Você está na página 1de 6

ANALISIS KONSENTRASI PAR1ICULA1E MA11ER 10 (PM10) TERHADAP

KELUHAN GANGGUAN PERNAFASAN MASYARAKAT


SEKITAR PT. SEMEN TONASA PANGKEP

A I
PENDAHULUAN

A.Latar 0akang
Proses pembangunan terutama pembangunan industry dan transportasi yang semakin
berkembang memberikan dampak positiI seperti peningkatan devisa negara. Sejalan dengan
itu, muncul juga dampak negative yaitu terjadi penurunan kualitas lingkungan (Mukono,
2008). Kualitas lingkungan akan mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat. Banyak aspek
kesejahteraan manusia dipengaruhi oleh lingkungan, dan banyak penyakit dapat dimulai,
didukung, ditopang, atau dirangsang oleh Iactor-Iaktor lingkungan (Mulia, 2005). Oleh karena
itu, lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap warga Negara
Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup juga dijelaskan bahwa : Kualitas lingkungan hidup yang
semakin menurun telah mengancam kelangsungan perikehidupan manusia dan makhluk hidup
lainnya sehingga perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang
sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan.
Salah satu aspek lingkungan yang perlu menjadi perhatian adalah udara. Manusia
setiap detik, selama hidupnya akan membutuhkan udara. Secara rata-rata manusia tidak dapat
mempertahankan hidupnya tanpa udara lebih dari tiga menit. Karena udara berbentuk gas, ia
terdapat dimana-mana, sebagai akibatnya manusia tidak pernah memperhatikannya atau
memikirkannya. Sampai pada tahun 1930 di Belgia terjadi wabah penyakit paru-paru yang
disebabkan pencemaran udara (Soemirat, 2011).
Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap kesehatan, ekosistem
maupun iklim dan semua aspek kehidupan, baik terhadap manusia, Ilora, Iauna dan semua
bahan yang ada di lingkungan kita termasuk gedung dan bangunan lainnya. Khusus pada
manusia, pencemaran udara akan mempunyai potensi yang cukup besar terhadap gangguan
Iungsi saluran pernaIasan (Mukono, 2008).
.Rumusan Masaah
1. Bagaimana konsentrasi Partikulat Matter 10 di sekitar kawasan Permukiman PT Semen
Tonasa ?
2. Apakah masyarakat di sekitar PT Semen Tonasa memiliki keluhan terhadap gangguan
pernaIasan ?
3. Apakah terdapat pengaruh konsentrasi Partikulat Matter 10 yang dihasilkan oleh PT Semen
Tonasa terhadap keluhan gangguan pernaIasan masyarakat ?

C.Tujuan P0n0tan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi Partikulat Matter 10 (PM10) di
udara dengan keluhan gangguan pernapasan masyarakat yang tinggal di sekitar PT. Semen
Tonasa.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui konsentrasi PM 10 di udara sekitar kawasan PT. Semen Tonasa.
b. Untuk membandingkan konsentrasi PM 10 di udara sekitar kawasan PT. Semen Tonasa
dengan baku mutu udara ambient.
c. Untuk mengetahui apakah masyarakat di sekitar PT Semen Tonasa memiliki keluhan
terhadap gangguan pernaIasan.
d. Untuk mengetahui distribusi karakteristik responden yaitu umur, jenis kelamin, lama
bermukim dan jenis ventilasi berdasarkan keluhan gangguan pernaIasan pada
masyarakat yang tinggal di sekitar PT. semen Tonasa.

D.Manfaat P0n0tan
1. ManIaat Praktis
a. Sebagai bahan inIormasi bagi industry terkait dan pemerintah dalam pengontrolan
kualitas udara di daerah tersebut.
b. Memberikan inIormasi bagi masyarakat mengenai kondisi udara di lingkungan tersebut.
2. ManIaat Keilmuan
a. Sebagai salah satu reIerensi cara pengukuran kualitas udara di lingkungan khususnya
Partikulat Matter 10 (PM10)
b. Sebagai penelitian pendahuluan mengenai kualitas udara di sekitar kawasan industry.
c. Sebagai bahan inIormasi bagi institusi pendidikan khususnya kesehatan lingkungan
mengenai kondisi udara di sekitar kawasan industry.
3. ManIaat bagi Peneliti
a. Sebagai media dalam penerapan ilmu atau teori yang telah diperoleh selama perkuliahan
b. Sebagai penelitian pendahuluan untuk selanjutnya meneliti lebih mendalam mengenai
kualitas udara.






















