heavy Equipment sales were the main contributor to UT revenues with 46.3% (37.6% in 2009), followed by mining contracting

72

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

UT telah membuat perencanaan strategis agar dapat semakin mengukuhkan perannya sebagai Pemimpin Pasar.
UT is engaged in strategic planning to continue a growth trajectory to solidify its position as a Market Leader.

Volume Penjualan Komatsu Per Sektor (Dalam Unit) Komatsu Sales Volume By Sector (In Unit)
Pertambangan Mining
3,313

Perkebunan Agribusiness
1,144 1,022 1,037

Konstruksi Construction
569 595 577

Kehutanan Forestry
426 382 455 298 273 477

2,346 604 1,315 1,709 674

342

1,006

06

07

06 08 09

07

06 08 09

06 07 08 09 10

07

08

09

10

10

10

Kontribusi terbesar pendapatan UT berasal dari penjualan alat berat. The largest contribution to UT revenues derived from sales of heavy equipment.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

73

Laporan Bisnis
Business Report

Pertumbuhan Volume Produksi Batu Bara dan Pemindahan Tanah (2006-2010) Growth of Coal Production Volume and Overburden Removal (2006-2010)
2010 Pemindahan Tanah (dalam juta bcm) Batu bara (dalam juta ton) 651,5 77,9 2009 597,9 68,0 2008 442,0 58,9 2007 354,0 54,3 2006 339,7 42,5 Overburden Removal (in million bcm) Coal (in million tons)

diikuti kontrak pertambangan 45,4% (52,7% pada 2009) dan penambangan batu bara 8,3% (9,7% pada 2009). Walaupun demikian, penguatan nilai tukar Rupiah dan penurunan margin dari bisnis Kontraktor Penambangan sebagai akibat curah hujan yang tinggi telah menyebabkan biaya produksi meningkat dan pada akhirnya menyebabkan laba bersih hanya meningkat sedikit dibandingkan tahun 2009 menjadi Rp 3,9 triliun. Untuk memenuhi permintaan global terhadap komoditas yang terus meningkat, UT telah membuat perencanaan strategis agar dapat semakin mengukuhkan perannya sebagai Pemimpin Pasar. Tiga hal penting (Profit, People dan Planet) tetap menjadi panduan dalam berbisnis, disertai penerapan standar tertinggi dalam hal kualitas, manajemen biaya dan pengiriman (QCD: Quality, Cost dan Delivery).

at 45.4% (52.7% in 2009) and Mining at 8.3% (9.7% in 2009). However, with the strengthening Rupiah exchange rate and lower margins from the Mining Contracting business due to heavy rainfall which caused higher production costs, net income in 2010 only slightly increased to Rp 3.9 trillion compared to 2009.

With global demand for commodities expected to continue its rise, UT is engaged in strategic planning to continue a growth trajectory to solidify its position as a Market Leader, guided by the triple bottom line (Profit, People and Planet) and the highest standards of Quality, Cost and Delivery (QCD).

Dibutuhkan keahlian teknis yang handal di medan yang sulit. It takes a reliable technical expertise for difficult terrain.

74

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Mesin Konstruksi
Construction Machinery

Kemitraan strategis dengan berbagai perusahaan global yang mengusung merek terkemuka seperti Komatsu, UD Trucks (sebelumnya dikenal sebagai Nissan Diesel), Scania, Valmet, Tadano, Bomag; menjadikan UT mampu untuk menyediakan alat berat yang lengkap bagi sektor pertambangan, perkebunan, konstruksi dan kehutanan. Selain menjadi distributor tunggal untuk jenis alat berat tersebut, unit Mesin Konstruksi juga memberikan layanan purna-jual, rekayasa komponen dan rekondisi mesin. Komatsu tetap menjadi andalan UT di mana penjualannya meningkat dari 3.111 unit pada 2009 hingga mencapai 5.404 unit tahun 2010. Kenaikan yang cukup signifikan ini disebabkan tingginya permintaan dari semua sektor seiring pulihnya perekonomian global setelah dilanda krisis tahun 2009 dan naiknya harga komoditas. Di tengah persaingan ketat dalam memenuhi peningkatan permintaan di sektor alat berat, berdasarkan riset internal, UT tetap mampu mempertahankan posisinya sebagai pemimpin dengan menguasai 46% pangsa pasar. Pertumbuhan pendapatan dari penjualan suku cadang dan layanan purna-jual yang selaras dengan pasar ditunjang oleh jaringan layanan UT yang kokoh, termasuk perluasan pusat-pusat layanan rekondisi di Jakarta, Balikpapan, Pekanbaru dan Sangatta. Saat ini UT memiliki 18 kantor cabang, 17 kantor site-support dan 12 kantor perwakilan yang tersebar di seluruh Nusantara.

Having partnerships with global companies and well-known brands such as Komatsu, UD Trucks (formerly known as Nissan Diesel), Scania, Valmet, Tadano and Bomag, UT is able to provide a complete line of heavy equipment for the mining, plantation, construction and forestry sectors. In addition to being the sole distributor of these heavy equipment lines, the Construction Machinery unit provides dedicated after sales service, component and attachment engineering and machine reconditioning support. Komatsu remains UTs best seller, with sales of Komatsu equipment increasing from 3,111 units in 2009 to a new high of 5,404 units in 2010. This sizable increase is the result of the high demand from all sectors as the global economy began its recovery from the downturn in 2009 along with rebounding commodity prices. Despite the competitive scramble to fill this heightened demand, UT was able to maintain its clear market leading position with 46% of the market, based on internal research.

Revenue growth from spare parts and after sales service was essentially in line with the size of the market; these services were provided through a strong network of reconditioning facilities including remanufacturing centers in Jakarta, Balikpapan, Pekanbaru and Sangatta. UTs current network of 18 branch offices, 17 site support offices and 12 representative offices will expand across the country.

Unit Mesin Konstruksi memberikan layanan purna-jual, rekayasa komponen dan rekondisi mesin. The Construction Engineering Unit provides after-sales service, engineering components and engine reconditioning.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

75

Laporan Bisnis
Business Report

Kontraktor Penambangan
Mining Contractor

PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dan tiga anak perusahaannya, PT Pama Indo Mining, PT Kalimantan Prima Persada dan PT Prima Multi Mineral menyediakan jasa kontraktor penambangan bagi sejumlah perusahaan pertambangan batu bara skala menengah dan besar di Sumatera dan Kalimantan. PAMA mampu meningkatkan produksi batu baranya menjadi 77,9 juta ton pada 2010 dibandingkan 68 juta tahun 2009, meskipun harus berjuang dengan curah hujan yang tak kunjung henti. Untuk mengatasi tantangan itu, perlu dirancang jalan yang tahan segala cuaca, sistem penanganan genangan air dan lumpur di samping peningkatan produktivitas. Investasi untuk ekspansi alat berat berhasil menambah banyaknya pemindahan tanah (overburden removal) sebesar 9% dari 597,9 juta bcm pada 2009 menjadi 651,5 juta bcm pada 2010. Investasi ini tidak hanya bermanfaat bagi produksi tahun ini saja, tetapi sebagai antisipasi peningkatan produksi di tahun-tahun mendatang.

PT Pamapersada Nusantara (PAMA) and its three subsidiaries PT Pama Indo Mining, PT Kalimantan Prima Persada and PT Prima Multi Mineral provide mining contracting services to a number of medium-sized and large coal mines in Sumatra and Kalimantan. PAMA was able to increase coal output to 77.9 million tonnes in 2010 from 68 million in 2009, despite battling persistent rains. Focus on meeting this challenge meant building all-weather roads, and dewatering and mud handling systems, with improvement to internal productivity metrics.

Investment for expansion of the heavy equipment fleet helped increase overburden removal 9% from 597.9 million bcm in 2009 to 651.5 million bcm in 2010. This investment not only helped increase production in the current year but also anticipated increased production.

Pemberlakuan standardisasi operasional yang ketat mendorong produktivitas. Application of strict operational standards to encourage productivity

76

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Pertambangan
Mining

Melengkapi dua pertambangan batu bara yang telah berjalan dengan baik, Dasa Eka Jasatama (DEJ) dan PT Tuah Turangga Agung (TTA), tahun 2010 UT mengakuisisi sebuah pertambangan batu bara baru. TTA mengoperasikan pertambangan batu bara dengan cadangan 40 juta ton di kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Pada tahun pertama produksinya, TTA mencapai volume penjualan sebanyak 469.144 ton. Untuk meningkatkan penjualan batu bara 6.300 kcal-nya menjadi 1,5 juta ton pada 2011, TTA mengembangkan jaringan pemasaran dan telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur pendukungnya. Sementara itu, DEJ mengoperasikan penambangan di Kalimantan Selatan dengan cadangan batu bara sebanyak 13 juta ton dengan kualitas 6.700 kcal. Produksi DEJ tahun 2010 meningkat menjadi 2,6 juta ton dibandingkan 2,4 juta ton pada 2009. Di tahun 2010, melalui anak perusahaannya yaitu TTA, UT mengakuisisi 60% saham PT Agung Bara Prima (ABP). Konsesi pertambangan ABP lokasinya bersebelahan dengan tambang TTA dan merupakan area penambangan green field. Target produksi per tahun pada kapasitas maksimum nantinya diharapkan dapat mencapai 1 juta ton.
Volume Penjualan Batu Bara DEJ per Bulan Pada Tahun 2010 (dalam ribu ton) DEJ Coal Sales Volume by Month in 2010 (in thousand tonnes)
261 251 232 195 170 174 219 212 260 249 265

UT in 2010 succeeded in acquiring a new coal mining property to complement its two existing mines, Dasa Eka Jasatama (DEJ) and PT Tuah Turangga Agung (TTA). TTA operates a coal mine with reserves of 40 million tonnes in Kapuas Regency, Central Kalimantan and had a sales volume of 469,144 tonnes in its first year of production. Marketing network and supporting infrastructure development are being undertaken to increase sales of its 6,300 kcal coal to 1.5 million tonnes in 2011. DEJ operates a mine in South Kalimantan with reserves of 13 million tonnes of 6,700 kcal coal. Production in 2010 rose to 2.6 million tonnes from 2.4 million tonnes in 2009.

In 2010, UT through its subsidiary TTA acquired a 60% holding of PT Agung Bara Prima (ABP). ABPs concession is a greenfield mine situated next to TTAs mine. Production target for this mine is one million tonnes per year at maximum capacity.

Volume Penjualan Batu Bara DEJ dan TTA Tahun 2007-2010 (dalam ribu ton) DEJ and TTA Coal Sales Volume in 2007-2010 (in thousand tonnes)
3,560 3,676

3,053 2,398

96
07

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec

08 09 10

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

77

Laporan Bisnis
Business Report

Agribisnis
Agribusiness

PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) adalah sebuah perusahaan publik di mana 79,68% sahamnya dimiliki oleh Astra International. AAL adalah salah satu produsen minyak kelapa sawit mentah (CPO) terbesar di Indonesia dengan luas area garapan kelapa sawit pada 2010 mencapai 263.281 hektar. Dalam menjalankan usahanya secara berkelanjutan AAL fokus untuk meningkatkan produktivitas dan rendemen (tingkat ekstraksi). Hal ini dilakukan dengan menjalankan berbagai program intensifikasi seperti penerapan mekanisasi dalam kegiatan pemupukan dan panen; riset dan pengembangan untuk meningkatkan kualitas kebun dan menjamin ketersediaan bibit kelapa sawit di masa depan dan program penanaman kembali yang telah dimulai sejak

PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) is a publically listed company in which Astra International has a 79.68% holding. AAL is one of the largest producers of crude palm oil (CPO) in Indonesia with total oil palm planted area in 2010 of 263,281 ha. Focus on increasing productivity as well as the oil extraction rate will enable AAL to sustainably manage its business through intensification programs with the mechanization of fertilizing activities and harvesting techniques; through research and development to improve plantation quality to secure future sources of palm seed; and through replanting programs that commenced in 2009 and 2010. AAL is in a good position to take advantage of constraints in incremental supply due

78

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Lahan Inti (ha) Nucleus Area (ha)


193,709 206,797 206,042 179,489 160,723

Total Lahan Tertanam (ha) Total Planted Area (ha)


250,883 235,210 215,999 264,036 263,281

06

07

06 08 09 10

07

08

09

10

AAL berada dalam posisi yang tepat untuk memanfaatkan keterbatasan pasokan di pasar melalui upaya-upaya yang berkelanjutan.
AAL is in a good position to take advantage of constraints in incremental supply through its sustainability approach.

Luas lahan tertanam kelapa sawit AAL pada 2010 mencapai 263,281 hektar. The oil palm planted area of AAL in 2010 reached 263.281 hectares.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

79

Laporan Bisnis
Business Report

tahun 2009 dan 2010. AAL berada dalam posisi yang tepat untuk memanfaatkan keterbatasan pasokan di pasar yang diakibatkan oleh meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap masalah pemeliharaan lingkungan. Laporan lengkap tentang keberlanjutan dapat dilihat dalam Laporan Keberlanjutan Astra International 2010. Walaupun mengalami penurunan produksi di enam bulan pertama 2010, AAL berhasil mencapai produksi 1,113 juta ton, melampaui produksi CPO pada 2009 sebanyak 1,083 juta ton. Dengan adanya kenaikan harga rata-rata CPO menjadi Rp 7.027 per kilogram dari Rp 6.242 per kilogram, maka pendapatan keseluruhan naik menjadi Rp 8,8 triliun.

to its sustainability approach. For a full report on sustainability, please refer to Astra Internationals Sustainability Report 2010.

In 2010, AAL succeeded in overcoming production shortfalls in the first half of 2010, to exceed 2009s CPO output of 1.083 million tonnes and reach an output of 1.113 million tonnes. In addition, due to an increase in average price for CPO, which was Rp 7,027 per kilogram up from Rp 6,242 per kilogram in 2009, overall revenue increased to Rp 8.8 trillion.

Penanaman Baru (ha) New Palm Planting (ha)


22,263 19,211 14,587 13,153

Penanaman Kembali (ha) Replanting (ha)


3,693

Total Produksi TBS (ton) Total FFB Production (tonnes)

3,640,427 2,481

4,295,022 3,937,806 4,235,052 3,743,648

1,162

3,577 06 07 06 08 09 07

347 477

08

06 09 10

07

10

08

09

10

TBS Inti (ton) Nucleus FFB (tonnes)


2,910,041 2,830,604 2,710,364 3,337,433 3,329,009

Yield TBS (ton/ha) Yield FFB (tonnes/ha)


19.83 20.09 20.89 21.81 20.35

Yield CPO (ton/ha) Yield CPO (tonnes/ha)

4.59 4.58 4.71

5.05 4.67

06

06 07 08 09

07

06 08 09 10

07

08

09

10

10

80

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Total Produksi Minyak Sawit (ton) Total CPO Production (Tonnes)


981,538 917,885 920,613 1,082,953 1,113,277

Rata-rata Harga Jual CPO (Rp/Kg) Average CPO Selling Price (Rp/Kg)
7,134 6,002 6,242 7,027

3,552

06

07

06 08 09 10

07

08

09

10

Di sepanjang tahun 2010 AAL berhasil membangun dua pabrik pengolahan CPO baru di Kalimatan Timur dan Kalimantan Tengah dengan kapasitas pemrosesan masing-masing 30 ton Tandan Buah Segar (TBS)/jam dan 45 ton TBS/ jam. Pada akhir 2010 AAL mengoperasikan 22 pabrik pengolahan CPO dengan kapasitas total sebesar 1.050 ton TBS/jam. Untuk tahun 2011, akan dibangun empat pabrik baru CPO dengan kapasitas produksi seluruhnya 165 ton TBS/jam untuk melayani perkebunan di Kalimantan Selatan dan Timur serta Sulawesi Tengah. Selain mengolah CPO, AAL juga mengoperasikan enam pabrik kernel pressing (pengepresan inti sawit) di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi dengan kapasitas produksi 700 ton kernel per hari, meningkat dibandingkan 600 ton kernel per hari pada 2009. Untuk tahun 2011, AAL berencana mengembangkan tiga pabrik baru kernel pressing dengan kapasitas total 180 ton kernel per hari.

During 2010, AAL successfully completed two new Palm Oil mills in East Kalimantan and Central Kalimantan with processing capacities of 30 tonnes Fresh Fruit Bunch (FFB)/hour and 45 tonnes FFB/ hour, respectively. As of the end of 2010, AAL operated 22 Palm Oil mills with total capacity of 1,050 tonnes FFB/hour. Construction of four new Palm Oil mills with combined capacity of 165 tons FFB/hour will commence in 2011 to serve plantations in South and East Kalimantan and Central Sulawesi.

In addition to processing mills, AAL also operates six kernel pressing mills located in Sumatera, Kalimantan and Sulawesi with processing capacity of 700 tonnes kernel/day, up from 600 tonnes kernel/day in 2009. In 2011, AAL also plans development of three new kernel pressing mills with total capacity of 180 tonnes kernel/day.

AAL mengoperasikan 22 pabrik pengolahan CPO dengan kapasitas total sebesar 1.050 ton TBS/jam. AAL operates 22 palm oil mills with a total capacity of 1,050 tonness of FFB/hour.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

81

Laporan Bisnis
Business Report

Teknologi Informasi
Information Technology

Astra International memiliki 76,87% saham PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia), sedangkan sisanya sebesar 23,13% dimiliki oleh masyarakat. Seluruh saham Astragraphia diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Astragraphia dikenal sebagai penyedia solusi dokumen terkemuka melalui Astra Graphia Document Solutions (AGDS) yang dijalankan langsung oleh Astragraphia, serta penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi terkemuka melalui anak perusahaan, PT Astra Graphia Information Technology (AGIT). AGDS telah menjadi exclusive distributor dari Fuji Xerox Co. Ltd., Jepang sejak berdirinya Astragraphia. Sementara itu, AGIT memberikan layanan solusi bisnis teknologi informasi di bidang jasa infrastruktur, profesional dan outsourcing, dengan menjadi mitra strategis dari perusahaan-perusahaan kelas dunia seperti Airspan, Cisco, Ericson, HP, IBM, Microsoft, Oracle, SAP dan SUN.

Astra International has a 76.87% holding in PT Astra Graphia Tbk (Astragraphia) while the public holds the remaining 23.13% through the Indonesia Stock Exchange. Astragraphia is a leading provider of document solutions, through Astra Graphia Document Solutions (AGDS), and of information technology and communication solutions, through subsidiary company Astra Graphia Information Technology (AGIT).

AGDS has a long term partnership with Fuji Xerox Co. Ltd. of Japan as its exclusive distributor in Indonesia while AGIT provides IT business solutions in the fields of infrastructure services, professional services, and outsourcing services with world class strategic partners such as Airspan, Cisco, Ericson, HP, IBM, Microsoft, Oracle, SAP and SUN.

82

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Jaringan distribusi AGDS meliputi 77 titik layanan yang dikelola oleh 22 kantor cabangnya; serta kerja sama dengan beberapa gerai jaringan toko buku, toko elektronik dan toko komputer untuk penjualan produk low-end. Dengan jaringan tersebut, AGDS mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin dalam industri penyedia solusi dokumen baik untuk kebutuhan perusahaan maupun personal.

Through both a strategic consolidation of 77 service points which are managed by 22 branches and a cooperation with bookstore chain outlets, a consumer electronics store chain and computer shops for low-end products, AGDS strengthened its market leading position in the document solution industry and greatly increased its distribution channels for personal printer products.

Astra Graphia terus meningkatkan lini produksi yang dimiliki, mengelola distribusi secara strategis dan mencapai pertumbuhan pendapatan.
Astra Graphia expanded existing products, strategically managed distribution channels and produced an increase in revenue.
Sebagai bisnis utama Astragraphia, sepanjang tahun 2010 AGDS memberi kontribusi sebesar 59,9% dari pendapatan Astragraphia. AGIT memperluas portofolio usahanya dengan mengelola bisnis sistem Tracking & Monitoring dan memberikan kontribusi sebesar 40,1% terhadap pendapatan Astragraphia. Kedua bisnis ini berperan dalam membantu Astragraphia mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 17,3% menjadi Rp 1,6 triliun dan laba bersih meningkat 76,9% menjadi Rp 118,4 miliar. As Astragraphias main business, AGDS contributed 59.9% of Astragraphias revenue. AGIT also expanded its business portfolio by concluding a sales arrangement for a Tracking & Monitoring system and contributed 40.1% to Astragraphias revenue. Together these new endeavors, along with continued effort with its existing product lines, helped Astragraphia achieve revenue growth of 17.3% to Rp 1.6 trillion while net income increased by 76.9% to Rp 118.4 billion.

AGIT memperluas portofolio usahanya dengan mengelola bisnis sistem Tracking & Monitoring. AGIT expanded its business portfolio by adding a Tracking & Monitoring system.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

83

Laporan Bisnis
Business Report

Infrastruktur dan Logistik


Infrastructure and Logistics

Melalui tiga anak perusahaan yang dimilikinya: PT Astratel Nusantara (Astratel), PT Intertel Nusaperdana (Intertel) dan PT Serasi Autoraya (SERA), Astra International bertekad untuk terlibat aktif mengembangkan usaha jaringan infrastruktur dan logistik di Indonesia. Ketiga anak perusahaan tersebut bersama anak perusahaan dan usaha patungan (joint venture) yang dikembangkannya menghasilkan pendapatan Rp 3,6 triliun, meningkat dibandingkan pendapatan tahun 2009 sebesar Rp 3 triliun. Perkembangan besar dalam bisnis infrastruktur dilakukan Astratel dengan menambah kepemilikan 19% saham PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dari Citigroup Financial Products Inc.

Through three wholly owned subsidiaries: PT Astratel Nusantara (Astratel), PT Intertel Nusaperdana (Intertel) and PT Serasi Autoraya (SERA), Astra International aspires to become more involved in the infrastructure and logistics chain businesses. These companies and their subsidiaries and joint ventures generated revenue of Rp 3.6 trillion in 2010, up from Rp 3 trillion in 2009. A major development in the infrastructure business was the purchase by Astratel of an additional 19% interest in PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) from Citigroup Financial Products Inc.

84

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Jaringan Logistik Empat lini bisnis dikelola SERA, yaitu jasa penyewaan/rental mobil (melalui TRAC Astra Rent A Car), jasa penjualan mobil bekas (melalui Mobil88 dan Ibid), jasa logistik (melalui SELOG Astra Logistics Company dan PT Toyofuji Serasi Indonesia (TFSI)) serta jasa transportasi umum Orenz Taxi.

Logistics Value Chain SERA operates four business lines which are: vehicle lease/rental services (through TRAC Astra Rent A Car), usedcar sales operations (through Mobil88 and Ibid), logistics operations (through SELOG an Astra Logistics Company and PT Toyofuji Serasi Indonesia (TFSI)) and Orenz Taxi in the public transportation line.

Melalui tiga anak perusahaannya, Astra bertekad untuk aktif mengembangkan usaha jaringan infrastruktur dan logistik.
Through three wholly owned subsidiaries, Astra aspires to become more involved in the infrastructure and logistics chain businesses.

Kontributor terbesar terhadap pendapatan SERA adalah TRAC Astra Rent A Car yang menjadi pemimpin di pasar jasa rental mobil dengan kontribusi sebesar 47,2%, diikuti Mobil88 pusat penjualan mobil bekas dengan kontribusi 44,2%. Pencapaian tahun 2010 ditandai dengan penambahan armada Orenz Taxi, penanganan 21 proyek Transportation Management System (TMS) oleh TRAC Astra Rent A Car, serta peningkatan rata-rata trade in unit setiap bulan dari Mobil88 sebesar 71,4% dibandingkan tahun 2009. SERA terus mengembangkan divisi logistiknya dengan mendirikan SSI PT Serasi Shipping Indonesia pada Juli 2010. Hal ini dilakukan untuk

The largest contributors to SERAs revenue were market leaders TRAC-Astra Rent A Car at 47.2% and used-car sales operation Mobil88 at 44.2%. Orenz taxi increased its fleet during 2010. Also in 2010, TRAC-Astra Rent-A-Car concluded 21 contracts for the Transportation Management Systems (TMS) and increased Mobil88s average unit trade in per month by 71.4% from 2009.

SERA continued to develop its logistics division by establishing SSI PT Serasi Shipping Indonesia in July 2010 to capture business within the agribusiness

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

85

Laporan Bisnis
Business Report

TRAC memimpin pasarnya melalui kualitas pelayanan dan armada transportasi. TRAC leads its market through quality service and fleet management.

menangkap peluang bisnis di pasar agribisnis dan penambangan. Untuk meningkatkan layanan jasa logistik, TFSI menambah jumlah kapalnya menjadi 4 unit dari sebelumnya 3 unit dan melakukan 154 pengapalan dengan total kendaraan bermotor yang diangkut sejumlah 83.637 unit, meningkat 73% dibandingkan tahun 2009. Sementara itu, SELOG dengan jasa pengangkutan alat berat melalui PT Harmoni Mitra Utama pada tahun 2010 mengangkut 11.531 unit alat berat, meningkat lebih dari 3 kali lipat dibandingkan tahun 2009 dan telah memulai pengiriman CPO (Crude Palm Oil) sebanyak 12 kali pengapalan ke daerah Kumai-Dumai. SELOG selama 2010 juga telah mengoperasikan 359 unit truk untuk kebutuhan pengiriman spare part dan berbagai produk pelanggan yang berarti naik 35,5% dari tahun 2009. SERA melihat tahun 2011 pertumbuhan akan tetap kuat dan berencana menambah armada TRAC menjadi 30.000 mobil dari 25.093 unit di tahun 2010 dan membuka tiga cabang baru Mobil88. Jaringan Infrastruktur Astratel berkecimpung dalam berbagai proyek infrastruktur lewat anak perusahaan dan usaha patungan. PT Marga Mandalasakti (MMS) yang 79,31% sahamnya dimiliki Astratel, memegang konsesi dan mengoperasikan jalan tol TangerangMerak sepanjang 72,5 km sampai tahun 2048. Peningkatan Perekonomian telah meningkatkan volume kendaraan menjadi sebesar 29,4 juta kendaraan, tumbuh sebesar 7,1%.

and mining markets. To improve logistic services, TFSI added one ship to make a total of four and conducted 154 shipments with the total delivery of 83,637 vehicles, 73% more than in 2009. Meanwhile, SELOG with the heavy equipment shipment services through PT Harmoni Mitra Utama in 2010 delivered 11,531 pieces of heavy equipment, an increased more than 3 times from 2009 and delivered 12 shipments of CPO (Crude Palm Oil) to Kumai-Dumai. SELOG during the year operated 359 trucks for delivering spare parts and products to customers, increasing by 35.5% from 2009.

SERA sees the growth for 2011 as strong with plans for TRAC-to increase unit in operation to 30,000 vehicles compare to 25,093 units in 2010 and Mobil88 to open three branches. Infrastructure Value Chain Astratel is involved with a variety of infrastructure projects with subsidiaries and joint ventures. PT Marga Mandalasakti (MMS), 79.31% owned by Astratel, holds the concession for and operates the 72.5 km Tangerang-Merak Toll Road until 2048. Increased economic growth has resulted in MMS in achieving year on year traffic growth of 7.1% with total traffic volume of 29.4 million vehicles. Astratel also owns 40% of PT Marga Trans

86

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Astratel juga memiliki 40% saham PT Marga Trans Nusantara, sebuah usaha patungan dengan PT Jasa Marga Tbk dalam membangun dan mengoperasikan jalan tol Kunciran-Serpong sepanjang 11 km sebagai bagian dari Jakarta Outer Ring Road II. Saat ini proyek ini masih dalam development stage. Astratel menguasai 49% saham PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) (naik dari 30% pada 2009). Palyja adalah penyedia air bersih untuk kawasan Jakarta wilayah barat sesuai Kesepakatan Kerja Sama dengan PAM Jaya. Usaha patungan dengan Suez Environment (lini usaha GDF Suez France) ini memegang konsesi pengadaan air bersih selama 25 tahun sejak 1998. Dengan tambahan 14.026 pemasangan baru, Palyja telah mendistribusikan 147,3 juta m3 air bersih pada 2010, meningkat sedikit dibandingkan pendistribusian air bersih tahun 2009 sebanyak 137,7 juta m3. Perluasan layanan Palyja di masa mendatang bergantung pada temuan sumber-sumber air mentah baru dan nilai ekonomis dari sumber-sumber air tersebut. PT Gresik Distribution Terminal (GDT) yang 40% sahamnya dimiliki Astratel, menyediakan tangkitangki penimbunan minyak dengan kapasitas 35.000 kilo-liter di Gresik, Jawa Timur. Sejak mulai beroperasi pada September 2009, penyimpanan minyak keseluruhan telah mencapai 93.000 kilo-liter. Sementara itu, Intertel menguasai 34,91% saham PT Toyofuji Logistics Indonesia (TFLI), yang mengelola lahan untuk mobil-mobil Astra dan non-Astra yang akan dikirim ke berbagai daerah maupun ke luar negeri via trans-shipment.

Nusantara, a joint venture with PT Jasa Marga Tbk for the purpose of constructing and operating the 11 km Kunciran-Serpong toll road as part of Jakarta Outer Ring Road II project. Currently, it is still in the development stage.

PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja), 49% owned by Astratel (up from 30% in 2009), is a provider of clean water in the western part of Jakarta under a Cooperation Agreement with PAM Jaya. This joint venture with Suez Environment, a business line of GDF Suez France, has a 25 year concession starting from 1998. With an additional 14,026 new connections, Palyja distributed 147.3 million m3 of clean water in 2010 slightly up from 2009s 137.7 million m3. Future expansion of service depends on finding new sources of raw water and in determining the economic viability of such sources.

PT Gresik Distribution Terminal (GDT), 40% owned by Astratel, operates an oil tanking terminal with a 35,000 kilo-liter capacity in Gresik, East Java. Starting operations in September 2009, total throughput has reached 93,000 kilo-liters.

PT Toyofuji Logistics Indonesia (TFLI), 34.91% owned by Intertel, operates a pre-shipment marshalling yard for both Astra and non-Astra cars for export and import trans-shipment.

Volume kendaraan jalur tol Tangerang-Merak naik 7,1%. Traffic volume in Tangerang-Merak toll road grew by 7.1%.

Palyja menyediakan air bersih untuk kawasan Jakarta Barat. Palyja provides clean water within West Jakarta.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

87

88

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis


Review of Business Support Units

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

89

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis


Review of Business Support Unit

Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Environment, Health and Safety

Komitmen untuk saling menghormati antar individu, ramah terhadap lingkungan dan memiliki tanggung jawab sosial tertanam dalam filosofi Catur Dharma. Komitmen ini telah diterapkan sejak lama di Astra dengan tujuan mencapai yang terbaik, bukan sekadar melekat pada praktik usaha atau hanya karena kepatuhan terhadap peraturan hukum. Dalam jangka pendek dan jangka panjang, komitmen tersebut terbukti telah membuahkan hasil bagi Perseroan. Di semua sistem usaha, baik dalam hal manufaktur, distribusi maupun bidang lainnya, Astra senantiasa berupaya menciptakan sistem yang berkelanjutan dan efisien. Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi para pekerja dapat meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi waktu tidak produktif dan di tahun 2010 hal tersebut mampu meningkatkan tingkat produksi secara pesat guna memenuhi permintaan pasar.

Embodied within Astras Catur Dharma philosophy is a respect for individuals and the directive to be environmentally friendly and socially responsible. This long standing commitment to strive for excellence within these areas are not just an additional feature of business practice, nor is it merely compliance with both legal requirements; this commitment, in both the short and long run, provides returns for the Company. In all business systems, whether manufacturing, distribution or others, Astra seeks to establish sustainable and efficient systems. Providing a safe and healthy work environment for workers adds to productivity, minimizes down time and in 2010 allowed production levels to dramatically increase to meet market demand. It has also proven both profitable and sustainable when integrating production system by-products within the reduce,

90

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Astra berupaya menciptakan sistem yang berkelanjutan, efisien dan menguntungkan. Astra seeks to create a system that is sustainable, efficient and profitable.

Di seluruh sistem usaha, baik itu manufaktur, distribusi ataupun yang lainnya, Astra senantiasa mengupayakan sistem yang berkelanjutan dan efisien.
In all business systems, whether manufacturing, distribution or others, Astra seeks to establish sustainable and efficient systems.
Terbukti menguntungkan dan berkelanjutan pula bahwa pengintegrasian sistem produksi menurut produk sesuai paradigma pengurangan, daur ulang dan penggunaan kembali (reduce, recycle dan reuse) menciptakan manfaat bagi masyarakat, pelanggan dan operasional bisnis. Astra membuat serangkaian standar berupa Astra Green Company (AGC) untuk mengatur situasi lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja di ratusan unit usaha serta para pemasok. Standar AGC ini memuat panduan umum, target rinci dan Green Strategy tiga rangkap yang mencakup Green Process, Green Product dan Green Employees. Green Process bertujuan mengembangkan proses usaha yang aman, nyaman dan bersih; Green recycle and reuse paradigms, creating benefits for the community, customers and business operations.

To manage the health, safety and environmental situations of hundreds of business units, as well as those of suppliers, Astra has developed the Astra Green Company (AGC) set of standards. Contained within its provisions are general guidelines, specifies targets and a three-fold Green Strategy: Green Process, Green Product and Green Employees. Green Process aims at developing safe, comfortable and clean business

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

91

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis


Review of Business Support Unit

Product bertujuan menghasilkan produk-produk yang ramah lingkungan dan aman; sedangkan Green Employees bertujuan meningkatkan kesadaran dan kompetensi sesuai praktik-praktik keselamatan dan kesehatan kerja yang telah ada maupun menemukan cara-cara baru untuk menciptakan nilai bagi Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Sistem ini berhasil menjadi model yang digunakan dalam pendekatan triple bottom line (Planet, People dan Profit). Dengan bekerja sesuai prosedur operasi standar, meraih sertifikasi internasional dan melanjutkan kampanye kesadaran terhadap Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja telah membuat pabrik-pabrik Astra berulang kali berhasil menjadi contoh sebagai tempat usaha paling aman dan peka terhadap lingkungan di Indonesia. Pembahasan lebih lengkap tentang berbagai sertifikasi serta penghargaan kesehatan dan keselamatan kerja yang diperoleh Astra, dapat dibaca dalam Laporan Keberlanjutan Astra 2010. Unit-unit usaha Astra berhasil meraih sertifikasisertifikasi berikut:
ISO 14001 ISO 14001 SMK3 (Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) SMK3 (Occupational Health and Safety Management) EPE (Evaluasi Kinerja Lingkungan) EPE (Environmental Performance Evaluation) Eco Label Eco Label

processes; Green Product aims at producing environmentally-friendly and safe products; and Green Employees aims at raising awareness and competencies toward both established safe and healthy practices and innovating new ways to create Environment, Health and Safety (EHS) value. This system continues to be a successful model facilitating the triple bottom line approach of planet, people and profit.

Following standard operating procedures, gaining international certifications and continuing EHS awareness campaigns have repeatedly placed Astra facilities as among the safest, most environmentally sensitive companies in Indonesia. For a more complete discussion of certifications and health and safety awards, please refer to the 2010 Astra Sustainability Report. Astra business units have achieved the following certifications:

ISRS (Sistem Pemeringkatan Keselamatan Kerja Internasional) ISRS (International Safety Rating System) HACCP ISO 22000:2005 (Pengendalian Penting Analisis Bahaya) HACCP ISO 22000:2005 (Hazard Analytical Critical Control) OHSAS 18001 OHSAS 18001

GMP (Praktik Manufaktur yang Baik) GMP (Good Manufacturing Practices) Standar Bangunan Hijau Green Building Standard

PROPER (Pemeringkatan Kinerja terkait Manajemen Lingkungan) PROPER (Performance Rating in Relation to Environmental Management) NOSA (Asosiasi Keselamatan Kerja Nasional) NOSA (National Occupational Safety Associate) HCVF (Hutan Bernilai Konservasi Tinggi) HCVF (High Conservation Value Forest) SOLAS (Keselamatan Kehidupan di Laut) SOLAS (Safety of Life at Sea)

LCA (Analisis Siklus Kehidupan) LCA (Life Cycle Analysis)

NFPA (Asosiasi Pemadam Kebakaran Nasional) NFPA (National Fire Protection Association) MARPOL (Polusi Kelautan) MARPOL (Maritime Pollution)

ISPS Code (Keamanan Fasilitas Kapal & Pelabuhan Internasional) ISPS Code (International Ship & Port Facility Security) SPM (Standar Pelayanan Minimum) untuk jalan tol SPM (Minimum Service Standard) for toll roads

ISM Code (Peraturan Manajemen Keselamatan Kerja Internasional) ISM Code (International Safety Management Code) FSCS (Standar Dewan Pengawas Hutan untuk Manajemen Hutan) FSCS (Forest Stewardship Council Standard for Forest Management)

92

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Astra melakukan penilaian tahunan AGC untuk menentukan kemajuan yang telah dicapai dalam memenuhi target dan mengidentifikasi praktik terbaik. Tanggapan atas upaya ini semakin baik, seiring bertambahnya unit usaha yang berpartisipasi dan mencapai peringkat yang baik.
Hasil Penilaian Astra Green Company Astra Green Company Assessment Results
2010 Jumlah Unit yang Berpartisipasi Penghargaan Emas Hijau Biru Merah Hitam 455 67 231 104 19 34

Astra performs annual AGC assessments to determine progress in meeting targets and to identify best practices. The response to this assessment has been more encouraging as more business units are participating and achieving strong ratings.

2009 446 75 213 110 32 16 Number of Participating Units Gold Award Green Blue Red Black

Dalam semua kegiatan usahanya, Astra senantiasa memenuhi seluruh peraturan pemerintah Indonesia, serta aktif terlibat dalam berbagai aktivitas prosedur penilaian dan forum pertemuan yang menyangkut isu lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja. Semua komitmen ini mempunyai satu sasaran: menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi para karyawan dan pelanggan Astra serta masyarakat luas.

In all its business activities, Astra fully complies with all Indonesian government regulations and actively participates in numerous assessment procedures and community forums on environmental, health and safety issues. All of this commitment has as its goal: providing a better life to its employees, customers and the community.

Tim pemadam kebakaran waspada di setiap saat Fire Team - alert at all times

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

93

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis


Review of Business Support Unit

Sumber Daya Manusia


Human Resources

Pemahaman Astra akan pentingnya peranan sumber daya manusia dalam menunjang keberlanjutan bisnis jangka panjang tercermin pada upaya-upaya pengembangan sumber daya manusia Astra yang terus dilakukan secara berkesinambungan. Sebagai perwujudan dari konsep strategis 3W (Winning Concept, Winning System dan Winning Team) yang telah lama diperkenalkan sebagai kerangka strategis Astra, maka managemen Astra juga telah merumuskan strategi Triple Roadmap yaitu Portfolio Roadmap, People Roadmap dan Public Contribution Roadmap untuk mendukung visi jangka panjang Astra . Berdasarkan pada nilai-nilai Catur Dharma, Corporate Human Capital Development (CHCD) bersama-sama dengan seluruh lini manajemen perusahaan terus berusaha mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki integritas, komitmen, kapabilitas maupun kompetensi yang tinggi untuk terus mendukung pertumbuhan bisnis yang berkembang sangat pesat di tahun 2010.

Through its continuing efforts in human resources development, Astra demonstrates a clear understanding of the critical role of human resources in supporting business continuity in the long-term.

In further developing its strategic concept of 3W (Winning Concept, Winning Team and Winning System), Astra has formulated a Triple Roadmap which includes a Portfolio Roadmap, People Roadmap and Public Contribution Roadmap to support the Companys long-term vision.

Based on the Catur Dharma values, Corporate Human Capital Development (CHCD) together with all company management lines seek to model personnel with integrity, commitment, capability and competence to support the business growth that has developed very rapidly in 2010.

94

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Strategi pengembangan sumber daya manusia selalu dikaitkan dengan strategi bisnis. Human resources development strategy is link with business strategy.

Berdasarkan pada nilai-nilai Catur Dharma, Corporate Human Capital Development (CHCD) bersama-sama dengan seluruh lini manajemen perusahaan terus berusaha mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki integritas, komitmen, kapabilitas maupun kompetensi yang tinggi untuk terus mendukung pertumbuhan bisnis yang berkembang sangat pesat di tahun 2010.
Based on the Catur Dharma values, Corporate Human Capital Development (CHCD) together with all company management lines seek to model personnel with integrity, commitment, capability and competence to support business growth, which in 2010 was very rapid.
Fokus utama dari strategi pengembangan sumber daya manusia di Astra dapat dilihat pada usaha untuk lebih mengaitkan strategi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan strategi bisnis. Hal ini sangat tampak pada seluruh proses SDM di lingkungan Astra. Dimulai dari pada saat melakukan rekrutmen, Astra mempergunakan 8 kompetensi utama yang ada dalam melihat calon karyawan. Setelah calon karyawan tersebut direkrut, Astra juga mempergunakan ke-8 kompetensi tersebut untuk melakukan evaluasi kinerja dan juga pengembangan kemampuan lebih jauh lagi. The main focus of this strategy is a closer linking of the human capital development strategy in Astra with both overall and targeted business strategies. This integration is clearly visible throughout Astras entire human resources process. Starting from recruitment, Astra identifies 8 core competencies that the prospective employee possesses. After the prospective employee is recruited, Astra uses the 8 core competencies to evaluate performance and develop skills further.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

95

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis


Review of Business Support Unit

Astra Mencari Bakat (AMB), salah satu bentuk apresiasi bagi karyawan. Astra Menari Bakat as appreciation for employees.

Secara umum strategi pengembangan SDM di tahun ini ditekankan pada 2 hal utama yang dilakukan secara paralel dan berkesinambungan yaitu: Melanjutkan strategi maupun inisiatif yang telah ditetapkan pada tahun sebelumnya dengan penekanan pada konsep perbaikan yang berkesinambungan (kaizen). Menetapkan dan merumuskan rencana strategis (roadmap) jangka panjang untuk mendukung visi jangka panjang Astra (Astra 2020) yang akan menciptakan sebuah platform Sumber Daya Manusia Astra baru, yang terintegrasi kuat dengan sistem dan kultur Astra selama ini. Terkait dengan strategi SDM tersebut, programprogram pengembangan karyawan yang terstruktur, intensif dan telah dilakukan untuk karyawan di semua level. Penyebarluasan budaya inovasi juga secara konsisten digalakkan dengan melakukan kegiatan kompetisi inovasi yang ditujukan untuk karyawan di semua level. Kesadaran dan perilaku kaizen juga merupakan sebuah proses yang dijalankan secara konsisten setiap tahunnya. Sedangkan sebagai pendukung atau enabler, CHCD memantau dan menciptakan program-program insentif yang kompetitif, baik bagi level operasional maupun level eksekutif. Hal ini ditujukan untuk mendukung peningkatan produktivitas dan engagement karyawan.

In 2010, as part of its human resources strategy, CHCD simultaneously followed a two fold path by: Continuing strategies or initiatives that were set in the previous years with an emphasis on continuous improvement (kaizen). Defining and formulating the strategic framework (roadmap) to support the long-term vision Astra 2020, as an HR platform with robust and integrated systems to instill the Astra culture.

The HR strategy deployed in 2010 will be developed further through structured, intensive and continuous programs for staff at all levels.

An essential component is the disseminatation of a culture of innovation, through the positive use of competition. Programs to instill kaizen thinking and behavior are also conducted. Meanwhile, as a supporter and an enabler, CHCD monitors and creates competitive incentive programs, both for operational and executive levels. This is intended to support increased productivity and employee engagement.

96

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Karyawan Grup Astra Berdasarkan Usia


Astra Group Employees by Age
Usia 18-25 tahun 18-25 years old
46,273
36,646

Usia 26-35 tahun 26-35 years old


53,714

Usia 36-45 tahun 36-45 years old


31,093

58,378
28,093

09 10

09 10

09 10

Usia 46-55 tahun 46-55 years old


9,154

>55 tahun >55 years old


247

Jumlah Karyawan Total Employees


145,154

8,034

213

126,700

09 10

09 10

09 10

Karyawan Grup Astra Berdasarkan Pendidikan


Astra Group Employee by Education
Sampai dengan SLTA (Highschool)
108,460
11,218

D1 - D3 (Diploma)
13,409

S1 (Under Graduate)
21,001
22,600

93,775

09 10

09 10

09 10

S2 (Post Graduate)
706
685

Jumlah Karyawan Total Employees


145,154

126,700

09 10

09 10

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

97

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis


Review of Business Support Unit

Karyawan Grup Astra Berdasarkan Lini Bisnis


Astra Group by Number of Business Line
Otomotif Automotive Jasa Keuangan Financial Services Alat Berat/Pertambangan Heavy Equipment/Mining
19,567 66,605

20,025

21,941

16,139

56,010

09 10

09 10

09 10

Agribisnis Agribusiness

Informasi Teknologi Information Technology

Infrastruktur Infrastructure
9,159 9,117

24,098

26,651

1,269

1,273

09 10

09 10

09 10

Jumlah Karyawan Total Employees


145,154

126,700

09 10

Keterangan Note: Jumlah karyawan di 145 perusahaan, termasuk anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities. Total numbers of employees in 145 companies, including subsidiaries, associates and jointly controlled entities.

Setiap tahun Astra mengevaluasi sistem remunerasi yang diberikan kepada karyawan melalui survei remunerasi. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa sistem remunerasi Astra sudah kompetitif dan sesuai dengan tren pasar.
An annual survey is conducted to evaluate Astras employee remuneration system. This process seeks to ascertain whether Astras remuneration package remains competitive and is in accordance with market trends.

98

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Secara garis besar, beberapa penerapan strategi yang telah dilakukan sepanjang tahun 2010 diantaranya adalah: Pengembangan strategi sumber daya manusia yang benar-benar terintegrasi dengan strategi bisnis. Melakukan upaya-upaya sistematis dan terarah dalam merekrut kader terbaik yang ada di pasar tenaga kerja. Pengembangan kader terbaik yang terintegrasi mulai dari pelatihan, program mentoring, rotasi maupun akselerasi karir yang lebih baik. Mendisain sistem penghargaan yang lebih baik dan kompetitif di pasar dengan menghargai kinerja yang unggul baik secara individu maupun secara tim. Meningkatkan rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan melalui program-program pengembangan nilai dan budaya perusahaan yang terintegrasi dan terarah. Selain strategi di atas maka pada tahun ini manajemen puncak Astra dibantu oleh team dari Corporate Human Capital Development juga membuat perencanaan jangka panjang yang disebut sebagai Astra People Roadmap. People Roadmap ini menggambarkan strategi pengembangan SDM, yang bertujuan untuk menjadikan Astra sebagai the most preferred company to work for. Dengan adanya kesinambungan antara perbaikan dari praktik-praktik pengelolaan sumber daya manusia yang telah dijalankan selama ini dan perencanaan jangka panjang yang solid, maka diharapkan bisa menciptakan insan-insan Astra yang unggul yang mampu bersaing di pasar lokal maupun regional. Seiring dengan perkembangan bisnis yang cepat, kebutuhan karyawan baru juga tak terelakkan. Kebijakan rekrutmen Astra berorientasi pada kebutuhan bisnis, dengan strategi rekrutmen yang sejalan dengan strategi bisnis. Hal yang diutamakan Astra dalam menentukan calon karyawan yang akan direkrut adalah kompetensi dan karakter dari setiap calon. Pemenuhan kebutuhan akan tenaga kerja di Astra ditempuh melalui jalur rekrutmen yang berasal baik dari luar (fresh graduate atau pro hire) dan dari dalam perusahaan, yakni melalui pengembangan kompetisi, mekanisme Internal

Broadly speaking, the implementation strategies that were conducted throughout 2010 include the following: Development of a human resources strategy that is completely integrated with business strategy. Implementation of systematic measures focused on recruiting the best cadres in the labor market. Development of a team work mentality through training, mentoring programs, rotational acceleration and career development. Improved reward system, which is competitive in the marketplace and responsive to superior performance both individually and in teams. Increased level of employee affiliation with the Company through a reinforcement of the integrated corporate culture values.

In addition to this strategy, management assisted by Corporate Human Capital Development has developed a long-term plan referred to as the People Roadmap. This Roadmap describes the human resource development strategy, which aims to make Astra the most preferred company to work for.

With continuity between existing human resource improvement practices and a solid long-term plan, it is expected that Astra will be able to compete in local and regional markets because it has the right people. Along with rapid business growth, there is an inevitable need for new employees. Astras recruitment policy is oriented to business needs, with a recruitment strategy in line with business strategy, looking at the competence and character of each candidate. Meeting the labor demand within Astra requires recruitment of good candidates both from outside (fresh graduates or established professional) and from within the company, namely through the development of competencies, internal mechanism job postings and job rotation. Astras strategy to fulfill the needs of the entire Company begins in the early years of an employees tenure, and involves everyone

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

99

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis


Review of Business Support Unit

Astra Day, program rekrutmen kampus mencari bakat-bakat terbaik. Astra Day campus recruitment program finds the best talent.

Karyawan turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan CSR Astra. Employees actively participate in Astra CSR activities.

Job Posting (IJP) dan rotasi. Strategi pemenuhan kebutuhan seluruh perusahaan dalam lingkungan Astra, dibuat di awal tahun. Dengan informasi awal tentang total kebutuhan perusahaan dan dengan melibatkan seluruh penanggung jawab rekrutmen pada setiap anak perusahaan, dibuatlah suatu strategi rekrutmen bersama pada universitasuniversitas terbaik yang ada di indonesia. Beberapa program yang dijalan oleh Astra untuk menarik calon-calon terbaik dari universitas ternama adalah sebagai berikut: Astra Guest Lecturing Program, sharing pengetahuan bisnis dan organisasi Astra Workshop Program, memperkenalkan proses bisnis, budaya dan nilai-nilai Astra Astra Internship Program, on the job training untuk undergraduate students Astra Day, program rekrutmen kampus untuk mencari bakat-bakat terbaik University Sourcing, program perekrutan fresh graduate. Pada tahun 2010, CHCD telah menyelesaikan perangkat evaluasi pengembangan karir yang dikembangkan bersama pihak ketiga. Perangkat ini diharapkan dapat membantu Astra dalam melakukan proses seleksi terhadap calon-calon karyawan. Di waktu mendatang alat evaluasi psikologis ini diharapkan dapat dikembangkan lebih jauh dengan sistem yang terintegrasi dengan komputer. Selain itu, CHCD juga telah melakukan sistem online untuk para calon karyawan yang hendak mendaftarkan diri sebagai calon karyawan di Grup Astra. Hal ini mempermudah pengumpulan informasi, pengelolaan data calon karyawan dan menunjang kegiatan lainnya.

responsible in each subsidiary to participate in a strong recruitment strategy at the best universities in Indonesia.

The programs that Astra runs to attract the best candidates from the top universities include: Astra Guest Lecturing Program, business and organizational knowledge sharing Astra Workshop Program, introducing Astra processes, culture, and values Astra Internship Program, on the job training for undergraduate students Astra Day, campus recruitment to find the best talent University Sourcing, new graduate recruitment programs.

In 2010, CHCD developed career aptitude evaluation tools developed in conjunction with third parties. These tools are expected to help Astra in pre-selection of employee candidates and can be further integrated within larger computer models. In addition, CHCD also has an online system for prospective employees who want to register as candidates in the Astra Group. This facilitates the collection of information, data management and supports candidates other activities.

100

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Hal lain yang menjadi tanggung jawab CHCD yang sangat penting adalah mempersiapkan kader-kader pemimpin Astra untuk masa yang akan datang. Tanggung jawab ini dijalankan dengan memanfaatkan Astra Development Center (ADC) sebagai salah satu bagian dari program pengembangan eksekutif. Dalam program ini Astra memiliki dua program utama yaitu Leadership Mentoring dan Succession Planning. Program Succession Planning sepanjang tahun 2010 dilakukan untuk 17 orang eksekutif yang berpotensi yang terdiri atas para eksekutif senior atau pimpinan unit bisnis. Sedangkan Leadership Mentoring telah berhasil mensertifikasi sebanyak 13 orang mentor dan sebanyak 21 orang mentee yang berpartisipasi dalam program ini. Untuk melengkapi pengembangan kompetensi yang relevan, CHCD mengirimkan sebanyak 10 orang eksekutif Grup Astra untuk mengikuti program singkat di universitas-universitas ternama di dunia maupun sekolah bisnis seperti Stanford University dan Michigan University. Sebagai salah satu kegiatan pengembangan eksekutif secara internal, sebanyak 26 eksekutif berpartisipasi dalam pelaksanaan one day workshop mengenai strategi, inovasi dan corporate entrepreneurship, menghadirkan pembicara dari Kellogg University. Program pengembangan lain yang telah dilakukan pada tahun 2010 yang lalu adalah pelaksanaan program pelatihan Management for Executive yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para pemimpin dalam hal mengelola staf dan menginspirasi mereka untuk bersama-sama mencapai tujuan. Program ini dilakukan sebanyak dua kali pada tahun 2010 dengan masing-masing diikuti oleh sekitar 30 peserta. Leadership Performance Coaching and Mentoring merupakan program yang ditujukan untuk mempersiapkan para calon pemimpin di Grup Astra dan memastikan bahwa Individual Development Plan (IDP) dijalankan. Program ini dimulai dengan kegiatan asesmen melalui ADC. Hasil dari pelaksanaan asesmen tersebut adalah umpan balik yang diberikan kepada para peserta secara langsung dan dilengkapi dengan laporan umpan balik lengkap untuk para atasan peserta. Umpan balik yang telah diberikan akan ditindaklanjuti dengan membuat agenda

To prepare the leaders of the future and as one part of the executive development programs, leadership development is carried out through the Astra Development Center (ADC), with two major programs: Leadership Mentoring and Succession Planning. In 2010, the ADC provided Succession Planning programs for 17 high performance people, involving senior executive or business leaders. Leadership Mentoring was successfully arranged for certifying 21 participating mentees with 13 people as mentors.

To supplement other competency development programs, CHCD sent 10 Astra Group executives to follow short programs at prestigious business schools such as at Stanford University and Michigan University. Internally, 26 executives participated in one-day workshops on strategy, innovation and corporate entrepreneurship with speakers from Kellogg University. Other development programs include Executive Personnel Management, which aimed to improve people management ability to create team inspiration in reaching goals. This program was conducted twice in 2010, each of which involved about 30 participants.

The Leadership Performance Coaching and Mentoring program is intended to prepare future leaders in the Astra Group and ensure that the Individual Development Plan (IDP) is executed. This program begins with assessment activities through the ADC. Feedback results are given to the participants directly and a complete feedback report is provided to superiors. Feedback will be followed up by making a personal capacitybuilding agenda, known as the IDP which in turn is monitored by CHCD in cooperation with

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

101

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis


Review of Business Support Unit

Berbagai fasilitas disediakan untuk menunjang kinerja dan pengembangan kemampuan karyawan. Various facilities are provided to support the performance and capability of employees.

pengembangan kemampuan pribadi atau lazim disebut sebagai IDP yang dalam pelaksanaannya dimonitor oleh CHCD bekerja sama dengan atasan masing-masing peserta. Setelah agenda pengembangan disetujui bersama, maka peserta akan masuk ke dalam program pengembangan Leadership Performance Coaching and Mentoring. Program yang telah dijalankan akan dilanjutkan dengan program pengembangan individu pasca pelatihan melalui aktivitas belajar pribadi atau dengan menjalankan proyek yang disesuaikan dengan isu-isu kompetensi individu yang perlu diperkuat. Dalam menjalankan program tersebut, peserta didampingi oleh para atasan langsung sebagai mentor. Sementara pada program succession planning CHCD menerapkan Talent Pool Management. Dalam program ini semua anak perusahaan dalam Grup wajib membuat Replacement Table Chart (RTC) yang menjamin ketersediaan personil dengan jumlah minimal dua kader untuk setiap jabatan yang ada. Guna memantau validitas RTC, CHCD melakukan people review setiap tahun. Dalam kaitan dengan remunerasi karyawan, setiap tahun Astra mengevaluasi sistem remunerasi yang diberikan kepada karyawan melalui survei. Proses ini bertujuan untuk memastikan apakah sistem remunerasi Astra sudah kompetitif dan sesuai dengan tren pasar, baik di dalam industri sejenis atau industri di sektor lain. Selain gaji, Astra juga memberikan berbagai benefit bagi karyawan baik dalam bentuk finansial di luar gaji maupun non finansial seperti program pengembangan individu melalui berbagai program pelatihan, program penghargaan masa kerja dan program persiapan pensiun.

a participants superior. After agreeing on a development agenda, the participants will go into a Leadership Performance Coaching and Mentoring program. Completed programs will be followed by a post-training program of individual selfstudy activities or by running projects tailored to strengthening individual competence. In running the program, an immediate superior acts as a participants mentor.

