Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
FAKTOR FAKTOR- -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAMANYA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAMANYA
PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERA1AT II DAN III di RS PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERA1AT II DAN III di RS
PKU MUHAMMADIYAH PERIODE PKU MUHAMMADIYAH PERIODE 2007 2007- -2010 2010
ARMlATl
07711217
BAB I BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH LATAR BELAKANG MASALAH
O Luka bakar menimbulkan kondisi kerusakan kulit dan
merupakan penyebab utama kematian dan disIungsi berat
jangka panjang.
(Kartini, 2009)
O Lama penyembuhan luka bakar dipengaruhi oleh beberapa
Iaktor yaitu :
Derajat luka bakar, Usia, Penyakit penyerta, Lokasi luka
bakar, Nutrisi, InIeksi
(Marzoeki, 1991)
O di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta,
angka kematian akibat luka bakar berkisar 37-
39 pertahun
di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, rata-rata
dirawat 6 pasien luka bakar perminggu setiap
tahun
(Tim Pusbankes 118, 2009)
PERUMUSAN MASALAH PERUMUSAN MASALAH
O Bagaimana pengaruh Iaktor-Iaktor penyembuhan
luka terhadap lamanya waktu penyembuhan luka
bakar di RS PKU Muhammadiyah periode 2007-
2010 ?
TUJUAN PENELITIAN TUJUAN PENELITIAN
O Untuk mengetahui pengaruh antara Iaktor-Iaktor
penyembuhan luka dengan lamanya waktu
penyembuhan luka bakar di RS PKU
Muhammadiyah periode 2007-2010
KEASLIAN PENELITIAN KEASLIAN PENELITIAN
O Pada tahun 2008, Ariyenti meneliti tentang
Pengaruh pemberian getah pisang ambon (Musa
paradisiaca var Saientum Lamb) terhadap
penyembuhan luka bakar pada kulit tikus putih
(Rattus novergicus).
MANFAAT PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN
O Mengetahui pengaruh antara Iaktor-Iaktor penyembuhan
luka dengan lamanya waktu penyembuhan luka pada
pasien luka bakar derajat II dan III yang dirawat di RS
PKU Muhammadiyah yogyakarta.
O Menambah wacana serta pustaka bagi penelitian lebih
lanjut dan mendalam mengenai Iaktor-Iaktor yang
mempengaruhi penyembuhan luka bakar.
O Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan oleh
tenaga medis terutama di RS PKU Muhammadiyah
sebagai masukan atau inIormasi untuk meningkatkan
kualitas pelayanan yang sudah baik.
O Bagi masyarakat umum penelitian ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan mengenai kasus luka bakar.
BAB II BAB II
TIN1AUAN PUSTAKA
Kulit Kulit
Kulit adalah organ tunggal yang terberat di
tubuh dengan berat sekitar 16 dari berat badan
total. Kulit terdiri atas 2 lapisan yaitu lapisan
epidermis dan dermis.
Lapisan dibawah kulit subkutis
(Junqueira, 2004 ; Sloane, 1994)
O Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian
jaringan tubuh.
O penyembuhan luka yang dapat dibagi dalam tiga
Iase, yaitu Iase inIlamasi, proliIerasi, dan
penyudahan yang merupakan perupaan kembali
(remodelling) jaringan.
(Abmaosyab, 2005, Reksoproojo, 1995)
aktor aktor- -taktor yang mempengarubl taktor yang mempengarubl
penyembuban luka penyembuban luka
O |nteksl
O 8enoa aslng
O Okslgen
O Merokok
O Tekanan
O Suplal oarab
O Temperatur
O Status nutrlsl
O Proteln oan
karboblorat
O Usla
O Obat-obatan
O Detlslensl vltamln
O Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan
jaringan yang disebabkan oleh kontak dengan sumber panas
seperti api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi
(Marzoeki, 1991 ; Tim Pusbankes 118, 2009).
O Luka bakar adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
panas, arus listrik atau bahan kimia yang mengenai kulit,
mukosa dan jaringan yang lebih dalam (Kartohatmojo, 2009).
Patofis Patofisio ioIogi Iogi
ase
ase awal
Zona koagulasl
Zona stasls
Zona blpereml
ase sub
akut
|ntlamasl
Sepsls
Gangguan proses
metabollsme
ase lanjut
Iasifikasi Iasifikasi L Luka uka B Bakar akar
Derajat
keoalaman
Derajat | Derajat ||
Dangkal Dalam
Derajat |||
LLuos Luko Bokor uos Luko Bokor
O Dewasa Rule ot Nlne
O 8ayl rumus 10
O Anak rumus 10-15-20
(Abmaosyab, 2005)
rtero Berot Rngonnyo rtero Berot Rngonnyo
8eroasarkan (Amerlcan 8urn Assoclatlon) :
1. Luka 8akar Rlngan
2. Luka bakar seoang
. Luka bakar berat
(Kartobatmojo, 2009)
|nolkasl rawat lnap |nolkasl rawat lnap
O Luka bakar derajat III lebih dari 10 untuk dewasa
O Luka bakar derajat III lebih dari 5 untuk anak-anak
dan geriatri
O Luka bakar derajat II lebih dari 15 untuk dewasa
O Luka bakar derajat II lebih dari 10 untuk anak-anak
dan geriatri
O Luka bakar yang mengenai tangan, kaki, wajah,
genitalia, perineum atau persendian yang besar.