TELAAH PUSTAKA

udul Text Book : Kesehatan Linkungan
Nama Pengarang : Ricki M. Mulia
udul Tulisan : enis-jenis Pencemar udara
Tahun : 2005
Halaman : 21-22
Prinsip isi :
Menurut wardhana (1995), dalam kaitannya dengan masalah pencemaran lingkungan maka
partikel dapat berupa keadaan-keadaan berikut:
1. Aerosol adalah istilah umum yang menyatakan adanya partikel yang terhambur dan
melayang di udara
2. Fog atau kabut adalah aerosol yang berupa butiran air yang berada di udara
3. Smoke atau asap adalah aerosol yang berupa campuran antara butir padatan dan cairan yang
terhambur melayang di udara
4. Debu adalah aerosol yang berupa butiran padatan yang terhambur dan melayang di udara
karena adanya hembusan angin
5. Mist adalah utiran zat cair yang terhambur dan melayang di udara
6. Fume adalah aerosol yang berasal dari kondensasi uap logam
7. Plume adalah asap yang keluar dari cerobong asap suatu industri
8. Smog adalah bentuk campuran antara smoke dan Iog
Umumnya partikel yang dapat memasuki pernaIasan adalah partikel yang berukuran lebih kecil
dari 10 mikrometer yang disebut PM10








udul Text Book : Pencemaran Linkungan
Nama Pengarang : A. Tresna Sastrawijaya
udul Tulisan : Partikel-partikel di udara
Tahun : 2009
Halaman : 194-195
Prinsip isi :
Partikel-partikel akan menempel dimana saja di lingkungan kita, yang paling berbahaya
ialah yang terhisap oleh paru-paru kita. Setiap menit kita menghirup udara antara 15-17 kali.
Setiap menghirup udara di kota besar akan terhisap pula sekitar 60.000 partikel ke dalam paru-
paru kita, di luar kota mungkin separuhnya.
Sumber partikel adalah cerobong asap pabrik-pabrik. Debu akibat letusan gunung berapi,
dan industry dapat melayang-layang ribuan kilometer dari tempat asalnya.
Ukuran partikel dapat bermacam-macam, mulai dari 0,1 sampai 10 mikron. Partikel-
partikel ini berasal dari proses alam dan dari limbah yang jumlahnya makin meningkat dengan
peningkatan jumlah penduduk.
















udul Text Book : Kesehatan Linkungan
Nama Pengarang : uli Soemirat
udul Tulisan : Pengaruh udara terhadap kesehatan
Tahun : 2011
Halaman : 68-70
Prinsip isi :
Manusia setiap detik, selama hidupnya akan membutuhkan udara. Secara rata-rata manusia
tidak dapat mempertahankan hidupnya tanpa udara lebih dari tiga menit. Karena udara berbentuk
gas, ia terdapat dimana-mana, sebagai akibatnya manusia tidak pernah memperhatikannya atau
memikirkannya. Sampai pada tahun 1930 di Belgia terjadi wabah penyakit paru-paru yang
disebabkan pencemaran udara. Tahun-tahun berikutnya pencemaran udara menyebabkan
terjadinya kematian dan kesakitan dalam proporsi epidemic di beberapa tempat di dunia, tampak
bahwa penyakit yang dikonstatir kebanyakan tergolong penyakit saluran pernaIasan. Hal ini
mudah dimengerti karena udara memasuki tubuh lewat saluran pernaIasan. Sekalipun demikian
pencemaran udara dapat mengakibatkan penyakit pada seluruh bagian badan baik Karen akontak
langsung maupun tidak langsung.

Você também pode gostar