For succession planning, CHCD applies Talent Pool Management, for which all subsidiaries within the Group make a Replacement Table Chart (RTC). This helps ensure a bench strength availability of two qualified people for every position. In order to monitor the effectiveness of the RTC, CHCD reviews this process each year.

In regards employee remuneration, every year Astra evaluates the remuneration system through a survey. This process aims at ensuring that Astra uses is competitive and in line with market trends, both within the industry and across similar industries. Other than salaries, Astra also provides various benefits for employees both in the form of financial incentives and non-financial incentives, such as a program of individual development through training programs, a years-of-service award program and retirement preparation programs.

102

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Astra juga senantiasa menerapkan konsep kesetaraan kesempatan dan perlakuan kepada seluruh karyawannya, termasuk kesetaraan perlakuan terhadap pria dan wanita, seluruh karyawan yang memiliki agama berbeda-beda dan hal lainnya. Untuk menunjang kinerja karyawan dan meningkatkan employee engagement di seluruh karyawan, Astra melakukan banyak pembaruan pada bangunan fisik gedung dan sarana penunjang pekerjaan lainnya. Selama tahun 2010 yang telah dilakukan diantaranya adalah peremajaan (renovasi) exterior dan interior gedung utama PT Astra International Tbk dan beberapa gedung lainnya. Dari keempat bangunan yang ada di dalam lingkungan PT Astra International Tbk (Gedung A, B, C dan D), gedung A dan B telah berhasil diselesaikan sedangkan gedung C dan D dilakukan di awal tahun 2011. Selain bangunan fisik gedung, taman-taman di lingkungan gedung utama tersebut juga mendapatkan sentuhan perbaikan sehingga mereka menjadi satu kesatuan pembaharuan lingkungan. Hal ini dilakukan agar karyawan Astra memiliki tempat bekerja yang semakin baik dan menunjang kinerjanya sepanjang tahun.

Astra continues to implement equal opportunities and equal treatment of all employees, including equal treatment of men and women, employees of different religions and in other respects.

To support employee performance and enhance employee engagements for all of its employees, Astra upgrades the physical design of buildings and support facilities. During 2010, renovations were carried out on the exterior and interior of the main building of PT Astra International Tbk and several other buildings. Of the renovations of the four buildings at headquarters, those at buildings A and B have been successfully completed, while those of buildings C and D will be finished in early 2011. In addition to the physical structure of buildings, parks within the area will also be improved to reflect environmental renewal. This is done to provide a place for employees to work for better performance and feel supported throughout the year.

Renovasi gedung pusat PT Astra International Tbk untuk menunjang kinerja Perseroan. The renovation of PT Astra International Tbk head office to support Companys performance.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

103

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis


Review of Business Support Unit

Astra Management Development Institute (AMDI) Sebagai pusat pengembangan manajemen perusahaan, AMDI berperan dalam mempersiapkan kader-kader pemimpin Astra. Mengusung visi To support Astra in becoming one of the Best talent and knowledge enterprise (Lenoprise) in Asia Pacific, penekanan materi pelatihan adalah pada unsur-unsur budaya perusahaan, kompetensi dasar, manajemen dan kepemimpinan. Sedangkan hal yang mendasari pelaksanaan pelatihan terhadap seseorang karyawan adalah kebutuhan pengembangan pribadi yang sejalan dengan kebutuhan pengembangan bisnis tempat ia berada. Untuk menciptakan pemimpin yang memiliki daya saing tinggi dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, dalam melaksanakan programprogramnya, AMDI bekerja sama dengan institusi pendidikan terbaik di Indonesia dan Asia Pasifik. Program pelatihan kepemimpinan yang ada di AMDI dan telah dilaksanakan di tahun 2010 diantaranya adalah: Astra Basic Management Program (ABMP) diikuti oleh 225 peserta [2009: 250 peserta] Astra First-line Management Program (AFMP) diikuti oleh 155 peserta [2009: 144 peserta] Astra Middle Management Program (AMMP) diikuti oleh 175 peserta [2009: 166 peserta Astra General Management Program (AGMP) diikuti oleh 29 peserta [2009: 28 peserta]

Astra Management Development Institute (AMDI) As the Companys management development center, AMDIs role is in preparing the leaders of Astra. With the vision To support Astra in becoming one of the best talent and knowledge enterprises (Lenoprise) in Asia Pacific, the training emphasizes corporate culture, core competencies, management and leadership, while the underlying implementation focusses on the personal development of each employee.

To create leaders who are highly effective in an increasingly competitive business world, AMDI cooperates with the best educational institutions in Indonesia and Asia Pacific. Leadership training programs completed in 2010 include: Astra Basic Management Program (ABMP), followed by 225 participants [2009: 250 participants] Astra First-line Management Program (AFMP) followed by 155 participants [2009: 144 participants] Astra Middle Management Program (AMMP), followed by 175 participants [2009: 166 participants] Astra General Management Program (AGMP) attended by 29 participants [2009: 28 participants]

Budaya berinovasi dilakukan melalui InnovAstra yang secara rutin dilakukan sejak tahun 1980. Cultural innovation through InnovAstra since 1980.

Total Suggestion System dalam InnovAstra sampai dengan tahun 2010 mencapai 3.680.879. Total Suggestion System in InnovAstra reached 3,680,879 ideas in 2010.

104

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

DPA mendorong kemandirian karyawan memasuki masa pensiun. DPA encourages employee independence at retirement.

AMDI juga berperan dalam mendukung penerapan System Management di Grup Astra sesuai dengan panduan manajemen yang dimiliki yaitu Astra Management System. Fungsi lain yang dimiliki oleh AMDI adalah sebagai agen penyebarluasan pengetahuan dan best practices yang ada di dalam Astra maupun yang berasal dari luar Astra. Setiap tahun AMDI menyelenggarakan InnovAstra untuk menggalakkan budaya berinovasi seluruh anak perusahaan dan di berbagai tingkatan di mana karyawan dan manajemen berada. Sebagai hasilnya, InnovAstra setiap tahunnya berhasil meningkatkan kompetensi karyawan, kontribusi terhadap bisnis dan juga rasa kebanggaan serta meningkatkan rasa memiliki seluruh karyawan terhadap perusahaannya. Jumlah proyek yang dilakukan oleh karyawan Grup Astra untuk masingmasing kategori adalah sebagai berikut: Suggestion System (SS) sebanyak 340.719 proyek [2009: 509.404 proyek] Quality Circle Control (QCC) sebanyak 5.931 proyek [2009: 4.627 proyek] Quality Circle Project (QCP) sebanyak 532 proyek [2009: 468 proyek] Business Performance Improvement (BPI) sebanyak 28 proyek [2009: 20 proyek] Dana Pensiun Astra (DPA) Guna mendorong kemandirian para pensiunan, selain Jamsostek, Astra juga menyediakan program dana pensiun tambahan melalui Dana Pensiun Astra (DPA Satu dan DPA Dua). Program DPA juga memberikan pelatihan kewirausahaan untuk karyawan yang memasuki masa pensiun. DPA telah menyelenggarakan Program Persiapan Pensiun

AMDI also plays a role, with management guidance, in supporting the System Management throughout the Astra Group as well as disseminating knowledge and best practices within Astra and from outside.

Every year AMDI InnovAstra holds an Innovation Competition across Astra. The benefits of this friendly competition include not only increased employee competence and contributions to business success, but also a real and well-deserved sense of pride and increased sense of belonging among stuff. In 2010, the number of employee projects carried out were as follows: Suggestion System (SS) - 340,719 projects [2009: 509,404 projects] Quality Control Circle (QCC) - 5,931 projects [2009: 4,627 projects] Quality Circle Project (QCP) - 532 projects [2009: 468 projects] Business Performance Improvement (BPI) - 28 projects [2009: 20 projects]

Defined Benefit Plan (DPA) In addition to the national pension plan Jamsostek, Astra provides an additional pension plan through the Astra Pension Funds (DPA One and DPA Two). The DPA program also provide entrepreneurial training and life skills to soon to be retired employees. Through this program, prospective retirees can follow the Retirement Preparation

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

105

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis


Review of Business Support Unit

Koperasi Astra membantu untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. Astra Cooperative helps improve the welfare of employees

(Purna Bhakti). Program ini bertujuan untuk memberikan rasa kepercayaan diri pada karyawan Grup Astra peserta DPA yang akan memasuki masa pensiun. DPA membantu peserta mempersiapkan masa pensiunnya dengan menentukan langkah selanjutnya sehingga tidak ada lagi kebimbangan di benak peserta dalam menjalankan masa pensiun. Koperasi Astra International (KAI) KAI didirikan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan karyawan Grup Astra. KAI memiliki dua kegiatan utama yaitu kegiatan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan kewirausahaan. Melalui dua kegiatan ini, KAI menyediakan berbagai produk dan layanan antara lain, pinjaman jangka pendek, beasiswa, kredit uang muka rumah dan pembinaan kewirausahaan. Guna meningkatkan kesejahteraan anggota, KAI telah melakukan beberapa kegiatan yaitu: Beasiswa; bantuan dana pendidikan yang diberikan untuk anak anggota yang berprestasi pada tingkat SD sampai dengan perguruan tinggi Program Persiapan Pensiun; Pelatihan persiapan pensiun bagi karyawan yang akan membuka usaha (wirausaha), merupakan kelanjutan program pensiun yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Astra Fasilitasi Perumahan; Program bantuan kepada anggota untuk mempermudah memiliki rumah, KAI bekerjasama dengan developer, Bank pemberi Kredit Pemilikan Rumah dan Jamsostek.

Program (Full Bhakti) and, in accordance with their expectations, they can develop a sense of confidence in determining next steps so they have no doubts when their facing retirement.

Astra International Cooperative (KAI) An Astra supported workers cooperative, KAI was established to help improve Astra Group employee welfare. KAIs two main activities are aimed at improving welfare and developing entrepreneurial skills by providing products and services, shortterm loans, scholarships, home loan advances and entrepreneurial coaching.

In order to improve the welfare of members, KAI conducted several activities, namely: Scholarship funding to children who excel between, from elementary level and college A Retirement Preparation Program in entrepreneurship as a continuation of the DPA program Facilitation of Housing as assistance to facilitate home ownership; where KAI works with developers, bank mortgage providers and Jamsostek.

106

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

107

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Astra International dan seluruh perusahaan di Grup Astra melakukan berbagai macam program Corporate Social Responsibility. Kemampuan Astra melibatkan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan itu tidak lepas dari kemampuan Perusahaan meraih laba dari tahun ke tahun, namun niat sesungguhnya untuk membantu masyarakat berpangkal pada pengakuan Astra bahwa keberhasilan tersebut juga karena peran masyarakat di sekitarnya. Karena itu, Astra senantiasa tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Selaras dengan filosofi Catur Dharma, Astra berupaya menjadi aset bagi bangsa dengan menekankan tiga pendekatan dasarnya yaitu

Astra International and Astra Group Companies conduct a wide variety of Corporate Social Responsibility programs. Astras ability to engage the community in such a manner comes from its ability to remain profitable, but its desire comes from a recognition that Astra succeeds because of the community around it. Thus, to help the communities prosper and flourish is to help Astra grow and prosper.

Arising out of its philosophy, Catur Dharma, Astras goal is to be an asset to the nation, which underpins its triple bottom line approach of Planet,

108

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Astra Voluntary Program, salah satu program CSR yang dilakukan oleh karyawan Astra. Astra Voluntary Program, a CSR program carried out by Astra employees

Astra senantiasa tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.


To help the community prosper and flourish is to help Astra grow and prosper.

Planet, People dan Profit. Ketiga pendekatan dasar itu melekat dalam berbagai kegiatan CSR Astra melalui program, yayasan dan karya nyata untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam lima bidang utama: 1) pengembangan pendidikan dan kesehatan, 2) peningkatan pendapatan masyarakat, 3) UMKM/kemitraan, 4) pembangunan infrastruktur dan 5) bantuan kemanusiaan. Fokus semua kegiatan ini tak lain adalah pemberdayaan masyarakat melalui partisipasi timbal-balik. Astra telah menerbitkan Astra Friendly Company (AFC) sebagai panduan dalam melaksanakan berbagai kegiatan CSR secara konsisten di seluruh unit usahanya. Dengan berfokus pada tiga pilar dasar nilai, pola pikir dan perilaku setiap unit usaha dapat merancang program CSR dan dinilai berdasarkan efektivitas programnya sesuai

People and Profit. In accomplishing this within CSR, numerous programs, foundations and people work to improve the quality of life of people in five main areas: 1) education and health development, 2) enhancement of community incomes, 3) MSME/partnerships, 4) infrastructure development, and 5) humanitarian assistance.

The focus in all activities is to empower the community through participation in a two-way dialogue. In order to implement programs consistently across the business units, Astra has instituted the Astra Friendly Company (AFC) guidelines and approach. By focusing on three basic pillars values, mindset and behavior each business unit can design programs and be assessed on program effectiveness through the published Guidelines

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

109

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Pedoman Kriteria Penilaian untuk Astra Friendly Company. Pedoman Kriteria Penilaian ini mencakup indikator kinerja utama dan arah konstruktif dari suatu program CSR. Seluruh pemangku kepentingan termasuk para karyawan dan keluarga mereka, pemegang saham, pelanggan, pemasok, masyarakat luas maupun pemerintah, dapat dilibatkan dalam upaya meraih tujuan bersama dan mencapai masa depan lebih baik bagi masyarakat Indonesia melalui pendekatan AFC. Program Salah satu program CSR yang terus berlangsung untuk jangka panjang adalah proyek Sunter Nusa Dua. Program pembangunan masyakarat ini ditujukan bagi para warga yang bermukim di dekat kantor pusat Astra International di Jakarta Utara. Di dalam program tersebut tercakup pemberian beasiswa, program Sekolah Hijau, kompetisi klinik sehat, kelurahan bersih dan sehat, serta programprogram pemberdayaan masyarakat lainnya. Melalui kampanye SATU Indonesia, Astra bertekad menebarkan semangat kesatuan bangsa dalam pembangunan nasional, selaras dengan komitmen Grup Astra lewat berbagai kegiatan CSR-nya. SATU selain berarti satu, juga merupakan singkatan dari Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia. Logo yang sangat menarik telah berhasil memantapkan motivasi seluruh jajaran karyawan di Grup Astra dan membangkitkan semangat masyarakat luas untuk bahu-membahu membangun Indonesia yang lebih baik. Sejalan dengan Millennium Development Goals (MDGs) yang menjadi sasaran pemerintah Indonesia dan dunia, Astra mencanangkan Program Pembangunan Masyarakat. Astra mendorong perusahaan-perusahaan dalam Grupnya untuk menentukan prioritas dan menciptakan program sesuai kemampuan masing-masing guna mencapai target-target yang realistis. Informasi lebih lanjut tentang berbagai kegiatan CSR Astra dapat disimak dalam Laporan Keberlanjutan Astra tahun 2010.

on the Assessment Criteria for an Astra Friendly Company, containing key performance indicators and constructive directions. All stakeholders including employees and their families, shareholders, customers, suppliers, the general public and government, can become involved in pursuing common goals and achieving a better future for Indonesians and their environment through the AFC approach.

Programs One long-lasting and continuing program, the Sunter Nusa Dua project, is a community development program aimed at Astra Internationals surrounding community in North Jakarta. Some of its programs involve the provision of scholarships, a Green School program, health clinic competition, cleanliness and hygiene for subdistricts, and empowerment programs.

To reflect a national unified spirit toward national development, Astra launched the SATU Indonesia campaign, capturing the spirit of the Astra Group in its commitment to CSR. SATU (meaning one in Indonesian) stands for (Semangat - Spirit, Astra, Terpadu Integrated, Untuk - for) thus, Astras Integrated Spirit for Indonesia. The highly evocative logo has solidified motivation across the Group and in the general public to work towards making Indonesia even better.

In line with government and global objectives, Astras Public Development Program, based on the Millennium Development Goals (MDGs), encourages Group Companies to determine priorities and abilities and establish programs to reach attainable targets.

For more information about Astras CSR activities, please refer to the 2010 Astra Sustainability Report.

110

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Yayasan di bawah Grup Astra Untuk menyebarluaskan dan melaksanakan berbagai program CSR-nya, Astra mengelola sejumlah yayasan. Seluruh yayasan ini berperan sebagai pintu gerbang dalam menjangkau dan membantu memenuhi aspirasi masyarakat. Yayasan-yayasan tersebut adalah Yayasan Toyota Astra (YTA), Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim (YPA - MDR), Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) dan Yayasan Amaliah Astra (YAA). Yayasan Toyota Astra (YTA) YTA berfokus pada pengembangan pengetahuan dan kemampuan masyarakat melalui pendidikan, penelitian ilmiah dan pengembangan teknologi, terutama di bidang otomotif. Sepanjang tahun 2010 YTA telah melakukan kegiatan-kegiatan berikut selaras visinya: Bantuan Dana Penelitian: Bantuan diberikan bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian yang menjadi persyaratan bagi peserta program Strata 2 (Master) atau Strata 3 (Doktor). Bantuan Kegiatan Ilmiah Pelajar: Dana disediakan untuk pelaksanaan berbagai kegiatan ilmiah yang diselenggarakan oleh kelompok-kelompok pelajar. Bantuan Alat Peraga Pendidikan: Bantuan diberikan dalam bentuk dukungan bagi kelancaran kegiatan belajar-mengajar, termasuk mobil, alat transmisi, dan sebagainya, untuk lembaga pendidikan teknik di seluruh Indonesia.

Foundations under the Astra Group Astra manages a number of foundations to help deliver and manage CSR programs and activities. Together these foundations serve as effective gateways to reach out and help fulfill public aspirations. These foundations are the Toyota Astra Foundation (YTA), the Dharma Bhakti Astra Foundation (YDBA), Pendidikan Astra Michael D. Ruslim Foundation (YPA - MDR), Astra Bina Ilmu Foundation (YABI) and the Amaliah Astra Foundation (YAA). Toyota Astra Foundation (YTA) YTA focuses on developing knowledge and ability through education, scientific research and development ,and technology development, particularly within the automotive segment. YTA carried out the following activities during 2010 according to its vision within the following areas. Research Fee Assistance: Assistance given to university students to conduct research as one of the requirements for a Masters or Doctorate program. Science Student Activities Assistance: Funds are provided for the implementation of scientific activities within the country by student groups. Education Exhibit Help Tools: Assistance in the form of teaching and learning aids which include such educational props such as automobiles, transmissions, and so forth, for technical education institutions across Indonesia.

YTA menyediakan beasiswa di berbagai jenjang pendidikan sejak tahun 1974. YTA has provided scholarships at all educational levels since 1974.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

111

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Manual Teknik bagi Teknisi Otomotif: Secara berkala YTA menerbitkan manual teknik otomotif untuk Sekolah Teknik Menengah di seluruh Indonesia. Sejauh ini YTA telah berperan aktif menyalurkan beasiswa bagi siswa SD/SMP/SMA, mahasiswa S1 dan mahasiswa pasca sarjana. Pembahasan lebih lengkap tentang aktivitas YTA dapat dibaca dalam Laporan Keberlanjutan Astra 2010.

Automotive Engineers Technical Manuals: Periodically the Foundation provides automotive technical manuals to the Technical Vocational High School throughout Indonesia. YTA has been actively involved in providing the scholarships for elementary school/junior high school/high school students, undergraduate student and postgraduate student. More detailed discussion about YTA activities can be found in the Astra Sustainability Report 2010. Dharma Bhakti Astra Foundation (YDBA) YDBA helps to develop Micro, Small and Medium Enterprises (MSME), both in areas related to Astra activities and in very different fields. By generating synergies with Astra Group companies as well as empowering others, the outcome of capacity improvement in the areas of Technology, Basic Mentality, Management, Market, Financing and Information Technology, will lead to sustainable business enterprises.

Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) YDBA membantu mengembangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), baik di berbagai wilayah yang terkait dengan kegiatan Astra maupun di tempat-tempat lain. Upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan melalui sinergi dengan perusahaanperusahaan Grup Astra telah menghasilkan peningkatan kapasitas di bidang Teknologi, Mentalitas Dasar, Manajemen, Pemasaran, Pembiayaan dan Teknologi Informasi, sehingga masyarakat mampu mengelola usaha secara berkelanjutan. Untuk dapat mempertahankan fokus kegiatannya, YDBA senantiasa merujuk pada visi dan misinya. Sepanjang tahun 2010 YDBA mendukung proyekproyek di bidang. Otomotif, Bengkel dan Alat Berat Untuk meningkatkan kemampuan para subkontraktor dan non-subkontraktor UKM di bidang otomotif, alat berat dan bengkel, YDBA menyelenggarakan program-program berikut: Pelatihan manajemen, keterampilan teknis dan dasar; Mentoring, pertemuan bisnis, tolok ukur dan peningkatan kompetensi; Peningkatan keterampilan tenaga kerja alat berat; Penerapan UKM dalam program-program Astra Green Company; Fasilitasi akses ke pasar dan pembiayaan; Pemberdayaan pemuda yang putus sekolah; Pembaruan modul-modul pelatihan YDBA; Sinergi dengan unit-unit usaha Grup Astra; Sinergi dengan pemerintah, BUMN dan lembaga lain. Agribusiness dan Pertambangan Bersama Grup Astra, YDBA membina UKM melalui Kegiatan Penciptaan Penghasilan (Income Generating Activities/IGA) bagi masyarakat yang tinggal di sekitar

YDBA follows its vision and mission in order to maintain focus. In 2010, YDBA supported projects in the following areas.

Automotive, Workshop and Heavy Equipment In order to improve the ability of SMEs subcontractors and non-subcontractors in the automotive, heavy equipment and workshops, YDBA implemented the following programs: Management training, techniques and basic skills; Mentoring, business meetings, benchmarking and competency building; Improving workforce skills for heavy equipment; Implementing SMEs in Astra Green Company programs; Facilitating market access and financing; Empowering school drop-outs; Ensuring YDBA training modules are up to date; Synergizing with Astra Group business units; Synergizing with governments, State Owned Enterprises (SOEs) and other institutions. Agribusiness and Mining Together with Astra Group, YDBA is fostering SMEs through Income Generating Activities (IGA) in communities around plantations and

112

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

YDBA membina UKM melalui kegiatan Income Generating Activity bagi masyarakat di sekitar area perkebunan dan pertambangan. YDBA fostering SMEs through Income Generating Activity in community around plantations and mines.

area perkebunan dan penambangan: Mendirikan dan mengelola Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB); Mendirikan dan mengelola Lembaga Keuangan Mikro (MFI); Membina kelompok-kelompok nelayan dan petani; Memberdayakan kelompok-kelompok kerajinan bordir, water hyacinth handicrafts, katering, melalui beberapa workshop; Memadukan pelatihan bersama para penanggung jawab kegiatan (PIC) pembangunan masyarakat/CSR dan lembagalembaga terkait lainnya. Fasilitas Pembiayaan dan Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Untuk memenuhi persyaratan modal kerja dan investasi, meningkatkan pembiayaan usaha dan pengembangan UKM, YDBA menyelenggarakan program-program: Fasilitasi UKM ke berbagai sumber pembiayaan melalui kegiatan seperti: pembiayaan, bantuan teknis, penyusunan Nota Kesepahaman (MoU), rekomendasi dan referensi; Pelatihan manajemen di bidang keuangan, tata buku dan pajak; Kegiatan LPB di bidang monitoring, evaluasi dan supervisi; Program-program sinergi dengan LPB untuk sosialisasi produk-produk perbankan dan pelatihan. Galeri Sarana Pemasaran bagi Usaha Kecil & Menengah (UKM) Dalam membantu UKM memasarkan produkproduknya, YDBA mendirikan galeri yang memiliki kegiatan dan fungsi sebagai berikut: 1. Membantu memasarkan produk-produk UKM seperti batik, kerajinan tangan, mebel, perhiasan dan lukisan. 2. Merancang kegiatan-kegiatan YDBA sebagai bagian dari rangkaian manfaat di dalam Grup otomotif, jasa keuangan, alat berat, agribisnis dan penambangan.

mines: Established and supervised the Business Development Institute (LPB); Established and supervised Microfinance Institutions (MFIs); Fostered fisherman and farmer groups; Empowered groups of embroidery, water hyacinth handicrafts, catering, through workshops; Synergized coaching with Person in Charge (PIC) of community development/CSR and related agencies.

Finance Facilitation and Business Development Body (LPB) To meet working capital requirements and investments, improve business finance and SME development, YDBA conducted the following programs: Facilitating SMEs with various sources of financing, with the following activities: financing, technical assistance, making the Memorandum of Understandings (MoU), recommendations and references; Management training in finance, bookkeeping and taxation; Monitoring, evaluating and supervising activities of LPB; Synergizing programs with LPB for the socialization of banking products and training. The Gallery - Marketing for SMEs To help SMEs market products, YDBA established a gallery with the following activities and functions: 1. To help market SME products like batik, handicraft, furniture, jewelry and paintings. 2. To visualize YDBA activities part of a value chain within the automotive, financial services, heavy equipment, agribusiness and mining Group.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

113

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

3. Menjabarkan sejarah YDBA. 4. Menerima kunjungan dan melayani para tamu dari sejumlah universitas, lembaga pemerintah dan mancanegara. Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim (YPA MDR) YPA MDR sebelumnya dikenal sebagai Yayasan Astra Bina Pendidikan (YABP). YPA MDR menyediakan bantuan bagi sekolah-sekolah yang ada di lingkungan masyarakat kurang mampu. YPA MDR aktif menunjang Sistem Pendidikan Nasional dengan memberi dukungan terhadap pembangunan infrastruktur pendidikan, pengembangan materi pendidikan dan keterampilan. Tujuan akhirnya adalah melahirkan siswa-siswa yang sukses, yakin dengan keterampilan mereka, dan bangga akan karakter mereka. Kegiatan YPA MDR di tahun 2010 difokuskan pada sejumlah sekolah di wilayah Leuwiliang Bogor, Gedangsari Gunungkidul, Pandak Bantul, Tanjungsari Lampung, Merbau Mataram Lampung; yang meliputi 24 SD dan tiga SMP.

3. To describe YDBAs history. 4. To receive and serve guests from universities, government agencies and from overseas.

Foundation of Pendidikan Astra Michael D. Ruslim (Yayasan Pendidikan Astra MDR (YPA MDR)) YPA MDR is formerly recognized as Astra Bina Pendidikan Foundation (YABP). YPA - MDR provides assistance to schools in under-privileged communities. In support of the National Education System, YPA - MDR supports both educational infrastructure development, educational materials and skills development. The final goal is to have successful students, confident of their skills and proud of their characters.

YPA - MDRs activities in 2010 were concentrated at a number of schools in the following areas: Leuwiliang - Bogor , Gedangsari Gunungkidul, Pandak Bantul, Tanjungsari Lampung, Merbau Mataram Lampung comprising 24 elementary schools and three junior high schools. In total, educational assistance and capacity building was provided to 6,154 students and 389 teachers. This covered areas such as: Coaching, Training for School Principals, Training for Teachers, Training for Students, Life Skills, Value of Education and Competitions. These programs have set goals and specific objectives and are designed with materials provided as well as with a results evaluation guideline. Additional assistance is provided for improving infrastructure facilities, in 2010 including renovations to eight schools in DIY including SDN Ciren, SDN Jigudan, SDN Gunturan, SDN Candi, SDN Tengklik, SDN Prengguk 2, SDN Tegalrejo and SMPN 2 Gedangsari. Library books and multimedia supplies were also provided to a number of schools including: SDN Karyasari 01, SDN Karyasari 02, SDN Karyasari 03, SDN Hegarmanah and SDN Pabangbon 01.

Secara keseluruhan, bantuan pendidikan dan pembangunan kapasitas telah diberikan kepada 6.154 pelajar dan 389 guru yang mencakup Bimbingan, Pelatihan Kepala Sekolah, Pelatihan Guru, Pelatihan Siswa, Keterampilan Hidup, Nilai Pendidikan dan Kompetensi. Program-program ini dirancang dengan materi khusus dan panduan evaluasi, agar dapat mencapai tujuan dan sasaran yang ditentukan. Selain itu, pada tahun 2010 diberikan pula bantuan tambahan untuk memperbaiki sarana infrastruktur pendidikan yang mencakup delapan sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yaitu SDN Ciren, SDN Jigudan, SDN Gunturan, SDN Candi, SDN Tengklik, SDN Prengguk 2, SDN Tegalrejo dan SMPN 2 Gedangsari. Buku-buku untuk perpustakaan sekolah dan perangkat multimedia juga disediakan bagi sejumlah sekolah, yaitu SDN Karyasari 01, SDN Karyasari 02, SDN Karyasari 03, SDN Hegarmanah dan SDN Pabangbon 01.

114

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Salah satu sekolah di Kec. Leuwiliang mendapatkan bantuan dari YPA - MDR. One school in the district, Leuwiliang gets help from YPA - MDR.

Setiap tahun, YPA MDR berupaya meluaskan wilayah targetnya di Lampung Selatan tepatnya di kecamatan Tanjungsari dan Merbau Mataram. Sementara itu tengah disusun rencana regional baru untuk melibatkan wilayah di provinsi Sumatera Selatan. Sebagai bagian dari program, YPA MDR menerapkan sistem penilaian di sekolah-sekolah binaannya untuk mendapatkan akreditasi. Akreditasi tersebut diberikan oleh Pemerintah atas prestasi yang dicapai sekolahsekolah tersebut dalam melaksanakan berbagai programnya. Di tahun 2010, SDN Hegarmanah, Leuwiliang, Kab. Bogor, memperoleh peringkat A, sedangkan enam SD lain yang menjadi binaan YPA MDR masuk dalam 10 besar di wilayah mereka: 1. SDN Karyasari 02 Kec. Leuwiliang, Kab. Bogor peringkat 7 dari 57 sekolah 2. SDN PABANGBON 01 Kec. Leuwiliang, Kab. Bogor perngkat 9 dari 57 sekolah 3. SDN CANDI Kec. Gedangsari, Kab. Gunungkidul peringkat 1 dari 25 sekolah 4. SDN TENGKLIK Kec. Gedangsari, Kab. Gunungkidul peringkat 3 dari 25 sekolah 5. SDN Tegalrejo Kec. Gedangsari, Kab. Gunungkidul peringkat 6 dari 25 sekolah 6. SDN JIGUDAN Kec. Pandak, Kab. Bantul peringkat 7 dari 24 sekolah

Each year, YPA - MDR tries to expand coverage and in 2010 YABP expanded target areas in South Lampung in the districts of Tanjungsari and Merbau Mataram. A new regional plan is set to include areas in the province of South Sumatra. As part of the program, YPA - MDR recognizes assessments carried out in the schools it assists. These accreditations, managed by the government, recognize a schools achievements in offering its programs. In 2010 SDN Hegarmanah, Leuwiliang, Kab. Bogor got a rating of A while other six elementary schools were ranked in the top 10 within their regions: 1. SDN Karyasari 02 Kec. Leuwiliang, Kab. Bogor 7 of the 57 schools 2. SDN PABANGBON 01 Kec. Leuwiliang, Kab. Bogor 9 of the 57 schools 3. SDN CANDI Kec. Gedangsari, Kab. Gunungkidul 1 of 25 schools 4. SDN TENGKLIK Kec. Gedangsari, Kab. Gunungkidul 3 from 25 schools 5. SDN Tegalrejo Kec. Gedangsari, Kab. Gunungkidul 6 from 25 schools 6. SDN JIGUDAN Kec. Pandak, Kab. Bantul 7 of the 24 schools

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

115

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan


Corporate Social Responsibility

Yayasan Astra Bina llmu (YABI) Politeknik Manufaktur (Polman) YABI menyelenggarakan pendidikan profesional di bidang teknologi, terutama otomotif dan sumber daya alam. Menawarkan pendidikan D2 dan D3, Polman telah melahirkan banyak lulusan berkualitas yang siap bekerja di bidang otomotif dan sumber daya alam. Selain diberi bekal kompetensi teknis, para mahasiswa juga diberikan bimbingan soft skill dan pelatihan Quality, Cost dan Delivery (QCD), sehingga mereka siap menghadapi tuntutan perkembangan industri global. Sejak tahun 2009, Yayasan ini telah membuka kesempatan bagi para siswa SMA yang memenuhi persyaratan untuk berpartisipasi dalam program beasiswa untuk menekuni pendidikan di Politeknik Manufaktur Astra (Polman). Pada 2009 beasiswa diberikan kepada 51 mahasiswa atau sekitar 25% dari rekrutmen total. Sedangkan di tahun 2010, jumlah penerima beasiswa meningkat 35% dari keseluruhan pendaftaran atau sekitar 84 mahasiswa. Yayasan Amaliah Astra (YAA) Kegiatan YAA adalah membina pribadi yang cerdas dan berakhlak. Melalui Masjid Lazis Amaliah Astra dan Astra, YAA melaksanakan serangkaian kegiatan sosial, keagamaan dan pendidikan yang mengedepankan keharmonisan, kedamaian dan persaudaraan.

Astra Bina llmu Foundation (YABI) Polytechnic Manufacturing (Polman) YABI provides a professional education in the field of technology, particularly in the automotive and natural resources fields. Offering an Associate Degree, a Diploma (D2 and D3), Polman graduates quality- minded students who are ready to be hired into the automotive and natural resource sectors. In addition to technical competence, students are also provided soft-skills coaching as well as Quality, Cost and Delivery (QCD) training, so that they will be ready to face the demands of global industrial development. Since 2009, the Foundation has provided opportunities for qualifying high school students to participate in a scholarship program for admittance to Astra Manufacturing Polytechnic (Polman). In 2009 scholarships were given to 51 students, or about 25% of the total recruitment. In 2010, the number of recipients increased to 35% of total enrolment, or about 84 students.

Amaliah Astra Foundation (YAA) YAA activities foster intellectual, emotional, and spiritual excellence. Through Mosque Lazis Amaliah Astra and Astra, YAA organized a series of social, religious and educational activities to promote harmony, peace and brotherhood.

YABI menyelenggarakan pendidikan profesional di bidang teknologi. YABI professional education in the field of technology

Beasiswa YAA membantu keberlangsungan pendidikan kaum dhuafa. YAA Scholarships help the poor with education

116

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Tahun 2010 untuk pertama kalinya YAA menggelar Astra Gema Islami (AGI) yang diikuti 3.500 peserta. Acara ini meliputi serangkaian Cerdas Cermat Islami Astra (CCIA), Buka Puasa Ramadan Astra, Halal Bihalal Astra. CCIA dihadiri lebih dari 40 tim dari berbagai perusahaan Grup Astra dan berhasil mengumpulkan Rp 147,7 juta yang disumbangkan bagi para korban bencana alam. Lazis Yayasan Astra Amaliah (Lazis YAA) Lazis YAA mengumpulkan, mengelola, dan menyalurkan zakat, infaq dan shodaqoh sesuai prinsip Syariah. Sumbangan yang dihimpun dari para karyawan Grup Astra dan masyarakat ini digunakan untuk bantuan kemanusiaan dan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu yang bermukim di sekitar tempat Grup Astra beroperasi. Partisipasi para karyawan dan masyarakat meningkat di tahun 2010, sehingga Lazis Amaliah Astra berhasil mengumpulkan Rp 959,5 juta, terdapat kenaikan 83% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan itu seiring bertambahnya 13 perusahaan yang bergabung dalam Program Zakat Kolektif Lazis. Selain itu, jumlah penerima beasiswa naik 305% menjadi 654 pelajar yang tersebar di 18 sekolah di Jakarta.

In 2010 for the first time and with 3,500 participants, YAA held Astra Gema Islami (AGI), consisting of a series of Islamic Quizzes Astra (CCIA), Ramadan Fast Breaking Astra, Holy-day Gathering Astra and Astra. CCIA was attended by more than 40 teams from various companies Astra Group while collecting Rp 147.7 million for worthy causes and victims of natural disasters. Lazis Astra Amaliah Foundation (Lazis YAA) Lazis YAA collects, manages and distributes zakat, infaq and shodaqoh (tithes, donations and alms) in accordance with Shariah principles. Collected from Astra Group employees and the public, these funds are used for humanitarian assistance and in providing the underprivileged close to Astra Group operations with access to education. In 2010, contributions increased and Lazis Amaliah Astra was able to collect Rp 959.5 million, an increase of 83% from a year earlier. This increase was concomitant with an addition 13 companies who have joined the Lazis Collective Zakat Program. Also, the number of scholarship recipients increased by 305% to 654 students in 18 schools across Jakarta.

Pemberian Hewan Kurban, salah satu aktivitas PT Astra International Tbk untuk masyarakat sekitar. Provision of Animal Sacrifice, one of the activities of PT Astra International Tbk for the surrounding community.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

117

118

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

119

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Kebijakan Tata Kelola Perusahaan menjadi dasar pendekatan manajemen. Corporate Governance Policy - the basic approach to management.

Press Conference seusai RUPS sebagai salah satu keterbukaan informasi. Press Conference after the AGM as one of the openness of information.

Tinjauan Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance/CG) dan prosedur yang berlaku di Astra International menjadi dasar dari pendekatan manajemen Perusahaan. CG berfungsi sebagai arah dan penentu dalam tahap penyusunan strategi, pengembangan dan penerapan semua keputusan operasional. Penyelarasan prinsip transparansi, akuntabilitas dan kewajaran dalam proses pengambilan keputusan telah berhasil membuat Astra mencapai hasil-hasil yang konsisten dan berkelanjutan di semua lini usahanya. Meskipun arah panduan CG dapat bersumber dari Pedoman Tata Kelola Perusahan yang Baik di Indonesia, Peraturan Bursa Efek Indonesia atau Peraturan Bapepam, panduan internasional seperti ISO 9001, 14001, 18001, atau praktik-praktik terbaik secara global; tetapi penentuan akhir arah yang akan dituju diputuskan oleh Direksi, dengan memperhatikan masukan dari Dewan Komisaris, dan selalu memperhatikan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia dan juga dengan praktik-praktik yang umum berlaku dalam masyarakat Indonesia. Sebagai perusahaan bisnis yang besar, Astra International menyadari peran kepemimpinannya dalam mematuhi prosedur tata kelola perusahaan yang baik. Sudah menjadi bagian dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan untuk menyebarluaskan kesadaran akan keuntungan memiliki sistem CG

Overview Corporate Governance (CG) policy and procedures at Astra International are the cornerstones of the management approach. In this foundational position, CG serves both prescription and formative functions within the strategizing, development and implementation phases of all operational decisions. This alignment of the principles of transparency, accountability and fairness within its decisionmaking process has led Astra to achieve consistent and sustainable good results throughout its lines of business. Whether the direction for CG guidelines comes from the Indonesia GCG Guidelines, the Indonesia Stock Exchange or Bapepam regulations, international guidelines such as ISO 9001, 14001, or 18001, or global best practices, the final determination of Company direction rests with the Board of Directors, the Board of Commissioners and ultimately with the General Meeting of Shareholders. In choosing guidelines for CG policy, recognized consultants may be consulted; however, all approaches must conform strictly to Indonesian law and to the accepted practices within Indonesian society at large. As a large business enterprise, Astra International is also conscious of its leadership position in its visible adherence to good governance procedures, and part of its Corporate Social Responsibility rests exactly in spreading awareness of the benefits in having relevant and effective CG systems. In so

120

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Sebagai perusahaan induk, Astra International sangat menyadari adanya kebutuhan sekaligus tantangan dalam merancang dan mengelola sistem Tata Kelola yang konsisten dan dapat diaplikasikan lintas berbagai jenis usaha.
Astra International, as a parent company, is fully aware of the need for, and the challenge in, designing and maintaining consistent CG systems which are applicable across a wide range of business types.
yang relevan dan efektif. Dengan demikian, Astra telah membangun jaringan pemasok dan mitra kerja yang melalui perencanaan dan manajemen yang baik, mampu mempertahankan profit, peka terhadap masalah lingkungan, efisien, dan tentunya rantai pasokan yang berjalan dengan baik. Sebagai perusahaan induk, Astra International sangat menyadari adanya kebutuhan sekaligus tantangan dalam merancang dan mengelola pedoman CG yang konsisten dan dapat diaplikasikan lintas berbagai jenis usaha. Berdasarkan catatan sejarah mengenai ekspansi yang dilakukan dengan hati-hati, Astra telah menyelaraskan pendekatan individual dari anakanak perusahaan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan secara keseluruhan, seraya tetap mendorong adanya kebijakan dan prosedur CG yang sesuai dalam pengambilan keputusan di setiap lapangan usaha anak perusahaan. Hal tersebut tampak jelas di bidang Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, yang dijabarkan secara terpisah dalam Laporan Keberlanjutan setiap tahun. doing, Astra has created a network of suppliers and partners who, through good planning and management, are able to sustain profitable, environmentally sensitive, efficient and ultimately successful value supply chains.

Astra International, as a parent company, is fully aware of the need for, and the challenge in, designing and maintaining consistent CG systems manual which are applicable across a wide range of business types. Based on a history of prudent expansion, Astra has realigned individual subsidiary approaches to meet overall corporate needs while allowing, and indeed encouraging, specialized CG policy and procedures to guide decision-making in each of its businesses. This is especially true in regards to Environmental, Health and Safety concerns, which are addressed in a separate yearly Sustainability Report.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

121

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan, PT Astra International Tbk telah menyusun kebijakan dan pedoman yang termuat dalam AI GCG Code of Conduct yang antara lain mengatur mengenai: Manual Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris, terutama dalam menangani isu-isu yang berkaitan dengan kerahasiaan informasi, keterbukaan informasi dan pelaporan pelanggaran. Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja Fungsi Sekretaris Perusahaan Sistem Audit dan Manajemen Risiko Pedoman terhadap Transaksi yang dianggap mempunyai Benturan Kepentingan Securities Dealing Rules yang berkaitan antara lain dengan Perdagangan Saham oleh Orang Dalam Pelestarian Lingkungan dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Kebijakan Donasi Bagi Astra, sasaran CG adalah memungkinkan semua pemangku kepentingan memperoleh informasi yang relevan untuk membuat keputusan terkait Astra dan bagaimana bisnis Astra memengaruhi mereka. Laporan berikut ini, beserta Laporan Keberlanjutan, membantu memastikan bahwa informasi yang jelas dan penting tersedia bagi semua pemangku kepentingan untuk melindungi kepentingan wajar setiap pihak, hal mana juga memperlihatkan bahwa peningkatan terhadap sistem akan terus dilakukan setelah mempertimbangkan dengan hati-hati adanya informasi baru. Tata Kelola Perusahaan 1. Rapat Umum Pemegang Saham 2. Dewan Komisaris dan Komite-Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris 3. Direksi 4. Remunerasi 5. Kebijakan Dividen 6. Manajemen Risiko 7. Audit Internal 8. Audit Eksternal 9. Kalender Keuangan 10. Kepatuhan Hukum 11. Komunikasi Perusahaan 12. Penilaian Tata Kelola Perusahaan 13. Isu Signifikan

In implementing Corporate Governance, PT Astra International Tbk has developed policies and guidelines, which contain in the AI GCG Code of Conduct, including: The Board of Directors and Board of Commissioners Guideline Manual, specifically dealing with issues related to information confidentiality, public disclosure and reporting of violations. Business and Work Ethics Guideline Corporate Secretarial function Risk Management and Audit System Guidelines on Transactions deemed to involve a Conflict of Interest Securities Dealing Rules which among others related to inside trading Environmental and Corporate Social Responsibility Donation Policy

For Astra, a goal of CG is to allow all stakeholders the appropriate information to make decisions about Astra and how Astras business affects them. The following report, in combination with the Sustainability Report, helps ensure that clear and substantial information is made available to all stakeholders, and to protect the interests of all parties, which clearly shows that improvements to systems will continue to be made upon careful consideration of new information.

Corporate Governance 1. General Meetings of Shareholders 2. Board of Commissioners and Committees 3. Board of Directors 4. Remuneration 5. Dividend Policy 6. Risk management 7. Internal Audit 8. External Auditors 9. Financial Calendar 10. Legal Compliance 11. Corporate Communications 12. Corporate Governance Assessment 13. Significant Issues

122

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Kunjungan Executive Committee di Cabang Astra Surabaya seusai Rapat Excom Executive Committees visit at Astra Branch Surabaya after Executive Committee Meeting

1. Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mempunyai seluruh wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas-batas yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan/atau anggaran dasar antara lain untuk mengambil keputusan keuangan dan investasi tertentu. Sepanjang tahun 2010 PT Astra International Tbk (Perseroan) menyelenggarakan satu kali RUPS Tahunan dan satu kali RUPS Luar Biasa. Pada tanggal 1 Maret 2010, Perseroan menyelenggarakan RUPS Luar Biasa dengan hasil-hasil rapat sebagai berikut: Agenda 1 Memberikan penghargaan sepenuhnya kepada almarhum Bapak Michael Dharmawan Ruslim yang telah berpulang ke hadirat Yang Maha Kuasa pada tanggal 20 Januari 2010, atas segenap kinerja dan jasa beliau kepada Perseroan serta kepemimpinan dan kerja sama yang baik selama menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan dan memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit t decharge) kepada beliau atas tindakan pengurusan yang telah dilakukan beliau dengan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

1. General Meetings of Shareholders General Meeting of Shareholders (AGM) holds all powers not delegated to the Board of Commissioners or the Board of Directors with boundaries set forth in prevailing laws and/ or Articles of Association, among others, on certain financial and investment decisions.

In 2010, there was one Annual General Meeting of Shareholders and one Extraordinary Meeting of Shareholders. On 1 March 2010, the Company held an Extraordinary General Meeting of Shareholders and the meeting resolved the following resolutions: Agenda 1 To give full appreciation to the late Mr. Michael Dharmawan Ruslim who passed away to be with God Almighty on 20th January 2010, for all his performance and assistance tendered to the Company as well as the leadership and good cooperation during his term of office as President Director of the Company, and granted full release and discharge (acquit t decharge) to him for his management actions by conveying our profound gratitude.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

123

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Agenda 2 Menyetujui: (i) Pengangkatan Bapak Prijono Sugiarto yang saat ini menjabat sebagai Direktur Perseroan, sekaligus merangkap sebagai Pelaksana Tugas Presiden Direktur Perseroan selama Periode Interim sebagai Presiden Direktur Perseroan; serta (ii) Pengangkatan Bapak Sudirman Maman Rusdi sebagai Direktur Perseroan; Keduanya untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan sisa masa jabatan anggota Direksi lain yang masih menjabat, yaitu hingga penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun 2011. Dengan demikian susunan anggota Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut Presiden Direktur : Prijono Sugiarto Direktur : Gunawan Geniusahardja Direktur : Johnny Darmawan Danusasmita Direktur : Simon John Mawson Direktur : Djoko Pranoto Direktur : Widya Wiryawan Direktur : Angky Tisnadisastra Direktur : Sudirman Maman Rusdi Agenda 3 Memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan kembali seluruh maupun sebagian keputusan ini ke dalam akta notaris dan selanjutnya memberitahukan perubahan susunan Direksi Perseroan tersebut kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, serta melakukan segala tindakan yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Pada tanggal 26 Mei 2010, Perseroan menyelenggarakan RUPS Tahunan (Rapat) di mana telah diambil keputusan-keputusan sebagai berikut:

Agenda 2 Approved: (i) The appointment of Mr. Prijono Sugiarto - who currently holds the position of a Director of the Company, as well as Acting President Director of the Company during the Interim Period - as the President Director of the Company; and (ii) The appointment of Mr. Sudirman Maman Rusdi as a Director of the Company; both for the period as of the closing of this Meeting until the remaining period of the incumbent members of the Board of Directors, which is until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company year 2011. Therefore the composition of the Board of Directors of the Company shall be as follows: President Director : Prijono Sugiarto Director : Gunawan Geniusahardja Director : Johnny Darmawan Danusasmita Director : Simon John Mawson Director : Djoko Pranoto Director : Widya Wiryawan Director : Angky Tisnadisastra Director : Sudirman Maman Rusdi Agenda 3 Granted a power of attorney with substitution rights to the Board of Directors of the Company to restate a part or entire part of these resolutions into a notary deed and further to inform the change in composition of the Board of Directors of the Company to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia and to do all required actions in compliance with the prevailing regulations.

On 26 May 2010, the Company convened its Annual General Meeting of Shareholders (the Meeting) and approved following resolutions:

124

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Agenda 1 Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan untuk tahun buku 2009, termasuk Laporan Dewan Komisaris Perseroan, dan mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku 2009 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan sebagaimana dimuat dalam laporan mereka tanggal 24 Februari 2010 dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material. Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan tersebut, memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung-jawab sepenuhnya kepada semua anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang mereka lakukan selama tahun buku 2009, sejauh tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2009. Agenda 2 Menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 sebesar Rp 10.039.832.287.468,- (sepuluh triliun tiga puluh sembilan miliar delapan ratus tiga puluh dua juta dua ratus delapan puluh tujuh ribu empat ratus enam puluh delapan Rupiah) sebagai berikut: a. (i) dibagikan sebagai dividen tunai sebesar kurang lebih 45% (empat puluh lima persen) dari laba bersih Perseroan atau sebesar Rp 1.120,- (seribu seratus dua puluh Rupiah) setiap saham, yang akan diperhitungkan dengan dividen interim sebesar Rp 290,- (dua ratus sembilan puluh Rupiah) setiap saham yang telah dibayarkan pada tanggal 16 November 2009, dan sisanya sebesar Rp 830,(delapan ratus tiga puluh Rupiah) setiap saham akan dibayarkan pada tanggal 5 Juli 2010 kepada Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 21 Juni 2010 pukul 16:00 WIB;

Agenda 1 Approved and accepted the Annual Report for the Year 2009, including the Report of the Board of Commissioners, and ratified the Consolidated Financial Statements of the Company for the Year 2009 that had been audited by the Public Accountant Firm of Haryanto Sahari & Rekan as stated in their report dated 24 February 2010 rendering the opinion of fairly stated in all material respects. Upon the approval of the Annual Report and the ratification of the Consolidated Financial Statements of the Company, granted full release and discharge to all members of the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company for their respective management and supervisory actions performed during the book Year 2009, to the extent those actions are reflected in the Annual Report and Consolidated Financial Statements of the Company Year 2009. Agenda 2 Approved the net profit of the Company for the book year ending as at 31 December 2009 amounting to Rp 10,039,832,287,468 (ten trillion thirty nine billion eight hundred thirty two million two hundred eighty seven thousand four hundred sixty eight Rupiah) as follows: a. (i) approximately 45% (forty five percent) of net profit of the Company be distributed as cash dividend or Rp 1,120 (one thousand one hundred twenty Rupiah) per share, to be calculated with the interim dividend of Rp 290 (two hundred ninety Rupiah) per share which had been paid on 16 November 2009, and the remaining of Rp 830 (eight hundred thirty Rupiah) per share will be paid on 5 July 2010 to the Companys Shareholders whose names are registered in the Companys Register of Shareholders on 21 June 2010 at 4:00 p.m. Western Indonesia Time;

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

125

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

(ii) memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan pembagian dividen tersebut dan untuk melakukan semua tindakan yang diperlukan. Pembayaran dividen akan dilakukan dengan memperhatikan ketentuan pajak dan/atau ketentuan Bursa Efek Indonesia yang berlaku. b. Tidak menyisihkan untuk dana cadangan wajib karena jumlah dana cadangan wajib Perseroan sudah mencapai jumlah minimum yang diwajibkan oleh ketentuan yang berlaku; dan c. Sisanya dibukukan sebagai laba ditahan Perseroan Agenda 3 a. Mengangkat anggota Dewan Komisaris Perseroan dengan susunan sebagai berikut: Presiden Komisaris : Budi Setiadharma Komisaris Independen : Djunaedi Hadisumarto Komisaris Independen : Muhamad Chatib Basri Komisaris Independen : Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Komisaris Independen : Akira Okabe Komisaris Independen : Erry Firmansyah Komisaris : Anthony John Liddell Nightingale Komisaris : Benjamin William Keswick Komisaris : Mark Spencer Greenberg Komisaris : Chiew Sin Cheok Komisaris : Jonathan Chang

(ii) authorized the Board of Directors of the Company to carry out the dividend distribution and to do all necessary actions thereof. The dividend payment will be done with due observance to the prevailing tax and/or Indonesian Stock Exchange regulations.

b. Not to allocate for mandatory reserve fund considering that the mandatory reserve fund of the Company has met the minimum amount as stipulated by the prevailing laws; and c. The remaining amount is to be recorded as retained earnings of the Company. Agenda 3 a. Appointed the members of the Board of Commissioners with the following composition: President Commissioner : Budi Setiadharma Commissioner Independent : Djunaedi Hadisumarto Commissioner Independent : Muhamad Chatib Basri Commissioner Independent : Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Commissioner Independent : Akira Okabe Commissioner Independent : Erry Firmansyah Commissioner : Anthony John Liddell Nightingale Commissioner : Benjamin William Keswick Commissioner : Mark Spencer Greenberg Commissioner : Chiew Sin Cheok Commissioner : Jonathan Chang Effective as of the closing of this Meeting until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company in 2012.

Yang berlaku efektif terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun 2012.

126

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

b. 1. (i) Menyetujui dan menerima baik pengunduran diri Bapak Simon John Mawson dari kedudukannya selaku Direktur Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini; (ii) Mengangkat Bapak Simon Collier Dixon sebagai Direktur Perseroan yang baru untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan sisa masa jabatan anggota Direksi lain yang masih menjabat. Dengan demikian susunan anggota Direksi Perseroan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini hingga penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun 2011 menjadi sebagai berikut: Presiden Direktur : Prijono Sugiarto Direktur : Gunawan Geniusahardja Direktur : Johnny Darmawan Danusasmita Direktur : Djoko Pranoto Direktur : Widya Wiryawan Direktur : Angky Tisnadisastra Direktur : Sudirman Maman Rusdi Direktur : Simon Collier Dixon 2. Memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan kembali seluruh maupun sebagian keputusan Rapat ini ke dalam akta notaris dan selanjutnya memberitahukan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia maupun instansi lainnya, serta melakukan segala tindakan yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.

b. 1. (i) Approved and accepted the resignation of Mr. Simon John Mawson from his position as Director of the Company as of the Closing of this Meeting;

(ii) Appointed Mr. Simon Collier Dixon as a new Director of the Company for the period as of the Closing of this Meeting until the remaining period of the incumbent members of the Board of Directors. Therefore the composition of the members of the Board of Directors as of the closing of the Meeting until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company year 2011 shall be as follows: President Director : Prijono Sugiarto Director : Gunawan Geniusahardja Director : Johnny Darmawan Danusasmita Director : Djoko Pranoto Director : Widya Wiryawan Director : Angky Tisnadisastra Director : Sudirman Maman Rusdi Director : Simon Collier Dixon 2. Granted a power of attorney with substitution rights to the Board of Directors of the Company to restate a part or entire part of these resolution into a notary deed and further to inform the composition of the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company to the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia and to do all required actions in compliance with the prevailing regulations.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

127

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

c. (i) Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan, dengan memperhatikan pendapat dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan, untuk menetapkan gaji dan tunjangan anggota Direksi Perseroan; serta (ii) Menetapkan untuk seluruh anggota Dewan Komisaris Perseroan, pemberian honorarium maksimum sejumlah Rp 900.000.000,- (sembilan ratus juta Rupiah) gross per bulan yang dibayarkan sebanyak 13 (tiga belas) kali dalam satu tahun dan mulai berlaku terhitung sejak 1 Juni 2010 hingga penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2011 dan memberikan wewenang kepada Presiden Komisaris dengan memperhatikan pendapat dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan, untuk menetapkan pembagian jumlah honorarium dan tunjangan tersebut di antara para anggota Dewan Komisaris Perseroan. Agenda 4 Memberi wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk salah satu kantor akuntan publik di Indonesia, yang terafiliasi dengan salah satu dari empat besar kantor akuntan publik internasional dan yang terdaftar di Bapepam-LK untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2010, serta menetapkan jumlah honorarium dan persyaratan lainnya sehubungan dengan penunjukan kantor akuntan publik tersebut.

c. (i) Authorized the Board of Commissioners, with due observance of the opinion of the Remuneration and Nomination Committee of the Company, to determine the salary and benefits for the members of the Board of Directors of the Company; and (ii) Determined for all members of the Board of Commissioners of the Company, the honorarium for a maximum amount of Rp 900,000,000 (nine hundred million Rupiah) gross per month paid 13 (thirteen) times in one year and effective as of 1 June 2010 until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders in 2011, and authorized the President Commissioner together with the Remuneration and Nomination Committee to determine the distribution of such honorarium and benefit among the members of the Board of Commissioners of the Company.