O Luka bakar listrik
O Luka bakar kimia
O Luka bakar inhalasi
O Luka bakar pada pasien dengan kelainan medis
yang sudah diderita sebelumnya
(Oman, 2008 ; Tim Pusbankes 118, 2009)
0rangka 0rangka ons05 ons05
Luka Bakar
Penyembuhan
Luka
Sembuh
aktor-taktor yang
berpengarub yaltu :
1. Keoalaman Luka
2. Lokasl Luka
. Usla
4. Penyaklt penyerta
5. Nutrlsl
i5ot0sis i5ot0sis
derajat luka bakar, lokasi luka bakar, usia,
penyakit penyerta, nutrisi, dan inIeksi adalah
Iaktor-Iaktor yang berpengaruh pada lamanya
waktu penyembuhan luka bakar
BAB lll BAB lll
METODOLOGl PENELlTlAN
O Rancangan Penelitian
menggunakan penelitian deskriptiI non
eksperimental dengan pendekatan retrospektiI
O Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta, yang akan dilaksanakan selama satu
bulan
N Populasi Penelitian
seluruh pasien luka bakar yang menjalani rawat inap di RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta, selama periode 1 Januari
2007 sampai 31 Desember 2010
Kriteria inklusi :
Pasien dengan diagnosis Luka Bakar derajat II dan III yang
mondok di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Kriteria eksklusi :
N Data rekam medis yang tidak lengkap atau tidak
jelas
N Pasien luka bakar yang meninggal
N Pasien luka bakar yang pulang paksa
N Besar Sampel Penelitian
jumlah data rekam medis pasien luka bakar rawat inap
yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi
kriteria eksklusi dalam rentang waktu selama tahun 2007-
2010
O 'ariab0I P0n0Iitian
Derajat luka bakar
Lokasl luka
Usla
Penyaklt penyerta
Nutrlsl
Definisi Operasional
1. Penyembuhan Luka Bakar suatu keaoaan sembub
blla paslen suoab melewatl masa reouksl/ remlsl oan blsa
ollakukan rawat jalan.
2. Derajat luka
Luka bakar oerajat || kerusakan kullt mellputl eploermls
oan sebaglan/ selurub oermls, berupa reaksl lntlamasl
olsertal proses eksuoasl. Teroapat bula, nyerl yang
olsebabkan karena ujung-ujung sarat sensorlk terlrltasl.
Luka bakar derajat III adalah kerusakan kulit
meliputi seluruh tebal kulit dan lapisan yang lebih
dalam sampai mencapai jaringan subkutan, otot dan
tulang, akan tampak epitel terkelupas dan daerah
putih karena koagulasi protein (Kartohatmojo, 2009).
. Usia usla paslen olbltung oarl lablr sampal paslen
olrawat yang olnyatakan oalam bltungan tabun.
4. Penyakit penyerta penyakit lain yang terdapat pada
pasien luka bakar di RS PKU Muhammadiyah
yogyakarta.
. Lokasi luka bakar lokasi luka bakar pada pasien yang
tertulis di rekam medis
. Nutrisi dapat dinilai berdasarkan status gizi yang
dapat diukur berdasar kadar albumin serum pasien.
Dengan penggolongan sebagai berikut: (Almatsler,200)
Status gizi baik : kadar albumin serum _ 3,5 mg/dl
Status gizi kurang : kadar albumin serum 3,5 mg/dl
N ara Pengumpulan Data
menggunakan data sekunder dari rekam medis pasien
luka bakar
O Instrumen Penelitian : Data sekunder yaitu Rekam
Medis pasien-pasien yang didiagnosis luka bakar di RS
PKU Muhammadiyah Yogyakarta periode 2007-2010
Tahap Penelitian
Dilakukan pendekatan dengan memakai kriteria inklusi
dan eksklusi pada pasien luka bakar.
O Rencana Analisis Data
menggunakan analisis regresi berganda (multiple regresion)
dan untuk menguji kebenaran hipotesis digunakan alat uji T
dan uji F.
8A8 |v 8A8 |v
HAS|L DAN PLM8AHASAN
Karakteristik dasar lamanya penyembuhan luka bakar Karakteristik dasar lamanya penyembuhan luka bakar
berdasarkan usia berdasarkan usia
O proses penyembuhan akan mengalami perlambatan
akibat bertambahnya usia karena proses metabolisme,
proliIerasi, dan kontraksi sel akan menurun. Sintesis
kolagen dan aktivitas Iibroblast juga akan menurun
(Perkasa, 2009).
O pada usia lanjut, sistem imunnya menjadi kurang eIektiI
(Darmadi, 2008).
Karakteristik dasar lamanya penyembuhan luka bakar Karakteristik dasar lamanya penyembuhan luka bakar
berdasarkan derajat luka bakar berdasarkan derajat luka bakar
O (Marzoeki, 1991) semakin dalam jaringan yang rusak,
semakin berat kondisi luka bakar dan semakin jelek
prognosisnya, proses penyembuhan berjalan lebih lama,
dengan proses yang jauh lebih rumit, sehingga
menimbulkan derajat kecacatan yang lebih tinggi.
Karakteristik dasar lamanya penyembuhan luka bakar Karakteristik dasar lamanya penyembuhan luka bakar
berdasarkan lokasi luka bakar berdasarkan lokasi luka bakar
O Luka bakar yang lebih luas dan dalam
memerlukan perawatan atau intervensi yang lebih
intensiI dibandingkan dengan luka bakar yang
hanya sedikit dan superIisial
(Moenadjar, 2003)
Karakteristik dasar lamanya penyembuhan luka bakar Karakteristik dasar lamanya penyembuhan luka bakar
berdasarkan nutrisi berdasarkan nutrisi