Agenda 4 Authorized the Board of Directors of the Company to appoint one of the public accountant firms in Indonesia, affiliated with one of the big four prominent international public accountant firms, and registered in Bapepam-LK to audit the Financial Statements of the Company for the book year of 2010, and to determine the honorarium and other terms and conditions of the appointment of such public accountant firm.

2. Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan dan atas jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi. Dalam menjalankan kewajiban mereka, Dewan Komisaris juga mengawasi efektivitas kebijakankebijakan Direksi dalam upaya memastikan tercapainya prinsip-prinsip GCG di dalam organisasi.

2. Board of Commissioners Board of Commissioners The Board of Commissioners conducts supervision of management policies and of the management of the Company by the Board of Directors (BOD). In performing their task, the Board of Commissioners also oversee the effectiveness of BOD policies in an effort to ensure the accomplishment of GCG principles throughout the organization.

128

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS. Presiden Komisaris mengkoordinasikan berbagai kegiatan Dewan Komisaris. Semua tindakan Dewan Komisaris adalah berdasarkan keputusan disepakati bersama-sama sebagai suatu majelis Susunan Dewan Komisaris saat ini adalah yang diangkat dalam RUPS Tahunan 2010 sesuai pedoman Bapepam-LK, yang terdiri dari sebelas (11) anggota Dewan Komisaris di mana lima (5) di antaranya merupakan Komisaris Independen.

The Commissioners are appointed by the General Meeting of Shareholders. The President Commissioner coordinates the activities of the BOC. All decisions are agreed upon collectively by the Board.

The current composition of Board of Commissioners, appointed at the 2010 Annual General Meeting of Shareholders, following guidelines set down by Bapepam-LK including that of the eleven (11) members of the BOC, five (5) of which are Independent Commissioners. Throughout 2010, the BOC met four times and issued 14 decisions through circulars.

Sepanjang tahun 2010, Dewan Komisaris mengadakan rapat empat kali, dan juga menerbitkan 14 keputusan Dewan Komisaris yang dilakukan melalui sirkular. Profil para Komisaris dapat dilihat di bagian Data Perusahaan di halaman 150 Laporan Tahunan ini. Komite-Komite Dewan Komisaris Komite Audit (AC) AC merupakan suatu komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dan yang pembentukannya juga diatur dalam peraturan Bapepam. Komite Audit terdiri dari para profesional di bidangnya, yang mengawasi dan memberi saran antara lain tentang 1) efektivitas mekanisme pengendalian internal; 2) kepatuhan terhadap peraturan internal dan eksternal yang berlaku termasuk peraturan pasar modal dan lembaga keuangan (BapepamLK) dan 3) tugas lain yang diminta. Secara khusus, Komite Audit ditugaskan untuk membantu Dewan Komisaris dalam fungsi pengawasannya dalam menilai proses pelaporan keuangan, risk management, audit, dan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia. Komite Audit Astra beranggotakan empat orang, yang terdiri dari satu Komisaris Independen (sebagai ketua), dua anggota independen, serta satu anggota khusus yang

Profiles of the Commissioners are presented at the Company Data section, on pages 150 in this Annual Report. BOC Committees Audit Committee (AC) Established under the direction of the Board of Commissioners, the Audit Committee is staffed by professionals in the field in order to provide advice on 1) the effectiveness of internal control mechanisms; 2) compliance with prevailing internal and external regulations, including Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agencys (Bapepam-LK) regulations; and 3) other tasks as requested.

In particular, the Audit Committee is delegated to assist the BOC with its supervisory duty in assessing the financial reports; risk management, audit, and compliance with the prevailing laws and regulation in Indonesia.

The Audit Committee has four members, consisting of one Independent Commissioner (as a Chief), two independent members, and one special member with no voting rights. Audit

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

129

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

tidak memiliki hak suara. Profil para anggota Komite Audit dapat dilihat di halaman 146-147 Laporan Tahunan ini. Di tahun 2010, Komite Audit menyelenggarakan sembilan rapat dengan tingkat kehadiran 90%. Struktur keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut:
Nama Name Djunaedi Hadisumarto Sidharta Utama Tamiza Saleh Chiew Sin Cheok
* Tidak memiliki hak suara A non-voting member

Committee member profiles can be seen on page 146-147 of this Annual Report.

In 2010, the Audit Committee met nine times with 90% total attendance. The members of the Audit Committee are:

Jabatan Position Ketua Chairman Anggota Member Anggota Member Anggota Khusus* Special Member

Komite Remunerasi dan Nominasi (RNC) Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas memberi rekomendasi untuk keanggotaan dan remunerasi Dewan Komisaris, Direksi, Eksekutif Senior Perseroan, serta Komite-Komite yang bernaung di bawah Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tugasnya, RNC dapat juga membuat rekomendasi-rekomendasi terkait penetapan tanggung jawab di dalam Dewan Komisaris, Direksi dan Komite. RNC terdiri dari tiga (3) orang dan melakukan rapat 7 kali di tahun 2010. Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi per 31 Desember 2010:
Nama Name Anthony J. L. Nightingale Benjamin William Keswick Prijono Sugiarto

Remuneration and Nomination Committee (RNC) The Remuneration and Nomination Committee is tasked with making recommendations for membership and remuneration of the BOC, BOD, Senior Company Executives and Committees under the BOC. In carrying out their duties, the RNC may also make recommendations on the determination of responsibilities within the Boards or Committees. The RNC is composed of three (3) people and met 7 times in 2010. Remuneration and Nomination Committee as at 31 December 2010:
Jabatan Position Ketua Chairman Anggota Member Anggota Member

Executive Committee (EC) Executive Committee melakukan kajian atas setiap keputusan dan kebijakan bisnis yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. Komite ini telah mengadakan 12 kali rapat di tahun 2010 dengan jumlah kehadiran 100%.

Executive Committee (EC) The Executive Committee analyzes all business decisions and policies that require the approval of the Board of Commissioners. The Committee met 12 times in 2010 with 100% total attendance.

130

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Komite Eksekutif terdiri dari enam anggota per 31 Desember 2010:


Nama Name Anthony J.L. Nightingale Benjamin W. Keswick Mark Spencer Greenberg Chiew Sin Cheok Budi Setiadharma Prijono Sugiarto Simon Collier Dixon

The Executive Committee was composed of six members as at 31 December 2010:


Jabatan Position Ketua Chairman Anggota Member Anggota Member Anggota Member Anggota Member Anggota Member Anggota Member

3. Direksi Direksi bertanggung jawab terhadap rancangan strategi bisnis maupun sistem penerapan yang akan membawa keberhasilan bagi Perseroan dalam mencapai visi, misi dan tujannya. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan melalui keputusan RUPS.

3. Board of Directors The Board of Directors (BOD) is responsible for both formulation of business strategy and implementation of systems that will successfully manage the Company toward the achievement of its vision, mission and objectives. Members of the BOD are appointed and dismissed through resolution of a General Meeting of Shareholders. Under current guidelines, all directors possess equal authority, while the President Director organizes the other directors in managing the businesses. In order to carry out their functions in an effective manner, BOD members hold specific duties and responsibilities, as seen in the organizational chart presented on page 160 on this Annual Report.

Sesuai pedoman yang berlaku saat ini, masingmasing anggota Direksi, termasuk Presiden Direktur, memiliki kedudukan yang sama, sedangkan Presiden Direktur memiliki tugas untuk mengkordinir kegiatan direktur-direktur lain dalam mengelola usaha. Agar dapat melaksanakan fungsinya dengan efektif, para anggota Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab khusus seperti dapat dilihat dalam bagan organisasi yang tercantum di halaman 160 Laporan Tahunan ini. Terjadi beberapa perubahan anggota dalam komposisi Direksi selama tahun 2010, termasuk penggantian Michael D. Ruslim, Presiden Direktur, yang berpulang secara mendadak pada Januari 2010. Perubahan lain menyangkut Direksi adalah pengangkatan Sudirman MR sebagai direktur, pengunduran diri Simon John Mawson dan pengangkatan Simon Collier Dixon sebagai Direktur baru. Sepanjang tahun 2010 Direksi menyelenggarakan 40 rapat.

There were a number of changes of member on the BOD during 2010 including replacement of Michael D. Ruslim, President Director, upon his untimely death in January 2010. Other changes were the appointment of Sudirman MR as a Director, the resignation of Simon John Mawson and the appointment of Simon Collier Dixon as a new Director. During 2010 the Board of Directors held 40 meetings.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

131

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Per 31 Desember 2010, Direksi terdiri dari:

As at 31 December 2010, the Board of Directors consisted of:


Jabatan Position Presiden Direktur President Director Direktur Director Direktur Director Direktur Director Direktur Director Direktur Director Direktur Director Direktur Director

Nama Name Prijono Sugiarto Gunawan Geniusahardja Johnny Darmawan D. Djoko Pranoto Widya Wiryawan Angky Tisnadisastra Sudirman Maman Rusdi Simon Collier Dixon

4. Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Dalam menetapkan remunerasi para Komisaris dan Direktur, RUPS menerima saran dari Komite Remunerasi dan Nominasi. Karena belum ada ketetapan yang baku saat ini, keputusan remunerasi didasarkan pada pertimbangan lingkup pekerjaan, standar domestik dan regional saat ini, serta tanggung jawab yang diasumsikan.

4. Board of Commissioners and Board of Directors Remuneration In determining remuneration for Commissioners and Directors, a General Meeting of Shareholders will rely on advice from the Nomination and Remuneration Committee. While there is no set formula currently in place, remuneration decisions are based upon considerations of scope of work, current domestic and regional standards and responsibilities assumed. All remuneration determinations, at all levels of the organization, are ultimately aimed at recognizing the value of the position to the Company as well as sustained good job performance. Astra currently has no stock option or performance based pay scales for Commissioners, Directors or Senior Executives.

Semua ketetapan remunerasi di setiap level dalam organisasi pada akhirnya bertujuan memberi penghargaan terhadap berbagai posisi yang ada bagi Perseroan dan melestarikan kinerja yang baik. Saat ini Astra tidak memiliki opsi saham atau penilaian berdasarkan kinerja sebagai skala penggajian bagi para Komisaris, Direktur, atau Eksekutif Senior. Tidak ada hubungan kekeluargaan antara para anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi hingga ke lapis kedua. Per tanggal 31 Desember 2010, tidak ada anggota Direksi yang memiliki saham di PT Astra International Tbk. Dua Komisaris, Budi Setiadharma (Presiden Komisaris) dan Anthony J.L. Nightingale masing-masing memiliki saham di PT Astra International Tbk 0,02%. Kepemilikan sedikit sekali saham ini dianggap tidak menimbulkan konflik kepentingan pada saat para Komisaris ini melaksanakan tugas mereka dalam jangka panjang di Perseroan.

There exist no family relationships between members of the Board of Commissioners and/ or Board of Directors up to the second degree. As at 31 December 2010, no member of the Board of Directors had share ownership in PT Astra International Tbk. Two Commissioners, Budi Setiadharma (President Commissioner) and Anthony J.L. Nightingale each had share holdings in PT Astra International Tbk of 0.02%. It is considered that these small share holdings present no conflict of interest in these Commissioners carrying out their tasks in the best long term interest of the Company.

132

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Grup Astra tahun 2010 adalah sekitar Rp 459 miliar. 5. Kebijakan Dividen Dengan memperhatikan hasil usaha Perseroan dalam satu tahun, arah perkembangan Perseroan serta return menarik yang sewajarnya diterima para pemegang saham Perseroan, direkomendasikan jumlah dividen yang diusulkan untuk dibagikan, untuk mendapat persetujuan RUPS. Rekomendasi atas dividen ditetapkan oleh Direksi, disetujui Dewan Komisaris untuk dibahas dalam RUPS. Rekomendasi yang diajukan akan memberi keseimbangan antara membagikan keuntungan kepada para pemegang saham dengan kebutuhan menahan dividen untuk pertumbuhan Perseroan.

Total remuneration of BOC and BOD of the Astra Group in 2010 was around Rp 459 billion. 5. Dividend Policy With due consideration of the earnings of the Company in one year, the growth trend, and a good return for the shareholders, recommendations for dividends to be distributed are made for approval by a General Meeting of Shareholders.

Recommendations for dividends are made by the Board of Directors, approved by the Board of Commissioners for presentation to a General Meeting of Shareholders. The proposal balances giving returns to shareholders with the need to retain resources for growth.

6. Grup Manajemen Risiko (GRM) Dalam memenuhi tuntutan lingkungan usaha yang kompetitif dan dunia yang terhubungkan secara global, Astra berupaya memenuhi risiko melalui kesadaran risiko multi-tahap, evaluasi, dan proses mitigasi. Manajemen Astra menyadari bahwa hanya melalui penerapan praktik-praktik risiko manajemen yang wajar, Perusahaan dapat mencapai tujuannya secara berkelanjutan.

6. Group Risk Management (GRM) In meeting the demands of an evolving competitive and business environment as well as a globally interconnected world, Astra strives to meet risk through a multi-layered risk awareness, evaluation and mitigation process. Astra management understands that only through consistent implementation of sound risk management practices organization-wide will the Company achieve its objectives in a sustainable manner. Basing its systems on best practices, the GRM follows a framework and methodology that aligns specific controls with the relevant risks identified. In addition, established channels of communication facilitate Group-wide adherence to risk assessment practices, especially in use of the Control Self Assessment (CSA) methodology. Through this, every business unit is able to formulate, develop, and implement strategies to reduce risks in cooperation with GRM.

Dengan mendasari sistemnya pada praktikpraktik terbaik, GRM berpegang pada kerangka kerja dan metodologi yang selaras dengan pengendalian khusus terhadap risiko-risiko relevan yang telah diidentifikasi. Selain itu, GRM membangun saluran-saluran komunikasi yang dapat memfasilitasi loyalitas Grup terhadap praktik-praktik penilaian risiko, terutama dengan menggunakan metodologi Penilain Sendiri terhadap Pengendalian (Control Self Assessment/ CSA). Melalui hal tersebut, setiap unit usaha mampu menyusun, mengembangkan dan menerapkan strategi untuk mengurangi risiko bekerja sama dengan GRM. Tiga pengukuran khusus telah ditetapkan untuk menangani situasi risiko tertentu. Manajemen Risiko Perseroan melakukan penilaian risiko grup. Perseroan juga menyiapkan Rancangan Kelanjutan Usaha (Business Continuity Plans/

Three specific measures have been instituted to manage specific measurement risk situations. Enterprise Risk Management provides a group wide assessment of risk. The Company also prepares Business Continuity Plans (BCP) to

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

133

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

BCP) untuk mengurangi gangguan usaha akibat risiko bencana. Analisis Risiko Keuangan dan Monitoring menghitung dampak finansial sebagai langkah untuk memastikan perlindungan asuransi yang memadai di seluruh Grup Astra. Di tahun 2010, GRM melanjutkan programprogram benchmarking di setiap lini usaha terkait upaya memajukan peningkatan kecakapan manajemen risiko di semua level. Melalui berbagai forum dan lokakarya yang konstruktif, dibangun kompetensi, keseragaman prosedur dipastikan, dan praktikpraktik terbaik dibagikan. Seiring kematangan dalam praktik-praktik manajemen risiko, tahun 2010 unit audit manajemen risiko menunjukkan bahwa sistem dua lapis Manajemen Risiko Grup dan Manajemen Risiko Anak Perusahaan telah berfungsi dengan baik. Kerangka Kerja Risiko Pendekatan proaktif Astra terhadap risiko bergantung pada personel di seluruh organisasi yang memiliki keterampilan dan pelatihan sehingga dapat mengidentifikasi risiko, mengevaluasi dampak potensial, menghitung dan/atau menghitung dampak tersebut serta memberi saran kepada manajemen untuk mengurangi risiko itu. Meskipun Direksi menjadi penanggung jawab akhir dalam mengelola risiko, filosofi risiko yang dianut Astra adalah personel di semua level harus mengelola risiko secara tepat sesuai situasi yang mereka hadapi. Pengendalian risiko sistemik secara keseluruhan ditangani melalui Manajemen Risiko Grup, Audit Internal Grup, dan unit-unit manajemen risiko anak perusahaan semua menyampaikan laporan kuartalan ke Komite Audit dan laporan rutin ke Direksi.

minimize business disruption given a risk of catastrophic events. Financing Risk Analysis and Monitoring quantifies finance exposure in an effort to ensure adequate insurance protection throughout the Astra Group. In 2010, GRM continued with benchmarking programs within each business line in conjunction with pressing forward with increasing risk management capability at all levels. Through constructive forums and workshops, competence is built, procedural uniformity is assured and best practices are shared. As the risk management practices have sufficiently matured, in 2010 audits of risk management units demonstrated that the two tiered system, of Group Wide Risk Management and Subsidiary Risk Management, is functioning satisfactorily. Risk Framework Astras proactive approach to risk relies on personnel throughout the organization who have the skills and training to identify risks, evaluate potential impacts, quantify and/or qualify those impacts and provide management with options to mitigate those risks.

Though the Board of Directors is ultimately responsible for managing risk, Astras risk philosophy is that personnel at all levels should manage the risk appropriate to their situation. Overall systemic control of risk is handled through Risk Management Group, Internal Audit Group, and subsidiary company risk units all leading to quarterly reports to the Audit Committee and regular reports to the Board of Directors.

134

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Perseroan telah mengidentifikasi risiko-risiko utama yang berpotensi mendatangkan dampak negatif terhadap operasi usaha: 1. Risiko Keuangan Karena Perseroan bergerak di bidang impor dan ekspor barang mentah dan komponen, industri jasa keuangan, serta bergantung pada daya beli pelanggan untuk sebagian besar penjualannya, maka ada risiko terjadi perubahan tingkat suku bunga, nilai tukar atau tingkat inflasi yang secara langsung dapat memengaruhi pendapatan atau likuiditas. Untuk menangani risiko tersebut, Grup memonitor kebijakan transaksi derivatif dan kas, di samping secara aktif mempromosikan strategi diversifikasi risiko. 2. Risiko Harga Komoditas Perubahaan harga komoditas dapat mempengaruhi pendapatan Grup secara langsung maupun tak langsung. Perubahan dalam perdagangan global komoditas CPO dan batu bara akan berdampak pada penjualan di divisi agribisnis, alat berat dan penambangan batu bara, sementara perubahan harga energi akan memengaruhi penjualan divisi otomotif. Selain itu, manufaktur memerlukan akses ke bahan mentah dan harga bahan mentah akan memengaruhi struktur biaya. Perubahan harga merupakan ujian untuk memberikan kelenturan dan peringatan diri terhadap gangguan signifikan dalam proses bisnis. 3. Risiko Pengadaan Pasokan dan Layanan Karena Grup bergantung pada para pemasok untuk bermacam komponen manufaktur, ada risiko keterlambatan atau ketiadaan pengadaan dapat mengganggu produksi. Untuk mengurangi risiko ini, Grup secara aktif mendorong hubungan kerja sinergis dan menerapkan standar tinggi tata kelola perusahaan terhadap semua pemasoknya dengan tujuan untuk memastikan pasokan dikirim secara efisien dan tepat waktu.

The Company has identified the following major risks which have potential to negatively impact business operations: 1. Financial Risk Because the Company is involved in importing and exporting raw materials and components, is engaged in the financial service industry, and relies on consumer purchasing power for a substantial portion of its sales, there is a risk that changes to interest rates, exchange rates or inflation rates will directly affect revenue or liquidity. In order to meet these risks, the Group monitors cash and derivative transaction policy as well as actively promoting a risk diversification strategy. 2. Commodity Price Risk Changes in the prices of commodities can affect the Groups revenues both directly and indirectly. Changes in the globally traded commodities CPO and coal will have effects on sales within the agribusiness, heavy equipment and coal mining divisions, while changes in energy prices will affect sales in the automobile divisions. In addition, manufacturing requires access to raw materials and their pricing will affect the costing structure. Price changes in either direction are stressed tested to provide flexibility and an early warning against significant disruptions to business processes.

3. Supply and Services Procurement Risk Because the Group relies on suppliers for many manufacturing components, there is a risk that late or non-procurement will disrupt production. To mitigate this risk, the Group actively encourages synergistic working relationships and applies high standards of corporate governance to all of its suppliers in an effort to ensure supplies are delivered in an efficient and timely manner.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

135

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

4. Risiko Bencana Seperti lazimnya dalam semua bisnis, ada potensi terjadinya bencana alam yang dapat mempengaruhi pendapatan dan aset Grup secara signifikan. Indonesia rentan terhadap gempa bumi, banjir, tsunami, letusan gunung berapi serta ancaman kebakaran dan wabah penyakit. Untuk mengurangi dampak negatif dari salah satu bencana tersebut, Grup menggunakan asuransi dan mengoperasikan Pusat Pemulihan Bencana sebagai bagian Rancangan Kelanjutan Usaha (BCP). 7. Grup Internal Audit (GIA) Berdasarkan Piagam Internal Audit yang secara berkala diperbarui, Grup Internal Audit (GIA) selalu mencari cara terbaik untuk melaksanakan sistem pengendaliannya agar sejalan dengan tujuan Perseroan. Upaya tersebut dilaksanakan dengan meningkatkan efektivitas maupun kesesuaian dari sistem pengendalian internal. Dengan Piagam Internal Audit ini, GIA memiliki wewenang untuk melakukan audit tidak hanya terhadap jaringan ritel Perseroan, namun juga terhadap berbagai hal yang dianggap sebagai sumber risiko utama di seluruh unit bisnis dalam Grup Astra. Hal ini dilakukan melalui koordinasi dengan unit audit di setiap bisnis. Pelaksanaan kegiatan audit yang berbasis risiko ini bertujuan memberikan jaminan independen (independent assurance) kepada manajemen bahwa kepatuhan terhadap standar operasi dan peraturan serta sistem pengendalian internal telah berfungsi sesuai dengan acuan yang diharapkan. Selain itu, GIA juga menjalankan fungsi konsultatif kepada unit audit internal di Grup Astra untuk aspek yang berkaitan dengan peningkatan kontrol internal dan kinerja unit audit internal. Bekerja sama dengan unit Audit Internal di seluruh Grup, GIA berhasil dengan efektif meningkatkan cakupan dan kualitas audit di Grup. Berdasarkan Common Audit Universe yang telah disusun bersama antara GIA dan unit audit internal di Grup, rencana kerja dari GIA dan masing-masing unit audit internal disusun secara komprehensif

4. Catastrophic Risk As with all businesses, there remains a potential that natural disasters could significantly affect Group revenues and assets. Indonesia does have susceptibility to earthquakes, floods, tsunamis and volcanic eruptions as well as threats of fires and epidemics. To mitigate negative fallout from one of these events, the Group institutes an insurance regime as well as operates an off-site Disaster Recovery Center as part of its Business Continuity Plan (BCP). 7. Group Internal Audit (GIA) Based on the Internal Audit Charter, which is periodically updated, Group Internal Audit (GIA) seeks to better align control systems to the Companys objectives, thereby enhancing both the adequacy and the effectiveness of the internal control systems. This Audit Charter provides GIA with the authority to perform audit activities not only to the Companys retail network, but also to the areas considered as main risks in the business units throughout the Astra Group in coordination with the internal audit units in each business.

The implementation of this risk-based audit approach is aimed at providing management with independent assurance that there is compliance with operational standards and regulations, as well as assuring that the internal control system is functioning within expected parameters. In addition to that, GIA also provides a consultative function for internal audit units within the Astra Group, in regard to the improvement of internal controls and internal audit performance. In collaboration with the internal audit units throughout the Group, GIA succeeded in increasing the scope and quality of the audits within the Group. Based on the Common Audit Universe formulated by GIA together with the internal audit units within the Group, GIAs work plan and those of each units internal audit are developed comprehensively with

136

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

dengan mempertimbangkan risiko dari aspek yang diaudit. Kemudian rencana kerja audit dibicarakan dengan manajemen, disampaikan kepada Direksi dan Komite Audit untuk dimintakan persetujuan. Secara periodik, ringkasan dari temuan dan rekomendasi serta tindak lanjutnya dilaporkan secara langsung kepada Direksi dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit.

due consideration of the risk of the subject of the audit. Further, the plan is discussed with management before being submitted to the Board of Directors and Audit Committee for approval. The summary of findings and recommendations, along with the follow up, is reported directly to the Board of Directors and the Board of Commissioners through the Audit Committee on a regular basis. Activities in 2010 In 2010, one of the focuses was to improve the coordination between GIA and internal audit functions in business units, which included various activities related to the improvement of internal control, in the form of both audit and non audit activities, such as promoting the consultative function of GIA.

Kegiatan di tahun 2010 Di tahun 2010, salah satu fokus kegiatan diarahkan kepada peningkatan koordinasi antara GIA dengan internal audit di unit usaha dalam berbagai bentuk yang berkaitan peningkatan kontrol internal, baik dalam bentuk kegiatan audit maupun non audit dengan meningkatkan fungsi konsultasi yang dilakukan GIA. Berkaitan dengan peningkatan kompetensi auditor di Grup, tahun 2010 ditandai pula dengan dimulainya kegiatan Auditor Management Trainee, dimana GIA melakukan perekrutan dan pendidikan secara terpusat lulusan perguruan tinggi yang akan dididik menjadi junior auditor yang kelak akan disebar ke unit usaha didalam Grup Astra. Selain itu, program pelatihan auditor untuk materi-materi yang bersifat umum mulai dilaksanakan secara terpusat. Beberapa hasil yang dicapai antara lain pembuatan standard acuan kerja yang disebut Astra Common Audit Principles yang akan diterapkan tahun 2011, pembuatan sistem untuk mengelola kerja audit (Astra Audit Management System) dan penerbitan sirkulasi berkala yang ditujukan kepada management cabang.

In 2010, Astra began the Auditor Management Trainee program, in which GIA conducts centralized recruitment and education for fresh graduates, who will become junior auditors and will be stationed at business units within the Astra Group. Besides that, auditor training programs for general postings will be centralized.

There are a number of activities that will be implemented in 2011, including common work standards (Astra Common Audit Principles) a system for managing audit work (Astra Audit Management System), and the publishing of regular circulars to branch management.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

137

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

8. Penunjukan Auditor Eksternal Penunjukan auditor eksternal diputuskan oleh RUPS, dengan mempertimbangkan reputasi dan kompetensi. 9. Kalender Finansial Kalender Finansial yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Pengumuman Hasil-Hasil: - Kuartal pertama 29 April 2010 - Semester pertama 29 Juli 2010 - Kuartal ketiga 28 Oktober 2010 - Setahun lengkap 24 Februari 2011 10. Kepatuhan Hukum Sebagai perusahaan besar, Astra International berkomitmen untuk mematuhi ketentuan hukum dan perundangan yang berlaku di Indonesia. Untuk itu, Perseroan memiliki Divisi Legal yang berfungsi menjaga kepentingan Perseroan dari sisi hukum serta memastikan bahwa kegiatan Perseroan berada dalam koridor hukum dan perundangan yang berlaku di Indonesia. Astra senantiasa berusaha menjaga bahwa produk (yang diproduksi anak perusahaannya) maupun jasa yang diberikan kepada pelanggan mencapai standar tertinggi yang bisa diberikan. Namun demikian, risiko ketidakpuasan pelanggan maupun ketidaksepakatan dengan pihak ketiga lainnya selalu ada, hal mana mungkin dapat memicu dilakukannya gugatan hukum terhadap Perseroan. Per 31 Desember 2010, Astra tidak menghadapi kasus legal yang membawa pengaruh material terhadap pendapatan atau posisi keuangannya.

8. Appointment of External Auditors The external auditors are appointed by the General Meeting of Shareholders, with due consideration to reputation and competence. 9. Financial Calendar Financial year ended 31 December 2010. Announcement of results: - First quarter 29 April 2010 - Half year 29 July 2010 - Third quarter 28 October 2010 - Full year 24 February 2011

10. Legal Compliance As a large company, Astra International has a commitment to comply with the prevailing rules and regulations in Indonesia. Therefore, the Company has a Legal Division with the function of protecting the Companys interest in legal matters and to ensure the Company always complies with the prevailing rules and regulation in Indonesia.

Astra strives to ensure that its products (produced by subsidiaries) or services for customers are always at the highest standard. However, risk of customer dissatisfaction or dispute with third parties cannot be eliminated, and presents a legal risk for the Company.

As of 31 December 2010, there were no legal cases that, should they be decided against Astra, will materially affect its revenue or financial position. 11. Corporate Communications Astra maintains multiple channels of communication for internal and external parties. In addition to publication of annual reports, quarterly reports, maintenance of a website, an employee magazine and the issuance of position letters by management,

11. Komunikasi Perusahaan Astra menggunakan berbagai saluran komunikasi untuk kepentingan internal dan eksternal. Selain mempublikasikan laporan tahunan, laporan kuartalan, mengelola situs, menerbitkan majalah karyawan dan mengeluarkan surat edaran dari

138

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

manajemen, Perseroan membuka kesempatan berkomunikasi secara informal, di mana para pemangku kepentingan yang ingin mengetahui lebih jauh tentang Perseroan dapat memperoleh informasi yang relevan tentang bisnis Astra. Sekretaris Perusahaan Dibentuk berdasarkan ketentuan Otoritas Pasar Modal (Bapepam-LK), Sekretariat Perusahaan bertanggung jawab terhadap berbagai fungsi yang berhubungan dengan kepatuhan dan pengungkapan informasi, terutama untuk mereka yang menangani pasar modal dan pemegang saham. Sekretaris Perusahaan juga memberi saran kepada Direksi mengenai pelaksanaan prinsip-prinsip GCG di Perseroan. Selain menyampaikan laporan ke Otoritas Pasar Modal, Sekretaris Perusahaan, bekerja sama dengan antara lain divisi legal Perseroan, memberikan informasi kepada manajemen tentang perubahan dan perkembangan terkini yang terjadi di lingkungan peraturan Pasar Modal, serta mengelola Daftar Pemegang Saham Terkini dan memberikan informasi yang lengkap dan tepat waktu kepada para pemegang saham tentang kinerja dan prospek bisnis Perseroan. Tugas Sekretaris Perusahaan meliputi pendokumentasian catatan rapat-rapat Direksi dan Dewan Komisaris, mengatur RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab terhadap penerbitan Laporan Tahunan ini. Profil Sekretaris Perusahaan dapat dibaca di halaman 143 Laporan Tahunan ini. Hubungan Masyarakat Astra memiliki divisi Hubungan Masyarakat (Humas) yang kokoh, sebagai bagian dari tanggung jawabnya terkait keterbukaan terhadap masyarakat. Untuk memberitahukan secara konstruktif posisi Astra dalam berbagai isu, Humas Astra senantiasa membuka saluran informasi

the Company maintains ad hoc avenues of communications whereby interested stakeholders can get relevant information about Astras businesses.

Corporate Secretary Established under Capital Market Authority (Bapepam-LK) requirements, Corporate Secretary is responsible for various functions related to compliance and disclosure of information, especially those dealing with the capital market and with shareholders. In addition, the Corporate Secretary advises the BOD on the implementation of GCG principles throughout the Company. In addition to submitting reports to the Capital Market authorities, the Corporate Secretary, in cooperation with the Companys Legal Division, keeps management informed about changes and recent developments within the Capital Market regulatory environment, maintains the updated Shareholder List and engages shareholders with comprehensive and promptly provided information about the Companys business performance and prospects.

Part of the duties of the Corporate Secretary include the keeping of minutes of the Boards of Directors and Commissioners meetings as well as organizing Annual and Extraordinary Meetings of Shareholders. The Corporate Secretary is also responsible for the publication of this Annual Report. A profile of the Corporate Secretary can be found on page 143 of this Annual Report. Public Relations Astra maintains a strong Public Relations (PR) division as part of its responsibility towards openness within the community. In response to differing needs from differing groups, PR maintains open channels to employees, customers, the government and

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

139

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

bagi para karyawan, pelanggan, pemerintah dan masyarakat di sekitar lokasi kantor-kantor Astra sesuai kebutuhan informasi untuk masing-masing kelompok; salah satunya dengan menerbitkan siaran pers setiap bulan mengenai kinerja Astra di pasar otomotif Indonesia. Sementara itu, untuk memperkokoh relasi dengan media massa, Humas Astra menggelar forum jurnalis dua kali setahun dan forum jurnalis pasar modal. Humas bertanggung jawab memastikan para pemangku kepentingan dapat mengakses informasi relevan tentang berbagai kegiatan Astra pada waktu yang tepat, di samping menerbitkan laporan keuangan yang dapat dilihat di situs Perseroan: www.astra.co.id. Bersama dengan Corporate Organization and Human Capital Development (COHCD), Humas mengelola dan mengembangkan komunikasi internal yang kokoh. Publikasi majalah bulanan Astranet, yang melibatkan partisipasi para karyawan, membuat manajemen dapat mengetahui kebutuhan para karyawan seraya menyalurkan informasi penting terkait perkembangan Perseroan.

the communities surrounding Astra locations in an effort to constructively communicate Astras positions on a variety of issues. Part of this process includes monthly press releases about Astras performance within Indonesias automotive market. In order to strengthen relationships with mass media outlets, PR conducts bi-annual journalist forums and a capital market journalist forum.

PR is responsible for ensuring that stakeholders can access promptly provided relevant information on Astra activities; as well, all released financial reports are available on the Companys website: www.astra.co.id.

PR helps coordinate with the Corporate Organization and Human Capital Development (COHCD) on maintaining and developing strong internal communications. The publication of the monthly magazine Astranet, which involves open ended employee participation, helps management keep informed of employee concerns while allowing a channel to communicate important Company developments.

Analyst Meeting sebagai sarana informasi bagi investor dan calon investor Analyst Meeting for information dissemination to investors and potential investors

Workshop Wartawan Pasar Modal untuk meningkatkan kualitas komunikasi dengan para stakeholder Workshop for Capital Market Journalists to improve the quality of communications with stakeholders

140

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Humas juga membantu mengatur rapat-rapat antara Presiden Direktur, Direktur lain, Manajer Senior, Kepala Departemen dan personel tertentu. Rapat-rapat ini, dikenal dengan sebutan Genba, memungkinkan terjadinya komunikasi langsung dalam suasana yang lebih santai. Selain untuk memotivasi berbagai pihak agar tetap mengetahui perkembangan terkini, rapat-rapat seperti ini menciptakan hubungan yang langgeng dalam organisasi. Penanganan Situasi Tahun 2010 Di tahun 2010, Humas menangani masalah pompa bensin mobil yang diberitakan secara luas di media massa nasional. Melalui respons yang cepat, dengan menggunakan model kesatuan tanggapan yang diarahkan langsung dari pimpinan, Humas berhasil menanggapi keprihatinan pelanggan dan publik. Relasi erat yang terjalin dengan AstraWorld memungkinkan dilakukan pemilahan informasi dan pengembangan tanggapan yang efektif. Hubungan Investor (IR) Sebagai perusahaan publik, Astra sadar akan tanggung jawabnya terhadap pemegang saham. Selain menerbitkan informasi Perseroan yang dibutuhkan, unit Hubungan Investor (IR) memastikan bahwa para investor dan calon investor senantiasa mengetahui perkembangan penting yang terjadi, baik di dalam Perseroan maupun di lingkungan bisnis. Untuk itu, IR mengadakan 304 kegiatan di tahun 2010 di antaranya konferensi, pertemuan analis, kunjungan ke perusahaan, benchmarking dan conference call. Komunikasi dengan Karyawan Bagi Astra, karyawan adalah investasi berharga sehingga organisasi dapat berfungsi dengan baik. Di satu sisi, manajemen memahami keprihatinan yang dihadapi para karyawannya, sedangkan di sisi lain para karyawan menjunjung tinggi nilai dan kode etik Astra. Dalam membangun relasi dengan para karyawan yang jumlahnya lebih dari 145.000 orang, dibutuhkan upaya nyata dari kedua pihak.

PR also helps arrange meetings throughout the Group between the President Director, other Directors, Senior Managers, Department Heads and selected key personnel. These meetings, known as Genba, allow direct lines of communication in more casual environments. In addition to motivating all parties to stay on top of events, these meetings generate long lasting connections throughout the organization.

Situation Handling in 2010 In 2010, PR was instrumental in handling a fuel pump issue that was widely reported in national mass media. Through a quick response, based on a unified response model directed from the top, PR was able to coordinate a successful response to a public and customer concern. Close contact with AstraWorld allowed a developing stream of information to be sorted and an effective course of action to be developed. Investor Relations (IR) As a public company, Astra recognizes its responsibility toward all shareholders. In addition to releasing required corporate information, the Investor Relations (IR) unit ensures that investors, and potential investors, are kept abreast of important developments, both with the Company and within the business environment. To do this, IR engaged in 304 activities in 2010 including conferences, analyst meetings, arranging company visits, benchmarking and conference calls.

Employee Communications Astra understands that investment in employees is necessary to a well functioning organization. Part of this investment includes ensuring both that management is aware of employee concerns and that employees are aware of Astras values and code of conduct. To accomplish these tasks with over 145,000 employees requires a concerted effort by many people.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

141

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Melalui kampanye GCG yang terus-menerus, para karyawan selalu diingatkan lewat poster, acara get-togethers, dan acara lain tentang nilai Astra yang tertuang lewat motto Winning Team. Melalui kegiatan-kegiatan seperti ini, diharapkan para karyawan menyadari perubahan penting yang dapat memengaruhi mereka, dan Perseroan memperoleh kepastian bahwa para karyawan memahami perilaku yang diharapkan dari mereka. Dalam cara serupa, Astra mengambil langkah aktif untuk mendengarkan dan menanggapi keprihatinan serta aspirasi para karyawan. Forum Komunikasi Internal yang dikelola secara regional dengan diketuai Koordinator Regional, menggunakan sistem terkoordinasi untuk menyampaikan keprihatinan karyawan. Media komunikasi rutin yang ada di Astra termasuk Forum PR, Forum HR, Forum Hubungan Investor, Forum Finansial, Forum Legal, Forum Sekuriti, Forum Risk Management, Forum Internal Audit dan Forum ESR. Pertukaran informasi melalui forum-forum tersebut di satu sisi membantu menciptakan tanggapan positif dari para peserta, dan di sisi lain membuahkan gagasan-gagasan bermanfaat bagi Perseroan. 12. Penilaian Tata Kelola Perusahaan Saat ini Astra tidak menerapkan atau berencana untuk menerapkan Penilaian Sendiri terhadap Tata Kelola Perusahaan atau penilaian dari pihak eksternal secara terpisah, melainkan menggunakan Audit Internal dan lembagalembaga kepatuhan lain untuk melakukan evaluasi terus-menerus terhadap efektivitas sistem yang ada di Astra sekarang.

Through a continuing GCG campaign, employees are reminded by posters, gettogethers and other events of Astras value under the Winning Team tagline. With these events, employees are made aware of important changes that affect them, and the Company can be assured that employees understand the behavior that is expected of them.

In a similar fashion, Astra takes active steps to listen to and respond to employee concerns and aspirations. Managed on a regional basis, Internal Communications Forums headed by Regional Coordinators facilitate a coordinated system to transmit employee concerns. These regular communication media include the PR Forum, HR Forum, Industrial Relations Forum, Finance Forum, Legal Forum, Security Forum, Risk Management Forum, Internal Audit Forum and ESR Forum. The exchanges of information at these forums help generate both positive responses from participants and useful and valuable ideas that create value for the Company.

12. Corporate Governance Assessment Astra does not currently apply, nor does it have plans to implement, a separate Corporate Governance Self Assessment or an external assessment, but rather through Internal Audit and other compliance bodies undertakes a continuous evaluation of the effectiveness of its current systems.

142

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Pernyataan Dewan Dewan Komisaris dan Direksi menyatakan puas terhadap pengendalian internal yang memadai yang meliputi pengendalian keuangan, operasional dan kepatuhan serta sistem manajemen risiko yang tepat. Grup Astra tidak melihat adanya kelemahan dalam pengendalian internal yang dapat menimbulkan kerugian material sepanjang tahun yang lalu. 13. Isu Signifikan Tidak ada isu signifikan yang muncul di tahun 2010, yang berdampak negatif terhadap kemampuan Perseroan dalam melanjutkan usahanya saat ini sesuai arah yang telah ditetapkan.

Statement by Boards The Board of Commissioners and Board of Directors are satisfied that adequate internal controls including financial, operational and compliance controls and risk management systems are in place and the Group did not identify any internal control weaknesses that could result in material losses during the past year. 13. Significant Issues There were no significant issues arising in 2010 that could have a materially negative effect on the Companys ability to continue in its current business direction.

Aminuddin Nurdin Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2000, sebelumnya menduduki berbagai posisi di Astra di antaranya sebagai Kepala Komunikasi Perusahaan. Setelah meraih gelar Sarjana dari Fakultas Komunikasi Universitas Padjadjaran, Bandung, tahun 1971, beliau mengajar di almamaternya selama beberapa tahun. Saat ini beliau juga menjabat anggota Dewan Pembina di Yayasan Amaliah Astra dan Ketua Yayasan Dharma Bhakti Astra. Aminuddin Nurdin has been Corporate Secretary since 2000. Previously he held many positions in Astra, including Chief Corporate Communications. Aminuddin was lecturer at the Faculty of Communications of University of Padjajaran Bandung in 1971. He is also currently Member of the Board of Patrons for Yayasan Amaliah Astra and Chairman of Yayasan Dharma Bhakti Astra (Dharma Bhakti Astra Foundation).

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

143

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Laporan Komite Audit


Audit Committee Report

Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, beranggotakan pihak-pihak independen dengan Ketua Komite Audit sebagai Komisaris Independen Perusahaan.

The Audit Committee was established by and is responsible to the Board of Commissioners. The Audit Committee is composed of independent parties with the Chairman of the Audit Committee as an Independent Commissioner. The primary function of the Committee is to assist the Board of Commissioners in effectively carrying out its supervisory function, relying on information received from the Board of Directors, Management, Corporate Legal, Internal Audit Group, Group Risk Management, external auditors, and other committees. The supervisory tasks of the Audit Committee are to: :

Fungsi utama Komite ini ialah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan yang efektif dengan mengandalkan informasi yang diterima dari Direksi, Manajemen, Corporate Legal, Grup Internal Audit, Grup Manajemen Risiko, auditor eksternal dan komite-komite lainnya. Tugas pengawasan yang dilakukan Komite Audit ialah:

144

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Mengkaji laporan keuangan yang akan diterbitkan kepada pihak eksternal. Mengkaji kebijakan akuntansi untuk menjamin terpenuhinya kepatuhan hukum, aturan dan standar akuntansi yang berlaku. Membahas laporan dari Corporate Legal, Grup Internal Audit dan Grup Manajemen Risiko secara periodik. Secara independen, Komite memeriksa kualitas informasi yang diterima dan mendiskusikannya dengan pihak Manajemen dan auditor eksternal mengenai kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi, peraturan dan persyaratan pelaporan serta kebijakan akuntansi yang diterapkan. Komite ini juga memeriksa cakupan audit dan rencana kerja auditor eksternal. Komite Audit Perusahaan saat ini beranggotakan empat orang, dengan satu anggota non voting yang keseluruhannya diangkat pada bulan Mei 2008. Kegiatan Komite selama tahun 2010 Selama tahun 2010, Komite Audit Perusahaan telah melakukan sembilan kali rapat, dengan tingkat kehadiran anggota rata-rata sebesar 90%, dalam bentuk rapat rutin setiap kuartal dan rapat khusus yang difokuskan pada pembahasan masalah tertentu. Pokok-pokok yang dibahas pada pertemuan Komite di tahun 2010 ialah Laporan Keuangan tahun 2009 dan Laporan Keuangan Interim tahun 2010, rencana kerja dan hasil evaluasi auditor eksternal, laporan Corporate Legal, laporan Grup Manajemen Risiko serta rencana kerja dan laporan kegiatan Internal Audit di Grup Astra.

Review financial statements to be issued to external parties. Review accounting policies to ensure compliance with current laws, as well as accounting rules and standards. Discuss periodic reports from Corporate Legal, Group Internal Audit Group and Group Risk Management Group. Independently, the Committee examines the quality of information received and discusses with Management and external auditors the conformity of the financial statements with regard to accounting standards, regulations and reporting requirements, and the accounting policies applied. The committee also reviews the scope of the external auditors and work plans. The Companys Audit Committee currently comprises four members, with one non-voting member all of which were appointed in May 2008. Committee Activities in 2010 During 2010, the Companys Audit Committee conducted nine meetings, with an average attendance of 90%, in the form of regular quarterly meetings and special meetings focused on the discussion of particular issues.

The agenda discussed at Committee meetings in 2010 were the 2009 Financial Statements and Interim Financial Reports for 2010, the external auditors work plan and the result of the evaluation of these external auditors, Corporate Legal reports, Group Risk Management reports and the work plans and activity reports of Internal Audit in Astra Group. In line with the efforts of the Committee to ensure that internal audit activities within the Group are correctly properly performed by internal auditors of having sufficient competence, the Audit Committee welcomed the decision by the Board of Directors on centralized training for internal auditors in the form of an Auditor Management Trainee Program, from which graduates will be placed throughout the Group.

Sejalan dengan upaya Komite untuk memastikan kegiatan internal audit di Grup Astra berjalan dengan baik dan dilaksanakan oleh internal auditor yang memiliki kompetensi yang memadai, Komite Audit menyambut baik keputusan Direksi Perusahaan mengenai pelaksanaan pendidikan internal audit secara terpusat dalam bentuk kegiatan Auditor Management Trainee di Perusahaan, yang lulusannya akan ditempatkan di seluruh Grup Astra.

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

145

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

Komite menyatakan kepuasannya atas ketersediaan informasi yang diperlukan dari Laporan Keuangan yang telah diaudit untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010. Keanggotaan Komite Audit terdiri atas: Ketua : Djunaedi Hadisumarto Anggota : Sidharta Utama Tamiza Saleh Anggota Khusus : Chiew Sin Cheok*
* Tidak memiliki hak suara.

The Committee expressed satisfaction concerning over the availability of the necessary information from the audited Financial Statements for the year ended 31 December 2010. The Audit Committee consists of: Chairman : Djunaedi Hadisumarto Member : Sidharta Utama Tamiza Saleh Special Member : Chiew Sin Cheok*
* Non voting members.

Sidharta Utama Anggota Member


Warga Negara Indonesia, menjadi anggota Komite Audit sejak Mei 2008. Beliau adalah Guru Besar tetap di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Ketua Dewan Pengurus Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) dan anggota Dewan Pimpinan Nasional Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Menyelesaikan pendidikan sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1987), MBA bidang Keuangan dan Sistem Informasi dari Indiana University (1990) dan Doktor di bidang Akuntansi dari Texas A&M University (1996). Memperoleh sertifikasi CFA dari Chartered Financial Analyst Institute pada tahun 1999. Pada saat ini beliau juga adalah anggota Komite Pengawas Perpajakan Kementerian Keuangan dan anggota komite audit sejumlah perusahaan terbuka. An Indonesian citizen, Sidharta Utama has been a member the of Audit Committee since May 2008. He is a Professor at the Faculty of Economics, University of Indonesia and is also President of the Indonesian Institute for Corporate Directorship as well as the board member of the Indonesian Accountants Association (IAI Ikatan Akuntan Indonesia). He earned his Degree in Accounting from the Faculty of Economics, University of Indonesia in 1987. He continued his studies at Indiana University where he obtained his MBA in 1990 and at Texas A&M University where he received his Doctor in Philosophy (1996). He earned his CFA certification from the Institute of Chartered Financial Analysts in 1999. At present, he also serves as a member of the Taxation Supervisory Committee at the Ministry of Finance, and as a member of the Audit Committee on a number of listed companies. He also serves as editor on several national scientific journals, has published many papers in various domestic and international scientific journals, and is also active as a speaker in various workshops, seminars and conferences, in Indonesian as well as overseas. In addition to a previous posting as Head of the Accounting Department and Deputy Dean for Academics Affairs at FEUI, he previously also served as a member of the Council for Financial Accounting Standards of the Indonesian Accountants Association (IAI). His fields of expertise include financial accounting, corporate governance, finance and capital markets.

Beliau juga menjadi dewan editor dari sejumlah jurnal ilmiah nasional, telah mempublikasi puluhan makalah di berbagai jurnal ilmiah dalam dan luar negeri, serta aktif sebagai pembicara di lokakarya, seminar, konferensi di dalam dan luar negeri. Selain pernah menjabat sebagai ketua Departemen Akuntansi dan Wakil Dekan bidang Akademik di FEUI, beliau juga pernah menjadi anggota Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Bidang kepakaran beliau adalah akuntansi keuangan, corporate governance, keuangan dan pasar modal.

146

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Tamiza Saleh Anggota Member


Warga Negara Indonesia, menjadi anggota Komite Audit sejak Mei 2008. Beliau adalah advokat anggota PERADI dan konsultan hukum pasar modal yang terdaftar pada Bapepam-LK. Beliau juga adalah Lead Partner pada kantor advokat Wiriadinata & Saleh dan memiliki pengalaman luas di bidang konsultasi hukum khususnya pada bidang korporasi, pertambangan, penerbangan, pasar modal, keuangan dan perbankan termasuk pembiayaan sindikasi dan korporasi serta pengeluaran obligasi. Menyelesaikan pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Trisakti (1988) dan Graduate School of Business, Curtin University of Technology, Perth, Australia (1991). An Indonesian citizen, Tamiza Saleh has been a member of the Audit Committee since May 2008. She is a member of PERADI and a holder of Registered Supporting Professions to Capital Markets (1997). She is also a Lead Partner in the Wiriadinata & Saleh Law Firm, with extensive experience in legal counseling in the areas of corporate, mining, airlines, capital markets, finance and banking, including syndication and corporate financing as well as bonds issuance.

Tamiza Saleh earned her Degree in Law from Faculty of Law, Trisakti University in 1988 and a Postgraduate Diploma in Business from the Graduate School of Business, Curtin University Technology, Perth Australia in 1991. Her extensive legal experience has provided major contributions to many prominent projects on Restructuring and Financing as well as Mergers and Acquisitions. She is also member of the Indonesian Legal Consultant Association (AKHI) and Association for Legal Consultants in Capital Markets (HKHPM).

Pengalaman ekstensif beliau di bidang hukum telah banyak berperan penting dalam pelaksanaan proyekproyek terkait Restrukturisasi, Pembiayaan serta Merger dan Akuisisi. Tamiza Saleh juga aktif di beberapa organisasi profesi seperti, Asosiasi Konsultan hukum Indonesia (AKHI) dan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM).

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

147

148

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Data Perseroan
Corporate Data

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

149

Data Perseroan
Corporate Data

Profil Dewan Komisaris


Board of Commissioners Profile
Berkewarganegaraan Indonesia, Budi Setiadharma ditunjuk sebagai Presiden Komisaris Perseroan sejak Mei 2005. Mulai bergabung di Perseroan pada tahun 1970 dan memegang jabatan Presiden Direktur Perseroan pada periode 2002-2005. Beberapa jabatan lain yang pernah dipegangnya adalah Wakil Presiden Direktur Perseroan (1998-2002), Presiden Direktur (1978-2000) PT Federal Motor (sekarang PT Astra Honda Motor) dan General Manager Divisi Honda, PT Astra International Tbk (1975-1978). Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Jakarta Land sejak 1 April 2007 - 1 Oktober 2009 dan Komisaris PT Hero Supermarket Tbk sejak 8 Juni 2006 sampai sekarang. Budi Setiadharma adalah lulusan Universitas Katolik Parahyangan, Bandung tahun 1970. An Indonesian citizen, Budi Setiadharma was appointed as President Commissioner in May 2005. He joined the Company in 1970 and was appointed as a President Director of the Company in 2002-2005. He held several other positions at Astra including Vice President Director of the Company (1998-2002), President Director (1978-2000) of PT Federal Motor (now PT Astra Honda Motor) and General Manager of Honda Division, PT Astra International Tbk (1975-1978). He also served as a Commissioner of PT Jakarta Land from 1 April 2007 - 1 October 2009 and Commissioner of PT Hero Supermarket Tbk from 8 June 2006 until now. Budi Setiadharma is a graduate of Parahyangan Catholic University, Bandung in 1970.

Budi Setiadharma Presiden Komisaris President Commissioner

Berkewarganegaraan Indonesia, Djunaedi Hadisumarto ditunjuk menjadi Komisaris Perseroan pada bulan Mei 2003. Pada saat ini juga menjabat sebagai Penasehat Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua BAPPENAS, Anggota Kelompok Kerja pada Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Tim Penasehat Ahli pada Joint Forum on Investment (JIF) dan Penasehat Korporasi PT (Persero) Garuda Indonesia. Sebelumnya, Djunaedi Hadisumarto adalah Sekretaris Dewan Pengawas Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) - Nias, Sumatera Utara (2005-2009) anggota Kelompok Kerja Kerjasama Ekonomi Indonesia-Jepang (2002-2005), Komisaris PT (Persero) Garuda Indonesia (1984-2005), Komisaris Bank BCA (1999-2002), Komisaris Perwakilan Pemerintah Indonesia di Pertamina (1999-2001), Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS (1999-2001), Wakil Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS (1998-1999), Komisaris Bank Pembangunan Indonesia/ BAPINDO (1994-1998), Asisten Bidang Ekonomi untuk Menteri Koordinator Perekonomian, Keuangan dan Pengawasan Pembangunan/EKUWASBANG (1993-1998), dan Sekretaris Jenderal Departemen Perhubungan Republik Indonesia (1983-1991). Gelar Sarjana Ekonomi diraihnya dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1962. Gelar Master dari University of California, USA diperoleh tahun 1966 serta sebuah gelar Master lainnya diperoleh dari University of Southern California, USA pada tahun 1969. Sedangkan gelar Ph.D dari University of Southern California, USA diraihnya pada tahun 1974. An Indonesian citizen, he became Commissioner in May 2003. At this time also served as Advisor of the Minister of National Development Planning / Chairman of BAPPENAS, Member of the Working Group on the Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Expert Advisory Team in the Joint Forum on Investment (JIF) and Corporate Advisory PT (Persero) Garuda Indonesia. Previously, he was Secretary of the Board of Trustees of the Rehabilitation and Reconstruction Agency for Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) and Nias, North Sumatra (2005-2009) member of the Working Group on Indonesia-Japan Economic Cooperation (2002-2005), Commissioner of PT (Persero) Garuda Indonesia (1984-2005), Commissioner of Bank BCA (1999-2002), Commissioner of Pertamina (1999-2001), Chairman of National Development Planning / BAPPENAS (1999-2001), Deputy Head of the National Development Planning / BAPPENAS (1998 1999), Commissioner Bank Pembangunan Indonesia / BAPINDO (1994-1998), Assistant for Economic Affairs Coordinating Minister for Economy, Finance and Development Supervision / EKUWASBANG (1993-1998), and the Secretary General of the Ministry of Transportations Republic of Indonesia (1983-1991). He earned a Bachelor of Economics degree from the Faculty of Economics, University of Indonesia in 1962, a Masters degree from the University of California, USA in 1966, a Masters degree from the University of Southern California, USA in 1969 and a Ph.D. from the University of Southern California, USA in 1974.

Djunaedi Hadisumarto Komisaris Independen Independent Commissioner

150

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Warga Negara Indonesia, Dr. Muhammad Chatib Basri adalah Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional. Dr. Basri adalah salah satu pendiri dan Senior Partner Creco Consulting, sebuah kantor konsultan perekonomian di Jakarta yang didirikan tahun 2010. Beliau juga adalah seorang Pengajar Senior di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Saat ini Beliau adalah anggota Asia Pacific Regional Advisory Group of the International Monetary Fund (IMF) - terdiri dari sembilan orang ahli yang terkemuka di Asia Pasifik. Beliau juga merupakan anggota High Level Trade Expert Group yang disponsori oleh pemerintah Jerman, Inggris, Indonesia dan Turki. Beliau pernah menjadi Penasihat Khusus Menteri Keuangan RI (2006-2010). Beliau merupakan Pendamping Presiden RI dalam forum G-20 dan menjabat sebagai Wakil Menteri Keuangan untuk forum G-20 (20062009). Keahlian Dr. Basri adalah di bidang Perdagangan Internasional, Makroekonomi dan Politik Ekonomi. Beliau pernah menjadi konsultan Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB), USAID, AUSAID, OECD dan UNCTAD. Dr Muhammad Chatib Basri, is the Vice Chairman of the National Economic Committee. Dr. Basri is the co-founder and Senior Partner Creco Consulting, a Jakarta based economic consulting firm established in 2010. He is also a Senior Lecturer at the Department of Economics, University Indonesia, He is now a member of the Asia Pacific Regional Advisory Group of the International Monetary Fund (IMF)-comprising nine prominent experts in Asia Pacific. He is also member of High Level Trade Expert Group sponsored by the government of Germany, UK, Indonesia and Turkey. He was Special Adviser to the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in 2006-2010. He served as the Sherpa to the President of the Republic of Indonesia for G-20 and acted as a Deputy of Minister of Finance for G-20 from 2006-2009. His expertise is International Trade, Macroeconomics and Political Economy. He has acted as a consultant for the World Bank, the Asian Development Bank (ADB), the USAID, AUSAID, OECD and UNCTAD.

Muhammad Chatib Basri Komisaris Independen Independent Commissioner

Warga negara Indonesia, Soemadi D. M. Brotodiningrat menjadi Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2006. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Duta Besar/Wakil Tetap Indonesia pada PBB dan Organisasi Internasional lainnya di Jenewa (1991-1995) dan Direktur Jenderal Hubungan Ekonomi Luar Negeri Departemen Luar Negeri (1995-1998). Soemadi juga pernah memegang jabatan Duta Besar Indonesia di Tokyo (1998-2002), Duta Besar Indonesia di Washington DC (2002-2005) dan tahun 2005-2008 sebagai Ketua Delegasi Indonesia untuk Economic Partnership Agreement Negotiation Indonesia - Jepang. Saat ini Soemadi dipercaya kembali untuk mengetuai delegasi RI dalam negosiasi EFTA - Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement. Beliau juga menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan untuk Kerjasama Internasional, anggota Dewan Gubernur Asia - Europe Foundation, disamping menjadi widyaiswara pada Pusat Pendidikan dan Latihan Kementrian Luar Negeri. Soemadi menyelesaikan pendidikan di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta di tahun 1956 dan Institut International Dadministration Publique Paris di tahun 1969. Indonesian citizen, Soemadi D. M. Brotodiningrat has been an Independent Commissioner of the Company since May 2006. Previously he served as Ambassador and Permanent Representative of Indonesia to the United Nations and other International Organizations in Geneva (1991-1995) and Director General of Foreign Economic Relations Department of Foreign Affairs (1995-1998). Soemadi also once held the positions of the Indonesian Ambassador in Tokyo (1998-2002), Ambassador of Indonesia in Washington DC (2002-2005) and from 2005-2008 as Chairman of the Indonesian delegation for the Economic Partnership Agreement Negotiation Indonesia - Japan. Currently Soemadi is entrusted again to chair the RI delegation in negotiations EFTA - Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement. He also serves as Special Staff to Secretary of Defense for International Cooperation, member of the Board of Governors of the Asia - Europe Foundation, in addition to lecturing at the Centre for Education and Training Ministry of Foreign Affairs. Soemadi graduated from the University of Gadjah Mada in Yogyakarta in 1956 and the Institut International Dadministration Publique Paris in 1969.

Soemadi D. M. Brotodiningrat Komisaris Independen Independent Commissioner

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

151

Data Perseroan
Corporate Data

Warga negara Jepang, Akira Okabe diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2007. Beliau pernah menjabat berbagai posisi di Toyota Motor Corporation, Jepang dan pada saat ini menjabat Senior Managing Director for The Asia, Oceania, Middle East, Africa, Latin America & Carribean Operation Group. Sebelumnya, Beliau adalah Director for The Oceania, Middle east & Southwest Asia Operations Center dan Managing Officer for The Oceania, Middle East & Southwest Asia Operations Center. Beliau menyelesaikan pendidikannya di jurusan Science and Engineering dari Tokyo Institute of Technology. A Japanese citizen, Akira Okabe has been appointed as Independent Commissioner of the Company since May 2007. He has held several positions at Toyota Motor Corporation, Japan and is currently Senior Managing Director for The Asia, Oceania, Middle East, Africa, Latin America & Caribbean Operations Group. Prior to that, he was Director for The Oceania, Middle East & Southwest Asia Operations Center and Managing Officer for The Oceania, Middle East & Southwest Asia Operations Center. He graduated from the Department of Science and Engineering at Tokyo Institute of Technology.

Akira Okabe Komisaris Independen Independent Commissioner

Warga Negara Indonesia, Erry Firmansyah menjadi Komisaris Independen Perseroan sejak Mei 2010. Saat ini, Beliau juga sebagai Komisaris Independen PT Unilever Indonesia Tbk and Presiden Komisaris PT KSEI. Selain itu, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero), PT Delta Dunia Makmur Tbk (until August 2010), PT Elang Mahkota Teknologi dan PT Makmur Sejahtera Wisesa. Sebelumnya, Beliau pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia (2007-2009), Presiden Direktur PT Bursa Efek Indonesia Jakarta (2002-2007), Presiden Direktur PT KSEI (1998-2002) dan Direktur Eksekutif Lippo Group (1997-1998). Erry Firmansyah adalah lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta tahun 1981. Indonesian citizen, Erry Firmansyah has been Commissioner of the Company since May 2010. Currently, he is also an Independent Commissioner of PT Unilever Indonesia Tbk and President Commissioner of PT KSEI. He also served as Commissioner of the PT Perusahaan Pengelolaan Aset (Persero), PT Delta Dunia Makmur Tbk (until August 2010), PT Elang Mahkota Teknologi and PT Makmur Sejahtera Wisesa. Previously, he worked as the President Director of Indonesia Stock Exchange (2007-2009), President Director of Jakarta Stock Exchange (2002-2007), President Director of PT KSEI (1998-2002) and Executive Director of the Lippo Group (1997-1998). Erry Firmansyah is a graduate of the Faculty of Economics, University of Indonesia, Jakarta in 1981.

Erry Firmansyah Komisaris Independen Independent Commissioner

152

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Warga negara Inggris, Beliau menjabat Komisaris Perseroan sejak Mei 2000. Beliau adalah Managing Director Jardine Matheson Holdings, Jardine Strategic, Dairy Farm, Hongkong Land, dan Mandarin Oriental. Berbagai jabatan lain yang dipegangnya adalah sebagai Chairman dari Jardine Matheson Limited, Jardine Motors dan Jardine Pacific. Beliau juga menjabat sebagai Chairman dari Business Facilitation Advisory Committee - yang didirikan oleh Financial Secretary Hongkong, anggota Commission on Strategic Development, anggota The Committee on Strategic Enhancement of Hongkong as an International Financial Center, Vice President dari The Real Estate Developers Association Hongkong, anggota dewan Employers Federation Hongkong, perwakilan Hongkong untuk APEC Business Advisory Council dan salah seorang anggota International Economic Advisory Council untuk Chongqing Mayor. Beliau juga merupakan Justice of Peace dan Chairman dari The Sailors Home and Missions to Seamen di Hong Kong. Beliau memiliki gelar Sarjana jurusan Classics, dari Peterhouse, Cambridge. A British citizen, he has been a Commissioner of the Company since May 2000. He is the Managing Director of Jardine Matheson Holdings, Jardine Strategic, Dairy Farm, Hongkong Land and Mandarin Oriental. Mr Nightingale is also Chairman of Jardine Matheson Limited, Jardine Motors and Jardine Pacific. Mr Nightingale is Chairman of the Business Facilitation Advisory Committee established by the Financial Secretary in Hong Kong, a member of the Commission on Strategic Development, a member of the Committee on Strategic Enhancement of Hong Kong as an International Financial Centre, a vice president of The Real Estate Developers Association of Hong Kong, a council member of the Employers Federation of Hong Kong, a Hong Kong representative to the APEC Business Advisory Council and a member of Chongqing Mayors International Economic Advisory Council. He is also a Justice of Peace and Chairman of The Sailors Home and Missions to Seamen in Hong Kong. Mr Nightingale holds a Bachelors degree (Honours) in Classics from Peterhouse, Cambridge.

Anthony J. L. Nightingale Komisaris Commissioner

Warga negara Inggris, Beliau menjadi Komisaris Perseroan sejak Mei 2007. Saat ini beliau juga merupakan Group Managing Director Jardine Cycle & Carriage, yang dijabatnya sejak 1 April 2007. Beliau bergabung dengan Jardine Matheson Holding sejak 1998, jabatan terakhir yang dipegangnya adalah sebagai Chief Executive Officer, dimana sebelumnya menjabat sebagai Finance Director Jardine Pacific, yang mewakili sejumlah kepentingan non-listed milik Jardine Matheson Holdings di berbagai sektor industri. Saat ini beliau adalah Chairman dari Cycle & Carriage Bintang, Direktur Jardine Matheson Holdings, Jardine Matheson Limited, MCL Land, Oriental Hotel (Thailand) Public Company, dan Vice President Commissioner PT United Tractors Tbk. Beliau adalah seorang Sarjana Teknik dibidang Agriculutral Economics and Food Marketing dari Newcastle University, serta meraih gelar Master of Business dari INSEAD. A British citizen, he has been Commissioner of the Company since May 2007. Currently, he is also Group Managing Director of Jardine Cycle & Carriage since 1 April 2007. He has been with Jardine Matheson Holdings since 1998, most recently as Chief Executive Officer and before that, Finance Director of Jardine Pacific, which represents a number of Jardine Matheson Holdings non-listed interests in a range of industry sectors. He is Chairman of Cycle & Carriage Bintang and a Director of Jardine Matheson Holdings, Jardine Matheson Limited, MCL Land and The Oriental Hotel (Thailand) Public Company and Vice President Commissioner of PT United Tractors Tbk. Mr Keswick graduated from Newcastle University with a Bachelor of Science degree in Agricultural Economics and Food Marketing and obtained a Master of Business Administration degree from INSEAD.

Benjamin W. Keswick Komisaris Commissioner

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

153

Data Perseroan
Corporate Data

Warga negara Inggris, Beliau menjadi Komisaris Perseroan sejak Mei 2006. Beliau adalah Group Strategy Director Jardine Matheson dan juga menjabat Direktur dari Jardine Matheson Limited, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle & Carriage, dan Mandarin Oriental dan Komisaris di PT Bank Permata Tbk. Beliau telah menekuni bidang investment banking selama 16 tahun bersama Dresdner Kleinwort Wasserstein di London. Setelah menyelesaikan pendidikan Hertford College, Oxford University di tahun 1990, Beliau kemudian meraih gelar Master of Arts di bidang Sejarah Modern. A British citizen, he has been a Commissioner of the Company since May 2006. He is the Group Strategy Director of Jardine Matheson and also a Director of Jardine Matheson Limited, Dairy Farm, Hongkong Land, Jardine Cycle & Carriage and Mandarin Oriental, and a commissioner of PT Bank Permata Tbk. He had previously spent 16 years in investment banking with Dresdner Kleinwort Wasserstein in London. After graduating from Hertford College, Oxford University in 1990. Mr Greenberg was awarded a Master of Arts degree in Modern History.

Mark Spencer Greenberg Komisaris Commissioner

Warga negara Malaysia, Beliau menjabat Komisaris Perseroan sejak Mei 2007. Beliau juga merupakan Group Finance Director Jardine Cycle & Carriage sejak November 2006. Sejak bergabung dengan Jardine Matheson di tahun 1993, beliau telah menjabat berbagai posisi senior di bidang keuangan. Sebelumnya beliau bekerja di Schroders dan Pricewaterhouse yang keduanya berlokasi di London. Beliau juga menempati posisi Wakil Presiden Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk, Komisaris PT Astra Otoparts Tbk, anggota Komite Audit PT Tunas Ridean Tbk, dan Direktur di Cycle & Carriage Bintang. Beliau menyelesaikan pendidikan di London School of Economics and Political Science dengan gelar Bachelor of Science (Economics), dan kemudian mendapatkan gelar Master of Management Science dari Imperial College of Science and Technology, London. Saat ini Beliau juga merupakan anggota Institute of Chartered Accountants di Inggris & Wales, serta duduk sebagai Board of Governors dari Keswick Foundation, sebuah lembaga amal di Hong Kong. A Malaysian citizen, he became a Commissioner of the Company in May 2007. He has been the Group Finance Director of Jardine Cycle & Carriage since November 2006. He has worked for Jardine Matheson since 1993 where he has held various senior finance positions, prior to which he worked for Schroders and Pricewaterhouse, both in London. He is also Vice President Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk, Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk, a member of the audit committee of PT Tunas Ridean Tbk and Director of Cycle & Carriage Bintang. Mr Chiew graduated from London School of Economics and Political Science with a Bachelor of Science (Economics) degree, obtained a Master of Management Science degree from the Imperial College of Science and Technology, London, and is a member of the Institute of Chartered Accountants in England & Wales. He sits on the Board of Governors of the Keswick Foundation, a charitable body in Hong Kong.

Chiew Sin Cheok Komisaris Commissioner

154

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Warga Negara Indonesia, beliau menjadi Komisaris Perseroan pada Mei 2010. Beliau menjabat sebagai Country Chairman Jardine Matheson Ltd di Indonesia sejak 2009. Beliau pernah bekerja sebagai Country Head & Chairman PT UBS Securities Indonesia (2004-2009), Indonesian Country Head of JP Morgan (20002004) dan Indonesian Country Head of Jardine Fleming sampai tahun 1999. Beliau adalah lulusan dari Monash University, Australia tahun 1981. Indonesian citizen, he became Commissioner of the Company in May 2010. He served as Country Chairman Jardine Matheson Ltd in Indonesia since 2009. He served as Country Head & Chairman of PT UBS Securities Indonesia (2004-2009), Indonesian Country Head of JP Morgan (2000-2004) and the Indonesian Country Head of Jardine Fleming until 1999. He graduated from Monash University, Australia in 1981.

Jonathan Chang Komisaris Commissioner

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

155

Data Perseroan
Corporate Data

Profil Direksi
Board of Directors Profile
Warga Negara Indonesia, menjabat Presiden Direktur PT Astra International Tbk sejak 1 Maret 2010. Beliau bertanggung jawab penuh atas semua bidang usaha Grup Astra. Sebelumnya menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001 sampai dengan Februari 2010. Bergabung di Astra sejak tahun 1990 dan saat ini juga menjabat sebagai Presiden Komisaris PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk dan PT Astra Honda Motor, Wakil Presiden Komisaris PT Federal International Finance, PT Toyota-Astra Motor dan PT Astra Daihatsu Motor. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau adalah Sales Engineering Manager di Daimler-Benz Indonesia. Menyandang gelar Dipl.-Ing. di bidang Teknik Mesin dari University of A. Sc. Konstanz, Jerman pada tahun 1984 dan gelar Dipl.-Wirtschaftsing. di bidang Administrasi Niaga dari University of A. Sc. Bochum, Jerman pada tahun 1986. Indonesian citizen, he has been President Director of PT Astra International Tbk since 1 March 2010. He is fully responsible for all areas of Group business. He was previously Director of the Company from May 2001 to February 2010. He joined Astra in 1990 and currently serves as President Commissioner of PT United Tractors Tbk, PT Astra Agro Lestari Tbk and PT Astra Honda Motor as well as Vice President Commissioner of PT Federal International Finance, PT Toyota-Astra Motor and PT Astra Daihatsu Motor. Prior to joining the Company, he was the Sales Engineering Manager at Daimler-Benz Indonesia. He holds a Dipl.-Ing. in Mechanical Engineering from the University of A. Sc. Konstanz, Germany in 1984 and the degree Dipl.Wirtschaftsing in Business Administration from the University of A. Sc. Bochum, Germany in 1986.

Prijono Sugiarto Presiden Direktur President Director

Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2001. Beliau bertanggung jawab atas bidang usaha Jasa Keuangan. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1981, pada saat ini juga memegang jabatan Presiden Komisaris PT Astra Sedaya Finance, PT Federal International Finance, dan Wakil Presiden Komisaris PT Asuransi Astra Buana serta Wakil Komisaris Utama PT Bank Permata Tbk dan Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk. Menjabat Presiden Direktur PT Astra Sedaya Finance (19972006) dan sempat menjabat sebagai Chief Executive PT Astra International Tbk Sales Operation (19901997). Menyelesaikan pendidikan di Universitas Kristen Indonesia, Jakarta tahun 1981. Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in May 2001 and is responsible for the Financial Services businesses. He started his career at the Company in 1981 and currently also holds the position of President Commissioner of PT Federal International Finance, and Vice President Commissioner of PT Asuransi Astra Buana and Vice President Commissioner of PT Bank Permata Tbk and Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk. He was appointed President Director of PT Federal International Finance (19972006) and had served as Chief Executive of PT Astra International Tbk - Sales Operations (1990-1997). He graduated from the Christian University of Indonesia, Jakarta in 1981.

Gunawan Geniusahardja Direktur Director

156

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2005 dan bertanggung jawab atas bidang usaha Otomotif (Toyota). Beliau juga menjabat Presiden Direktur PT Toyota-Astra Motor sejak tahun 2002. Memulai karir di Astra sejak 1982 sebagai Manajer Akunting PT Multi Astra. Menjabat Direktur Keuangan dan IT PT Toyota-Astra Motor dari 1992 sampai 2000. Dari 1996 sampai 2000 juga menjabat sebagai Direktur HRD & GA. Pada tahun 2000 sebagai Chief Executive Officer Toyota Sales Operation. Sebelum bergabung dengan Astra bekerja sebagai Auditor pada Price Waterhouse. Menyelesaikan pendidikan di Universitas Trisakti Jurusan Akuntansi. Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in May 2005 and is responsible for the Automotive business (Toyota). He has also been the President Director of PT Toyota-Astra Motor since 2002. He started his career at Astra in 1982 as Accounting Manager of PT Multi Astra and was appointed Director of Finance and IT PT Toyota-Astra Motor from 1992 until 2000. From 1996 to 2000 he served as Director of HRD & GA and in 2000 as Chief Executive Officer of Toyota Sales Operation. Prior to joining the Company, he worked as an auditor at Price Waterhouse. He graduated from the University of Trisakti Accounting Department.

Johnny Darmawan D. Direktur Director

Warga negara Indonesia, Djoko Pranoto menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Djoko juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT United Tractors Tbk (UT) sejak Mei 2007 setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur dari tahun 2001. Beliau juga menjabat sebagai Direktur UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd. sejak tahun 1995, Komisaris PT Pamapersada Nusantara sejak tahun 2007 dan Komisaris PT United Tractors Semen Gresik sejak tahun 1999. Di UT, beliau menjadi General Manager Marketing (19911996) dan seterusnya menjabat sebagai Direktur (19972000). Djoko Pranoto menyelesaikan studinya di Fakultas Teknik Mesin di Univesitas Trisakti Jakarta. A citizen of Indonesia, Djoko Pranoto has served as Director of the Company since May 2008. Djoko also served as President Director of PT United Tractors Tbk (UT) since May 2007 after serving as Vice President Director from 2001. He also serves as the Director of UT Heavy Industry (S) Pte. Ltd. since 1995, Commissioner of PT Pamapersada Nusantara since 2007 and Commissioner of PT United Tractors Semen Gresik since 1999. At UT, he became General Manager of Marketing (1991-1996) and so served as Director (1997-2000). Djoko Pranoto completed his studies at the Faculty of Mechanical Engineering at the University of Trisakti, Jakarta.

Djoko Pranoto Direktur Director

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

157

Data Perseroan
Corporate Data

Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Saat ini beliau masih menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk sejak Mei 2007 dan sebelumnya menjabat Wakil Presiden Direktur sejak tahun 2006. Bergabung dengan Astra tahun 1994 dan menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Federal International Finance (1997-2000). Beliau kemudian menjabat Direktur Keuangan PT Astra Otoparts Tbk (2000-2005) sebelum ditunjuk menjadi Wakil Presiden Direktur pada tahun 2006 di perusahaan yang sama. Widya Wiryawan menyelesaikan studi di Institut Pertanian Bogor dan meraih gelar Master of Business Administration dari University of Sidney, Australia. Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in May 2008. Currently, he is serving as President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk since May 2007 and earlier as Executive Vice President Director from 2006. He joined Astra in 1994 and served as Finance Director of PT Federal International Finance (1997-2000). He later served as Director of Finance of PT Astra Otoparts Tbk (2000-2005) before being appointed as Vice President Director in 2006 in the same company. Widya Wiryawan finished his studies at the Bogor Agricultural University and holds a Master of Business Administration from the University of Sydney, Australia.

Widya Wiryawan Direktur Director

Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2008. Sejak tahun 2005 hingga Mei 2010 beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astratel Nusantara, setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur dan Wakil Presiden Direktur (1993-2005). Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Intertel Nusaperdana dari tahun 2005, dengan sebelumnya menjadi Direktur dan Wakil Presiden Direktur. Selain itu, beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Marga Mandalasakti (sejak 2005), Presiden Komisaris di PT Surya Artha Nusantara Finance (sejak April 2010) dan PT PAM Lyonnaise Jaya (sejak 2006). Di PT Asuransi Astra Buana, beliau menjabat sebagai Komisaris sejak tahun 2000 hingga 2008 dan saat ini ditunjuk sebagai Presiden Komisaris, sementara di PT Sedaya Multi Investama menjadi Presiden Direktur sejak tahun 2000 hingga sekarang. Angky Tisnadisastra menyelesaikan studinya di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in May 2008. From 2005 until May 2010 he served as President Director of PT Astratel Nusantara, after previous serving as Director and Vice President Director (1993-2005). He also served as President Director of PT Intertel Nusaperdana from 2005, and previously as Director and Vice President Director. In addition, he also serves as a Commissioner of PT Marga Mandalasakti (since 2005), President Commissioner of PT Surya Artha Nusantara Finance (since April 2010) and PT PAM Jaya Lyonnaise (since 2006). At PT Asuransi Astra Buana, he served as Commissioner from 2000 to 2008 and is currently appointed as President Commissioner, while in PT Sedaya Multi Investama he is President Director since 2000. Angky Tisnadisastra completed his studies at the Faculty of Economics, University of Indonesia.

Angky Tisnadisastra Direktur Director

158

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Warga negara Indonesia, menjabat Direktur Perseroan sejak Maret 2010. Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor sejak Januari 2011, setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur dan Direktur Technical, Engineering & Manufacturing. Memulai karirnya di PT Astra Daihatsu Motor sejak tahun 1978. Komisaris PT Astra Mitra Ventura dan Ketua Umum Gaikindo periode 2010-2013. Beliau juga aktif sebagai anggota pengurus Yayasan Dharma Bakti Astra dan Yayasan Astra Bina Ilmu. Indonesian citizen, he was appointed Director of the Company in March 2010. He also served as President Director of PT Astra Daihatsu Motor since January 2011, after serving as Vice President Director and Director of the Technical, Engineering & Manufacturing. He started his career at PT Astra Daihatsu Motor in 1978. He is Commissioner of PT Astra Mitra Ventura and Chairman of Gaikindo period 2010-2013. He is also active as a board member of Yayasan Dharma Bakti Astra and Astra Bina Science Foundation.

Sudirman M. Rusdi Direktur Director

Warga Negara Australia, menjabat Direktur Perseroan sejak Mei 2010 dan bertanggung jawab atas bidang Keuangan, Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko Korporasi. Sebelumnya beliau bekerja untuk Jardine Matheson di Hong Kong sebagai Group Treasurer setelah bergabung di tahun 2006. Sebelum itu beliau adalah Partner di PricewaterhouseCoopers. Beliau menyandang gelar Sarjana Ekonomi (Akuntansi) dari Flinders University, Australia dan merupakan Associate Member dari Institute of Chartered Accountants di Australia dan Fellow dari Hong Kong Institute of Certified Public Accountants. An Australian citizen, he was appointed as a Director of the Company in May 2010 and is responsible for Corporate Finance, Information Technology and Risk Management. Prior to joining the Company he worked for Jardine Matheson in Hong Kong where he held the position of Group Treasurer, having joined Jardine Matheson in 2006 from PricewaterhouseCoopers, where he was a Partner. Mr Dixon holds a Bachelor of Economics (Accounting) from Flinders University, Australia and is an Associate Member of the Institute of Chartered Accountants in Australia and a Fellow of the Hong Kong Institute of Certified Public Accountants.

Simon Collier Dixon Direktur Director

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

159

Data Perseroan
Corporate Data

Struktur Organisasi
Organisation Structure
Board of Commissioners
President Commissioner Commissioners : Budi Setiadharma : Djunaedi Hadisumarto Muhamad Chatib Basri Soemadi D. M. Brotodiningrat Akira Okabe Erry Firmansyah Anthony J. L. Nightingale Benjamin William Keswick Mark Spencer Greenberg Chiew Sin Cheok Jonathan Chang

Executive Committee
Chairman Members : Anthony J. L. Nightingale : Benjamin William Keswick Mark Spencer Greenberg Chiew Sin Cheok Budi Setiadharma Prijono Sugiarto Simon Collier Dixon

Audit Committee
Chairman Members : Djunaedi Hadisumarto : Sidharta Utama Tamiza Saleh Chiew Sin Cheok

Board of Directors
President Director Directors : Prijono Sugiarto : Gunawan Geniusahardja Johnny Darmawan D. Djoko Pranoto Widya Wiryawan Angky Tisnadisastra Sudirman Maman Rusdi Simon Collier Dixon

Remuneration & Nomination Committee


Chairman Members : Anthony J. L. Nightingale : Benjamin William Keswick Prijono Sugiarto

Chief Executive Officer


Prijono Sugiarto

Director in Charge (DIC)/ Executive In Charge (EIC)

Corporate Functions
Corporate Secretary Corporate Planning & Strategy Corporate Organization & Human Capital Development Corporate Communication Corporate Security, Environment and Social Responsibility Group Internal Audit Corporate Legal Group Risk Management Chief: Chief: Chief: Chief: Chief: Chief: Chief: Chief: Chief: Chief: Aminuddin Halim Wahjana F. X. Sri Martono Arief Istanto Arief Istanto Handy E. Halim Anna Langelo Samuel Manasseh Chan Kim Kooi Ganda Kusuma

DIC: Prijono Sugiarto

DIC: Simon Collier Dixon

Group Treasury Corporate Information Systems & Technology

Corporate Operations
DIC: Johnny Darmawan D. EIC: T. Johannes Loman Toyota Sales Operation Honda Sales Operation Daihatsu Sales Operation Isuzu Sales Operation EIC: Suparno Djasmin Nissan Diesel Sales Operation BMW Sales Operation Peugeot Sales Operation DIC: Gunawan Geniusahardja AstraWorld Chief Executive: Jodjana Jody Chief Executive: Margono Tanuwijaya Chief Executive: Suparno Djasmin Chief Executive: Supranoto Chief Executive: Dandy Pawitan Chief Executive: C. Herlijoso Chief Executive: C. Herlijoso Chief Executive: Denny Suharja

160

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Board of Commissioners

Executive Committee Audit Committee

Board of Directors

Remuneration & Nomination Committee

Chief Executive Officer


Prijono Sugiarto

Director in Charge (DIC) Executive In Charge (EIC)


EIC: T. Johannes Loman

Line of Business
Astra Motor I Honda Astra Motor II Toyota Astra Motor III Manufacturing Non Toyota Astra Motor IV Astra Component Astra Finance Companies & Banking ACC, FIF, TAFS, KAF, SANF, PB

CEO/MD

T. Johannes Loman

DIC: Johnny Darmawan D.

Johnny Darmawan D.

DIC: Sudirman Maman Rusdi

Sudirman M. Rusdi

DIC: Johnny Darmawan D.

Siswanto Prawiroatmodjo

DIC: Gunawan Geniusahardja

Djony Bunarto Suhartono Buntoro Muljono

DIC: Djoko Pranoto

Astra Heavy Equipment, Mining & Energy Value Chain Astra Resources Agribusiness Astra System I Document & Information Technology Services Astra System II (Infrastructure & Logistic Value Chain) AN, SERA Astra Insurance Company AAB

Djoko Pranoto Sudiarso Prasetio

DIC: Widya Wiryawan

Widya Wiryawan

Lukito Dewandaya

DIC: Angky Tisnadisastra

Irawan Santoso Pongki Pamungkas

Hardi Montana

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

161

Data Perseroan
Corporate Data

Board of Commissioners

Executive Committee Audit Committee

Board of Directors

Remuneration & Nomination Committee

Chief Executive Officer


Prijono Sugiarto

Director in Charge

Astra Foundation

Yayasan Dharma Bhakti Astra


Prijono Sugiarto

Chief:

Aminuddin Nurdin

Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim


Djoko Pranoto

Chief:

Yusnani T. Winarto

Yayasan Astra Bina Ilmu

Chief:

Siswanto Prawiroatmodjo

Koperasi Astra International


Angky Tisnadisastra

Chief: Chief:

Pongki Pamungkas Hendra Sugiharto

Dana Pensiun Astra

Jakarta, 1 Juni June 2010

Prijono Sugiarto Presiden Direktur President Director

162

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Informasi Perusahaan
Corporate Information
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Presiden Komisaris President Commissioner : Budi Setiadharma

Komisaris Independen : Djunaedi Hadisumarto Independent Commissioner Muhamad Chatib Basri Soemadi D. M. Brotodiningrat Akira Okabe Erry Firmansyah Komisaris Commissioner : Anthony J. L. Nightingale Mark Spencer Greenberg Benjamin W. Keswick Chiew Sin Cheok Jonathan Chang

Direksi Board of Directors


Presiden Direktur President Director Direktur Director : Prijono Sugiarto : Gunawan Geniusahardja Johnny Darmawan D. Djoko Pranoto Widya Wiryawan Angky Tisnadisastra Sudirman Maman Rusdi Simon Collier Dixon Auditor Auditor Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan a member firm of PwC Jl. HR. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6 Jakarta 12940 Tel. (62-21) 521 2901 Fax. (62-21) 5290 5555 Homepage: www.pwc.com/id Biro Administrasi Efek Share Registrar PT Raya Saham Registra Plaza Sentral Building, Floor 2 Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48 Jakarta 12930 Tel. (62-21) 252 5666 Fax. (62-21) 252 5028

Komite Audit Audit Committee Ketua Chairman Anggota Member

: Djunaedi Hadisumarto : Sidharta Utama Tamiza Saleh Chiew Sin Cheok

Saham Tercatat Share Listed Bursa Efek Indonesia (BEI) Indonesia Stock Exchange (IDX) Ticker: ASII.IJ / ASII.JK Alamat Perusahaan Registered Office Astra International Building Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II Jakarta 14330 Tel. (62-21) 652 2555 Fax. (62-21) 6530 4957 Homepage: www.astra.co.id e-mail: purel@ai.astra.co.id

Sekretaris Perusahaan : Aminuddin Corporate Secretary aminuddin@ai.astra.co.id Hubungan Investor Investor Relations : Novian Fitriawan novian.fitriawan@ai.astra.co.id Tira Ardianti tira.ardianti@ai.astra.co.id

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

163

Data Perseroan
Corporate Data

Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled Entities


Subsidiaries, Associates and Jointly Controlled Entities

ASTRA MOTOR I / MOTORCYCLE PT Astra Honda Motor Jl. Yos Sudarso Sunter I, Jakarta Utara PT Suryaraya Rubberindo Industries Kawasan Industri Menara Permai Jl. Narogong Raya Km 23,8 Cileungsi, Bogor ASTRA MOTOR II / TOYOTA PT Toyota Astra Motor Jl. Yos Sudarso - Sunter II, Jakarta Utara ASTRA MOTOR III / AUTOMOTIVE-NON TOYOTA PT Astra Daihatsu Motor Jl. Gaya Motor III/5, Sunter II, Jakarta Utara PT Astra Multi Truck Indonesia (d/h PT Astra Nissan Diesel Indonesia) Danau Sunter Selatan Blok O/5, Sunter II, Jakarta Utara PT Fuji Technica Indonesia KIIC Lot A-7, Tol Jakarta - Cikampek Km. 47 PT Gaya Motor Jl. Gaya Motor Raya I, Sunter II, Jakarta Utara PT Inti Pantja Press Industry Jl. Kaliabang No. 1, Medan Satria Pd. Ungu, Bekasi PT Isuzu Astra Motor Indonesia Gd. Isuzu Lt. 7 Jl. Danau Sunter Utara Blok O-3 Kav. 30 Sunter II, Jakarta Utara PT Pulogadung Pawitra Laksana Jl. Gaya Motor II No. 1, Sunter II, Jakarta Utara PT Tjahja Sakti Motor Jl. Gaya Motor II No. 1, Sunter II Jakarta Vietindo Daihatsu Automotive Corporation

ASTRA MOTOR IV - COMPONENT PT Astra Otoparts Tbk Jl. Pegangsaan Dua Km2,2 Kelapa Gading, Jakarta Utara PT Aisin Indonesia East Jakarta Industrial Park (EIJP) Plot 5J Cikarang Selatan, Bekasi PT Ardendi Jaya Sentosa Jl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,2 Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250 PT Astra Daido Steel Indonesia Jl. Kasir I, Desa Pasir Jaya, Kec. Jatiuwung Kodya Tangerang Banten, Jawa Barat PT Astra Komponen Indonesia Jl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,2 Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250 PT Astra Nippon Gasket Indonesia (d/h PT NHK Gasket Indonesia) Jl. Maligi III Lot N-1, Kawasan Industri KIIC, Karawang Barat PT AT Indonesia Jl. Maligi III H 1-5, Kawasan Industri KIIC Tol Jakarta Cikampek Km. 47 Karawang PT Century Batteries Indonesia Jl. Raya Bekasi Km 25, Cakung Jakarta Timur PT Denso Indonesia Jl. Gaya Motor I No.6 Sunter II Jakarta Utara PT Denso Sales Indonesia Jl. Gaya Motor I No.6 Sunter II Jakarta Utara PT DIC Astra Chemicals Jl. Pulo Buaran Raya Blok III DD 5-10 Kawasan Industri Pulo Gadung PT Federal Izumi Manufacturing Kawasan Industri Menara Permai Jl. Raya Narogong Km 23,8, Cileungsi, Bogor

164

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

PT Federal Nittan Industries Jl. Halmahera Blok DD9, Kawasan Industri MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi PT FSCM Manufacturing Indonesia Jl. Raya Pulogadung No.30 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur - 13930 PT Gemala Kempa Daya Jl. Pegangsaan Dua Blok A1 Km 1,6 Kelapa Gading, Jakarta Utara PT GS Battery Jl. Laksamana Muda Yos Sudarso Sunter I, Jakarta Utara PT Indokarlo Perkasa Jl. Raya Jakarta - Bogor Km 47, Cibinong, Bogor 16912 PT Inti Ganda Perdana Jl. Pegangsaan Dua Blok A1 Km 1,6 Kelapa Gading, Jakarta Utara PT Kayaba Indonesia Jl. Jawa Blok II No. 4 Kawasan Industri MM2100 Cikarang Barat - Bekasi PT Menara Terus Makmur Jl. Jababeka XI Blok H 3 No.12, Cikarang, Bekasi PT Nusa Keihin Indonesia Jl. Pegangsaan Dua Km 2,1 Kelapa Gading, Jakarta 14250 PT Senantiasa Makmur PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 47,5 RT 02 RW 03, Nanggewer, Cibinong, Bogor PT Akebono Brake Astra Indonesia (d/h PT Tri Dharma Wisesa) Jl. Pegangsaan Dua Blok A1 Km 1,6, Kelapa Gading, Jakarta Utara PT Wahana Eka Paramitra Jl. Pegangsaan Dua Blok A1 Km 1,6 Kelapa Gading, Jakarta Utara AOP Australia Pty Ltd 10 Hopegood Place Lynbrook, VIC, 3975

ASTRA HEAVY EQUIPMENT PT United Tractors Tbk Jl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur PT Bina Pertiwi Jl. Raya Bekasi km 22 Cakung, Jakarta Timur PT Ekasatya Yanatama Jl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur PT Kadya Caraka Mulia Jl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur PT Kalimantan Prima Persada Jl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur PT Komatsu Remanufacturing Asia Jl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur PT Multi Prima Universal Jl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur PT Nusantara Citra Jaya Abadi Jl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur PT Pama Indo Mining PT Pamapersada Nusantara Jl. Rawagelam I/9 Kawasan Industri Pulo Gadung Jakarta Timur PT Patria Maritime Line Jl. Jababeka XI, Blok H 30-40 Kawasan Industri Jababeka Cikarang 17530, Bekasi PT Prima Multi Mineral Jl. Rawagelam I No. 9, Pulogadung - Jakarta Timur PT Swadaya Harapan Nusantara Jl. Pulogadung Raya No. 32, Jakarta Timur PT Telen Orbit Prima Jl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur PT Traktor Nusantara Pulo Gadung 32, Pulo Gadung, Jakarta Timur PT Tuah Turangga Agung Jl. Raya Bekasi Km 22 Cakung, Jakarta Timur PT United Tractors Pandu Eng. Jl. Jababeka XI, Blok H 30-40 Kawasan Industri Jababeka Cikarang 17530, Bekasi

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

165

Data Perseroan
Corporate Data

PT United Tractors Semen Gresik (Persero) Jl. Veteran, Gresik, Jawa Timur UT Heavy Industries PTE. LTD 11 Tuas View Crescent (off Tuas South Ave 3) Singapura 637643 PT Anugerah Gunung Mas PT Andalan Multi Kencana PT Agung Bara Prima

PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi Kalimantan Tengah PT Gunung Sejahtera Puti Pesona Kalimantan Tengah PT Gunung Sejahtera Raman Permai Kalimantan Tengah PT Gunung Sejahtera Yoli Makmur Kalimantan Tengah PT Karya Tanah Subur Aceh

ASTRA RESOURCES - AGRIBUSINESS PT Astra Agro Lestari Tbk Jl. Pulo Ayang I, Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur PT Agro Menara Rachmat Kalimantan Tengah PT Agro Nusa Abadi Sulawesi Tengah PT Bhadra Cemerlang Kalimantan Tengah PT Bhadra Sukses Sulawesi Barat PT Borneo Indah Marjaya Kalimantan Timur PT Cakradenta Agung Pertiwi Kalimantan Selatan PT Cakung Permata Nusa Kalimantan Selatan PT Cipta Agro Nusantara Sulawesi Tengah PT Cipta Narada Lestari Kalimantan Timur PT Eka Dura Perdana Riau PT Ekadura Indonesia Riau PT Gunung Sejahtera Dua Indah Kalimantan Tengah PT Karyanusa Ekadaya Kalimantan Timur PT Kimia Tirta Utama Riau PT Lestari Tani Teladan Sulawesi Tengah PT Letawa Sulawesi Barat PT Mamuang Sulawesi Barat PT Nirmala Agro Lestari Kalimantan Tengah PT Panji Waringin Banten PT Pasang Kayu Sulawesi Barat PT Perkebunan Lembah Bhakti Aceh PT Persada Bina Nusantara Abadi Kalimantan Tengah PT Persada Dinamika Lestari Kalimantan Selatan PT Rimbunan Alam Sentosa Sulawesi Tengah PT Sari Aditya Loka Jambi

166

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

PT Sari Lembah Subur Riau PT Sawit Asahan Indah Riau PT Sawit Jaya Abadi Sulawesi Tengah PT Subur Abadi Plantation Kalimantan Timur PT Subur Agro Makmur Kalimantan Selatan PT Sukses Tani Nusasubur Kalimantan Timur PT Sumber Kharisma Persada Kalimantan Timur PT Surya Indah Nusantara Pagi Kalimantan Tengah PT Suryaraya Lestari Sulawesi Barat PT Tunggal Perkasa Plantation Riau PT Waru Kaltim Plantation Kalimantan Timur

PT Indonesia Network Setiabudi Atrium Lt. 3 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303 Kuningan - Jakarta Selatan 12920 PT Intertel Nusaperdana Setiabudi Atrium Lt. 3 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303 Kuningan - Jakarta Selatan 12920 PT Marga Mandalasakti Karawaci Office Park Blok H No. 66-68 Lippo Karawaci - Tangerang 15811 PT Marga Trans Nusantara Ruko Bidex Blok H No. 07 Jl. Pahlawan Seribu, BSD City, Tangerang 15321 PT PAM Lyonnaise Jaya Gedung Sentral Senayan Lt.7 Jl. Asia Afrika No.8, Jakarta Pusat 10270 PT Sedaya Multi Investama Setiabudi Atrium Lt. 3 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303 Kuningan - Jakarta Selatan 12920 PT Toyofuji Logistics Indonesia Gedung TRAC Grha Sera Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara PT Transutama Arya Sejahtera Setiabudi Atrium Lt. 3 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303 Kuningan - Jakarta Selatan 12920 PT Balai Lelang Serasi Gedung TRAC Grha Sera Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara PT Daya Mitra Serasi Jl. Raya Condet No.15, Jakarta Timur PT Harmoni Mitra Utama Blok C.02 SBU Kawasan Cakung PT Serasi Autoraya (TRAC) Gedung TRAC Grha Sera Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara PT Serasi Transportasi Nusantara Jl. Wonorejo Timur No.99, Surabaya

ASTRA SYSTEM I - INFORMATION TECHNOLOGY PT Astra Graphia Tbk Jl. Kramat Raya 43, Jakarta Pusat 10220 PT Astra Graphia Information Technology ANZ Tower Lt. 22 Jl. Jend. Sudirman Kav. 33A, Jakarta Pusat 10220

ASTRA SYSTEM II - INFRASTRUCTURE AND LOGISTIC PT Astratel Nusantara Setiabudi Atrium Lt. 3 Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 62, Suite 303 Kuningan - Jakarta Selatan 12920 PT Gresik Distribution Terminal Talavera Office Park 22nd-27th Floor Jl. Letjen Simatupang Kav.22-26, Jakarta Selatan - 12430

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

167

Data Perseroan
Corporate Data

PT Serasi Logistics Indonesia Jl. Pontianak Blok C2/01 KBN Marunda Jakarta Utara 14120 PT Toyofuji Serasi Indonesia Gedung TRAC Grha Sera Jl. Mitra Sunter Boulevard C2 Kav. 90, Jakarta Utara PT United Automobil 90 Utama Jl. Wonorejo Timur No.99, Surabaya PT Serasi Mitra Mobil PT Serasi Shipping Indonesia

PT Sedaya Pratama Gedung ACC Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530 PT Staco Estika Sedaya Finance Gedung ACC Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530 PT Stacomitra Graha Gedung ACC Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530 PT Surya Artha Nusantara Finance Perkantoran Hijau Arkadia Tower B Lt. 11 Jl. T.B. Simatupang Kav. 88 Jakarta Selatan PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance Graha Rekso Lt. 5 Jl. Boulevard Artha Gading Kav A1 Center Business, Jakarta Utara 14240 PT Toyota Astra Financial Services Gd. Mega Plaza Lt. 8 Jl. Rasuna Said Kav C3 Jakarta Selatan PT Garda Era Sedaya

ASTRA FINANCE PT Astra Auto Finance Gedung ACC, Jl. T.B. Simatupang No. 90 Jakarta Selatan 12530 PT Astra Mitra Ventura Jl. Gaya Motor I No. 10 Sunter II, Jakarta Utara PT Astra Multi Finance Jl. T.B. Simatupang Kav. 15, Cilandak Barat, Jakarta 12340

MISCELLANEOUS PT Astra Sedaya Finance Gedung ACC Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530 PT Asuransi Astra Buana Grha Asuransi Astra Jl. T.B. Simatupang Kav.15, Cilandak Barat Jakarta Selatan 12430 PT Bank Permata Tbk Permata Tower I Jln. Jend. Sudirman Kav. 27, Jakarta Pusat 12920 PT Federal International Finance Jl. T.B. Simatupang Kav. 15, Cilandak Barat Jakarta 12340 PT Komatsu Astra Finance Jl. T.B. Simatupang Kav. 15, Cilandak Barat Jakarta 12340 PT Pratama Sedaya Finance Gedung ACC Jl. T.B. Simatupang No. 90, Jakarta Selatan 12530 PT Samadista Karya PT Arya Kharisma Jl. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II - Jakarta Utara PT Brahmayasa Bahtera Apartemen Casablanca, Lt. Dasar-Tower II Jl. Casablanca Kav.12, Jakarta Pusat 12870 PT Suryaraya Prawira Apartemen Casablanca Tower II Jl. Casablanca Kav. 12 Jakarta Selatan

168

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

Dewan Komisaris dan Direksi PT Astra International Tbk bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini yang ditandatangani pada bulan April 2011.

Pembahasan dan Analisis Manajemen Managements Discussion and Analysis

Laporan Bisnis Business Report

Tinjauan Unit Pendukung Bisnis Review of Business Support Units

The Board of Commissioners and the Board of Directors of PT Astra International Tbk are responsible for the validity of this Annual Report signed in April 2011.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Data Perseroan Corporate Data

Dewan Komisaris
Board of Commissioners

Budi Setiadharma
Presiden Komisaris President Commissioner

Djunaedi Hadisumarto
Komisaris Independen Independent Commissioner

Muhamad Chatib Basri


Komisaris Independen Independent Commissioner

Soemadi D. M. Brotodiningrat
Komisaris Independen Independent Commissioner

Akira Okabe
Komisaris Independen Independent Commissioner

Erry Firmansyah
Komisaris Independen Independent Commissioner

Anthony J. L. Nightingale
Komisaris Commissioner

Benjamin W. Keswick
Komisaris Commissioner

Mark Spencer Greenberg


Komisaris Commissioner

Chiew Sin Cheok


Komisaris Commissioner

Jonathan Chang
Komisaris Commissioner

Direksi
Board of Directors

Prijono Sugiarto
Presiden Direktur President Director

Gunawan Geniusahardja
Direktur Director

Johnny Darmawan D.
Direktur Director

Djoko Pranoto
Direktur Director

Widya Wiryawan
Direktur Director

Angky Tisnadisastra
Direktur Director

Sudirman M. Rusdi
Direktur Director

Simon Collier Dixon


Direktur Director

Laporan Tahunan Annual Report Astra International 2010

169

Laporan Keuangan
Financial Report

PT Astra International Tbk dan Anak Perusahaan


PT Astra International Tbk and Subsidiaries

Laporan Keuangan Konsolidasian


Consolidated Financial Statements

31 Desember 2010 dan 2009


31 December 2010 and 2009

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DESEMBER/DECEMBER 2010 DAN/AND 2009

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)

2010 ASET Aset lancar Kas dan setara kas Investasi lain-lain Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 126 (2009: 109): - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Piutang pembiayaan, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 1.021 (2009: 675) Piutang lain-lain, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 27 (2009: 23): - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Persediaan Pajak dibayar dimuka Pembayaran dimuka lainnya Jumlah aset lancar Aset tidak lancar Piutang pembiayaan, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 709 (2009: 694) Piutang lain-lain, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 17 (2009: 17): - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities Investasi lain-lain Aset pajak tangguhan Properti investasi Tanaman perkebunan, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 700 (2009: 656) Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 16.245 (2009: 13.158) Aset kerja sama operasi, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 74 (2009: 41) Goodwill Aset tak berwujud lainnya Aset lain-lain Jumlah aset tidak lancar JUMLAH ASET 7,005 73

2009 ASSETS Current assets Cash and cash equivalents Other investments Trade receivables, net of provision for doubtful receivables of 126 (2009: 109): - Related parties - Third parties Financing receivables, net of provision for doubtful receivables of 1,021 (2009: 675) Other receivables, net of provision for doubtful receivables of 27 (2009: 23): - Related parties - Third parties Inventories Prepaid taxes Other prepayments Total current assets Non-current assets Financing receivables, net of provision for doubtful receivables of 709 (2009: 694) Other receivables, net of provision for doubtful receivables of 17 (2009: 17): - Related parties - Third parties Investments in associates and jointly controlled entities Other investments Deferred tax assets Investment properties Plantations, net of accumulated depreciation of 700 (2009: 656) Fixed assets, net of accumulated depreciation of 16,245 (2009: 13,158) Joint operation assets, net of accumulated depreciation of 74 (2009: 41) Goodwill Other intangible assets Other assets Total non-current assets TOTAL ASSETS

4 5

8,732 39

372 9,019 15,904

6,33g 6 7

307 7,272 10,630

149 378 10,842 1,722 1,379 46,843 14,001

8,33h 8 9 10a

165 295 7,282 1,299 721 36,742

10,103

722 227 15,053 3,449 1,083 225 3,184 24,363 1,341 1,339 415 612 66,014 112,857

8,33h 8 11 5 10d 12 13 14

793 96 11,484 2,656 814 217 2,614 20,761 1,180 721 302 455 52,196

32a

88,938

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Halaman - 1 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES NERACA KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)

2010 KEWAJIBAN Kewajiban jangka pendek Pinjaman jangka pendek Hutang usaha: - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Kewajiban lain-lain - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Hutang pajak Beban yang masih harus dibayar Kewajiban diestimasi Pendapatan ditangguhkan Bagian jangka pendek dari hutang jangka panjang: - Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain - Surat berharga yang diterbitkan - Hutang sewa pembiayaan Jumlah kewajiban jangka pendek Kewajiban jangka panjang Kewajiban lain-lain pihak ketiga Pendapatan ditangguhkan Kewajiban pajak tangguhan Kewajiban diestimasi Hutang jangka panjang, setelah dikurangi bagian jangka pendek: - Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain - Surat berharga yang diterbitkan - Hutang sewa pembiayaan Jumlah kewajiban jangka panjang Jumlah kewajiban HAK MINORITAS EKUITAS Modal saham: - Modal dasar - 6.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham - Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.048.355.314 saham biasa Tambahan modal disetor Perubahan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities Saldo laba: - Dicadangkan - Belum dicadangkan Jumlah ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

2009 LIABILITIES Current liabilities Short-term borrowings Trade payables: - Related parties - Third parties Other liabilities - Related parties - Third parties Taxes payable Accrued expenses Provisions Unearned income Current portion of long-term debt: - Bank loans and other loans - Debt securities in issue - Obligations under finance leases Total current liabilities Non-current liabilities Other liabilities third parties Unearned income Deferred tax liabilities Provisions Long-term debt, net of current portion: - Bank loans and other loans - Debt securities in issue - Obligations under finance leases Total non-current liabilities Total liabilities MINORITY INTERESTS EQUITY Share capital: - Authorised - 6,000,000,000 shares with par value of Rp 500 (full Rupiah) per share - Issued and fully paid 4,048,355,314 ordinary shares Additional paid-in capital Changes in equity of subsidiaries, associates and jointly controlled entities Retained earnings: - Appropriated - Unappropriated Total equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

4,689 2,058 7,217 44 2,944 1,281 3,905 178 1,694 8,887 3,902 325 37,124 135 617 1,014 1,343 10,151 3,365 419 17,044 54,168 9,379

15 16,33i 16 17,33j 17 10b 18 19

2,430 1,763 5,515 25 2,109 1,403 3,072 199 1,420 5,772 2,839 213 26,760

20 21

17 10d 19 20 21

197 487 933 962 6,285 4,018 364 13,246 40,006 9,038

32a 22

2,024 1,106 1,449

23 24 25

2,024 1,106 1,178

425 44,306 49,310 112,857

27

425 35,161 39,894 88,938

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Halaman - 2 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes 28,32a 29,32a

CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)

2010 Pendapatan bersih Beban pokok pendapatan Laba kotor Beban usaha: Beban penjualan Beban umum dan administrasi 129,991 (103,117) 26,874

2009 98,526 (75,755) 22,771 Net revenue Cost of revenue Gross profit Operating expenses: Selling expenses General and administrative expenses

30 (6,230) (5,919) (12,149) (4,800) (5,215) (10,015) 32a 12,756 563 (485) 88 913 1,079 2,567 16,402 10c (3,958) 12,444 22 (2,404) 10,040 34 2,480

Laba usaha Penghasilan/(beban) lain-lain: Penghasilan bunga Beban bunga (Kerugian)/keuntungan selisih kurs, bersih Penghasilan lain-lain, bersih

14,725 502 (484) (26) 1,418 1,410 4,896 21,031 (4,027) 17,004 (2,638) 14,366 3,549

Operating income Other income/(expenses): Interest income Interest expense Foreign exchange (loss)/gain, net Other income, net

32a 31

Bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba sebelum hak minoritas Hak minoritas Laba bersih Laba bersih per saham dasar dan dilusian (dalam satuan Rupiah)

11

Share of results of associates and jointly controlled entities Profit before income tax Income tax expenses Income before minority interests Minority interests Net income Net earnings per share basic and diluted (full Rupiah)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Halaman - 3 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

Saldo laba/Retained earnings Dicadangkan/ Appropriated Belum dicadangkan/ Unappropriated Jumlah/ Total

Catatan/ Notes Catatan/ Notes

Modal saham/ Share capital

Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital

Perubahan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities/ Changes in equity of subsidiaries, associates and jointly controlled entities

2,024 2,024 2,024 2,024 1,106 1,449 271 1,106 1,178 425 425 1,106 1,178 425 -

1,106 -

923 255

425 -

28,602 10,040 (3,481) 35,161 42 35,203 14,366 (5,263) 44,306

33,080 10,040 (3,481) 255 39,894 42 39,936 14,366 (5,263) 271 49,310

Saldo 1 Januari 2009 Laba bersih Dividen Perubahan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities Saldo 1 Januari 2010 Penyesuaian sehubungan dengan 2a penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) Saldo 1 Januari 2010 setelah penyesuaian

Balance at 1 January 2009 Net income Dividend Changes in equity of subsidiaries, associates and jointly controlled entities Balance at 1 January 2010 Adjustment in relation to implementation of PSAK No. 55 (Revised 2006)

Laba bersih Dividen Perubahan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities Saldo 31 Desember 2010

26

Balance at 1 January 2010 after adjustment Net income Dividend Changes in equity of subsidiaries, associates and jointly controlled entities Balance at 31 December 2010

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements. Halaman - 4 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah) 2010 Arus kas dari aktivitas operasi: Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Pembayaran beban usaha lain Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya Kas yang dihasilkan dari operasi Penghasilan bunga yang diterima Pembayaran pajak penghasilan badan Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi: Dividen kas yang diterima Penjualan dan capital repayment investasi lain-lain Penjualan properti investasi Penurunan/(penambahan) piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Penjualan aset tetap Penjualan anak perusahaan, setelah dikurangi kas yang dilepas Penambahan aset kerjasama operasi Pembelian aset tetap Penambahan investasi lain-lain Pembelian tanaman perkebunan Penambahan aset lain-lain Penambahan investasi di jointly controlled entities Pembelian anak perusahaan, setelah dikurangi kas yang diperoleh Pembelian dari pemegang saham minoritas Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi 135,669 (116,169) (7,112) (5,377) 161 7,172 561 (4,826) 2,907 103,904 (79,546) (5,655) (3,954) 434 15,183 525 (4,373) 11,335 CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah) 2009 Cash flows from operating activities: Receipts from customers Payments to suppliers Payments to employees Payments for other operating expenses Receipts from other operating activities Cash generated from operations Interest income received Payments of corporate income tax Net cash flows provided from operating activities Cash flows from investing activities: Cash dividends received Sale and capital repayment of other investments Sale of investment properties Reductions in/(additions to) amounts due from related parties Sale of fixed assets Sale of subsidiary, net of cash disposed Additions to joint operation assets Acquisitions of fixed assets Additions to other investments Acquisitions of plantations Additions to other assets Additions to investment in jointly controlled entities Purchase of subsidiary, net of cash acquired Purchase from minority interest Net cash flows used in investing activities

2,675 1,022 95 116 176 (180) (5,368) (1,530) (792) (214) (1,173) 25 (1,746) (6,894)

1,778 628 13 (622) 171 (18) (224) (4,316) (1,158) (756) (105) (162) (4,771)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Halaman - 5 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah) 2010 Arus kas dari aktivitas pendanaan: Penerimaan hutang jangka panjang Penerimaan pinjaman jangka pendek Pembayaran kembali hutang jangka panjang Pembayaran kembali pinjaman jangka pendek Dividen kas yang dibayarkan Pembayaran bunga Pembayaran kewajiban anjak piutang Investasi oleh hak minoritas Penurunan kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya Arus kas bersih yang diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (Penurunan)/kenaikan bersih kas, setara kas dan cerukan Kas, setara kas dan cerukan pada awal tahun Dampak perubahan selisih kurs terhadap kas, setara kas dan cerukan Kas, setara kas dan cerukan pada akhir tahun Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas: Perolehan aset tetap melalui hutang jangka panjang Reklasifikasi uang muka ke aset tetap Reklasifikasi aset tetap ke persediaan 801 871 251 1,278 510 235 19,408 9,957 (12,539) (7,654) (6,394) (444) CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah) 2009 11,298 4,295 (10,102) (6,863) (4,281) (497) (4) 100 60 Cash flows from financing activities: Proceeds from long-term debt Proceeds from short-term borrowings Repayments of long-term debt Repayments of short-term borrowings Cash dividend paid Interest paid Payments for factoring payables Investments by minority interests Decrease in restricted cash and time deposits Net cash flows provided from/ (used in) financing activities Net (decrease)/increase in cash, cash equivalents and bank overdrafts Cash, cash equivalents and bank overdrafts at beginning of year Effect of exchange rate differences on cash, cash equivalents and bank overdrafts Cash, cash equivalents and bank overdrafts at end of year Significant activities not affecting cash flows: Acquisition of fixed assets through long-term debt Reclassification of advance payments to fixed assets Reclassification of fixed assets to inventory

2,334 (1,653) 8,730

(5,994) 570 8,687

(72)

(527)

7,005

8,730

Kas, setara kas dan cerukan terdiri dari: 2010 Kas dan setara kas Cerukan 7,005 7,005

The cash, cash equivalents and bank overdrafts comprise the following: 2009 8,732 (2) 8,730 Cash and cash equivalents Bank overdrafts

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian.

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.

Halaman - 6 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM a. Pendirian dan informasi lainnya PT Astra International Tbk (Perseroan) didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra International Incorporated. Pada tahun 1990, Perseroan mengubah namanya menjadi PT Astra International Tbk. Perseroan berdomisili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta. Ruang lingkup kegiatan Perseroan seperti yang tertuang dalam Anggaran Dasarnya adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama anak perusahaan meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alatalat berat, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi. b. Anggaran dasar Perseroan didirikan dengan Akta Notaris Sie Khwan Djioe No. 67 tanggal 20 Februari 1957 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/53/5 tanggal 1 Juli 1957. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dibuat dengan Akta Notaris Masjuki, S.H., notaris pengganti dari Imas Fatimah, S.H., No. 83 tanggal 24 Juni 2008 untuk memenuhi ketentuan Undang-undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-56114.AH.01.02 tanggal 28 Agustus 2008. Perubahan Anggaran Dasar tersebut diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 17 Maret 2009 No. 22, Tambahan Berita Negara No. 7879. b. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL INFORMATION a. Establishment and other information PT Astra International Tbk (the Company) was established in 1957 as PT Astra International Incorporated. In 1990, the Company changed its name to PT Astra International Tbk. The Company is domiciled in Jakarta, Indonesia, with its head office at JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta. The scope of the Companys activities as set out in its Articles of Association is to engage in general trading, industry, mining, transportation, agriculture, construction and consultancy services. The subsidiaries main activities are the assembly and distribution of automobiles, motorcycles and related spare parts, heavy equipment sales and rentals, mining and related services, development of plantations, financial services, infrastructure and information technology. Articles of association The Company was established by Notarial Deed No. 67 of Sie Khwan Djioe dated 20 February 1957 and approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. J.A.5/53/5 dated 1 July 1957. The Company's Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was made by Notarial Deed of Masjuki, S.H., substitute notary of Imas Fatimah, S.H., No. 83 dated 24 June 2008 to comply with the provisions of Company Law No. 40/2007. The amendment was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia based on Decision Letter No. AHU-56114.AH.01.02 dated 28 August 2008. The amendment of the Articles of Association has been published in State Gazette of the Republic of Indonesia dated 17 March 2009 No. 22, Supplement to the State Gazette No. 7879.

Halaman - 7 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) c. Perubahan struktur permodalan Kebijakan/Tindakan Perusahaan Penawaran Umum Perdana 30 juta saham, nominal Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham, harga penawaran Rp 14.850 (dalam satuan Rupiah) per saham. Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas 48.439.600 saham dengan harga Rp 13.850 (dalam satuan Rupiah) per saham. Pembagian saham bonus yang berasal dari kapitalisasi tambahan modal disetor sejumlah Rp 872 miliar atau setara dengan 871.912.800 saham. Konversi obligasi menjadi 280.837 saham yang dilakukan oleh sebagian pemegang obligasi konversi. Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham menjadi Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham, yang mengakibatkan kenaikan jumlah saham yang beredar menjadi 2.325.662.474. Penerbitan 258.398.155 rights kepada para kreditur dan pemegang obligasi sehubungan dengan restrukturisasi hutang, satu right berhak untuk membeli satu saham Perseroan dengan harga Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham. Sejumlah 253.158.665 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi rights ini. Persetujuan atas kompensasi berbasis saham bagi karyawan dan eksekutif Perseroan sampai dengan 70 juta saham. Pada tanggal jatuh tempo, sejumlah 64.754.000 saham telah diterbitkan sehubungan dengan eksekusi opsi saham karyawan tersebut. Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, 1.404.780.175 saham dengan harga Rp 1.000 (dalam satuan Rupiah) per saham. Seluruh saham Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Halaman - 8 - Page

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL INFORMATION (continued) c. Tahun/ Year 1990 Changes in capital structure Policy/Corporate actions Initial Public Offering 30 million shares, with a par value of Rp 1,000 (full Rupiah) per share, offering price of Rp 14,850 (full Rupiah) per share. Limited Public Offering with pre-emptive rights of 48,439,600 shares at the price of Rp 13,850 (full Rupiah) per share.

1994

Distribution of bonus shares from the capitalisation of additional paid-in capital amounting to Rp 872 billion, equivalent to 871,912,800 shares. 1997 Conversion of shares by bondholders. bonds into 280,837 certain convertible

Completion of a stock split from Rp 1,000 (full Rupiah) per share to Rp 500 (full Rupiah) per share, increasing the number of shares outstanding to 2,325,662,474. 1999 Issue of 258,398,155 rights to creditors and bondholders in relation to a debt restructuring, one share of the Company for every right held at the price of Rp 500 (full Rupiah) per share. 253,158,665 shares were issued as a result of the rights exercised.

Approval for stock-based compensation for the Company's employees and executives up to 70 million shares. As at the expiry date, 64,754,000 shares had been issued as a result of employee stock options exercised. 2002 Limited Public Offering in respect of a rights issue with pre-emptive rights, 1,404,780,175 shares at the price of Rp 1,000 (full Rupiah) per share. All of the Company's issued shares are listed on the Indonesia Stock Exchange.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) d. Struktur Grup
Dimulainya kegiatan komersial/ Commencement of commercial operations ANAK PERUSAHAAN/SUBSIDIARIES : OTOMOTIF/AUTOMOTIVE PT Arya Kharisma b) PT Astra Multi Trucks Indonesia c) PT Astra Otoparts Tbk PT Gaya Motor PT Inti Pantja Press Industri PT Pulogadung Pawitra Laksana PT Tjahja Sakti Motor JASA KEUANGAN/FINANCIAL SERVICES PT Astra Mitra Ventura PT Federal International Finance c) PT Sedaya Multi Investama PT Astra Multi Finance d) PT Astra Sedaya Finance c) d) PT Sedaya Pratama d) PT Staco Estika Sedaya Finance d) PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance c) PT Asuransi Astra Buana e) PT Garda Era Sedaya AGRIBISNIS/AGRIBUSINESS c) PT Astra Agro Lestari Tbk
a)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL INFORMATION (continued) d. The Group Structure

Persentase kepemilikan efektif/ Effective percentage of ownership 2010 2009

Jumlah aset (sebelum eliminasi)/ Total assets (before elimination) 2010 2009

1988 1984 1991 1970 1990 1980 1962 1992 1989 1989 1991 1983 1993 1990 1986 1981 1998 1995

100.00 75.00 95.65 100.00 89.36 100.00 100.00 99.85 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 57.26 90.50 95.70 100.00 79.68 76.87

100.00 75.00 95.65 100.00 89.36 100.00 100.00 99.85 100.00 100.00 100.00 53.00 53.00 30.35 64.65 95.70 79.68 76.87

421 632 5,586 270 336 30 303 71 12,068 9,133 352 13,872 231 375 1,147 5,016 1,344 8,792 982 29,701 15,371 4,319 2,183 147 109 48 1,089

333 400 4,645 261 407 37 278 65 9,128 6,640 230 9,867 211 384 432 3,951 7,571 775 24,405 13,739 2,843 1,869 149 108 62 939

TEKNOLOGI INFORMASI/INFORMATION TECHNOLOGY c) PT Astra Graphia Tbk 1975

ALAT BERAT DAN PERTAMBANGAN/HEAVY E QUIPMENT AND MINING c) PT United Tractors Tbk 1973 59.50 59.50 c) 1993 59.50 59.50 PT Pamapersada Nusantara INFRASTRUKTUR DAN LOGISTIK/INFRASTRUCTURE AND LOGISTIC c) PT Serasi Autoraya 1990 100.00 c) 1996 100.00 PT Astratel Nusantara PT Suryaraya Prawira 1994 100.00 PT Brahmayasa Bahtera 1970 100.00 PT Intertel Nusaperdana 1989 100.00 PT Marga Mandalasakti 1990 79.31
a) b) c) d) e) Termasuk anak perusahaan tidak langsung signifikan. Dahulu PT Astra Nissan Diesel Indonesia. Dan anak perusahaan. Lihat Catatan 3. Dikonsolidasi sejak Desember 2010. yang

100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 79.31

a) Including significant indirect subsidiaries. b) c) d) e) Formerly PT Astra Nissan Diesel Indonesia. And subsidiary/subsidiaries. Refer to Note 3. Consolidated since December 2010.

Seluruh anak perusahaan langsung dan anak perusahaan tidak langsung yang signifikan berdomisili di Indonesia.

All direct subsidiaries and significant indirect subsidiaries are domiciled in Indonesia.

Halaman - 9 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. INFORMASI UMUM (lanjutan) e. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
2010 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen: Budi Setiadharma Djunaedi Hadisumarto Muhamad Chatib Basri Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Akira Okabe Erry Firmansyah Anthony John Liddell Nightingale Mark Spencer Greenberg Benjamin William Keswick Chiew Sin Cheok Jonathan Chang Prijono Sugiarto Gunawan Geniusahardja Johnny Darmawan Danusasmita Djoko Pranoto Widya Wiryawan Angky Tisnadisastra Sudirman Maman Rusdi Simon Collier Dixon Budi Setiadharma Djunaedi Hadisumarto Patrick Morris Alexander Muhamad Chatib Basri Soemadi Djoko Moerdjono Brotodiningrat Akira Okabe Anthony John Liddell Nightingale Mark Spencer Greenberg Benjamin William Keswick Chiew Sin Cheok

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 1. GENERAL INFORMATION (continued) e. Board of Commissioners, Directors and Employees The members of the Company's Boards of Commissioners and Directors are as follows:
2009 Board of Commissioners President Commissioner Independent Commissioners:

Komisaris:

Commissioners:

Direksi Presiden Direktur Direktur:

Michael Dharmawan Ruslim Gunawan Geniusahardja Prijono Sugiarto Johnny Darmawan Danusasmita Simon John Mawson Djoko Pranoto Widya Wiryawan Angky Tisnadisastra

Board of Directors President Director Directors:

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perseroan dan anak perusahaan memiliki 93.544 orang karyawan (2009: 80.898 orang) dengan jumlah biaya karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah kurang lebih Rp 7,6 triliun (2009: Rp 6 triliun). Termasuk perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities, jumlah karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah 145.154 orang (2009: 126.700 orang). 2. IKHTISAR PENTING KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 2.

As at 31 December 2010, the Company and its subsidiaries had 93,544 employees (2009: 80,898 employees) with total employee costs for the year ended 31 December 2010 of approximately Rp 7.6 trillion (2009: Rp 6 trillion). Including associates and jointly controlled entities, the number of employees as at 31 December 2010 was 145,154 employees (2009: 126,700 employees). SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES The consolidated financial statements of the Company and its subsidiaries (the Group) were prepared by the Directors and completed on 24 February 2011. Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements, which are in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia.

Laporan keuangan konsolidasian, Perseroan dan anak perusahaan (Grup) disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 24 Februari 2011. Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Halaman - 10 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) a. Dasar penyusunan konsolidasian AKUNTANSI laporan YANG NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a. Basis of preparation of the consolidated financial statements The consolidated financial statements have been prepared on the basis of historical cost, except as disclosed in Notes 2j, 2o and 2q and using the accruals basis, except in the consolidated statement of cash flows. The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For these purposes, cash and cash equivalents are shown net of bank overdrafts. The preparation of consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and the disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results may differ from these estimates. Figures in the consolidated financial statements are rounded to and expressed in billions of Rupiah unless otherwise stated. New accounting standards The Group adopted the following revised standards and withdrawal of standards which are effective for financial statement beginning on 1 January 2010: PSAK No. 26 (Revised 2008) Borrowing Costs. PSAK No. 50 (Revised 2006) Financial Instruments: Recognition and Measurement and PSAK No. 55 (Revised 2006) Financial Instruments: Presentation and Disclosures. PPSAK 1, Withdrawal of PSAK 32 (Accounting for Forestry), PSAK 35 (Accounting for Telecommunication Services) and PSAK 37 (Accounting for Toll Roads).

keuangan

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali dinyatakan khusus pada Catatan 2j, 2o dan 2q dan menggunakan dasar akrual (accruals basis), kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan ini, kas dan setara kas disajikan setelah dikurangi dengan cerukan. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain. Standar akuntansi baru Grup melakukan penerapan revisi standar dan pencabutan standar yang efektif diterapkan untuk tahun buku yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2010: PSAK No. 26 (Revisi 2008) Biaya Pinjaman. PSAK No 50 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. PPSAK 1, Pencabutan atas PSAK 32 (Akuntansi Kehutanan), PSAK 35 (Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi) dan PSAK 37 (Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol).

Halaman - 11 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) a. AKUNTANSI YANG NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued) New accounting standards (continued) The adoption of those standards did not have a material impact on the results of the Group. In accordance with the transitional provisions of PSAK No. 55 (Revised 2006), the impact of recalculating provision for impairment loss of Rp 42 billion has been adjusted to the retained earning at 1 January 2010. In addition, in accordance with PSAK No. 50 (Revised 2006), the Group has disclosed information of financial instruments as required by the standard (refer to Note 35). b. Principles of consolidation The consolidated financial statements incorporate the assets and liabilities as at 31 December 2010 and 2009 and results of operations for the years then ended of the Company and entities in which the Company has the ability to directly or indirectly exercise control.

Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan) Standar akuntansi baru (lanjutan)

keuangan

Penerapan standar-standar tersebut tidak mengakibatkan dampak yang material terhadap hasil usaha dari Grup. Sesuai dengan ketentuan transisi PSAK No. 55 (Revisi 2006), dampak yang berasal dari penghitungan ulang atas cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 42 miliar telah disesuaikan ke saldo laba per 1 Januari 2010. Selanjutnya sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006), Grup telah mengungkapkan informasi mengenai instrumen keuangan yang dipersyaratkan oleh standar (lihat Catatan 35). b. Prinsip-prinsip konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan aset dan kewajiban pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dan hasil usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari Perseroan dan perusahaan-perusahaan dimana Perseroan memiliki kemampuan secara langsung atau tidak langsung untuk mengendalikan perusahaan-perusahaan tersebut. Hak minoritas atas hasil usaha dan ekuitas perusahaan-perusahaan yang dikendalikan disajikan secara terpisah baik pada laporan laba rugi maupun neraca konsolidasian. Seluruh transaksi dan saldo yang material antara perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian. Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh. Bila pengendalian berakhir dalam periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam laporan keuangan konsolidasian untuk periode dimana pengendalian masih berlangsung.

Minority interests in the results and the equity of controlled entities are shown separately in the consolidated statements of income and balance sheets, respectively. All material transactions and balances between consolidated companies have been eliminated in the consolidated financial statements. Where control of an entity is obtained during a financial period, its results are included in the consolidated statements of income from the date on which control commences. Where control ceases during a financial period, its results are included in the consolidated financial statements for the part of the period during which control existed.

Halaman - 12 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) b. AKUNTANSI YANG NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Principles of consolidation (continued) The accounting policies adopted in preparing the consolidated financial statements have been consistently applied, unless otherwise stated. Goodwill represents the excess of the acquisition cost over the fair value of the net assets acquired at the date of acquisition and, in respect of an increase in holding in a subsidiary undertaking, the excess of the cost of acquisition and the carrying value of the proportion of the minority interests acquired. Goodwill is amortised over a period of 4 - 20 years using the straight-line method. Management determines the estimated useful life of goodwill based on its evaluation at the time of the acquisition, considering factors such as existing market share, potential growth and other factors inherent in the acquired companies. The accounting policies relating to investments in associates and jointly controlled entities are set out in Note 2i. c. Foreign currency translation Foreign currency transactions are translated into Rupiah using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. Foreign currency monetary assets and liabilities are translated into Rupiah at the rates of exchange prevailing at the balance sheet date. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of foreign currency transactions and from the translation of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognised in the consolidated statements of income, except when recognised in equity as qualifying cash flow hedges and those included in borrowing costs that directly relate to qualifying assets as disclosed in Notes 2l, 2m and 2n. Changes in the fair value of monetary securities denominated in foreign currency classified as available-for-sale are analysed between translation differences resulting from changes in the amortised cost of the security and other changes in the carrying amount of the security.

Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan) Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah diterapkan secara konsisten, kecuali jika dinyatakan lain. Goodwill merupakan selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai wajar aset bersih yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan sehubungan dengan tambahan kepemilikan di anak perusahaan, merupakan selisih lebih antara harga perolehan dengan nilai tercatat hak minoritas yang diakuisisi. Goodwill diamortisasi selama 4 - 20 tahun dengan menggunakan metode garis lurus. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi pada saat akuisisi, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pangsa pasar yang ada, tingkat pertumbuhan potensial dan faktor lain yang terdapat dalam perusahaan yang diakuisisi. Kebijakan akuntansi terkait dengan investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities dinyatakan dalam Catatan 2i.

c.

Penjabaran mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal neraca. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali apabila ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat dan yang termasuk dalam biaya pinjaman yang terkait secara langsung dengan qualifying asset seperti yang dinyatakan di Catatan 2l, 2m dan 2n. Perubahan nilai wajar efek moneter dalam mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dipisahkan antara selisih penjabaran yang timbul dari perubahan biaya perolehan diamortisasi dan perubahan lainnya atas nilai tercatat efek.

Halaman - 13 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) c. AKUNTANSI YANG NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Foreign currency translation (continued) Translation differences arising from changes in the amortised cost are recognised in the consolidated statements of income, and other changes in carrying amount are recognised in equity. The main exchange rates used, based on the middle rates published by Bank Indonesia, are as follows (full Rupiah): 2009 9,400 102 d. United States Dollars (USD) Japanese Yen (JPY)

Penjabaran mata uang asing (lanjutan) Selisih penjabaran yang terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian dan perubahan lainnya pada nilai tercatat diakui di dalam ekuitas. Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah sebagai berikut (dalam satuan Rupiah): 2010 Dolar Amerika Serikat (USD) Yen Jepang (JPY) 8,991 110

d.

Kas, setara kas dan deposito Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang. Deposito berjangka dengan jatuh tempo lebih dari tiga bulan disajikan dalam Investasi lainlain. Kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, disajikan sebagai bagian dari Aset lain-lain.

Cash, cash equivalents and deposits Cash and cash equivalents include cash on hand, deposits held at call with banks and other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less. Call and time deposits with maturities over three months are included within Other investments. Cash and time deposits which are restricted in use, are classified as part of Other assets.

e.

Piutang usaha dan piutang lain-lain Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang ragu-ragu dihapuskan pada saat piutang tersebut tidak tertagih.

e.

Trade and other receivables Trade and other receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost, less provision for doubtful receivables. Provision for doubtful receivable is established when there is objective evidence that the outstanding amounts will not be collected. Doubtful accounts are written-off during the period in which they are determined to be not collectible.

Halaman - 14 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) f. AKUNTANSI YANG dan NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f. Consumer financing receivables and financing lease receivables Consumer financing receivables and financing lease receivables, are recognised initially at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, less provision for doubtful receivables. Consumer financing receivables are shown net of unearned interest income and provision for doubtful receivables. Financing lease receivables is shown as the finance lease receivables plus the guaranteed residual values at the end of the lease period, net of unearned finance lease income, security deposits and provision for doubtful receivables. An allowance for doubtful account is established when there is objective evidence that the outstanding amounts will not be collected according to the original terms of the receivables. Doubtful receivables are written-off when they are overdue for more than 150 days or determined to be not collectible. Consumer financing receivables and financing lease receivables with maturities less than 12 months after the balance sheet date are classified under current assets. Consumer financing receivables and financing lease receivables with maturities greater than 12 months after the balance sheet date are classified under non-current assets. Financial service subsidiaries enter into joint financing agreements with banks. The risks assumed by the subsidiaries vary depending upon the individual agreement.

Piutang pembiayaan konsumen piutang sewa pembiayaan

Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang pembiayaan konsumen disajikan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi pendapatan bunga ditangguhkan dan penyisihan piutang ragu-ragu. Piutang sewa pembiayaan disajikan sebesar piutang sewa pembiayaan ditambah dengan nilai sisa yang terjamin pada akhir masa sewa pembiayaan, dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan ditangguhkan, simpanan jaminan dan penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk pada saat terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih berdasarkan ketentuan awal piutang. Piutang ragu-ragu akan dihapuskan setelah menunggak lebih dari 150 hari atau pada saat piutang tersebut tidak tertagih. Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo kurang dari 12 bulan setelah tanggal neraca diklasifikasikan sebagai aset lancar.

Piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah tanggal neraca diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Anak perusahaan yang bergerak dalam jasa keuangan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama dengan bank. Risiko yang ditanggung oleh anak perusahaan berbeda-beda tergantung masing-masing perjanjian.

Halaman - 15 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) f. AKUNTANSI YANG dan NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f. Consumer financing receivables and financing lease receivables (continued) The treatment of joint financing is as follows: Joint financing receivables where the subsidiaries bear full credit risk (with recourse) are presented on a gross basis in the consolidated balance sheets. Borrowings related to joint financing with recourse are presented in balance sheets as part of bank loans and other loans. Consumer financing income and interest expense related to joint financing with recourse are also presented on a gross basis in the consolidated statements of income. Joint financing receivables where the subsidiaries and joint financing providers bear credit risk in accordance with their portion (without recourse) are presented on a net basis in the consolidated balance sheets. Consumer financing income and interest expenses related to joint financing without recourse are presented on a net basis in the consolidated statements of income. g. Repossessed collateral Repossessed collateral represents collateral obtained from customers toward settlement of receivables which are in default. Repossessed collateral is stated at the lower of carrying amount of receivables or net realisable value of collateral. Customers give the right to the financial service subsidiaries to sell the repossessed collateral or take any other action to settle the outstanding receivables. Any excess of proceeds from the sale of repossessed collateral after deducting the outstanding receivables is refunded to the customer.

Piutang pembiayaan konsumen piutang sewa pembiayaan (lanjutan)

Perlakuan terhadap pembiayaan bersama adalah sebagai berikut: Piutang pembiayaan bersama dimana anak perusahaan menanggung risiko kredit secara penuh (with recourse) disajikan di neraca konsolidasian secara bruto. Pinjaman terkait dengan pembiayaan bersama with recourse disajikan di neraca sebagai bagian dari pinjaman bank dan pinjaman lain-lain. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama tersebut disajikan secara bruto di laporan laba rugi konsolidasian. Piutang pembiayaan bersama dimana anak perusahaan menanggung risiko kredit bersama pihak-pihak lain sesuai dengan porsinya masing-masing (without recourse) disajikan secara bersih di neraca konsolidasian. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di laporan laba rugi konsolidasian. g. Agunan yang diambil alih Agunan yang diambil alih merupakan agunan yang diperoleh dari pelanggan sehubungan dengan penyelesaian piutang karena wanprestasi. Nilai agunan yang diambil alih tersebut dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat piutang dan nilai realisasi bersih agunan. Pelanggan memberi kuasa kepada anak perusahaan yang bergerak dalam jasa keuangan untuk menjual agunan yang diambil alih ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian piutang tersebut. Kelebihan nilai jual agunan yang diambil alih setelah dikurangi piutang akan dikembalikan kepada pelanggan.

Halaman - 16 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) h. Persediaan Persediaan dinyatakan dengan nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga perolehan pada umumnya ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang untuk barang jadi, barang dalam penyelesaian dan suku cadang, kecuali pada anak perusahaan tertentu, yang ditentukan dengan menggunakan metode masuk pertama, keluar pertama atau metode identifikasi khusus untuk unit Completely-Knocked-Down (CKD), unit Completely-Built-Up (CBU), unit alat-alat berat dan alat-alat berat dalam proses. Harga perolehan barang jadi dan barang dalam penyelesaian terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, serta alokasi biaya overhead yang dapat diatribusi secara langsung baik yang bersifat tetap maupun variabel. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa, dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi beban penjualan. i. Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities Perusahaan asosiasi adalah entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan, tetapi tidak mengendalikan, biasanya disertai dengan kepemilikan antara 20% dan 50% hak suara. Jointly controlled entities adalah entitas dimana Grup memiliki perjanjian kontraktual untuk secara bersama-sama mengendalikan dengan pemegang saham lain. Perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities dicatat pada laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan metode ekuitas. Berdasarkan metode ini, biaya perolehan investasi akan disesuaikan dengan bagian Perseroan atau anak perusahaan atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities serta pembagian dividen sejak tanggal perolehannya. i. AKUNTANSI YANG NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realisable value. Cost is generally determined by the weighted average method for finished goods, workin-progress and spare parts, except for certain subsidiaries for which cost is determined by the first-in, first-out method or by the specific identification method for Completely-Knocked-Down (CKD) units, Completely-Built-Up (CBU) units, units of heavy equipment and work-inprogress of heavy equipment. The cost of finished goods and work-in-progress comprise raw materials, labour and an appropriate proportion of directly attributable fixed and variable overheads. Net realisable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less an estimation of the cost of completion and selling expenses.

Investments in associates and jointly controlled entities Associates are entities over which the Group has significant influence, but not control, typically accompanying a shareholding entitling to the Group between 20% and 50% of the voting rights. Jointly controlled entities are entities in which the Group has contractual arrangements to jointly share control with other shareholders. Associates and jointly controlled entities are accounted for in the consolidated financial statements using the equity method. Based on this method, the cost of investment is adjusted by the Company's or subsidiaries' share of the results of the associates and jointly controlled entities and dividend distributions from the date of acquisition.

Halaman - 17 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) i. AKUNTANSI YANG NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i. Investments in associates and jointly controlled entities (continued) Share of results of associates and jointly controlled entities is adjusted for goodwill amortisation. Goodwill is amortised over a period 4 - 20 years, using the straight-line method. Management determines the estimated useful life of goodwill based on its evaluation at the time of the acquisition, considering factors such as existing market share, potential growth and other factors inherent in the acquired companies. Once an investment's carrying value has been reduced to zero, further losses are taken up if the Group have committed to provide financial support to, or have guaranteed the obligations of the associates and jointly controlled entities. Unrealised gains on transactions between the Group with its associates and jointly controlled entities are eliminated to the extent of the Companys interest in the associates and jointly controlled entities; unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred.

Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities (lanjutan) Bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities disajikan setelah disesuaikan dengan amortisasi goodwill. Goodwill diamortisasi selama 4 - 20 tahun dengan metode garis lurus. Manajemen menentukan estimasi masa manfaat goodwill berdasarkan evaluasi pada saat akuisisi, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti pangsa pasar yang ada, tingkat pertumbuhan potensial dan faktor lain yang terdapat dalam perusahaan yang diakuisisi. Apabila nilai tercatat investasi telah mencapai nilai nol, kerugian selanjutnya akan diakui bila Grup mempunyai komitmen untuk menyediakan bantuan pendanaan atau menjamin kewajiban perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities yang bersangkutan. Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Grup dengan perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities dieliminasi sampai sebatas kepemilikan Perseroan dalam perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities tersebut; kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali apabila terdapat bukti bahwa dalam transaksi tersebut telah terjadi penurunan atas nilai aset yang ditransfer. Perubahan yang mempengaruhi persentase kepemilikan dan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities dicatat sebagai Perubahan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities dalam bagian ekuitas pada neraca konsolidasian. Penyisihan dilakukan apabila nilai investasi telah mengalami penurunan yang permanen.

Changes affecting the percentage of ownership and equity of subsidiaries, associates and jointly controlled entities are shown as Changes in equity of subsidiaries, associates and jointly controlled entities within the equity section of the consolidated balance sheets. Provision is made for any permanent decline in the value of investments. j. Investments in debt instruments, equity instruments and mutual funds Investment in debt instruments, equity instruments and mutual funds are initially recognised at fair value plus transaction costs. Subsequent measurement of investments depends on their classification.

j.

Investasi pada instrumen instrumen ekuitas dan reksadana

hutang,

Investasi pada instrumen hutang, instrumen ekuitas dan reksadana pada awalnya diakui sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi. Investasi tersebut selanjutnya diukur berdasarkan klasifikasinya.

Halaman - 18 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) j. AKUNTANSI YANG NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j. Investments in debt instruments, equity instruments and mutual funds (continued) The investment is classified into held-tomaturity or available-for-sale. The classification is dependent on the purpose for which the investment was acquired and determined at initial recognition. Debt instruments are classified as held-tomaturity when management has the intention and ability to hold the investments to maturity. Held-to-maturity investments are carried at amortised cost using the effective interest method.

Investasi pada instrumen hutang, instrumen ekuitas dan reksadana (lanjutan) Investasi tersebut diklasifikasikan sebagai efek yang dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan pada saat investasi tersebut diperoleh dan ditentukan pada saat pengakuan awal. Instrumen hutang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo apabila manajemen bermaksud dan mampu untuk memiliki investasi tersebut hingga jatuh tempo. Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Investasi yang tidak diklasifikasikan sebagai yang dimiliki hingga jatuh tempo, diklasifikasikan sebagai investasi yang tersedia untuk dijual dan dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajarnya dicatat di ekuitas. Ketika investasi ini dijual, akumulasi penyesuaian nilai wajar yang dicatat pada ekuitas, diakui di dalam laporan laba rugi konsolidasian. Investasi pada instrumen ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia, dicatat sebesar biaya perolehan. Pada setiap tanggal neraca, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa suatu investasi mengalami penurunan nilai. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai atas investasi dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual, penurunan tersebut dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian. Nilai investasi yang telah diturunkan tersebut menjadi basis biaya perolehan yang baru, kecuali untuk investasi dalam kategori tersedia untuk dijual yang dicatat pada nilai wajar. Kenaikan selanjutnya dari nilai wajar investasi dalam kategori tersedia untuk dijual yang dicatat pada nilai wajar diakui di ekuitas. Harga pokok efek yang dijual ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang. Dividen dari investasi pada efek ekuitas diakui pada saat diumumkan.

Investments not classified as held-tomaturity investments, are classified as available-for-sale investments and carried at fair value. Unrealised gains and losses arising from changes in the fair value are recognised in equity. On disposal of an investment, the cumulative fair value adjustments recognised in equity, is recognised in the consolidated statements of income. Investments in equity instruments that do not have readily determinable fair values, are stated at cost. At each balance sheet date, the Group assesses whether there is objective evidence that an investment is impaired. If there is a permanent decline in the fair value of held-to-maturity and available-forsale investments, the decline is charged to the consolidated statements of income. Written down values of such investments become their new cost basis, except for available-for-sale investments carried at fair value. Any subsequent increase in the fair value of available-for-sale investments carried at fair value is recognised in equity.

Cost of securities sold is determined by the weighted average method. Dividends from investments in equity securities are recognised when declared.

Halaman - 19 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) k. Perkebunan plasma Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau melalui pembiayaan sendiri. Biayabiaya yang terjadi dalam tahap pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan plasma tersebut diserahkan kepada petani plasma, dikapitalisasi. Akumulasi biaya pengembangan perkebunan plasma disajikan sebesar nilai bersihnya setelah dikurangi dengan kredit investasi yang diterima, sebagai aset atau kewajiban pada neraca konsolidasian. Selisih antara akumulasi biaya pengembangan dengan nilai konversi (jumlah yang disepakati antara bank, anak perusahaan dan petani plasma) dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian pada saat perkebunan plasma diserahkan ke petani plasma. l. Tanaman perkebunan Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan, kapitalisasi biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang dialokasikan berdasarkan luas hektar tertanam pada awal tahun. Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut akan direklasifikasi ke tanaman menghasilkan. Penyusutan tanaman menghasilkan dimulai pada tahun dimana tanaman tersebut menghasilkan, dengan menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis yaitu 20 tahun. m. Aset tetap dan penyusutan Aset tetap diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Aset tetap, kecuali tanah, properti pertambangan dan aset dalam penyelesaian, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan estimasi masa manfaat aset tetap sebagai berikut: l. AKUNTANSI YANG NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) k. Plasma plantations Development of plasma plantations is financed by plasma plantation investment credits from banks or through selffinancing. Costs incurred during the development phase up to the handover of the plasma plantation to plasma farmers, are capitalised. The accumulated development costs are presented net of loans received, as assets or obligations within the consolidated balance sheets.

The difference between the accumulated development costs and the conversion value (the amount agreed between the banks, the subsidiaries and the plasma farmers) is charged to the consolidated statements of income when the land is handed over to plasma farmers. Plantations Immature plantations are stated at acquisition cost which includes costs incurred for field preparation, planting, fertilising and maintenance, capitalisation of borrowing costs incurred on loans used to finance the development of immature plantations and an allocation of other indirect costs based on planted hectares at the beginning of the year. When the plantations are mature, the accumulated costs are reclassified to mature plantations. Depreciation of mature plantations commences in the year when the plantations are mature using the straight-line method over the estimated useful life of 20 years. m. Fixed assets and depreciation Fixed assets are stated at cost, less accumulated depreciation. Fixed assets, except land, mining properties and assets under construction, are depreciated using the straight-line method, based on the estimated useful lives of the fixed assets as follows:

Halaman - 20 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) AKUNTANSI YANG NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Fixed assets and depreciation (continued) Tahun/Years Bangunan dan fasilitasnya Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Alat berat yang disewakan Peralatan kantor yang disewakan Alat-alat pengangkutan yang disewakan Tanah tidak disusutkan. Properti pertambangan, yaitu hak untuk menambang batubara di area konsesi tertentu, disusutkan dengan menggunakan metode unit produksi. Aset tetap, kecuali tanah dan aset dalam penyelesaian, disusutkan sampai dengan nilai sisanya. Akumulasi biaya konstruksi bangunan, pabrik dan pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai Aset dalam penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut siap untuk digunakan. Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana seharusnya, hanya apabila kemungkinan besar Grup akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan handal. Nilai yang terkait dengan penggantian komponen tidak diakui. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi konsolidasian selama periode dimana biayabiaya tersebut terjadi. Nilai residu dan umur manfaat aset ditelaah, dan jika perlu disesuaikan, pada setiap tanggal neraca. 4 - 25 2 - 20 2 - 16 2 -10 5 3-5 4-8 Buildings and improvements Machinery and equipment Transportation equipment Furniture and office equipment Heavy equipment for lease Office equipment for lease Transportation equipment for lease Land is not depreciated. Mining properties, which are contractual rights to mine coal reserves in specified concession areas, are depreciated using the unit of production method. Fixed assets, except land and assets under construction, are depreciated to their residual value. The accumulated costs of the construction of buildings, plants and the installation of machinery are capitalised as Assets under construction. These costs are reclassified to the fixed assets accounts when the construction or installation is completed. Depreciation is charged from the date when assets are ready for use. Subsequent costs are included in the assets carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. Amounts in respect of replaced parts are derecognised. All other repairs and maintenance are charged to the consolidated statements of income during the period in which they are incurred. The assets residual values and useful lives are reviewed, and adjusted if appropriate, at each balance sheet date.

m. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan)

Halaman - 21 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) AKUNTANSI YANG NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Fixed assets and depreciation (continued) When assets are disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the consolidated financial statements and the resulting gain or loss on the disposal of fixed assets is recognised in the consolidated statements of income. n. Joint operation assets Joint operation assets consist of toll roads, which are developed and operated under Build-Operate-Transfer, are stated at cost, less accumulated depreciation. Joint operation assets, except assets under construction, are depreciated using straightline method over the period of the concession until 2048. The accumulated costs of the construction of joint operation assets are capitalised. Depreciation is charged from the date when assets are ready for use. o. Investment property Investment property represents land or buildings held for operating lease or for capital appreciation, rather than for use or sale in the ordinary course of business. Investment property is stated at fair value, which represents market condition determined by independent valuers. Changes in the fair value of investment property are recorded in the consolidated statements of income. p. Impairment of non-financial assets Fixed assets and other non-current assets, including intangible assets, are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount, which is the higher of an assets net selling price and value in use.

m. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan konsolidasian dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

n.

Aset kerja sama operasi Aset kerja sama operasi yang terdiri dari jalan tol, yang dibangun dan dikelola dengan pola Bangun-Kelola-Serah, diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Aset kerja sama operasi, kecuali aset dalam penyelesaian, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus, selama masa konsesi sampai 2048. Akumulasi biaya konstruksi aset kerja sama operasi dikapitalisasi. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aset tersebut siap untuk digunakan.

o.

Properti investasi Properti investasi merupakan tanah atau bangunan yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai, dan tidak digunakan maupun dijual dalam kegiatan operasi. Properti investasi dicatat sebesar nilai wajar, yang mencerminkan kondisi pasar yang ditentukan oleh penilai independen. Perubahan nilai wajar properti investasi diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.

p.

Penurunan nilai aset non keuangan Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud, ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.

Halaman - 22 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) p. Penurunan (lanjutan) nilai AKUNTANSI non YANG NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Impairment (continued) of non-financial assets

aset

keuangan

Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dengan nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan arus kas terpisah. q. Instrumen keuangan derivatif Grup hanya melakukan kontrak instrumen keuangan derivatif untuk melindungi eksposur yang mendasarinya (underlying). Instrumen keuangan derivatif diukur sebesar nilai wajarnya. Metode pengakuan keuntungan atau kerugian yang timbul tergantung dari apakah derivatif tersebut dimaksudkan sebagai instrumen lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari item yang dilindung nilai. Grup menentukan derivatif sebagai lindung nilai atas risiko suku bunga dan nilai tukar mata uang asing sehubungan dengan kewajiban yang diakui (lindung nilai atas arus kas). Perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria lindung nilai atas arus kas untuk tujuan akuntansi, bagian efektifnya, diakui di ekuitas. Ketika instrumen derivatif tersebut kadaluarsa atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi, maka keuntungan atau kerugian kumulatif di ekuitas, diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui pada laporan laba rugi konsolidasian. Nilai wajar instrumen keuangan derivatif diklasifikasikan sebagai aset atau kewajiban tidak lancar jika sisa jatuh tempo instrumen keuangan derivatif yang dilindung nilai lebih dari 12 bulan. r. Hutang usaha Hutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi. r. q.

Recoverable amount is the higher of its fair value less cost to sell and its value in use of the assets. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest levels for which there are separately identifiable cash flows. Derivative financial instruments The Group only enters into derivative financial instruments contract in order to hedge underlying exposures. Derivative financial instruments are recognised at their fair values. The method of recognising the resulting gains or losses is dependent on whether the derivative is designated as a hedging instrument for accounting purposes and the nature of the item being hedged. The Group designates derivatives as a hedge of the interest rates and foreign exchange rate risk associated with a recognised liability (cash flow hedge). Changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges for accounting purposes and that are effective, are recognised in equity. When a hedging instrument expires, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, the cumulative gain or loss in equity is recognised in the consolidated statements of income. Changes in the fair value of derivatives that do not meet the criteria of hedging for accounting purposes are recorded in the consolidated statements of income. The fair value of derivative financial instruments is classified as a non-current asset or liability if the remaining maturities of the derivative financial instruments are greater than 12 months. Trade payables Trade payables are initially measured at fair value and subsequently measured at amortised cost.

Halaman - 23 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) s. Kewajiban diestimasi Kewajiban diestimasi diakui apabila Grup mempunyai kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya dan kewajiban tersebut dapat diestimasi dengan andal. t. Pinjaman Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biayabiaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan akuisisi atau konstruksi aset kualifikasian (qualifying asset), dikapitalisasi hingga aset tersebut selesai secara substansial. Pinjaman diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang kecuali yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal neraca. u. Imbalan kerja Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan. Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya Grup memiliki program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti. Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada faktor-faktor, seperti umur, masa kerja dan jumlah kompensasi (Dana Pensiun Astra 1). u. t. AKUNTANSI YANG NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s. Provisions Provisions are recognised when the Group has a present obligation (legal as well as constructive) as a result of past events and it is more likely than not that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made. Borrowings Borrowings are initially recognised at fair value, net of transaction costs incurred. Subsequently, borrowings are stated at amortised cost using the effective interest method. Borrowing costs, which are directly attributable to the acquisition or construction of a qualifying asset, are capitalised until the asset is substantially completed. Borrowings are classified under noncurrent liabilities unless their maturities are within 12 months after the balance sheet date. Employee benefits Short-term employee benefits Short-term employee benefits are recognised when they accrue to the employees. Pension benefits and employment benefits other post-

The Group has defined benefit and defined contribution pension plans. A defined benefit pension plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on factors such as age, years of service and compensation (Astra Pension Fund 1).

Halaman - 24 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) u. AKUNTANSI YANG NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u. Employee benefits (continued) Pension benefits and other employment benefits (continued) post-

Imbalan kerja (lanjutan) Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya (lanjutan) Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun dimana Grup akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (Dana Pensiun Astra 2). Kewajiban imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca dikurangi dengan nilai wajar aset program dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah jangka panjang pada tanggal neraca dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan kewajiban imbalan pensiun yang bersangkutan. Grup diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan kewajiban imbalan pasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UU No. 13/2003 lebih besar dari program pensiun yang ada, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari kewajiban imbalan pensiun.

Defined contribution plans are pension plans under which the Group pay fixed contributions into a separate entity (Astra Pension Fund 2). The pension benefit obligation is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the yield at the balance sheet date of long-term government bonds denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms to maturity similar to the related pension obligation. The Group are required to provide a minimum pension benefit as stipulated in the Law No.13/2003, which represents an underlying defined benefit obligation. If the pension benefits based on Law No. 13/2003 are higher than those based on the existing pension plan, the difference is recorded as part of the overall pension benefits obligation. Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligations are charged or credited to consolidated statements of income over the employees expected average remaining service lives.

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial yang jumlahnya lebih besar dari 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi konsolidasian selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan tersebut.

Halaman - 25 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) u. AKUNTANSI YANG NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u. Employee benefits (continued) Pension benefits and other employment benefits (continued) post-

Imbalan kerja (lanjutan) Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya (lanjutan) Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi konsolidasian, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mensyaratkan karyawan tersebut untuk bekerja selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode tersebut. Perseroan dan beberapa anak perusahaan memberikan imbalan pasca-kerja lainnya, seperti uang pisah, cuti masa persiapan pensiun dan uang penghargaan. Imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Cuti masa persiapan pensiun umumnya diberikan tiga atau enam bulan sebelum memasuki usia pensiun. Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti. Imbalan kerja jangka panjang lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini.

Past service costs are recognised immediately in the consolidated statements of income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time. In this case, the past service costs are amortised on a straight-line basis over that period. The Company and certain subsidiaries also provide other post-employment benefits, such as separation pay, retirement preparation leave and service pay. The separation pay benefit is paid to employees who voluntarily resign, subject to a minimum number of years of service. Entitlement to retirement preparation leave vests typically three or six months before retirement. The service pay benefit vests when the employees reach their retirement age. These benefits are accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.

Other long-term employee benefits Other long-term employee benefits such as long service leave and jubilee awards are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value. v. Shares Ordinary shares are classified as equity. Incremental costs directly attributable to the issue of new shares or options are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds.

v.

Saham Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas. Tambahan biaya yang secara langsung terkait dengan penerbitan saham atau opsi baru disajikan pada bagian ekuitas sebagai pengurang, sebesar jumlah yang diterima bersih setelah dikurangi pajak.

Halaman - 26 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) AKUNTANSI YANG NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) w. Revenue and expense recognition Net revenue is measured at fair value of the consideration received or receivable. Net revenue represents revenue earned from the sale of the Groups product and services provided in the normal course of business, including financial services, net of discounts, returns, sales incentives, luxury sales tax, value added tax and export duty. The Group recognises revenue when the amount of revenue can be reliably measured, it is probable that future economic benefits will flow to the entity and when specific criteria have been met for each of the Groups activities as described below. Revenue from the sale of goods is recognised when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been transferred to customers. Revenue from the rendering of services is recognised when services are rendered. Revenue from consumer financing and finance leases is recognised over the term of the respective contracts using the effective interest method. Expenses are recognised as incurred on an accruals basis. x. Taxation Deferred income tax is provided using the balance sheet liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values. Deferred tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted at the balance sheet date and are expected to apply when the related deferred tax asset is realised or the deferred tax liability is settled. Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary differences and tax losses carried forward can be utilised.

w. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan bersih diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Pendapatan bersih adalah pendapatan Grup yang diperoleh dari penjualan barang dan jasa yang diberikan dalam kegiatan usaha normal, termasuk jasa keuangan setelah dikurangi diskon, retur, insentif penjualan, pajak penjualan barang mewah, pajak pertambahan nilai dan pungutan ekspor. Grup mengakui pendapatan pada saat jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal, besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas dan ketika kriteria tertentu terpenuhi untuk setiap aktivitas Grup seperti yang dijelaskan di bawah. Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan. Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan. Pendapatan dari pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif. Beban diakui pada saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual. x. Perpajakan Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan balance sheet liability method, untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan kewajiban dengan nilai tercatatnya. Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah diberlakukan atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal neraca dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atau kewajiban pajak tangguhan diselesaikan. Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan.

Halaman - 27 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) x. Perpajakan (lanjutan) Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan/banding pada saat keputusan atas keberatan/banding tersebut ditetapkan. y. Sewa i. Sewa pembiayaan Grup merupakan pihak yang menyewa Grup menyewa aset tetap tertentu. Sewa aset tetap dimana grup memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai terendah antara nilai wajar aset tetap sewaan atau nilai kini pembayaran sewa minimum. Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara porsi pelunasan kewajiban dan beban keuangan. Jumlah kewajiban sewa, setelah dikurangi beban keuangan, disajikan sebagai kewajiban jangka panjang kecuali untuk bagian yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan atau kurang yang disajikan sebagai kewajiban jangka pendek. Unsur bunga dalam beban keuangan dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian selama masa sewa yang menghasilkan tingkat suku bunga konstan atas saldo kewajiban. Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa. ii. Sewa pembiayaan Grup merupakan pihak yang menyewakan Lihat Catatan 2f dan 2w. iii. Sewa operasi Grup merupakan pihak yang menyewa Sewa dimana bagian signifikan dari risiko dan manfaat kepemilikan aset berada pada lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. y. AKUNTANSI YANG NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) x. Taxation (continued) Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if objected to/appealed against, when the result of the objection/appeal is determined. Leases i. Finance leases the Group is the lessee The Group leases certain fixed assets. Leases of fixed assets where the Group has substantially all the risks and rewards of ownership, are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the commencement of the lease at the lower of the fair value of the leased fixed assets and the present value of the minimum lease payments. Each lease payment is allocated between the liability portion and a finance charge. The corresponding rental obligations, net of finance charges are included in other long-term liabilities, except for those with maturities of 12 months or less which are included in current liabilities. The interest element of the finance cost is charged to the consolidated statements of income over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Fixed assets acquired under finance leases are depreciated over the shorter of the useful life of the assets or the lease term. ii. Finance leases the Group is the lessor Refer to Note 2f and 2w. iii. Operating leases the Group is the lessee Leases where a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases.

Halaman - 28 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) y. Sewa (lanjutan) iii. Sewa operasi Grup merupakan pihak yang menyewa (lanjutan) Pembayaran yang dilakukan untuk sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian dengan dasar garis lurus selama masa sewa. iv. Sewa operasi Grup merupakan pihak yang menyewakan Pendapatan sewa diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Lihat Catatan 2m dan 13 atas aset sewaan untuk sewa operasi. z. Laba per saham Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak ada efek yang berpotensi menjadi saham biasa. Oleh karena itu, laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar. z. AKUNTANSI YANG NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) y. Leases (continued) iii. Operating leases the Group is the lessee (continued) Payments made under operating leases are charged to the consolidated statements of income on a straight line basis over the period of the lease. iv. Operating leases the Group is the lessor Rental income is recognised on a straight line basis over the lease term. Refer to Notes 2m and 13 on assets leased out under operating lease. Earnings per share Earnings per share is calculated by dividing net income by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period. As at 31 December 2010 and 2009, there were no existing instruments which could result in the issue of further ordinary shares. Therefore, diluted earnings per share is equivalent to basic earnings per share. aa. Dividends Final dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved in the Companys General Meeting of the Shareholders. Interim dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved by a Board of Directors resolution, approval has been obtained from the Board of Commissioners and a public announcement has been made. ab. Transactions with related parties The Group enters into transactions with related parties as defined in PSAK No. 7 Related Party Disclosures. All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the notes to the consolidated financial statements.

aa. Dividen Pembagian dividen final diakui sebagai kewajiban ketika dividen tersebut disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Pembagian dividen interim diakui sebagai kewajiban ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris serta sudah diumumkan kepada publik.

ab. Transaksi dengan pihak-pihak mempunyai hubungan istimewa

yang

Grup melakukan transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
Halaman - 29 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN PENTING (lanjutan) ac. Pelaporan segmen Pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha yang teridentifikasi. Segmen usaha merupakan komponen yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk dan jasa dan kelompok tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. 3. AKUISISI YANG SIGNIFIKAN Pada bulan Desember 2010, Perseroan dan PT Arya Kharisma (AKH), anak perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki Perseroan, mengakuisisi 100% kepemilikan saham di PT General Electric Services (GE Service) dari General Electric Capital Corporation. GE Service adalah pemilik 47% saham di PT Astra Sedaya Finance (ASF), anak perusahaan langsung Perseroan. Goodwill dan arus kas keluar atas akuisisi ini dihitung sebagai berikut: Kas dan setara kas Aset lain-lain lancar Investasi Kewajiban lancar Nilai wajar dari aset bersih yang diperoleh Goodwill Jumlah harga perolehan Dikurangi: Kas dan setara kas pada GE Service Arus kas keluar akibat akuisisi GE Service kemudian mengubah nama menjadi PT Garda Era Sedaya. Pada saat yang bersamaan, Perseroan dan AKH juga mengakuisisi 47% kepemilikan saham di PT Sedaya Pratama (SP), anak perusahaan langsung, dari General Electric Capital Asia dengan harga perolehan Rp 128 miliar. Perseroan mencatat goodwill sebesar Rp 28 miliar dan kepemilikan efektif Perseroan di SP meningkat menjadi 100%. Peningkatan kepemilikan Perseroan di ASF dan SP, juga menyebabkan kepemilikan efektif Perseroan di PT Staco Estika Sedaya Finance dan PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance, meningkat masing-masing menjadi 57,26% dan 90,50%. 369 2 959 (31) 1,299 658 1,957 369 1,588 3. AKUNTANSI YANG NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) ac. Segment reporting Segment information is presented based upon identifiable business segments. A business segment is a distinguishable component that engages in providing products and services subject to risks and returns which are different from those of other business segments. SIGNIFICANT ACQUISITIONS In December 2010, the Company and PT Arya Kharisma (AKH), a wholly owned subsidiary, acquired 100% ownership in PT General Electric Services (GE Service) from General Electric Capital Corporation. GE Service is the owner of 47% interest in PT Astra Sedaya Finance (ASF), a direct subsidiary of the Company. The goodwill and cash outflow from the acquisition is calculated as follows: Cash and cash equivalent Other current assets Investment Current liabilities Fair value of net assets required Goodwill Total purchase consideration Less: Cash and cash equivalents in GE Service Cash outflow from acquisition GE Service then changed its name to PT Garda Era Sedaya. At the same time, the Company and AKH also acquired 47% ownership in PT Sedaya Pratama (SP), a direct subsidiary, from General Electric Capital Asia for a purchase consideration of Rp 128 billion. The Company recorded goodwill of Rp 28 billion and the Companys effective ownership in SP increased to 100%. Increase of the Companys ownership in ASF and SP resulted to the Companys effective ownership in PT Staco Estika Sedaya Finance and PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance increased to 57.26% and 90.50%, respectively.

Halaman - 30 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS 2010 Kas Bank Deposito berjangka dan call deposits a. Bank/Cash in bank 2010 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Related party (lihat Catatan/refer to Note 33f) PT Bank Permata Tbk Pihak ketiga/Third parties: Rupiah: Deutsche Bank AG PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank DBS Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each) Mata uang asing/Foreign currencies: Standard Chartered Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Citibank N.A. PT Bank Central Asia Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each) Jumlah pihak ketiga/Total third parties Jumlah bank/Total cash in bank b. Deposito berjangka dan call deposits/Time and call deposits 2010 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Related party (lihat Catatan/refer to Note 33f) PT Bank Permata Tbk Pihak ketiga/Third parties: Rupiah: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank DBS Indonesia 539 2009 686 1,384 2009 1,239 79 3,550 3,376 7,005 NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS 2009 81 3,306 5,345 8,732 Cash on hand Cash in bank Time and call deposits

395 181 142 114 104 99 32 18 13 245 1,343 337 165 113 61 18 129 823 2,166 3,550

12 171 78 96 24 111 53 66 166 170 947 676 59 69 78 60 178 1,120 2,067 3,306

555 319 308 280

192 489 170 211

Halaman - 31 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) b. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

Deposito berjangka dan call deposits (lanjutan)/Time and call deposits (continued) 2010 Pihak ketiga (lanjutan)/Third parties (continued): Rupiah: PT Pan Indonesia Bank Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Muamalat Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each) Mata uang asing/Foreign currencies: PT Bank OCBC Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each) Jumlah pihak ketiga/Total third parties Jumlah deposito berjangka dan call deposits/Total time and call deposits 221 200 139 128 83 73 61 50 7 91 2,515 116 78 70 11 2 1 44 322 2,837 3,376 2009 9 377 394 78 133 118 216 93 57 150 64 50 151 2,952 23 521 398 243 174 274 74 1,707 4,659 5,345

c.

Informasi lainnya Informasi lainnya sehubungan dengan kas dan setara kas adalah sebagai berikut: Suku bunga tahunan atas deposito berjangka dan call deposits adalah: 2010 Rupiah Mata uang asing 4.25% - 9.60% 0.05% - 4.30%

c.

Other information Other information relating to cash and cash equivalents is as follows: Time and call deposits, attracted interest at the following annual rates: 2009

4.50% - 15.00% 0.10% - 7.00%

Rupiah Foreign currencies

Pada tanggal 31 Desember 2010, kas dan setara kas Grup dalam penyimpanan dan dalam perjalanan diasuransikan terhadap risiko kehilangan dengan nilai pertanggungan yang setara dengan Rp 373 miliar yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul. Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.
Halaman - 32 - Page

As at 31 December 2010, cash and cash equivalents of the Group at premises and in transit are covered by insurance against loss equivalent to Rp 373 billion, which management believes is adequate to cover losses which may arise. Refer to Note 37 for details of balances in foreign currencies.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. INVESTASI LAIN-LAIN 2010 Investasi tersedia untuk dijual Reksadana Saham Obligasi 2,566 766 78 3,410 NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 5. OTHER INVESTMENTS 2009 1,813 732 18 2,563 Available-for-sale investments Mutual funds Shares Bonds

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Obligasi Nilai nominal Premi yang belum diamortisasi Deposito

Bagian lancar Bagian tidak lancar

110 2 112 3,522 (73) 3,449

127 4 1 132 2,695 (39) 2,656

Held-to-maturity investments Bonds Nominal value Unamortised premium Deposits

Current portion Non-current portion

Termasuk dalam jumlah tersebut di atas sebesar Rp 3 triliun (2009: Rp 2,3 triliun) adalah investasi yang dilakukan oleh PT Asuransi Astra Buana, anak perusahaan tidak langsung, terkait dengan kegiatan usahanya di bidang asuransi kerugian. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat penurunan nilai atas investasi tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo. Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam mata uang asing. a. Investasi tersedia untuk dijual Pengukuran nilai wajar atas investasi tersedia untuk dijual ditentukan berdasarkan harga penawaran yang berlaku, kecuali untuk beberapa instrumen ekuitas sebesar Rp 242 miliar ditentukan berdasarkan biaya perolehannya (2009: Rp 220 miliar). Pada tanggal 31 Desember 2010, keuntungan yang belum direalisasi atas investasi yang tersedia untuk dijual sebesar Rp 528 miliar (2009: Rp 278 miliar) diakui dalam ekuitas. Rincian berikut: dari reksadana adalah sebagai 2010 Obligasi Saham Campuran 1,838 604 124 2,566

Included within the above amounts are investments of Rp 3 trillion (2009: Rp 2.3 trillion) made by PT Asuransi Astra Buana, an indirect subsidiary, in the ordinary course of general insurance business. As at 31 December 2010 and 2009, there was no impairment in respect of available-for-sale and held-to-maturity investments. Refer to Note 37 for details of balances in foreign currencies. a. Available-for-sale investments The fair value of available-for-sale investments is based on their current bid prices in an active market, except for certain equity instruments of Rp 242 billion which is measured based on their cost (2009: Rp 220 billion). As at 31 December 2010, the unrealised gains on available-for-sale investments of Rp 528 billion (2009: Rp 278 billion) were recognised in equity. Details of mutual funds are as follows: 2009 903 182 728 1,813 Bonds Shares Mixed

Halaman - 33 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5. INVESTASI LAIN-LAIN (lanjutan) b. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo Pada tanggal 31 Desember 2010, nilai wajar atas obligasi yang dimiliki hingga jatuh tempo berdasarkan harga pasar adalah sebesar Rp 115 miliar (2009: Rp 132 miliar) dan pembayarannya akan jatuh tempo antara Juni 2011 sampai dengan April 2013. Obligasi tersebut memiliki peringkat antara idAA dan idAA+. 6. PIUTANG USAHA 2010 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 33g): Rupiah Mata uang asing 356 16 372 4,167 4,978 9,145 (126) 9,019 9,391 6. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 5. OTHER INVESTMENTS (continued) b. Held-to-maturity investments As at 31 December 2010, the fair value of the held-to-maturity bonds based on market price was Rp 115 billion (2009: Rp 132 billion) and repayment will be due at various points between June 2011 and April 2013. The bonds were rated between idAA and idAA+. TRADE RECEIVABLES 2009 Related parties (refer to Note 33g): 298 9 307 2,933 4,448 7,381 (109) 7,272 7,579 Rupiah Foreign currencies

Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing Penyisihan piutang ragu-ragu

Third parties: Rupiah Foreign currencies Provision for doubtful receivables

Umur piutang usaha adalah sebagai berikut: 2010 Lancar Lewat jatuh tempo: 01 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Penyisihan piutang ragu-ragu 6,649 1,402 723 372 371 9,517 (126) 9,391 ragu-ragu adalah 2010 Pada awal tahun Penambahan penyisihan, bersih Penghapusan Pada akhir tahun 109 25 (8) 126

The ageing of trade receivables is as follows: 2009 5,622 1,314 384 134 234 7,688 (109) 7,579 Current Overdue: 01 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days Over 90 days Provision for doubtful receivables

Mutasi penyisihan sebagai berikut:

piutang

The movement of the provision for doubtful receivables is as follows: 2009 114 9 (14) 109 At beginning of year Increase in provision, net Written-off At end of year

Halaman - 34 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6. PIUTANG USAHA (lanjutan) Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang usaha. Pada tanggal 31 Desember 2010, piutang usaha sejumlah Rp 5 miliar (2009: Rp 11 miliar) telah dijaminkan untuk pinjaman jangka pendek (lihat Catatan 15). Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam mata uang asing. 7. PIUTANG PEMBIAYAAN 2010 Piutang pembiayaan konsumen, bersih Piutang sewa pembiayaan Bagian lancar Bagian tidak lancar a. Piutang pembiayaan konsumen, bersih 2010 Piutang pembiayaan konsumen, kotor Pembiayaan sendiri Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain with recourse Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain without recourse 31,299 1 20,380 25,108 4,797 29,905 (15,904) 14,001 7. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 6. TRADE RECEIVABLES (continued) Management believes that the provision for doubtful receivables is adequate to cover loss on non-collectible trade receivables. As at 31 December 2010, trade receivables amounting to Rp 5 billion (2009: Rp 11 billion) have been pledged as collateral for short-term borrowings (refer to Notes 15). Refer to Note 37 for details of balances in foreign currencies. FINANCING RECEIVABLES 2009 17,350 Consumer financing receivables, net 3,383 Financing lease receivables 20,733 (10,630) Current portion 10,103 Non-current portion

a. Consumer financing receivables, net 2009 21,568 512 18,930 Consumer financing receivables, gross Direct financing Joint financing with recourse Joint financing without recourse

51,680 Pembiayaan bersama without recourse, (16,822) bagian yang dibiayai pihak lain Bagian Grup 34,858 Dikurangi: Bagian Grup atas pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui: Pembiayaan sendiri Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain with recourse Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain without recourse

41,010 (15,765) Joint financing without recourse, amount financed by other parties 25,245 The Groups portion Less: The Groups portion on unearned income on consumer financing:

(6,270) (1,881) (8,151)

(4,901) (92) (1,654) (6,647)

Direct financing Joint financing with recourse Joint financing without recourse

Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih Bagian lancar Bagian tidak lancar

26,707 (1,599) 25,108 (13,319) 11,789

18,598 (1,248) Provision for doubtful receivables 17,350 Net (8,705) Current portion 8,645 Non-current portion

Halaman - 35 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) a. Piutang pembiayaan (lanjutan) konsumen, bersih NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 7. FINANCING RECEIVABLES (continued) a. Consumer (continued) financing receivables, net

Rincian piutang pembiayaan konsumen kotor yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2010 Dalam 1 tahun 1 sampai 5 tahun 19,703 15,155 34,858 Rincian piutang pembiayaan konsumen bersih, sebelum penyisihan piutang ragu-ragu, yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2010 Dalam 1 tahun 1 sampai 5 tahun 14,307 12,400 26,707 Informasi lainnya sehubungan dengan piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut: - Tingkat suku bunga efektif per tahun atas piutang pembiayaan konsumen untuk IDR berkisar antara 10% hingga 46,63% dan untuk USD berkisar antara 7% hingga 12% (2009: untuk IDR antara 10,5% hingga 48,25% dan untuk USD antara 8,5% hingga 15,12%). - Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan pengalihan fidusia atas Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor dan Bukti Pemilikan Alat Berat atas porsi pembiayaan dimana anak perusahaan menanggung risiko kredit. - Pada tanggal 31 Desember 2010, piutang pembiayaan konsumen bersih sejumlah Rp 12,4 triliun (2009: Rp 8,1 triliun) dijaminkan untuk pinjaman, obligasi dan Medium Term Notes yang diterima oleh anak perusahaan tertentu yang bergerak di bidang jasa keuangan (lihat Catatan 15, 20d, 21a dan 21b). - Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam mata uang asing.

A schedule of gross consumer financing receivables classified according to year of maturity is as follows: 2009 13,656 11,589 25,245 A schedule of net consumer financing receivables, before provision for doubtful receivables, classified according to year of maturity is as follows: 2009 9,353 9,245 18,598 Other information relating to consumer financing receivables is as follows: The effective annual interest rates of consumer financing receivables for IDR ranged from 10% to 46.63% and for USD ranged from 7% to 12% (2009: for IDR from 10.5% to 48.25% and for USD from 8.5% to 15.12%). Consumer financing receivables are secured by fiduciary transfers of Motor Vehicle Ownership Certificates and Heavy Equipment Ownership Certificates in respect of finance on which the subsidiaries bear the credit risk. As at 31 December 2010, net consumer financing receivables amounting to Rp 12.4 trillion (2009: Rp 8.1 trillion) have been pledged as collateral for loans, bonds and Medium Term Notes obtained by certain financial services subsidiaries (refer to Notes 15, 20d, 21a and 21b). Within 1 year Between 1 and 5 years Within 1 year Between 1 and 5 years

- Refer to Note 37 for details of balances in foreign currencies.

Halaman - 36 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) b. Piutang sewa pembiayaan 2010 Piutang sewa pembiayaan, kotor Nilai sisa yang terjamin Simpanan jaminan Pendapatan sewa pembiayaan ditangguhkan Penyisihan piutang ragu-ragu Bagian lancar Bagian tidak lancar 5,663 1,666 (1,666) (735) 4,928 (131) 4,797 (2,585) 2,212 NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 7. FINANCING RECEIVABLES (continued) b. 2009 4,048 1,281 (1,281) (544) 3,504 (121) 3,383 (1,925) 1,458 Finance lease receivables, gross Guaranteed residual values Security deposits Unearned finance lease income Provision for doubtful receivables Current portion Non-current portion Financing lease receivables

Grup menyewakan kelompok aset berikut melalui sewa pembiayaan:

The Group leases out the following classes of assets under finance leases:

Periode sewa pembiayaan (dalam tahun)/ Lease period (in years)

Kendaraan bermotor Komputer dan printer Mesin dan peralatan Alat berat Simpanan jaminan dari penyewa akan digunakan untuk melunasi harga jual aset yang disewakan pada akhir masa sewa jika penyewa menggunakan hak opsinya untuk membeli aset tersebut. Jaminan tersebut akan dikembalikan kepada penyewa jika hak opsi tidak digunakan. Rincian piutang sewa pembiayaan kotor yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut: 2010 Dalam 1 tahun 1 sampai 5 tahun 3,129 2,534 5,663 Rincian piutang sewa pembiayaan bersih, sebelum penyisihan piutang ragu-ragu, yang diklasifikasikan menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut: 2010 Dalam 1 tahun 1 sampai 5 tahun 2,619 2,309 4,928

14 15 15 34

Motor vehicles Computers and printers Machinery and equipment Heavy equipment Security deposits from lessees will be applied against the selling price of the leased assets at the end of the lease term if the lessee exercises the option to purchase the asset. The deposit will be refunded to the lessee if the purchase option is not exercised. A schedule of gross finance lease receivables classified according to year of maturity is as follows:

2009 2,279 1,769 4,048 A schedule of net finance lease receivables, before provision for doubtful receivables, classified according to year of maturity is as follows: 2009 1,898 1,606 3,504 Within 1 year Between 1 and 5 years Within 1 year Between 1 and 5 years

Halaman - 37 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) b. Piutang sewa pembiayaan (lanjutan) Informasi lainnya sehubungan dengan piutang sewa pembiayaan yang diberikan adalah sebagai berikut: - Tingkat suku bunga efektif per tahun atas piutang sewa pembiayaan untuk IDR berkisar antara 12,01% hingga 19% dan untuk USD berkisar antara 7% hingga 11,5% (2009: untuk IDR antara 8,5% hingga 27% dan untuk USD antara 8,5% hingga 15%). - Pada tanggal 31 Desember 2010, piutang sewa pembiayaan bersih sejumlah Rp 3 triliun (2009: Rp 1,8 triliun) dijaminkan untuk pinjaman dan Medium Term Notes yang diterima oleh anak perusahaan tertentu yang bergerak di bidang jasa keuangan (lihat Catatan 15, 20d dan 21b). - Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam mata uang asing. Rincian piutang pembiayaan konsumen dan piutang sewa pembiayaan kotor menurut umur adalah sebagai berikut: 2010 Lancar Lewat jatuh tempo: 01 - 30 hari 31 - 60 hari Lebih dari 60 hari 39,996 269 105 151 40,521 Mutasi penyisihan sebagai berikut: piutang ragu-ragu adalah 2010 Pada awal tahun Penambahan penyisihan, bersih setelah pemulihan Penghapusan Pada akhir tahun Bagian lancar Bagian tidak lancar 1,369 928 (567) 1,730 (1,021) 709 NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 7. FINANCING RECEIVABLES (continued) b. Financing lease receivables (continued) Other information relating to financing lease receivables are as follows: - The effective annual interest rates of finance lease receivables for IDR ranged from 12.01% to 19% and for USD ranged from 7% to 11.5% (2009: for IDR from 8.5% to 27% and for USD from 8.5% to 15%). - As at 31 December 2010, net finance lease receivables amounting to Rp 3 trillion (2009: Rp 1.8 trillion) have been pledged as collateral for loans and Medium Term Notes obtained by certain financial services subsidiaries (refer to Notes 15, 20d and 21b). - Refer to Note 37 for details of balances in foreign currencies. The ageing of gross consumer financing and financing lease receivables is as follows: 2009 28,876 221 83 113 29,293 The movement of the provision for doubtful receivables is as follows: 2009 1,168 752 (551) 1,369 (675) 694 At beginning of year Increase in provision, net of amount recovered Written-off At end of year Current portion Non-current portion Current Overdue: 01 - 30 days 31 - 60 days Over 60 days

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang.

Management believes that the provision for doubtful receivables is adequate to cover loss on non-collectible receivables.

Halaman - 38 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. PIUTANG LAIN-LAIN 2010 Surat hutang subordinasi Piutang karyawan Agunan yang diambil alih - bersih Aset derivatif Lain-lain Penyisihan piutang ragu-ragu Bagian lancar Bagian tidak lancar Piutang lain-lain terdiri dari: 2010 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 33h) Pihak ketiga 871 605 1,476 451 278 151 60 580 1,520 (44) 1,476 (527) 949 NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. OTHER RECEIVABLES 2009 472 248 111 36 522 1,389 (40) 1,349 (460) 889 Subordinated note Loans to officers and employees Repossessed collateral - net Derivative assets Others Provision for doubtful receivables Current portion Non-current portion

Other receivables consists of: 2009 958 391 1,349 Related parties (refer to Note 33h) Third parties

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutupi kerugian dari tidak tertagihnya piutang. a. Surat hutang subordinasi Pada bulan Juni 2009, Perseroan membeli Surat hutang subordinasi yang diterbitkan oleh PT Bank Permata Tbk (BP) senilai USD 50 juta yang akan jatuh tempo pada bulan Juni 2021. Surat hutang subordinasi dapat dibayar atas pilihan BP secara keseluruhan pada Juni 2016 (callable option), atau pada suatu tanggal pembayaran bunga setelahnya, dengan persetujuan terlebih dahulu dari Bank Indonesia. BP dapat mengganti Surat hutang subordinasi dengan instrumen modal pengganti (berupa instrumen dengan kualitas yang setara atau lebih baik, untuk tujuan kecukupan modal) jika perubahan dalam rasio kecukupan modal menyebabkan Surat hutang subordinasi tidak memenuhi syarat sebagai modal Tier 2 dan dalam kondisi tertentu (antara lain perubahan kondisi pasar). Setiap penggantian memerlukan persetujuan dari Bank Indonesia.

Management believes that the provision for doubtful receivables is adequate to cover loss on non-collectible receivables. a. Subordinated note In June 2009, the Company subscribed to a Subordinated note issued by PT Bank Permata Tbk (BP) amounting to USD 50 million which will mature in June 2021. The Subordinated note may be redeemed at the option of BP in whole in June 2016 (callable option), or on any interest payment date thereafter, with prior consent of Bank Indonesia. BP may exchange the Subordinated note with replacement capital instruments (being instruments of equivalent or better quality for capital adequacy purpose) if a change in capital adequacy requirement results in the Subordinated note ceasing to be eligible as Tier 2 capital and in certain other circumstances (for instance a material change in market conditions). Any exchange requires the approval of Bank Indonesia.

Halaman - 39 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) a. Surat hutang subordinasi (lanjutan) Surat hutang subordinasi ini bersifat unsecured, tidak tercatat di bursa, dengan tingkat suku bunga tetap sebesar 9,75% per tahun untuk tahun pertama hingga tahun ketujuh dan selanjutnya sebesar USD LIBOR 6 bulanan + 6,6035% per tahun. b. Piutang karyawan Perseroan dan anak perusahaan tertentu memberikan pinjaman kepada karyawannya untuk membeli kendaraan bermotor. Pinjaman ini dilunasi secara angsuran melalui pemotongan gaji bulanan. c. Aset dan kewajiban derivatif c.
2010 Jumlah nosionala)/ Notional amounta) Instrumen Lindung nilai arus kas: Interest rate swaps Cross currency swaps Tidak dikategorikan sebagai lindung nilai: Kontrak berjangka valuta asing Interest rate swaps Cross currency swaps IDR USD USD JPY 253,007,092,213 293,307,816 550,283,332 3,447,413,559 Aset derivatif/ Derivative assets 17 38 Kewajiban derivatifb)/ Derivative liabilitiesb) 6 28 100 1 Instruments Cash flow hedges: Interest rate swaps Cross currency swaps Not designated as hedges: JPY EUR IDR USD JPY 789,758,236 1,000,000 30,000,000,000 5,555,554 230,000,000 5 60 (5) 55 2009 Jumlah nosionala)/ Notional amounta) IDR USD 200,312,056,748 255,122,907 Aset derivatif/ Derivative assets Kewajiban derivatif b)/ Derivative liabilities b) 4 37 3 1 4 143 (51) 92 Forward foreign exchange contract Interest rate swaps Cross currency swaps

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. OTHER RECEIVABLES (continued) a. Subordinated note (continued) The Subordinated note is unsecured, not listed, with a fixed interest rate of 9.75% per annum for the first year up to the seventh year and USD 6 months LIBOR + 6.6035% per annum thereafter. b. Loans to officers and employees The Company and certain subsidiaries provide vehicle loans to their officers and employees. These loans are repaid in instalments through deductions from monthly salaries. Derivative assets and liabilities

Bagian lancar Bagian tidak lancar

Current portion Non-current portion

Instrumen Lindung nilai arus kas: Interest rate swaps Tidak dikategorikan sebagai lindung nilai: Interest rate swaps Kontrak berjangka valuta asing Cross currency swaps

Instruments Cash flow hedges: Interest rate swaps Not designated as hedges:

IDR JPY USD JPY

30,000,000,000 795,750,000 200,881,944 6,651,922,271

14 22 36 (7) 29
a) b)

1 3 117 15 177 (29) 148

Interest rate swaps Forward foreign exchange contract Cross currency swaps

Bagian lancar Bagian tidak lancar


a) b)

Current portion Non-current portion

Dalam satuan penuh. Kewajiban derivatif disajikan sebagai kewajiban lain-lain (lihat Catatan 17).

In full amount. Derivative liabilities are presented under other liabilities (refer to Note 17).

Halaman - 40 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) c. Aset dan kewajiban derivatif (lanjutan) Perubahan atas nilai wajar dari kontrak interest rate swap dan cross currency swap yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, yang secara efektif menghapus variabilitas arus kas dari pinjaman terkait, dicatat di ekuitas. Nilai ini kemudian diakui ke laporan laba rugi konsolidasian sebagai penyesuaian atas laba atau rugi selisih kurs dan beban bunga pinjaman terkait yang dilindung nilai pada periode yang sama dimana selisih kurs dan beban bunga tersebut diakui di perkiraan laba rugi. Atas keuntungan nilai wajar bersih yang telah diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian, Rp 13 miliar (2009: kerugian Rp 295 miliar) dicatat di dalam beban pokok pendapatan dan Rp 1 miliar (2009: kerugian Rp 71 miliar) dicatat di dalam keuntungan atau kerugian bersih selisih kurs. Keuntungan dan kerugian di ekuitas atas cross currency swap dan interest rate swap akan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian sepanjang periode tiga tahun ke depan sesuai dengan jatuh tempo dari pinjaman yang bersangkutan. Pada tanggal 31 Desember 2010, tingkat suku bunga tetap sehubungan dengan interest rate swaps untuk USD berkisar antara 0,68% sampai 5,6% (2009: 1,55% sampai 5,6%) dan untuk IDR antara 6,6% sampai 16,3% (2009: 8,7% sampai 19,81%). Suku bunga mengambang yang utama adalah SBI, LIBOR dan SIBOR. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 tidak terdapat aset derivatif yang mengalami penurunan nilai. Informasi lain mengenai aset dan kewajiban derivatif pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Pihak dalam kontrak/Counterparties The Royal Bank of Scotland United Overseas Bank Limited PT Bank Permata Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Mizuho Indonesia PT ANZ Panin Bank PT Bank Danamon Indonesia Tbk The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd Citibank N.A. JP Morgan Chase Bank N.A. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd Standard Chartered Bank PT Bank BNP Paribas Indonesia PT Bank OCBC Indonesia Sumitomo Mitsui Banking Corporation

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 8. OTHER RECEIVABLES (continued) c. Derivative (continued) assets and liabilities

Changes in the fair value of the interest rate and cross currency swaps designated hedging instruments that effectively offset the variability of cash flows associated with the borrowings are recorded in equity. The amounts subsequently are recognised to the consolidated statements of income as adjusments of the exchange rate differences and interest payments related to the hedged borrowings in the same period in which the related exchange rate differences and interest affect earnings. Of the net fair value gains that have been recognised in the consolidated statements of income, Rp 13 billion (2009: loss of Rp 295 billion) has been recorded in the cost of revenue and Rp 1 billion (2009: loss of Rp 71 billion) has been recorded in the net foreign exchange gain or loss. Gains and losses recognised in equity on cross currency and interest rate swaps will be released to the consolidated statements of income over the next three years following the maturity of the related loans. As at 31 December 2010, the fixed interest rates relating to interest rate swaps for USD vary from 0.68% to 5.6% (2009: 1.55% to 5.6%) and for IDR from 6.6% to 16.3% (2009: 8.7% to 19.81%). The main floating rate are SBI, LIBOR and SIBOR.

As at 31 December 2010 and 2009, there is no impairment in respect of derivative assets. Other information relating to derivative assets and liabilities as at 31 December 2010 is as follows:
Jadwal penyelesaian/Settlement schedule Juni/June 2011 Oktober/October 2011 September 2012 Mei/May 2012 September 2012 Desember/December 2012 Januari/January 2013 Januari/January 2011 November 2013 Januari/January 2011 Oktober/October 2013 Januari/January 2011 September 2013 Januari/January 2011 November 2013 Februari/February 2011 November 2013 September 2012 Desember/December 2013 Juni/June 2011 November 2013 Oktober/October 2013 November 2013 Juni/June 2011 Desember/December 2013 September 2013

Halaman - 41 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 9. 2010 Barang jadi termasuk unit CBU Barang dalam penyelesaian Bahan baku dan unit CKD Suku cadang Barang dalam perjalanan Lain-lain Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar 7,853 245 486 371 1,274 712 10,941 (99) 10,842 Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan usang dan tidak lancar cukup untuk menutup kerugian karena penurunan nilai persediaan. Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak ada persediaan yang dijaminkan untuk pinjaman (2009: Rp 30 miliar). Pada tanggal 31 Desember 2010, persediaan Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan setara dengan Rp 5,2 triliun yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul. Mutasi penyisihan persediaan usang dan tidak lancar adalah sebagai berikut: 2010 Pada awal tahun Penambahan/(penurunan) penyisihan Penghapusan Anak perusahaan yang dilepas Pada akhir tahun 10. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar dimuka 2010 Perseroan Pajak Penghasilan Badan Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penjualan Barang Mewah Anak perusahaan Pajak Penghasilan Badan Pajak Pertambahan Nilai 79 79 1,165 478 1,643 1,722 78 26 (4) (1) 99 INVENTORIES 2009 5,370 208 233 467 545 537 7,360 (78) 7,282 Management believes that the provision for obsolete and slow moving inventory is adequate to cover loss due to the decline in the value of inventories. As at 31 December 2010, there were no inventories pledged as collateral for borrowings (2009: Rp 30 billion). As at 31 December 2010, the inventories of the Group were covered by insurance against loss by fire and other risks equivalent to Rp 5.2 trillion which management believes is adequate to cover losses which may arise. The movement in the provision for obsolete and slow moving inventory is as follows: 2009 119 (34) (7) 78 At beginning of year Increase/(decrease) in provision Written-off Disposed subsidiaries At end of year Finished goods including CBU units Work-in-progress Raw materials and CKD units Spare parts Goods in transit Others Provision for obsolete and slow moving inventory

9. PERSEDIAAN

10. TAXATION a. 2009 3 103 103 209 644 446 1,090 1,299 The Company Corporate Income Tax Value Added Tax Luxury Sales Tax Subsidiaries Corporate Income Tax Value Added Tax Prepaid taxes

Halaman - 42 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. PERPAJAKAN (lanjutan) a. Pajak dibayar dimuka (lanjutan) Pajak dibayar dimuka merupakan kelebihan bayar pajak penghasilan badan dan pajak lainnya yang belum diperiksa oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) serta pembayaran atas surat ketetapan pajak yang diterima oleh Grup dimana keberatan dan banding telah diajukan kepada DJP. Status dari pajak dibayar dimuka adalah sebagai berikut: 2010 Belum/sedang diperiksa Keberatan dan banding 1,484 238 1,722 b. Hutang pajak 2010 Perseroan Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25/29 Pajak Pertambahan Nilai 122 27 152 98 399 2009 894 405 1,299 b. 2009 86 21 92 199 The Company Income taxes: Article 21 Article 23 Article 25/29 Value Added Tax Taxes payable Not yet audited/in progress Objections and appeals NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. TAXATION (continued) a. Prepaid taxes (continued) Prepaid taxes represent overpayments of corporate income tax and other taxes which have not been audited by the Directorate General of Tax (DGT) and payments of tax assessments received by the Group for which objections and appeals have been submitted to the DGT. The status of the prepaid taxes are as follows:

Anak perusahaan Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 26 Pasal 25/29 Pajak Pertambahan Nilai Pajak Penjualan Barang Mewah

197 1 49 3 558 68 6 882 1,281

138 1 37 2 879 141 6 1,204 1,403 c.

Subsidiaries Income taxes: Article 21 Article 22 Article 23 Article 26 Article 25/29 Value Added Tax Luxury Sales Tax

c.

Beban pajak penghasilan 2010 Perseroan Kini: Tidak final Final Tangguhan (824) (48) 182 (690)

Income tax expenses The Company Current: Non final Final Deferred

2009 (583) (25) (22) (630)

Halaman - 43 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) 2010 Anak perusahaan Kini: Tidak final Final Tangguhan Konsolidasian Kini: Tidak final Final Tangguhan (3,302) (66) 31 (3,337) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. TAXATION (continued) c. 2009 (3,182) (92) (54) (3,328) Subsidiaries Current: Non final Final Deferred Consolidated Current: Non final Final Deferred Income tax expenses (continued)

(4,126) (114) 213 (4,027)

(3,765) (117) (76) (3,958)

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan hasil perhitungan teoritis laba sebelum pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2010 Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan Eliminasi konsolidasi Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan dan eliminasi Dikurangi: Laba sebelum pajak penghasilan anak perusahaan Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan Pajak dihitung pada tarif pajak yang berlaku Penghasilan bukan obyek pajak Beban yang tidak dapat dikurangkan Penyesuaian akibat perubahan tarif pajak Beban pajak penghasilan Perseroan Beban pajak penghasilan anak perusahaan Beban pajak penghasilan konsolidasian 21,031 8,046 29,077 2009

The reconciliation between income tax expenses and the theoretical tax amount on profit before income tax is as follows:

16,402 6,545 22,947

Consolidated profit before income tax Consolidation eliminations Consolidated profit before income tax and eliminations Less: Profit before income tax of subsidiaries Profit before income tax of the Company Tax calculated at applicable tax rates Income not subject to tax Non-deductible expenses Adjustment due to changes in tax rates Income tax expenses of the Company Income tax expenses of subsidiaries Consolidated income tax expenses

(14,021) 15,056 (3,010) 2,358 (38) (690) (3,337) (4,027)

(12,277) 10,670 (2,439) 1,840 (34) 3 (630) (3,328) (3,958)

Halaman - 44 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. PERPAJAKAN (lanjutan) c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak Perseroan dengan penghasilan kena pajak Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 Laba sebelum pajak penghasilan Perseroan 15,056 2009 10,670 Profit before income tax of the Company Fiscal adjustments: Dealer incentives Advertising and promotion Employee welfare expenses After sales service Share of results of subsidiaries, associates and jointly controlled entities, net of goodwill amortisation Income subject to final tax Others Taxable income of the Company Current income tax expenses of the Company - non final Prepayment of income taxes of the Company Income tax payable the Company Current income tax expenses of subsidiaries - non final Prepayment of income taxes of subsidiaries Income tax payable subsidiaries NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. TAXATION (continued) c. Income tax expenses (continued) The reconciliation between profit before income tax of the Company and the Companys taxable income for the years ended 31 December 2010 and 2009 is as follows:

Penyesuaian pajak: Insentif dealer 206 Iklan dan promosi 223 Beban kesejahteraan karyawan 118 Pelayanan purna jual 259 Bagian atas laba bersih anak (11,792) perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities, setelah dikurangi amortisasi goodwill Penghasilan kena pajak final (239) Lain-lain 290 (10,935) Penghasilan kena pajak Perseroan 4,121 Beban pajak penghasilan kini Perseroan - tidak final Pembayaran pajak dimuka Perseroan Hutang pajak penghasilan Perseroan Beban pajak penghasilan kini anak perusahaan - tidak final Pembayaran pajak dimuka anak perusahaan Hutang pajak penghasilan anak perusahaan 824 (672) 152 3,302 (2,744) 558

50 82 77 148 (7,999)

(179) (315) (8,136) 2,534 583 (491) 92 3,182 (2,303) 879

Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah penghasilan kena pajak didasarkan atas perhitungan sementara, karena Perseroan belum menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan pajak penghasilan badan.

In these consolidated financial statements, the amount of taxable income is based on preliminary calculations, as the Company has not yet been required to submit its corporate income tax returns.

Halaman - 45 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. PERPAJAKAN (lanjutan) d. Aset dan kewajiban pajak tangguhan
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasian/ Credited/(charged) to consolidated statements of income 2010

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. TAXATION (continued) d. Deferred tax assets and liabilities

Aset pajak tangguhan Perseroan: Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar Investasi Aset tetap Beban tangguhan Beban yang masih harus dibayar Keuntungan ditangguhkan Kewajiban imbalan kerja Aset pajak tangguhan Perseroan, bersih Aset pajak tangguhan anak perusahaan, bersih Kewajiban pajak tangguhan anak perusahaan, bersih

Pada awal tahun/At beginning of year

Reklasifikasi/ Reclassification

Lain-lain/ Others

Pada akhir tahun/ At end of year

4 1 2 (5) (1) 209 5 55 270 544 814 (933)

2 1 159 20 182 134 316 (103)

(23) (23) 23

(24) (24) (1)

Deferred tax assets of the Company: 4 Provision for doubtful receivables 3 Provision for obsolete and slow moving inventory 2 Investments (4) Fixed assets (1) Deferred charges 368 Accrued expenses 5 Deferred gain 75 Employee benefits obligation 452 631 Deferred tax assets of the Company, net Deferred tax assets of subsidiaries, net

1,083

(1,014) Deferred tax liabilities of subsidiaries, net

Pada awal tahun/At beginning of year

Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi konsolidasian/ Credited/(charged) to consolidated statements of income

2009

Reklasifikasi/ Reclassification

Lain-lain/ Others

Pada akhir tahun/ At end of year

Aset pajak tangguhan Perseroan: Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan persediaan usang dan tidak lancar Investasi Aset tetap Beban tangguhan Beban yang masih harus dibayar Keuntungan ditangguhkan Kewajiban imbalan kerja Aset pajak tangguhan Perseroan, bersih Aset pajak tangguhan anak perusahaan, bersih Kewajiban pajak tangguhan anak perusahaan, bersih

4 2 2 (4) (1) 240 5 44 292 512 804 (846)

(1) (1) (31) 11 (22) 35 13 (89)

(24) (24) 24

21 21 (22)

Deferred tax assets of the Company: 4 Provision for doubtful receivables 1 Provision for obsolete and slow moving inventory 2 Investments (5) Fixed assets (1) Deferred charges 209 Accrued expenses 5 Deferred gain 55 Employee benefits obligation 270 544 814 Deferred tax assets of the Company, net Deferred tax assets of subsidiaries, net

(933) Deferred tax liabilities of subsidiaries, net

e.

Administrasi Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia mengatur bahwa masing-masing perusahaan dalam Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang secara individu.

e.

Administration The taxation laws of Indonesia require that each company in the Group submits individual tax returns on the basis of self assessment.

Halaman - 46 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. PERPAJAKAN (lanjutan) e. Administrasi (lanjutan) Berdasarkan UU yang berlaku, Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak tetapi tidak lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah lima tahun sejak saat terhutangnya pajak. f. Surat ketetapan pajak Pada tahun 2010, Grup telah menerima beberapa surat ketetapan pajak untuk berbagai jenis pajak dari berbagai tahun pajak. Grup telah menyetujui sebagian ketetapan tersebut sebesar Rp 162 miliar dan telah dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun 2010. Atas jumlah sisanya, Grup telah mengajukan keberatan dan banding. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah ketetapan pajak yang masih dalam proses keberatan dan banding adalah sebagai berikut: 2010 Pajak penghasilan badan Pajak-pajak lainnya 27 211 238 g. 2009 227 178 405 Corporate income tax Other taxes f. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 10. TAXATION (continued) e. Administration (continued) Under prevailing regulations, the Director General of Tax (DGT) may assess or amend taxes within a certain period. For fiscal years 2007 and before, this period is within ten years of the time the tax become due, but not later than 2013, while for fiscal years 2008 and onwards, the period is within five years of the time the tax becomes due. Tax assessments In 2010, the Group has received a number of assessments for various taxes and in respect of various fiscal years. The Group has accepted a portion of these assessments totalling Rp 162 billion which has been booked in the 2010 consolidated statements of income. For the remaining amounts, the Group has filed objections and appeals. As at 31 December 2010 and 2009, the amount of assessments in the process of objection and appeal were as follows:

g.

Tarif Pajak Perseroan Terbuka yang memenuhi syaratsyarat tertentu berhak memperoleh penurunan tarif pajak penghasilan sebesar 5% dari tarif pajak penghasilan yang berlaku. Untuk tahun fiskal 2010 dan 2009, Perseroan dan PT United Tractors Tbk, anak perusahaan langsung, memenuhi syaratsyarat tersebut dan telah menerapkan tarif pajak yang lebih rendah. Aset dan kewajiban pajak tangguhan per 31 Desember 2010 telah dihitung dengan memperhitungkan tarif-tarif pajak yang berlaku pada saat realisasi.

Tax rates Publicly listed entities which comply with certain requirements are entitled to a 5% tax rate reduction from the applicable tax rates. For the fiscal year 2010 and 2009, the Company and PT United Tractors Tbk, a direct subsidiary, complied with these requirements and have therefore applied the lower tax rates. Deferred tax assets and liabilities as at 31 December 2010 have been calculated taking into account tax rates expected to be prevailing at the time they crystallise.

Halaman - 47 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES JOINTLY CONTROLLED ENTITIES
2010 % kepemilikan efektif/ Pada Bagian atas % of effective awal tahun/ hasil bersih/ ownership At beginning Share 31/12/2010 of year of results 50.00 31.87 51.00 24.55 47.83 44.94 47.83 47.83 32.52 38.26 38.26 40.65 3,140 1,007 870 332 265 295 218 232 216 120 97 70 112 6,974 44.52 50.00 50.00 60.00 3,423 266 129 79 3,897 Alat-alat berat/pertambangan/ Heavy equipment/mining a) PT Traktor Nusantara PT United Tractors Semen Gresik c) PT Komatsu Remanufacturing Asia Infrastuktur dan logistik/ Infrastructure and logistic PT PAM Lyonnaise Jaya Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)/others (below d) Rp 50 billion each) 2,140 743 549 112 135 89 107 90 109 56 36 60 72 4,298 357 76 23 26 482 Pada akhir tahun/ At end of year 38 10 (7) 41 3,448 1,726 973 414 362 360 304 294 280 149 111 122 181 8,724 4,709 427 183 99 5,418

AND

Investee

Dividen/ Dividends (1,832) (24) (446) (30) (38) (24) (21) (28) (45) (27) (22) (8) (3) (2,548) (7) (6) (13)

Pembelian/ Purchases 891 75 45 1,011

Lain-lain/ Others

Otomotif/Automotive PT Astra Honda Motor a) PT Astra Daihatsu Motor PT Toyota-Astra Motor PT Denso Indonesiaa) PT Kayaba Indonesia PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu/formerly PT Tri Dharma Wisesa) PT GS Battery PT Aisin Indonesia PT AT Indonesia PT Federal Nittan Industries PT Inti Ganda Perdana Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 miliar)/others (below Rp 50 billion each) b) Jasa keuangan/Financial services PT Bank Permata Tbk a) PT Toyota Astra Financial Services PT Komatsu Astra Finance PT Astra Auto Finance

50.00 26.77 29.15

122 42 164

42 4 18 64 38 14 52 4,896
a) b)

(17) (5) (14) (36) (20) (4) (24) (2,621)

162 162 1,173

81 81 (1) (1) 121

147 41 85 273 525 113 638 15,053

49.00

345 104 449 11,484

a) b)

Dan anak perusahaan. Otomotif - lain-lain terdiri dari PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo Daihatsu Automotive Corporation, PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka Paramitra dan PT DIC Astra Chemical. Perusahaan asosiasi sejak Januari 2010. Infrastruktur dan logistik - lain-lain terdiri dari PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Marga Trans Nusantara, PT Gresik Distribution Terminal dan PT Toyofuji Serasi Indonesia.

And subsidiary/subsidiaries. Automotive - others consist of PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo Daihatsu Automotive Corporation, PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka Paramitra and PT DIC Astra Chemical. An associate since January 2010. Infrastructure and logistic - others consist of PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Marga Trans Nusantara, PT Gresik Distribution Terminal and PT Toyofuji Serasi Indonesia.

c) d)

c) d)

Halaman - 48 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (continued)
2009 Bagian atas hasil bersih/ Share of results 1,216 149 337 98 34 83 58 68 60 60 35 26 43 2,267 128 40 19 12 199 27 9 36 60 5 65 2,567

Investee Otomotif/Automotive PT Astra Honda Motor a) PT Astra Daihatsu Motor PT Toyota-Astra Motor a) PT Denso Indonesia PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Kayaba Indonesia PT GS Battery PT Tri Dharma Wisesa PT Aisin Indonesia PT AT Indonesia PT Federal Nittan Industries PT Inti Ganda Perdana Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each) b) Jasa keuangan/Financial services PT Bank Permata Tbk a) PT Toyota Astra Financial Services PT Komatsu Astra Finance PT Astra Auto Finance Alat berat dan pertambangan/ Heavy equipment and mining a) PT Traktor Nusantara PT United Tractors Semen Gresik Infrastuktur dan logistik/ Infrastructure and logistic PT PAM Lyonnaise Jaya Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each) c)

% kepemilikan efektif/ % of effective ownership 31/12/2009 50.00 31.87 51.00 24.55 44.94 47.83 47.83 47.83 32.52 38.26 38.26 40.65

Pada awal tahun/ At beginning of year 3,347 867 697 254 278 199 192 159 187 60 66 45 47 6,398

Dividen/ Dividends (1,424) (9) (164) (20) (17) (17) (18) (9) (31) (4) (1) (1,714) (2) (11) (13) (14) (3) (17) (15) (5) (20) (1,764)

Lain-lain/ Others 1 22 23 30 (52) (20) (42) 64 64 45

Pada akhir tahun/ At end of year 3,140 1,007 870 332 295 265 232 218 216 120 97 70 112 6,974 3,423 266 129 79 3,897 122 42 164 345 104 449 11,484

44.51 50.00 50.00 44.86

3,265 278 132 78 3,753

50.00 26.77

109 36 145

30.00

300 40 340 10,636

a) b)

Dan anak perusahaan. Otomotif - lain-lain terdiri dari PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo Daihatsu Automotive Corporation, PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka Paramitra dan PT DIC Astra Chemical. Infrastruktur dan logistik - lain-lain terdiri dari PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Marga Trans Nusantara, PT Gresik Distribution Terminal dan PT Toyofuji Serasi Indonesia.

a) b)

And subsidiary/subsidiaries. Automotive - others consist of PT Fuji Technica Indonesia, Vietindo Daihatsu Automotive Corporation, PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia, PT Wahana Eka Paramitra and PT DIC Astra Chemical. Infrastructure and logistic - others consist of PT Toyofuji Logistics Indonesia, PT Marga Trans Nusantara, PT Gresik Distribution Terminal and PT Toyofuji Serasi Indonesia.

c)

c)

Penerbitan saham baru PT Bank Permata Tbk Pada bulan November 2010, PT Bank Permata Tbk (BP) melakukan Penawaran Umum Terbatas dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) baru kepada para pemegang saham. Perseroan mengeksekusi haknya dan membeli hak yang tidak tereksekusi dengan total transaksi sebesar Rp 891 miliar. Transaksi ini meningkatkan kepemilikan efektif Perseroan di BP menjadi 44,52%.

PT Bank Permata Tbk rights issue In November 2010, PT Bank Permata Tbk (BP) offered Pre-emptive Rights of Limited Public Offering (Rights Issue) to the shareholders. The Company exercised its preemptive rights and bought unexercised rights at a total transaction of Rp 891 billion. This transaction increased the Companys effective ownership in BP to 44.52%.

Halaman - 49 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (lanjutan) Penambahan kepemilikan Lyonnaise Jaya di PT PAM NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 11. INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (continued) Addition of interest in PT PAM Lyonnaise Jaya In December 2010, PT Astratel Nusantara, a direct subsidiary, acquired a 19% ownership in PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) shares from Citigroup Financial Products Inc. at a consideration of Rp 162 billion. The transaction increased the Companys effective ownership in Palyja to 49%. 12. PLANTATIONS
2010
Pada awal tahun/ At beginning Penambahan/ of year Additions Anak perusahaan yang dilepas/ Disposed subsidiaries Pada akhir tahun/ At end of year

Pada bulan Desember 2010, PT Astratel Nusantara, anak perusahaan langsung, membeli 19% kepemilikan saham di PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dari Citigroup Financial Products Inc. sebesar Rp 162 miliar. Transaksi tersebut meningkatkan kepemilikan efektif Perseroan di Palyja menjadi 49%. 12. TANAMAN PERKEBUNAN

Pengurangan/ Reklasifikasi/ Disposals Reclassifications

Harga perolehan Tanaman menghasilkan Tanaman belum menghasilkan Akumulasi penyusutan Tanaman menghasilkan Nilai buku bersih

1,386 1,884 3,270 (656) 2,614

852 852 (90)

(57) (1) (58) 46

452 (452) -

(180) (180) -

1,781 2,103 3,884

Acquisition cost Mature plantations Immature plantations

Accumulated depreciation (700) Mature plantations 3,184 Net book value

2009
Pada awal tahun/ At beginning of year Penambahan/ Additions Pengurangan/ Disposals Reklasifikasi/ Reclassifications Pada akhir tahun/ At end of year

Harga perolehan Tanaman menghasilkan Tanaman belum menghasilkan Akumulasi penyusutan Tanaman menghasilkan Nilai buku bersih

1,189 1,336 2,525 (588) 1,937

801 801 (68)

(2) (2) -

197 (251) (54) -

1,386 1,884 3,270 (656) 2,614

Acquisition cost Mature plantations Immature plantations Accumulated depreciation Mature plantations Net book value

Seluruh penyusutan tanaman menghasilkan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 dialokasikan ke beban pokok pendapatan. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, luas area tertanam yang dimiliki adalah sebagai berikut (dalam satuan hektar): 2010 Tanaman menghasilkan Tanaman belum menghasilkan 148,273 58,276 206,549 Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak ada tanaman perkebunan yang dijaminkan untuk pinjaman.

All depreciation of mature plantations for the years ended 31 December 2010 and 2009 has been allocated to cost of revenue. As at 31 December 2010 and 2009, the total planted area owned is as follows (in hectares): 2009 139,875 67,430 207,305 As at 31 December 2010, there are no plantations that have been pledged as security for borrowings. Mature plantations Immature plantations

Halaman - 50 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) Seluruh tanaman menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan tidak diasuransikan. 13. ASET TETAP
Pada awal tahun/ At beginning Penambahan/ Pengurangan/ Additions Disposals of year Harga perolehan Kepemilikan langsung: Tanah Bangunan dan fasilitasnya Mesin dan peralatan Alat berat Alat-alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Aset yang disewakan: Alat-alat pengangkutan Peralatan kantor Alat-alat berat Properti pertambangan Aset sewa pembiayaan: Mesin Aset dalam penyelesaian: Bangunan Mesin dan alat berat

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 12. PLANTATIONS (continued) Mature plantations and immature plantations are not insured. 13. FIXED ASSETS
2010
Reklasifikasi/ Reclassifications Anak perusahaan yang dilepas/ Disposed Lain-lain/ subsidiaries Others Pada akhir tahun/ At end of year Acquisition cost Directly owned: Land Buildings and improvements Machinery and equipment Heavy equipment Transportation equipment Furniture and office equipment Assets for lease: Transportation equipment Office equipment Heavy equipment Mining properties Assets under finance lease: Machinery Assets under construction: Buildings Machinery and heavy equipment

2,667 4,589 3,778 11,053 943 1,552 2,926 655 357 2,552 1,252 538 1,057 33,919

380 267 618 1,903 216 178 1,879 65 84 138 456 919 1,272 8,375

(7) (21) (46) (182) (82) (83) (13) (111) (1) (11) (7) (564)

4 606 354 1,406 74 5 (642) (10) 163 (668) (573) (1,500) (781)

(186) (62) (40) (38) (4) (7) (2) (339)

(2) (2)

2,858 5,379 4,662 14,180 1,113 1,648 4,150 599 604 2,689 1,040 866 820 40,608

Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung: Bangunan dan fasilitasnya Mesin dan peralatan Alat berat Alat-alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Aset yang disewakan: Alat-alat pengangkutan Peralatan kantor Alat-alat berat Properti pertambangan Aset sewa pembiayaan: Mesin

(1,587) (2,081) (5,514) (551) (1,210) (903) (532) (56) (326) (398) (13,158)

(357) (384) (2,044) (136) (159) (535) (57) (76) (141) (246) (4,135)

19 32 182 49 82 7 110 481

(24) (260) 6 1 395 5 402 525

6 16 17 3 42

(1,919) (2,441) (7,636) (615) (1,283) (1,036) (474) (132) (467) (242) (16,245) 24,363

Accumulated depreciation Directly owned: Buildings and improvements Machinery and equipment Heavy equipment Transportation equipment Furniture and office equipment Assets for lease: Transportation equipment Office equipment Heavy equipment Mining properties Assets under finance leases: Machinery

Nilai buku bersih

20,761

Net book value

2009
Pada awal tahun/ At beginning of year Harga perolehan Kepemilikan langsung: Tanah Bangunan dan fasilitasnya Mesin dan peralatan Alat berat Alat-alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Aset yang disewakan: Alat-alat pengangkutan Peralatan kantor Alat-alat berat Properti pertambangan Aset sewa pembiayaan: Mesin Aset dalam penyelesaian: Bangunan Mesin dan alat berat Anak perusahaan baru dan yang dilepas/ New and disposed subsidiaries

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Disposals

Reklasifikasi/ Reclassifications

Lain-lain/ Others

Pada akhir tahun/ At end of year Acquisition cost Directly owned: Land Buildings and improvements Machinery and equipment Heavy equipment Transportation equipment Furniture and office equipment Assets for lease: Transportation equipment Office equipment Heavy equipment Mining properties Assets under finance lease: Machinery Assets under construction: Buildings Machinery and heavy equipment

2,392 3,774 3,468 6,981 869 1,517 2,626 591 55 2,546 1,661 545 1,384 28,409

197 221 444 2,392 122 139 803 73 300 569 651 723 6,634

(5) (32) (89) (270) (34) (67) (7) (1) (1) (1) (507)

83 626 (43) 1,950 66 (36) (496) (8) 2 (977) (658) (1,049) (540)

(80) (1) 6 (75)

(2) (2)

2,667 4,589 3,778 11,053 943 1,552 2,926 655 357 2,552 1,252 538 1,057 33,919

Halaman - 51 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TETAP (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 13. FIXED ASSETS (continued)
2009
Pada awal tahun/ At beginning of year Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung: Bangunan dan fasilitasnya Mesin dan peralatan Alat berat Alat-alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Aset yang disewakan: Alat-alat pengangkutan Peralatan kantor Alat-alat berat Properti pertambangan Aset sewa pembiayaan: Mesin Anak perusahaan baru dan yang dilepas/ New and disposed subsidiaries

Penambahan/ Additions

Pengurangan/ Disposals

Reklasifikasi/ Reclassifications

Lain-lain/ Others

Pada akhir tahun/ At end of year Accumulated depreciation Directly owned: Buildings and improvements Machinery and equipment Heavy equipment Transportation equipment Furniture and office equipment Assets for lease: Transportation equipment Office equipment Heavy equipment Mining properties Assets under finance leases: Machinery

(1,339) (1,905) (3,445) (457) (1,111) (814) (481) (31) (245) (839) (10,667)

(278) (312) (1,632) (133) (166) (403) (57) (49) (81) (196) (3,307)

29 63 269 20 66 3 1 1 452

1 73 (706) (1) 311 5 24 636 343

20 1 21

(1,587) (2,081) (5,514) (551) (1,210) (903) (532) (56) (326) (398) (13,158) 20,761

Nilai buku bersih

17,742

Net book value

Penambahan aset tetap terdiri dari: 2010 Perolehan Pindahan dari uang muka 7,504 871 8,375

Additions to fixed assets consist of: 2009 6,124 510 6,634 Acquisitions Transfer from advance payments

Rincian keuntungan pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut: Harga jual Nilai buku bersih Penyusutan dialokasikan sebagai berikut: 2010 Beban pokok pendapatan Beban usaha Perkebunan plasma dan tanaman belum menghasilkan 3,679 395 61 4,135 Hak atas tanah berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan dan Hak Guna Usaha yang dapat diperbaharui dengan masa yang akan berakhir antara tahun 2011 sampai 2099. Properti pertambangan terutama merupakan hak kontrak untuk melakukan penambangan atas cadangan batubara yang terdapat di wilayah konsesi penambangan tertentu yang akan berakhir antara tahun 2011 sampai 2037. 2010 116 (83) 33

Details of gains from the disposal of fixed assets are as follows: 2009 171 (55) 116 Proceeds Net book value

Depreciation was allocated as follows: 2009 2,885 377 45 3,307 Land rights are held under renewable Hak Guna Bangunan and Hak Guna Usaha titles, which will expire between 2011 and 2099. Mining properties mainly represent contractual rights to mine coal reserves in specified concession areas which will expire at various points between 2011 and 2037. Cost of revenue Operating expenses Plasma and immature plantations

Halaman - 52 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 13. ASET TETAP (lanjutan) Bangunan dan mesin dalam penyelesaian diperkirakan akan selesai antara tahun 2011 dan 2013 dengan persentase penyelesaian antara 1% - 97%. Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap tertentu dengan nilai buku bersih sejumlah Rp 2,7 triliun (2009: Rp 2,9 triliun) dijaminkan untuk pinjaman bank dan pinjaman lain-lain jangka panjang, Medium Term Notes dan hutang sewa pembiayaan (lihat Catatan 20d dan 21b). Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap tertentu yang dimiliki oleh Grup telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan setara dengan Rp 33,5 triliun yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan atas nilai tercatat aset tetap tersebut. 14. ASET KERJA SAMA OPERASI NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 13. FIXED ASSETS (continued) Building and machinery under construction are estimated to be completed between 2011 and 2013 with percentage of completion between 1% - 97%. As at 31 December 2010, certain fixed assets with a net book value of Rp 2.7 trillion (2009: Rp 2.9 trillion) have been used as collateral for long-term bank loans and other loans, Medium Term Notes and obligations under finance leases (refer to Notes 20d and 21b). As at 31 December 2010, certain fixed assets of the Group are covered by insurance against loss by fire and other risks equivalent to Rp 33.5 trillion, which management believes is adequate to cover losses which may arise.

Management is of the view that there has been no impairment in the carrying amount of fixed assets. 14. JOINT OPERATION ASSETS
2010

Pada awal tahun/ At beginning Penambahan/ of year Additions

Pengurangan/ Reklasifikasi/ Disposals Reclassifications

Lain-lain/ Others

Pada akhir tahun/ At end of year

Harga perolehan Aset dalam penyelesaian Akumulasi penyusutan Nilai buku bersih

1,108 113 (41) 1,180

5 195 (36)

(6) 3

177 (179) -

2 -

1,284 Acquisition cost 131 Assets under construction (74) Accumulated depreciation 1,341 Net book value

2009
Pada awal tahun/ At beginning Penambahan/ of year Additions Pada akhir tahun/ At end of year

Pengurangan/ Reklasifikasi/ Disposals Reclassifications

Lain-lain/ Others

Harga perolehan Aset dalam penyelesaian Akumulasi penyusutan Nilai buku bersih

1,005 (5) 1,000

146 (40)

(7) 4

33 (33) -

77 -

1,108 Acquisition cost 113 Assets under construction (41) Accumulated depreciation 1,180 Net book value

Aset kerja sama operasi merupakan aset jalan tol. Hak konsesi jalan tol yang diperoleh PT Marga Mandalasakti, anak perusahaan tidak langsung, berlaku sampai dengan tahun 2048. Pada tahun 2010, aset jalan tol telah direklasifikasi dari aset tetap dan disajikan neto dengan akumulasi penyusutan pada saat akuisisi.

Joint operation assets are toll roads assets. The toll road concession rights which are obtained by PT Marga Mandalasakti, an indirect subsidiary, are valid until 2048. In 2010, the toll roads assets have been reclassified from fixed assets and presented net of accumulated depreciation at the time of acquisition.

Halaman - 53 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 14. ASET KERJA SAMA OPERASI (lanjutan) Seluruh penyusutan aset kerja sama operasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 dialokasikan ke beban pokok pendapatan. 15. PINJAMAN JANGKA PENDEK 2010 Pinjaman bank Pinjaman sindikasi Cerukan a. Pinjaman bank/Bank loans 2010 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/Related party (lihat Catatan/refer to Note 33k) USD PT Bank Permata Tbk Pihak ketiga/Third parties Rupiah PT Pan Indonesia Bank Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd PT Bank DBS Indonesia JP Morgan Chase Bank N.A. PT Bank CIMB Niaga Tbk Citibank N.A. PT Bank BNP Paribas Indonesia PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank OCBC Indonesia PT Bank China Trust Indonesia Standard Chartered Bank Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each) USD The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each) JPY Marubeni Corporation Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each) 2009 3,899 790 4,689 NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 14. JOINT OPERATION ASSETS (continued) All depreciation of joint operation assets for the years ended 31 December 2010 and 2009 has been allocated to cost of revenue. 15. SHORT-TERM BORROWINGS 2009 2,052 376 2 2,430 Bank loans Syndicated loans Overdrafts

18

738 392 325 252 200 200 200 200 150 135 124 100 100 80 50 50 30 28 3,354 279 135 56 470 57 57 3,899

99 55 219 114 200 200 80 200 135 128 50 60 50 52 1,642 283 28 311 62 37 99 2,052

Halaman - 54 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 15. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan) b. Pinjaman sindikasi/Syndicated loans 2010 Facility agent Rupiah Standard Chartered Bank USD Standard Chartered Bank Sumitomo Mitsui Banking Corporation 700 90 790 Dana yang diperoleh dari pinjaman jangka pendek digunakan untuk tujuan modal kerja dan debitur diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu, antara lain batasan rasio keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2010, pinjaman jangka pendek sejumlah USD 33 juta dan Rp 2,9 triliun, secara total setara dengan Rp 3,2 triliun (2009: USD 30 juta dan Rp 1,5 triliun, secara total setara dengan Rp 1,8 triliun) yang diperoleh anak perusahaan langsung dan tidak langsung tertentu dijamin dengan piutang usaha, piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa pembiayaan dan aset tetap dari anak perusahaan langsung dan tidak langsung yang bersangkutan (lihat Catatan 6, 7a,7b, dan 13). Informasi lain mengenai pinjaman bank jangka pendek pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Kreditur/Lenders Standard Chartered Bank PT Bank Permata Tbk PT Pan Indonesia Bank Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank Rabobank International Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd PT Bank DBS Indonesia JP Morgan Chase Bank N.A. PT Bank CIMB Niaga Tbk Citibank N.A. PT Bank BNP Paribas Indonesia PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank OCBC Indonesia PT Bank China Trust Indonesia The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 15. SHORT-TERM BORROWINGS (continued)

2009 376 376

The funds received from short-term borrowings are to be used for working capital purposes and the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants. As at 31 December 2010, short-term borrowings amounting to USD 33 million and Rp 2.9 trillion, equivalent in total to Rp 3.2 trillion (2009: USD 30 million and Rp 1.5 trillion, equivalent in total to Rp 1.8 trillion) obtained by certain direct and indirect subsidiaries are secured by trade receivables, consumer financing receivables, financing lease receivables and fixed assets of the respective direct and indirect subsidiaries (refer to Notes 6, 7a, 7b and 13). Other information relating to short-term bank loans as at 31 December 2010 is as follows:
Jadwal pembayaran/ Repayment schedule Tingkat bunga/ Interest rates JIBOR + 1.40% SIBOR + 1.40% SBI + 2.00% 5.50% 8.13% - 14.00% SBI + 2.25% 8.20% - 17.15% 7.20% - 14.00% 7.90% - 13.00% SBI + 2.15% 8.25% - 14.85% 8.60% - 17.50% 9.60% 2.20% - 14.65% 7.85% - 12.50% 8.25% - 17.50% SBI + 1.50% 8.20% - 17.75% 8.70% - 15.65% SBI + 3.00% - 3.50% JIBOR + 2.15% SBI + 2.00% SIBOR + 2.00%

Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 30 Desember/December 2011 Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 31 Januari/January 2011 23 Maret/March 2011 31 Januari/January 2011 Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 3 Januari/January 2011 Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 10 Januari/January 2011 Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 29 Januari/January 2011 22 Desember/December 2011

Halaman - 55 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 16. HUTANG USAHA 2010 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 33i): Rupiah Mata uang asing Pihak ketiga: Rupiah Mata uang asing NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 16. TRADE PAYABLES 2009 Related parties (refer to Note 33i): Rupiah Foreign currencies Third parties: Rupiah Foreign currencies

1,867 191 2,058 4,236 2,981 7,217

1,715 48 1,763 2,032 3,483 5,515

Hutang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa. Tidak ada jaminan yang diberikan atas hutang usaha Grup. Lihat Catatan 37 untuk rincian saldo dalam mata uang asing. 17. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 2010 Uang jaminan pembelian dari pelanggan dan uang muka penjualan Estimasi klaim asuransi Kewajiban derivatif (lihat Catatan 8c) Hutang dividen Lain-lain Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang Kewajiban lain-lain terdiri dari: 2010 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 33j) Pihak ketiga 44 3,079 3,123 18. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2010 Pelayanan purna jual Komisi penjualan Iklan dan promosi Imbalan kerja Beban bunga Pemeliharaan dan perbaikan Distribusi, gudang dan pengepakan Royalti Lain-lain 859 702 684 336 184 147 135 108 750 3,905 1,464 419 143 25 1,072 3,123 (2,988) 135

Trade payables arise from the purchases of goods and services. There is no guarantee given on the Groups trade payables. Refer to Note 37 for details of balances in foreign currencies. 17. OTHER LIABILITIES 2009 984 352 177 18 800 2,331 (2,134) 197 Purchase guarantees from customers and sales advances Estimated insurance claims Derivative liabilities (refer to Note 8c) Dividend payable Others Current portion Non-current portion Other liabilities consists of: 2009 25 2,306 2,331 18. ACCRUED EXPENSES 2009 546 479 410 208 119 169 108 104 929 3,072 After sales service Sales commissions Advertising and promotion Employee benefits Interest expenses Repair and maintenance Distribution, warehousing and packaging Royalty Others Related parties (refer to Note 33j) Third parties

Halaman - 56 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. KEWAJIBAN DIESTIMASI 2010 Kewajiban imbalan kerja: Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya Imbalan kerja jangka panjang lainnya Taksiran kewajiban restorasi dan rehabilitasi Lain-lain Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang Kewajiban imbalan kerja Kewajiban imbalan kerja dihitung oleh PT Eldridge Gunaprima Solution dan PT Padma Radya Aktuaria, aktuaris independen. Asumsi aktuarial pokok yang digunakan adalah sebagai berikut: 2010 Tingkat diskonto Hasil aset program yang diharapkan Kenaikan gaji di masa datang 8% - 9% 10% 8% - 9% 871 584 62 4 1,521 (178) 1,343 NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 19. PROVISIONS 2009 675 439 43 4 1,161 (199) 962 Employee benefits obligation: Pension benefits and other post-employment benefits Other long-term employee benefits Estimated liabilities for restoration and rehabilitation Others Current portion Non-current portion

Employee benefits obligations The employee benefits obligation is based on calculations by PT Eldridge Gunaprima Solution and PT Padma Radya Aktuaria, independent actuaries. The principal actuarial assumptions used are as follows: 2009 10% 10% 9% Discount rate Expected return on plan assets Future salary increases

Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya Kewajiban imbalan pensiun dan imbalan pascakerja lainnya yang diakui di neraca konsolidasian adalah sebagai berikut: 2010 Nilai kini kewajiban Nilai wajar aset program Kerugian aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui 2,029 (907) 1,122 (91) (160) 871 Mutasi kewajiban imbalan kerja yang diakui pada neraca konsolidasian adalah sebagai berikut:

Pension benefits and other post-employment benefits The pension benefits and other postemployment benefits obligations recognised in the consolidated balance sheets are determined as follows: 2009 1,865 (770) 1,095 (279) (141) 675 The movements of employee benefits obligation recognised in the consolidated balance sheets are as follows: Present value of obligation Fair value of plan assets Unrecognised actuarial losses Unrecognised past service costs

Halaman - 57 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. KEWAJIBAN DIESTIMASI (lanjutan) Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya (lanjutan) 2010 Pada awal tahun Jumlah yang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian Iuran/imbalan yang dibayarkan Anak perusahaan yang dilepas Pindahan ke perusahaan asosiasi Pada akhir tahun Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang 675 297 (91) (4) (6) 871 (76) 795 NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 19. PROVISIONS (continued) Pension benefits and other post-employment benefits (continued) 2009 521 268 (108) (6) 675 (100) 575 At beginning of year Expenses charged in the consolidated statements of income Contributions/benefits paid Disposed subsidiaries Transfer to associates company At end of year Current portion Long term portion

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut: 2010 Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil aset program yang diharapkan Kerugian/(keuntungan) aktuarial bersih yang diakui selama tahun berjalan Biaya jasa lalu 157 179 (62) 9 14 297 Keuntungan aktual aset program pensiun imbalan pasti adalah Rp 212 miliar (2009: keuntungan Rp 273 miliar). Aset program termasuk saham dan obligasi Perseroan, beberapa anak perusahaan dan jointly controlled entities, dengan nilai wajar sejumlah Rp 248 miliar (2009: Rp 201 miliar). Imbalan kerja jangka panjang lainnya Kewajiban imbalan kerja jangka panjang lainnya yang diakui di neraca konsolidasian adalah sebesar Rp 584 miliar (2009: Rp 439 miliar). Mutasi kewajiban yang diakui pada neraca konsolidasian adalah sebagai berikut: 2010 Pada awal tahun Jumlah yang dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian Imbalan yang dibayarkan Anak perusahaan yang dilepas Pada akhir tahun Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang 439 218 (72) (1) 584 (98) 486

The amounts recognised in the consolidated statements of income are as follows: 2009 141 168 (54) (2) 15 268 The actual gain on plan assets of the defined benefit pension plan was Rp 212 billion (2009: gain of Rp 273 billion). Plan assets include shares and bonds of the Company, certain subsidiaries and jointly controlled entities, with a fair value of Rp 248 billion (2009: Rp 201 billion). Other long-term employee benefits Other long-term employee benefits obligations recognised in the consolidated balance sheets are Rp 584 billion (2009: Rp 439 billion). The movements in the liability recognised in the consolidated balance sheets are as follows: 2009 333 152 (46) 439 (95) 344 At beginning of year Expenses charged in the consolidated statements of income Benefits paid Disposed subsidiaries At end of year Current portion Non-current portion Current service cost Interest cost Expected return on plan assets Net actuarial loss/(gain) recognised during the year Past service costs

Halaman - 58 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 19. KEWAJIBAN DIESTIMASI (lanjutan) Imbalan kerja jangka panjang lainnya (lanjutan) Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasian adalah sebagai berikut: 2010 Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial bersih yang diakui selama tahun berjalan Biaya jasa lalu 111 38 14 55 218 20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG 2010 Pinjaman bank Pinjaman sindikasi Pinjaman dari pihak selain bank Pembiayaan bersama with recourse Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang a. Pinjaman bank 10,643 6,895 1,499 1 19,038 (8,887) 10,151 NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 19. PROVISIONS (continued) Other long-term (continued) employee benefits

The amounts recognised in the consolidated statements of income are as follows: 2009 80 38 34 152 20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS 2009 5,124 4,860 1,735 338 12,057 (5,772) 6,285 a. Bank loans Syndicated loans Non bank loans Joint financing with recourse Current portion Non-current portion Current service cost Interest cost Net actuarial loss recognised during the year Past service cost

Bank loans
2010 Ekuivalen Rp/Rp equivalent Jumlah/ Total Jangka pendek/ Current Jangka panjang/ Non-current

Jumlah mata uang asing dalam jutaan/Amount of foreign currency in million Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Pan Indonesia Bank Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Ekspor Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT ANZ Panin Bank Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each)

2,215 1,288 827 513 492 400 299 261 261 199 175 139 116 7,185

871 748 393 263 215 99 299 80 116 66 140 79 107 3,476

1,344 540 434 250 277 301 181 145 133 35 60 9 3,709

Halaman - 59 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Pinjaman bank (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued) a. Bank loans (continued)
2010 Ekuivalen Rp/Rp equivalent Jumlah/ Total Jangka pendek/ Current Jangka panjang/ Non-current

Jumlah mata uang asing dalam jutaan/Amount of foreign currency in million Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties Mata uang asing/Foreign currencies Standard Chartered Bank The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd Sumitomo Mitsui Banking Corporation The Japan Bank for International Cooperation Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd. Mizuho Corporate Bank Ltd Citibank N.A. DBS Bank Ltd The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Mizuho Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each)

USD USD USD USD JPY USD USD USD USD USD USD USD USD JPY

78 55 50 45 691 30 25 20 20 20 15 14 2 230

702 493 450 404 76 270 224 180 180 180 131 122 21 25 3,458

303 224 225 90 45 180 112 90 90 180 60 53 21 25 1,698 5,174

399 269 225 314 31 90 112 90 90 71 69 1,760 5,469

Jumlah/Total Jumlah mata uang asing dalam jutaan/Amount of foreign currency in million Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Pan Indonesia Bank PT Bank Mega Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT ANZ Panin Bank PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk The Royal Bank of Scotland PT Bank Ekonomi Raharja PT Bank China Trust Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each) Mata uang asing/Foreign currencies PT Bank Mizuho Indonesia The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd The Japan Bank for International Cooperation JPMorgan Chase Bank, N.A. Standard Chartered Bank Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each) Jumlah/Total Halaman - 60 - Page

10,643

2009 Ekuivalen Rp/Rp equivalent Jumlah/ Total Jangka pendek/ Current Jangka panjang/ Non-current

969 642 631 463 375 300 298 265 179 125 82 54 50 69 4,502

379 294 298 388 77 245 127 63 92 55 32 50 47 2,147 59 94 41 63 22 57 336 2,483

590 348 333 75 298 55 298 138 116 33 27 22 22 2,355 127 23 70 16 31 19 286 2,641

USD JPY JPY USD USD USD

20 1,150 1,096 8 6 8

186 117 111 79 53 76 622 5,124

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Pinjaman bank (lanjutan)
Informasi lain mengenai pinjaman bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Kreditur/Lenders PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Pan Indonesia Bank Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank UOB Buana Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Ekspor Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT ANZ Panin Bank Standard Chartered Bank The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd Sumitomo Mitsui Banking Corporation The Japan Bank for International Cooperation Oversea-Chinese Banking Corporation Ltd. Mizuho Corporate Bank Ltd Citibank N.A. DBS Bank Ltd The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd PT Bank Ekonomi Raharja PT Bank Mizuho Indonesia

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued) a. Bank loans (continued)
Other information relating to bank loans as at 31 December 2010 is as follows:
Jadwal pembayaran/ Repayment schedule Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2014) Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2014) Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2014) Beberapa cicilan di tahun/several instalments in 2011 Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2012) Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2012) Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2014) Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2015) Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) 21 Januari /January 2011 Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2012) Tingkat bunga/ Interest rates 9.50% - 13.75% 10.00% - 14.50% 10.50% - 12.00% 11.35% - 12.65% SBI + 2.50% 10.50% - 11.10% 10.25% - 11.25% 11.50% SBI + 3.00% 11.30% 11.15% - 12.75% 10.50% 13.00% - 16.00% 11.85% LIBOR + 1.90% - 3.25% SIBOR + 3.75% LIBOR + 1.90% - 3.00% LIBOR + 1.90% - 2.00% 3.27% - 4.44% LIBOR + 0.80% LIBOR + 1.90% - 2.00% LIBOR + 1.90% - 2.00% LIBOR + 1.90% - 2.00% LIBOR + 1.90% - 2.00% LIBOR + 2.00% LIBOR + 1.90% - 2.00% SIBOR + 3.00% SIBOR + 1.20% 4.40%

Sesuai dengan beberapa perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi batasanbatasan tertentu seperti batasan rasio keuangan. Lihat Catatan 20d untuk rincian jaminan atas pinjaman ini. b. Pinjaman sindikasi b.

As specified by the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants. Refer to Note 20d for details of the security for the loans. Syndicated loans
2010 Ekuivalen Rp/Rp equivalent Jumlah/ Total 552 91 643 USD USD USD USD 219 190 150 142 1,945 1,712 1,332 1,263 6,252 6,895 Jangka pendek/ Current 314 44 358 818 888 296 456 2,458 2,816 Jangka panjang/ Non-current 238 47 285 1,127 824 1,036 807 3,794 4,079

Facility agents Rupiah PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank Mata uang asing/Foreign currencies Mizuho Corporate Bank Ltd Standard Chartered Bank Sumitomo Mitsui Banking Corporation The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd Jumlah/Total

Jumlah mata uang asing dalam jutaan/Amount of foreign currency in million -

Halaman - 61 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) b. Pinjaman sindikasi (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued) b. Syndicated loans (continued)
2009 Ekuivalen Rp/Rp equivalent Jumlah/ Total 150 786 936 Mata uang asing/Foreign currencies Standard Chartered Bank Mizuho Corporate Bank Ltd PT Bank China Trust Indonesia Citicorp International Ltd Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each) Jumlah/Total USD USD USD USD USD 270 88 40 15 5 2,532 828 376 141 47 3,924 4,860 Jangka pendek/ Current 50 238 288 1,004 552 376 141 47 2,120 2,408 Jangka panjang/ Non-current 100 548 648 1,528 276 1,804 2,452

Facility agents Rupiah Standard Chartered Bank PT Bank Central Asia Tbk

Jumlah mata uang asing dalam jutaan/Amount of foreign currency in million -

Informasi lain mengenai pinjaman sindikasi pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Facility agents PT Bank Central Asia Tbk Standard Chartered Bank Mizuho Corporate Bank Ltd Sumitomo Mitsui Banking Corporation The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd

Other information relating to syndicated loans as at 31 December 2010 is as follows:


Jadwal pembayaran/ Repayment schedule Tingkat bunga/ Interest rates 11.58% LIBOR + 1.15% - 1.25% SIBOR + 1.65% - 3.50% 11.70% LIBOR + 1.60% - 1.85% SIBOR + 1.65% LIBOR + 0.17% - 1.85% LIBOR + 1.70% - 1.85%

Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2012) Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013) Beberapa cicilan/several instalments (2011 - 2013)

Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu seperti batasan rasio keuangan, pembatasan dividen dan persyaratan administrasi. Lihat Catatan 20d untuk rincian jaminan atas pinjaman ini. c. Pinjaman dari pihak selain bank c.

As specified by the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants, dividend restrictions and administrative requirements. Refer to Note 20d for details of the security for the loans. Non bank loans
2010 Ekuivalen Rp/Rp equivalent Jumlah/ Total Jangka pendek/ Current Jangka panjang/ Non-current

Jumlah mata uang asing dalam jutaan/Amount of foreign currency in million Kreditur/Lenders Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties (lihat Catatan/refer to Note 33k) Rupiah PT Toyota Astra Financial Services PT Astra Daihatsu Motor

206 180 386

84 154 238

122 26 148

Halaman - 62 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) c. Pinjaman dari pihak selain bank (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued) c. Non bank loans (continued)
2010 Ekuivalen Rp/Rp equivalent Jumlah/ Total Jangka pendek/ Current Jangka panjang/ Non-current

Jumlah mata uang asing dalam jutaan/Amount of foreign currency in million Kreditur/Lenders Pihak ketiga/Third parties Rupiah Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each) Mata uang asing/Foreign currencies Marubeni Corporation JA Mitsui Leasing Ltd Sumitomo Mitsui Finance and Leasing Company Ltd Mitsui & Co Ltd Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/Others (below Rp 50 billion each) Jumlah/Total Jumlah mata uang asing dalam jutaan/Amount of foreign currency in million Kreditur/Lenders Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties (lihat Catatan/refer to Note 33k) PT Astra Daihatsu Motor PT Toyota Astra Financial Services Pihak ketiga/Third parties Sumitomo Mitsui Finance and Leasing Company Ltd JA Mitsui Leasing Ltd Marubeni Corporation Mitsui & Co Ltd Nederlandse Financierings- Maatschappij voor Ontwikkelingslanden N.V. Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 50 miliar)/ Others (below Rp 50 billion each) Jumlah/Total USD JPY USD USD JPY USD USD

43 1,458 15 17 1,298 7 8

387 160 135 157 143 67 62 1,111 1,499

260 110 45 84 71 39 49 658 897

127 50 90 73 72 28 13 453 602

2009 Ekuivalen Rp/Rp equivalent Jumlah/ Total Jangka pendek/ Current Jangka panjang/ Non-current

334 236 570 265 250 187 198 139 104 22 1,165 1,735

154 43 197 100 102 66 67 52 22 409 606

180 193 373 165 148 187 132 72 52 756 1,129

USD JPY USD JPY USD USD USD

28 2,458 20 1,948 15 11 2

Informasi lain mengenai pinjaman dari pihak selain bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Other information relating to non bank loans as at 31 December 2010 is as follows:

Halaman - 63 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 20. PINJAMAN BANK DAN PINJAMAN LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) c. Pinjaman dari pihak selain bank (lanjutan)
Kreditur/Lenders PT Toyota Astra Financial Services PT Astra Daihatsu Motor Marubeni Corporation JA Mitsui Leasing Ltd Sumitomo Mitsui Finance and Leasing Company Ltd Mitsui & Co Ltd

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 20. LONG-TERM BANK LOANS AND OTHER LOANS (continued) c. Non bank loans (continued)
Tingkat bunga/ Interest rates 11.25% - 13.50% 10.50% LIBOR + 2.60% - 3.25% 3.20% - 3.58% LIBOR + 3.25% SIBOR + 1.50% - 3.25% LIBOR + 1.50% - 2.55%

Jadwal pembayaran/ Repayment schedule Beberapa cicilan/several instalments (2011 2014) Beberapa cicilan/several instalments (2011 2012) Beberapa cicilan/several instalments (2011 2013) Beberapa cicilan/several instalments (2011 2013) Beberapa cicilan/several instalments (2011 2013) Beberapa cicilan/several instalments (2011 2012)

Sesuai dengan perjanjian pinjaman, debitur diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu seperti batasan rasio keuangan. Lihat Catatan 20d untuk rincian jaminan atas pinjaman ini. d. Informasi lainnya Dana yang diperoleh digunakan antara lain untuk modal kerja, pendanaan umum, pembiayaan kembali pinjaman dan kredit investasi. Pada tanggal 31 Desember 2010, pinjaman sejumlah USD 716 juta, JPY 3 miliar dan Rp 7,8 triliun, secara total setara dengan Rp 14,5 triliun (2009: USD 279 juta, JPY 5,6 miliar dan Rp 5,1 triliun, secara total setara dengan Rp 8,3 triliun) dijamin dengan kas dan setara kas, investasi lain-lain, piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa pembiayaan dan aset tetap dari anak perusahaan langsung dan tidak langsung yang bersangkutan (lihat Catatan 7a, 7b dan 13). 21. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN 2010 Hutang obligasi Medium Term Notes Bagian jangka pendek Bagian jangka panjang 4,839 2,428 7,267 (3,902) 3,365 d.

As specified by the loan agreements, the borrowers are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants. Refer to Note 20d for details of the security for the loans. Other information The funds received are to be used for working capital, general funding, loan refinancing and investment credits. As at 31 December 2010, loans amounting to USD 716 million, JPY 3 billion and Rp 7.8 trillion, equivalent to a total of Rp 14.5 trillion (2009: USD 279 million, JPY 5.6 billion and Rp 5.1 trillion, equivalent to a total of Rp 8.3 trillion) are secured by cash and cash equivalents, other investments, consumer financing receivables, financing lease receivables and fixed assets of the respective direct and indirect subsidiaries (refer to Notes 7a, 7b and 13). 21. DEBT SECURITIES IN ISSUE 2009 4,178 2,679 6,857 (2,839) 4,018 Bonds Medium Term Notes Current portion Non-current portion

Halaman - 64 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. SURAT BERHARGA (lanjutan) a. Hutang obligasi Rincian dari hutang obligasi adalah sebagai berikut: YANG DITERBITKAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 21. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued) a. Bonds Details of bonds are as follows:

2010 Peringkat Pefindo/ Pefindo Rating idAA idAA idAA idAA idAA idAA idAA idAA Jumlah/ Total 200 326 343 1,396 332 324 522 1,396 4,839 2009 Jumlah/ Total 48 561 566 881 599 528 995 4,178 Jangka pendek/ Current 48 361 201 489 268 169 363 1,899 Jangka panjang/ Non-current 200 365 392 331 359 632 2,279 Jangka pendek/ Current 200 326 133 427 332 324 92 299 2,133 Jangka panjang/ Non-current 210 969 430 1,097 2,706

Rupiah Obligasi Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance VII Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance VIII Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance IX Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance X Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap Jumlah/Total

Rupiah Obligasi Astra Sedaya Finance VI Tahun 2005 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance VII Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance VIII Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance IX Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap Jumlah/Total

Peringkat Pefindo/ Pefindo Rating idAAidAAidAAidAAidAAidAAidAA-

Informasi lain mengenai hutang obligasi pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

Other information relating to bonds as at 31 December 2010 is as follows:

Halaman - 65 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. SURAT BERHARGA (lanjutan) a. YANG DITERBITKAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 21. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued) a.
Pokok obligasi/ Bonds principal 200 366 394 1,500 350 360 635 1,500

Hutang obligasi (lanjutan)

Bonds (continued)

Hutang obligasi/ Bonds *) Obligasi Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance VII Tahun 2007 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance VIII Tahun 2008 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance IX Tahun 2009 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance X Tahun 2010 dengan Tingkat Bunga Tetap

Wali amanat/ Trustee PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Jatuh tempo/ Maturity 28 Juni/June 2011 2011 2011 - 2012 2011 - 2014 2 Mei/May 2011 13 Mei/May 2011 2011 - 2012 2011 - 2014

Tingkat bunga/ Interest rates 10.35% 10.13% - 10.30% 14.56% - 14.90% 8.47% - 10.90% 10.75% 12.63% 13.55% - 14.60% 8.10% - 10.55%

Catatan/Note: *) Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang pembiayaan konsumen sampai dengan 60% dari jumlah saldo pokok obligasi (lihat Catatan 7a)/ Secured by fiduciary guarantee over consumer financing receivables amounting to 60% of the total outstanding bond principal (refer to Note 7a)

Dana yang diperoleh dari penerbitan hutang obligasi digunakan untuk tujuan modal kerja dan penerbit dibatasi dalam melakukan corporate actions tertentu dan harus mempertahankan sejumlah rasio keuangan tertentu. Pembayaran bunga hutang obligasi dilakukan setiap tiga bulanan. Semua hutang obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. b. Medium Term Notes Rincian dari Medium Term Notes (MTN) adalah sebagai berikut:
Peringkat Pefindo/ Pefindo Rating Rupiah
MTN Astra Sedaya Finance I Tahun 2009 MTN Astra Sedaya Finance II Tahun 2009 MTN Federal International Finance II Tahun 2009 MTN Federal International Finance III Tahun 2010 MTN Serasi Autoraya I Tahun 2009 MTN Serasi Autoraya II Tahun 2010 MTN Surya Artha Nusantara Finance I Tahun 2010 idAA idAA idAA idAA idA+ idA+ idA-

The funds received from issue of bonds are to be used for working capital purposes and issuers are restricted from taking certain corporate actions and must maintain certain financial ratios. Interest on bonds is paid on a quarterly basis. All the bonds are listed on the Indonesia Stock Exchange. b. Medium Term Notes Details of Medium Term Notes (MTNs) are as follows:
2010 Jumlah/ Total
670 460 499 300 100 100 299 2,428

Jangka pendek/ Current


670 460 499 100 40 1,769

Jangka panjang/ Non-current


300 60 299 659

Halaman - 66 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 21. SURAT BERHARGA (lanjutan) b. YANG DITERBITKAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 21. DEBT SECURITIES IN ISSUE (continued) b.
Peringkat Pefindo/ Pefindo Rating Rupiah
MTN Astra Sedaya Finance I Tahun 2009 MTN Astra Sedaya Finance II Tahun 2009 MTN Federal International Finance I Tahun 2009 MTN Federal International Finance II Tahun 2009 MTN Serasi Auto Raya Tahun 2009 idAAidAAidAAidAAidAA799 780 500 500 100 2,679 110 320 500 10 940 689 460 500 90 1,739

Medium Term Notes (lanjutan)

Medium Term Notes (continued)


2009 Jumlah/ Total Jangka pendek/ Current Jangka panjang/ Non-current

Informasi lain mengenai MTN pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Pokok/ Principal
MTN Astra Sedaya Finance I Tahun 2009 MTN Astra Sedaya Finance II Tahun 2009 MTN Federal International Finance II Tahun 2009 MTN Federal International Finance III Tahun 2010 MTN Serasi Autoraya I Tahun 2009 MTN Serasi Autoraya II Tahun 2010 MTN Surya Artha Nusantara Finance I Tahun 2010
a)

Other information relating to MTNs as at 31 December 2010 is as follows:


Jatuh tempo/ Maturity
2011 2011 2011

Wali amanat/ Trustee


PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Batavia Prosperindo Sekuritas PT NISP Sekuritas PT Danareksa Investment Management PT Danareksa Investment Management PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Tingkat bunga/ Interest rates


11.20% - 11.75% 10.50% 11.35%

Jaminan/ Security
Catatan/Note a) Catatan/Note a) Catatan/Note a)

690 460 500

300 100 100 300

27 Januari/ January 2012 30 Desember/ December 2011 2011 - 2012 25 Februari/ February 2012

10.50% 11.50% 11.50% 11.38%

Catatan/Note

a)

Catatan/Note b) Catatan/Note b) Catatan/Note c)

Catatan/Note: Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang pembiayaan konsumen sampai dengan 60% dari jumlah saldo pokok Medium Term Note (lihat Catatan 7a)/Secured by fiduciary guarantee over consumer financing receivables amounting to 60% of the total outstanding Medium Term Note principle (refer to Note 7a) b) Dijamin dengan jaminan fidusia dari aset tetap sampai dengan 80% dari jumlah saldo pokok Medium Term Note (lihat Catatan 13)/Secured by fiduciary guarantee over fixed asset amounting to 80% of the total outstanding Medium Term Note principle (refer to Note 13) c) Dijamin dengan jaminan fidusia dari piutang sewa pembiayaan sampai dengan 100% dari jumlah saldo pokok Medium Term Note (lihat Catatan 7b)/Secured by fiduciary guarantee over financing lease receivables amounting to 100% of the total outstanding Medium Term Note principle (refer to Note 7b)

Sesuai dengan perjanjian perwaliamanatan MTN, anak perusahaan diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu seperti batasan rasio keuangan dan batasan corporate actions tertentu. Pembayaran bunga MTN dilakukan setiap satu atau tiga bulanan. 22. HAK MINORITAS Rincian kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas dan bagian atas hasil bersih anak perusahaan yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut:

As specified by the trustee agreements of the MTNs, subsidiaries are required to comply with certain covenants, such as financial ratio covenants and are restricted from taking certain corporate actions. Interest on MTNs is paid on a monthly or quarterly basis. 22. MINORITY INTERESTS Details of minority interests in the equity and share of results of consolidated subsidiaries are as follows:

Halaman - 67 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. HAK MINORITAS (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 22. MINORITY INTERESTS (continued)
2010 Penambahan ekuitas anak perusahaan/ Pada akhir Changes in tahun/ Dividen/ equity of Lain-lain*)/ At end of Dividend subsidiaries year Others*) (660) 20 6,532 (210) 1,466 (106) 15 (959) (14) 197 (21) 169 (12) 145 (7) 108 (105) (59) (179) 762 (1,135) (24) (1,138) 9,379

PT United Tractors Tbk PT Astra Agro Lestari Tbk PT Astra Sedaya Finance PT Surya Artha Nusantara Finance PT Astra Otoparts Tbk PT Marga Mandalasakti PT Astra Graphia Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 milliar)/Others (below Rp 100 billion each) Total
*)

Pada awal tahun/ Laba At beginning bersih/ of year Net income 5,626 1,546 1,266 410 811 239 165 46 140 50 115 42 88 27 827 278 9,038 2,638
*)

Lain-lain terutama merupakan penambahan kepemilikan di PT Astra Sedaya Finance dan PT Sedaya Pratama (lihat Catatan 3).

Others mainly represent additional of ownerships in PT Astra Sedaya Finance and PT Sedaya Pratama (refer to Note 3).

Pada awal tahun/ At beginning of year PT United Tractors Tbk PT Astra Agro Lestari Tbk PT Astra Sedaya Finance PT Surya Artha Nusantara Finance PT Astra Otoparts Tbk PT Marga Mandalasakti PT Astra Graphia Tbk Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 milliar)/Others (below Rp 100 billion each) Total 4,515 1,049 735 148 164 175 77 634 7,497

Laba bersih/ Net income 1,549 337 189 31 41 37 15 205 2,404

2009 Penambahan ekuitas anak perusahaan/ Changes in equity of Dividen/ subsidiaries Dividend (473) (120) (87) (3) (12) (9) (4) (93) (801) 24 (26) (11) 1 13 1

Lain-lain/ Others 11 (54) (88) 68 (63)

Pada akhir tahun/ At end of year 5,626 1,266 811 165 140 115 88 827 9,038

23. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Raya Saham Registra, biro administrasi efek, adalah sebagai berikut:

23. SHARE CAPITAL Details of shareholders based on records maintained by PT Raya Saham Registra, the share administrator, are as follows:

Jardine Cycle & Carriage Ltd Budi Setiadharma (Presiden Komisaris) Anthony John Liddell Nightingale *) (Komisaris) Lain-lain (masing-masing dibawah 5%)
*)

31 Desember/December 2010 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Persentase Number of kepemilikan/ shares issued Percentage and of Jumlah/ fully paid ownership Amount 2,028,825,504 50.11% 1,015 871,500 0.02% 610,000 2,018,048,310 4,048,355,314 0.02% 49.85% 100%
*)

1,009 2,024

Jardine Cycle & Carriage Ltd Budi Setiadharma (President Commissioner) Anthony John Liddell Nightingale *) (Commissioner) Others (each less than 5%)

Seluruh saham dimiliki melalui UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus.

All shares are owned through UBS AG Hong Kong NonTreaty Omnibus.

Halaman - 68 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. MODAL SAHAM (lanjutan) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 23. SHARE CAPITAL (continued)
31 Desember/December 2009 Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh/ Persentase Number of kepemilikan/ shares issued Percentage and of Jumlah/ fully paid ownership Amount Jardine Cycle & Carriage Ltd Budi Setiadharma (Presiden Komisaris) Anthony John Liddell Nightingale *) (Komisaris) Muhamad Chatib Basri (Komisaris) Lain-lain (masing-masing dibawah 5%)
*)

2,028,825,504 871,500 610,000 1,500 2,018,046,810 4,048,355,314

50.11% 0.02% 0.02% 0.00% 49.85% 100%


*)

1,015 1,009 2,024

Jardine Cycle & Carriage Ltd Budi Setiadharma (President Commissioner) Anthony John Liddell Nightingale *) (Commissioner) Muhamad Chatib Basri (Commissioner) Others (each less than 5%)

Seluruh saham dimiliki melalui UBS AG Hong Kong Non-Treaty Omnibus.

All shares are owned through UBS AG Hong Kong NonTreaty Omnibus.

24. TAMBAHAN MODAL DISETOR

24. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 2010 dan/and 2009

Selisih antara pembayaran yang diterima dengan nilai nominal, bersih Rights yang habis masa berlakunya Kompensasi berbasis saham karyawan yang habis masa berlakunya

1,099 2 5 1,106

Excess of proceeds over par value, net Expired rights Expired employee share-based compensation

25. PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN, PERUSAHAAN ASOSIASI DAN JOINTLY CONTROLLED ENTITIES Akun ini merupakan bagian Perseroan atas perubahan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities, yang terutama berhubungan dengan transaksi yang mengubah persentase kepemilikan Perseroan pada anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas efek dalam kelompok tersedia untuk dijual, cadangan lindung nilai dan selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan. 2010 Otomotif Jasa keuangan Agribisnis Teknologi informasi Alat berat dan pertambangan Infrastruktur dan logistik 645 317 112 63 209 103 1,449

25. CHANGES IN EQUITY OF SUBSIDIARIES, ASSOCIATES AND JOINTLY CONTROLLED ENTITIES This account represents the Companys share of the changes in equity of subsidiaries, associates and jointly controlled entities, which mainly relates to transactions which change the Companys percentage of ownership in subsidiaries, associates and jointly controlled entities, unrealised gains or losses from available-for-sale securities, hedging reserves and exchange differences from financial statements translation. 2009 645 77 112 63 179 102 1,178 Automotive Financial services Agribusiness Information technology Heavy equipment and mining Infrastructure and logistic

Halaman - 69 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 26. DIVIDEN Pada tanggal 1 Oktober 2010, Perseroan mengumumkan dividen kas interim untuk tahun 2010 sebesar Rp 1,9 triliun atau Rp 470 (dalam satuan Rupiah) per saham. Dividen tersebut telah dibayarkan pada tanggal 15 November 2010. Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tanggal 26 Mei 2010, pemegang saham telah menyetujui pembagian total dividen kas untuk tahun 2009 sejumlah Rp 4,5 triliun atau Rp 1.120 (dalam satuan Rupiah) per saham. Termasuk di dalamnya dividen kas interim sejumlah Rp 290 (dalam satuan Rupiah) per saham yang telah dibayarkan pada tanggal 16 November 2009. Sisanya sebesar Rp 3,3 triliun atau Rp 830 (dalam satuan Rupiah) per saham telah dibayarkan pada tanggal 5 Juli 2010. 27. SALDO LABA DICADANGKAN Berdasarkan Undang-undang Perseroan Terbatas, perusahaan diharuskan untuk membuat penyisihan cadangan wajib hingga sekurangkurangnya 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Saldo laba dicadangkan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 425 miliar. 28. PENDAPATAN BERSIH 2010 98,956 21,230 9,805 129,991 (3,044) 126,947 NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 26. DIVIDENDS On 1 October 2010, the Company declared an interim cash dividend for 2010 amounting to Rp 1.9 trillion or Rp 470 (full Rupiah) per share. The dividend was paid on 15 November 2010. At the Companys Annual General Meeting of Shareholders held on 26 May 2010, a total dividend for 2009 of Rp 4.5 trillion or Rp 1,120 (full rupiah) per share was approved. This included the interim cash dividend of Rp 290 (full Rupiah) per share, paid on 16 November 2009. The remaining Rp 3.3 trillion or Rp 830 (full Rupiah) per share was paid on 5 July 2010.

27. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS Under Indonesian Company Law, companies are required to set up a statutory reserve amounting to at least 20% of the companys issued and paid up capital. The balance of the appropriated retained earnings reserve as at 31 December 2010 and 2009 is Rp 425 billion. 28. NET REVENUE 2009 71,271 18,994 8,261 98,526 (2,374) 96,152

Penjualan barang Jasa dan sewa Jasa keuangan Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 33b) Pihak ketiga

Sales of goods Services and rental Financial services Related parties (refer to Note 33b) Third parties

Insentif penjualan sejumlah Rp 1,1 triliun (2009: Rp 602 miliar) dicatat sebagai bagian dari pendapatan bersih dari penjualan barang. Tidak ada pendapatan dari pelanggan individu yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih.

Sales incentives of Rp 1.1 trillion (2009: Rp 602 billion) were recorded as part of net revenue attributable to sales of goods. No revenue earned from individual customers exceeded 10% of total net revenue.

Halaman - 70 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 29. BEBAN POKOK PENDAPATAN 2010 Bahan baku Tenaga kerja langsung Beban produksi tidak langsung Jumlah beban produksi Barang dalam proses Awal tahun Anak perusahaan yang dilepas Akhir tahun Beban pokok produksi Barang jadi Awal tahun Pembelian Anak perusahaan yang dilepas Akhir tahun Beban pokok pendapatan - penjualan barang Beban pokok pendapatan - jasa dan sewa Beban pokok pendapatan - jasa keuangan Jumlah beban pokok pendapatan 6,584 1,461 5,766 13,811 208 (31) (245) 13,743 5,370 71,919 (43) (7,853) 83,136 16,713 3,268 103,117 NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 29. COST OF REVENUE 2009 4,190 1,072 5,524 10,786 250 (208) 10,828 6,502 47,003 (5,370) 58,963 14,070 2,722 75,755 Raw material Direct labor Indirect manufacturing costs Total manufacturing costs Work in process At beginning of year Disposed subsidiaries At end of year Cost of goods manufactured Finished goods At beginning of year Purchases Disposed subsidiaries At end of year Cost of revenue - sales of goods Cost of revenue - services and rental Cost of revenue - financial services Total cost of revenue

Tidak ada pembelian dari pemasok pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah beban pokok pendapatan konsolidasian. Lihat Catatan 33c untuk rincian pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa. 30. BEBAN USAHA 2010 Beban penjualan Iklan dan promosi Imbalan kerja Distribusi, gudang dan pengepakan Penyisihan piutang ragu-ragu Rugi penjualan agunan yang diambil alih Pelayanan purna jual Perbaikan dan perawatan Komisi penjualan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 miliar) 1,702 1,096 961 775 574 403 128 88 503 6,230

No purchases from third party suppliers exceeded 10% of the total consolidated cost of revenue. Refer to Note 33c for details of purchases from related parties. 30. OPERATING EXPENSES 2009 951 796 896 566 389 300 84 437 381 4,800 Selling expenses Advertising and promotion Employee benefits Distribution, warehousing and packaging Provision for doubtful receivables Loss on sale of repossessed collateral After sales service Repairs and maintenance Sales commission Others (below Rp 100 billion each)

Halaman - 71 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 30. BEBAN USAHA (lanjutan) Beban umum dan administrasi Imbalan kerja Honorarium tenaga ahli Penyusutan dan amortisasi Perbaikan dan perawatan Perjalanan dan transportasi Komunikasi Alat tulis dan beban kantor lainnya Pendidikan dan pelatihan Pajak dan perizinan Sewa Donasi dan representasi Keamanan Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 100 miliar) 2010 3,618 395 356 293 180 179 177 155 151 130 113 102 70 5,919 12,149 31. PENGHASILAN LAIN-LAIN, BERSIH 2010 Penghasilan dari bea balik nama kendaraan Pendapatan dividen Penghasilan komisi Keuntungan penjualan surat berharga Keuntungan pelepasan aset tetap dan properti investasi Kerugian pelepasan investasi di anak perusahaan Lain-lain 733 216 185 118 35 (128)
259 1,418

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 30. OPERATING EXPENSES (continued) 2009 3,113 275 342 273 135 164 143 102 123 105 94 91 255 5,215 10,015 31. OTHER INCOME, NET 2009 446 84 120 65 114 (23) 107 913 Income from vehicle registrations Dividend income Commission income Gain on sale of marketable securities Gain on disposal of fixed assets and investment property Loss on disposal of investment in subsidiaries Others General and administrative expenses Employee benefits Professional fees Depreciation and amortisation Repairs and maintenance Travelling and transportations Communications Stationery and other office expenses Education and training Taxes and licenses Rent Donation and representation Security Others (below Rp 100 billion each)

32. INFORMASI SEGMEN a. Segmen usaha Informasi mengenai segmen usaha Grup adalah sebagai berikut:
2010 Antar segmen/ Inter segment 1,124 162 62 390 146 1,884 (1,884) -

32. SEGMENT INFORMATION a. Business segment Details of the Groups business segments are as follows:
2009 Antar segmen/ Inter segment 468 122 61 132 69 852 (852) *)

Pendapatan bersih/Net revenue Pelanggan di luar perusahaan/ External customers Otomotif Jasa keuangan Alat berat dan pertambangan Agribisnis Infrastuktur dan logistik Teknologi informasi Jumlah Eliminasi* Konsolidasian
*)

Jumlah/ Total 70,217 9,967 37,323 8,844 3,959 1,565 131,875 (1,884) 129,991

Pelanggan di luar perusahaan/ External customers 49,401 8,261 29,181 7,424 2,993 1,266 98,526 98,526

Jumlah/ Total 49,869 Automotive 8,383 Financial services 29,242 Heavy equipment and mining 7,424 Agribusiness 3,125 Infrastructure and logistic 1,335 Information technology 99,378 Total (852)Elimination* 98,526 Consolidated

69,093 9,805 37,261 8,844 3,569 1,419 129,991 129,991

Eliminasi antar segmen usaha.

Elimination between business segments.

Halaman - 72 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 32. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) a. Segmen usaha (lanjutan)
Beban pokok pendapatan/ Cost of revenue 2010 2009 Otomotif Jasa keuangan Alat berat dan pertambangan Agribisnis Infrastruktur dan logistik Teknologi informasi Jumlah Eliminasi* Konsolidasian 61,734 3,460 30,527 5,234 2,783 1,109 104,847 (1,730) 103,117 Beban bunga/ Interest expense 2010 2009 Otomotif Jasa keuangan Alat berat dan pertambangan Agribisnis Infrastruktur dan logistik Teknologi informasi Jumlah Eliminasi* Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities Konsolidasian 55 201 8 282 3 549 (65) 47 184 31 219 17 498 (13) 43,694 2,847 22,571 4,322 2,209 951 76,594 (839) 75,755 Jumlah aset/ Total assets 2010 2009 17,944 36,303 29,569 8,792 6,023 982 99,613 (1,809) 15,053 14,604 26,114 24,357 7,571 4,465 775 77,886 (432) 11,484

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 32. SEGMENT INFORMATION (continued) a. Business segment (continued)
Laba usaha/ Operating income 2010 2009 2,569 2,781 5,156 3,003 794 158 14,461 264 14,725 1,953 2,162 5,164 2,602 589 113 12,583 173 12,756 Automotive Financial services Heavy equipment and mining Agribusiness Infrastructure and logistic Information technology Total Elimination* Consolidated

Jumlah kewajiban/ Total liabilities 2010 2009 8,738 27,384 13,537 1,336 4,461 521 55,977 (1,809) 6,419 19,110 10,455 1,144 2,912 398 Automotive Financial services Heavy equipment and mining Agribusiness Infrastructure and logistic Information technology

40,438 Total (432) Elimination* - Investment in associates and jointly controlled entities 40,006 Consolidated

484

485

112,857

88,938

54,168

Otomotif Jasa keuangan Alat berat dan pertambangan Agribisnis Infrastruktur dan logistik Teknologi informasi Konsolidasian
*)

Penyusutan dan amortisasi/ Depreciation and amortisation 2010 2009 376 353 298 250 2,927 2,245 282 605 78 4,566 250

Pengeluaran modal/ Capital expenditure 2010 2009 1,097 411 97 162 4,396 4,570 1,558 2,195 84 9,427
*)

1,396

479 78
3,655

955 87
7,581

Automotive Financial services Heavy equipment and mining Agribusiness Infrastructure and logistic Information technology Consolidated

Eliminasi antar segmen usaha.

Elimination between business segments.

Lihat Catatan 11 untuk rincian segmen dari bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities. b. Segmen geografis Segmen usaha Grup beroperasi di Indonesia. hampir seluruhnya

Refer to Note 11 for segment details of the share of results of associates and jointly controlled entities. b. Geographic segment The Groups business segments almost exclusively operate in Indonesia.

Halaman - 73 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. INFORMASI MENGENAI PIHAK MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA YANG NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 33. RELATED PARTY INFORMATION In the normal course of business, the Group engages in transactions with related parties primarily consisting of sales, purchases and other financial transactions. It is the policy of the Group that such transactions be entered into on an arms length basis. a. Nature of relationship and transactions Details of the nature of relationships and transactions with related parties are as follows: i. Direct and indirect subsidiaries. Refer to Note 1d for details of the Companys direct subsidiaries and significant indirect subsidiaries. ii. Direct and indirect associates and jointly controlled entities.

Dalam kegiatan usahanya, Grup mengadakan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang terutama meliputi transaksi-transaksi penjualan, pembelian dan transaksi keuangan lainnya. Kebijakan Grup atas transaksi seperti tersebut di atas adalah menggunakan prinsip arms length. a. Sifat hubungan dan transaksi Rincian sifat hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: i. Anak perusahaan langsung dan tidak langsung. Lihat Catatan 1d untuk rincian anak perusahaan langsung dan anak perusahaan tidak langsung yang signifikan dari Perseroan. ii. Perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities langsung dan tidak langsung. Lihat Catatan 11 untuk rincian perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities langsung dan tidak langsung Perseroan. Anak perusahaan dari jointly controlled entity adalah sebagai berikut: Melalui/Through PT Denso Indonesia Melalui/Through PT Traktor Nusantara iii. Dimiliki oleh karyawan Grup:

Refer to Note 11 for details of the Companys direct and indirect associates and jointly controlled entities. Subsidiary of jointly controlled entity is as follows: : PT Denso Sales Indonesia : PT Swadaya Harapan Nusantara iii. Owned by the Groups employees:

Koperasi Karyawan Astra

Halaman - 74 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) b. Pendapatan Rincian pendapatan yang diperoleh dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 33. RELATED PARTY INFORMATION (continued) b. Revenue Details of revenue earned from related parties are as follows: 2010 % a) PT Astra Honda Motor PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Astra Daihatsu Motor PT Inti Ganda Perdana PT AT Indonesia PT United Tractors Semen Gresik PT Kayaba Indonesia PT Denso Indonesia PT Toyota-Astra Motor PT Komatsu Remanufacturing Asia b) PT Bank Permata Tbk PT Traktor Nusantara PT GS Battery PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu/formerly PT Tri Dharma Wisesa) PT Aisin Indonesia PT Toyofuji Logistics Indonesia PT PAM Lyonnaise Jaya PT Toyota Astra Financial Services PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia PT Federal Nittan Industries PT Swadaya Harapan Nusantara PT Astra Auto Finance PT Komatsu Astra Finance Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ Others (below Rp 1 billion each) Jumlah/Total
a) % terhadap jumlah pendapatan bersih. b) Perusahaan asosiasi sejak Januari 2010.

2009 Rp 1,499 405 358 196 103 78 64 63 58 46 42 40 20 16 15 11 8 7 7 2 2 1 1 2 3,044 % a) 1.23 0.33 0.28 0.14 0.09 0.02 0.04 0.05 0.04 0.03 0.01 0.02 0.01 0.01 0.07 0.01 0.01 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 2.40 Rp 1,211 322 279 140 84 23 35 49 41 30 12 20 13 11 71 14 6 4 5 1 1 1 1 2,374

1.15 0.31 0.28 0.15 0.08 0.06 0.05 0.05 0.04 0.04 0.03 0.03 0.02 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.35

a) % of total net revenue. b) An associate since January 2010.

Halaman - 75 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) c. Pembelian barang dan jasa Rincian pembelian barang dan jasa dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 33. RELATED PARTY INFORMATION (continued) c. Purchase of goods and services Details of purchase of goods and services from related parties are as follows: 2010 Rp 29,859 9,870 9,710 2,695 1,264 613 282 132 77 34 26 16 12 7 7 5 2 54,611 2009 Rp 19,584 6,711 8,651 1,839 1,233 204 90 83 33 15 5 5 5 1 1 6 38,466

% a) PT Toyota-Astra Motor PT Astra Daihatsu Motor PT Astra Honda Motor PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT GS Battery PT Komatsu Remanufacturing Asia b) PT Denso Sales Indonesia PT Toyofuji Logistics Indonesia PT Kayaba Indonesia PT Denso Indonesia PT Toyofuji Serasi Indonesiac) PT Traktor Nusantara PT Astra Nippon Gasket Indonesia PT DIC Astra Chemical PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu/formerly PT Tri Dharma Wisesa) PT Inti Ganda Perdana PT Fuji Technica Indonesia PT Swadaya Harapan Nusantara Jumlah/Total
a) % terhadap jumlah beban pokok pendapatan dan beban usaha. b) Perusahaan asosiasi sejak Januari 2010. c) Perusahaan asosiasi sejak Desember 2009.

% a)

25.90 8.56 8.42 2.34 1.10 0.53 0.24 0.11 0.07 0.03 0.02 0.01 0.01 0.01 0.01 0.00 0.00 47.36

22.83 7.82 10.09 2.15 1.44 0.24 0.10 0.10 0.04 0.02 0.01 0.01 0.01 0.00 0.00 0.01 44.87

a) % of total cost of revenue and operating expenses. b) An associate since January 2010. c) An associate since December 2009.

d.

Penghasilan dan beban bunga Rincian penghasilan dan beban bunga dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Penghasilan bunga/Interest income PT Bank Permata Tbk PT Gresik Distribution Terminal PT Astra Daihatsu Motor PT PAM Lyonnaise Jaya Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ Others (below Rp 1 billion each) Jumlah/Total
*) % terhadap jumlah penghasilan bunga.

d.

Interest income and expense Details of interest income and expense from related parties are as follows: 2010 Rp 123 3 2 1 1 130 2009 Rp 131 1 11 2 1 146

% *)

% *) 23.27 0.18 1.95 0.36 0.18 25.94

24.50 0.60 0.40 0.20 0.20 25.90


*)

% of total interest income.

Halaman - 76 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) d. Penghasilan dan beban bunga (lanjutan) Suku bunga per tahun untuk IDR berkisar antara 0,5% dan 10,5% dan untuk USD berkisar antara 0,5% dan 9,75%. (2009: untuk IDR antara 6% dan 13,06% dan untuk USD berkisar antara 0,25% dan 9,75%). Beban bunga/Interest expense PT Toyota Astra Financial Services PT Komatsu Astra Finance Jumlah/Total
*) % terhadap jumlah beban bunga. *)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 33. RELATED PARTY INFORMATION (continued) d. Interest income and expense (continued) The interest rates per annum for IDR ranged between 0.5% and 10.5% and for USD ranged between 0.5% and 9.75%. (2009: for IDR between 6% and 13.06% and for USD was between 0.25% and 9.75%). % *) 2010 Rp 28 15 43 % *) 4.54 1.86 6.40 2009 Rp 22 9 31

5.79 3.10 8.89

% of total interest expense.

e.

Penghasilan komisi

e.

Commission income % *) 2010 Rp 139 35 3 177 % *) 8.62 2.13 10.75 2009 Rp 93 23 116

PT Astra Honda Motor PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Toyota-Astra Motor Jumlah/Total
*) % terhadap jumlah penghasilan/(beban) lain-lain. *)

9.86 2.48 0.21 12.55

% of other income/(expenses).

Penghasilan komisi dihitung berdasarkan jumlah unit penjualan. f. Kas dan setara kas Kas dan setara kas meliputi saldo bank dan deposito berjangka dan call deposits pada BP. Rincian saldo pada BP adalah sebagai berikut: 2010 Bank: Rupiah Mata uang asing Deposito berjangka dan call deposits: Rupiah Mata uang asing Jumlah Persentase terhadap jumlah aset 1,092 292 1,384 404 135 539 1,923 1.70% 2009 f.

Commission income is determined on the number of units sold. Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents include cash in bank and time and call deposits in BP. Details of balances with BP are as follows:

1,065 174 1,239 492 194 686 1,925 2.16%

Cash in bank: Rupiah Foreign currencies Time and call deposits: Rupiah Foreign currencies Total Percentage to total assets

Halaman - 77 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) g. Piutang usaha Piutang usaha dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 33. RELATED PARTY INFORMATION (continued) g. Trade receivables Trade receivables from related parties are as follows: 2010 Rupiah: PT Astra Honda Motor PT Astra Daihatsu Motor PT Toyota Astra Financial Services PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT AT Indonesia PT Inti Ganda Perdana PT Toyota-Astra Motor PT Kayaba Indonesia PT United Tractors Semen Gresik PT Denso Indonesia PT GS Battery PT Aisin Indonesia PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia PT Bank Permata Tbk PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu/formerly PT Tri Dharma Wisesa) PT Toyofuji Logistics Indonesia PT Traktor Nusantara PT Astra Auto Finance PT Federal Nittan Industries Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ Others (below Rp 1 billion each) Mata uang asing/Foreign currencies: PT Astra Honda Motor PT Kayaba Indonesia PT Bank Permata Tbk PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Astra Daihatsu Motor PT Traktor Nusantara Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ Others (below Rp 1 billion each) Jumlah/Total Persentase terhadap jumlah aset/Percentage to total assets 162 52 26 24 20 19 11 8 6 6 4 3 3 3 2 2 2 1 1 1 356 10 3 1 2 16 372 0.33% 2009 149 43 28 19 12 15 5 4 3 5 4 2 1 1 1 1 3 1 1 298 1 4 2 1 1 9 307 0.35%

Halaman - 78 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) h. Piutang lain-lain Piutang lain-lain dari mempunyai hubungan sebagai berikut: pihak-pihak yang istimewa adalah NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 33. RELATED PARTY INFORMATION (continued) h. Other receivables Other receivables from related parties are as follows: 2010 Rupiah: Piutang karyawan/Loan to officers and employees PT Astra Honda Motor PT Bank Permata Tbk PT Toyota-Astra Motor PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Inti Ganda Perdana PT Toyofuji Serasi Indonesia PT Astra Daihatsu Motor PT Traktor Nusantara Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ Others (below Rp 1 billion each Mata uang asing/Foreign currencies: PT Bank Permata Tbk PT Gresik Distribution Terminal PT Fuji Technica Indonesia Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ Others (below Rp 1 billion each 278 57 4 2 1 1 1 3 347 451 65 25 541 Penyisihan piutang ragu-ragu/Provision for doubtful receivables Jumlah/Total Persentase terhadap jumlah aset/Percentage to total assets Semua piutang lain-lain tidak dikenakan bunga, kecuali piutang dalam USD kepada PT Fuji Technica Indonesia, PT Gresik Distribution Terminal dan PT Bank Permata Tbk dengan bunga masing-masing sebesar 1,5%, LIBOR + 5,5% dan 9,75% per tahun dan dalam IDR kepada PT Astra Daihatsu Motor dengan bunga sebesar 10,5% per tahun. 888 (17) 871 0.77% 2009 248 53 1 3 1 89 2 1 398 472 72 32 1 577 975 (17) 958 1.08%

All other receivables are non-interest bearing, except receivables in USD to PT Fuji Technica Indonesia, PT Gresik Distribution Terminal and PT Bank Permata Tbk which bear interest at 1.5%, LIBOR + 5.5% and 9.75% per annum, respectively and in IDR to PT Astra Daihatsu Motor which bear interest at 10.5% per annum.

Halaman - 79 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) i. Hutang usaha Hutang usaha kepada mempunyai hubungan sebagai berikut: pihak-pihak yang istimewa adalah NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 33. RELATED PARTY INFORMATION (continued) i. Trade payables Trade payables to related parties are as follows: 2010 679 527 229 185 153 64 22 2 2 2 1 1 1,867 133 48 10 191 2,058 3.80% 2009 866 369 141 173 95 21 46 1 1 2 1,715 48 48 1,763 4.41%

Rupiah: PT Astra Honda Motor PT Toyota-Astra Motor PT Astra Daihatsu Motor PT GS Battery PT Isuzu Astra Motor Indonesia PT Denso Sales Indonesia PT Kayaba Indonesia PT Denso Indonesia PT Akebono Brake Astra Indonesia (dahulu/formerly PT Tri Dharma Wisesa) PT Fuji Technica Indonesia PT Traktor Nusantara Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ Others (below Rp 1 billion each) Mata uang asing/Foreign currencies: PT Komatsu Remanufacturing Asia *) PT GS Battery PT Isuzu Astra Motor Indonesia Jumlah/Total Persentase terhadap jumlah kewajiban/Percentage to total liabilities
*) Perusahaan asosiasi sejak Januari 2010. *) An associate since January 2010.

j.

Kewajiban lain-lain Kewajiban lain-lain kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Rupiah: PT Bank Permata Tbk PT Astra Auto Finance PT Toyota-Astra Motor Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)/ Others (below Rp 1 billion each) Jumlah/Total

j.

Other liabilities Other liabilities to related parties are as follows: 2010 39 4 1 44 44 0.08% 2009 22 1 1 1 25 25 0.06%

Persentase terhadap jumlah kewajiban/Percentage to total liabilities

Halaman - 80 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 33. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) k. Pinjaman jangka jangka panjang pendek dan hutang NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 33. RELATED PARTY INFORMATION (continued) k. Short-term debts borrowings and long-term

Pinjaman jangka pendek dan hutang jangka panjang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Short-term borrowings and long-term debts to related parties are as follows: 2010 2009 515 334 236 1,085 2.71%

PT Komatsu Astra Finance PT Astra Daihatsu Motor PT Toyota Astra Financial Services PT Bank Permata Tbk Jumlah/Total Persentase terhadap jumlah kewajiban/Percentage to total liabilities Suku bunga atas hutang sewa pembiayaan kepada PT Komatsu Astra Finance adalah sebesar LIBOR + 2,6% - 2,85% dan SIBOR + 2,6% - 4% per tahun. Lihat Catatan 15 dan 20 untuk suku bunga atas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang. l. Pembiayaan bersama Beberapa anak perusahaan menandatangani perjanjian kerjasama dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dalam penyediaan fasilitas pembiayaan konsumen bersama without recourse. Fasilitas ini bersifat tidak mengikat sampai dengan penarikan. Saldo pembiayaan bersama dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

394 180 206 18 798 1.47%

Interest rates for obligations under finance leases to PT Komatsu Astra Finance are LIBOR + 2.6% - 2.85% and SIBOR + 2.6% 4% per annum. Refer to Notes 15 and 20 for interest rates of short-term and long-term loans. l. Joint financing Certain subsidiaries have entered into agreements with related parties, in providing joint consumer financing without recourse facilities. These facilities are uncommitted until they are drawn down. Joint financing balance from related parties are as follows: 2010 2009 6,730 48 6,778

PT Bank Permata Tbk PT Toyota Astra Financial Services PT Komatsu Astra Finance Jumlah/Total

9,499 23 9 9,531

Halaman - 81 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 34. LABA BERSIH PER SAHAM Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar pada periode bersangkutan. 2010 Laba bersih per saham: Laba bersih Rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar dasar dan dilusian (dalam jutaan) Laba bersih per saham - dasar dan dilusian (dalam satuan Rupiah) 35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Berbagai aktivitas Grup menyebabkan Grup terekspos terhadap berbagai macam risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai tukar mata uang asing, risiko tingkat bunga dan risiko harga), risiko kredit serta risiko likuiditas. Kebijakan keuangan Grup dimaksudkan untuk mengurangi dampak keuangan dari fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar mata uang asing serta meminimalisir potensi kerugian yang dapat berdampak pada risiko keuangan Grup. Grup menggunakan instrumen keuangan derivatif, terutama interest rate dan cross currency swaps untuk mengelola aset dan kewajiban Grup sesuai dengan kebijakan keuangan Grup. Kebijakan keuangan Grup adalah tidak mengijinkan adanya transaksi derivatif untuk tujuan spekulatif. Nilai nosional dan nilai wajar dari instrumen keuangan derivatif disajikan pada Catatan 8c. Faktor-faktor risiko keuangan (i) Risiko pasar Risiko nilai tukar mata uang asing Grup terekspos risiko nilai tukar mata uang asing yang terutama timbul dari aset dan kewajiban moneter yang diakui dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional entitas yang bersangkutan. Sebagian dari risiko ini dikelola menggunakan lindung nilai natural yang berasal dari aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing yang sama. 14,366 4,048 NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 34. NET EARNINGS PER SHARE Net earnings per share is calculated by dividing net income by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period. 2009 10,040 4,048 Net earnings per share: Net income Weighted average number of ordinary shares outstanding basic and diluted (in million) Net earnings per share - basic and diluted (full Rupiah)

3,549

2,480

35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT The Groups activities expose it to a variety of financial risks: market risk (including foreign exchange risk, interest rate risk and price risk), credit risk and liquidity risk. The Groups treasury policies are designed to mitigate the financial impact of fluctuations in interest rates and foreign exchanges rates and to minimise potential adverse effects on the Groups financial risk. The Group uses derivative financial instruments, principally interest rate swaps and cross currency swaps to manage the Groups assets and liabilities in accordance with the Groups treasury policies. It is the Groups policy not to enter into derivative transactions for speculative purposes. The notional amounts and fair values of derivative financial instruments are disclosed in Note 8c. Financial risk factors (i) Market risk Foreign exchange risk The Group is exposed to foreign exchange risk arising from various currency exposures. Foreign exchange risk primarily arises from recognised monetary assets and liabilities that are denominated in a currency that is not the entitys functional currency. These exposures are managed partly by using natural hedges that arise from monetary assets and liabilities in the same foreign currency.

Halaman - 82 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) (i) Risiko pasar (lanjutan) Risiko nilai (lanjutan) tukar mata uang asing NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Financial risk factors (continued) (i) Market risk (continued) Foreign exchange risk (continued) Foreign currency borrowings are required to be swapped into the entitys functional currency using cross-currency swaps except where the foreign currency borrowings are repaid with cash flows generated in the same foreign currency. The purpose of these hedges is to mitigate the impact of movements in foreign exchange rates on assets and liabilities and the profit and loss accounts of the Group. Net monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are disclosed in Note 37. Interest rate risk The Group is exposed to interest rate risk through the impact of rate changes on interest bearing assets and liabilities. These exposures are managed mainly through the use of interest rate swaps, which have the economic effect of converting borrowings from floating rate to fixed rate. The Groups guideline is to maintain at least 40%-60% of its gross borrowings with a maturity up to 5 years, exclusive of the financial services companies, in fixed rate instruments. The financial services companies borrow predominantly at a fixed rate. The borrowings expose the Group to fair value interest rate risk, which are offset by financing receivables held at a fixed rate. The borrowings are generally have a same tenor with the financing receivables.

Pinjaman dalam mata uang asing diharuskan untuk diswap menjadi mata uang fungsional perusahaan dengan menggunakan crosscurrency swap kecuali jika pinjaman dalam mata uang asing tersebut tersebut dibayar dengan arus kas yang berasal dari mata uang asing yang sama. Tujuan dari aktivitas lindung nilai ini untuk mengantisipasi dampak perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap aset dan kewajiban, serta perkiraan laba rugi Grup. Aset dan kewajiban moneter bersih dalam mata uang asing disajikan pada Catatan 37. Risiko tingkat bunga Grup terekspos risiko tingkat suku bunga yang berasal dari perubahan tingkat bunga atas aset dan kewajiban yang dikenakan bunga. Risiko ini dikelola pada umumnya dengan menggunakan interest rate swaps untuk mengkonversi pinjaman dengan tingkat bunga mengambang menjadi tingkat bunga tetap. Kebijakan Grup, untuk perusahaan di luar jasa keuangan adalah menjaga agar minimum 40%-60% dari total pinjamannya dengan jatuh tempo sampai dengan 5 tahun, merupakan pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap. Perusahaan jasa keuangan pada umumnya memperoleh pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap. Pinjaman ini menyebabkan Grup terekspos terhadap risiko tingkat bunga atas nilai wajar, dimana risiko ini disalinghapus dengan piutang pembiayaan dengan suku bunga tetap. Pinjaman ini umumnya memiliki tenor yang sama dengan piutang pembiayaannya. Profil pinjaman Grup setelah memperhitungkan transaksi lindung nilai adalah sebagai berikut: 2010 Pinjaman dengan tingkat suku bunga tetap Pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang 22,719 9,019 31,738 2009

The Groups borrowings profile after taking into account hedging transactions is as follows:

16,975 4,946 21,921

Fixed interest rates borrowings Floating interest rates borrowings

Halaman - 83 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) (i) Risiko pasar (lanjutan) Risiko harga Grup terekspos risiko harga yang berasal dari investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dan dicatat sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang terjadi atas perubahan nilai wajar investasi efek yang tersedia untuk dijual dicatat di ekuitas. Grup tidak melakukan lindung nilai terhadap investasi tersedia untuk dijual. Kinerja investasi kategori tersedia untuk dijual dimonitor secara periodik, bersamaan dengan pengujian relevansi instrumen investasi tersebut terhadap rencana strategis jangka panjang Grup. Rincian investasi tersedia untuk dijual disajikan dalam Catatan 5. Grup terekspos risiko harga komoditas yang berasal dari perubahan harga komoditas terutama minyak kelapa sawit dan batubara. Kebijakan Grup pada umumnya tidak melakukan lindung nilai terhadap risiko harga komoditas, meskipun untuk kepentingan strategis tertentu aktivitas lindung nilai tersebut dapat dilakukan. Dalam kondisi seperti diatas, Grup dapat melakukan transaksi forward contract untuk melakukan pembelian atau penjualan komoditas di masa depan pada tingkat harga tertentu. (ii) Risiko kredit Grup memiliki risiko pembiayaan yang terutama berasal dari simpanan di bank, investasi dalam bentuk efek, kredit yang diberikan kepada pelanggan, serta piutang lain-lain (termasuk aset derivatif). Grup mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank, investasi dalam bentuk efek dan aset derivatif dengan memonitor reputasi, credit ratings dan menekan risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak. Terkait dengan kredit yang diberikan kepada pelanggan yang sebagian besar berasal dari aktivitas pembiayaan, Grup menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan monitoring portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan penagihan angsuran atas piutang pembiayaan untuk meminimalisir risiko kredit.
Halaman - 84 - Page

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Financial risk factors (continued) (i) Market risk (continued) Price risk The Group is exposed to security price risk because of investments which are available-for-sale and carried at fair value. Gains and losses arising from changes in the fair value of available-for-sale investments are recognised in equity. The Groups policy is not to hedge available-for-sale investments. The performance of the Groups available-forsale investments are monitored periodically, together with a regular assessment of their relevance to the Groups long term strategic plans. Details of the Groups available-for-sale investments are set out in Note 5. The Group is exposed to commodity price risk, arising from changes in commodity prices, primarily crude palm oil and coal. The Groups policy is generally not to hedge commodity price risk, although limited hedging is undertaken for strategic reasons. In such cases, the Group may enter into a forward contract to sell the commodity at a fixed price at a future date.

(ii) Credit risk The Group is exposed to credit risk primarily from deposits with banks, investment securities, credit exposures given to customers and other receivables (including derivative assets). The Group manages credit risk exposed from its deposits with banks, investment securities and derivative assets by monitoring reputation, credit ratings and limiting the aggregate risk to any individual counterparty. In respect of credit exposures given to customers which are predominantly resulted from financing activities, the Group applies prudent credit acceptance policies, performs ongoing credit portfolio monitoring as well as manages the collection of financing receivables in order to minimise the credit risk exposure.

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Faktor-faktor risiko keuangan (lanjutan) (ii) Risiko kredit (lanjutan) Grup biasanya memperoleh jaminan berupa kendaraan bermotor dan alat berat dari piutang pembiayaan konsumen. Pelanggan memberikan hak kepada Grup untuk menjual agunan yang diambil alih atau mengambil tindakan lain untuk menyelesaikan sisa piutang yang belum dibayar. Eksposur maksimum atas risiko kredit tercermin dari nilai tercatat setiap aset keuangan setelah dikurangi dengan penyisihan pada neraca konsolidasian. Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit karena Grup memiliki banyak pelanggan tanpa adanya pelanggan individu yang signifikan. Eksposur maksimum Grup atas risiko kredit adalah sebagai berikut: 2010 Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang pembiayaan Piutang lain-lain Investasi lain-lain (iii) Risiko likuiditas Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan surat berharga serta memastikan tersedianya pendanaan dari sejumlah fasilitas kredit yang mengikat, dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar. Grup mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan atas pinjaman yang dimiliki dengan cara mencari berbagai sumber fasilitas pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang handal. Estimasi jumlah pinjaman yang dibayarkan adalah sebagai berikut: harus 2010 Dalam 1 tahun 1 sampai 2 tahun 2 sampai 5 tahun 17,803 8,391 5,544 31,738 2009 11,254 7,361 3,306 21,921 Within 1 year Between 1 and 2 years Between 2 and 5 years 6,926 9,391 29,905 1,476 3,522 51,220 2009 8,651 7,579 20,733 1,349 2,695 41,007 Cash and cash equivalents Trade receivables Financing receivables Other receivables Other investments NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Financial risk factors (continued) (ii) Credit risk (continued) The Group normally obtains collateral in the form of motor vehicles and heavy equipment from consumer financing receivables. Customers give the right to the Group to sell the repossessed collateral or take any other action to settle the outstanding receivable. The maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each financial asset in the consolidated balance sheet after deducting any provision for doubtful receivables. There is no concentration of credit risk as the Group has a large number of customer without any significant individual customers. The Groups maximum exposure to credit risk is as follows:

(iii) Liquidity risk Prudent liquidity risk management includes managing the profile of borrowing maturities and funding sources, maintaining sufficient cash and marketable securities, and ensuring the availability of funding from an adequate amount of committed credit facilities and the ability to close out market positions. The Groups ability to fund its borrowing requirements is managed by maintaining diversified funding sources with adequate committed funding lines from high quality lenders. The borrowings are repayable as follows: estimated to be

Halaman - 85 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar aset dan kewajiban financial, beserta nilai tercatatnya, adalah sebagai berikut:
31 Desember/December 2010 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying Fair value value Aset keuangan: Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang pembiayaan Piutang lain-lain Investasi lain-lain 7,005 9,391 29,905 1,476 3,522 51,299 (9,275) (3,123) (3,905) (4,689) (19,038) (7,267) (744) (48,041) 7,005 9,391 30,690 1,481 3,525 52,092 (9,275) (3,112) (3,905) (4,689) (19,141) (7,274) (744) (48,140)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) Fair values of financial instruments The fair values of financial assets and liabilities, together with the carrying amounts, are as follows:
31 Desember/December 2009 Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying Fair value value 8,732 7,579 20,733 1,349 2,695 41,088 (7,278) (2,331) (3,072) (2,430) (12,057) (6,857) (577) (34,602) 8,732 7,579 22,120 1,276 2,695 42,402 Financial assets: Cash and cash equivalents Trade receivables Financing receivables Other receivables Other investments

Kewajiban keuangan: Hutang usaha Kewajiban lain-lain Beban yang masih harus dibayar Pinjaman jangka pendek Hutang jangka panjang: Pinjaman bank dan pinjaman lain-lain Surat berharga yang diterbitkan Hutang sewa pembiayaan

Financial liabilities: (7,278) Trade payables (2,132) Other liabilities (3,072) Accrued expenses (2,430) Short-term borrowings Long-term debt: (11,949) Bank loans and other loans (6,803) Debt securities in issue (577) (34,241) Obligations under finance leases

Nilai wajar aset dan kewajiban financial lancar mendekati nilai tercatatnya, karena dampak dari diskonto tidak signifikan. Nilai wajar aset dan kewajiban keuangan jangka panjang diestimasikan sebesar nilai kini dari arus kas di masa datang, yang didiskontokan dengan tingkat suku bunga pasar, kecuali untuk beberapa investasi lain-lain dan obligasi ditentukan berdasarkan harga pasar.

The fair value of current financial assets and liabilities approximates their carrying amount, as the impact of discounting is not significant. The fair values of the non-current financial assets and liabilities are estimated at the present value of future cash flows, discounted at the market rate of interest, except for certain other investments and bonds which are based on market prices.

Halaman - 86 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN PERJANJIAN DAN KOMITMEN a. Perjanjian lisensi, bantuan teknis, royalti, merek dagang, keagenan dan distributor Perseroan dan anak perusahaan mempunyai berbagai perjanjian bantuan teknis, royalti, merek keagenan dan distribusi dengan para lisensi berikut:
Otomotif/Automotive - Automobiles Peugeot, France - BMW AG, Germany - Daido Kogyo Co Ltd, Japan - GS Yuasa International Ltd, Japan - Kawasaki Industrial Co Ltd, Japan - MAHLE Engine Components Japan Corp, Japan - Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corp, Japan - Metalart Corporation, Japan - Nissan Diesel Motor Co Ltd, Japan - PT Astra Daihatsu Motor - PT Astra Honda Motor - PT BMW Indonesia - PT Isuzu Astra Motor Indonesia - PT Toyota-Astra Motor - Teito Rubber Ltd, Japan

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES AGREEMENTS AND COMMITMENTS a. Licensing, technical assistance, royalty, trademark, dealership and distributorship agreements The Company and certain subsidiaries have existing licensing, technical assistance, royalty, trademark, dealership and distributorship agreements with the following licensors:

tertentu lisensi, dagang, pemberi

Alat berat dan pertambangan/Heavy equipment and mining - Anhui Heli Machinery Import & Export Co Ltd, China - Bernie Ostermeyer Investments Pty Ltd - BOMAG GmbH & Co OHG, Germany - Hiab Corporation - Interlube Systems Sdn Bhd, Malaysia - Kockums Industries Pty Ltd, Australia - Fuji Xerox Co Ltd, Japan - SAP Aktiengesellschaft, Germany - Dell Global B.V., Singapore - PT Komatsu Marketing & Support Indonesia - Komatsu Forklift Co Ltd, Japan - Komatsu Asia & Pacific Pte Ltd, Singapore - Komatsu Ltd, Japan - Komatsu Forest Pty Ltd, Australia - Nissan Diesel Motor Co Ltd, Japan - Fuji Xerox Asia Pacific Pte Ltd, Singapore - Hewlett-Packard Sout East Asia - Cisco System Inc, USA - PT Komatsu Indonesia - Scania CV Aktiebolag, Sweden - Tadano Iron Works Co Ltd, Japan

Teknologi informasi/Information technology - Microsoft Regional Sales Corporation, Singapore

b.

Perkebunan plasma Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Indonesia, hak guna usaha tertentu untuk perkebunan diberikan kepada pengembang apabila pengembang bersedia untuk mengembangkan areal perkebunan untuk petani plasma lokal, di samping mengembangkan perkebunan miliknya sendiri. Pengembangan plasma ini didanai dengan pinjaman bank yang disalurkan kepada pengembang sampai periode tanaman dapat menghasilkan.

b.

Plasma plantations In accordance with Indonesian Government policy, certain land rights for plantations are granted conditional upon the growers agreement to develop areas for local plasma farmers, in addition to develop their own plantations. Plasma development is funded by bank loans which are granted to the grower at the cultivation stage for the period until the plants can be cropped.

Halaman - 87 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) b. Perkebunan plasma (lanjutan) Selama masa pengembangan, pinjaman tersebut dijamin dengan tanah dan tanaman perkebunan plasma serta semua aset yang berada di atasnya, piutang penjualan buah dari kebun plasma di masa mendatang dan jaminan perusahaan dari beberapa anak perusahaan tertentu PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL). Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah pinjaman plasma termasuk bunga adalah nihil (2009: Rp 71 miliar). Pada saat mulai menghasilkan, perkebunan plasma akan dialihkan kepada petani plasma, dimana petani plasma berkewajiban untuk menjual hasil panennya kepada anak perusahaan AAL guna mengangsur pinjamannya melalui pemotongan dari hasil penjualannya. Anak perusahaan AAL menjamin pengembalian pinjaman petani plasma. c. Fasilitas kredit Perseroan dan beberapa anak perusahaan tertentu memiliki fasilitas kredit untuk modal kerja, kredit investasi, jaminan bank, letters of credit dan kontrak valuta asing. Fasilitas kredit yang mengikat dan tidak mengikat yang belum digunakan oleh Perseroan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 masing-masing sejumlah Rp 5,9 triliun dan Rp 3,4 triliun. d. Jasa pertambangan PT Pamapersada Nusantara (Pama), anak perusahaan tidak langsung, mempunyai tiga kontrak pertambangan signifikan dengan PT Adaro Indonesia, PT Indominco Mandiri dan PT Kideco Jaya Agung. Berdasarkan kontrakkontrak tersebut, Pama memberikan jasa pertambangan batubara. Jangka waktu kontrak bervariasi dan berakhir antara tahun 2013 dan 2018. d. c. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued) b. Plasma plantations (continued) During the development period, the loans are secured on the land including all assets located on the plantations, future receivables from sales of the plasma crops and corporate guarantees from certain subsidiaries of PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL). As at 31 December 2010, the total outstanding plasma loans including interest amounted to nil (2009: Rp 71 billion). Upon maturity of the plantations, the plasma plantations are transferred to the plasma farmers, who are obliged to sell their harvest to AALs subsidiaries to repay the loans via deductions from sales proceeds. The subsidiaries of AAL guarantee the repayment of the plasma farmers loans. Credit facilities The Company and certain subsidiaries have credit facilities for working capital, investment credits, bank guarantees, letters of credit and foreign exchange contracts. The total available committed and uncommitted credit facilities of the Company and subsidiaries as at 31 December 2010 amounted to Rp 5.9 trillion and Rp 3.4 trillion, respectively. Mining contracting services PT Pamapersada Nusantara (Pama), an indirect subsidiary, has entered into three significant mining services contracts with PT Adaro Indonesia, PT Indominco Mandiri and PT Kideco Jaya Agung. Under the contracts, Pama provides coal mining services. The periods of the contracts are varied and will expire between 2013 and 2018.

Halaman - 88 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) e. Komitmen pertambangan pembelian properti NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued) e. Commitment properties to purchase mining

Pada bulan Januari 2010, PT Pamapersada Nusantara (Pama), anak perusahaan tidak langsung, menandatangani beberapa perjanjian dengan PT Mandira Sanni Pratama dan PT Andalan Teguh Berjaya untuk membeli 30% saham PT Asmin Bara Bronang dan PT Asmin Bara Jaan, perusahaan pemegang konsesi penambangan batubara di propinsi Kalimantan Tengah, dengan total nilai sejumlah USD 40 juta dan Rp 75 juta. Pama telah melakukan pembayaran uang muka sebesar USD 12 juta dan telah menempatkan USD 28 juta dalam bentuk escrow. Pencairan dari rekening escrow akan dilakukan tergantung dari terpenuhinya persyaratan perjanjian tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya, tidak lebih dari 12 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian atau tanggal lain yang disepakati oleh Pama dan pemegang saham lama. Sejumlah USD 20 juta telah dicairkan dari rekening escrow dan sisanya akan dicairkan pada saat seluruh persyaratan perjanjian telah terpenuhi. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, beberapa persyaratan perjanjian masih belum terpenuhi. f. Pelepasan PT Surya Panen Subur Pada bulan Oktober 2010, PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), anak perusahaan langsung, melepas 100% kepemilikan sahamnya di PT Surya Panen Subur (SPS) kepada PT Agro Maju Raya dan PT Hamparan Sawit Nusantara dengan harga USD 27 juta, yang terdiri dari kas sejumlah USD 16 juta dan sertifikat obligasi sejumlah USD 11 juta. Sertifikat obligasi ini akan dibayar setiap tahun hingga Oktober 2020 dan dikenakan bunga sebesar 3,24% per tahun. f.

In January 2010, PT Pamapersada Nusantara (Pama), an indirect subsidiary, signed agreements with PT Mandira Sanni Pratama and PT Andalan Teguh Berjaya to acquire 30% of the shares of PT Asmin Bara Bronang and PT Asmin Bara Jaan, coal mine concession holding companies in Central Kalimantan, for a consideration of USD 40 million and Rp 75 million. Pama has paid a cash advance of USD 12 million and has placed USD 28 million in escrow. Disbursement of the escrow account will be subject to fulfillment of certain conditions precedent, not more than 12 months from the signing date of the agreement or such other date agreed by Pama and existing shareholders. An amount of USD 20 million has been disbursed from the escrow account and the remaining amount will be disbursed upon the fulfilment of all conditions precedent. As at the date of these consolidated financial statements, certain conditions precedent has not yet been fulfilled.

Disposal of PT Surya Panen Subur In October 2010, PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL), a direct subsidiary, disposed 100% of its ownership in PT Surya Panen Subur (SPS) to PT Agro Maju Raya dan PT Hamparan Sawit Nusantara with a total consideration of USD 27 million consists of cash USD 16 million and bond certificate of USD 11 million. The bond certificate is repayable annually until October 2020 and bears interest at 3.24% per annum.

Halaman - 89 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) PERJANJIAN DAN KOMITMEN (lanjutan) f. Pelepasan PT Surya Panen Subur (lanjutan) Nilai investasi awal SPS adalah Rp 161 miliar dan sampai dengan tanggal penjualan, SPS telah melakukan tambahan investasi bersih sebesar Rp 242 miliar. Dampak dari transaksi ini telah dibukukan sebagai Penghasilan lainlain, bersih. g. Komitmen sewa operasi Grup menyewakan beberapa jenis aset tetap dibawah perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan. Jumlah piutang sewa minimum yang akan diterima di masa datang yang berasal dari kontrak sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan tetapi belum diakui sebagai piutang pada tanggal pelaporan, adalah sebagai berikut: 2010 Dalam 1 tahun 1 sampai 5 tahun Lebih dari 5 tahun 907 801 8 1,716 2009 918 692 1,610 h. Within 1 year Between 1 and 5 years More than 5 years g. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) AGREEMENTS AND COMMITMENTS (continued) f. Disposal of PT Surya Panen Subur (continued) SPSs initial investment was Rp 161 billion and until the date of disposal, SPS has invested an additional amount of Rp 242 billion. The impact of this transaction has been recorded as Other income, net. Operating lease commitments The Group leases out various fixed assets under non-cancellable operating lease agreements. The future minimum lease receivables under non-cancellable operating lease contracted for at the reporting date, but not recognised as receivables, are as follows:

h.

Komitmen pembelian barang modal Kontrak pembelian barang modal pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sejumlah Rp 1,7 triliun (2009: Rp 2 triliun). Disamping itu, PT Marga Mandala Sakti memiliki komitmen untuk pengeluaran barang modal sejumlah Rp 3,3 triliun terkait dengan perpanjangan masa konsesi jalan tol, dari tahun 2020 dan 2023 menjadi tahun 2048. Pada tanggal 31 Desember 2010, komitmen pengeluaran barang modal dari perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities adalah sejumlah Rp 470 miliar (2009: Rp 118 miliar).

Capital commitments Capital expenditure contracted as at 31 December 2010 amounted to Rp 1.7 trillion (2009: Rp 2 trillion). In addition, PT Marga Mandala Sakti is committed to certain capital expenditure with a total amount of Rp 3.3 trillion in accordance with the extension of its toll road concession rights, from 2020 and 2023 to 2048. As at 31 December 2010, capital commitments of associates and jointly controlled entities amounted to Rp 470 billion (2009: Rp 118 billion).

Halaman - 90 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) KEWAJIBAN KONTIJENSI a. Tuntutan PT Era Giat Prima Dua perkara yang terkait dengan dana sebesar Rp 546 miliar, yang sebelumnya ditempatkan dalam rekening escrow oleh PT Bank Permata Tbk (BP), telah melalui proses peninjauan kembali di Mahkamah Agung, masing-masing untuk perkara perdata dan perkara pidana. Pada bulan September 1999, PT Era Giat Prima (EGP) mengajukan gugatan perdata terhadap BP, mengklaim BP telah melakukan wanprestasi perjanjian yang terkait dengan Bank Dagang Negara Indonesia dan Bank Umum Nasional (Perjanjian Cessie) dan juga mengklaim kepemilikan atas dana tersebut. BP berpendapat bahwa perjanjian Cessie tersebut telah dibatalkan oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sehingga gugatan tersebut tidak mempunyai dasar hukum. Pendapat BP ini diperkuat oleh putusan peninjauan kembali Mahkamah Agung untuk perkara Tata Usaha Negara pada bulan Oktober 2004 yang menyatakan bahwa BPPN berwenang untuk membatalkan Perjanjian Cessie tersebut. Pada bulan Mei 2007, Mahkamah Agung telah mengeluarkan putusannya atas perkara perdata yang memenangkan BP dan menyatakan bahwa BP adalah pemilik dana tersebut. Pada tahun 1999, Pemerintah Indonesia menuntut secara pidana terhadap Joko Tjandra, direktur EGP pada saat itu, sehubungan dengan dana disebut di atas, di mana dana tersebut merupakan salah satu bukti dalam tuntutan pidana. Pada bulan Juni 2009, Mahkamah Agung mengeluarkan putusannya atas perkara pidana ini yang memenangkan Pemerintah Indonesia. Berdasarkan keputusan tersebut, Kejaksaan Negeri menyatakan bahwa dana dalam escrow account harus dikembalikan ke Kas Negara. Hal ini telah dilakukan pada bulan Juni 2009. Berdasarkan putusan-putusan Mahkamah Agung atas perkara perdata dan tata usaha negara, manajemen BP berkeyakinan bahwa dana tersebut adalah sah milik BP dan saat ini telah mengambil tindakan-tindakan yang bertujuan untuk pengembalian dana tersebut. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) CONTINGENCIES a. PT Era Giat Prima Claim Two cases relating to funds amounting to Rp 546 billion, which were formerly held in escrow account by PT Bank Permata Tbk (BP), have been subject to judicial review in the Supreme Court, separately in the Civil and Criminal Divisions. In September 1999, PT Era Giat Prima (EGP) filed a lawsuit in the civil courts against BP, alleging breach of an agreement in respect of Bank Dagang Negara Indonesia and Bank Umum Nasional (the Cessie Agreement) and asserting ownership over these funds. BP's position was that the Cessie agreement had been cancelled by the Indonesian Bank Restructuring Agency (IBRA) and that the lawsuit was therefore without merit. This position was supported by a Supreme Court administrative judicial review in October 2004, which ruled that IBRA had the authority to cancel the Cessie Agreement. The Civil Division of the Supreme Court concluded in May 2007 in favour of BP and confirmed BP's entitlement to the funds.

In 1999, the Government of Indonesia filed a lawsuit in the criminal courts against Joko Tjandra, a director of EGP at that time, in connection with the above-mentioned funds, which accordingly formed part of the evidence in the lawsuit. The Criminal Division of the Supreme Court concluded in June 2009 in favour of the Government of Indonesia. On the basis of this decision the District Attorney directed that the balance on the escrow account be paid over the State Treasury. This was done in June 2009. Based on the decisions of the Civil and Administrative Divisions of the Supreme Court, BP's management is of the opinion that these funds are legally the property of BP and steps are currently being taken to pursue repayment of the funds.

Halaman - 91 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) KEWAJIBAN KONTIJENSI (lanjutan) b. Pemeriksaan pajak pra penggabungan BP Pada tahun 2004, Direktorat Jenderal Pajak Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak Besar Satu (KPP WPB I) menerbitkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) atas 5 Bank Peserta Penggabungan yang merupakan awal terbentuknya BP, untuk tahun pajak 2001 dan 2002, dengan jumlah kurang bayar sebesar Rp 412 miliar. Walaupun SKP tersebut dilunasi seluruhnya, BP mengajukan keberatan/banding karena manajemen berkeyakinan tidak ada pajak yang kurang dibayar. Pada bulan Mei 2007, Pengadilan Pajak memutuskan untuk menerima permohonan banding BP. BP menerima kembali seluruh pembayaran pajak sejumlah Rp 412 miliar bersamaan dengan kompensasi bunga sejumlah Rp 125 miliar. Selanjutnya, pada bulan September 2007, KPP WPB I mengajukan permohonan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung. BP telah menyerahkan Kontra Memori kepada Mahkamah Agung untuk memperkuat posisinya. Pada bulan Juli, Agustus dan Oktober 2010, BP menerima sebagian putusan Mahkamah Agung yang mengabulkan permohonan BP dengan jumlah Rp 352 milliar. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, BP belum menerima keputusan lainnya dari Mahkamah Agung. c. Gugatan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pada tahun 2008, PT Mamuang (MMG), anak perusahaan tidak langsung melalui AAL, digugat oleh LSM Perkumpulan Kelompok Pemberdayaan Tani dan Nelayan Pesisir Pantai Kabupaten Mamuju Utara atas tanah milik MMG. Pengadilan Negeri Mamuju Sulawesi Barat memutuskan bahwa MMG harus membayar ganti rugi sebesar Rp 61 miliar yang telah disetujui oleh Pengadilan Tinggi. c. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) CONTINGENCIES (continued) b. BPs pre-merger assessments In 2004, the Large Tax Office I of the Directorate General of Taxation (LTO I) issued Tax Assessment Letters in respect of the 5 Merged Banks from which BP was formed, for the fiscal years 2001 and 2002, indicating underpaid tax in a total amount of Rp 412 billion. Whilst these assessments were paid in full, BP subsequently appealed as management believes that no tax has been underpaid.

In May 2007, the Tax Court accepted BPs appeals. BP received full repayment of Rp 412 billion together with interest compensation of Rp 125 billion.

Subsequently, in September 2007, the LTO I appealed against the decision, applying for a Judicial Review to the Supreme Court. BP has already submitted a Counter Memorandum to the Supreme Court in support of its position. In July, August and October 2010, BP received part of the Supreme Court decisions for the favor of BP with a total amount of Rp 352 billion. As at the date of these consolidated financial statements, BP has not yet received the other Supreme Court decisions. Claim from a non Organisation (NGO) Government

In 2008, PT Mamuang (MMG), an indirect subsidiary through AAL, was sued by an NGO Perkumpulan Kelompok Pemberdayaan Tani dan Nelayan Pesisir Pantai Kabupaten Mamuju Utara in respect of land rights owned by MMG. The Civil Court of Mamuju - West Sulawesi ruled that MMG should pay a compensation of Rp 61 billion which was upheld in the High Court.

Halaman - 92 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. PERJANJIAN, KOMITMEN DAN KEWAJIBAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) KEWAJIBAN KONTIJENSI (lanjutan) c. Gugatan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) (lanjutan) MMG telah mengajukan kasasi atas keputusan tersebut kepada Mahkamah Agung. Pada bulan Mei 2010, Mahkamah Agung mengabulkan kasasi MMG. d. Gugatan PT Indonesia Unggul Bersatu Pada tahun 2009, PT Indonesia Unggul Bersatu (IUB) menggugat Badan Pertanahan Nasional (BPN) Mamuju Utara untuk membatalkan sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) yang telah diterbitkan untuk sejumlah perusahaan perkebunan, termasuk sertifikat seluas 30.442 hektar yang diterbitkan untuk beberapa anak perusahaan AAL (MMG, PT Letawa, PT Suryaraya Lestari dan PT Pasangkayu). Pengadilan Tata Usaha Negara memerintahkan BPN untuk membatalkan sertifikat HGU tersebut. BPN dan keempat anak perusahaan AAL telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara di Makasar. Pada bulan Juni 2010, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara menerima permohonan banding tersebut dan membatalkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara. IUB telah mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung atas keputusan tersebut. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, proses kasasi masih dalam proses. d. NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 36. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) CONTINGENCIES (continued) c. Claim from a non Government Organisation (NGO) (continued) MMG has submitted an appeal against the decision to the Supreme Court. In May 2010, the Supreme Court accepted MMG appeal. Claim from Bersatu PT Indonesia Unggul

In 2009, the National Land Office of North Mamuju was sued by PT Indonesia Unggul Bersatu (IUB) to revoke the certificates of Hak Guna Usaha (HGU) issued to a number of plantation companies, including certificates in respect of 30,442 hectares issued to certain subsidiaries of AAL (MMG, PT Letawa, PT Suryaraya Lestari and PT Pasangkayu). The State Administrative Court has instructed the National Land Office to revoke the certificates. The National Land Office and the four subsidiaries of AAL have submitted an appeal to the High Administrative Court in Makasar. In June 2010, the High Administrative Court had accepted the appeal and cancelled the State Administrative Courts decision. IUB has submitted an appeal against the decision to the Supreme Court. As at the date of these consolidated financial statements, the appeal is still in process.

Halaman - 93 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 37. ASET ATAU KEWAJIBAN MONETER BERSIH DALAM MATA UANG ASING Grup memiliki aset dan kewajiban dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut (dalam satuan penuh, kecuali jumlah setara Rupiah):
2010 USD 163,420,797 551,061,916 62,571,152 19,133,968 143,132,381 231,059 939,551,273 Kewajiban Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Kewajiban lain-lain Beban yang masih harus dibayar Hutang jangka panjang Kewajiban bersih Kewajiban yang dilindung nilai Kewajiban bersih setelah lindung nilai Dalam ekuivalen Rupiah (dalam miliaran) (64,223,300) (323,907,350) (39,046,277) (8,168,743) (1,241,533,911) (1,676,879,581) (737,328,308) 555,838,886 (181,489,422) (1,632) JPY 595,549,854 249,544,703 4,285,924 270,000 849,650,481 (517,110,624) (1,484,870,135) (181,672,063) (1,640,396) (3,677,413,558) (5,862,706,776) (5,013,056,295) 4,467,171,795 (545,884,500) (60) 2009 USD 329,988,598 470,019,780 64,494,007 14,951,286 90,076,261 586,633 970,116,565 (73,080,000) (360,531,348) (21,200,614) (8,591,580) (598,058,675) (1,061,462,217) Aset/(kewajiban) bersih Kewajiban yang dilindung nilai Aset/(kewajiban) bersih setelah lindung nilai Dalam ekuivalen Rupiah (dalam miliaran)
*

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 37. NET MONETARY ASSETS OR LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES The Group has assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows (in full amounts, except Rupiah equivalent):
Lain-lain/ Others* 4,353,591 1,316,015 22,652 611,630 6,303,888 (10,710,357) (879,034) (52,274) (11,641,665) (5,337,777) 1,329,751 (4,008,026) (36) Jumlah setara Rupiah/ Rp Equivalent 1,574 4,994 563 172 1,287 8 8,598 (635) (3,172) (379) (74) Liabilities Short-term borrowings Trade payables Other liabilities Accrued expenses

Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Investasi lain-lain Piutang pembiayaan Aset lain-lain

Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Other investments Financing receivables Other assets

(11,568) Long-term debt (15,828) (7,230) Net liabilities 5,502 Liabilities hedged (1,728) Net liabilities after hedge (1,728) Rupiah equivalent (in billions) Jumlah setara Rupiah/ Rp Equivalent 3,197 4,457 606 141 847 5 9,253 (786) (3,531) (212) (81)

Aset Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Investasi lain-lain Piutang pembiayaan Aset lain-lain Kewajiban Pinjaman jangka pendek Hutang usaha Kewajiban lain-lain Beban yang masih harus dibayar Hutang jangka panjang

JPY 557,206,540 167,499,065 2,058,126 453,663 727,217,394 (970,254,399) (947,421,596) (27,655,967) (6,652,203,524) (8,597,535,486) (7,870,318,092) 7,447,672,271 (422,645,821) (43)

Lain-lain/ Others* 4,011,866 2,322,296 683 4,417 6,339,262 (4,882,649) (946,569) (42,431) (5,871,649) 467,613 467,613 4

Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Other receivables Other investments Financing receivables Other assets Liabilities Short-term loans Trade payables Other liabilities Accrued expenses

(6,298) Long-term debt (10,908) (1,655) Net assets/(liabilities) 2,646 Liabilities hedged 991 991 Net assets/(liabilities) after hedge Rupiah equivalent (in billions)

(91,345,652) 200,881,944 109,536,292 1,030

Aset dan kewajiban dalam mata uang asing lainnya disajikan dalam jumlah yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada tanggal neraca.

Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are presented as USD equivalents using the exchange rate prevailing at balance sheets date.

Apabila aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan dengan menggunakan kurs tengah mata uang asing pada tanggal laporan ini, maka kewajiban bersih dalam mata uang asing Grup setelah memperhitungkan transaksi lindung nilai akan turun sekitar Rp 28 miliar.

If assets and liabilities in foreign currencies as at 31 December 2010 had been translated using the middle rates as at the date of this report, the total net foreign currency liabilities of the Group after taking into account the hedging transactions would decrease by approximately Rp 28 billion.

Halaman - 94 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 38. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Penawaran umum obligasi anak perusahaan Beberapa anak perusahaan langsung dan tidak langsung menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) dalam rangka penawaran umum obligasi. Informasi lain mengenai pernyataan pendaftaran obligasi tersebut adalah sebagai berikut:
Penerbit/Issuer PT Astra Sedaya Finance PT Federal International Finance PT Surya Artha Nusantara Finance

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 38. SUBSEQUENT EVENTS Public offering of subsidiaries bonds Certain direct and indirect subsidiaries submitted a Registration Letter to the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam LK) in relation to bonds public offering. Other information relating to registration letter is as follows: the bonds

Nama/Name Obligasi Astra Sedaya Finance XII Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Federal International Finance XI Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap Obligasi Surya Artha Nusantara Finance I/2011

Jumlah maksimum/ Maximum amount 2,150 2,000 600

Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, PT Surya Artha Nusantara Finance dan PT Astra Sedaya Finance telah menerima pernyataan efektif dari Bapepam LK, sedangkan PT Federal International Finance masih menunggu keputusan dari Bapepam LK. 39. REKLASIFIKASI AKUN Laporan keuangan konsolidasian tahun 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian tahun 2010. Rincian reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
Sebelum reklasifikasi/ Before reclassification Aset tetap Aset kerja sama operasi Aset tak berwujud lainnya Pembayaran dimuka lainnya Aset lain-lain Kewajiban lain-lain jangka pendek Pendapatan ditangguhkan jangka pendek Kewajiban lain-lain jangka panjang Pendapatan ditangguhkan jangka panjang 21,941 739 739 3,529 684 -

Until the date of these consolidated financial statements, PT Surya Artha Nusantara Finance and PT Astra Sedaya Finance have received effective statement from Bapepam LK, while PT Federal International Finance is still waiting for Bapepam LKs decision. 39. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS The 2009 consolidated financial statements have been reclassified to be consistent with the presentation of the 2010 consolidated financial statements. The details of the reclassifications are as follows:
Setelah reklasifikasi/ After reclassification 20,761 1,180 302 721 455 2,109 1,420 197 487 Fixed assets Joint operation assets Other intangible assets Other prepayments Other assets Other liabilities current Unearned income current Other liabilities non-current Unearned income non-current

Reklasifikasi/ Reclassification (1,180) 1,180 302 (18) (284) (1,420) 1,420 (487) 487

Halaman - 95 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. STANDAR AKUNTANSI YANG AKAN DITERAPKAN Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan beberapa standar akuntansi keuangan revisi yang akan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 dan 2012 dan mungkin berdampak pada laporan keuangan konsolidasian Grup, sebagai berikut: PSAK No. 1 PSAK No. 2 PSAK No. 3 PSAK No. 4 PSAK No. 5 PSAK No. 7 PSAK No. 8 PSAK No. 10 NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 40. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS The Indonesian Institute of Accountants has issued the following revised financial accounting standards which will be effective since 1 January 2011 and 2012 and might have an impact on the Groups consolidated financial statements as follows:

- PSAK No. 12 - PSAK No. 15 - PSAK No. 18 PSAK No. 19 PSAK No. 22 PSAK No. 23 PSAK No. 24 PSAK No. 25 PSAK No. 34 PSAK No. 46 PSAK No. 48 PSAK No. 50 PSAK No. 53 PSAK No. 57

- PSAK No. 58 - PSAK No. 60 - PSAK No. 61 - PSAK No. 63 - ISAK No. 7 - ISAK No. 9 - ISAK No. 10 - ISAK No. 11 - ISAK No. 12 - ISAK No. 13 - ISAK No. 14 - ISAK No. 15

: Penyajian Laporan Keuangan/Presentation of Financial Statements : Laporan Arus Kas/Statement of Cash Flows : Laporan Keuangan Interim/Interim Financial Reporting : Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri/ Consolidated and Separate Financial Statements : Segmen Operasi/Operating Segments : Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi/Related Party Disclosures : Peristiwa Setelah Periode Pelaporan/Events after the Reporting Period : Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing/The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates : Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama/Interests in Joint Ventures : Investasi pada Entitas Asosiasi/Investments in Associates : Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya/Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans : Aset Tak Berwujud/Intangible Assets : Kombinasi Bisnis/Business Combinations : Pendapatan/Revenue : Imbalan Kerja/Employee Benefits : Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan/ Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors : Kontrak Konstruksi/Construction Contracts : Pajak Penghasilan/Income Taxes : Penurunan Nilai Aset/Impairment of Assets : Instrumen Keuangan: Penyajian/Financial Instruments: Presentation : Pembayaran Berbasis Saham/Share-based Payment : Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi/ Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets : Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan/ Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations : Instrumen Keuangan: Pengungkapan/Financial Instruments: Disclosures : Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah/ Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance : Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi/Financial Reporting in Hyperinflationary Economies : Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus/Consolidation of Special Purpose Entities : Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa/Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities : Program Loyalitas Pelanggan/Customer Loyalty Programmes : Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik/Distribution of Non-cash Assets to Owners : Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer/Jointly Controlled Entities: Non-monetary Contributions by Venturers : Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri/ Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation : Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web/Intangible Assets - Website Cost : Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya/ The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction
Halaman - 96 - Page

PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 40. STANDAR AKUNTANSI YANG AKAN DITERAPKAN (lanjutan) - ISAK No. 16 - ISAK No. 17 - ISAK No. 18 - ISAK No. 20 NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated) 40. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS (continued)

: Perjanjian Konsesi Jasa/Service Concession Arrangements : Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai/Interim Financial Reporting and Impairment : Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi/ Government Assistance - No Specific Relation to Operating Activities : Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya/Income Taxes - Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders The Group is still evaluating the possible impact on the issuance of these financial accounting standards and interpretations. 41. SUPPLEMENTARY INFORMATION The following financial information of PT Astra International Tbk (parent company only) on pages 98 to 102, presents the Companys investments in subsidiaries under the equity method, as opposed to the consolidation method.

Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul atas penerbitan beberapa standar akuntansi keuangan dan interpretasi tersebut. 41. INFORMASI TAMBAHAN Berikut pada halaman 98 sampai dengan halaman 102, adalah informasi keuangan PT Astra International Tbk (induk perusahaan saja) yang menyajikan penyertaan Perseroan pada anak perusahaan berdasarkan metode ekuitas dan bukan dengan metode konsolidasi.

Halaman - 97 - Page

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010 ASET Aset lancar Kas dan setara kas Piutang usaha, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 1 (2009: nihil): - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Piutang lain-lain, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 6 (2009: 2) - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Persediaan Pajak dibayar dimuka Pembayaran dimuka lainnya Jumlah aset lancar Aset tidak lancar Piutang lain-lain pihak yang mempunyai hubungan istimewa, setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 17 (2009: 17) Investasi pada anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities Investasi lain-lain Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 1.050 (2009: 941) Aset pajak tangguhan Aset lain-lain Jumlah aset tidak lancar JUMLAH ASET 1,302 140 2,543 1,615 15 1,803 79 313 7,810 503 1,807 134 1,835 316 19 1,643 209 164 6,127 567 2009 ASSETS Current assets Cash and cash equivalents Trade receivables, net of provision for doubtful receivables of 1 (2009: nil): - Related parties - Third parties Other receivables, net of provision for doubtful receivables of 6 (2009: 2) - Related parties - Third parties Inventories Prepaid taxes Other prepayments Total current assets Non-current assets Other receivables related parties, net of provision for doubtful receivables of 17 (2009: 17) Investments in subsidiaries, associates and jointly controlled entities Other investments Fixed assets, net of accumulated depreciation of 1,050 (2009: 941) Deferred tax assets Other assets Total non-current assets TOTAL ASSETS BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)

44,101 58 2,921 452 54 48,089 55,899

34,903 58 2,421 270 41 38,260 44,387

Halaman - 98 - Page

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY NERACA 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010 KEWAJIBAN Kewajiban jangka pendek Pinjaman jangka pendek Hutang usaha: - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Kewajiban lain-lain: - Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - Pihak ketiga Hutang pajak Beban yang masih harus dibayar Kewajiban diestimasi Jumlah kewajiban jangka pendek Kewajiban jangka panjang Kewajiban lain-lain pihak ketiga Kewajiban diestimasi Jumlah kewajiban jangka panjang Jumlah kewajiban EKUITAS Modal saham: - Modal dasar - 6.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 (dalam satuan Rupiah) per saham - Modal ditempatkan dan disetor penuh - 4.048.355.314 saham biasa Tambahan modal disetor Perubahan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities Saldo laba: - Dicadangkan - Belum dicadangkan Jumlah ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 790 1,863 263 4 897 399 2,003 48 6,267 1 321 322 6,589 376 1,597 221 6 616 199 1,206 60 4,281 2 210 212 4,493 2009 LIABILITIES Current liabilities Short-term borrowings Trade payables: - Related parties - Third parties Other liabilities: - Related parties - Third parties Taxes payable Accrued expenses Provisions Total current liabilities Non-current liabilities Other liabilities - third parties Provisions Total non-current liabilities Total liabilities EQUITY Share capital: - Authorised - 6,000,000,000 shares with par value of Rp 500 (full Rupiah) per share - Issued and fully paid 4,048,355,314 ordinary shares Additional paid-in capital Changes in equity of subsidiaries, associates and jointly controlled entities Retained earnings: - Appropriated - Unappropriated Total equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY BALANCE SHEETS AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)

2,024 1,106 1,449

2,024 1,106 1,178

425 44,306 49,310 55,899

425 35,161 39,894 44,387

Halaman - 99 - Page

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2010 Pendapatan bersih Beban pokok pendapatan Laba kotor Beban usaha: Beban penjualan Beban umum dan administrasi Laba usaha Penghasilan/(beban) lain-lain: Penghasilan bunga Beban bunga Kerugian selisih kurs, bersih Penghasilan lain-lain, bersih 63,312 (56,233) 7,079 (3,790) (1,583) (5,373) 1,706 295 (12) (16) 1,291 1,558 Bagian atas hasil bersih anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan Laba bersih Laba bersih per saham dasar dan dilusian (dalam satuan Rupiah) 11,792 2009 44,083 (39,139) 4,944 (2,446) (803) (3,249) 1,695 157 (27) (15) 861 976 7,999 Share of results of subsidiaries, associates and jointly controlled entities Profit before income tax Income tax expenses Net income Net earnings per share basic and diluted (full Rupiah) Operating income Other income/(expenses): Interest income Interest expense Foreign exchange loss, net Other income, net Net revenue Cost of revenue Gross profit Operating expenses: Selling expenses General and administrative expenses STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah, unless otherwise stated)

15,056 (690) 14,366 3,549

10,670 (630) 10,040 2,480

Halaman - 100 - Page

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah)

Saldo laba/Retained earnings Dicadangkan/ Appropriated Belum dicadangkan/ Unappropriated Jumlah/ Total

Modal saham/ Share capital

Tambahan modal disetor/ Additional paid-in capital

Perubahan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities/ Changes in equity of subsidiaries, associates and jointly controlled entities

Saldo 1 Januari 2009 Laba bersih Dividen Perubahan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities Saldo 1 Januari 2010 2,024 2,024 2,024 1,106 1,449 271 1,106 1,178 425 425 1,106 1,178 425

2,024 -

1,106 -

923 255

425 -

28,602 10,040 (3,481) 35,161 42 35,203 14,366 (5,263) 44,306

33,080 10,040 (3,481) 255 39,894 42 39,936 14,366 (5,263) 271 49,310

Balance at 1 January 2009 Net income Dividend Changes in equity of subsidiaries, associates and jointly controlled entities Balance at 1 January 2010 Adjustment in relation to implementation of PSAK No. 55 (Revised 2006) Balance at 1 January 2010 after adjustment Net income Dividend Changes in equity of subsidiaries, associates and jointly controlled entities Balance at 31 December 2010

Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK No. 55 (Revisi 2006) Saldo 1 Januari 2010 setelah penyesuaian

Laba bersih Dividen Perubahan ekuitas anak perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities Saldo 31 Desember 2010

Halaman - 101 - Page

INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION PT ASTRA INTERNATIONAL Tbk INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (Dinyatakan dalam miliaran Rupiah) 2010 Arus kas dari aktivitas operasi: Penerimaan dari pelanggan Pembayaran kepada pemasok Pembayaran kepada karyawan Pembayaran beban usaha lain Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya Kas yang dihasilkan dari operasi Penghasilan bunga yang diterima Pembayaran pajak penghasilan badan Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi: Dividen kas yang diterima Penjualan aset tetap Penambahan piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Penambahan investasi pada anak perusahaan dan jointly control entities Pembelian aset tetap Penambahan aset lain-lain Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan: Pembayaran kembali pinjaman jangka pendek Pembayaran bunga Dividen kas yang dibayarkan Penerimaan pinjaman jangka pendek Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (Penurunan)/kenaikan bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal tahun Dampak perubahan selisih kurs terhadap arus kas dan setara kas Kas dan setara kas pada akhir tahun 63,876 (55,780) (1,864) (2,869) 549 3,912 238 (759) 3,391 2009 44,180 (38,508) (1,491) (1,938) 302 2,545 132 (700) 1,977 Cash flows from operating activities: Receipts from customers Payments to suppliers Payments to employees Payments for other operating expenses Receipts from other operating activities Cash generated from operations Interest income received Payments of corporate income tax Net cash flows provided from operating activities Cash flows from investing activities: Cash dividends received Sale of fixed assets Additions to amounts due from related parties Additions to investments in subsidiaries and jointly control entities Acquisitions of fixed assets Additions to other assets Net cash flows provided from investing activities Cash flows from financing activities: Repayments of short-term borrowings Interest paid Cash dividends paid Proceeds from short-term borrowings Net cash flows used in financing activities Net (decrease)/increase in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at beginning of year Effects of exchange rate changes on cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at end of year Significant activities not affecting cash flows: 180 43 Reclassification of advance payments to fixed assets STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009 (Expressed in billions of Rupiah)

5,993 32 (1,231) (3,051) (772) (16) 955

3,857 89 (632) (63) (313) (10) 2,928

(367) (14) (5,259) 790 (4,850) (504) 1,807 (1) 1,302

(1,195) (30) (3,479) 513 (4,191) 714 1,096 (3) 1,807

Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas: Reklasifikasi uang muka ke aset tetap

Halaman - 102 - Page

Dicetak di atas kertas daur ulang & bersertifikat FSC Printed on recycled paper & FSC certified

2010

Laporan Tahunan

Annual Report

PT Astra International Tbk Astra International Building Jl. Gaya Motor Raya No. 8 Sunter II, Jakarta 14330 Indonesia Telp (62-21) 652 2555 Fax (62-21) 653 04957 www.astra.co.id

Você também pode gostar